• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGHEVDARAN BENDA OLEH ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Dwi Wiratno Prasetijo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGHEVDARAN BENDA OLEH ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Dwi Wiratno Prasetijo"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGHEVDARAN BENDA OLEH ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK

Dwi Wiratno Prasetijo

ABSTRACT ID990000011

AVOIDING OBJECT BY ROBOT USING NEURAL NETWORK. A Self Controlling robot

is necessary in the robot application in which operator control is difficult. Serial method such as process on the computer of Van Newman is difficult to be applied for self controlling robot. In this research, Neural Network system for robotic control system was developed by performance expanding at the SCARA. In this research, it was shown that SCARA with application at Neural Network system can avoid blocking objects without influence by number and density of the blocking objects, also departure and destination paint. Robot developed by this study also can control its moving by self.

ABSTRAK

PENGHINDARAN BENDA OLEH ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Robot yang mampu mengontrol geraknya sendiri, diperlukan untuk aplikasi robot di mana

kontrol manusia tidak tnemungkinkan. Cara kerja serial seperti umumnya komputer jenis Von Newman, sangat sulit untuk metoda kontrol ini. Dalam penelitian ini dikembangkan sistem Neural Network pada sistem kontrol robot, dengan meningkatkan kemampuan robot jenis SCARA. Dari penelitian ini diketahui bahwa robot jenis SCARA dengan sistem Neural Networknya mampu menghindari penghalang, tanpa dipengaruhi oleh jumlah dan kerapatan penghalang, serta titik awal dan titik tujuan gerak robot. Dengan demikian robot tersebut mampu mengontrol geraknya sendiri

PENDAHULUAN

Untuk aplikasi robot pada ruang dengan tingkat radiasi tinggi, di mana kontol manusia tidak memungkinkan, maka robot yang mampu mengontrol geraknya sediri menjadi diperlukan. Pengontrolan gerak robot oleh robot itu sendiri, jika hanya menggunakan cara kerja serial seperti umumnya komputer berproses (komputer jenis Von Neuman) ternyata mengalami kesulitan yakni terlambatnya proses transfer data[7]. Dalam penelitian ini dicoba digunakan sistem Neural Network (selanjutnya disingkat dengan NN) pada sistem kontrol robot. Sistem NN ini adalah sistem yang meniru cara kerja sistem saraf manusia, di mana sistem ini berproses secara paralel antara unit satu dengan unit lainnya, dan dapat belajar atau diajar sebagaimana saraf

(2)

manusia. Dan juga masalah pengenalan pola {pattern recognition) yang tidak dapat diselesaikan dengan baik oleh komputer sistem seri dapat diselesaikan dengan baik oleh sistem NN ini[7].

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari penggunaan NN untuk merancang robot yang mampu mengontrol geraknya sendiri. Dalam makalah ini dibahas kemampuan robot jenis SCARA {Selective Compliance Assembly Robot Arm) dalam mengontrol geraknya sediri untuk menghindari benda-benda penghalang dalam berbagai tipe bidang kerja.

TATA KERJA

Bagan sistem

Bagan sistem yang dipakai pada penelitian ini adalah seperti Gambar 1. Model Network dari NN ini terdiri dari input layer, output layer dan beberapa lapisan penghubung. Masing- masing unit arah hubungannya searah dari input layer ke output

layer. Pada layer yang sama tidak ada hubungan[6]. Model network yang dipakai

pada penelitian ini terdiri dari 3 layer yaitu input layer, sebuah lapisan penghubung dan output layer. Dalam proses pelatihannya digunakan metoda Back Propagation. Metoda Back Propagation adalah suatu metoda Algoritma untuk proses belajar pada model jaringan dengan hubungan bertingkat. Pada metoda ini output pattern dari NN dan output dari pola yang diinginkan {teacherpattern) akan diperbandingkan[6].

Robot yang digunakan pada penelitian ini, adalah robot jenis SCARA{Selective

Compliance Assembly Robot Arm) yang hanya bisa bergerak pada bidang datar saja.

Pada ujung robot lengan ini dipasang CCD kamera dan pada bidang kerjanya diletakkan beberapa benda penghalang yang sudah diketahui tempat kedudukan dan bentuknya.

Untuk lebih jelasnya dibawah ini ditetapkan beberapa ketentuan sebagai berikut.

• Pada ujung robot lengan dipasang kamera, di mana dari kamera ini didapat informasi gambar di dekat robot lengan tersebut.

• Pada kedudukan arm robot tersebut didapat informasi tentang arah gerak robot dan jarak gerak robot adalah sama.

• Pada bidang kerja bentuk benda penghalang semuanya berbentuk cembung dan tingginyapun sama.

(3)

Setelah titik kedudukan awal robot dan arah awalnya ditentukan sebelumnya, sebagai input NN adalah informasi gambar dari kamera, titik tujuan robot, titik kedudukan dan arahnya yang diubah terlebih dahulu dalam bentuk potensial. Adapun cara pengubahan dari informasi gambar menjadi potensial adalah sebagai berikut. Dari kamera yang dipasang pada arm robot didapat informasi gambar seluas Ix x /

Informasi image P(i,j) dari piksel (J,j) ini ditetapkan, jika terdapat benda 1, dan jika tidak terdapat benda 0.

Kemudian dari informasi gambar ini, jika titik tujuan dan titik kedudukan robot saat itu dibuat garis lurus akan didapatkan titik arah robot (rx,ry).

Jika informasi jarak D{i,j),

maka Potensial (/,_/) dari titik arah adalah

( 1 :D(i,j

a/D(iJ) :D(iJ)>a

Dalam hal ini batasannya adalah [-1.0,1.0].

Jadi potensial adalah jika ada benda menjadi perbesaran kearah negatif dan jika tidak ada benda menjadi perbesaran kearah positif, di mana kearah titik arah

perbesarannya meninggi sebagai arah gerak robot seperti pada gambar berikut ini. Kemudian untuk output NN adalah memberi arah gerak pada arm robot. Dalam penelitian ini digunakan beberapa output dan nilai yang digunakan tiap outputnya adalah dalam bentuk analog. Dengan cara ini diharapkan pelatihan NN akan lebih optimum dan nilai perbedaan pada Back Propagation akan dicapai nilai perbedaan yang terkecil. Kemudian Robot bergerak. Setelah Robot berhenti, kamera akan mengambil informasi baru untuk menentukan arah gerak berikutnya. Demikian seterusnya proses ini akan berlangsung hingga mencapai titik tujuan.

(4)

Arah yang diajarkan pada robot

Untuk arah yang diajarkan pada robot, sebagai acuan benda penghalang adalah benda berbentuk segitiga. Dibandingkan dengan benda penghalang yang berbentuk lain ternyata dengan menggunakan benda penghalang berbentuk segitiga lebih mudah pengoperasiannya. Seperti pada gambar 4 arah yang diajarkan pada arah gerak ini diberi ketentuan-ketentuan sebagai berikut

1. Jika pada arah yang dituju oleh robot tidak terdapat benda penghalang, maka arah gerak yang diajarkan pada robot adalah arah ketujuan <p .

2. Jika pada arah yang dituju oleh robot terdapat benda penghalang, maka seperti

pada gambar 4 jika sudut tabrak 9;, 0^ .

• Seperti pada gambar 4 (a), sudut hindar adalah cp jika 9; + cp < <p atau <p < 9^ -cp maka arah (ft adalah arah yang diajarkan.

• Seperti pada gambar 4 (b), jika 92 -<p < (p <9/ + (p diantara sudut 9; + (p dan sudut Q2 -cp, harga mutlak yang terkecil yang dijadikan arah yang diajarkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 5 ~ gambar 8 adalah hasil-hasil percobaan dengan menggunakan robot jenis SCARA, penghindaran benda penghalang dengan menggunakan sistem NN. Bidang kerja tipe 1 adalah jumlah- benda-benda penghalang 5 buah dan jarak antar benda penghalang ± 4 cm, dan bidang kerja tipe 2 adalah jumlah benda penghalang 12 buah dan jarak antar benda penghalang 2 cm ~ 3 cm.

Pada gambar 5 dan gambar 6 robot bergerak pada titik awal yang sama dan menuju pada titik tujuan yang sama. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa robot berhasil sampai di tujuan setelah melalui bidang kerja baik dengan jumlah benda penghalang sedikit dan renggang maupun dengan jumlah benda penghalang banyak dan lebih rapat. Dengan demikian, robot yang dikembangkan pada penelitian ini mampu menghindari penghalang tanpa dipengaruhi oleh jumlah dan kerapatan penghalang.

Gambar 7 dan gambar 8 memperlihatkan lintasan robot pada 2 buah titik awal dan titik tujuan. Pada percobaan ini robot melintasi bidang kerja tipe 3 dengan jumlah penghalang 8 buah dan jarak antar benda penghalang bervariasi rapat dan renggangnya. Dari gambar 7 dan gambar 8 diketahui bahwa robot berhasil sampai di tujuan dengan menghindari benda penghalang meskipun titik awal dan titik tujuannya

(5)

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:

1.Robot jenis SCARA dengan menggunakan sistem NN memperlihatkan kemampuan pengontrolan terhadap geraknya sendiri.

2.Robot jenis SCARA mampu menghindari penghalang tanpa dipengaruhi oleh jumlah dan kerapatan penghalang serta titik awal dan titik akhir gerak robot.

DAFTARPUSTAKA

1. WIRATNO P ,DWI. dan OOBANA, K. "Function Extensions of Collision-free

Robot System based on Neural Network, Tugas Akhir SI Jurusan Elektro Kontrol

Fakultas Teknik Universitas Waseda, Tokyo Jepang, 1995

2. EJIRI, M. and KOZAKIEWICZ, C, "Neural Network Approach to Path Planning

for Two Dimensional Robot Motion", IEEE/RSJ International Workshop on

Intelligent Robots and System IROS'91, 818, 1991

3. UDUPA, S., "Collision Detection and Avoidance in Computer Controlled

Manipulator", Proc, 5th IJCAI, 737, 1977

4. RUMELHART, HINTON, G.E. and WILLIAMS, R.J., "Learning Internal

Representations by Error Propagation, in Parallel Distributed Processing : Explorations in the Microstructure of Cognition", D.E.Rumelhart and

J.L.McClelland(Eds.), vol. 1, the MIT press, Massachusset, 318, 1986

5. NAGATANIGAWA, K., "Shougaibutsu Kaihi", Jinkouchinou press, Tokyo, (1990)

6. KUMA, K., "Neural Computer", Kogyochosakai, Tokyo, 1990

7. HACHIME, K. and SUZUKI, G., "Neural Computer Processing", Kaibundo, Tokyo, 1992

(6)

L^ LPotensial -;- %£Jy

i

1;

Arah Gerak

H ROBOT

KAMERA

(7)

titik arah Gambar 3. Potensial arah yang diajarkan / pusat kamera titik tujuan / / titik tujuan arah yang \ diajarkan \ pusat kamera 7 (a ) (b) Gambar.4. Arah yang Diajarkan

(8)

Gambar 5. Lintasan Robot Pada Bidang Kerja Tipe 1 Dengan 5 Penghalang

(9)

Gambar 7. Lintasan Robot Pada Bidang Kerja Tipe 3 (a)

(10)

DISKUSI

M. SYAMSA A.

1. Berapa derajat kebebasan dari robot tipe SCARA? 2. Bagaimana mengoptimalkan trajectory robot?

DWIWIRATNO PRASETIJO

1. Derajat kebebasan robot SCARA adalah 180.

2. Hasil percobaan ini sudah optimal, tapi karena percobaan ini merupakan awal dari penggunaan NN, maka banyak sekali kemungkinan yang dapat dikembangkan.

T. BASARUDIN

Bagaimana cara menentukan besar sudut hindaran vy ?

DWI WIRATNO PRASETIJO

Selain sebagai input NN, informasi gambar digunakan untuk teacher pattern. Sebagai

Gambar

Gambar 1. Bagan Sistem Penghindaran Benda Penghalang
Gambar 5. Lintasan Robot Pada Bidang Kerja Tipe 1 Dengan 5 Penghalang
Gambar 7. Lintasan Robot Pada Bidang Kerja Tipe 3 (a)

Referensi

Dokumen terkait

Through my investigation into postdisciplinary craft methods, learning new and alternative practices such as mould making and bronze casting, I have broadened my appreciation

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Andri Silaen, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak (Studi Empiris

mendemonstrasikan kembali perawatan mengurangi nyeri yaitu cara duduk dengan kaki lurus terutama tidak melipat kaki yang sakit, melakukan relaksasi dengan nafas dalam

Semakin tinggi tegangan elektroda ada keeenderungan laju korosi menurun eukup banyak, menjadi minimumnya sebesar 0,035 ropy, hal ini karena semakin tinggi tegangan elektroda maka

Aktivitas antioksidan pada ekstrak daun miana ini tidak sejalan dengan kadar flavonoid total yang mana pada penyimpanan hari ketiga telah mengalami penurunan kadar

There are many video YouTube App and watch Video without browser.How to choose and use the best free YouTube music downloader software to download the favorite music videos

Berdasarkan hasil dari 10 artikel penelitian mengenai pengaruh terapi TURP terhadap BPH pada lansia, maka dapat disimpulkan bahwa terapi TURP memiliki banyak fungsi serta

(e) Baca setiap ayat di bawah ini dengan teliti dan kemudian nyatakan peribahasa lain yang sama maksud dengannya. (i) Kugillan membuat kerja sambilan terlebih