• Tidak ada hasil yang ditemukan

I y:w nn[.0f tstoh n[ Rps e nr ch

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I y:w nn[.0f tstoh n[ Rps e nr ch"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol.

Ul)

JUfJ\I

AL

?H{f LIfl

H{

ts10

L\gl

Anril

2015

tlalamarrllS

'210

ISSN: 2355

'

6404

ffi

*ffi

I

y:w

nn[.0f

tstoh

(2)

BIO\MALLACEA

'URUSAN

BIOLOGI

FMIPA UHO

I(ENDARI

Karakter

Trikoma

Daun

Tanaman

Jati

(kctona

grandis

L.)

Pada

Tanah

Pasca

Tambang Emas Bombana

dengan

Variasi

Dosis Pupuk Kandang Kambing

Pertumbuhan

Jumlah Daun

Tanam4n

Sambiloto

(Anctrographis

"paniculcrfcr

Nesp.)

Hasil

Pemberian Pupuk

d"rt

Intensitas'Cahaya

Matahari

yang

Berbeda

Kornposisi

dan

Keanekaragarnan Jenis

Turnbuhan

Golonean Pohon

Di

Kawasan

Flutan Lindung

Nanga:Nanga

Papalia Kota Kendari,

Sulawesi T-enggara

Keanekaragaman

Ienis

Serangga Pada Kornunitas

Mangro.r.

bi

Puliu

Hoga

Ki6upaten

Wakatobi,

Sulawesi Tenggara

Kadar

N,

P, dan

K

Kedelai

(Glyctne-max

(L)

Merril)

yang Diaplikasi Azotobacter

sp.,

Mikoriza,

dan

Pupuk Organik

Sintesis

Antigen Alfatoksin Mt*Ova Albumin

(Ova)

Sebagai Pereik si

Agar

Gel Precipitation

Tbst

(AGPT)

Penghasilan

Bioplastik

Oleh Isolat

Indigenus

_

BacTltus sp.,

Arttilolitik

dengan Substrat-Pati

Suweg

(Amorp

h ophal lus campanu llatu s)

Studi Karakteristik Mikrohabitat Burung

Maleo

(Macrocephalon

maleo)

Pada

Kawasan Taman

Nasional

-Rawa

Aopa Watumohai (TNRAW)

Sulawesi

Tenggara

Efek

Pemberian Sari Buah Paria

(Momordica

charantia,

L.)

Terhadap

Morfologi

Sperm atozoa

Epididymis Mencit

(Mus musculus, L.)

Keanekaragaman

dan

Pemanfaatan

Tumbuhan

Obat

Tradi"sional

Pada

Masyarakat

di

Kelurahan Lipu

Kecamatan Betoambari

Koth

Baubau

Provinsi

Sulawesi Teng gara

Arnbardini, S.,

lndrawati

&

Ratnaeni

Malik,

N.,

Muhsin,

Indrawati,

&

Rahardi, W.,

Suriana,

Jarnili,

&

Rahrnan

Sabilu,

Y.,

Damhuri,

&

Imran

Fusvita,

4.,

Indrawati,

Sabilu,

Y.,

LT3-T25

L26"135

L35-L45

L46-152

L53-L6r

L62-r57

204-2LO

\4arg1no:

F.,

168-181

Sari,-R.

M.,

&

Martani,

E.,

Jamili,

r82-795

Analuddin,

&

Adi

Parrnan, R.L.O.

Harlis,

W.O.,

196-203

Malik,

N.,

&

Nelpiani

&

Fitria Zatnal

P.,

.ruru]uilllL[uililufi

(3)

Volume 2 No. 1,

April

2015 ISSN : 2355-6404

ts[@WALLAGEA

JURNAL PENELITIAN BIOLOGI

Terbit dua kali dalam setahun yakni bulan

April

dan Oktober. Berisi tulisan yang diangkat dari penelitian, gagasan konseptual, kajian, dan aplikasi teori dibidang biologi.

Ketua Dewan Redaksi :

Jamili

Sekretaris Redaksi :

Nur Arfa Yanti Redaksi Pelaksana :

Analuddin Muzuni

Suriana Nurhayani

Sitti Wirdhana Ahmad Bakaraeng

Anggota Dewan Redaksi :

Yusuf Sabilu

Amirullah

Muhsin

Nasaruddin

Dwi Arinto Adi

Indrawati Andi Septiana Sri Ambardini Bendahara : Rita Ningsih Pembantu Umum : Wa Ode Nanang Trisna Dewi

La Ode Adi Parman Rudia

Surat Keputusan

DEKAN FMIPA

Universitas Halu Oleo Kendari

No. 286/SK/J29.5 lPP /2014

MITRA

BESTARI

Dr.

Jati Batoro, M.Si. (Universitas Brawijaya)

Dr.

Tarsan Purnomo, M.Si. (Universitas Negeri Semarang)

Dr.

Khaerul

Amri,

M.Si. (Universitas Hasanudin)

Dr. Alif

T.

Athoric,

M.Si. (Universitas Sumatera Utara)

Dr.

Jumari,

M.

Si. (Universitas Diponegoro)

Dr. Agung Sri Widodo, S.Si., M.Si. (Universitas Diponegoro)

Alamat Penerbit/Redaksi : Jurusan Biologi FMIPA, Lantar-l FMIPA-Baru Jurusan Biologi

Universitas Halu Oleo, Jl. H.E.A Mokodompit Kampus Baru Universitas Haluoleo, Anduono

ht,

93232 Kendari. E-mail : bio2wall acea @ gmail. com

(4)

Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015 146

KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA KOMUNITAS MANGROVE

DI PULAU HOGA KABUPATEN WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Suriana1*, Jamili 1, Rahman 2

1 Laboratorium Unit Zoologi, Jurusan Biologi,FMIPA Universitas Halu Oleo 2

Laboratorium Unit Ekologi, Jurusan Biologi,FMIPA Universitas Halu Oleo

1*

Author contact e-mail : [email protected]

ABSTRACT

The aims of this research were determine diversity and evenness index of insect at Hoga Island Wakatoby Regency. This research used the mehtod of squared plot. It is was made 3 pieces purporsively line transect direct shoroline cut mangrove communities start from the most advanced (seaward) direction behind. Each transect plots observations were made on the left and the right along the transects line. The diversity index and evenness index was determined using Shanon-Wiener. The result showed that, there were 4 orders of

insects which consist of 7 families and 13 genera. The highest diversity index (H’) of inscets

was found at Osbornia clodonata stand (0.25), while it was the lowest at Xilocarpus granatums stand (0.14). Evenness index (E) of insect among has significance different all of mangrove stands, namely a stand Bruguiera gymnorrizha (0.09), Pemphis accidula (0.07),

Osbornia clodonata (0.12) and Xilocarpus granatum (0.07).

(5)

Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 147

Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara

Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015

PENDAHULUAN

Kepulauan Wakatobi yang berada dalam administrasi Sulawesi Tenggara, terletak pada titik pusat segitiga karang dunia (coral triangle center), merupakan kawasan konservasi perairan laut (marine conservation area) dengan luas 1.390.000 ha ditetapkan sejak 30 juli 1996 berdasarkan surat keputusan Mentri Kehutanan Nomor 393/kepts-VI/1996. Pulau-pulau yang menyusun kawasan ini berjumlah 48 buah pulau. Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengegolaan Wilayah Pesisir dan Palau-pulau kecil, maka semua Palau-pulau pada kawasan Taman Nasional Wakatobi tergolong ke dalam pulau kecil (Jamili dan Muhsin 2010).

Serangga sebagai salah satu organisme dengan keanekaragaman yang tinggi merupakan kekayaan hayati Indonesia yang sangat layak untuk diperhatikan keberadaannya. Jumlah serangga mencapai sekitar 250.000 jenis atau 15% dari biota yang ada di Indonesia (Tsukada, 1982). Secara ekologis, serangga berperan sebagai komponen rantai makanan, baik sebagai herbivora, karnivora, pengurai dan penyerbuk.Selain itu serangga berperan sebagai penyerbuk Sebagai mengunjungi bunga untuk mengambil makanan berupa cairan manis (nektar) dan polen yang mengandung

protein. Hal ini secara tidak langsung membantu penyerbukan. Beberapa serangga penyerbuk yang sering dijumpai adalah lebah, kupu-kupu dan ngengat.

Hutan mangrove merupakan suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas di daerah pasang surut (Kusmana, 1997). Ekosistem mangrove merupakan suatu kawasan yang terbentang sepanjang pesisir yang komposisinya terdiri dari beberapa jenis flora dan fauna yang saling berinteraksi.

Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antar makhluk hidup. Untuk dapat mengenal makhluk hidup khususnya pada hewan berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya dapat dilakukan melalui pengamatan ciri-ciri morfologi, habitat, cara berkembang biak, jenis makanan, tingkah laku, dan beberapa ciri lain yang dapat diamati (Michael 1994).

Berdasarkan uraian di atas, maka

penelitian dengan judul “Keanekaragaman

Jenis Serangga Pada komunitas Mangrove di Pulau Hoga Kabupaten

Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara”,

(6)

Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 148

Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara

Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015

METODE PENELITIAN

Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan yaitu:alkohol 70%, Buku identifikasi Pelajaran Pengenalan Serangga (Borror

et al, 1976).

Alat yang digunakan yaitu: lup, Mikroskop stereo, Thermometer, Kamera digital, alat tulis menulis, jaring serangga, kotak serangga, kertas label, Soil tester,

Roll meter, dan Handrefractometer.

1. Penentuan lokasi pengamatan

Dibuat 3 buah transek garis secara purposive tegak lurus garis pantai memotong komunitas mangrove, mulai dari formasi mangrove terdepan (arah laut), ke arah belakang sampai formasi paling belakang (berbatasan dengan tumbuhan darat). Penempatan transek dengan memperhatikan kondisi komunitas mangrove. Selanjutnya, pada masing-masing transek dibuat plot-plot pengamatan dengan ukuran10 x 10 m2.

Plot-plot pengamatan diletakkan secara kontinyu pada sisi kiri dan sisi kanan sepanjang garis transek. Pada setiap plot selanjutnya dilakukan pengacakan pohon/tanaman mangrove sebagai unit penelitian. Jadi unit penelitian dalam hal ini adalah pohon tempat pengambilan sampel serangga.

2. Pemasangan Perangkap dan Pengambilan Sampel

Pengambilan serangga dilaksanakan pada pagi hari pukul 07.00-11.00 dan sore hari pukul 15.00-17.00 WITA. Prosedur pengambilan sampel serangga dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(i). Penangkapan serangga dengan jaring serangga, dengan cara mengayunkan jaring di sekitar pohon dimana terdapat serangga.

(ii). Penangkapan serangga dengan cara

beating, yaitu dengan menempatkan kain penadah yang berukuran 1 m2dibawahtangkai/ ranting pohon, kemudian tangkai/ ranting pohon tersebut digoyangkan sebanyak 10 kali selama tiga menit.

3. Pengamatan dan Identifikasi Serangga

Setiap serangga yang tertangkap selanjutnya dipisahkan dan dicatat cirri morfologisnya (warna, bentuk), kemudian difoto dengan kamera. Selanjutnya disimpan atau dimasukkan ke dalam botol koleksi yang telah di isi alcohol secukupnya untuk diidentifikasi lebih lanjut di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Halu Oleo.

4. Menentukan Nilai Indeks Keanekaragaman Serangga

Keanekaragaman jenis serangga

yang ditemukan pada komunitas

mangrove dihitung dengan indeks

Shannon-Wiener Wilkinson and Baker

(1994) dalam Rahim (2011) denganrumus

(7)

Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 149

Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara

Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015

H’ =

 

0 1

)

(

i i

Pi

Ln (Pi) dimana : H´ = Indekskeanekaragaman Pi = Jumlahjenis (ni/N) ni = Jumlahindividugenuske-i

N = Jumlah total individuseluruh genus

Indeks kemerataan dihitung menurut rumus Pielou (1966). Indeks ini menggambarkan perataan penyebaran individu dari spesies organisme yang menyusun komunitas.

H' E =

lnS

Dimana : E = Indeks Kemerataan (Eveness)

H' = Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener S = Jumlah genus

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis Serangga yang Ditemukan Pada Tegakan Mangrove di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi.

Hasil identifikasi terhadap jenis-jenis serangga dan jumlah individu serangga pada komunitas mangrove

Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Tabel 1).

Tabel 1. Jenis dan Jumlah Individu Serangga pada Komunitas Mangrove Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara

No Ordo Family Genus (Specses)

Jumlah Individu I II III IV

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Hymenoptera Formicidae Mirmoterus (M.sp) - 5 8 4 2 Hymenoptera Formicidae Oechophyla (O.smaragdina) 30 20 30 50 3 Hymenoptera Vespidae Polistes (P.sp) - 15 - - 4 Hymenoptera Vespidae Eumenes (E.sp) - 20 - - 5 Hymenoptera Formicinae Bombus (B. sp) 12 8 6 5 6 Hymenoptera Apidae Holopasites (H. sp) 4 - - 8 7 Hymenoptera Apidae Tetragona (T.sp) 3 - - 4 8 Hymenoptera Apidae Hoplites 3 5 - 3 9 Hymenoptera Formididae Stenodynerus(S. sp) - 4 3 4 10 Hymenoptera Dorilidae Dorylus(D. sp) 5 - 3 - 11 Blattaria Blatidae parcoblatta(P.sp) - - 8 - 12 Lepidoptera Peridae Pieris(P.sp) 5 3 4 7 13 Diptera Bombylidae Neomyia (N.setilosa) - 2 4 -

(8)

Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 150

Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara

Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015

Keterangan;

I. Brugueira gymnorhiza

II. Pemphis accidula

III. Osbornia clodonata

IV. Xilocarpus granatum

Tabel 2. Menunjukkan bahwa jumlah total individu serangga yang ditemukan pada komunitas mangrove di pulau Hoga Kabupaten Wakatobi adalah 295 individu, dominansi tertinggi berada pada tegakan

Xilocarpus granatum sedangkan jumlah terendah berada pada tegakan Brugueira gimnoriza. Tingginya jumlah individu pada tegakan Xilocarpus granatum karena pada saat pengamatan sedang terjadi musim reproduksi (berbuah), sehingga banyak jenis serangga yang dating pada tegakan ini untuk mencari makan dan beristirahat. Serangga-serangga tersebut terdiri dari 4 ordo yaitu Hymenoptera, Diptera, Blattaria dan Lepidoptera. Terdiri dari 7 family masing-masing yaitu Formicidae, Vespidae, Formicinae, Apidae, Formididae, Dorilidae, Pieridae dan

Bombylidae. Terdiridari 13 genus (spesies), yaitu Mirmoterus, Oechopila, Eumenes, Polistes, Pieris, Bombus, Holopasites, Hoplites, Tetragona,, Stenodynerus, Dorylus, Parcoblatta, dan

Neomyiasetulosa.

Indeks Keanekaragaman (H’) dan

Kemerataan (E) Jenis Serangga Pada Tegakan Osbornia clodonata., Brugueira gimnoriza., Xylocarpus granatum., dan Pemphis accidula di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi

Hasil perhitungan indeks keanekaragaman dan kemerataan jenis serangga dan jumlah individu serangga pada komunitas mangrove Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Tabel 2).

Tabel 2. Indeks Keanekaragaman dan Kemerataan jenis serangga dan jumlah individu serangga pada komunitas mangrove Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara

No Tegakan Jenis Serangga Ni Pi lnPi PiLn Pi H’ E’ Family Genus 1 I Peridae Pieris 5 0,0806452 -2,5176965 -0,20304 0,20304 0,0924075 Apidae Tetragona 3 0,0483871 -3,0285221 -0,1465414 Formicidae Oecophila 30 0,483871 -0,725937 -0,3512598 Apidae Holopasites 4 0,0645161 -2,74084 -0,1768284 Formicinae Bombus 12 0,1935484 -1,6422277 -0,3178505 Apidae Hoplites 3 0,0483871 -3,0285221 -0,1465414 Dorylidae Dorilus 5 0,0806452 -2,5176965 -0,20304 2 II Formicidae Mirmoterus 5 0,0609756 -2,7972815 -0,1705659 0,1705659 0,0776279 Vespidae Vespinae 15 0,1829268 -1,6986692 -0,3107322 Vespidae Eumenes 20 0,2439024 -1,4109871 -0,3441432 Formicinae Bombus 8 0,097561 -2,3272774 -0,2270515 Apidae Hoplites 5 0,0609756 -2,7972814 -0,1705659 Formididae Stenodynerus 4 0,0487805 -3,020424 -0,1473378 Peridae Pieris 3 0,0365854 -3,308106 -0,1210283 Bonbilidae Neomya 2 0,0243902 -3,7135739 -0,090575 Formicidae Oecophila 20 0,2439024 -1,4109871 -0,3441432

3 III Formicidae Mirmoterus 8 0,1212121 -2,1102133 -0,2557834 0,2557834 0,1230058

(9)

Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 151

Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara

Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015

Formicinae Bombus 6 0,0909091 -2,3978451 -0,2179859 Formididae Stenodynerus 3 0,0454545 -3,0910434 -0,140502 Dorylidae Dorilus 3 0,0454545 -3,0910434 -0,140502 Blatidae Parcoblatta 8 0,1212121 -2,1102133 -0,2557834 Peridae Pieris 4 0,0606061 -2,803359 -0,1699005 Bonbilidae Neomya 4 0,0606061 -2,803359 -0,1699005 4 IV Formicidae Mirmoterus 4 0,0470588 -3,1135253 -0,1465188 0,1465188 0,0704607 Formicidae Oecophila 50 0,5882353 -0,5877866 -0,3457568 Formicinae Bombus 5 0,0588235 -0,5877866 -0,0345757 Apidae Holopasites 8 0,0941176 -2,420368 -0,2277993 Apidae Tetragona 4 0,0470588 -3,1135253 -0,1465188 Apidae Hoplites 3 0,0352941 -3,4011983 -0,1200423 Formididae Stenodynerus 4 0,0470588 -3,1135253 -0,1465188 Peridae Pieris 7 0,0823529 -2,5538923 -0,2103205 Keterangan: I. Brugueira gimnoriza

II. Pemphis accidula

III. Osbornia clodonata

IV. Xilocarpus granatum

Hasil perhitungan indeks keanekaragaman (H’) dan Kemerataan (E) jenis serangga yang ditemukan pada tegakan Osbornia clodonata, Brugueira gimnoriza, Xylocarpus granatum, dan

Pemphis accidula di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi cukup bervariasi yaitu keanekaragaman jenis serangga permukaan pada komunitas mangrove tertinggi berada pada tegakan Osbornia clodonata sebesar (0.26), diikuti tegakan

Brugueira gimnoriza sebesar (0.19), selanjutnya tegakan Pemphis accidula

sebesar (0.17), dan paling rendah berada pada tegakan Xilocarpus granatum(0.14).

Nilai indeks kemerataan jenis serangga pada komunitas mangrove pada berbagai tegakan mangrove relative berbeda pada setiap tegakan. Pada tegakan Brugueira gimnoriza sebesar (0,09), tegakan Pemphis accidula sebesar (0,07), tegakan Osbornia clodonata

sebesar (0,12) dan pada tegakan

Xilocarpus granatum sebesar (0,07). Hal ini juga terkait dengan preferensi serangga terhadap tanaman tertentu.Suatu tanaman dikunjungi oleh banyak atau sedikit serangga terkait dengan fungsi ekologisnya (polonator,

prey atau predator ataupun fungsi ekologis lainya (Murphy,1990., Cannicci et al., 2008 ).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Indeks keanekaragaman (H’) jenis serangga tertinggi pada tegakan

Osbornia clodonata (0.25) dibandingkan dengan tegakan lain dan serangga yang terdapat pada kumunitas mnagrove Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi yaitu terdapat sebanyak 4 ordo 7 famili 13 genus dan 13 spesies.

2. Indeks kemerataan (E) jenis serangga tertinggi padategakan Osbornia cldonata (0,12)

(10)

Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Komunitas Mangrove 152

Di Pulau Hoga Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara

Suriana, et. al., Biowallacea, Vol. 2 (1) : Hal 146-152, April, 2015

SARAN

Saran yang kami ajukan dalam penelitian ini adalah sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Borror, D.J., C.A., Triplehorn, N.F. Johnson., 1997, Pengenalan Pelajaran Serangga. (Terjemahan S. Partosoedjono), Gajah Mada University Press, Jogyakarta. Jamili dan Muhsin, 2010, Kajian ekologi

Vegetasi dan Fauna mangrove pada pulau-pulau kecil Sebagai Dasar Dari Konservasi In situ di Taman Nasional Wakatobi Provinsi Sulawesi tenggara, Lembaga Penelitian Universitas Haluoleo, Kendari.

Kusmana, C., dan Onrizal, 1997,

Pengenalan Jenis Pohon

Mangrove di Teluk Bintuni, Irian Jaya. IPB Press. Bogor.

Murphy, D. H. 1990. The Recognition of Some Insect Associated with Mangroves tree in Thailand. Mangrove Ecosystem paper 7. UNDP/ UNESCO New Delhi, pp 15-23

Michael,1994, Metode Ekologi Untuk Penyediaan lapang dan Laboratorium,UI Press, Jakarta Tsukada,E., 1982, Butterflies of the South

East Asia Island Vol III, Satyrtidae Danaidae, Plapac Co., Ltd.,Tokyo,japan.

Pielou, C.F., 1996, The Measurement Of Diversity In Different Type Of Biological Collection, J. Thoorest, Bio, 13:131-141.

Rahim, S., 2011, Analisis Keanekargaman Beta Karang Di Perairan Pulau Koholifano Desa Oenggumoro Kecamatan Pasir Putih Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, Skripsi Program Studi Biologi. FMIPA Universitas Halu Oleo, Kendari.

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut, Typhoid  adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh Salmonella Typhi A, B, dan

Bagi peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang pelelangan ini sesuai ketentuan dalam Perpres 70/ 2013, diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan

Melalui world wide web informasi tersebut ditampilkan dalam bentuk yang menarik, dinami, dan interaktif, yang biasanya disebut website, sehingga masyarakat berlomba-lomba

Kedua , dengan menggunakan travelling theory tahap pertama, proyek universalisme Islam oleh Islam fundemantalis tersebut pada hakikinya adalah lokal Arab yang diusung untuk

Dengan ini kami mengundang perusahaan saudara untuk megikuti Klarifikasi Penawaran Paket Pekerjaan. PENGADAAN TUNJANGAN KESEHATAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

Thiết bị dành cho sử dụng hóa chất (khẩu trang với bộ lọc hóa chất v.v.).. Thiết bị trong điều kiện tốt (không bể,

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Evaluasi Supervisi Akademik Kep ala Sekolah Dasar di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

Pada kajian ini, ikatan kekerabatan Bidayuh Sontas Indonesia dengan Bidayuh Sontas Entubuh Malaysia dapat menjadi modal sosial dalam pembangunan Kecamatan Entikong