Vol.
Ul)
JUfJ\I
AL
?H{f LIfl
H{
ts10
L\gl
Anril
2015
tlalamarrllS
'210
ISSN: 2355
'
6404
ffi
*ffiI
y:w
nn[.0f
tstoh
BIO\MALLACEA
'URUSAN
BIOLOGI
FMIPA UHO
I(ENDARI
Karakter
Trikoma
Daun
Tanaman
Jati
(kctona
grandis
L.)
Pada
Tanah
PascaTambang Emas Bombana
denganVariasi
Dosis Pupuk Kandang Kambing
Pertumbuhan
Jumlah Daun
Tanam4n
Sambiloto
(Anctrographis
"paniculcrfcrNesp.)
Hasil
Pemberian Pupuk
d"rt
Intensitas'Cahaya
Matahari
yang
Berbeda
Kornposisi
dan
Keanekaragarnan Jenis
Turnbuhan
Golonean Pohon
Di
Kawasan
Flutan Lindung
Nanga:Nanga
Papalia Kota Kendari,
Sulawesi T-enggaraKeanekaragaman
Ienis
Serangga Pada Kornunitas
Mangro.r.
bi
Puliu
Hoga
Ki6upaten
Wakatobi,
Sulawesi Tenggara
Kadar
N,
P, dan
K
Kedelai
(Glyctne-max
(L)
Merril)
yang Diaplikasi Azotobacter
sp.,
Mikoriza,
dan
Pupuk Organik
Sintesis
Antigen Alfatoksin Mt*Ova Albumin
(Ova)
Sebagai Pereik si
Agar
Gel Precipitation
Tbst(AGPT)
Penghasilan
Bioplastik
Oleh Isolat
Indigenus
_BacTltus sp.,
Arttilolitik
dengan Substrat-Pati
Suweg
(Amorp
h ophal lus campanu llatu s)Studi Karakteristik Mikrohabitat Burung
Maleo
(Macrocephalon
maleo)
Pada
Kawasan Taman
Nasional
-Rawa
Aopa Watumohai (TNRAW)
Sulawesi
Tenggara
Efek
Pemberian Sari Buah Paria
(Momordica
charantia,
L.)
Terhadap
Morfologi
Sperm atozoa
Epididymis Mencit
(Mus musculus, L.)
Keanekaragaman
dan
Pemanfaatan
Tumbuhan
Obat
Tradi"sional
Pada
Masyarakat
di
Kelurahan Lipu
Kecamatan Betoambari
Koth
Baubau
Provinsi
Sulawesi Teng gara
Arnbardini, S.,
lndrawati
&
Ratnaeni
Malik,
N.,
Muhsin,
Indrawati,
&
Rahardi, W.,
Suriana,
Jarnili,
&
Rahrnan
Sabilu,
Y.,
Damhuri,
&
Imran
Fusvita,
4.,
Indrawati,
Sabilu,
Y.,
LT3-T25
L26"135
L35-L45
L46-152
L53-L6r
L62-r57
204-2LO
\4arg1no:
F.,
168-181
Sari,-R.
M.,
&
Martani,
E.,
Jamili,
r82-795
Analuddin,
&
Adi
Parrnan, R.L.O.
Harlis,
W.O.,
196-203
Malik,
N.,
&
Nelpiani
&
Fitria Zatnal
P.,
.ruru]uilllL[uililufi
Volume 2 No. 1,
April
2015 ISSN : 2355-6404ts[@WALLAGEA
JURNAL PENELITIAN BIOLOGI
Terbit dua kali dalam setahun yakni bulan
April
dan Oktober. Berisi tulisan yang diangkat dari penelitian, gagasan konseptual, kajian, dan aplikasi teori dibidang biologi.Ketua Dewan Redaksi :
Jamili
Sekretaris Redaksi :
Nur Arfa Yanti Redaksi Pelaksana :
Analuddin Muzuni
Suriana Nurhayani
Sitti Wirdhana Ahmad Bakaraeng
Anggota Dewan Redaksi :
Yusuf Sabilu
Amirullah
Muhsin
Nasaruddin
Dwi Arinto Adi
Indrawati Andi Septiana Sri Ambardini Bendahara : Rita Ningsih Pembantu Umum : Wa Ode Nanang Trisna Dewi
La Ode Adi Parman Rudia
Surat Keputusan
DEKAN FMIPA
Universitas Halu Oleo KendariNo. 286/SK/J29.5 lPP /2014
MITRA
BESTARI
Dr.
Jati Batoro, M.Si. (Universitas Brawijaya)Dr.
Tarsan Purnomo, M.Si. (Universitas Negeri Semarang)Dr.
KhaerulAmri,
M.Si. (Universitas Hasanudin)Dr. Alif
T.Athoric,
M.Si. (Universitas Sumatera Utara)Dr.
Jumari,M.
Si. (Universitas Diponegoro)Dr. Agung Sri Widodo, S.Si., M.Si. (Universitas Diponegoro)
Alamat Penerbit/Redaksi : Jurusan Biologi FMIPA, Lantar-l FMIPA-Baru Jurusan Biologi
Universitas Halu Oleo, Jl. H.E.A Mokodompit Kampus Baru Universitas Haluoleo, Anduono
ht,
93232 Kendari. E-mail : bio2wall acea @ gmail. comSuriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015 146
KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA KOMUNITAS MANGROVE
DI PULAU HOGA KABUPATEN WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Suriana1*, Jamili 1, Rahman 2
1 Laboratorium Unit Zoologi, Jurusan Biologi,FMIPA Universitas Halu Oleo 2
Laboratorium Unit Ekologi, Jurusan Biologi,FMIPA Universitas Halu Oleo
1*
Author contact e-mail : [email protected]
ABSTRACT
The aims of this research were determine diversity and evenness index of insect at Hoga Island Wakatoby Regency. This research used the mehtod of squared plot. It is was made 3 pieces purporsively line transect direct shoroline cut mangrove communities start from the most advanced (seaward) direction behind. Each transect plots observations were made on the left and the right along the transects line. The diversity index and evenness index was determined using Shanon-Wiener. The result showed that, there were 4 orders of
insects which consist of 7 families and 13 genera. The highest diversity index (H’) of inscets
was found at Osbornia clodonata stand (0.25), while it was the lowest at Xilocarpus granatums stand (0.14). Evenness index (E) of insect among has significance different all of mangrove stands, namely a stand Bruguiera gymnorrizha (0.09), Pemphis accidula (0.07),
Osbornia clodonata (0.12) and Xilocarpus granatum (0.07).
Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 147
Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara
Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015
PENDAHULUAN
Kepulauan Wakatobi yang berada dalam administrasi Sulawesi Tenggara, terletak pada titik pusat segitiga karang dunia (coral triangle center), merupakan kawasan konservasi perairan laut (marine conservation area) dengan luas 1.390.000 ha ditetapkan sejak 30 juli 1996 berdasarkan surat keputusan Mentri Kehutanan Nomor 393/kepts-VI/1996. Pulau-pulau yang menyusun kawasan ini berjumlah 48 buah pulau. Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengegolaan Wilayah Pesisir dan Palau-pulau kecil, maka semua Palau-pulau pada kawasan Taman Nasional Wakatobi tergolong ke dalam pulau kecil (Jamili dan Muhsin 2010).
Serangga sebagai salah satu organisme dengan keanekaragaman yang tinggi merupakan kekayaan hayati Indonesia yang sangat layak untuk diperhatikan keberadaannya. Jumlah serangga mencapai sekitar 250.000 jenis atau 15% dari biota yang ada di Indonesia (Tsukada, 1982). Secara ekologis, serangga berperan sebagai komponen rantai makanan, baik sebagai herbivora, karnivora, pengurai dan penyerbuk.Selain itu serangga berperan sebagai penyerbuk Sebagai mengunjungi bunga untuk mengambil makanan berupa cairan manis (nektar) dan polen yang mengandung
protein. Hal ini secara tidak langsung membantu penyerbukan. Beberapa serangga penyerbuk yang sering dijumpai adalah lebah, kupu-kupu dan ngengat.
Hutan mangrove merupakan suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas di daerah pasang surut (Kusmana, 1997). Ekosistem mangrove merupakan suatu kawasan yang terbentang sepanjang pesisir yang komposisinya terdiri dari beberapa jenis flora dan fauna yang saling berinteraksi.
Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antar makhluk hidup. Untuk dapat mengenal makhluk hidup khususnya pada hewan berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya dapat dilakukan melalui pengamatan ciri-ciri morfologi, habitat, cara berkembang biak, jenis makanan, tingkah laku, dan beberapa ciri lain yang dapat diamati (Michael 1994).
Berdasarkan uraian di atas, maka
penelitian dengan judul “Keanekaragaman
Jenis Serangga Pada komunitas Mangrove di Pulau Hoga Kabupaten
Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara”,
Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 148
Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara
Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan yaitu:alkohol 70%, Buku identifikasi Pelajaran Pengenalan Serangga (Borror
et al, 1976).
Alat yang digunakan yaitu: lup, Mikroskop stereo, Thermometer, Kamera digital, alat tulis menulis, jaring serangga, kotak serangga, kertas label, Soil tester,
Roll meter, dan Handrefractometer.
1. Penentuan lokasi pengamatan
Dibuat 3 buah transek garis secara purposive tegak lurus garis pantai memotong komunitas mangrove, mulai dari formasi mangrove terdepan (arah laut), ke arah belakang sampai formasi paling belakang (berbatasan dengan tumbuhan darat). Penempatan transek dengan memperhatikan kondisi komunitas mangrove. Selanjutnya, pada masing-masing transek dibuat plot-plot pengamatan dengan ukuran10 x 10 m2.
Plot-plot pengamatan diletakkan secara kontinyu pada sisi kiri dan sisi kanan sepanjang garis transek. Pada setiap plot selanjutnya dilakukan pengacakan pohon/tanaman mangrove sebagai unit penelitian. Jadi unit penelitian dalam hal ini adalah pohon tempat pengambilan sampel serangga.
2. Pemasangan Perangkap dan Pengambilan Sampel
Pengambilan serangga dilaksanakan pada pagi hari pukul 07.00-11.00 dan sore hari pukul 15.00-17.00 WITA. Prosedur pengambilan sampel serangga dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(i). Penangkapan serangga dengan jaring serangga, dengan cara mengayunkan jaring di sekitar pohon dimana terdapat serangga.
(ii). Penangkapan serangga dengan cara
beating, yaitu dengan menempatkan kain penadah yang berukuran 1 m2dibawahtangkai/ ranting pohon, kemudian tangkai/ ranting pohon tersebut digoyangkan sebanyak 10 kali selama tiga menit.
3. Pengamatan dan Identifikasi Serangga
Setiap serangga yang tertangkap selanjutnya dipisahkan dan dicatat cirri morfologisnya (warna, bentuk), kemudian difoto dengan kamera. Selanjutnya disimpan atau dimasukkan ke dalam botol koleksi yang telah di isi alcohol secukupnya untuk diidentifikasi lebih lanjut di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Halu Oleo.
4. Menentukan Nilai Indeks Keanekaragaman Serangga
Keanekaragaman jenis serangga
yang ditemukan pada komunitas
mangrove dihitung dengan indeks
Shannon-Wiener Wilkinson and Baker
(1994) dalam Rahim (2011) denganrumus
Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 149
Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara
Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015
H’ =
0 1)
(
i iPi
Ln (Pi) dimana : H´ = Indekskeanekaragaman Pi = Jumlahjenis (ni/N) ni = Jumlahindividugenuske-iN = Jumlah total individuseluruh genus
Indeks kemerataan dihitung menurut rumus Pielou (1966). Indeks ini menggambarkan perataan penyebaran individu dari spesies organisme yang menyusun komunitas.
H' E =
lnS
Dimana : E = Indeks Kemerataan (Eveness)
H' = Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener S = Jumlah genus
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis Serangga yang Ditemukan Pada Tegakan Mangrove di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi.
Hasil identifikasi terhadap jenis-jenis serangga dan jumlah individu serangga pada komunitas mangrove
Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Tabel 1).
Tabel 1. Jenis dan Jumlah Individu Serangga pada Komunitas Mangrove Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara
No Ordo Family Genus (Specses)
Jumlah Individu I II III IV
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Hymenoptera Formicidae Mirmoterus (M.sp) - 5 8 4 2 Hymenoptera Formicidae Oechophyla (O.smaragdina) 30 20 30 50 3 Hymenoptera Vespidae Polistes (P.sp) - 15 - - 4 Hymenoptera Vespidae Eumenes (E.sp) - 20 - - 5 Hymenoptera Formicinae Bombus (B. sp) 12 8 6 5 6 Hymenoptera Apidae Holopasites (H. sp) 4 - - 8 7 Hymenoptera Apidae Tetragona (T.sp) 3 - - 4 8 Hymenoptera Apidae Hoplites 3 5 - 3 9 Hymenoptera Formididae Stenodynerus(S. sp) - 4 3 4 10 Hymenoptera Dorilidae Dorylus(D. sp) 5 - 3 - 11 Blattaria Blatidae parcoblatta(P.sp) - - 8 - 12 Lepidoptera Peridae Pieris(P.sp) 5 3 4 7 13 Diptera Bombylidae Neomyia (N.setilosa) - 2 4 -
Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 150
Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara
Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015
Keterangan;
I. Brugueira gymnorhiza
II. Pemphis accidula
III. Osbornia clodonata
IV. Xilocarpus granatum
Tabel 2. Menunjukkan bahwa jumlah total individu serangga yang ditemukan pada komunitas mangrove di pulau Hoga Kabupaten Wakatobi adalah 295 individu, dominansi tertinggi berada pada tegakan
Xilocarpus granatum sedangkan jumlah terendah berada pada tegakan Brugueira gimnoriza. Tingginya jumlah individu pada tegakan Xilocarpus granatum karena pada saat pengamatan sedang terjadi musim reproduksi (berbuah), sehingga banyak jenis serangga yang dating pada tegakan ini untuk mencari makan dan beristirahat. Serangga-serangga tersebut terdiri dari 4 ordo yaitu Hymenoptera, Diptera, Blattaria dan Lepidoptera. Terdiri dari 7 family masing-masing yaitu Formicidae, Vespidae, Formicinae, Apidae, Formididae, Dorilidae, Pieridae dan
Bombylidae. Terdiridari 13 genus (spesies), yaitu Mirmoterus, Oechopila, Eumenes, Polistes, Pieris, Bombus, Holopasites, Hoplites, Tetragona,, Stenodynerus, Dorylus, Parcoblatta, dan
Neomyiasetulosa.
Indeks Keanekaragaman (H’) dan
Kemerataan (E) Jenis Serangga Pada Tegakan Osbornia clodonata., Brugueira gimnoriza., Xylocarpus granatum., dan Pemphis accidula di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi
Hasil perhitungan indeks keanekaragaman dan kemerataan jenis serangga dan jumlah individu serangga pada komunitas mangrove Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Tabel 2).
Tabel 2. Indeks Keanekaragaman dan Kemerataan jenis serangga dan jumlah individu serangga pada komunitas mangrove Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara
No Tegakan Jenis Serangga Ni Pi lnPi PiLn Pi H’ E’ Family Genus 1 I Peridae Pieris 5 0,0806452 -2,5176965 -0,20304 0,20304 0,0924075 Apidae Tetragona 3 0,0483871 -3,0285221 -0,1465414 Formicidae Oecophila 30 0,483871 -0,725937 -0,3512598 Apidae Holopasites 4 0,0645161 -2,74084 -0,1768284 Formicinae Bombus 12 0,1935484 -1,6422277 -0,3178505 Apidae Hoplites 3 0,0483871 -3,0285221 -0,1465414 Dorylidae Dorilus 5 0,0806452 -2,5176965 -0,20304 2 II Formicidae Mirmoterus 5 0,0609756 -2,7972815 -0,1705659 0,1705659 0,0776279 Vespidae Vespinae 15 0,1829268 -1,6986692 -0,3107322 Vespidae Eumenes 20 0,2439024 -1,4109871 -0,3441432 Formicinae Bombus 8 0,097561 -2,3272774 -0,2270515 Apidae Hoplites 5 0,0609756 -2,7972814 -0,1705659 Formididae Stenodynerus 4 0,0487805 -3,020424 -0,1473378 Peridae Pieris 3 0,0365854 -3,308106 -0,1210283 Bonbilidae Neomya 2 0,0243902 -3,7135739 -0,090575 Formicidae Oecophila 20 0,2439024 -1,4109871 -0,3441432
3 III Formicidae Mirmoterus 8 0,1212121 -2,1102133 -0,2557834 0,2557834 0,1230058
Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 151
Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara
Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015
Formicinae Bombus 6 0,0909091 -2,3978451 -0,2179859 Formididae Stenodynerus 3 0,0454545 -3,0910434 -0,140502 Dorylidae Dorilus 3 0,0454545 -3,0910434 -0,140502 Blatidae Parcoblatta 8 0,1212121 -2,1102133 -0,2557834 Peridae Pieris 4 0,0606061 -2,803359 -0,1699005 Bonbilidae Neomya 4 0,0606061 -2,803359 -0,1699005 4 IV Formicidae Mirmoterus 4 0,0470588 -3,1135253 -0,1465188 0,1465188 0,0704607 Formicidae Oecophila 50 0,5882353 -0,5877866 -0,3457568 Formicinae Bombus 5 0,0588235 -0,5877866 -0,0345757 Apidae Holopasites 8 0,0941176 -2,420368 -0,2277993 Apidae Tetragona 4 0,0470588 -3,1135253 -0,1465188 Apidae Hoplites 3 0,0352941 -3,4011983 -0,1200423 Formididae Stenodynerus 4 0,0470588 -3,1135253 -0,1465188 Peridae Pieris 7 0,0823529 -2,5538923 -0,2103205 Keterangan: I. Brugueira gimnoriza
II. Pemphis accidula
III. Osbornia clodonata
IV. Xilocarpus granatum
Hasil perhitungan indeks keanekaragaman (H’) dan Kemerataan (E) jenis serangga yang ditemukan pada tegakan Osbornia clodonata, Brugueira gimnoriza, Xylocarpus granatum, dan
Pemphis accidula di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi cukup bervariasi yaitu keanekaragaman jenis serangga permukaan pada komunitas mangrove tertinggi berada pada tegakan Osbornia clodonata sebesar (0.26), diikuti tegakan
Brugueira gimnoriza sebesar (0.19), selanjutnya tegakan Pemphis accidula
sebesar (0.17), dan paling rendah berada pada tegakan Xilocarpus granatum(0.14).
Nilai indeks kemerataan jenis serangga pada komunitas mangrove pada berbagai tegakan mangrove relative berbeda pada setiap tegakan. Pada tegakan Brugueira gimnoriza sebesar (0,09), tegakan Pemphis accidula sebesar (0,07), tegakan Osbornia clodonata
sebesar (0,12) dan pada tegakan
Xilocarpus granatum sebesar (0,07). Hal ini juga terkait dengan preferensi serangga terhadap tanaman tertentu.Suatu tanaman dikunjungi oleh banyak atau sedikit serangga terkait dengan fungsi ekologisnya (polonator,
prey atau predator ataupun fungsi ekologis lainya (Murphy,1990., Cannicci et al., 2008 ).
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Indeks keanekaragaman (H’) jenis serangga tertinggi pada tegakan
Osbornia clodonata (0.25) dibandingkan dengan tegakan lain dan serangga yang terdapat pada kumunitas mnagrove Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi yaitu terdapat sebanyak 4 ordo 7 famili 13 genus dan 13 spesies.
2. Indeks kemerataan (E) jenis serangga tertinggi padategakan Osbornia cldonata (0,12)
Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 152
Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara
Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015
SARAN
Saran yang kami ajukan dalam penelitian ini adalah sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Borror, D.J., C.A., Triplehorn, N.F. Johnson., 1997, Pengenalan Pelajaran Serangga. (Terjemahan S. Partosoedjono), Gajah Mada University Press, Jogyakarta. Jamili dan Muhsin, 2010, Kajian ekologi
Vegetasi dan Fauna mangrove pada pulau-pulau kecil Sebagai Dasar Dari Konservasi In situ di Taman Nasional Wakatobi Provinsi Sulawesi tenggara, Lembaga Penelitian Universitas Haluoleo, Kendari.
Kusmana, C., dan Onrizal, 1997,
Pengenalan Jenis Pohon
Mangrove di Teluk Bintuni, Irian Jaya. IPB Press. Bogor.
Murphy, D. H. 1990. The Recognition of Some Insect Associated with Mangroves tree in Thailand. Mangrove Ecosystem paper 7. UNDP/ UNESCO New Delhi, pp 15-23
Michael,1994, Metode Ekologi Untuk Penyediaan lapang dan Laboratorium,UI Press, Jakarta Tsukada,E., 1982, Butterflies of the South
East Asia Island Vol III, Satyrtidae Danaidae, Plapac Co., Ltd.,Tokyo,japan.
Pielou, C.F., 1996, The Measurement Of Diversity In Different Type Of Biological Collection, J. Thoorest, Bio, 13:131-141.
Rahim, S., 2011, Analisis Keanekargaman Beta Karang Di Perairan Pulau Koholifano Desa Oenggumoro Kecamatan Pasir Putih Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, Skripsi Program Studi Biologi. FMIPA Universitas Halu Oleo, Kendari.