• Tidak ada hasil yang ditemukan

Viskositas Minyak Goreng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Viskositas Minyak Goreng"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari kita biasa menjumpai produk makanan yang sifatnya kental. Sebagai contoh produk mayonaisse yang ditambahkan pada salad. Viskositas (kekentalan) merupakan salah satu sifat organoleptik makanan. Kekentalan makanan akan mempengaruhi penampilan dan cita rasa pada makanan secara keseluruhan. Mayonaisse yang terlalu encer akan membuatnya segera mengalir dari salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat kekentalan.

Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas.

Viskositas adalah gesekan interval, gaya viskos melawan gerakan sebagai fluida relatif terhadap yang lain. Viscositas adalah alasan diperlukannya usaha untuk mendayung perahu melalui air yang tenang, tetapi juga merupakan suatu alasan mengapa dayung bisa bekerja.

1.2 Tujuan Praktikum

(2)

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas zat cair dengan metode viscometer Ostwald.

2. Untuk mengetahui pengaruh suhu pada viskositas zat cair. 3. Untuk mengetahui pengaruh waktu alir pada viskositas zat cair.

4. Untuk mengetahui nilai viskositas dan densitas pada sampel yang di uji. 1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini adalah menentukan viskositas suatu cairan yang diukur pada suhu tertentu dengan menggunakan viskometer oswald dan air yang berperan sebagai pembandingnya. Selain itu juga dapat ditentukan rapatan masa cairan pada suhu tertentu dengan menggunakan piknometer.

BAB II

(3)

Viskositas suatu zat cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan aliran cairan. Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan, yang melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas (Bird, 1993).

Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan. Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan suatu zat. Jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa per satuan waktu. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas disperse koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase disperse dengan viskositas rendah, sedang system disperse yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel (Respati, 1981).

Viskositas berbanding lurus dengan waktu alirnya. Main besar viskositas cairan, makin sulit cairan tersebut mengalir. Viskositas dipengaruhi oleh zat-zat terlarut dalam cairan. Penambahan polimer dapat meningkatkan viskositas cairan. Adanya zat terlarut makromolekul akan menaikkan viskositas larutan (While, Frank.M. 1988).

BAB III

(4)

4.1 Bahan a. Aqudes. b. Minyak Goreng. 3.2 Alat a. Neraca Analitik. b. Termometer 110oC. c. Viskometer Ostwald. d. Piknometer 25 ml. e. Gelas Kimia 250 ml. f. Gelas Kimia 50 ml. g. Labu Semprot. h. Pipet Tetes. i. Stopwatch. j. Corong. k. Bulb. 3.1 Prosedur Kerja

a. Penentuan Bobot Jenis (Densitas Cairan)

Pada penentuan bobot jenis larutan ini, di gunakan alat piknometer.

1. Ditimbang piknometer 25 ml yang kosong, dengan menggunakan neraca analitik.

2. Dimasukkan aquadest ke dalam piknometer hingga penuh, dan ditimbang kembali.

3. Dicatat bobot jenis aquadest.

4. Piknometer dibersihkan dan dikeringkan, kemudian diisi kembali dengan sampel cairan (Minyak Goreng).

5. Kemudian, ditimbang seperti pada aquadest dan catat bobot jenisnya. b. Menetuakan Viskositas Cairan

1. Dimasukkan aquadest ke dalam tabung P pada viscometer Ostwald. 2. Dihisap cairan menggunakan ball pipet pada tabung Q, sampai tepat

(5)

3. Pada saat cairan tepat menyentuh garis a, dinyalakan stopwatch dan matikan stopwatch saat cairan tepat menyentuh garis b.

4. Dicatat waktu alir cairan dari garis a ke garis b.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

Berat piknometer kosong = 27,306 gram.

Suhu akuades = 25oC = 298 K daqt = 0,9970 g/cm3. Tabel hasil pengmatan :

Cairan Berat pikno + cairan (gram) Berat cairan (gram) Waktu (detik) Suhu (oC) 1 2 Rata-rata Akuades 54,047 26,741 1,22 1,21 1,215 25 Sampel X 51,620 24,314 68,4 68,4 68,4 29 Perhitungan

1. Penentuan Densitas Cairan ( ρ ) a. Aquades

Bobot pikno + aquades = 54,047 gr Bobot pikno kosong = 27,306 gr Bobot aquades = 26,741 gr

(6)

S

gt

=

berat aquades berat aquades= gr gr= 26,741 gr 26,741 gr=1 ρ a = Sgt × daqt = g/cm3 = 1 × 0,9970 = 0,9970 g/cm3 b. Sampel

Bobot pikno + sampel = 56, 620 gr Bobot pikno kosong = 27, 306 gr Bobot sampel = 24, 314 gr Sgt = berat sampel berat aquades= gr gr= 24,3 41 gr 26,741 gr=0,91

.

ρ c = Sgt × daqt = g/cm3 = 0,91 × 0,9959 = 0,906 g/cm3.

Penentuan Viskositas Larutan a. Akuades Diketahui : ղ25 = 0,8937 cp Ta = 25oC = 298 K T25 = 25oC = 298 K

ղa =

0,8937 cp × 298 K298 K

= 0,8937 cp

ղc =

ρ c × t c ρ a × t a ×ղ a= 0,906 gr × 68,4 s 0,9970 gr ×1,215 s × 0,8937 cp

=

61,97 1,21

×

0,8937 = 51,21

×

0,8937 = 45,77 cp. b. Sampel X

ղc =

ρ c × t rata-rata(c) ρ a × t rata-rata( a ) × ղ a

ղc =

0,906 gr × 68,4 s 0,9970 gr ×1,215 s × 0,8937 cp

=

61,97 1,21

×

0,8937 = 51,21

×

0,8937 = 45,77 cp.

(7)

4.1 Pembahasan

Viskositas merupakan resistensi suatu bahan untuk mengalir yang disebabkan karena adanya gesekan atau perlawanan suatu bahan terhadap perubahan bentuk apabila bahan tersebut dibebani gaya. Semakin besar resistensi zat cair untuk mengalir, maka semakin besar pula viskositasnya.

Pada percobaan ini viskositas cairan yang akan ditentukan adalah sampel minyak goreng dengan menggunakan aquades sebagai cairan pembandingnya. Setiap cairan pada umumnya, memiliki viskositas yang berbeda-beda. Untuk menentukan viskositas cairan digunakan metode Ostwald berdasarkan hukum Heagen Poiseuille dengan prinsipnya didasarkan pada waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan aquades yang viskositasnya sudah diketahui untuk melewati 2 tanda tersebut. Kemudian diukur juga massa jenis suatu zat menggunakan piknometer.

Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik-menarik antar molekul sejenis). Sampel yang lebih cair seperti sejenis aquades biasanya lebih mudah mengalir dibandingkan dengan sampel yang lebih kental seperti minyak goreng, etanol dll. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan setimbang, sehingga

(8)

sebelum suatu lapisan molekul dapat melewati lapisan molekul dapat melewati lapisan molekul lainnya diperlukan suatu energi tertentu. Suhu, viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurunkan kekentalannya. Konsentrasi larutan, viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute, karena dengan adanya solute yang berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga menaikkan viskositasnya. Tekanan, akan bertambah jika nilai dari viskositas itu bertambah. Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu zat cair.

Berdasarkan table pengamatan, waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh masing-masing larutan bervariasi. Varian waktu alir inilah yang menjadi parameter dalam menentukan nilai viskositas cairan tersebut. Aquades dalam hal ini digunakan sebagai pembanding bagi cairan lainnya. Sedangkan minyak goreng merupakan sampel cairan pada percobaan ini yang memiliki waktu alir cukup lama dibandingkan dengan aquades. Hal ini dikarenakan minyak goreng memiliki kekentalan yang lebih besar dari pada aquades.

(9)

Dari percobaan praktikum kali ini, yakni penentuan viskositas minyak goreng dengan menggunakan metode viscometer Ostwald didapatkan hasil waktu alir rata-rata aquades sebesar 1,215 sekon, dan minyak goreng sebesar 68,4 sekon. Selain itu didapatkan juga hasil pengukuran densitas larutan aquades sebesar 0,9970 g/cm3, dan pada minyak goreng sebesar 0,906 g/cm3. Sedangkan pada Penentuan viskositas larutan pada aquades sebesar 0,08937 cp dan sampel minyak goreng sebesar 45,77 cp. Jelas terlihat bahwa viskositas minyak goreng lebih tinggi dibandingakan dengan aquades.

Dalam percobaan ini terdapat beberapa faktor kesalahan yaitu alat-alat yang kurang bersih, sehingga didapatkan hasil yang kurang maksimal, begitu juga dalam menggunakan stopwatch yang kurang tepat, sehingga hasilnya pun kurang maksimal.

BAB VI

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat di tarik dari percobaan kali ini, yaitu :

1. Nilai viskositas setiap cairan berbeda-beda karena dipengaruhi beberapa faktor diantaranya, yaitu : jenis zat, komposisi campuran, tekanan, massa jenis (bobot jenis), tekanan, suhu, konsentrasi dan waktu alir.

2. Viskositas berbanding terbalik dengan suhu yaitu Semakin tinggi suhu zat cair, maka semakin kecil tingkat kekentalan zat cair tersebut. Suhu yang

(10)

digunakan pada zat cair pada percobaan ini yaitu aqudes sebesar 25oC = 0,9970 g/ cm3 dan sampel minyak goring sebesar 29oC = 0,9959 g/cm3. 3. Semakin besar viskositas suatu cairan, maka semakin lama waktu yang

diperlukan cairan tersebut untuk mengalir. Waktu alir rata-rata dari cairan pada percobaan ini yaitu aquades sebesar 1,215 detik dan sampel minyak goreng sebesar 68,4 detik.

4. Nilai viskositas masing-masing larutan pada percobaan ini, yaitu : pada aquades sebesar 0,8937 cp dan pada sampel minyak goreng sebesar 45,77 cp. Sedangkan nilai densitas cairannya, yaitu : pada aquades sebesar 0,9970 g/cm3 dan pada sampel minyak goreng sebesar 0,906 g/cm3.

DAFTAR PUSTAKA

Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta: PT Gramedia.

Respati, H. 1981. Kimia Dasar Terapan Modern. Jakarta : Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik limbah cair laboratorium kimia yang meliputi COD, pH, kekeruhan ( turbidity ) dan logam berat (Pb, Hg,

Dari 9 fraksi gabungan terlihat pada hasil KLT yang telah disemprot dengan reagen anisaldehid perubahan warna menjadi keunguan yang menandakan Fg 2 termasuk

#alam tes "itro untuk biokompatibilitas, dilakukan di luar organisme hidup, dan #alam tes "itro untuk biokompatibilitas, dilakukan di luar organisme hidup, dan

Komunikasi organisasi yang dimaksud oleh peneliti merupakan sebuah interaksi atau penyampaian informasi dari pimpinan atau atasan kepada para pegawai secara timbal

Adaptasi, atau setidaknya akomodasi, dibutuhkan dalam persoalan-persoalan kecil, seperti halnya persoalan-persoalan besar. Kenyataannya, situasi-situasi tidak signifikan

Kadar yodium kurang kemungkinan disebabkan karena cara penyimpanan yang kurang baik, misalnya dalam wadah terbuka atau kandungan yodium dalam garam tidak sesuai dengan yang tertera

Bab ketiga merupakan pembahasan mengenai obyek wisata Malioboro yang berisi tentang daya tarik apa saja yang dimiliki oleh obyek wisata Malioboro yang dapat menarik

25 Tahun 2007 Pasal 7 mengamanahkan, bahwa dalam kaitannya nasionalisasi terhadap perusahaan yang dibentuk dengan modal asing, pemerintah tidak akan melakukan