• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknis Budidaya Tanaman Kakao Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Bio~FOB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknis Budidaya Tanaman Kakao Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Bio~FOB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Teknis Budidaya Tanaman Kakao Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Bio~FOB

Kakao atau coklat merupakan komoditi export dari group perkebunan yang masih sangat potensial dan berprospek untuk dikembangkan hari ini dan masa yang akan datang. Masalah yang dihadapi saat ini adalah faktor tanah, hama penyakit dan

pupuk langkah. Faktor-faktor tersebut yang banyak merugikan petani dalam usahatani kakao di Indonesia sampai saat ini. Penggunanan teknologi Bio-FOB dan komponennya berbasis ramah lingkungan merupakan salah satu solusi untuk mengurangi permasalahan tersebut.

(2)

Setelah puluhan tahun kita semua baru terhenyak, pemakaian pupuk kimia sintetis berdampak sistemik terhadap semua segi kehidupan, terutama bidang pertanian. Dibutuhkan evaluasi dan kajian yang mendalam sehingga mampu menyentuh pada hakikat pertanian yang lebih manusiawi. Tanaman anggur dan lainnya, tidak hanya membutuhkan NPK, tapi mutlak membutuhkan 16 unsur makro dan mikro, fitohormon juga pestisida hayati/alami. Kenyataan di lapangan berbeda, mayoritas pelaku budidaya tanaman “memaksakan kehendak” dengan cara meningkatkan suplai NPK saja tanpa memperhatikan ”Neraca Hara” dan faktor-faktor penentu lainnya. Semua tak lain kecuali untuk mengejar produksi. Akibatnya, kebutuhan pupuk dalam luas yang sama semakin meningkat tajam, di tanah kandungan mikroba penambat N dan pelarut P serta K nyaris tiada lagi. Kandungan C-Organik di tanah intensifikasi pertanian menurun drastis. Di pulau Jawa hanya tinggal di bawah 1% saja. Idealnya harus lebih dari 3%. Lahan pertanian kita sakit kronis, komplikatif, dan dikwatirkan bahwa pada lahan-lahan tanaman Kakao

di

Indonesia

akan terjadi hal yang sama dan akan berdampak terhadap biaya produksi akan semakin meningkat.

Jika kita berupaya untuk menyehatkan kembali di posisi ideal C-Organik, dibutuhkan pupuk organik yang terfermentasi dengan baik dengan memanfaatkan mikroorganisme pengurai (decomposer) potensial. Kadar C-Organiknya yang tinggi. Hal ini berarti dibutuhkan volume kubikasi atau

tonase yang sangat besar jumlahnya. Untuk memenuhi kebutuhan NPK guna menekan tonase pupuk organik tetapi tetap upaya organik, maka dibutuhkan pupuk hayati. Untuk membantu menyelesaikan masalah itu maka CV. Meori Agro meluncurkan paket Bio-FOB yang terdiri dari formula ramah lingkungan untuk membantu petani dan perkebunan kakao

serta tanaman lainnya.

(3)

PEMBIBITAN KAKAO DENGAN METODA Bio-FOB

1. Benih yang digunakan adalah benih yang sudah direkomendasikan oleh Departemen Pertanian. Benih tersebut berasal dari buah berbentuk normal, sehat dan sudah matang.

2. Buah dipotong membujur, lalu benih yang berada dibagian tengah diambil dan

dibersihkan dengan serbuk gergaji/ cocopit dan dicuci dengan air bersih kemudiaan dicelup kedalam Bio-FOB EC selama 10 menit kemudian dikeringanginkan.

3. Sebelum benih disemaikan terlebih dahulu dicelup sekali lagi dalam larutan Bio-FOB EC. Bisa juga menggunakan Bio-FOB WP akan tetapi sebelumnya dicelup dulu kedalam air

aqua/air minum, kemudiaan benih tersebut dicampur dengan Bio-FOB WP.

4. Benih yang selesai diberi perlakuan selanjutnya 1/3 bagian dibenam kedalam lapisan pasir yang diatasnya telah diberi dengan Organik-FOB yang telah terdapat dalam bedengan (Tanah bedengan dicangkul sedalam 30 cm, kemudiaan lapisan atas di beri pasir setebal 10 cm dan diatasnya ditaburi dengan organik-FOB secukupnya).

5. Setelah 4 – 5 hari dipesemaian benih sudah berkecambah, selanjutnya dipindahkan kedalam polybag 20 x 30 cm media tumbuh. Media yang digunakan dalam polybag adalah campuran tanah, pupuk OrganoTRIBA, pasir dengan perbandingan 2:1:1. Satu kecambah cacao kedalam lubang sedalam telunjuk, lalu lubang ditutup dengan OrgnoTRIBA.

6. Polybag berisi kecambah disimpan dilokasi pembibitan dengan jarak 60 cm dalam pola segitiga sama sisi. Lokasi pembibitan dinaungi dengan paranet atau ayaman bambu atau sejenisnya yang terapat dilokasi.

7. Pembibitan disiram 2 kali sehari kecuali kalau ada hujan. Untuk merangsang

pertumbuhan tanaman bibit dapat disirim dengan BioTRIBA 2 minggu sekali dengan dosis 10 ml/l. Pemupukan dapat dilakukan setiap 2 minggu dengan menggunakan NPK 2 gr/bibit sampai umr 3 bulan. Bibit siap tanaman setelah berumur 4 – 5 bulan dan berdaun 20 – 45 hel

PENAMAN

1. Pengajiran. Air dibuat dari bambu 80 – 100 cm. Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya ,untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama.

(4)

lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibir umur 6 bulan, Kakao Lindak 4-5 bulan. PEMELIHARAN TANAMAN

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dan pupuk dimasukan dalam lubang pupuk lihat dengan dosis sesuai dengan dosis anjuran setempat (dianjurkan untuk mengurangi 25 -50% dari dosi anjuran jika menggunakan teknik BioFOB).

Tabel 1. Contoh simulasi penggunaan pupuk organoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA dengan dosis anjuran pupuk an organic : Urea = 550 g/phn/thn,

SP-36

= 350g/phn/thn, KCL=300g/phn/thn dan Super Dolomit =160kg/phn/thn, kompos 5kg/phn/thn

Jenis pupuk

Dosis (/phn/thn) 100% pupuk an organik tanpa OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2

Dosis (phn/thn) 70% pupuk an organik + pupuk organoTRIBA Plus/Biost dan hayati BioTRIBA BT2

Dosis (/phn/thn) 50% pupuk an organic + pupuk OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2

(5)

1. Urea 2. SP-36 3. KCL 4. Super Dolomit 4. Kompos 550kg 350kg 300kg 160kg 5kg 385kg

(6)

112kg 2.5kg 275kg 175kg 150kg 80kg 0kg

1. OrganoTRIBA Plus/organo triba

2. Hayati BioTRIBA BT2

0 kg

(7)

1.0kg/2kg 50 ml 1.5kg/3kg 50ml Keterangan:

- Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September

-Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April)

- Aplikasi hayati HatayiBioTRIBA BT2 dilakukan setiap 3 – 4 bulan sekali dengan

dosis 10 -20 ml/l disiram pada panggal batang

atau dibuat lubang pada 4 titik pada setiap tanaman dan larutan Hayati BioTRIBA BT2 dimasukkan kedalam lubang tadi.

- Aplikasi OrganoTriba Plus dilakukan bersamaan dengan pupuk an organic dan

hayati BioTRIBA BT2 1 minggu setelah pemupukan an organik.

- OrganoTRIBA :pupuk organic yang diproduksi dengan menggunakan bioaktivator

Biotriba BT1

(8)

Bacillus,Trichoderma dan Pseudomonas dapat berfungsi sebagai agen pengendali biologis bagi OPT dan meningkatkan kesehatan tanaman.Untuk mengelola Hama dan Penyakit yang

berbasis ramah lingkungan harus berdasarkan konsep PHT dimana pengguan pesisida organic diutamakan dan penggunaan pestisida kimiawi merupakan pilihan terakhir. Pestisida organic yang dapat digunakan antara lain, Mitol 20EC, OrgaNeem dan Siori mengandung bahan aktif dari ekstran tanaman. Informasi dapat di lihat di Web. www

.meori-agro.co.id

TEKNIK PENGENDALIAN

Usaha pengendalian hama/penyakit tersebut terutama dilakukan dengan sistem PHT (pengendalian hama terpadu).

- Penggerek Buah Kakao (PBK) Pengendaliannya dilakukan dengan : (1) karantina; yaitu dengan mencegah masuknya bahan tanaman kakao dari daerah terserang PBK; 2)

pemangkasan bentuk dengan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4m sehingga

memudahkan saat pengendalian dan panen; (3) mengatur cara panen, yaitu dengan melakukan panen sesering mungkin (7 hari sekali) lalu buah dimasukkan dalam karung sedangkan kulit buah dan sisa-sisa panen dibenam; (4) penyelubungan buah (kondomisasi), caranya dengan mengguna-kan kantong plastik dan cara ini dapat menekan serangan 95-100 %. Selain itu sistem ini dapat juga mencegah serangan hama helopeltis dan tikus.; (5) Menggunakan pestisida organic OrgaNeem dan Siori dengan dosis 3 – 5 ml/l setiap 2 minggu

- Hama Helopeltis. Pengendalian yang efektif dan efisien sampai saat ini dengan insektisida pada areal yang terbatas yaitu bila serangan helopeltis <15 % sedangkan bila serangan >15% penyemprot-an dilakukan secara menyeluruh. Selain itu hama helopeltis juga dapat dikendalikan secara biologis, menggunakan semut hitam. Sarang semut dibuat dari daun kakao kering atau daun kelapa diletakkan di atas jorket dan diolesi gula, atau pestisida organic yaitu Siori dan OrgaNeem

- Penyakit Busuk Buah Phytopthora. Dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu: (1) sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm, kemudian di siram dengan BioTRIBA BT1 dosis 10 ml/l; (2) kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanaman-nya sehingga

kelembaban di dalam kebun akan turun; (3)pestisida organic Mitol 20EC dan Siori dengan dosis

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dapat meningkatkan brand awareness Usaha Makmur Jaya, memperkuat merek Naturalz, dan meningkatkan penjualan Usaha

Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Aktivitas – aktivitas pada perusahaan yang dilakukan secara manual dapat dibantu maupun diganti

&amp;aaa!!$d$m a!!$d$m altında altında bulunan bulunan D D blok blok konut konut inşaatı inşaatı 1 1 nolu nolu !akedişi !akedişi ekte ekte 'unulmaktadır&#34; (u

Kedudukan sebagai instrumen utama pemerintah daerah, OPD memiliki peran yang sangat strategis yang dapat dilihat dalam tiga hal yakni: (1) OPD sebagai wadah dan kerangka

Individu in casu adalah orang-perorangan atau manusia yang dalam studi hukum HAM internasional (international human rights law) telah dikokohkan statusnya sebagai

Pada tahun 1613, Sultan Agung memindahkan pusat kerajaan ke Karta (dekat Plered) dan berakhirlah era Kota gede sebagai pusat kerajaan Mataram Islam. Terletak di

Tampaknya dalam sistem pemerintahan presidensial Indonesia, kamar kedua memang didesain memiliki peran yang tidak lebih kuat dari pada kamar pertama dalam konsep lembaga