• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIMBINGAN SADARI DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PERILAKU REMAJA PUTRI MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIMBINGAN SADARI DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PERILAKU REMAJA PUTRI MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BIMBINGAN “SADARI” DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN DAN PERILAKU REMAJA PUTRI MELAKUKAN

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

Ria Tri Harini Dwi Rusiawati1, I Ketut Wijana2, Wigutomo Gozali3, Luh Mertasari4

1234Prodi D3 Kebidanan FOK Undiksha;

Email : riatriharinibasuki@gmail.com;

ABSTRACT

Breast cancer is a type of cancer with the highest incidence rate that is most feared by women. However, the signs and symptoms can be detected early by women themselves using BSE techniques. This activity aims to improve the understanding and behavior of students to carry out early detection of breast cancer using BSE techniques. The method used in the form of counseling and guidance on BSE techniques, targeting SMA Negeri 1 Sawan students. From the results of the implementation of the activity, there was a significant increase in understanding, where before being given action more than some students were at a sufficient level of knowledge (58%) and after being given counseling and guidance it increased to be in the good category (60%). Likewise, the behavior of students, before being given action, was in the frequent (32%) and ever (52%) categories, after being given counseling and guidance, it increased to always (30%) and often (56%). It is hoped that after this activity, the students will be able to guide their friends who did not participate in this activity.

Keywords: BSE, Early Detection, Breast Cancer

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi yang paling ditakuti wanita. Meski demikian, tanda dan gejala penyakit ini dapat dideteksi secara dini oleh wanita sendiri dengan teknik SADARI yakni perikSA payuDAra sendiRI. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan perilaku siswi untuk melaksanakan deteksi dini kanker payudara dengan teknik SADARI. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dan bimbingan teknik SADARI, dengan sasaran siswi SMA Negeri 1 Sawan. Dari hasil pelaksanaan kegiatan, terdapat peningkatan pemahaman yang cukup signifikan, dimana sebelum diberikan tindakan lebih dari sebagian siswi berada pada tingkat pengetahuan cukup (58 %) dan setelah diberikan penyuluhan dan bimbingan meningkat menjadi katagori baik (60 %). Begitu pula dengan perilaku siswi, sebelum diberikan tindakan ada pada katagori sering (32 %) dan pernah (52 %), setelah diberikan penyuluhan dan bimbingan meningkat menjadi selalu (30 %) dan sering (56 %). Diharapkan setelah kegiatan ini, para siswi mampu membimbing teman-temannya yang tidak ikut kegiatan ini.

Kata kunci: SADARI, Deteksi Dini, Kanker Payudara

PENDAHULUAN

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang perlu mendapat perhatian khusus, karena kanker payudara merupakan kanker dengan angka kejadian tertinggi yang menyerang wanita dan paling ditakuti oleh setiap wanita. Meski umumnya kanker payudara menyerang wanita yang telah

berumur lebih dari 40 tahun, namun wanita dengan usia muda pun dapat terkena penyakit ini (Endang Purwoastuti, 2010).

Umumnya kematian akibat kanker payudara ini terjadi karena terlambatnya penanganan dimana penderita kanker payudara datang sudah dengan stadium III dan IV (stadium lanjut).

(2)

Dalam istilah kedokteran, semua benjolan disebut tumor. Benjolan tersebut ada yang jinak dan ada yang ganas, dan benjolan atau tumor yang ganas itulah yang disebut kanker. Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh secara terus-menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis. Kanker terjadi karena timbul dan berkembang biaknya jaringan sekitarnya (infiltratif)

sambil merusaknya (dekstrutif), dapat menyebar ke bagian lain tubuh, dan umumnya fatal jika dibiarkan. Pertumbuhan sel-sel kanker akan menyebabkan jaringan menjadi besar dan disebut sebagai tumor. Tumor merupakan istilah yang dipakai untuk semua bentuk pembengkakan atau benjolan dalam tubuh. Selsel kanker yang tumbuh cepat dan menyebar melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Penjalarannya ke jaringan lain disebut sebagai metastasis. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti kanker payudara.

Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya. Kanker payudara (Carcinoma mammae) dalam bahasa Inggrisnya disebut breast cancer

merupakan kanker pada jaringan payudara. Kanker ini paling umum menyerang wanita, walaupun laki-laki juga punya potensi terkena akan tetapi kemungkinan sangat kecil dengan perbandingan 1 diantara 1000. Kanker

ini terjadi karena pada kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, atau kanker payudara sering didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini diklasifikasikan ke dalam urutan 17 oleh World Health Organization (WHO) (Mulyani, Nina Siti, 2013).

Data Global Cancer Observatory tahun 2018 dari World Health Organization (WHO) juga menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk. Sementara itu, angka kanker serviks di Indonesia mencapai 23,4 orang per 100 ribu penduduk. Rata-rata kematian akibat kanker serviks mencapai 13,9 orang per

100 ribu penduduk.

https://databoks.katadata.co.id/datapubli sh/2019/06/03/kasus-kanker-payudara-paling-banyak-terjadi-di-indonesia. Di Kabupaten Buleleng kanker payudara menduduki peringkat pertama yang diikuti oleh kanker mulut rahim.

Sesungguhnya tanda dan gejala penyakit kanker payudara ini dapat dideteksi secara dini oleh wanita sendiri melalui pemeriksaan pada payudara sehingga kanker payudara dapat ditangani dengan segera. Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan teknik

(3)

SADARI yakni perikSA payuDAra sendiRI.

Teknik SADARI merupakan rangkaian tindakan yang dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya keabnormalan pada payudara. Deteksi yang dilakukan secara dini pada keabnormalan benjolan yang tumbuh di payudara dapat memberikan prognosis yang lebih baik, sehingga bila ternyata ditemukan adanya tanda dan gejala positif dari kanker payudara maka kondisi tersebut bisa mendapatkan pengobatan segera dapat dilakukan.

Salah satu cara untuk mengetahui kanker payudara pada stadium awal adalah dengan melakukan deteksi dini kanker payudara (American Cancer Society, 2011). SADARI adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri tanpa bantuan orang lain, dengan cara mengamati dan meraba kondisi payudara (Rasjidi, 2010). SADARI merupakan salah satu cara deteksi dini kanker payudara yang efektif, keabnormalan pada payudara banyak ditemukan melalui SADARI yaitu sekitar 85% (Rasjidi, 2010). SADARI merupakan cara termurah, aman dan sederhana untuk mendeteksi kanker payudara (American Cancer Society,

2011). Pengobatan kanker payudara akan lebih mudah dilakukan pada stadium awal dan akan memberikan harapan kesembuhan yang baik (80 - 90 %) (Reksoprodjo, 2009). SADARI yang dilakukan sejak dini dengan menggunakan langkah yang tepat dan dilakukan secara rutin, dapat membantu mendeteksi kanker payudara sejak stadium awal.

Remaja putri sebagai salah satu aset bangsa yang punya peran penting dalam pembangunan Nasional, haruslah berada pada kondisi yang sehat. Maka sangat penting bagi para remaja putri untuk melakukan pemeriksaan payudara secara rutin dengan menggunakan teknik SADARI karena cara ini yang paling efektif dan efisien untuk menemukan keganasan payudara pada stadium dini. Remaja putri dapat melakukannya setiap sebulan yaitu tujuh hari sesudah haid. Demikian halnya dengan para siswi di SMA Negeri 1 Sawan sebagai bagian dari pelaku pembangunan yang produktif, haruslah terjaga kesehatannya termasuk kesehatan reproduksinya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang sudah dilakukan pada siswi-siswi SMA Negeri 1 Sawan melalui metode wawancara, diketahui bahwa terdapat 20 orang siswi yang mengeluhkan seringnya merasa nyeri pada payudara, 15 orang pernah merasakan adanya benjolan pada payudaranya, dan banyak yang belum pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri karena tidak mengetahui caranya.

METODE

Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan melakukan diskusi dan sosialisasi dengan pihak sekolah dan tim pengabdian kepada masyarakat, mengenai pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sawan Langkah pertama dalam kegiatan ini adalah mendapat informasi mengenai pemahaman siswi tentang SADARI melalui pretes menggunakan lembar tes

(4)

sederhana yang disusun oleh tim pengabdian masyarakat. Data yang didapatkan lalu diolah untuk mendapatkan hasil mengenai tingkat pemahaman siswi, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan berupa pemberian penyuluhan dan bimbingan teknik pemeriksaan payudara sendiri kepada para siswi. Penyuluhan dan bimbingan teknik pemeriksaan payudara sendiri kepada siswi dilakukan dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan. Pada tahap ini, dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai kanker payudara dan cara pendeteksiannya, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan bimbingan tentang teknik pemeriksaan payudara sendiri kepada para siswi. Kegiatan bimbingan ini dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat dengan melibatkan 2 (dua) orang mahasiswa Prodi D3 Kebidanan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan kegiatan antara lain :

1. Melakukan pre test untuk mengukur pemahaman siswi tentang kanker payudara dan cara deteksi dini kanker payudara dengan teknik SADARI bagi para siswi di SMA Negeri 1 Sawan.

2. Penyuluhan tentang kanker payudara bagi para siswi di SMA Negeri 1 Sawan.

3. Penyuluhan tentang cara melakukan SADARI bagi para siswi di SMA Negeri 1 Sawan

4. Melakukan bimbingan teknik SADARI bagi para siswi di SMA Negeri 1 Sawan.

Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan pada siswi SMA Negeri 1 Sawan ini, tim

pengabmas terlebih dahulu melakukan identifikasi tingkat pemahaman para siswi tentang kanker payudara dan cara melakukan deteksi dini pada kanker payudara dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada siswi menggunakan platform Quizizz.

Berdasarkan hasil pretest dan post tes yang dilakukan dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswi yang cukup signifikan, dimana sebelum diberikan penyuluhan dan bimbingan, lebih dari sebagian jumlah siswi yang menjadi subyek pengabdian ini berada pada tabel berikut ini :

Tabel. 4.1 Tingkat pemahaman siswi sebelum diberikan penyuluhan

dan bimbingan NO TK. PEMAHAMAN JUMLAH % 1 Sangat baik 2 2 % 2 Baik 24 24 % 3 Cukup 58 58 % 4 Kurang 16 16 % 5 Sangat kurang 0 0 % JUMLAH 100 100 %

Sedangkan perilaku siswi sebelum diberikan bimbingan berada pada katagori :

Tabel 4.2 Katagori perilaku sisiwi sebelum diberikan penyuluhan dan bimbingan NO PERILAKU JUMLAH % 1 Selalu 10 10 % 2 Sering 32 32 % 3 Pernah 52 52 % 4 Tidak pernah 6 6 % JUMLAH 100 100 %

Setelah diberikan penyuluhan dan bimbingan tingkat pemahaman siswi meningkat dimana sebagian besar

(5)

tingkat pemahaman siswi berada pada katagori :

Tabel. 4.3 Tingkat pemahaman siswi setelah diberikan penyuluhan

dan bimbingan NO TK. PEMAHAMAN JUMLAH % 1 Sangat baik 10 10 % 2 Baik 60 60 % 3 Cukup 26 26 % 4 Kurang 4 4 % 5 Sangat kurang 0 0 % JUMLAH 100 100 %

Evaluasi perilaku siswi dilakukan satu bulan setelah diberikan bimbingan, dan dapat terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan terhadap perilaku siswi dalam melakukan SADARI dimana hasil yang diperoleh yaitu :

Tabel 4.4 Katagori perilaku sisiwi setelah diberikan penyuluhan dan bimbingan NO PERILAKU JUMLAH % 1 Selalu 30 30 % 2 Sering 56 56 % 3 Pernah 14 14 % 4 Tidak pernah 0 0 % JUMLAH 100 100 %

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa ada peningkatan yang cukup signifikan pada pemahaman siswi tentang kanker payudara dan cara melakukan deteksi dini kanker payudara setelah diberikan penyuluhan dan bimbingan. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2012), yang menyatakan bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Bila sebelumnya sebagian dari para siswi itu memiliki tingkat pengetahuan

yang cukup tentang kanker payudara dan cara mendeteksinya secara dini, hal itu disebabkan karena mereka belum mendapatkan informasi yang jelas tentang penyakit tersebut. Dan setelah diberikan KIE, siswi-siswi tersebut menjadi lebih paham dan itu terlihat dari hasil post tes yang dilakukan. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ronilda Tambunan (2017) yang berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Sadari Dengan Perilaku Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswa D-III Kebidanan Kharisma Husada Binjai Tahun 2017, dimana diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan tentang SADARI dengan perilaku SADARI pada mahasiswi DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Kharsima Husada Binjai dengan tingkat korelasi sedang.

Perubahan perilaku biasanya terjadi setelah individu mendapatkan suatu pengalaman dan memberikan dampak bagi dirinya. Perubahan perilaku dapat dikelompokkan pada dua jenis yakni perubahan perilaku positif dan perubahan perilaku negatif. Perubahan perilaku bersifat positif apabila pengalaman yang didapatkan memberikan hasil kearah hidup yang lebih baik, dan sebaliknya perubahan perilaku bersifat negatif apabila pengalaman yang diperoleh membawa individu tersebut kearah kehidupan yang lebih buruk. Pada kegiatan pengabdian ini, setelah diberikan bimbingan tentang cara mendeteksi dini kanker payudara dengan teknik SADARI, diharapkan akan memberikan perubahan hidup para

(6)

siswi yang menjadi subyek kegiatan pengabdian kearah peningkatan hidup sehat. Sebagai perempuan, para siswi tersebut rentan terhadap kejadian kanker payudara. Oleh sebab itu sangat penting bagi mereka untuk membiasakan diri melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan sebagai upaya mencegah terjadinya keganasan kanker payudara.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksnakan pada pengabdian kepada masyarakat ini, diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Terjadi peningkatan pemahaman siswi tentang kanker payudara dan upaya deteksi dini kanker payudara dengan teknik SADARI

2. Terjadi perubahan perilaku siswi kearah perilaku hidup sehat

3. Siswi-siswi mampu melakukan deteksi dini kanker payudara dengan teknik SADARI

SARAN

1. Kepada Pengabdi selanjutnya

Agar dapat mengembangkan lagi kegiatan pengabdian yang dilakukan ini terutama dengan melakukan bimbingan secara langsung kepada sasaran.

2. Kepada Pihak Sekolah SMA Negeri 1 Sawan

Agar bersedia melakukan kerjasama dengan institusi pelayanan kesehatan secara rutin untuk memberikan informasi-informasi dan edukasi kesehatan kepada peserta didiknya dalam upaya meningkatkan

pemahaman dan perilaku hidup sehat.

3. Kepada Masyarakat khususnya Remaja Putri

Agar melakukan deteksi dini kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin setiap bulan untuk untuk mencegah risiko terjadinya keganasan pada payudara.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin, 2010. Dasar-Dasar Pendidikan Kesehatan Masyarakat dan Promosi Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media.

Awaliana, U.N., 2011. “Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Ibu-Ibu di RW II Desa KrikilanMasaran Sragen”. Eprints UNS. Available from:http://eprints.uns.ac.id/101 41/1/193881511201104071.pdf Badan Penelitian Dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Available from:

http://www.litbang.depkes.go.id/ sites/download/rkd2013/Laporan _Riskesdas 2012. PDF.

Bustan, M.N., 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.

Desen, Wan (ed), 2013. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.

Direktorat Jendral PP & PL Departemen Kesehatan RI, 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara.

(7)

http://www.pppl.depkes.go.id/_a sset/_download/bukusaku_kanke r.pdf.

Dorland, W.A. Newman, 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28, Trans. Mahode, et al. Jakarta: EGC

Hurlock, Elizabeth B, 2011.Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga Mulyani, Nina Siti, 2013. Kanker

Payudara Dan PMS Pada

Kehamilan, Yogyakarta, Nuha Medika

Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika

Purwoastuti, E., 2012. Kanker Payuda. ed.5 Yogyakarta: Kanisius. Rasjidi, Imam. 2010. Epidemiologi

kanker pada wanita. Jakarta: Sagung Seto.

Reksoprodjo, S. (2009). Kumpulan kuliah ilmu bedah. Tangerang: Binarupa Aksara.

Ronilda Tambunan.(2017).Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Sadari Dengan Perilaku Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswa D-Iii Kebidanan Kharisma Husada Binjai Tahun 2017. https://jurnal.kesdammedan.ac .id/index.php/jurhesti/article/vi ew/78 diakses tanggal 2 September 2020

Suryaningsih E, 2009. Kupas tuntas kanker payudara. Yogyakarta: Paradigma Indonesia.

Sutjipto, 2008. Permasalah Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Payudara.

http://www.dharmais.co.id Yayasan Kanker Indonesia (YKI), 2008.

Kanker

Payudara.http://www.cancerhelp. com

Yushamen, 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis mengenai pengaruh jaminan sosial tenanga kerja, pelatihan kerja, dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa (1)

Genotipe pembanding jagung ketan memiliki nilai yang nyata lebih tinggi pada karakter bobot biji dan produktivitas.. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok genotipe uji

Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis perlindungan hukum terhadap hak-hak konsumen dalam layanan purna jual tv led dan upaya yang dilakukan Service Center

Ia berpandangan bahwa jika suatu pengetahuan dapat diverifikasi di dalam realitas empiris, pengetahuan tersebut adalah pengetahuan yang valid dan tidak bermakna. 45

Oemikian  juga  seperti  yang  terlihat  dalam  tabel  12  dimana  suami  dari   responden  sabagian  besar  bekerja  sebagai  pagawai  nageri  dan  swasta.  

Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi.. Setelah selesai membaca

The high differences of birth, weaning and yearling weight may be caused by genetic factors where Boerawa goat is a result of female Etawah grade and male Boer crossbreeding,

E mpat ekstrak kulit kayu dengan POV rendah < 100 μ g/m (Tabel 2) berpotensi sebagai antioksidan alami yang tinggi karena memiliki ketiga senyawa antioksidan