BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Sepatu
Sepatu merupakan salah satu bentuk pelindung kaki. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) sepatu merupakan pembungkus kaki yang biasanya terbuat dari kulit,karet dan sebagainya dengan bagian telapak kaki dan tumit. Sepatu pada era sekarang sudah menjadi salah satu produk fashion yang menjadi incaran.Adapun penjelasan bagian-bagian sepatu menurut situs Sneakers.co.id (2016) yaitu:
1. Tongue (Lidah Sepatu)
Bagian ini memiliki fungsi sebagai penahan dari kencangnya tali sepatu yang terlalu erat.
2. Eyestay ( Lubang Tali Sepatu)
Bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk tali yang akan berfungsi untuk mengatur kekencangan tali sepatu.
3. Shoe Lace ( Tali Sepatu)
Bagian ini berfungsi untuk mengencangkan sepatu agar nyaman pada saat digunakan.
4. Toe Box
Bagian ini berada di ujung sepatu yang memiliki fungsi sebagai tempat sirkulasi udara dari sepatu tersebut.
5. Insole
Bagian ini berada di dalam sepatu yang memiliki fungsi untuk meredam beban tubuh sehingga dapat nyaman digunakan.
6. Midsole
Bagian ini adalah kerangka utama dari sepatu yang akan memberikan rasa nyaman saat digunakan.
7. Outersole
Bagian ini adalah bawah dasar dari sepatu. Fungsinya adalah agar tidak licin dan untuk keseimbangan dari sepatu tersebut.
8. Upper ( Atas Sepatu )
Bagian ini berada di atas midsole. Material dari Upper ini pun beragam mulai dari kanvas, kulit, karet dan lain sebagainya.
Gambar 1.1 Bagian- bagian Sepatu Sumber : Sneakers.co.id
1.2 Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi saat ini perkembangan dunia fashion di Indonesia sudah berkembang. Fashion sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari berbagai aktifitas. Baik pria maupun wanita berlomba-lomba untuk tampil
menggunakan produk fashion terbaik mereka. Masyarakat dapat memilih fashion seperti apa yang mereka inginkan dan dipilih berdasarkan stlye yang mereka inginkan. Mulai dari gaya casual, formal dan semi formal. Seiring berjalannya waktu, produk-produk fashion seperti jaket, jam tangan, baju dan alas kaki sudah menjadi identitas pribadi. Produk fashion dapat ditemukan dari berbagai macam olahan material seperti canvas, katun, wool dan lain sebagainya.
Salah satunya adalah material kulit yang merupakan salah satu bahan yang dapat diolah menjadi berbagai macam produk. Bahan kulit pada suatu produk fashion memiliki value tersendiri terhadap suatu produk memberikan kesan mewah dan eksklusif. Contoh olahan dari material kulit seperti jaket, jam tangan, gelang, tas, ikat pinggang, jok motor, sarung tangan dan berbagai macam barang lainnya. Salah satu produk yang berasal dari olahan bahan dasar kulit adalah sepatu.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) sepatu merupakan pembungkus kaki yang biasanya terbuat dari kulit,karet dan sebagainya dengan bagian telapak kaki dan tumit. Sepatu pada zaman sekarang tidak hanya untuk menjadi alas kaki saja tetapi sudah menjadi salah satu produk fashion yang diperuntukan untuk semua kalangan di berbagai kegiatan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya sepatu mempunyai tujuan utama sebagai pelindung alas kaki yang biasanya berbahan dasar kulit, kanvas, karet dan lain sebagainya. Bahan kulit yang biasa digunakan dalam pembuatan sepatu pun beragam seperti yang dikemukakan oleh Gusti Aditya (2017) yaitu :
1. Calfskin
Bahan kulit dari sapi muda yang memiliki tekstur halus , tipis dan lembut. Material ini biasanya digunakan materi aksesoris tas atau sepatu.
2. Goatskin
Bahan kulit dari kambing yang menawarkan kekuatan, keawetan, dan keringanan lebih baik jika dibandingkan kulit dewasa.
3. Lambskin
Bahan kulit dari domba, memiliki tekstur lebih lembut dibandingkan calfskin. 4. Nubuck
Bahan kulit ini memiliki tekstur permukaan yang berserabut. 5. Suede
Bahan kulit ini bisa berasal dari kulit apa saja seperti domba, sapi, babi dan lainnya. Teksturnya lembut dan sedikit berbulu.
6. Shell Cordovan
Bahan kulit ini sangat padat, keras, dan kuat. Bahan ini terbuat dari bagian bokong kuda
7. Chamois Leather
Bahan ini terbuat dari kulit kambing gunung asal Eropa. 8. Pigskin
Bahan ini terbuat dari kulit babi yang merupakan salah satu tipe kulit terkuat. 9. Bison Leather
Bahan ini terbuat dari kulit bison yang memiliki tekstur unik. Dari masing-masing kulit tersebut tentu bahan baku kulit yang baik dan teknik pengolahan yang tepat akan membuat material kulit yang berkualitas .
Beberapa bahan-bahan kulit tersebut disesuaikan dengan tipe sepatu yang diinginkan sesuai karakteristik dari bahan kulit tersebut. Pilihan jenis sepatu pun kini beragam, mulai dari sepatu formal hingga kasual seperti tersedia untuk memenuhi kebutuhan semua orang dalam berbagai aktifitas. Menurut Dewi (2016) ada beberapa jenis bentuk sepatu formal yaitu oxford, derby, monk strap, loafers, chelsea boots, dress boots, chukka boots dan opera jump. Lalu selain tipe sepatu formal tentu adapun sepatu dengan tipe casual yaitu sneakers atau bisa juga disebut dengan sepatu sport. Banyaknya jenis-jenis sepatu yang ada membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mencoba berbisnis dalam industri sepatu.
Industri sepatu di Indonesia merupakan salah satu industri yang diperhitungkan. Menurut ketua dewan Pembina Aprisindo (Asosisasi Persepatuan Indonesia) Harijanto yang dikutip dari Hidayat (2017) menjelaskan bahwa total ekspor sepatu di Indonesia senilai US$ 4,5 miliar yang diperkirakan akan tumbuh pada tahun 2017
sekitar 3% - 5%. Dari pertumbuhan tersebut sebanyak 82% dari industri alas kaki nasional skala kecil dan mikro berada di provinsi Jawa Barat seperti Bogor, Bandung dan Tasikmalaya serta Jawa Timur yang meliputi Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang dan Mageran seperti yang telah dikemukakan oleh Kementrian Perindustrian (Kemenperin) yang dikutip dari Nababan (2017). Akan tetapi pada tahun 2017 kementrian perindustrian menyatakan menurun pada industry kulit, barang dari kulit dan alas kaki mulai dari triwulan I hingga triwulan IV. Pada awal tahun 2018 pada kuartal I industri tersebut meningkat kembali dengan tingkat fluktuatif pertumbuhan pada jangka waktu triwulan I hingga triwulan III. Menurut Manufaktorindo (2018) pada kuartal II tahun 2018 menunjukan beberapa sector industri manfaktur mulai memperlihatkan peningkatan produksi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statisktik (BPS), pertumbuhan produksi tersebut sebesar 4,36 %. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya produksi industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 27,73 %. Hal tersebut menunjukan tingkat fluktuatif pertumbuhan penjualan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki dari tahun 2017 hingga 2018. Berikut ini adalah grafik dari pertumbuhan penjualan sepatu tahun selama periode 1 tahun mulai dari 2017 triwulan satu hingga triwulan satu tahun 2018.
Gambar 1.2 Grafik Penjualan Industri Kulit,Barang Dari Kulit dan Alas Kaki
Sumber : www.kemenperin.go.id
Dari grafik diatas dapat menunjukan bahwa perkembangan industri sepatu pada triwulan I 2017 yaitu 8,34% menurun pada triwulan I 2018 menjadi 4,94%, pada triwulan II tahun 2017 sebesar 4,55% naik menjadi 11,38%, pada triwulan III tahun 2017 sebesar -0,97 naik menjadi 8,83%.
Dari statistik tersebut terjadinya tingkat fluktuatif pertumbuhan penjualan pada industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki. Salah satu penyebab fluktuatif pertumbuhan penjualan pada industri sepatu tersebut yaitu belum diketahuinya penilaian sepatu berbahan dasar kulit. Konsumen akan melalui tahapan pembelian tersebut konsumen akan mencari kebutuhannya lalu mencari informasi tentang produk tersebut serta melakukan evaluasi alternatif terhadap pemilihan suatu produk yang akan dibeli. Pada tahap evaluasi alternatif pada saat konsumen akan membeli suatu produk mereka akan memiliki preferensi terhadap suatu produk tersebut.
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Tahun 2017 8.34 4.55 -0.97 -2.75 Tahun 2018 4.94 11.38 8.33 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 Tahun 2017 Tahun 2018 Not available
Menurut Setiadi (2013:175), Kotler dan Keller (2016:586) dan Kolter dan Amstrong (2016:454) mengatakan bahwa preferensi adalah calon konsumen yang menyukai suatu produk tetapi tidak dengan produk lain yang sejenis. Tujuannya adalah agar konsumen memiliki alternatif terbaik dalam pemilihan barang tersebut sehingga dapat konsumen akan merasa puas karena sesuai dengan yang mereka inginkan. Pemilihan pada sepatu berbahan dasar kulit pun akan menemukan beberapa atribut dengan level – level.
Dari hal tersebut perlu diadakannya penelitian untuk mengetahui kombinasi atribut apa yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepatu berbahan dasar kulit dan mengetahui atribut yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap sepatu kulit. Maka analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis konjoin.
Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk mengetahui kombinasi atribut apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih sepatu berbahan dasar kulit yang diinginkan dan diharapkan oleh dari para pelaku usaha industri sepatu. Alasan inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMILIH SEPATU
BERBAHAN DASAR KULIT .
1.2 Rumusan Masalah
Sepatu pada zaman sekarang sudah menjadi salah satu produk fashion. Sepatu tidak hanya untuk menjadi alas kaki saja tetapi sudah menjadi salah satu produk fashion yang diperuntukan untuk semua kalangan baik pria maupun wanita di berbagai kegiatan. Pada proses pertumbuhan selama satu tahun yang dimulai dari
tahun 2017 hingga tahun 2018 menunjukan tingkat fluktuatif pertumbuhan penjualan yang ada pada industri kulit,barang dari kulit dan alas kaki. Salah satu penyebab fluktuatif pertumbuhan penjualan pada industri sepatu tersebut yaitu belum diketahuinya penilaian sepatu berbahan dasar kulit. Keinginan yang muncul pada konsumen tersebut merupakan preferensi, maka para pelaku usaha harus menganalisa apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen terhadap sepatu kulit. Konsumen tentu akan memiliki beberapa faktor-faktor penilaian terhadap barang yang dia inginkan dan dia harapkan.
Maka dari itu fenomena saat ini adalah dikarenakan industri sepatu mengalami fluktuatif pada pertumbuhan penjualan sebagai pelaku usaha diharapkan mampu menganalisa kombinasi atribut apa yang paling mempengaruhi preferensi konsumen terhadap sepatu berbahan dasar kulit untuk mencapai alternatif terbaik bagi para konsumen.
Berdasarkan hasil uraiain diatas dari masalah yang timbul maka penulis mengambil judul “ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMILIH
SEPATU BERBAHAN DASAR KULIT .”
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya , pertanyaan dalam penelitian ini adalah :
1. Kombinasi atribut apa yang paling disukai konsumen dalam memilih sepatu berbahan dasar kulit ?
2. Atribut mana yang paling mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih sepatu berbahan dasar kulit ?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kombinasi atribut apa yang paling mempengaruhi prefrensi masyarakat Indonesia dalam memilih sepatu berbahan dasar kulit
2. Mengetahui atribut apa yang paling dominan yang mempengaruhi preferensi masyarakat Indonesia dalam memilih sepatu berbahan dasar kulit
1.5 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, penulis berharap dapat member manfaat :
1. Bagi Konsumen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi konsumen dalam memilih sepatu berbahan dasar kulit yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Bagi Penulis
Sebagai tambahan ilmu dan pengalaman untuk mengembangkan wawasan serta pemahaman dari teori-teori yang telah diperoleh, khususnya dalam ilmu preferensi konsumen terhadap suatu produk
3. Bagi Pihak Lain
Dapat digunakan untuk refrensi untuk pengadaan penelitian selanjutnya, untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
BAB I Pendahuluan
Bab ini merupakan uraian terkait latar belakang penelitian, gambaran objek penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini merupakan uraian dari tinjauan pustaka penelitian, penelitian sebelumnya, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian
Pembahasan pada bab ini merupakan penjelasan tentang jenis penelitian, variable operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis data
BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada bab ini dijelaskan secara detail tentang pembahasan “ANALISIS
PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMILIH SEPATU BERBAHAN DASAR KULIT.” Hasil dari pengumpulan data, proses pengolahan data, dan hasil pengolahan data yang diperlukan untuk penyelesaian masalah penelitian.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan uraian dari kesimpulan dan saran dari pembahasan ”
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMILIH SEPATU