HUKUAM
HUKUAM
PENGANGKUTAN
PENGANGKUTAN
Oleh : Oleh :
Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S. Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S.
PENGERTIAN
PENGERTIAN
►
Pengangkutan : perj timbal balik antara
Pengangkutan : perj timbal balik antara
Pengangkut dengan Pengirim, di mana
Pengangkut dengan Pengirim, di mana
Pengangkut mengikatkan diri untuk “
Pengangkut mengikatkan diri untuk “
menyelenggarakan pengangkutan
menyelenggarakan pengangkutan
” barang
” barang
dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat
dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat
tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan
tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan
Pengirim mengikatkan diri untuk membayar
Pengirim mengikatkan diri untuk membayar
aang atau biaya angkutan.
PENGERTIAN
PENGERTIAN
►
Menyelenggarakan Pengangkutan : dapat
Menyelenggarakan Pengangkutan : dapat
dilakukan sendiri atau dilakukan oleh pihak
dilakukan sendiri atau dilakukan oleh pihak
lain atas perintahnya.
lain atas perintahnya.
►
Dengan selamat : bila tidak selamat menjadi
Dengan selamat : bila tidak selamat menjadi
tanggung jawab Pengangkut.
tanggung jawab Pengangkut.
►
Tidak selamat : barang musnah atau barang
Tidak selamat : barang musnah atau barang
ada tapi rusak ( sebagian atau seluruhnya ).
JENIS PENGANGKUTAN
JENIS PENGANGKUTAN
► Pengangkutan Darat : 1). KUHD , Ps 90 sd 98; 2). Pengangkutan Darat : 1). KUHD , Ps 90 sd 98; 2).
Peraturan Khusus : S. 1927 – 262 : Peraturan Khusus : S. 1927 – 262 :
Perkeretaapian, UU LJR,dll. Perkeretaapian, UU LJR,dll.
► Pengangkutan Laut : 1). KUHD : Charter Kapal, Pengangkutan Laut : 1). KUHD : Charter Kapal,
Pengakutan Barang, Pengangkutan Orang, Pengakutan Barang, Pengangkutan Orang,
Peraturan khusus lain. Peraturan khusus lain.
► Pengangkutan Udara : 1). S.1939 – 100 jo UU Pengangkutan Udara : 1). S.1939 – 100 jo UU
No.83/58 :
No.83/58 : LuchtvervoerordonanntieLuchtvervoerordonanntie/Penerbangan./Penerbangan.
► Pengangkutan Perairan Darat : KUHD Ps 90 sd 98 Pengangkutan Perairan Darat : KUHD Ps 90 sd 98
SIAPA PENGANGKUT DAN PENGIRIM
SIAPA PENGANGKUT DAN PENGIRIM
ITU ?
ITU ?
►
KUHD tidak memberi difinisi.
KUHD tidak memberi difinisi.
►
Ps 466 dan 521 hanya tentang Pengangkut
Ps 466 dan 521 hanya tentang Pengangkut
Laut.
Laut.
►
Pengangkut : Pihak yg mengikatkan diri
Pengangkut : Pihak yg mengikatkan diri
untuk menyelenggarakan pengangkutan
untuk menyelenggarakan pengangkutan
barang dan/atau orang dari suatu tempat ke
barang dan/atau orang dari suatu tempat ke
tempat lain dengan selamat.
tempat lain dengan selamat.
KEDUDUKAN HUKUM PENERIMA
KEDUDUKAN HUKUM PENERIMA
►
Sebagai
Sebagai
Derden beding
Derden beding
( P 3 yg
( P 3 yg
berkepentingan ex Ps 1317 KUHPdt ),
berkepentingan ex Ps 1317 KUHPdt ),
►
Sebagai
Sebagai
Cessionaris
Cessionaris
diam2 mengenai hak
diam2 mengenai hak
tagih Pengirim terhadap Pengangkut,
tagih Pengirim terhadap Pengangkut,
►
Sebagai pemegang Kuasa (
Sebagai pemegang Kuasa (
lastgever
lastgever
)Ex :
)Ex :
Ps 1792 KUHPdt.
SIFAT PERJ PENGANGKUTAN
SIFAT PERJ PENGANGKUTAN
►
Perjanjian Berkala Ex Ps 1601 KUHPdt,
Perjanjian Berkala Ex Ps 1601 KUHPdt,
►Perjanjian Konsensuil,
Perjanjian Konsensuil,
►
Ada
Ada
Charter Partij
Charter Partij
( Ps 545 KUHD ),
( Ps 545 KUHD ),
Konosemen /
Konosemen /
Bill Of Lading
Bill Of Lading
( Ps 504, 506
( Ps 504, 506
KUHD ), Surat Muatan/
KUHD ), Surat Muatan/
vrachtbrief
vrachtbrief
) ( Ps 90
) ( Ps 90
KUHD ), bukan syarat ada, terjadi,timbulnya
KUHD ), bukan syarat ada, terjadi,timbulnya
Perj Pengangkutan.
Perj Pengangkutan.
►
Fungsinya hanya sebagai tanda/alat bukti
Fungsinya hanya sebagai tanda/alat bukti
saja.
PENGANGKUT DAN HAK RETENSI
PENGANGKUT DAN HAK RETENSI
►
Pengangkut tidak mempunyai hak retensi,
Pengangkut tidak mempunyai hak retensi,
►Jika uang angkutan tidak dibayar,
Jika uang angkutan tidak dibayar,
Pengangkut tidak berhak menahan barang
Pengangkut tidak berhak menahan barang
sebagai jaminan uang angkutan ( Ps 493 (1)
sebagai jaminan uang angkutan ( Ps 493 (1)
KUHD ),
KUHD ),
►
Jika uang angkutan tidak dibayar, maka
Jika uang angkutan tidak dibayar, maka
Pengangkutan harus menggugat ke PN
Pengangkutan harus menggugat ke PN
Setempat.
PERANTARA PENGANGKUTAN
PERANTARA PENGANGKUTAN
►
Eskpeditur ( Ps 86 sd 90 KUHD ),
Eskpeditur ( Ps 86 sd 90 KUHD ),
►
Makelar Kapal (
Makelar Kapal (
Cargodoor
Cargodoor
) ( Ps 62 dst
) ( Ps 62 dst
KUHD ),
KUHD ),
►
Tranport ondernemer,
Tranport ondernemer,
►
Agen Duane ( EMKL : PP No.2/69) ,
Agen Duane ( EMKL : PP No.2/69) ,
Stuwadoor
Pengertian Asuransi ?
Pengertian Asuransi ?
► Asuransi atau Pertanggungan Asuransi atau Pertanggungan : perj antara dua : perj antara dua
pihak atau lebih, dengan mana pihak pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung yang yang mungkin akan diderita tertanggung yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan pembayaran yang didasarkan untuk memberikan pembayaran yang didasarkan
Pengertian Asuransi ?
Pengertian Asuransi ?
►
Dari sudut pandang ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi
, asuransi :
, asuransi :
metode untuk mengurangi risiko dengan
metode untuk mengurangi risiko dengan
jalan memindahkan risiko itu kepada pihak
jalan memindahkan risiko itu kepada pihak
lain.
lain.
►
Dari sudut pandang hukum,
Dari sudut pandang hukum,
asuransi :
asuransi :
perjanjian pertanggungan risiko antara
perjanjian pertanggungan risiko antara
tertanggung dengan penanggung.
Obyek Asuransi
Obyek Asuransi
►
Menurut UU No.2/92 : benda dan jasa, jiwa
Menurut UU No.2/92 : benda dan jasa, jiwa
dan raga, kesehatan manusia, tanggung
dan raga, kesehatan manusia, tanggung
jawab hukum, serta semua kepentingan
jawab hukum, serta semua kepentingan
lainnya yang dapat hilang , rusak, rugi dan
lainnya yang dapat hilang , rusak, rugi dan
atau berkurang nilainya.
atau berkurang nilainya.
►
Disini asas kepentingan berlaku mutlak.
Disini asas kepentingan berlaku mutlak.
Tertanggung harus mempunyai kepentingan
Tertanggung harus mempunyai kepentingan
atas obyek asuransi ini.
Peran Asuransi
Peran Asuransi
► Memberikan rasa terjamin atau rasa amanMemberikan rasa terjamin atau rasa aman
► Menaikkan efisiensi dan kegiatan perusahaan.Menaikkan efisiensi dan kegiatan perusahaan. ► Cenderung mengarah pada perkiraan penilaian Cenderung mengarah pada perkiraan penilaian
biaya yang layak. biaya yang layak.
► Sebagai dasar pertimbangan dalam pemberian Sebagai dasar pertimbangan dalam pemberian
kredit bank. kredit bank.
Sifat Perj Asuransi
Sifat Perj Asuransi
►
Sifat
Sifat
: khusus dan unik, karena memiliki
: khusus dan unik, karena memiliki
karakteristik tertentu : memiliki sifat
karakteristik tertentu : memiliki sifat
future
future
contract
contract
,
,
dlm arti manfaat asuransi itu baru
dlm arti manfaat asuransi itu baru
akan kelihatan di masa yang akan datang
akan kelihatan di masa yang akan datang
ketika terjadi pembayaran atas kerugian
ketika terjadi pembayaran atas kerugian
yang timbul terhadap obyek yang risikonya
yang timbul terhadap obyek yang risikonya
dipertanggungkan.
Asas atau Prinsip Asuransi
Asas atau Prinsip Asuransi
1).
1).
Insurable Interest
Insurable Interest
( Kepentingan yang
( Kepentingan yang
dipertanggungkan ).
dipertanggungkan ).
►
Seseorang dikatakan memiliki kepentingan
Seseorang dikatakan memiliki kepentingan
atas obyek yang dapat diasuransikan bila ia
atas obyek yang dapat diasuransikan bila ia
menderita kerugian keuangan seandainya
menderita kerugian keuangan seandainya
terjadi musibah yang menimbulkan kerugian
terjadi musibah yang menimbulkan kerugian
atau kerusakan atas obyek tersebut.
atau kerusakan atas obyek tersebut.
►
Apabila terbukti sebaliknya, maka
Apabila terbukti sebaliknya, maka
tertanggung tdk berhak atas ganti rugi.
Asas atau Prinsip Asuransi
Asas atau Prinsip Asuransi
2).
2). Utmost Good FaithUtmost Good Faith ( Kejujuran dan Itikad baik ).( Kejujuran dan Itikad baik ).
► Calon tertanggung wajib memberitahukan sejelas-Calon tertanggung wajib memberitahukan
sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta penting jelasnya dan teliti mengenai segala fakta penting
yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan. yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan.
Mis : Risiko yang dijamin atau dikecualikan harus Mis : Risiko yang dijamin atau dikecualikan harus
diberitahukan secara jelas dan teliti, termasuk diberitahukan secara jelas dan teliti, termasuk
kemungkinan terjadinya kerugian atau batalnya kemungkinan terjadinya kerugian atau batalnya
keuntungan yang diharapkan diluar kesalahan atau keuntungan yang diharapkan diluar kesalahan atau
Asas atau Prinsip Asuransi
Asas atau Prinsip Asuransi
► Kewajiban memberikan fakta penting tersebut berlaku : Kewajiban memberikan fakta penting tersebut berlaku :
a). Sejak pra kontraktual sampai dengan dibuatnya
a). Sejak pra kontraktual sampai dengan dibuatnya
kontrak; b). Pada saat perpanjangan kontrak; c). Pada
kontrak; b). Pada saat perpanjangan kontrak; c). Pada
saat terjadi perubahan kontrak, berkaitan dg hal-hal
saat terjadi perubahan kontrak, berkaitan dg hal-hal
perubahan tersebut.
perubahan tersebut.
3).
3). IndemnityIndemnity//Indemnitas/Keseimbangan.Indemnitas/Keseimbangan.
► Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah shg Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah shg
menimbulkan kerugian, maka akan diberi ganti rugi
menimbulkan kerugian, maka akan diberi ganti rugi
untuk mengembalikan keadaan sama seperti sebelum
untuk mengembalikan keadaan sama seperti sebelum
terjadi kerugian ( Seimbang ). Hal ini mengandung
terjadi kerugian ( Seimbang ). Hal ini mengandung
makna bahwa tertanggung tidak berhak memperoleh
Asas atau Prinsip Asuransi
Asas atau Prinsip Asuransi
4).
4).
Subrogation
Subrogation
(Pengalihan Hak Menerima
(Pengalihan Hak Menerima
Ganti Rugi ).
Ganti Rugi ).
►
Apabila tertanggung mengalami kerugian
Apabila tertanggung mengalami kerugian
akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga
akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga
maka pihak penanggung, setelah
maka pihak penanggung, setelah
memberikan ganti rugi kepada tertanggung,
memberikan ganti rugi kepada tertanggung,
akan menggantikan kedudukan tertanggung
akan menggantikan kedudukan tertanggung
dalam mengajukan tuntutan kepada pihak
dalam mengajukan tuntutan kepada pihak
ketiga tersebut ( Ps 284 KUHD ).
Asas atau Prinsip Asuransi
Asas atau Prinsip Asuransi
5).
5). ContributionContribution..
► Seseorang dapat saja mengasuransikan harta benda yang Seseorang dapat saja mengasuransikan harta benda yang
sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila
sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila
terjadi kerugian (
terjadi kerugian ( evenementevenement ), maka secara otomatis ), maka secara otomatis
berlaku prinsip kontribusi, artinya bahwa bila penanggung
berlaku prinsip kontribusi, artinya bahwa bila penanggung
telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak
telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak
tertanggung, maka penanggung berhak menuntut
tertanggung, maka penanggung berhak menuntut
perusahaan lain yang terlibat untuk secara bersama-sama
perusahaan lain yang terlibat untuk secara bersama-sama
menutup asuransi tersebut secara proporsional sebanding
menutup asuransi tersebut secara proporsional sebanding
dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya secara
dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya secara
terbatas maksimum sebesar nilai sebenarnya. Tdk boleh
terbatas maksimum sebesar nilai sebenarnya. Tdk boleh
mengambil keuntungan dari ganti rugi tersebut.
Asas atau Prinsip Asuransi
Asas atau Prinsip Asuransi
6).
6).
Proximate Cause
Proximate Cause
( Kausa Proksimal ).
( Kausa Proksimal ).
►
Bila kepentingan yang diasuransikan
Bila kepentingan yang diasuransikan
mengalami musibah atau kecelakaan atau
mengalami musibah atau kecelakaan atau
terjadi risiko yang dipertanggungkan,
terjadi risiko yang dipertanggungkan,
pertama-tama penanggung akan mencari
pertama-tama penanggung akan mencari
sebab-sebab yang aktif dan efisien yang
sebab-sebab yang aktif dan efisien yang
menggerakkan rangkaian peristiwa tanpa
menggerakkan rangkaian peristiwa tanpa
terputus sampai dengan akhir terjadinya
terputus sampai dengan akhir terjadinya
musibah atau kecelakaan tersebut.
Asas atau Prinsip Asuransi
Asas atau Prinsip Asuransi
►
Prinsip yang digunakan untuk mencari
Prinsip yang digunakan untuk mencari
penyebab kerugian yang aktif dan efisien
penyebab kerugian yang aktif dan efisien
adalah “
adalah “
Unbroken Chain of Events
Unbroken Chain of Events
“
“
.
.
►
Unbroken Chain of Event
Unbroken Chain of Event
adalah suatu
adalah suatu
rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak
rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak
terputus.
terputus.
Klaim Kecelakaan Diri
Klaim Kecelakaan Diri
► A mengendarai kendaraannya di Jalan Tol dengan A mengendarai kendaraannya di Jalan Tol dengan
kecepatan tinggi, sehingga mobil tidak terkendali kecepatan tinggi, sehingga mobil tidak terkendali
dan kemudian terjadi kecelakaan dengan keadaan dan kemudian terjadi kecelakaan dengan keadaan
mobil dalam kondisi terbalik. Korban luka parah mobil dalam kondisi terbalik. Korban luka parah
dan dibawa kerumah sakit. Tidak lama kemudian dan dibawa kerumah sakit. Tidak lama kemudian
korban meninggal dunia. korban meninggal dunia.
► Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kausa Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kausa
proksimalnya adalah korban mengendarai mobil dg proksimalnya adalah korban mengendarai mobil dg
kecepatan tinggi shg mobil tdk terkendali dan kecepatan tinggi shg mobil tdk terkendali dan
terbalik. Dari kausa proksimal akan diketahui terbalik. Dari kausa proksimal akan diketahui
apakah penyebab kecelakaan tsb dijamin polis apakah penyebab kecelakaan tsb dijamin polis
3 Kategori Utama Usaha Asuransi
3 Kategori Utama Usaha Asuransi
1).
1). Asuransi Kerugian,Asuransi Kerugian, terdiri dari asuransi untuk terdiri dari asuransi untuk harta benda (
harta benda ( propertyproperty ); kepentingan keuangan ); kepentingan keuangan (
( pecuniarypecuniary ); tanggung jawab hukum (); tanggung jawab hukum ( liabilityliability ); ); asuransi diri (
asuransi diri ( personal accidentpersonal accident ) ) : spt kecelakaan : spt kecelakaan dan kesehatan.
dan kesehatan. 2).
2). Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa : Meninggalnya tertanggung dlm : Meninggalnya tertanggung dlm periode asuransi (
periode asuransi ( dead claimdead claim ) atau tertanggung ) atau tertanggung tetap hidup sampai akhir periode asuransi
tetap hidup sampai akhir periode asuransi (
( maturity datematurity date ). Persh Asuransi Jiwa di samping ). Persh Asuransi Jiwa di samping menjalankan usaha asuransi kerugian (
menjalankan usaha asuransi kerugian ( general general insurance
insurance ), juga boleh memasarkan produk ), juga boleh memasarkan produk asuransi kecelakaan dan kesehatan.
3 Kategori Utama Usaha Asuransi
3 Kategori Utama Usaha Asuransi
3).
3).
Asuransi Sosial
Asuransi Sosial
: Program asuransi wajib
: Program asuransi wajib
yang diselenggarakan Pemerintah
yang diselenggarakan Pemerintah
berdasarkan UU.
berdasarkan UU.
►
Tujuannya untuk menyediakan jaminan
Tujuannya untuk menyediakan jaminan
dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan
dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan komersial.
Asuransi Kerugian
Asuransi Kerugian
► Asuransi KerugianAsuransi Kerugian adalah jenis asuransi yg adalah jenis asuransi yg
menutup pertanggungan finansial pada semua menutup pertanggungan finansial pada semua
risiko kerugian pada property atau hak milik dari si risiko kerugian pada property atau hak milik dari si
tertanggung. tertanggung.
► Jenis produk Jenis produk yang termasuk kategori asuransi yang termasuk kategori asuransi
kerugian a.l. : Asuransi kebakaran, asuransi kerugian a.l. : Asuransi kebakaran, asuransi kebongkaran, asuransi kendaraan bermotor, kebongkaran, asuransi kendaraan bermotor,
asuransi kecelakaan diri, asuransi pengangkutan asuransi kecelakaan diri, asuransi pengangkutan
barang, asuransi
barang, asuransi contractor all risk (CAR)contractor all risk (CAR), asuransi , asuransi
Jenis Asuransi
Jenis Asuransi
► Berdasarkan kriteria bidang usaha, asuransi dibagi Berdasarkan kriteria bidang usaha, asuransi dibagi dlm 2 jenis :
dlm 2 jenis :
1)
1)Personal Insurance Personal Insurance atau asuransi atas individu, atau asuransi atas individu, dimana risiko yang dipertanggungkan adalah
dimana risiko yang dipertanggungkan adalah
kemungkinan terganggunya pendapatan yang
kemungkinan terganggunya pendapatan yang
diterima yg disebabkan oleh kematian,
diterima yg disebabkan oleh kematian,
kecelakaan, sakit, pengangguran, umur tua, dsb;
kecelakaan, sakit, pengangguran, umur tua, dsb;
2)
2)Property InsuranceProperty Insurance atau asuransi atas harta, yang atau asuransi atas harta, yang di sering digolongkan ke dalam asuransi kerugian.
Jenis Usaha Asuransi
Jenis Usaha Asuransi
UU No.2/92 Tg Usaha Perasuransian, membagi UU No.2/92 Tg Usaha Perasuransian, membagi
jenis bidang usaha asuransi di Indonesia : jenis bidang usaha asuransi di Indonesia :
1).1). Usaha asuransi Usaha asuransi; ;
2). 2). Usaha penunjang asuransiUsaha penunjang asuransi..
Jenis usaha asuransi : asuransi kerugian, asuransi Jenis usaha asuransi : asuransi kerugian, asuransi
jiwa dan reasuransi. jiwa dan reasuransi.
Asas dan ketentuan pokok
Asas dan ketentuan pokok
asuransi kerugian
asuransi kerugian
1)
1) Asas kejujuran sempurna;Asas kejujuran sempurna; 2)
2) Asas kepentingan;Asas kepentingan; 3)
3) Asas Indemnitas;Asas Indemnitas; 4)
4) Asuransi lebih;Asuransi lebih; 5)
5) Asuransi Kurang – asas Asuransi Kurang – asas ProrataProrata;; 6)
6) Asuransi ganda-asas kronologi dan asas Asuransi ganda-asas kronologi dan asas pemerataan;
pemerataan; 7)
7) Subrogasi penanggung;Subrogasi penanggung; 8)
Asas dan ketentuan pokok
Asas dan ketentuan pokok
asuransi kerugian
asuransi kerugian
9)
9) Cacat sendiri dari barang;Cacat sendiri dari barang; 10)
10) Kelalaian tertanggung;Kelalaian tertanggung; 11)
11) Hubungan sebab akibat.Hubungan sebab akibat.
Dari asas-asas tersebut, kepentingan merupakan Dari asas-asas tersebut, kepentingan merupakan syarat mutlak untuk lahirnya perjanjian asuransi. syarat mutlak untuk lahirnya perjanjian asuransi.
Penerapan asas di dalam perjanjian asuransi Penerapan asas di dalam perjanjian asuransi
berkaitan erat dengan jenis asuransinya. Mis : berkaitan erat dengan jenis asuransinya. Mis :
Asas indemnitas berlaku mutlak dalam asuransi Asas indemnitas berlaku mutlak dalam asuransi
kerugian, sedang asas
kerugian, sedang asas insurable interestinsurable interest berlaku berlaku mutlak dalam asuransi jiwa .
Polis Asuransi
Polis Asuransi
►
Polis asuransi
Polis asuransi
adalah dokumen perjanjian
adalah dokumen perjanjian
asuransi.
asuransi.
►
Ps 255 KUHD
Ps 255 KUHD
menyatakan bahwa perjanjian
menyatakan bahwa perjanjian
asuransi terjadi seketika setelah tercapai
asuransi terjadi seketika setelah tercapai
kesepakatan antara tertanggung dan
kesepakatan antara tertanggung dan
penanggung, hak dan kewajiban timbal
penanggung, hak dan kewajiban timbal
balik timbul sejak saat itu, bahkan sebelum
balik timbul sejak saat itu, bahkan sebelum
polis ditandatangani.
Polis Asuransi
Polis Asuransi
► Berdasarkan Ps 255 KUHD, dapat disimpulkan Berdasarkan Ps 255 KUHD, dapat disimpulkan
bahwa perjanjian asuransi harus dibuat secara bahwa perjanjian asuransi harus dibuat secara
tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis.
tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis. Polis Polis merupakan satu-satunya alat bukti tertulis untuk merupakan satu-satunya alat bukti tertulis untuk
membuktikan bahwa perjanjian asuransi telah membuktikan bahwa perjanjian asuransi telah
lahir, terjadi dan berlaku. lahir, terjadi dan berlaku.
► Di dalam polis tertuang segala persyaratan dari Di dalam polis tertuang segala persyaratan dari
Polis Asuransi
Polis Asuransi
► Lazimnya persyaratan polis dibuat secara sepihak Lazimnya persyaratan polis dibuat secara sepihak
oleh Penanggung, namun setelah tertanggung oleh Penanggung, namun setelah tertanggung memberikan persetujuannya, ia dianggap telah memberikan persetujuannya, ia dianggap telah
menyetujui persyaratan tersebut. menyetujui persyaratan tersebut.
► Di sini berlaku Di sini berlaku sistem kontrak baku.sistem kontrak baku. Polis berfungsi Polis berfungsi
sebagai alat bukti tertulis tentang telah terjadi sebagai alat bukti tertulis tentang telah terjadi
perjanjian asuransi. perjanjian asuransi.
► Tentang kapan perjanjian asuransi lahir, cukup Tentang kapan perjanjian asuransi lahir, cukup
Polis Asuransi
Polis Asuransi
►
Susunan polis pada umumnya
Susunan polis pada umumnya
dikualifikasikan menjadi 4 :
dikualifikasikan menjadi 4 :
1)
1) Recinital clauseRecinital clause,, yi : bagian pembukaan polis yi : bagian pembukaan polis yang memuat a.l. nama para pihak;
yang memuat a.l. nama para pihak;
2)
2) Operative clauseOperative clause,, yi : bagian yang memuat yi : bagian yang memuat syarat penentuan atau pembayaran premi, syarat penentuan atau pembayaran premi,
waktu pertanggungan, mulai berlakunya waktu pertanggungan, mulai berlakunya
pertanggungan, penentuan besarnya uang pertanggungan, penentuan besarnya uang
Polis Asuransi
Polis Asuransi
3)
3) Previsory ClausePrevisory Clause,, yi : klausula yang memuat isi yi : klausula yang memuat isi perjanjian, kapan penanggung bertanggung
perjanjian, kapan penanggung bertanggung jawab dan kapan tidak bertanggung jawab. jawab dan kapan tidak bertanggung jawab.
4)
4) Attastion ClauseAttastion Clause,, yi : bagian penutup polis yi : bagian penutup polis yang berisi a.l. tanggal dan tempat
yang berisi a.l. tanggal dan tempat
Polis Asuransi
Polis Asuransi
►
Ps 256 KUHD,
Ps 256 KUHD,
dalam setiap polis,
dalam setiap polis,
kecuali
kecuali
polis pertanggungan jiwa
polis pertanggungan jiwa
, harus memuat
, harus memuat
hal-hal sbb : a). Hari dibuatnya perjanjian.
hal-hal sbb : a). Hari dibuatnya perjanjian.
Ini penting untuk menentukan saat mulai
Ini penting untuk menentukan saat mulai
berlakunya pertanggungan; b). Nama orang
berlakunya pertanggungan; b). Nama orang
yang mengadakan perjanjian pertanggungan
yang mengadakan perjanjian pertanggungan
untuk diri sendiri atau untuk orang ketiga.
untuk diri sendiri atau untuk orang ketiga.
Hal ini penting terkait dengan ketentuan
Hal ini penting terkait dengan ketentuan
Ps
Ps
264
Polis Asuransi
Polis Asuransi
►
Pertanggungan akan ditutup untuk diri
Pertanggungan akan ditutup untuk diri
sendiri atau orang ketiga semuanya harus
sendiri atau orang ketiga semuanya harus
dinyatakan di dalam polis. Jika tidak
dinyatakan di dalam polis. Jika tidak
disebutkan demikian, perjanjian tersebut
disebutkan demikian, perjanjian tersebut
akan dianggap ditutup untuk diri sendiri.
akan dianggap ditutup untuk diri sendiri.
►
Jika tidak berkepentingan, maka
Jika tidak berkepentingan, maka
pertanggungan tidak mempunyai kekuatan,
pertanggungan tidak mempunyai kekuatan,
penanggung tidak berkewajiban membayar
penanggung tidak berkewajiban membayar
ganti kerugian (
Polis Asuransi
Polis Asuransi
►
c). Suatu uraian yang cukup jelas mengenai
c). Suatu uraian yang cukup jelas mengenai
benda pertanggungan. Hal ini penting untuk
benda pertanggungan. Hal ini penting untuk
menentukan benda apa, jumlahnya berapa,
menentukan benda apa, jumlahnya berapa,
ukurannya bagaimana, sifat, letak dan
ukurannya bagaimana, sifat, letak dan
keadaannya bagaimana, dsb untuk
keadaannya bagaimana, dsb untuk
menghindarkan salah pengertian terhadap
menghindarkan salah pengertian terhadap
benda apa yang dipertanggungkan.
Polis Asuransi
Polis Asuransi
► d). Jumlah yang dipertanggungkan. Berisi jumlah d). Jumlah yang dipertanggungkan. Berisi jumlah
uang tertentu, yang dalam perhitungannya erat uang tertentu, yang dalam perhitungannya erat
sekali kaitannya dengan nilai benda sesungguhnya sekali kaitannya dengan nilai benda sesungguhnya
dalam tiap-tiap pertanggungan. dalam tiap-tiap pertanggungan.
► e). Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh e). Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh
penanggung. Bahaya atau peristiwa yang menjadi penanggung. Bahaya atau peristiwa yang menjadi
tanggungan penanggung harus disebutkan dengan tanggungan penanggung harus disebutkan dengan
jelas dan tegas. Penanggung hanya bertangung jelas dan tegas. Penanggung hanya bertangung
Polis Asuransi
Polis Asuransi
► f). Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir untuk f). Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir untuk
tanggungan si penanggung, yi : jangka waktu tanggungan si penanggung, yi : jangka waktu
pertanggungan. pertanggungan.
► g). Premi pertanggungan. Ini menunjuk kepada g). Premi pertanggungan. Ini menunjuk kepada
berapa jumlah premi yang harus dibayar oleh berapa jumlah premi yang harus dibayar oleh
tertanggung. Biasanya ditentukan dengan suatu tertanggung. Biasanya ditentukan dengan suatu
prosentase dari jumlah yang dipertanggungkan prosentase dari jumlah yang dipertanggungkan
Polis Asuransi
Polis Asuransi
►
h). Pada umumnya semua keadaan yang
h). Pada umumnya semua keadaan yang
kiranya penting untuk diketahui oleh
kiranya penting untuk diketahui oleh
penanggung dan segala syarat yang
penanggung dan segala syarat yang
diperjanjikan para pihak. Termasuk dalam
diperjanjikan para pihak. Termasuk dalam
ketentuan ini mis : tentang benda
ketentuan ini mis : tentang benda
pertanggungan bila terjadi peristiwa yang
pertanggungan bila terjadi peristiwa yang
menimbulkan kerugian, penanggung bisa
menimbulkan kerugian, penanggung bisa
berhadapan dengan siapa, pemilik atau
berhadapan dengan siapa, pemilik atau
pemegang hak tanggungan.
Beberapa ketentuan penting
Beberapa ketentuan penting
dalam polis
dalam polis
1).
1). Polis Asuransi Jiwa Polis Asuransi Jiwa. Polis yg memiliki unsur tabungan . Polis yg memiliki unsur tabungan harus mencantumkan tabel nilai tunai yang berlaku bagi harus mencantumkan tabel nilai tunai yang berlaku bagi
polis ybs. Nilai tunai harus dihitung berdasarkan nilai polis ybs. Nilai tunai harus dihitung berdasarkan nilai
akumulasi unsur tabungan dalam premi yang telah dibayar. akumulasi unsur tabungan dalam premi yang telah dibayar.
► Dlm hal polis asuransi jiwa menjanjikan pembayaran Dlm hal polis asuransi jiwa menjanjikan pembayaran
dividen, harus dinyatakan bhw pembayaran dividen hanya dividen, harus dinyatakan bhw pembayaran dividen hanya
dapat dilakukan berdasarkan keuntungan perusahaan, dapat dilakukan berdasarkan keuntungan perusahaan,
dibayar secara tunai atau mengikuti pilihan tertanggung dibayar secara tunai atau mengikuti pilihan tertanggung
dan dihitung berdasarkan rumus yg tercantum dlm polis. dan dihitung berdasarkan rumus yg tercantum dlm polis.
Dalam hal polis memp unsur tabungan dan dibatalkan Dalam hal polis memp unsur tabungan dan dibatalkan
sebelum jatuh tempo, premi sdh hrs dibayar paling sedikit sebelum jatuh tempo, premi sdh hrs dibayar paling sedikit
Beberapa ketentuan penting
Beberapa ketentuan penting
dalam polis
dalam polis
2).
2).
Polis Asuransi Kerugian
Polis Asuransi Kerugian
. Dalam polis dilarang
. Dalam polis dilarang
dicantumkan suatu ketentuan yang dapat
dicantumkan suatu ketentuan yang dapat
ditafsirkan bahwa tertanggung tidak dapat
ditafsirkan bahwa tertanggung tidak dapat
melakukan upaya hukum, shg tertanggung
melakukan upaya hukum, shg tertanggung
harus menerima penolakan pembayaran klaim,
harus menerima penolakan pembayaran klaim,
serta ketentuan yang dapat ditafsirkan sebagai
serta ketentuan yang dapat ditafsirkan sebagai
pembatasan upaya hukum bagi para pihak bila
pembatasan upaya hukum bagi para pihak bila
Beberapa ketentuan penting
Beberapa ketentuan penting
dalam polis
dalam polis
►
Dalam hal dicantumkan ketentuan yang
Dalam hal dicantumkan ketentuan yang
dapat ditafsirkan sebagai pengecualian
dapat ditafsirkan sebagai pengecualian
tentang risiko yang ditutup, maka
tentang risiko yang ditutup, maka
bagian-bagian itu harus ditulis atau dicetak
bagian itu harus ditulis atau dicetak
sedemikian rupa sehingga adanya
sedemikian rupa sehingga adanya
pengecualian itu mudah diketahui.
Premi Asuransi
Premi Asuransi
► Kewajiban utama tertanggung adalah membayar Kewajiban utama tertanggung adalah membayar
premi premi..
► Dalam kaitan dengan kewajiban membayar Dalam kaitan dengan kewajiban membayar
premi, terdapat kewajiban lain yi : premi, terdapat kewajiban lain yi : 1)
1) Memberitahukan kepada tertanggung hal-hal yang Memberitahukan kepada tertanggung hal-hal yang perlu mengenai barang yang dijamin ( Ps 251,83 , perlu mengenai barang yang dijamin ( Ps 251,83 ,
654 KUHD ); 654 KUHD ); 2)
2) Melakukan daya upaya untuk menghindari Melakukan daya upaya untuk menghindari timbulnya kerugian atau memperkecil
timbulnya kerugian atau memperkecil
kemungkinan timbulnya kerugian ( Ps 283, 655 kemungkinan timbulnya kerugian ( Ps 283, 655
Premi Asuransi
Premi Asuransi
3)
3) Kewajiban-kewajiban khusus yg mungkin Kewajiban-kewajiban khusus yg mungkin
disebutkan dalam polis, mis : memberitahukan disebutkan dalam polis, mis : memberitahukan
bahwa risiko dari penanggung diperberat oleh bahwa risiko dari penanggung diperberat oleh
karena sebab tertentu. karena sebab tertentu.
► PremiPremi adalah sejumlah uang yang relatif kecil adalah sejumlah uang yang relatif kecil
yang ditentukan dalam bentuk prosentase yang ditentukan dalam bentuk prosentase
dibayarkan kepada penanggung oleh dibayarkan kepada penanggung oleh
tertanggung sebagai imbalan ( balas jasa ) atas tertanggung sebagai imbalan ( balas jasa ) atas
Arti penting Premi Asuransi
Arti penting Premi Asuransi
Bagi Penangung
Bagi Penangung : :
1)
1) Premi merupakan dana yang sangat penting bagi Premi merupakan dana yang sangat penting bagi si penanggung untuk dikumpulkan sebagai
si penanggung untuk dikumpulkan sebagai pembayaran
pembayaran claimclaim nantinya; nantinya; 2)
2) Berdasarkan statistik, dana dari premi yang Berdasarkan statistik, dana dari premi yang relatif kecil lebih baik dari sumber tertanggung relatif kecil lebih baik dari sumber tertanggung
kecil . Tetapi jika jumlahnya besar lebih baik dari kecil . Tetapi jika jumlahnya besar lebih baik dari
beberapa tertanggung dengan jumlah beberapa tertanggung dengan jumlah
pertanggungan yang besar pula. Hal ini berkaitan pertanggungan yang besar pula. Hal ini berkaitan
Arti penting Premi Asuransi
Arti penting Premi Asuransi
3)
3) Premi merupakan sumber pendapatan bagi Premi merupakan sumber pendapatan bagi penanggung dan dana ini ditanam untuk penanggung dan dana ini ditanam untuk
menanggung
menanggung claimclaim si tertanggung yang timbul si tertanggung yang timbul kemudian.
kemudian.
Bagi tertanggung
Bagi tertanggung::
► Dari segi tertanggung, premi merupakan biaya Dari segi tertanggung, premi merupakan biaya
bagi tertanggung dan meninggikan harga pokok bagi tertanggung dan meninggikan harga pokok
barang. Tingi rendahnya premi pada umumnya barang. Tingi rendahnya premi pada umumnya
menunjukkan bonafiditas penanggung dan menunjukkan bonafiditas penanggung dan sekaligus merupakan pertimbangan utama sekaligus merupakan pertimbangan utama
RISIKO
RISIKO
►
Risiko
Risiko
adalah kemungkinan terjadinya
adalah kemungkinan terjadinya
kerugian atau batalnya seluruh atau
kerugian atau batalnya seluruh atau
sebagian dari suatu keuntungan yang
sebagian dari suatu keuntungan yang
semula diharapkan, karena suatu kejadian
semula diharapkan, karena suatu kejadian
diluar kuasa manusia, kesalahan sendiri
diluar kuasa manusia, kesalahan sendiri
atau perbuatan manusia lain.
atau perbuatan manusia lain.
►
Risiko merupakan inti dari perjanjian
Risiko merupakan inti dari perjanjian
asuransi.
RISIKO
RISIKO
►
Banyak faktor yang menentukan risiko yang
Banyak faktor yang menentukan risiko yang
dihadapi oleh seseorang.
dihadapi oleh seseorang.
►
Faktor tersebut adalah harta kekayaan,
Faktor tersebut adalah harta kekayaan,
keluarga, lingkungan dan sebagainya.
keluarga, lingkungan dan sebagainya.
►
Dalam kehidupan, manusia selalu akan
Dalam kehidupan, manusia selalu akan
menghadapi risiko.
menghadapi risiko.
►
Untuk meringankan beban atas risiko,
Untuk meringankan beban atas risiko,
disinilah peranan asuransi, yang mau
disinilah peranan asuransi, yang mau
mengambil alih risiko itu.
RISIKO
RISIKO
Unsur-unsur yang terdapat dalam
Unsur-unsur yang terdapat dalam
penger-tian risiko terdiri dari :
tian risiko terdiri dari :
a. ketidakpastian hasilnya yang tersirat
a. ketidakpastian hasilnya yang tersirat
dalam kata “
dalam kata “
kemungkinan
kemungkinan
“. Di mana
“. Di mana
terdapat kepastian, maka disitu tidak
terdapat kepastian, maka disitu tidak
terdapat risiko.
terdapat risiko.
b. sifat negatif hasilnya berupa kerugian
b. sifat negatif hasilnya berupa kerugian
atau batalnya seluruh atau sebagian dari
atau batalnya seluruh atau sebagian dari
keuntungan yang diharapkan.
RISIKO
RISIKO
Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risko dalam Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risko dalam
arti “
arti “ kemungkinan terjadinya kerugian kemungkinan terjadinya kerugian “, dengan :“, dengan : a). Risiko dalam arti “
a). Risiko dalam arti “benda yang menjadi obyek benda yang menjadi obyek bahaya (risiko kebendaan atau physical hazard “)
bahaya (risiko kebendaan atau physical hazard “);; b). Risiko dalam arti
b). Risiko dalam arti “orang yang menjadi sasaran “orang yang menjadi sasaran penanggungan”
penanggungan”, yaitu penilaian penanggung , yaitu penilaian penanggung
mengenai baik buruknya asuransi yang diminta dan mengenai baik buruknya asuransi yang diminta dan
keputusan diterima tidaknya; keputusan diterima tidaknya;
c). Risiko dalam arti “
c). Risiko dalam arti “bahaya (bahaya (perilperil)”)”, seperti , seperti kebakaran, gempa bumi, banjir, dsb.
RISIKO
RISIKO
►
Didalam praktek dikenal bermacam-macam
Didalam praktek dikenal bermacam-macam
risiko. Risiko pada dasarnya berkaitan
risiko. Risiko pada dasarnya berkaitan
dengan masalah kerugian terutama
dengan masalah kerugian terutama
kerugian yang harus dihadapi.
kerugian yang harus dihadapi.
►
Risiko dalam arti “
Risiko dalam arti “
kemungkinan kerugian
kemungkinan kerugian
“
“
dapat dibagi menjadi beberapa golongan :
dapat dibagi menjadi beberapa golongan :
a).
a).
Risiko dinamis dan risiko statis
Risiko dinamis dan risiko statis
. Risiko
. Risiko
dinamis : risiko yang timbul karena dinamika
dinamis : risiko yang timbul karena dinamika
atau perubahan keadaan ekonomi.
RISIKO
RISIKO
► Risiko statis adalah risiko yang dapat timbul dalam Risiko statis adalah risiko yang dapat timbul dalam
keadaan ekonomi statis. b).
keadaan ekonomi statis. b). Risiko fundamental Risiko fundamental dan risiko khusus.
dan risiko khusus. Risiko fundamental : risiko yang Risiko fundamental : risiko yang menyangkut rakyat banyak. Risiko khusus : risiko menyangkut rakyat banyak. Risiko khusus : risiko
yang mengancam orang perorangan. yang mengancam orang perorangan.
► Risiko murni dan risiko spekulatifRisiko murni dan risiko spekulatif. Risiko murni : . Risiko murni :
kemungkinan terjadinya sesuatu yang negatif, kemungkinan terjadinya sesuatu yang negatif,
tanpa kemungkinan terjadinya sesuatu yang tanpa kemungkinan terjadinya sesuatu yang
positif. Risiko spekulatif : kemungkinan untung positif. Risiko spekulatif : kemungkinan untung
RISIKO
RISIKO
d.)
d.)
Risiko perorangan dan risiko kebendaan
Risiko perorangan dan risiko kebendaan
.
.
Risiko perorangan : risiko murni yang
Risiko perorangan : risiko murni yang
dapat menimpa orang seperti kematian
dapat menimpa orang seperti kematian
orang dan risiko kehilangan mata
orang dan risiko kehilangan mata
pencaharian. Risiko kebendaan : risiko
pencaharian. Risiko kebendaan : risiko
yang dpat menimpa benda, seperti rumah,
yang dpat menimpa benda, seperti rumah,
pabrik, kendaraan bermotor, dsb.
RISIKO
RISIKO
► Sekarang berkembang ilmu penanganan risiko Sekarang berkembang ilmu penanganan risiko
yang disebut
yang disebut management risk.management risk.
► Ada tiga langkah dalam Ada tiga langkah dalam management riskmanagement risk : :
1.
1. menemukan sumber risikomenemukan sumber risiko, artinya : melakukan , artinya : melakukan penelitian atau kontrol terhadap hal-hal yang
penelitian atau kontrol terhadap hal-hal yang menyebabkan timbulnya risiko;
RISIKO
RISIKO
2.
2. Menilai dampaknya terhadap orang atau Menilai dampaknya terhadap orang atau organisasi ybs, jika suatu kerugian terjadi. organisasi ybs, jika suatu kerugian terjadi.
Dalam langkah yang kedua, diadakan suatu Dalam langkah yang kedua, diadakan suatu
penilaian sampai seberapa besar akibat risiko penilaian sampai seberapa besar akibat risiko
tsb bila menjadi kenyatan atau kerugian. tsb bila menjadi kenyatan atau kerugian. 3.
3. Memilih teknik atau cara-cara yang dianggap Memilih teknik atau cara-cara yang dianggap paling berhasil guna menanggu langi risiko
paling berhasil guna menanggu langi risiko
tersebut setelah mengkaji hasil dari dua
tersebut setelah mengkaji hasil dari dua
langkah sebelumnya
TEORI RISIKO
TEORI RISIKO
Pengertian Risiko
Pengertian Risiko
:
:
►
Risiko merupakan pengertian inti dalam
Risiko merupakan pengertian inti dalam
asuransi.
asuransi.
►
Jika dikatakan bahwa suatu usaha
Jika dikatakan bahwa suatu usaha
mengandung risiko, maka risiko adalah
mengandung risiko, maka risiko adalah
suatu kejadian negatif yang mungkin akan
suatu kejadian negatif yang mungkin akan
menimpanya.
Pengertian Risiko
Pengertian Risiko
Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risiko dalam arti
Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risiko dalam arti
kemungkinan terjadinya kerugian dan:
kemungkinan terjadinya kerugian dan:
a.
a. Risiko dalam arti Risiko dalam arti bendabenda yang menjadi obyek bahaya, yang menjadi obyek bahaya, misalnya pabrik. Jika dipakai dalam arti ini, dalam bahasa
misalnya pabrik. Jika dipakai dalam arti ini, dalam bahasa
inggris risiko kadang kala dinamakan
inggris risiko kadang kala dinamakan physical riskphysical risk (risiko (risiko kebendaan).
kebendaan).
b.
b. Risiko dalam arti Risiko dalam arti orangorang yang menjadi sasaran yang menjadi sasaran
penanggungan, yaitu penilaian penanggung mengenai baik
penanggungan, yaitu penilaian penanggung mengenai baik
buruknya asuransi yang diminta dan keputusan mengenai
buruknya asuransi yang diminta dan keputusan mengenai
diterima tidaknya.
diterima tidaknya.
Dalam asuransi kendaraan bermotor, misalnya para
Dalam asuransi kendaraan bermotor, misalnya para
remaja dianggap sebagai “risiko” yang jelek. Dalam
remaja dianggap sebagai “risiko” yang jelek. Dalam
hubungan ini risiko menunjuk pada para remaja tersebut.
Pengertian Risiko
Pengertian Risiko
c.
c. Risiko dalam arti Risiko dalam arti bahayabahaya,, seperti kebakaran, seperti kebakaran,
gempa bumi, kerusuhan, banjir dan sebagainya. gempa bumi, kerusuhan, banjir dan sebagainya.
Dalam arti bahasa inggris risiko dalam arti ini Dalam arti bahasa inggris risiko dalam arti ini
disebut
disebut perilperil..
Peril
Peril harus dibedakan lagi dari harus dibedakan lagi dari hazardhazard,, yaitu suatu yaitu suatu keadaan yang mempertinggi kemungkian
keadaan yang mempertinggi kemungkian timbulnya
timbulnya perilperil, misalnya kehadiran timbulnya , misalnya kehadiran timbulnya barang berbahaya (
barang berbahaya (hazardous goodshazardous goods)) dalam dalam
Pengertian Risiko
Pengertian Risiko
► Hazard Hazard ini ialah ini ialah physical hazardphysical hazard..
► Di samping itu ada Di samping itu ada moral hazardmoral hazard,, yaitu keadaan yaitu keadaan
yang mempertinggi timbulnya
yang mempertinggi timbulnya perilperil berupa sikap, berupa sikap, perangai atau itikad tertanggung.
perangai atau itikad tertanggung.
► Emmett J. Vaughan dan Curtis M. Elliot mengenal Emmett J. Vaughan dan Curtis M. Elliot mengenal
pula
pula morale hazardmorale hazard,, yaitu sikap ceroboh yaitu sikap ceroboh tertanggung.
tertanggung.
► Jika risikonya ditutup oleh asuransi, hal tersebut Jika risikonya ditutup oleh asuransi, hal tersebut
dapat menimbulkan kemerosotan disiplin pada
dapat menimbulkan kemerosotan disiplin pada
tertanggung dalam bentuk kecerobohan dan
tertanggung dalam bentuk kecerobohan dan
kurang berhati-hati. Risiko ini justru ditimbulkan
kurang berhati-hati. Risiko ini justru ditimbulkan
oleh ditutupnya asuransi.
Pengertian Risiko
Pengertian Risiko
► Dalam asuransi risiko diberi batasan sebagai Dalam asuransi risiko diberi batasan sebagai
kemungkinan terjadinya suatu kerugian. kemungkinan terjadinya suatu kerugian.
► PurwadarmintaPurwadarminta menyatakan bahwa menyatakan bahwa kerugian ialah kerugian ialah
sesuatu yang mengurangi modal sesuatu yang mengurangi modal..
► Dalam asuransi ,Dalam asuransi , risiko ialah kemungkinan risiko ialah kemungkinan
terjadinya suatu kerugian atau batalnya seluruh terjadinya suatu kerugian atau batalnya seluruh
atau sebagian dari suatu keuntungan yang semula atau sebagian dari suatu keuntungan yang semula
diharapkan, karena suatu kejadian di luar kuasa diharapkan, karena suatu kejadian di luar kuasa
manusia, kesalahan sendiri, atau perbuatan manusia, kesalahan sendiri, atau perbuatan
Pengertian Risiko
Pengertian Risiko
Diantara unsur-unsur yang terdapat dalam batasan Diantara unsur-unsur yang terdapat dalam batasan
pengertian risiko , yang menonjol adalah: pengertian risiko , yang menonjol adalah:
a.
a. KetidakpastianKetidakpastian hasilnyahasilnya yang tersirat dalam kata yang tersirat dalam kata kemungkinan. Dimana terdapat kepastian, di situ kemungkinan. Dimana terdapat kepastian, di situ tidak ada risiko. Bahwa suatu benda yang dipakai tidak ada risiko. Bahwa suatu benda yang dipakai
akan mengalami penyusutan, misalnya, itu pasti akan mengalami penyusutan, misalnya, itu pasti
akan terjadi dan karenanya tidak merupakan risiko. akan terjadi dan karenanya tidak merupakan risiko.
b.
b. Sifat negatif hasilnyaSifat negatif hasilnya, berupa kerugian, atau , berupa kerugian, atau batalnya seluruh atau sebagian dari keuntungan batalnya seluruh atau sebagian dari keuntungan
Penggolangan Risiko
Penggolangan Risiko
Risiko dalam kemungkinan kerugian dapat dibagi menjadi:
Risiko dalam kemungkinan kerugian dapat dibagi menjadi:
1.
1. Risiko Dinamis dan risiko Statis Risiko Dinamis dan risiko Statis Risiko dinamis
Risiko dinamis ialah risiko yang timbul karena dinamika atau ialah risiko yang timbul karena dinamika atau perubahan keadaan ekonomi. Misal: perubahan tingkat
perubahan keadaan ekonomi. Misal: perubahan tingkat
harga, perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi.
harga, perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi.
Risiko statis
Risiko statis ialah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ialah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ekonomi statis. Risiko kebakaran, gempa bumi, banjir.
ekonomi statis. Risiko kebakaran, gempa bumi, banjir.
2.
2. Risiko Fundamental dan risiko Khusus (Risiko Fundamental dan risiko Khusus (Klup)Klup)
Risiko fundamental
Risiko fundamental ialah risiko yang menyangkut rakyat ialah risiko yang menyangkut rakyat banyak, seperti risiko dinamis di atas dan risiko statis
banyak, seperti risiko dinamis di atas dan risiko statis
fenomenal, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi.
fenomenal, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi.
Risiko khusus
Penggolangan Risiko
Penggolangan Risiko
3.
3. Risiko murni dan risiko spekulatif Risiko murni dan risiko spekulatif Risiko murni
Risiko murni ialah kemungkinan terjadinya sesuatu ialah kemungkinan terjadinya sesuatu yang negatif, tanpa kemungkinan terjadinya
yang negatif, tanpa kemungkinan terjadinya sesuatu yang positif. Seperti risiko kebakaran, sesuatu yang positif. Seperti risiko kebakaran,
ledakan, sambaran petir, kejatuhan pesawat ledakan, sambaran petir, kejatuhan pesawat
terbang, kerusuhan, gempa bumi, banjir, dsb. terbang, kerusuhan, gempa bumi, banjir, dsb.
Risiko spekulatif
Risiko spekulatif ialah kemungkinan untung rugi ialah kemungkinan untung rugi seperti yang terjadi dalam perjudian dan
seperti yang terjadi dalam perjudian dan perdagangan.
Penggolangan Risiko
Penggolangan Risiko
4.
4. Risiko perorangan dan risiko kebendaanRisiko perorangan dan risiko kebendaan
Risiko perorangan ialah risiko murni yang dapat Risiko perorangan ialah risiko murni yang dapat
menimpa orang, seperti kematian orang dan risiko menimpa orang, seperti kematian orang dan risiko
kehilangan mata pencaharian akibat usia lanjut, kehilangan mata pencaharian akibat usia lanjut,
sakit ataupun pengangguran. sakit ataupun pengangguran.
Risiko kebendaan ialah risiko yang dapat menimpa Risiko kebendaan ialah risiko yang dapat menimpa
benda, seperti rumah, pabrik, kendaraan benda, seperti rumah, pabrik, kendaraan
SIFAT RISIKO
SIFAT RISIKO
Sifat Risiko:
Sifat Risiko:
a.
a. LangsungLangsung, yaitu risiko fisik berupa kerusakan atau , yaitu risiko fisik berupa kerusakan atau hilangnya benda yang bersangkutan.
hilangnya benda yang bersangkutan.
b.
b. Tidak langsungTidak langsung. .
Dalam hal pabrik terbakar, maka selain kerugian langsung
Dalam hal pabrik terbakar, maka selain kerugian langsung
berupa kerusakan/ kemusanahan barang, diderita pula
berupa kerusakan/ kemusanahan barang, diderita pula
kerugian karena usaha terganggu akibat kebakaran tsb.
kerugian karena usaha terganggu akibat kebakaran tsb.
c.
c. Tanggung gugatTanggung gugat..
Psl 1365-6 KUH Perdata
Psl 1365-6 KUH Perdata, barang siapa karena suatu , barang siapa karena suatu
“perbuatan melanggar hukum”, diderita pula kerugian pada
“perbuatan melanggar hukum”, diderita pula kerugian pada
pihak lain wajib membayar ganti rugi yang disebabkan oleh
pihak lain wajib membayar ganti rugi yang disebabkan oleh
perbuatan tsb.
Penggolangan Risiko
Penggolangan Risiko
d.
d. Risiko yang timbul dari tindakan orang lain.Risiko yang timbul dari tindakan orang lain.
Misalnya, jika seorang kontraktor meninggalkan Misalnya, jika seorang kontraktor meninggalkan
proyek (tidak menyelesaikannya) atau debitor proyek (tidak menyelesaikannya) atau debitor
tidak membayar kembali kreditnya, maka dapat tidak membayar kembali kreditnya, maka dapat
Pembebanan Risiko
Pembebanan Risiko
► Persoalan beban risiko diatur dalam hukum Persoalan beban risiko diatur dalam hukum
perdata yaitu
perdata yaitu Pasal 1235 KUH PerdataPasal 1235 KUH Perdata..
► Ia wajib membayar ganti rugi apabila lalai dalam Ia wajib membayar ganti rugi apabila lalai dalam
menunaikan kewajiban tsb dan karenanya terjadi menunaikan kewajiban tsb dan karenanya terjadi
kerugian pada pihak lawannya. kerugian pada pihak lawannya.
► Kekecualiannya ialah dalam hal Kekecualiannya ialah dalam hal force majeure force majeure atauatau
overmacht
overmacht ,, yakni bahwa kerugian itu terjadi di yakni bahwa kerugian itu terjadi di luar kuasa manusia. Dalam hal kerugian terjadi luar kuasa manusia. Dalam hal kerugian terjadi
karena
karena force majeureforce majeure,, maka pembebanan risiko maka pembebanan risiko menjadi lain.
Pembebanan Risiko
Pembebanan Risiko
Overmacht
Overmacht
Hukum mengatur pelbagai pembebanan risiko
Hukum mengatur pelbagai pembebanan risiko force majeureforce majeure, , yaitu:
yaitu:
a. Risiko tertimpanya suatu
a. Risiko tertimpanya suatu force majeureforce majeure atas barang atas barang
tertentu yang telah dibeli terletak pada pembeli, walaupun
tertentu yang telah dibeli terletak pada pembeli, walaupun
barang belum diserahkan kepadanya (
barang belum diserahkan kepadanya (Psl 1460 KUH Perdata)Psl 1460 KUH Perdata).. b. Risiko
b. Risiko force majeureforce majeure atas barang pinjaman yang telah atas barang pinjaman yang telah dinilai terlebih dahulu terletak pada peminjam (
dinilai terlebih dahulu terletak pada peminjam (Psl 1746 KUH Psl 1746 KUH Perdata
Perdata).). c. Risiko
c. Risiko force majeureforce majeure atas barang sewaan terletak pada atas barang sewaan terletak pada penyewa. Jika barang yang disewa musnah karena suatu
penyewa. Jika barang yang disewa musnah karena suatu
force majeure
force majeure, hapuslah segala haknya untuk menikmati , hapuslah segala haknya untuk menikmati barang sewaannya (
Pembebanan Risiko
Pembebanan Risiko
Overmacht
Overmacht
d. Risiko
d. Risiko force majeureforce majeure atas barang titipan terletak atas barang titipan terletak pada penitip, tidak pada penyimpan (
pada penitip, tidak pada penyimpan (Psl 1708 KUH Psl 1708 KUH Perdata)
Perdata).. e. Risiko
e. Risiko force majeureforce majeure atas gedung yang sedang atas gedung yang sedang dibangun terletak pada pemborong jika bahan dibangun terletak pada pemborong jika bahan
harus disediakan pula olehnya (
harus disediakan pula olehnya (Psl 1605 KUH Psl 1605 KUH Perdata)
Perdata). Sebaliknya jika bahan disediakan oleh . Sebaliknya jika bahan disediakan oleh pihak yang memborongkan, maka risiko
pihak yang memborongkan, maka risiko force force majeure
majeure atas bangunan yang belum diserahkan atas bangunan yang belum diserahkan terletak pada pihak yang memborongkan (
terletak pada pihak yang memborongkan (Psl 1606 Psl 1606 KUH Perdata)
Pembebanan Risiko
Pembebanan Risiko
► Hukum kita belum mengatur jual beli dengan cicilan Hukum kita belum mengatur jual beli dengan cicilan
dan sewa beli sehingga pembebanan risikonya pun
dan sewa beli sehingga pembebanan risikonya pun
belum ada.
belum ada.
► Risiko Risiko force majeureforce majeure dapat diatur para pihak sendiri dapat diatur para pihak sendiri
pula secara menyimpang dari hukum yang ada.
pula secara menyimpang dari hukum yang ada. ► Dalam ekspor impor, misalnya, dapat disepakati Dalam ekspor impor, misalnya, dapat disepakati
kondisi
kondisi fob, c&f, cif,fob, c&f, cif, dll, yang antara lain mengatur dll, yang antara lain mengatur pembebanan risiko
pembebanan risiko force majeureforce majeure secara secara
menyimpang dari hukum mengenai barang yang
menyimpang dari hukum mengenai barang yang
telah diperjualbelikan.
Pengelolaan Risiko
Pengelolaan Risiko
Pengelolaan risiko (
Pengelolaan risiko (management riskmanagement risk)) pada pokoknya pada pokoknya merupakan proses yang mengandung tahap-tahap sbb:
merupakan proses yang mengandung tahap-tahap sbb:
a. Pengenalan risiko yang dihadapi.
a. Pengenalan risiko yang dihadapi.
Banyak risiko mudah dikenali atau diidentifikasi, namun
Banyak risiko mudah dikenali atau diidentifikasi, namun
pelbagai risiko memerlukan penelitian. Seorang
pelbagai risiko memerlukan penelitian. Seorang
pengelola risiko harus mulai dengan membuat inventaris
pengelola risiko harus mulai dengan membuat inventaris
risiko yang dihadapi.
risiko yang dihadapi.
b. Risiko kemudian diukur frekuensinya dan kehebatannya.
b. Risiko kemudian diukur frekuensinya dan kehebatannya.
c. Setelah diindetifikasi dan diukur, risiko harus
c. Setelah diindetifikasi dan diukur, risiko harus
dikendalikan.
Teknik Pengelolaan Risiko
Teknik Pengelolaan Risiko
a.
a. Pencegahan kerugianPencegahan kerugian, misalnya dengan alat deteksi dan , misalnya dengan alat deteksi dan pemadam kebakaran, serta latihan karyawan dalam
pemadam kebakaran, serta latihan karyawan dalam
penggunaannya.
penggunaannya.
b.
b. Penyisihan cadanganPenyisihan cadangan untuk menampung kerugian yang untuk menampung kerugian yang mungkin terjadi.
mungkin terjadi.
c.
c. Pembuatan anggaran belanjaPembuatan anggaran belanja untuk perbaikan kerusakan untuk perbaikan kerusakan rutin.
rutin.
d.
d. AsuransiAsuransi kepada anak perusahaan yang khusus didirikan kepada anak perusahaan yang khusus didirikan untuk itu.
untuk itu.
e.
Cara Pengelolaan Risiko
Cara Pengelolaan Risiko
► Asuransi merupakan cara pengelolaan risiko yang Asuransi merupakan cara pengelolaan risiko yang
ekonomis dan tepat guna, namun pencegahan kerugian
ekonomis dan tepat guna, namun pencegahan kerugian
tetap perlu karena asuransi, baik kepada anak perusahaan
tetap perlu karena asuransi, baik kepada anak perusahaan
ataupun kepada perusahaan asuransi lain, hanya dapat
ataupun kepada perusahaan asuransi lain, hanya dapat
memberi ganti rugi untuk rehabilitasi yang memakan
memberi ganti rugi untuk rehabilitasi yang memakan
waktu, sedangkan pencegahan kerugian dapat mencegah
waktu, sedangkan pencegahan kerugian dapat mencegah
ierosi usaha.
ierosi usaha.
► Disamping itu tidak semua risiko dapat diasuransikan, ada Disamping itu tidak semua risiko dapat diasuransikan, ada
risiko yang tidak mempunyai wadah dalam pasaran
risiko yang tidak mempunyai wadah dalam pasaran
asuransi.
asuransi.
► Risiko perang pada harta benda di darat, misalnya, tidak Risiko perang pada harta benda di darat, misalnya, tidak
dapat diasuransikan.
KLAIM ASURANSI
KLAIM ASURANSI
►
Klaim
Klaim
: “ suatu permintaan oleh seseorang
: “ suatu permintaan oleh seseorang
tertanggung atau perusahaan , suatu
tertanggung atau perusahaan , suatu
penggantian yang diatur di dalam polis
penggantian yang diatur di dalam polis
asuransi atas kerugian yang terjadi, atau
asuransi atas kerugian yang terjadi, atau
dapat merupakan permintaan oleh
dapat merupakan permintaan oleh
seseorang terhadap seseorang Penanggung
seseorang terhadap seseorang Penanggung
atas kerusakan yang ditanggung oleh polis
atas kerusakan yang ditanggung oleh polis
asuransi yang dimilikinya “.
asuransi yang dimilikinya “.
KLAIM ASURANSI
KLAIM ASURANSI
►
Perselisihan menyangkut klaim biasanya
Perselisihan menyangkut klaim biasanya
terjadi dalam perjanjian asuransi.
terjadi dalam perjanjian asuransi.
►
Perselisihan tersebut dipicu oleh dua
Perselisihan tersebut dipicu oleh dua
pandangan yang berbeda antara
pandangan yang berbeda antara
penanggung dan tertanggung.
penanggung dan tertanggung.
►
Tertanggung menilai penanggung tidak
Tertanggung menilai penanggung tidak
melalukan kewajiban sesuai polis, sedang
melalukan kewajiban sesuai polis, sedang
Penanggung menilai klaim yang diajukan tdk
Penanggung menilai klaim yang diajukan tdk
memenuhi ketentuan dalam polis.
CARA KLAIM ASURANSI
CARA KLAIM ASURANSI
► Dalam menuntut klaim, ada dua caraDalam menuntut klaim, ada dua cara : :
► a). a). Dari segi tertanggungDari segi tertanggung, , dalilnyadalilnya : setiap orang : setiap orang
yang menganggap mempunyai hak atau klaim yang menganggap mempunyai hak atau klaim
wajib membuktikan klaim tersebut. Hal ini berarti wajib membuktikan klaim tersebut. Hal ini berarti
beban pembuktian ada pada tertanggung. beban pembuktian ada pada tertanggung.
► b). b). Dari segi PenanggungDari segi Penanggung, , dalilnya dalilnya adalah adalah
tertanggung wajib mengajukan bukti, akan tetapi tertanggung wajib mengajukan bukti, akan tetapi
Penanggung juga wajib menilai apakah klaim Penanggung juga wajib menilai apakah klaim
DASAR ATAS KLAIM ASURANSI
DASAR ATAS KLAIM ASURANSI
►
Ada dua tindakan dasar yang terbuka bagi
Ada dua tindakan dasar yang terbuka bagi
Perusahan Asuransi, jika dihadapkan pada
Perusahan Asuransi, jika dihadapkan pada
klaim asuransi, yaitu : membayar atau
klaim asuransi, yaitu : membayar atau
menolak klaim tersebut.
menolak klaim tersebut.
►