• Tidak ada hasil yang ditemukan

54510778 Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "54510778 Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUAM

HUKUAM

PENGANGKUTAN

PENGANGKUTAN

Oleh : Oleh :

Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S. Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S.

(2)

PENGERTIAN

PENGERTIAN

Pengangkutan : perj timbal balik antara

Pengangkutan : perj timbal balik antara

Pengangkut dengan Pengirim, di mana

Pengangkut dengan Pengirim, di mana

Pengangkut mengikatkan diri untuk “

Pengangkut mengikatkan diri untuk “

menyelenggarakan pengangkutan

menyelenggarakan pengangkutan

” barang

” barang

dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat

dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat

tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan

tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan

Pengirim mengikatkan diri untuk membayar

Pengirim mengikatkan diri untuk membayar

aang atau biaya angkutan.

(3)

PENGERTIAN

PENGERTIAN

Menyelenggarakan Pengangkutan : dapat

Menyelenggarakan Pengangkutan : dapat

dilakukan sendiri atau dilakukan oleh pihak

dilakukan sendiri atau dilakukan oleh pihak

lain atas perintahnya.

lain atas perintahnya.

Dengan selamat : bila tidak selamat menjadi

Dengan selamat : bila tidak selamat menjadi

tanggung jawab Pengangkut.

tanggung jawab Pengangkut.

Tidak selamat : barang musnah atau barang

Tidak selamat : barang musnah atau barang

ada tapi rusak ( sebagian atau seluruhnya ).

(4)

JENIS PENGANGKUTAN

JENIS PENGANGKUTAN

► Pengangkutan Darat : 1). KUHD , Ps 90 sd 98; 2). Pengangkutan Darat : 1). KUHD , Ps 90 sd 98; 2).

Peraturan Khusus : S. 1927 – 262 : Peraturan Khusus : S. 1927 – 262 :

Perkeretaapian, UU LJR,dll. Perkeretaapian, UU LJR,dll.

► Pengangkutan Laut : 1). KUHD : Charter Kapal, Pengangkutan Laut : 1). KUHD : Charter Kapal,

Pengakutan Barang, Pengangkutan Orang, Pengakutan Barang, Pengangkutan Orang,

Peraturan khusus lain. Peraturan khusus lain.

► Pengangkutan Udara : 1). S.1939 – 100 jo UU Pengangkutan Udara : 1). S.1939 – 100 jo UU

No.83/58 :

No.83/58 : LuchtvervoerordonanntieLuchtvervoerordonanntie/Penerbangan./Penerbangan.

► Pengangkutan Perairan Darat : KUHD Ps 90 sd 98 Pengangkutan Perairan Darat : KUHD Ps 90 sd 98

(5)

SIAPA PENGANGKUT DAN PENGIRIM

SIAPA PENGANGKUT DAN PENGIRIM

ITU ?

ITU ?

KUHD tidak memberi difinisi.

KUHD tidak memberi difinisi.

Ps 466 dan 521 hanya tentang Pengangkut

Ps 466 dan 521 hanya tentang Pengangkut

Laut.

Laut.

Pengangkut : Pihak yg mengikatkan diri

Pengangkut : Pihak yg mengikatkan diri

untuk menyelenggarakan pengangkutan

untuk menyelenggarakan pengangkutan

barang dan/atau orang dari suatu tempat ke

barang dan/atau orang dari suatu tempat ke

tempat lain dengan selamat.

tempat lain dengan selamat.

(6)

KEDUDUKAN HUKUM PENERIMA

KEDUDUKAN HUKUM PENERIMA

Sebagai

Sebagai

Derden beding

Derden beding

( P 3 yg

( P 3 yg

berkepentingan ex Ps 1317 KUHPdt ),

berkepentingan ex Ps 1317 KUHPdt ),

Sebagai

Sebagai

Cessionaris

Cessionaris

diam2 mengenai hak

diam2 mengenai hak

tagih Pengirim terhadap Pengangkut,

tagih Pengirim terhadap Pengangkut,

Sebagai pemegang Kuasa (

Sebagai pemegang Kuasa (

lastgever

lastgever

)Ex :

)Ex :

Ps 1792 KUHPdt.

(7)

SIFAT PERJ PENGANGKUTAN

SIFAT PERJ PENGANGKUTAN

Perjanjian Berkala Ex Ps 1601 KUHPdt,

Perjanjian Berkala Ex Ps 1601 KUHPdt,

Perjanjian Konsensuil,

Perjanjian Konsensuil,

Ada

Ada

Charter Partij

Charter Partij

( Ps 545 KUHD ),

( Ps 545 KUHD ),

Konosemen /

Konosemen /

Bill Of Lading

Bill Of Lading

( Ps 504, 506

( Ps 504, 506

KUHD ), Surat Muatan/

KUHD ), Surat Muatan/

vrachtbrief

vrachtbrief

) ( Ps 90

) ( Ps 90

KUHD ), bukan syarat ada, terjadi,timbulnya

KUHD ), bukan syarat ada, terjadi,timbulnya

Perj Pengangkutan.

Perj Pengangkutan.

Fungsinya hanya sebagai tanda/alat bukti

Fungsinya hanya sebagai tanda/alat bukti

saja.

(8)

PENGANGKUT DAN HAK RETENSI

PENGANGKUT DAN HAK RETENSI

Pengangkut tidak mempunyai hak retensi,

Pengangkut tidak mempunyai hak retensi,

Jika uang angkutan tidak dibayar,

Jika uang angkutan tidak dibayar,

Pengangkut tidak berhak menahan barang

Pengangkut tidak berhak menahan barang

sebagai jaminan uang angkutan ( Ps 493 (1)

sebagai jaminan uang angkutan ( Ps 493 (1)

KUHD ),

KUHD ),

Jika uang angkutan tidak dibayar, maka

Jika uang angkutan tidak dibayar, maka

Pengangkutan harus menggugat ke PN

Pengangkutan harus menggugat ke PN

Setempat.

(9)

PERANTARA PENGANGKUTAN

PERANTARA PENGANGKUTAN

Eskpeditur ( Ps 86 sd 90 KUHD ),

Eskpeditur ( Ps 86 sd 90 KUHD ),

Makelar Kapal (

Makelar Kapal (

Cargodoor

Cargodoor

) ( Ps 62 dst

) ( Ps 62 dst

KUHD ),

KUHD ),

Tranport ondernemer,

Tranport ondernemer,

Agen Duane ( EMKL : PP No.2/69) ,

Agen Duane ( EMKL : PP No.2/69) ,

Stuwadoor

(10)

Pengertian Asuransi ?

Pengertian Asuransi ?

► Asuransi atau Pertanggungan Asuransi atau Pertanggungan : perj antara dua : perj antara dua

pihak atau lebih, dengan mana pihak pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada penanggung mengikatkan diri kepada

tertanggung, dengan menerima premi asuransi, tertanggung, dengan menerima premi asuransi,

untuk memberikan penggantian kepada untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga

yang mungkin akan diderita tertanggung yang yang mungkin akan diderita tertanggung yang

timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan pembayaran yang didasarkan untuk memberikan pembayaran yang didasarkan

(11)

Pengertian Asuransi ?

Pengertian Asuransi ?

Dari sudut pandang ekonomi

Dari sudut pandang ekonomi

, asuransi :

, asuransi :

metode untuk mengurangi risiko dengan

metode untuk mengurangi risiko dengan

jalan memindahkan risiko itu kepada pihak

jalan memindahkan risiko itu kepada pihak

lain.

lain.

Dari sudut pandang hukum,

Dari sudut pandang hukum,

asuransi :

asuransi :

perjanjian pertanggungan risiko antara

perjanjian pertanggungan risiko antara

tertanggung dengan penanggung.

(12)

Obyek Asuransi

Obyek Asuransi

Menurut UU No.2/92 : benda dan jasa, jiwa

Menurut UU No.2/92 : benda dan jasa, jiwa

dan raga, kesehatan manusia, tanggung

dan raga, kesehatan manusia, tanggung

jawab hukum, serta semua kepentingan

jawab hukum, serta semua kepentingan

lainnya yang dapat hilang , rusak, rugi dan

lainnya yang dapat hilang , rusak, rugi dan

atau berkurang nilainya.

atau berkurang nilainya.

Disini asas kepentingan berlaku mutlak.

Disini asas kepentingan berlaku mutlak.

Tertanggung harus mempunyai kepentingan

Tertanggung harus mempunyai kepentingan

atas obyek asuransi ini.

(13)

Peran Asuransi

Peran Asuransi

► Memberikan rasa terjamin atau rasa amanMemberikan rasa terjamin atau rasa aman

► Menaikkan efisiensi dan kegiatan perusahaan.Menaikkan efisiensi dan kegiatan perusahaan. ► Cenderung mengarah pada perkiraan penilaian Cenderung mengarah pada perkiraan penilaian

biaya yang layak. biaya yang layak.

► Sebagai dasar pertimbangan dalam pemberian Sebagai dasar pertimbangan dalam pemberian

kredit bank. kredit bank.

(14)

Sifat Perj Asuransi

Sifat Perj Asuransi

Sifat

Sifat

: khusus dan unik, karena memiliki

: khusus dan unik, karena memiliki

karakteristik tertentu : memiliki sifat

karakteristik tertentu : memiliki sifat

future

future

contract

contract

,

,

dlm arti manfaat asuransi itu baru

dlm arti manfaat asuransi itu baru

akan kelihatan di masa yang akan datang

akan kelihatan di masa yang akan datang

ketika terjadi pembayaran atas kerugian

ketika terjadi pembayaran atas kerugian

yang timbul terhadap obyek yang risikonya

yang timbul terhadap obyek yang risikonya

dipertanggungkan.

(15)

Asas atau Prinsip Asuransi

Asas atau Prinsip Asuransi

1).

1).

Insurable Interest

Insurable Interest

( Kepentingan yang

( Kepentingan yang

dipertanggungkan ).

dipertanggungkan ).

Seseorang dikatakan memiliki kepentingan

Seseorang dikatakan memiliki kepentingan

atas obyek yang dapat diasuransikan bila ia

atas obyek yang dapat diasuransikan bila ia

menderita kerugian keuangan seandainya

menderita kerugian keuangan seandainya

terjadi musibah yang menimbulkan kerugian

terjadi musibah yang menimbulkan kerugian

atau kerusakan atas obyek tersebut.

atau kerusakan atas obyek tersebut.

Apabila terbukti sebaliknya, maka

Apabila terbukti sebaliknya, maka

tertanggung tdk berhak atas ganti rugi.

(16)

Asas atau Prinsip Asuransi

Asas atau Prinsip Asuransi

2).

2). Utmost Good FaithUtmost Good Faith ( Kejujuran dan Itikad baik ).( Kejujuran dan Itikad baik ).

► Calon tertanggung wajib memberitahukan sejelas-Calon tertanggung wajib memberitahukan

sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta penting jelasnya dan teliti mengenai segala fakta penting

yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan. yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan.

Mis : Risiko yang dijamin atau dikecualikan harus Mis : Risiko yang dijamin atau dikecualikan harus

diberitahukan secara jelas dan teliti, termasuk diberitahukan secara jelas dan teliti, termasuk

kemungkinan terjadinya kerugian atau batalnya kemungkinan terjadinya kerugian atau batalnya

keuntungan yang diharapkan diluar kesalahan atau keuntungan yang diharapkan diluar kesalahan atau

(17)

Asas atau Prinsip Asuransi

Asas atau Prinsip Asuransi

► Kewajiban memberikan fakta penting tersebut berlaku : Kewajiban memberikan fakta penting tersebut berlaku :

a). Sejak pra kontraktual sampai dengan dibuatnya

a). Sejak pra kontraktual sampai dengan dibuatnya

kontrak; b). Pada saat perpanjangan kontrak; c). Pada

kontrak; b). Pada saat perpanjangan kontrak; c). Pada

saat terjadi perubahan kontrak, berkaitan dg hal-hal

saat terjadi perubahan kontrak, berkaitan dg hal-hal

perubahan tersebut.

perubahan tersebut.

3).

3). IndemnityIndemnity//Indemnitas/Keseimbangan.Indemnitas/Keseimbangan.

► Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah shg Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah shg

menimbulkan kerugian, maka akan diberi ganti rugi

menimbulkan kerugian, maka akan diberi ganti rugi

untuk mengembalikan keadaan sama seperti sebelum

untuk mengembalikan keadaan sama seperti sebelum

terjadi kerugian ( Seimbang ). Hal ini mengandung

terjadi kerugian ( Seimbang ). Hal ini mengandung

makna bahwa tertanggung tidak berhak memperoleh

(18)

Asas atau Prinsip Asuransi

Asas atau Prinsip Asuransi

4).

4).

Subrogation

Subrogation

(Pengalihan Hak Menerima

(Pengalihan Hak Menerima

Ganti Rugi ).

Ganti Rugi ).

Apabila tertanggung mengalami kerugian

Apabila tertanggung mengalami kerugian

akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga

akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga

maka pihak penanggung, setelah

maka pihak penanggung, setelah

memberikan ganti rugi kepada tertanggung,

memberikan ganti rugi kepada tertanggung,

akan menggantikan kedudukan tertanggung

akan menggantikan kedudukan tertanggung

dalam mengajukan tuntutan kepada pihak

dalam mengajukan tuntutan kepada pihak

ketiga tersebut ( Ps 284 KUHD ).

(19)

Asas atau Prinsip Asuransi

Asas atau Prinsip Asuransi

5).

5). ContributionContribution..

► Seseorang dapat saja mengasuransikan harta benda yang Seseorang dapat saja mengasuransikan harta benda yang

sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila

sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila

terjadi kerugian (

terjadi kerugian ( evenementevenement ), maka secara otomatis ), maka secara otomatis

berlaku prinsip kontribusi, artinya bahwa bila penanggung

berlaku prinsip kontribusi, artinya bahwa bila penanggung

telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak

telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak

tertanggung, maka penanggung berhak menuntut

tertanggung, maka penanggung berhak menuntut

perusahaan lain yang terlibat untuk secara bersama-sama

perusahaan lain yang terlibat untuk secara bersama-sama

menutup asuransi tersebut secara proporsional sebanding

menutup asuransi tersebut secara proporsional sebanding

dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya secara

dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya secara

terbatas maksimum sebesar nilai sebenarnya. Tdk boleh

terbatas maksimum sebesar nilai sebenarnya. Tdk boleh

mengambil keuntungan dari ganti rugi tersebut.

(20)

Asas atau Prinsip Asuransi

Asas atau Prinsip Asuransi

6).

6).

Proximate Cause

Proximate Cause

( Kausa Proksimal ).

( Kausa Proksimal ).

Bila kepentingan yang diasuransikan

Bila kepentingan yang diasuransikan

mengalami musibah atau kecelakaan atau

mengalami musibah atau kecelakaan atau

terjadi risiko yang dipertanggungkan,

terjadi risiko yang dipertanggungkan,

pertama-tama penanggung akan mencari

pertama-tama penanggung akan mencari

sebab-sebab yang aktif dan efisien yang

sebab-sebab yang aktif dan efisien yang

menggerakkan rangkaian peristiwa tanpa

menggerakkan rangkaian peristiwa tanpa

terputus sampai dengan akhir terjadinya

terputus sampai dengan akhir terjadinya

musibah atau kecelakaan tersebut.

(21)

Asas atau Prinsip Asuransi

Asas atau Prinsip Asuransi

Prinsip yang digunakan untuk mencari

Prinsip yang digunakan untuk mencari

penyebab kerugian yang aktif dan efisien

penyebab kerugian yang aktif dan efisien

adalah “

adalah “

Unbroken Chain of Events

Unbroken Chain of Events

.

.

Unbroken Chain of Event

Unbroken Chain of Event

adalah suatu

adalah suatu

rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak

rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak

terputus.

terputus.

(22)

Klaim Kecelakaan Diri

Klaim Kecelakaan Diri

► A mengendarai kendaraannya di Jalan Tol dengan A mengendarai kendaraannya di Jalan Tol dengan

kecepatan tinggi, sehingga mobil tidak terkendali kecepatan tinggi, sehingga mobil tidak terkendali

dan kemudian terjadi kecelakaan dengan keadaan dan kemudian terjadi kecelakaan dengan keadaan

mobil dalam kondisi terbalik. Korban luka parah mobil dalam kondisi terbalik. Korban luka parah

dan dibawa kerumah sakit. Tidak lama kemudian dan dibawa kerumah sakit. Tidak lama kemudian

korban meninggal dunia. korban meninggal dunia.

► Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kausa Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kausa

proksimalnya adalah korban mengendarai mobil dg proksimalnya adalah korban mengendarai mobil dg

kecepatan tinggi shg mobil tdk terkendali dan kecepatan tinggi shg mobil tdk terkendali dan

terbalik. Dari kausa proksimal akan diketahui terbalik. Dari kausa proksimal akan diketahui

apakah penyebab kecelakaan tsb dijamin polis apakah penyebab kecelakaan tsb dijamin polis

(23)

3 Kategori Utama Usaha Asuransi

3 Kategori Utama Usaha Asuransi

1).

1). Asuransi Kerugian,Asuransi Kerugian, terdiri dari asuransi untuk terdiri dari asuransi untuk harta benda (

harta benda ( propertyproperty ); kepentingan keuangan ); kepentingan keuangan (

( pecuniarypecuniary ); tanggung jawab hukum (); tanggung jawab hukum ( liabilityliability ); ); asuransi diri (

asuransi diri ( personal accidentpersonal accident ) ) : spt kecelakaan : spt kecelakaan dan kesehatan.

dan kesehatan. 2).

2). Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa : Meninggalnya tertanggung dlm : Meninggalnya tertanggung dlm periode asuransi (

periode asuransi ( dead claimdead claim ) atau tertanggung ) atau tertanggung tetap hidup sampai akhir periode asuransi

tetap hidup sampai akhir periode asuransi (

( maturity datematurity date ). Persh Asuransi Jiwa di samping ). Persh Asuransi Jiwa di samping menjalankan usaha asuransi kerugian (

menjalankan usaha asuransi kerugian ( general general insurance

insurance ), juga boleh memasarkan produk ), juga boleh memasarkan produk asuransi kecelakaan dan kesehatan.

(24)

3 Kategori Utama Usaha Asuransi

3 Kategori Utama Usaha Asuransi

3).

3).

Asuransi Sosial

Asuransi Sosial

: Program asuransi wajib

: Program asuransi wajib

yang diselenggarakan Pemerintah

yang diselenggarakan Pemerintah

berdasarkan UU.

berdasarkan UU.

Tujuannya untuk menyediakan jaminan

Tujuannya untuk menyediakan jaminan

dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan

dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan

untuk mendapatkan keuntungan komersial.

(25)

Asuransi Kerugian

Asuransi Kerugian

► Asuransi KerugianAsuransi Kerugian adalah jenis asuransi yg adalah jenis asuransi yg

menutup pertanggungan finansial pada semua menutup pertanggungan finansial pada semua

risiko kerugian pada property atau hak milik dari si risiko kerugian pada property atau hak milik dari si

tertanggung. tertanggung.

► Jenis produk Jenis produk yang termasuk kategori asuransi yang termasuk kategori asuransi

kerugian a.l. : Asuransi kebakaran, asuransi kerugian a.l. : Asuransi kebakaran, asuransi kebongkaran, asuransi kendaraan bermotor, kebongkaran, asuransi kendaraan bermotor,

asuransi kecelakaan diri, asuransi pengangkutan asuransi kecelakaan diri, asuransi pengangkutan

barang, asuransi

barang, asuransi contractor all risk (CAR)contractor all risk (CAR), asuransi , asuransi

(26)

Jenis Asuransi

Jenis Asuransi

► Berdasarkan kriteria bidang usaha, asuransi dibagi Berdasarkan kriteria bidang usaha, asuransi dibagi dlm 2 jenis :

dlm 2 jenis :

1)

1)Personal Insurance Personal Insurance atau asuransi atas individu, atau asuransi atas individu, dimana risiko yang dipertanggungkan adalah

dimana risiko yang dipertanggungkan adalah

kemungkinan terganggunya pendapatan yang

kemungkinan terganggunya pendapatan yang

diterima yg disebabkan oleh kematian,

diterima yg disebabkan oleh kematian,

kecelakaan, sakit, pengangguran, umur tua, dsb;

kecelakaan, sakit, pengangguran, umur tua, dsb;

2)

2)Property InsuranceProperty Insurance atau asuransi atas harta, yang atau asuransi atas harta, yang di sering digolongkan ke dalam asuransi kerugian.

(27)

Jenis Usaha Asuransi

Jenis Usaha Asuransi

UU No.2/92 Tg Usaha Perasuransian, membagi UU No.2/92 Tg Usaha Perasuransian, membagi

jenis bidang usaha asuransi di Indonesia : jenis bidang usaha asuransi di Indonesia :

1).1). Usaha asuransi Usaha asuransi; ;

2). 2). Usaha penunjang asuransiUsaha penunjang asuransi..

Jenis usaha asuransi : asuransi kerugian, asuransi Jenis usaha asuransi : asuransi kerugian, asuransi

jiwa dan reasuransi. jiwa dan reasuransi.

(28)

Asas dan ketentuan pokok

Asas dan ketentuan pokok

asuransi kerugian

asuransi kerugian

1)

1) Asas kejujuran sempurna;Asas kejujuran sempurna; 2)

2) Asas kepentingan;Asas kepentingan; 3)

3) Asas Indemnitas;Asas Indemnitas; 4)

4) Asuransi lebih;Asuransi lebih; 5)

5) Asuransi Kurang – asas Asuransi Kurang – asas ProrataProrata;; 6)

6) Asuransi ganda-asas kronologi dan asas Asuransi ganda-asas kronologi dan asas pemerataan;

pemerataan; 7)

7) Subrogasi penanggung;Subrogasi penanggung; 8)

(29)

Asas dan ketentuan pokok

Asas dan ketentuan pokok

asuransi kerugian

asuransi kerugian

9)

9) Cacat sendiri dari barang;Cacat sendiri dari barang; 10)

10) Kelalaian tertanggung;Kelalaian tertanggung; 11)

11) Hubungan sebab akibat.Hubungan sebab akibat.

Dari asas-asas tersebut, kepentingan merupakan Dari asas-asas tersebut, kepentingan merupakan syarat mutlak untuk lahirnya perjanjian asuransi. syarat mutlak untuk lahirnya perjanjian asuransi.

Penerapan asas di dalam perjanjian asuransi Penerapan asas di dalam perjanjian asuransi

berkaitan erat dengan jenis asuransinya. Mis : berkaitan erat dengan jenis asuransinya. Mis :

Asas indemnitas berlaku mutlak dalam asuransi Asas indemnitas berlaku mutlak dalam asuransi

kerugian, sedang asas

kerugian, sedang asas insurable interestinsurable interest berlaku berlaku mutlak dalam asuransi jiwa .

(30)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

Polis asuransi

Polis asuransi

adalah dokumen perjanjian

adalah dokumen perjanjian

asuransi.

asuransi.

Ps 255 KUHD

Ps 255 KUHD

menyatakan bahwa perjanjian

menyatakan bahwa perjanjian

asuransi terjadi seketika setelah tercapai

asuransi terjadi seketika setelah tercapai

kesepakatan antara tertanggung dan

kesepakatan antara tertanggung dan

penanggung, hak dan kewajiban timbal

penanggung, hak dan kewajiban timbal

balik timbul sejak saat itu, bahkan sebelum

balik timbul sejak saat itu, bahkan sebelum

polis ditandatangani.

(31)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

► Berdasarkan Ps 255 KUHD, dapat disimpulkan Berdasarkan Ps 255 KUHD, dapat disimpulkan

bahwa perjanjian asuransi harus dibuat secara bahwa perjanjian asuransi harus dibuat secara

tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis.

tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis. Polis Polis merupakan satu-satunya alat bukti tertulis untuk merupakan satu-satunya alat bukti tertulis untuk

membuktikan bahwa perjanjian asuransi telah membuktikan bahwa perjanjian asuransi telah

lahir, terjadi dan berlaku. lahir, terjadi dan berlaku.

► Di dalam polis tertuang segala persyaratan dari Di dalam polis tertuang segala persyaratan dari

(32)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

► Lazimnya persyaratan polis dibuat secara sepihak Lazimnya persyaratan polis dibuat secara sepihak

oleh Penanggung, namun setelah tertanggung oleh Penanggung, namun setelah tertanggung memberikan persetujuannya, ia dianggap telah memberikan persetujuannya, ia dianggap telah

menyetujui persyaratan tersebut. menyetujui persyaratan tersebut.

► Di sini berlaku Di sini berlaku sistem kontrak baku.sistem kontrak baku. Polis berfungsi Polis berfungsi

sebagai alat bukti tertulis tentang telah terjadi sebagai alat bukti tertulis tentang telah terjadi

perjanjian asuransi. perjanjian asuransi.

► Tentang kapan perjanjian asuransi lahir, cukup Tentang kapan perjanjian asuransi lahir, cukup

(33)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

Susunan polis pada umumnya

Susunan polis pada umumnya

dikualifikasikan menjadi 4 :

dikualifikasikan menjadi 4 :

1)

1) Recinital clauseRecinital clause,, yi : bagian pembukaan polis yi : bagian pembukaan polis yang memuat a.l. nama para pihak;

yang memuat a.l. nama para pihak;

2)

2) Operative clauseOperative clause,, yi : bagian yang memuat yi : bagian yang memuat syarat penentuan atau pembayaran premi, syarat penentuan atau pembayaran premi,

waktu pertanggungan, mulai berlakunya waktu pertanggungan, mulai berlakunya

pertanggungan, penentuan besarnya uang pertanggungan, penentuan besarnya uang

(34)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

3)

3) Previsory ClausePrevisory Clause,, yi : klausula yang memuat isi yi : klausula yang memuat isi perjanjian, kapan penanggung bertanggung

perjanjian, kapan penanggung bertanggung jawab dan kapan tidak bertanggung jawab. jawab dan kapan tidak bertanggung jawab.

4)

4) Attastion ClauseAttastion Clause,, yi : bagian penutup polis yi : bagian penutup polis yang berisi a.l. tanggal dan tempat

yang berisi a.l. tanggal dan tempat

(35)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

Ps 256 KUHD,

Ps 256 KUHD,

dalam setiap polis,

dalam setiap polis,

kecuali

kecuali

polis pertanggungan jiwa

polis pertanggungan jiwa

, harus memuat

, harus memuat

hal-hal sbb : a). Hari dibuatnya perjanjian.

hal-hal sbb : a). Hari dibuatnya perjanjian.

Ini penting untuk menentukan saat mulai

Ini penting untuk menentukan saat mulai

berlakunya pertanggungan; b). Nama orang

berlakunya pertanggungan; b). Nama orang

yang mengadakan perjanjian pertanggungan

yang mengadakan perjanjian pertanggungan

untuk diri sendiri atau untuk orang ketiga.

untuk diri sendiri atau untuk orang ketiga.

Hal ini penting terkait dengan ketentuan

Hal ini penting terkait dengan ketentuan

Ps

Ps

264

(36)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

Pertanggungan akan ditutup untuk diri

Pertanggungan akan ditutup untuk diri

sendiri atau orang ketiga semuanya harus

sendiri atau orang ketiga semuanya harus

dinyatakan di dalam polis. Jika tidak

dinyatakan di dalam polis. Jika tidak

disebutkan demikian, perjanjian tersebut

disebutkan demikian, perjanjian tersebut

akan dianggap ditutup untuk diri sendiri.

akan dianggap ditutup untuk diri sendiri.

Jika tidak berkepentingan, maka

Jika tidak berkepentingan, maka

pertanggungan tidak mempunyai kekuatan,

pertanggungan tidak mempunyai kekuatan,

penanggung tidak berkewajiban membayar

penanggung tidak berkewajiban membayar

ganti kerugian (

(37)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

c). Suatu uraian yang cukup jelas mengenai

c). Suatu uraian yang cukup jelas mengenai

benda pertanggungan. Hal ini penting untuk

benda pertanggungan. Hal ini penting untuk

menentukan benda apa, jumlahnya berapa,

menentukan benda apa, jumlahnya berapa,

ukurannya bagaimana, sifat, letak dan

ukurannya bagaimana, sifat, letak dan

keadaannya bagaimana, dsb untuk

keadaannya bagaimana, dsb untuk

menghindarkan salah pengertian terhadap

menghindarkan salah pengertian terhadap

benda apa yang dipertanggungkan.

(38)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

► d). Jumlah yang dipertanggungkan. Berisi jumlah d). Jumlah yang dipertanggungkan. Berisi jumlah

uang tertentu, yang dalam perhitungannya erat uang tertentu, yang dalam perhitungannya erat

sekali kaitannya dengan nilai benda sesungguhnya sekali kaitannya dengan nilai benda sesungguhnya

dalam tiap-tiap pertanggungan. dalam tiap-tiap pertanggungan.

► e). Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh e). Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh

penanggung. Bahaya atau peristiwa yang menjadi penanggung. Bahaya atau peristiwa yang menjadi

tanggungan penanggung harus disebutkan dengan tanggungan penanggung harus disebutkan dengan

jelas dan tegas. Penanggung hanya bertangung jelas dan tegas. Penanggung hanya bertangung

(39)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

► f). Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir untuk f). Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir untuk

tanggungan si penanggung, yi : jangka waktu tanggungan si penanggung, yi : jangka waktu

pertanggungan. pertanggungan.

► g). Premi pertanggungan. Ini menunjuk kepada g). Premi pertanggungan. Ini menunjuk kepada

berapa jumlah premi yang harus dibayar oleh berapa jumlah premi yang harus dibayar oleh

tertanggung. Biasanya ditentukan dengan suatu tertanggung. Biasanya ditentukan dengan suatu

prosentase dari jumlah yang dipertanggungkan prosentase dari jumlah yang dipertanggungkan

(40)

Polis Asuransi

Polis Asuransi

h). Pada umumnya semua keadaan yang

h). Pada umumnya semua keadaan yang

kiranya penting untuk diketahui oleh

kiranya penting untuk diketahui oleh

penanggung dan segala syarat yang

penanggung dan segala syarat yang

diperjanjikan para pihak. Termasuk dalam

diperjanjikan para pihak. Termasuk dalam

ketentuan ini mis : tentang benda

ketentuan ini mis : tentang benda

pertanggungan bila terjadi peristiwa yang

pertanggungan bila terjadi peristiwa yang

menimbulkan kerugian, penanggung bisa

menimbulkan kerugian, penanggung bisa

berhadapan dengan siapa, pemilik atau

berhadapan dengan siapa, pemilik atau

pemegang hak tanggungan.

(41)

Beberapa ketentuan penting

Beberapa ketentuan penting

dalam polis

dalam polis

1).

1). Polis Asuransi Jiwa Polis Asuransi Jiwa. Polis yg memiliki unsur tabungan . Polis yg memiliki unsur tabungan harus mencantumkan tabel nilai tunai yang berlaku bagi harus mencantumkan tabel nilai tunai yang berlaku bagi

polis ybs. Nilai tunai harus dihitung berdasarkan nilai polis ybs. Nilai tunai harus dihitung berdasarkan nilai

akumulasi unsur tabungan dalam premi yang telah dibayar. akumulasi unsur tabungan dalam premi yang telah dibayar.

► Dlm hal polis asuransi jiwa menjanjikan pembayaran Dlm hal polis asuransi jiwa menjanjikan pembayaran

dividen, harus dinyatakan bhw pembayaran dividen hanya dividen, harus dinyatakan bhw pembayaran dividen hanya

dapat dilakukan berdasarkan keuntungan perusahaan, dapat dilakukan berdasarkan keuntungan perusahaan,

dibayar secara tunai atau mengikuti pilihan tertanggung dibayar secara tunai atau mengikuti pilihan tertanggung

dan dihitung berdasarkan rumus yg tercantum dlm polis. dan dihitung berdasarkan rumus yg tercantum dlm polis.

Dalam hal polis memp unsur tabungan dan dibatalkan Dalam hal polis memp unsur tabungan dan dibatalkan

sebelum jatuh tempo, premi sdh hrs dibayar paling sedikit sebelum jatuh tempo, premi sdh hrs dibayar paling sedikit

(42)

Beberapa ketentuan penting

Beberapa ketentuan penting

dalam polis

dalam polis

2).

2).

Polis Asuransi Kerugian

Polis Asuransi Kerugian

. Dalam polis dilarang

. Dalam polis dilarang

dicantumkan suatu ketentuan yang dapat

dicantumkan suatu ketentuan yang dapat

ditafsirkan bahwa tertanggung tidak dapat

ditafsirkan bahwa tertanggung tidak dapat

melakukan upaya hukum, shg tertanggung

melakukan upaya hukum, shg tertanggung

harus menerima penolakan pembayaran klaim,

harus menerima penolakan pembayaran klaim,

serta ketentuan yang dapat ditafsirkan sebagai

serta ketentuan yang dapat ditafsirkan sebagai

pembatasan upaya hukum bagi para pihak bila

pembatasan upaya hukum bagi para pihak bila

(43)

Beberapa ketentuan penting

Beberapa ketentuan penting

dalam polis

dalam polis

Dalam hal dicantumkan ketentuan yang

Dalam hal dicantumkan ketentuan yang

dapat ditafsirkan sebagai pengecualian

dapat ditafsirkan sebagai pengecualian

tentang risiko yang ditutup, maka

tentang risiko yang ditutup, maka

bagian-bagian itu harus ditulis atau dicetak

bagian itu harus ditulis atau dicetak

sedemikian rupa sehingga adanya

sedemikian rupa sehingga adanya

pengecualian itu mudah diketahui.

(44)

Premi Asuransi

Premi Asuransi

► Kewajiban utama tertanggung adalah membayar Kewajiban utama tertanggung adalah membayar

premi premi..

► Dalam kaitan dengan kewajiban membayar Dalam kaitan dengan kewajiban membayar

premi, terdapat kewajiban lain yi : premi, terdapat kewajiban lain yi : 1)

1) Memberitahukan kepada tertanggung hal-hal yang Memberitahukan kepada tertanggung hal-hal yang perlu mengenai barang yang dijamin ( Ps 251,83 , perlu mengenai barang yang dijamin ( Ps 251,83 ,

654 KUHD ); 654 KUHD ); 2)

2) Melakukan daya upaya untuk menghindari Melakukan daya upaya untuk menghindari timbulnya kerugian atau memperkecil

timbulnya kerugian atau memperkecil

kemungkinan timbulnya kerugian ( Ps 283, 655 kemungkinan timbulnya kerugian ( Ps 283, 655

(45)

Premi Asuransi

Premi Asuransi

3)

3) Kewajiban-kewajiban khusus yg mungkin Kewajiban-kewajiban khusus yg mungkin

disebutkan dalam polis, mis : memberitahukan disebutkan dalam polis, mis : memberitahukan

bahwa risiko dari penanggung diperberat oleh bahwa risiko dari penanggung diperberat oleh

karena sebab tertentu. karena sebab tertentu.

► PremiPremi adalah sejumlah uang yang relatif kecil adalah sejumlah uang yang relatif kecil

yang ditentukan dalam bentuk prosentase yang ditentukan dalam bentuk prosentase

dibayarkan kepada penanggung oleh dibayarkan kepada penanggung oleh

tertanggung sebagai imbalan ( balas jasa ) atas tertanggung sebagai imbalan ( balas jasa ) atas

(46)

Arti penting Premi Asuransi

Arti penting Premi Asuransi

Bagi Penangung

Bagi Penangung : :

1)

1) Premi merupakan dana yang sangat penting bagi Premi merupakan dana yang sangat penting bagi si penanggung untuk dikumpulkan sebagai

si penanggung untuk dikumpulkan sebagai pembayaran

pembayaran claimclaim nantinya; nantinya; 2)

2) Berdasarkan statistik, dana dari premi yang Berdasarkan statistik, dana dari premi yang relatif kecil lebih baik dari sumber tertanggung relatif kecil lebih baik dari sumber tertanggung

kecil . Tetapi jika jumlahnya besar lebih baik dari kecil . Tetapi jika jumlahnya besar lebih baik dari

beberapa tertanggung dengan jumlah beberapa tertanggung dengan jumlah

pertanggungan yang besar pula. Hal ini berkaitan pertanggungan yang besar pula. Hal ini berkaitan

(47)

Arti penting Premi Asuransi

Arti penting Premi Asuransi

3)

3) Premi merupakan sumber pendapatan bagi Premi merupakan sumber pendapatan bagi penanggung dan dana ini ditanam untuk penanggung dan dana ini ditanam untuk

menanggung

menanggung claimclaim si tertanggung yang timbul si tertanggung yang timbul kemudian.

kemudian.

Bagi tertanggung

Bagi tertanggung::

► Dari segi tertanggung, premi merupakan biaya Dari segi tertanggung, premi merupakan biaya

bagi tertanggung dan meninggikan harga pokok bagi tertanggung dan meninggikan harga pokok

barang. Tingi rendahnya premi pada umumnya barang. Tingi rendahnya premi pada umumnya

menunjukkan bonafiditas penanggung dan menunjukkan bonafiditas penanggung dan sekaligus merupakan pertimbangan utama sekaligus merupakan pertimbangan utama

(48)

RISIKO

RISIKO

Risiko

Risiko

adalah kemungkinan terjadinya

adalah kemungkinan terjadinya

kerugian atau batalnya seluruh atau

kerugian atau batalnya seluruh atau

sebagian dari suatu keuntungan yang

sebagian dari suatu keuntungan yang

semula diharapkan, karena suatu kejadian

semula diharapkan, karena suatu kejadian

diluar kuasa manusia, kesalahan sendiri

diluar kuasa manusia, kesalahan sendiri

atau perbuatan manusia lain.

atau perbuatan manusia lain.

Risiko merupakan inti dari perjanjian

Risiko merupakan inti dari perjanjian

asuransi.

(49)

RISIKO

RISIKO

Banyak faktor yang menentukan risiko yang

Banyak faktor yang menentukan risiko yang

dihadapi oleh seseorang.

dihadapi oleh seseorang.

Faktor tersebut adalah harta kekayaan,

Faktor tersebut adalah harta kekayaan,

keluarga, lingkungan dan sebagainya.

keluarga, lingkungan dan sebagainya.

Dalam kehidupan, manusia selalu akan

Dalam kehidupan, manusia selalu akan

menghadapi risiko.

menghadapi risiko.

Untuk meringankan beban atas risiko,

Untuk meringankan beban atas risiko,

disinilah peranan asuransi, yang mau

disinilah peranan asuransi, yang mau

mengambil alih risiko itu.

(50)

RISIKO

RISIKO

Unsur-unsur yang terdapat dalam

Unsur-unsur yang terdapat dalam

penger-tian risiko terdiri dari :

tian risiko terdiri dari :

a. ketidakpastian hasilnya yang tersirat

a. ketidakpastian hasilnya yang tersirat

dalam kata “

dalam kata “

kemungkinan

kemungkinan

“. Di mana

“. Di mana

terdapat kepastian, maka disitu tidak

terdapat kepastian, maka disitu tidak

terdapat risiko.

terdapat risiko.

b. sifat negatif hasilnya berupa kerugian

b. sifat negatif hasilnya berupa kerugian

atau batalnya seluruh atau sebagian dari

atau batalnya seluruh atau sebagian dari

keuntungan yang diharapkan.

(51)

RISIKO

RISIKO

Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risko dalam Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risko dalam

arti “

arti “ kemungkinan terjadinya kerugian kemungkinan terjadinya kerugian “, dengan :“, dengan : a). Risiko dalam arti “

a). Risiko dalam arti “benda yang menjadi obyek benda yang menjadi obyek bahaya (risiko kebendaan atau physical hazard “)

bahaya (risiko kebendaan atau physical hazard “);; b). Risiko dalam arti

b). Risiko dalam arti “orang yang menjadi sasaran “orang yang menjadi sasaran penanggungan”

penanggungan”, yaitu penilaian penanggung , yaitu penilaian penanggung

mengenai baik buruknya asuransi yang diminta dan mengenai baik buruknya asuransi yang diminta dan

keputusan diterima tidaknya; keputusan diterima tidaknya;

c). Risiko dalam arti “

c). Risiko dalam arti “bahaya (bahaya (perilperil)”)”, seperti , seperti kebakaran, gempa bumi, banjir, dsb.

(52)

RISIKO

RISIKO

Didalam praktek dikenal bermacam-macam

Didalam praktek dikenal bermacam-macam

risiko. Risiko pada dasarnya berkaitan

risiko. Risiko pada dasarnya berkaitan

dengan masalah kerugian terutama

dengan masalah kerugian terutama

kerugian yang harus dihadapi.

kerugian yang harus dihadapi.

Risiko dalam arti “

Risiko dalam arti “

kemungkinan kerugian

kemungkinan kerugian

dapat dibagi menjadi beberapa golongan :

dapat dibagi menjadi beberapa golongan :

a).

a).

Risiko dinamis dan risiko statis

Risiko dinamis dan risiko statis

. Risiko

. Risiko

dinamis : risiko yang timbul karena dinamika

dinamis : risiko yang timbul karena dinamika

atau perubahan keadaan ekonomi.

(53)

RISIKO

RISIKO

► Risiko statis adalah risiko yang dapat timbul dalam Risiko statis adalah risiko yang dapat timbul dalam

keadaan ekonomi statis. b).

keadaan ekonomi statis. b). Risiko fundamental Risiko fundamental dan risiko khusus.

dan risiko khusus. Risiko fundamental : risiko yang Risiko fundamental : risiko yang menyangkut rakyat banyak. Risiko khusus : risiko menyangkut rakyat banyak. Risiko khusus : risiko

yang mengancam orang perorangan. yang mengancam orang perorangan.

► Risiko murni dan risiko spekulatifRisiko murni dan risiko spekulatif. Risiko murni : . Risiko murni :

kemungkinan terjadinya sesuatu yang negatif, kemungkinan terjadinya sesuatu yang negatif,

tanpa kemungkinan terjadinya sesuatu yang tanpa kemungkinan terjadinya sesuatu yang

positif. Risiko spekulatif : kemungkinan untung positif. Risiko spekulatif : kemungkinan untung

(54)

RISIKO

RISIKO

d.)

d.)

Risiko perorangan dan risiko kebendaan

Risiko perorangan dan risiko kebendaan

.

.

Risiko perorangan : risiko murni yang

Risiko perorangan : risiko murni yang

dapat menimpa orang seperti kematian

dapat menimpa orang seperti kematian

orang dan risiko kehilangan mata

orang dan risiko kehilangan mata

pencaharian. Risiko kebendaan : risiko

pencaharian. Risiko kebendaan : risiko

yang dpat menimpa benda, seperti rumah,

yang dpat menimpa benda, seperti rumah,

pabrik, kendaraan bermotor, dsb.

(55)

RISIKO

RISIKO

► Sekarang berkembang ilmu penanganan risiko Sekarang berkembang ilmu penanganan risiko

yang disebut

yang disebut management risk.management risk.

► Ada tiga langkah dalam Ada tiga langkah dalam management riskmanagement risk : :

1.

1. menemukan sumber risikomenemukan sumber risiko, artinya : melakukan , artinya : melakukan penelitian atau kontrol terhadap hal-hal yang

penelitian atau kontrol terhadap hal-hal yang menyebabkan timbulnya risiko;

(56)

RISIKO

RISIKO

2.

2. Menilai dampaknya terhadap orang atau Menilai dampaknya terhadap orang atau organisasi ybs, jika suatu kerugian terjadi. organisasi ybs, jika suatu kerugian terjadi.

Dalam langkah yang kedua, diadakan suatu Dalam langkah yang kedua, diadakan suatu

penilaian sampai seberapa besar akibat risiko penilaian sampai seberapa besar akibat risiko

tsb bila menjadi kenyatan atau kerugian. tsb bila menjadi kenyatan atau kerugian. 3.

3. Memilih teknik atau cara-cara yang dianggap Memilih teknik atau cara-cara yang dianggap paling berhasil guna menanggu langi risiko

paling berhasil guna menanggu langi risiko

tersebut setelah mengkaji hasil dari dua

tersebut setelah mengkaji hasil dari dua

langkah sebelumnya

(57)

TEORI RISIKO

TEORI RISIKO

Pengertian Risiko

Pengertian Risiko

:

:

Risiko merupakan pengertian inti dalam

Risiko merupakan pengertian inti dalam

asuransi.

asuransi.

Jika dikatakan bahwa suatu usaha

Jika dikatakan bahwa suatu usaha

mengandung risiko, maka risiko adalah

mengandung risiko, maka risiko adalah

suatu kejadian negatif yang mungkin akan

suatu kejadian negatif yang mungkin akan

menimpanya.

(58)

Pengertian Risiko

Pengertian Risiko

Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risiko dalam arti

Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risiko dalam arti

kemungkinan terjadinya kerugian dan:

kemungkinan terjadinya kerugian dan:

a.

a. Risiko dalam arti Risiko dalam arti bendabenda yang menjadi obyek bahaya, yang menjadi obyek bahaya, misalnya pabrik. Jika dipakai dalam arti ini, dalam bahasa

misalnya pabrik. Jika dipakai dalam arti ini, dalam bahasa

inggris risiko kadang kala dinamakan

inggris risiko kadang kala dinamakan physical riskphysical risk (risiko (risiko kebendaan).

kebendaan).

b.

b. Risiko dalam arti Risiko dalam arti orangorang yang menjadi sasaran yang menjadi sasaran

penanggungan, yaitu penilaian penanggung mengenai baik

penanggungan, yaitu penilaian penanggung mengenai baik

buruknya asuransi yang diminta dan keputusan mengenai

buruknya asuransi yang diminta dan keputusan mengenai

diterima tidaknya.

diterima tidaknya.

Dalam asuransi kendaraan bermotor, misalnya para

Dalam asuransi kendaraan bermotor, misalnya para

remaja dianggap sebagai “risiko” yang jelek. Dalam

remaja dianggap sebagai “risiko” yang jelek. Dalam

hubungan ini risiko menunjuk pada para remaja tersebut.

(59)

Pengertian Risiko

Pengertian Risiko

c.

c. Risiko dalam arti Risiko dalam arti bahayabahaya,, seperti kebakaran, seperti kebakaran,

gempa bumi, kerusuhan, banjir dan sebagainya. gempa bumi, kerusuhan, banjir dan sebagainya.

Dalam arti bahasa inggris risiko dalam arti ini Dalam arti bahasa inggris risiko dalam arti ini

disebut

disebut perilperil..

Peril

Peril harus dibedakan lagi dari harus dibedakan lagi dari hazardhazard,, yaitu suatu yaitu suatu keadaan yang mempertinggi kemungkian

keadaan yang mempertinggi kemungkian timbulnya

timbulnya perilperil, misalnya kehadiran timbulnya , misalnya kehadiran timbulnya barang berbahaya (

barang berbahaya (hazardous goodshazardous goods)) dalam dalam

(60)

Pengertian Risiko

Pengertian Risiko

► Hazard Hazard ini ialah ini ialah physical hazardphysical hazard..

► Di samping itu ada Di samping itu ada moral hazardmoral hazard,, yaitu keadaan yaitu keadaan

yang mempertinggi timbulnya

yang mempertinggi timbulnya perilperil berupa sikap, berupa sikap, perangai atau itikad tertanggung.

perangai atau itikad tertanggung.

► Emmett J. Vaughan dan Curtis M. Elliot mengenal Emmett J. Vaughan dan Curtis M. Elliot mengenal

pula

pula morale hazardmorale hazard,, yaitu sikap ceroboh yaitu sikap ceroboh tertanggung.

tertanggung.

► Jika risikonya ditutup oleh asuransi, hal tersebut Jika risikonya ditutup oleh asuransi, hal tersebut

dapat menimbulkan kemerosotan disiplin pada

dapat menimbulkan kemerosotan disiplin pada

tertanggung dalam bentuk kecerobohan dan

tertanggung dalam bentuk kecerobohan dan

kurang berhati-hati. Risiko ini justru ditimbulkan

kurang berhati-hati. Risiko ini justru ditimbulkan

oleh ditutupnya asuransi.

(61)

Pengertian Risiko

Pengertian Risiko

► Dalam asuransi risiko diberi batasan sebagai Dalam asuransi risiko diberi batasan sebagai

kemungkinan terjadinya suatu kerugian. kemungkinan terjadinya suatu kerugian.

► PurwadarmintaPurwadarminta menyatakan bahwa menyatakan bahwa kerugian ialah kerugian ialah

sesuatu yang mengurangi modal sesuatu yang mengurangi modal..

► Dalam asuransi ,Dalam asuransi , risiko ialah kemungkinan risiko ialah kemungkinan

terjadinya suatu kerugian atau batalnya seluruh terjadinya suatu kerugian atau batalnya seluruh

atau sebagian dari suatu keuntungan yang semula atau sebagian dari suatu keuntungan yang semula

diharapkan, karena suatu kejadian di luar kuasa diharapkan, karena suatu kejadian di luar kuasa

manusia, kesalahan sendiri, atau perbuatan manusia, kesalahan sendiri, atau perbuatan

(62)

Pengertian Risiko

Pengertian Risiko

Diantara unsur-unsur yang terdapat dalam batasan Diantara unsur-unsur yang terdapat dalam batasan

pengertian risiko , yang menonjol adalah: pengertian risiko , yang menonjol adalah:

a.

a. KetidakpastianKetidakpastian hasilnyahasilnya yang tersirat dalam kata yang tersirat dalam kata kemungkinan. Dimana terdapat kepastian, di situ kemungkinan. Dimana terdapat kepastian, di situ tidak ada risiko. Bahwa suatu benda yang dipakai tidak ada risiko. Bahwa suatu benda yang dipakai

akan mengalami penyusutan, misalnya, itu pasti akan mengalami penyusutan, misalnya, itu pasti

akan terjadi dan karenanya tidak merupakan risiko. akan terjadi dan karenanya tidak merupakan risiko.

b.

b. Sifat negatif hasilnyaSifat negatif hasilnya, berupa kerugian, atau , berupa kerugian, atau batalnya seluruh atau sebagian dari keuntungan batalnya seluruh atau sebagian dari keuntungan

(63)

Penggolangan Risiko

Penggolangan Risiko

Risiko dalam kemungkinan kerugian dapat dibagi menjadi:

Risiko dalam kemungkinan kerugian dapat dibagi menjadi:

1.

1. Risiko Dinamis dan risiko Statis Risiko Dinamis dan risiko Statis Risiko dinamis

Risiko dinamis ialah risiko yang timbul karena dinamika atau ialah risiko yang timbul karena dinamika atau perubahan keadaan ekonomi. Misal: perubahan tingkat

perubahan keadaan ekonomi. Misal: perubahan tingkat

harga, perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi.

harga, perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi.

Risiko statis

Risiko statis ialah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ialah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ekonomi statis. Risiko kebakaran, gempa bumi, banjir.

ekonomi statis. Risiko kebakaran, gempa bumi, banjir.

2.

2. Risiko Fundamental dan risiko Khusus (Risiko Fundamental dan risiko Khusus (Klup)Klup)

Risiko fundamental

Risiko fundamental ialah risiko yang menyangkut rakyat ialah risiko yang menyangkut rakyat banyak, seperti risiko dinamis di atas dan risiko statis

banyak, seperti risiko dinamis di atas dan risiko statis

fenomenal, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi.

fenomenal, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi.

Risiko khusus

(64)

Penggolangan Risiko

Penggolangan Risiko

3.

3. Risiko murni dan risiko spekulatif Risiko murni dan risiko spekulatif Risiko murni

Risiko murni ialah kemungkinan terjadinya sesuatu ialah kemungkinan terjadinya sesuatu yang negatif, tanpa kemungkinan terjadinya

yang negatif, tanpa kemungkinan terjadinya sesuatu yang positif. Seperti risiko kebakaran, sesuatu yang positif. Seperti risiko kebakaran,

ledakan, sambaran petir, kejatuhan pesawat ledakan, sambaran petir, kejatuhan pesawat

terbang, kerusuhan, gempa bumi, banjir, dsb. terbang, kerusuhan, gempa bumi, banjir, dsb.

Risiko spekulatif

Risiko spekulatif ialah kemungkinan untung rugi ialah kemungkinan untung rugi seperti yang terjadi dalam perjudian dan

seperti yang terjadi dalam perjudian dan perdagangan.

(65)

Penggolangan Risiko

Penggolangan Risiko

4.

4. Risiko perorangan dan risiko kebendaanRisiko perorangan dan risiko kebendaan

Risiko perorangan ialah risiko murni yang dapat Risiko perorangan ialah risiko murni yang dapat

menimpa orang, seperti kematian orang dan risiko menimpa orang, seperti kematian orang dan risiko

kehilangan mata pencaharian akibat usia lanjut, kehilangan mata pencaharian akibat usia lanjut,

sakit ataupun pengangguran. sakit ataupun pengangguran.

Risiko kebendaan ialah risiko yang dapat menimpa Risiko kebendaan ialah risiko yang dapat menimpa

benda, seperti rumah, pabrik, kendaraan benda, seperti rumah, pabrik, kendaraan

(66)

SIFAT RISIKO

SIFAT RISIKO

Sifat Risiko:

Sifat Risiko:

a.

a. LangsungLangsung, yaitu risiko fisik berupa kerusakan atau , yaitu risiko fisik berupa kerusakan atau hilangnya benda yang bersangkutan.

hilangnya benda yang bersangkutan.

b.

b. Tidak langsungTidak langsung. .

Dalam hal pabrik terbakar, maka selain kerugian langsung

Dalam hal pabrik terbakar, maka selain kerugian langsung

berupa kerusakan/ kemusanahan barang, diderita pula

berupa kerusakan/ kemusanahan barang, diderita pula

kerugian karena usaha terganggu akibat kebakaran tsb.

kerugian karena usaha terganggu akibat kebakaran tsb.

c.

c. Tanggung gugatTanggung gugat..

Psl 1365-6 KUH Perdata

Psl 1365-6 KUH Perdata, barang siapa karena suatu , barang siapa karena suatu

“perbuatan melanggar hukum”, diderita pula kerugian pada

“perbuatan melanggar hukum”, diderita pula kerugian pada

pihak lain wajib membayar ganti rugi yang disebabkan oleh

pihak lain wajib membayar ganti rugi yang disebabkan oleh

perbuatan tsb.

(67)

Penggolangan Risiko

Penggolangan Risiko

d.

d. Risiko yang timbul dari tindakan orang lain.Risiko yang timbul dari tindakan orang lain.

Misalnya, jika seorang kontraktor meninggalkan Misalnya, jika seorang kontraktor meninggalkan

proyek (tidak menyelesaikannya) atau debitor proyek (tidak menyelesaikannya) atau debitor

tidak membayar kembali kreditnya, maka dapat tidak membayar kembali kreditnya, maka dapat

(68)

Pembebanan Risiko

Pembebanan Risiko

► Persoalan beban risiko diatur dalam hukum Persoalan beban risiko diatur dalam hukum

perdata yaitu

perdata yaitu Pasal 1235 KUH PerdataPasal 1235 KUH Perdata..

► Ia wajib membayar ganti rugi apabila lalai dalam Ia wajib membayar ganti rugi apabila lalai dalam

menunaikan kewajiban tsb dan karenanya terjadi menunaikan kewajiban tsb dan karenanya terjadi

kerugian pada pihak lawannya. kerugian pada pihak lawannya.

► Kekecualiannya ialah dalam hal Kekecualiannya ialah dalam hal force majeure force majeure atauatau

overmacht

overmacht ,, yakni bahwa kerugian itu terjadi di yakni bahwa kerugian itu terjadi di luar kuasa manusia. Dalam hal kerugian terjadi luar kuasa manusia. Dalam hal kerugian terjadi

karena

karena force majeureforce majeure,, maka pembebanan risiko maka pembebanan risiko menjadi lain.

(69)

Pembebanan Risiko

Pembebanan Risiko

Overmacht

Overmacht

Hukum mengatur pelbagai pembebanan risiko

Hukum mengatur pelbagai pembebanan risiko force majeureforce majeure, , yaitu:

yaitu:

a. Risiko tertimpanya suatu

a. Risiko tertimpanya suatu force majeureforce majeure atas barang atas barang

tertentu yang telah dibeli terletak pada pembeli, walaupun

tertentu yang telah dibeli terletak pada pembeli, walaupun

barang belum diserahkan kepadanya (

barang belum diserahkan kepadanya (Psl 1460 KUH Perdata)Psl 1460 KUH Perdata).. b. Risiko

b. Risiko force majeureforce majeure atas barang pinjaman yang telah atas barang pinjaman yang telah dinilai terlebih dahulu terletak pada peminjam (

dinilai terlebih dahulu terletak pada peminjam (Psl 1746 KUH Psl 1746 KUH Perdata

Perdata).). c. Risiko

c. Risiko force majeureforce majeure atas barang sewaan terletak pada atas barang sewaan terletak pada penyewa. Jika barang yang disewa musnah karena suatu

penyewa. Jika barang yang disewa musnah karena suatu

force majeure

force majeure, hapuslah segala haknya untuk menikmati , hapuslah segala haknya untuk menikmati barang sewaannya (

(70)

Pembebanan Risiko

Pembebanan Risiko

Overmacht

Overmacht

d. Risiko

d. Risiko force majeureforce majeure atas barang titipan terletak atas barang titipan terletak pada penitip, tidak pada penyimpan (

pada penitip, tidak pada penyimpan (Psl 1708 KUH Psl 1708 KUH Perdata)

Perdata).. e. Risiko

e. Risiko force majeureforce majeure atas gedung yang sedang atas gedung yang sedang dibangun terletak pada pemborong jika bahan dibangun terletak pada pemborong jika bahan

harus disediakan pula olehnya (

harus disediakan pula olehnya (Psl 1605 KUH Psl 1605 KUH Perdata)

Perdata). Sebaliknya jika bahan disediakan oleh . Sebaliknya jika bahan disediakan oleh pihak yang memborongkan, maka risiko

pihak yang memborongkan, maka risiko force force majeure

majeure atas bangunan yang belum diserahkan atas bangunan yang belum diserahkan terletak pada pihak yang memborongkan (

terletak pada pihak yang memborongkan (Psl 1606 Psl 1606 KUH Perdata)

(71)

Pembebanan Risiko

Pembebanan Risiko

► Hukum kita belum mengatur jual beli dengan cicilan Hukum kita belum mengatur jual beli dengan cicilan

dan sewa beli sehingga pembebanan risikonya pun

dan sewa beli sehingga pembebanan risikonya pun

belum ada.

belum ada.

► Risiko Risiko force majeureforce majeure dapat diatur para pihak sendiri dapat diatur para pihak sendiri

pula secara menyimpang dari hukum yang ada.

pula secara menyimpang dari hukum yang ada. ► Dalam ekspor impor, misalnya, dapat disepakati Dalam ekspor impor, misalnya, dapat disepakati

kondisi

kondisi fob, c&f, cif,fob, c&f, cif, dll, yang antara lain mengatur dll, yang antara lain mengatur pembebanan risiko

pembebanan risiko force majeureforce majeure secara secara

menyimpang dari hukum mengenai barang yang

menyimpang dari hukum mengenai barang yang

telah diperjualbelikan.

(72)

Pengelolaan Risiko

Pengelolaan Risiko

Pengelolaan risiko (

Pengelolaan risiko (management riskmanagement risk)) pada pokoknya pada pokoknya merupakan proses yang mengandung tahap-tahap sbb:

merupakan proses yang mengandung tahap-tahap sbb:

a. Pengenalan risiko yang dihadapi.

a. Pengenalan risiko yang dihadapi.

Banyak risiko mudah dikenali atau diidentifikasi, namun

Banyak risiko mudah dikenali atau diidentifikasi, namun

pelbagai risiko memerlukan penelitian. Seorang

pelbagai risiko memerlukan penelitian. Seorang

pengelola risiko harus mulai dengan membuat inventaris

pengelola risiko harus mulai dengan membuat inventaris

risiko yang dihadapi.

risiko yang dihadapi.

b. Risiko kemudian diukur frekuensinya dan kehebatannya.

b. Risiko kemudian diukur frekuensinya dan kehebatannya.

c. Setelah diindetifikasi dan diukur, risiko harus

c. Setelah diindetifikasi dan diukur, risiko harus

dikendalikan.

(73)

Teknik Pengelolaan Risiko

Teknik Pengelolaan Risiko

a.

a. Pencegahan kerugianPencegahan kerugian, misalnya dengan alat deteksi dan , misalnya dengan alat deteksi dan pemadam kebakaran, serta latihan karyawan dalam

pemadam kebakaran, serta latihan karyawan dalam

penggunaannya.

penggunaannya.

b.

b. Penyisihan cadanganPenyisihan cadangan untuk menampung kerugian yang untuk menampung kerugian yang mungkin terjadi.

mungkin terjadi.

c.

c. Pembuatan anggaran belanjaPembuatan anggaran belanja untuk perbaikan kerusakan untuk perbaikan kerusakan rutin.

rutin.

d.

d. AsuransiAsuransi kepada anak perusahaan yang khusus didirikan kepada anak perusahaan yang khusus didirikan untuk itu.

untuk itu.

e.

(74)

Cara Pengelolaan Risiko

Cara Pengelolaan Risiko

► Asuransi merupakan cara pengelolaan risiko yang Asuransi merupakan cara pengelolaan risiko yang

ekonomis dan tepat guna, namun pencegahan kerugian

ekonomis dan tepat guna, namun pencegahan kerugian

tetap perlu karena asuransi, baik kepada anak perusahaan

tetap perlu karena asuransi, baik kepada anak perusahaan

ataupun kepada perusahaan asuransi lain, hanya dapat

ataupun kepada perusahaan asuransi lain, hanya dapat

memberi ganti rugi untuk rehabilitasi yang memakan

memberi ganti rugi untuk rehabilitasi yang memakan

waktu, sedangkan pencegahan kerugian dapat mencegah

waktu, sedangkan pencegahan kerugian dapat mencegah

ierosi usaha.

ierosi usaha.

► Disamping itu tidak semua risiko dapat diasuransikan, ada Disamping itu tidak semua risiko dapat diasuransikan, ada

risiko yang tidak mempunyai wadah dalam pasaran

risiko yang tidak mempunyai wadah dalam pasaran

asuransi.

asuransi.

► Risiko perang pada harta benda di darat, misalnya, tidak Risiko perang pada harta benda di darat, misalnya, tidak

dapat diasuransikan.

(75)

KLAIM ASURANSI

KLAIM ASURANSI

Klaim

Klaim

: “ suatu permintaan oleh seseorang

: “ suatu permintaan oleh seseorang

tertanggung atau perusahaan , suatu

tertanggung atau perusahaan , suatu

penggantian yang diatur di dalam polis

penggantian yang diatur di dalam polis

asuransi atas kerugian yang terjadi, atau

asuransi atas kerugian yang terjadi, atau

dapat merupakan permintaan oleh

dapat merupakan permintaan oleh

seseorang terhadap seseorang Penanggung

seseorang terhadap seseorang Penanggung

atas kerusakan yang ditanggung oleh polis

atas kerusakan yang ditanggung oleh polis

asuransi yang dimilikinya “.

asuransi yang dimilikinya “.

(76)

KLAIM ASURANSI

KLAIM ASURANSI

Perselisihan menyangkut klaim biasanya

Perselisihan menyangkut klaim biasanya

terjadi dalam perjanjian asuransi.

terjadi dalam perjanjian asuransi.

Perselisihan tersebut dipicu oleh dua

Perselisihan tersebut dipicu oleh dua

pandangan yang berbeda antara

pandangan yang berbeda antara

penanggung dan tertanggung.

penanggung dan tertanggung.

Tertanggung menilai penanggung tidak

Tertanggung menilai penanggung tidak

melalukan kewajiban sesuai polis, sedang

melalukan kewajiban sesuai polis, sedang

Penanggung menilai klaim yang diajukan tdk

Penanggung menilai klaim yang diajukan tdk

memenuhi ketentuan dalam polis.

(77)

CARA KLAIM ASURANSI

CARA KLAIM ASURANSI

► Dalam menuntut klaim, ada dua caraDalam menuntut klaim, ada dua cara : :

► a). a). Dari segi tertanggungDari segi tertanggung, , dalilnyadalilnya : setiap orang : setiap orang

yang menganggap mempunyai hak atau klaim yang menganggap mempunyai hak atau klaim

wajib membuktikan klaim tersebut. Hal ini berarti wajib membuktikan klaim tersebut. Hal ini berarti

beban pembuktian ada pada tertanggung. beban pembuktian ada pada tertanggung.

► b). b). Dari segi PenanggungDari segi Penanggung, , dalilnya dalilnya adalah adalah

tertanggung wajib mengajukan bukti, akan tetapi tertanggung wajib mengajukan bukti, akan tetapi

Penanggung juga wajib menilai apakah klaim Penanggung juga wajib menilai apakah klaim

(78)

DASAR ATAS KLAIM ASURANSI

DASAR ATAS KLAIM ASURANSI

Ada dua tindakan dasar yang terbuka bagi

Ada dua tindakan dasar yang terbuka bagi

Perusahan Asuransi, jika dihadapkan pada

Perusahan Asuransi, jika dihadapkan pada

klaim asuransi, yaitu : membayar atau

klaim asuransi, yaitu : membayar atau

menolak klaim tersebut.

menolak klaim tersebut.

Ada dua hal yang dapat menjadi dasar

Ada dua hal yang dapat menjadi dasar

penolakan klaim : 1). Karena kerugian tidak

penolakan klaim : 1). Karena kerugian tidak

terjadi; 2). Karena polis ybs tidak menutup

terjadi; 2). Karena polis ybs tidak menutup

kerugian itu.

Referensi

Dokumen terkait

Agar dapat menyampaikan informasi pelayanan terbaru, mengenai aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) yang lebih efektif sebagai media komunikasi yang

Hasil analisis univariat tingkat pengetahuan responden tentang EKG dan interpretasi EKG menjelaskan bahwa responden mayoritas masih memiliki tingkat penegtahuan rendah

Pembuatan keramik varistor meliputi tahapan: proses pencampuran bahan baku ZnO dan aditif Bi203 dengan menggunakan alat magnetic stirrer dan media pencampur adalah larutan

Setelah ovulasi terjadi, pada ovarium akan mengalami fase luteal, fase luteal adalah fase pembentukan CL yang dapat menghasilkan progesteron, sedangkan pada vagina terjadi

Hasil kajiannya menyebutkan bahwa penggunaan teknik kolom dengan pembesaran di bagian kepala kolom dapat mengurangi deformasi vertikal akibat pengembangan, juga

a) Setelah melakukan revisi atas skripsi pada seminar skripsi, maka mahasiswa diwajibkan mengikuti ujian skripsi komprehensif (Tutup), dengan mengisi formulir

Sebanyak 34,3 persen dari penduduk Papua yang melakukan hubungan seks dengan pasangan tidak tetap selama setahun terakhir menyatakan melakukannya pada saat mereka menghadiri

Adapun kesimpulan yang peneliti peroleh dari hasil penelitian ini adalah : (1)Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran pengenalan konsep bilangan pada anak kelompok umur 4-5