• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fahmi Aldiamar, MT. - Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fahmi Aldiamar, MT. - Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa

Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa

Berdasarkan SNI 2833:2016

Berdasarkan SNI 2833:2016

1

1 Puslitbang Jalan dan

Puslitbang Jalan dan Jembatan, Kementerian PekJembatan, Kementerian Pekerjaan Umum,erjaan Umum, Jl. AH Nasution 264 Kotak Pos 2 Ujung Berung

Jl. AH Nasution 264 Kotak Pos 2 Ujung Berung Bandung 40294 TBandung 40294 Telp (022) 7802elp (022) 7802251, Fax : 7802726,251, Fax : 7802726,

Seminar Nasional Teknik Sipil 2018

Seminar Nasional Teknik Sipil 2018

Universitas Jenderal Achmad Yani

Universitas Jenderal Achmad Yani

3 Maret 2018

(2)

•• Kejadian gempa Kejadian gempa dan tsunami dan tsunami dapat mengdapat mengakibatkan akibatkan runtuhnya runtuhnya infrastruktur infrastruktur  termasuk jembatan yang mengakibatkan terputusnya jalur transportasi

termasuk jembatan yang mengakibatkan terputusnya jalur transportasi

2

2

Latar Belakang

Latar Belakang

•• Pentingnya Pentingnya untuk mengevaluasi untuk mengevaluasi ketahanan (ketahanan (resilience)resilience) jembatan eksisting jembatan eksisting terhadap peraturan pembebanan yang baru

terhadap peraturan pembebanan yang baru

•• DipDiperlerlukaukan n penpengkigkinianian n StStandandar ar perperencencanaanaan an ketketahaahanan nan gemgempa pa untuntukuk  jembatan

 jembatan dikarenakan dikarenakan kondisi kondisi kegempaan kegempaan dandan  st  statate e of of ththe e arart t seseisismimicc haz

hazarard d ananalalysiysiss dandan   rel  reliaiabibilility ty ananalalysiysiss   ya  yanng g ttelelaah h bbererkekembmbanangg dibandingkan kondisi saat disusunnya SNI 2833-2008.

dibandingkan kondisi saat disusunnya SNI 2833-2008.

Jembatan Lhok Guda, Pidie, Aceh Jembatan Lhok Guda, Pidie, Aceh

(3)

•• Kejadian gempa Kejadian gempa dan tsunami dan tsunami dapat mengdapat mengakibatkan akibatkan runtuhnya runtuhnya infrastruktur infrastruktur  termasuk jembatan yang mengakibatkan terputusnya jalur transportasi

termasuk jembatan yang mengakibatkan terputusnya jalur transportasi

2

2

Latar Belakang

Latar Belakang

•• Pentingnya Pentingnya untuk mengevaluasi untuk mengevaluasi ketahanan (ketahanan (resilience)resilience) jembatan eksisting jembatan eksisting terhadap peraturan pembebanan yang baru

terhadap peraturan pembebanan yang baru

•• DipDiperlerlukaukan n penpengkigkinianian n StStandandar ar perperencencanaanaan an ketketahaahanan nan gemgempa pa untuntukuk  jembatan

 jembatan dikarenakan dikarenakan kondisi kondisi kegempaan kegempaan dandan  st  statate e of of ththe e arart t seseisismimicc haz

hazarard d ananalalysiysiss dandan   rel  reliaiabibilility ty ananalalysiysiss   ya  yanng g ttelelaah h bbererkekembmbanangg dibandingkan kondisi saat disusunnya SNI 2833-2008.

dibandingkan kondisi saat disusunnya SNI 2833-2008.

Jembatan Lhok Guda, Pidie, Aceh Jembatan Lhok Guda, Pidie, Aceh

(4)

BMS BMS 1992 1992 SNI SNI 2833:2008 2833:2008 Peta gempa Peta gempa 2010 2010 Peta gempa Peta gempa 2017 2017

•• Jembatan eksisting Jembatan eksisting perlu dievaluasi perlu dievaluasi menggunakmenggunakan an standar dan standar dan peta peta gempa terbaru.gempa terbaru.

•• Jika Jika tidak tidak memenuhi memenuhi kriteriakriteria perlu skema untuk perkuatanperlu skema untuk perkuatan

Um

Umur ur rerencncanana a : : 50 50 tatahuhun n UmUmur ur rerencncanana a : : 50 50 tatahuhun n UmUmur ur rerencncanana a : : 75 75 tatahuhunn

Increa

Increasinsing seismic demandg seismic demand

Riwayat Standar Perencanaan Gempa di Indonesia

Riwayat Standar Perencanaan Gempa di Indonesia

Bridge

Bridge detedeteriorationrioration

SNI SNI 2833:2016 2833:2016 3 3

(5)

Peta gempa pertama untuk jembatan (SNI 2833 1992)

Peta gempa tersebut mengacu pada peta gempa usulan I.A.N. Fraser (1983)

dari Beca, Carter, Hollings & Ferner Consulting engineers

(6)

• Peta tunggal untuk PGA

• Periode ulang 50, 100, 200, 500 dan 1000 tahun • Menggunakan hanya data kejadian gempa (gridded

model)

• Tidak mempertimbangkan sumber gempa (subduksi, patahan, dan background)

      0  .       0       5       0  .       1       0  0       .   6        0       0      .   5           0        0       .  7           0       1.20 1.00 0.90        0  .        0        5        0  .        1        0        0   .        1        5        0   .        2        0        0  .        2        5 0.40 0.50 0.30 0.25 0.20 0.40 0.30

Peta gempa pada SNI 2833: 2008 Revisi peta gempa (2013)

• Peta percepatan puncak dan spektrum response 0.2 dan 1.0 detik

• Periode ulang 1000 tahun (7% dalam 75 tahun) • Menggunakan metode probabilistik total yang

memperhitungkan ketidakpastian kondisi seismotektonik Indonesia

(7)

6

Peta Gempa untuk Probabilitas Terlampaui 7% dalam 75 Tahun

PGA

Spektra 0,2 dtk

(8)

Evaluasi perbandingan SNI 2833 2008 dan 2833 2016

Evaluasi dilakukan pada 6 lokasi dengan periode ulang 1000 tahun

(9)

Evaluasi perbandingan SNI 2833 2008 dan 2833 2016

Location

Coordinate PGA(g) 0.2sec(g) 1.0sec(g)

Longitude Latitude SNI 2833:2008   SNI 2833:2016 SNI 2833:2008 SNI 2833:2016 SNI 2833:2008 SNI 2833:2016 Range of values Average

Location -1 113 -1 0.060 - 0.110 0.085 0.009 - 0.020 - 0.020 Location -2 111.5 -7 0.170 - 0.220 0.195 0.235 - 0.475 - 0.229 Location -3 113 -8 0.290 - 0.340 0.315 0.285 - 0.541 - 0.281 Location -4 108 -7 0.400 - 0.450 0.425 0.329 - 0.659 - 0.312 Location -5 103 -2 0.520 - 0.560 0.540 0.129 - 0.259 - 0.215 Location -6 100.3 0 0.590 - 0.670 0.630 0.9-1.0 - 2.5-3.0 - 0.9-1.0

Peak Ground Acc eleration and Design Response Spectrum on Rock (SB)

Location

Coordinate PGA(g) 0.2sec(g) 1.0sec(g)

Longitude Latitude SNI 2833:2008 SNI 2833:2016 SNI 2833:2008 SNI 2833:2016 SNI 2833:2008 SNI 2833:201x Range of values Average

Location-1   113 -1 0.090 - 0.165 0.128 0.250 0.319 0.625 0.153 0.350 Location-2 111.5 -7 0.255 - 0.330 0.293 0.358 0.731 0.845 0.351 0.707 Location-3   113 -8 0.435 - 0.510 0.473 0.363 1.181 0.875 0.567 0.809 Location-4   108 -7 0.600 - 0.675 0.638 0.366 1.594 0.911 0.765 0.858 Location-5   103 -2 0.780 - 0.840 0.810 0.292 2.025 0.640 0.972 0.640 Location-6 100.3 0 0.885 - 1.005 0.945 N/A 2.363 N/A 1.134 N/A Peak Ground Acceleration and Design Response Spectrum for Soft Soil

Location

Coordinate PGA(g) 0.2sec(g) 1.0sec(g)

Longitude Latitude SNI 2833:2008 SNI 2833:2016 SNI 2833:2008 SNI 2833:2016 SNI 2833:2008 SNI 2833:2016 Range of values Average

Location-1   113 -1 0.072 - 0.132 0.102 0.160 0.255 0.400 0.122 0.240 Location-2 111.5 -7 0.204 - 0.264 0.234 0.313 0.585 0.674 0.281 0.445 Location-3   113 -8 0.348 - 0.408 0.378 0.351 0.945 0.739 0.454 0.517 Location-4   108 -7 0.480 - 0.540 0.510 0.386 1.275 0.838 0.612 0.554 Location-5   103 -2 0.624 - 0.672 0.648 0.198 1.620 0.412 0.778 0.412 Location-6 100.3 0 0.708 - 0.804 0.756 N/A 1.890 N/A 0.907 N/A Peak Ground Acceleration and Design Response Spectrum for Stiff Soil

(10)

• Hasil perbandingan menunjukkan percepatan puncak di batuan dasar (PGA) memiliki hasil yang mendekati

• Hasil perbandingan pada periode 0,2 detik dan 1 detik untuk tanah lunak dan sedang

menunjukkan SNI 2833:2008 cenderung lebih besar dibandingkan SNI 2833:2016

• Hal ini disebabkan oleh parameter sumber gempa dan metode perhitungan seismic hazard yang berbeda antara kedua standar tersebut.

a. Comparison of PGA  b. Comparison in the period of 0.2 seconds

c. Comparison in the period of 1.0 seconds

Evaluasi perbandingan SNI 2833 2008 dan 2833 2016

Acceleration (g) SNI 2833:2016 Acceleration (g) SNI 2833:2016

(11)

Contoh perhitungan respon spektra

Soft soil (SE) Site class according to N-SPT value until 30m depth of boring log

BM-1 BM-2

Depth (m) NSPT Vs (m/sec) Soil Type Depth (m) NSPT Vs (m/sec) Soil Type

0.00 - 2.50 5 160.79 Silt 0.00 - 2.50 2 120.59 Sand 2.50 - 5.00 5 160.79 Sand 2.50 - 5.00 5 160.79 Sand 5.00 - 7.50 8 186.36 Sand 5.00 - 7.50 5 160.79 Sand 7.50 - 10.50 8 186.36 Sand 7.50 - 10.00 6 170.26 Silt 10.50 - 13.00 10 199.88 Sand 10.00 - 12.50 9 193.38 Silt 13.00 - 16.00 13 217.05 Sand 12.50 - 15.00 18 240.40 Clayey silt 16.00 - 18.00 14 222.15 Silt 15.00 - 17.50 21 252.32 Clayey silt 18.00 - 20.50 45 320.54 Sand 17.50 - 20.50 25 266.52 Clayey silt 20.50 - 23.00 30 282.22 Silt 20.50 - 22.50 25 266.52 Clayey silt 23.00 - 25.00 28 276.17 Silt 22.50 - 25.00 26 269.82 Clayey silt 25.00 - 28.00 32 288.00 Silt 25.00 - 27.50 30 282.22 Clayey silt 28.00 - 30.50 33 290.79 Silt 27.50 - 30.00 32 288.00 Silt

(12)

Perbandingan respon spektra

(13)

Sumber Gempa Sesar Aktif Pulau Jawa

12

2017 2010

2010 2017

(14)

PGA (7%, 75 tahun)

13

2010

2017

Evaluasi perbandingan peta gempa SNI:2833 2016

dan peta gempa 2017

(15)

0,2 detik (7%, 75 tahun)

14 2010

2017

Evaluasi perbandingan peta gempa SNI:2833 2016

dan peta gempa 2017

(16)

1 detik (7%, 75 tahun)

15

2010

2017

Evaluasi perbandingan peta gempa SNI:2833 2016

dan peta gempa 2017

(17)

Perencanaan Ketahanan Gempa

Pendekatan berbasis gaya (Force Based Approach

)

Jembatan direncanakan dengan menggunakan gaya gempa elastik

berdasarkan analisa dinamik yang menggunakan respon spektra yang

telah direduksi dengan suatu faktor modifikasi respon (

R

)

Pendekatan berbasis simpangan (

Displ acement Based Approach

)

Simpangan sebagai ukuran kerusakan akibat gempa.

16  elastik rencana F F R

(18)

Code perencanaan jembatan terhadap beban gempa

Penggunaan:

• Perencanaan struktur jembatan baru.

• Berlaku untuk jembatan konvensional dengan bangunan atas terdiri dari ; sistem lantai, balok, girder, boks girder, dan rangka.

• Dapat digunakan untuk jembatan khusus (suspension bridges, cable stayed bridges, arch bridges)  dengan persetujuan Pemilik Pekerjaan.

Fitur:

• Peta gempa dengan probabilitas terlampaui 7% dalam 75 tahun

• Perencanaan berbasis gaya

17 SNI 2833:2016

(19)

18

Bagan Alir Desain Gempa Pada Jembatan

(20)

Kategori Kepentingan Jembatan

19

Kategori kepentingan Definisi Periode ulang gempa

rencana Fungsi Jalan

Jembatan sangat penting (critical

bridges)

Jembatan yang harus dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan (lalu-lintas normal) dan dapat dilalui oleh kendaraan darurat dan untuk

kepentingan keamanan/pertahanan segera setelah mengalami gempa dengan periode ulang 1000 tahun.

1000 tahun

7% -75 tahun   Arteri

Jembatan penting (essential bridges)

Jembatan yang harus dapat dilalui oleh kendaraan darurat dan untuk kepentingan keamanan/pertahanan beberapa hari setelah mengalami gempa rencana dengan periode ulang 1000 tahun)

1000 tahun

7% -75 tahun   Kolektor 

Jembatan lainnya (other bridges)

Jembatan yang masih dapat dilalui kendaraan darurat dengan lalu-lintas yang terbatas setelah

mengalami gempa rencana dengan periode ulang 1000 tahun.

1000 tahun 7% -75 tahun

Lokal/jalan lingkungan

(21)

Kategori Kinerja Seismik

20

Koefisien percepatan (

S

D1

)

Zona Gempa

S

D1

≤ 0,15

1

0,15 <

S

D1

≤ 0,30

2

0,30 <

S

D1

≤ 0,50

3

S

D1

>

0,50

4

Catatan : SD1= Fv x S1

SD1 adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode 1.0 detik

Fv adalah nilai faktor amplifikasi untuk periode 1 detik

S1 adalah parameter respon spektra percepatan gempa untuk periode 1.0

detik mengacu pada Peta Gempa dengan probabilitas terlampaui 7% dalam 75 tahun

(22)

Spektrum Gempa Rencana

(23)

Penentuan Site Class

(24)

Penentuan beban gempa

23  sm  Q t C E W R

EQ adalah gaya gempa horizontal statis (kN) C adalah koefisien respons gempa elastis R adalah faktor modifikasi respons

Wt adalah berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup yang sesuai (kN)

KDS B dan C (closed form solution) KDS D (pushover analysis)

tot pond struktur  

tot cap cap cap            

1. Gaya gempa rencana

(25)

Faktor modifikasi respons

 R

 berbagai code di Indonesia

24

Elemen Struktur 

SNI-2833:2016 SNI-2833:2008 BMS 92

 A. Ban gu nan baw ah   Sangat

penting   penting lainnya

  Elastik (Z)

Elastik

(Rd) Inelastik Inelastik 1. Pilar tipe dinding 1,5 1,5 2,0 - 2 4 4 2. Tiang/kolom beton bertulang

-Tiang vertikal -Tiang miring 1,5 1,5 2,0 1,5 3,0 2,0 3-6 3-4 4 4 - - 4 4 3. Kolom tunggal 1,5 2,0 3,0 - 3-4 4 4 4. Tiang baja dan komposit

-Tiang vertikal -Tiang miring 1,5 1,5 3,5 2,0 5,0 3,0 3-4 3-4 4 4 - - 4 4 5. Kolom majemuk 1,5 3,5 5,0 4-8 5-6 4 4 B . Hu bu ng an s tr uk tu r  

1. Bangunan atas dengan kepala

 jembatan 0,8

- 0,8 - -2. Sambungan muai (dilatasi) pada

bangunan atas 0,8 3. Kolom, pilar, atau tiang dengan

bangunan atas 1,0 - 1 -

(26)

Pemilihan Metode Analisis

25 Zona gempa Jembatan bentang tunggal

Jembatan dengan bentang > 1

Jembatan lainnya Jembatan penting Jembatan sangat penting beraturan Tdk beraturan   beraturan   Tdk beraturan   beraturan   Tdk beraturan 1 Tidak diperlukan analisis gempa** */** */** */** */** */** */** 2 SM/UL SM SM/UL MM MM MM 3 SM/UL MM MM MM MM TH 4 SM/UL MM MM MM TH TH Keterangan :

* : Tidak diperlukan analisis dinamik

** : Analisis gempa pada kepala jembatan dan perletakan tetap dilakukan UL : Metode beban elastis-statik ekivalen

SM : Metode spektra moda tunggal MM : Metode spektra multimoda TH : Metode riwayat waktu

(27)

Persyaratan Jembatan Beraturan

26

Parameter Nilai

Jumlah bentang 2 3 4 5 6

Maksimum sudut pada

curved bridge * 90° 90° 90° 90° 90°

Rasio maksimum dari

bentang ke bentang 3 2 2 1,5 1,5

Rasio maksimum kekakuan pilar dari bentang ke bentang, tidak termasuk

kepala jembatan

- 4 4 3 2

Catatan : semua nilai rasio direferensikan terhadap nilai terkecil

* sudut pada titik pusat jari-jari jembatan dengan besar sudut yang menghubungkan kedua ujung jembatan.

(28)

Contoh Analisis Beban Gempa

27 I = 14 m4 E = 20000 MPa m = 2000 kN k = 1640625 kN/m T = 0,22 detik 15 (tanah lunak) N

(29)

0.00 0.13 0.25 0.38 0.50 0.63 0.75 0.88 1.00 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0    K  o   e    f    i  s    i  e  n   g   e   m   p   a   e    l  a  s    t    i  s    (  g    ) T (dtk) Jakarta-Tanah lunak R=2 (kolom tunggal) 28  0 0,16 dtk T

Respon Spektra Wilayah Jakarta Utara

0,79 dtk S T    1 1   3,1(0,23) 0,7 D v S F S   1,6(0,55) 0,88 DS a s S F S   1,3(0,28) 0,36 pga  As F PGA  As   untuk 0,22 dtk

Koefisien gempa rencana: 0,44

n

rencana T

(30)

29

Contoh Detailing Kolom Tahan Gempa

Tulangan pengekang kolom persegi

(31)

KESIMPULAN

Pengkinian NSPM merupakan salah satu upaya mitigasi

terhadap dampak yang timbul akibat bencana termasuk

gempa.

Dengan diterbitkannya SNI 2833:2016, diharapkan dapat

menjadi acuan bagi Perencana untuk desain jembatan

tahan gempa.

Diperlukan sinergi antara pemerintah, akademisi, serta

praktisi untuk kebutuhan diseminasi dan difusi SNI

2833:2016.

Referensi

Dokumen terkait

Respons spektra desain di permukaan lokasi jembatan dengan periode ulang 4950 tahun untuk site class C memberikan percepatan desain sebesar 1.3g untuk periode

Perbandingan waktu getar struktur jembatan atau perioda struktur tanpa base isolator, dan dengan menggunakan base isolator akibat beban gempa. Perbandingan perpindahan pada

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini, Jembatan kali bambang Malang – Blitar ini didesain ulang menggunakan jenis Jembatan Busur Rangka Baja dengan lantai kendaraan di

Dengan distribusi tersebut, akan ditentukan peak ground acceleration (PGA) Tiaka field untuk berbagai periode ulang. Pengaruh dari setiap kejadian gempa pada titik

Kolom tunggal beton bertulang pilar jembatan pada saat terjadi gempa kuat masih berprilaku elatik hal ini disebabkan oleh kekakuan yang besar sehingga faktor kuat lebih bahan

Respons spektra desain di permukaan lokasi jembatan dengan periode ulang 4950 tahun untuk site class C memberikan percepatan desain sebesar 1.3g untuk periode singkat

Pada tesis ini dibahas tentang kapasitas pier dan pierhead pada jembatan Cawang-Priok terhadap beban gempa dan beban lalu lintas menurut peraturan yang dipakai pada saat ini..

Periode ulang berbanding terbalik dengan kemungkinan bahwa aksi tertentu akan terjadi dalam satu tahun 3.28 perletakan bagian jembatan yang meneruskan beban-beban dari bangunan atas