• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengklasifikasian Dan Penanganan Pada Anak Penderita Disibilitas Dengan Metode Forward Chaining

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengklasifikasian Dan Penanganan Pada Anak Penderita Disibilitas Dengan Metode Forward Chaining"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

81

Pengklasifikasian Dan Penanganan Pada Anak Penderita

Disibilitas Dengan Metode Forward Chaining

RITA

Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

Email :

Email : rita@upiyptk.ac.id

ABSTRAK

Expert systems is one of the areas of artificial intelligence. Expert system is designed to absorb human knowledge and expertise in solving specific problems. Classification is an application field of expert systems. Expert system for the classification and treatment of chieldren with autism People with disabilities are especially created with the aim to provide convenience to detect autistic symptoms initially based. With this system people with autism are expected to be detected earlier so that prevention and treatment efforts can be made more quickly. Treatment can be done based on the advice given by the system as a result of the clssification process.

The classification system is constructed by using the method of Forwoard Chaining and implementation by using visual Basic. The knowledge base is stored in a database using MySQL. Keyword: Expert Syatem, the classification system, fordward Chaining, Visual Basic.

I. Pendahuluan

Pengajaran bagi siswa didasarkan atas pemahaman kebutuhan individu, pemberian bimbingan bagi siswa di sekolah membutuhkan observasi yang lengkap mengenai pola-pola kelemahan dan kelebihan siswa tersebut. Siswa yang menderita disibilitas tentu saja juga mampu berkreasi, berinovasi dan berprestasi jika pembimbing dapat mendukung keberhasilan belajarnya yang mencakup pada informasi esensial dan pengajaran berdasarkan kondisi masing-masing siswa. Untuk dapat mengenali anak-anak tersebut maka perlu diketahui ciri-ciri yang ada pada mereka sehingga dapat diperlakukan sesuai dengan kebutuhannya. Penggunaan metode Forward Chaining sangat tepat diterapkan dalam pengelompokan anak-anak tersebut berdasarkan ciri yang ada.

2. TINJAUAN LITERATUR

2.1 Pengertian Sistem Pakar.

Sistem Pakar adalah salah satu teknik kecerdasan buatan yang menirukan proses penalaran manusia. Sistem pakar menirukan apa yang dikerjakan oleh seorang pakar ketika mengatasi permasalahan yang rumit, berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya [1].

(2)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

82

2.2 Struktur Sistem Pakar

Sistem Pakar memiliki beberapa komponen utama yaitu antar muka pengguna (user interface), basis data sistem pakar (expert system database), fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition facility), dan mekanisme inferensi (inference machinism). Selain itu ada satu komponen yang hanya ada beberapa sistem pakar yaitu fasilitas penjelasan (explanation facility) (Kusrini , 2006), berikut gambar struktur sistem pakar :

User Antarmuka Aksi Yang Direkomendasikan Fasilitas Penjelasan - Interpreter - Scheduler - Consitency Enforcer BLACKBOARD Rencana Agenda Solusi Deskripsi Penyaring Pengethuan Basis Pengetahuan Fakta : Apa yang diketahui tentang area

domain Aturan : Logical Reference

Rekayasa Pengetahuan Pengetahuan Ahli Motor Inferensi Penambahan Pengetahuan Fakta-fakta tentang kejadian khusus

Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar

2.3 Teknik Pengetahuan Pengembangan Sistem Pakar

Dalam sistem pakar terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa dikembangkan (Mukhlis Ramadhan, 2011. Sistem Pakar Dalam Mengidentifikasi Penyakit Kanker Pada Anak Sejak Dini Dan Cara Penanggulangannya. Jurnal SAINTIKOM , vol 10) :

1. Rule Based Knowledge

Pengetahuan direpresentasikan dalam sustu bentuk fakta dan aturan. Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.

2. Frame Based Knowledge

Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarti atau jaringan frame.

3. Object Based Knowledge

Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri yang terdiri dari data dan metoda (proses).

4. Case Based Reasoning

Pengetahuan direpresantasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).

2.4 Metode Pencarian

Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem berdasar kecerdasan adalah kesuksesan dalam pencarian dan pencocokan, pada dasarnya ada 2 teknik pencarian dan pelacakan yang digunakan yaitu pencarian buta (blind search) dan pencarian terbimbing (heuristic search).

(3)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

83 Metode yang akan digunakan adalah Metode Forward Chaining. Forward chaining

adalah metode inference enggine yang mencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. (Sri Kusumadewi, 2003).

Gambar 2.2 Bagan Dari Forward Chaining

3. METODOLOGI PENELITIAN

Kerangka kerja penelitian ini dilakukan dan dilaksanakan dengan cara sistematik sebagai pedoman penulis dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Kerangka kerja ini merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka menyelesaikan masalah yang akan dibahas.

Identifikasi Masalah

Analisa Masalah

Menentukan Tujuan Penelitian

Mempelajari Literatur Mengumpulkan Data Analisa Sistem Perancangan Sistem Pembangunan Sistem Pengujian Sistem

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

4. ANALISA SISTEM

4.1 Analisa Masalah

Pada bab ini berisi gambaran dari Sistem Pakar yang akan dirancang serta menganalisa kebutuhan dari sistem untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan yaitu Pengklasifikasian dan Penanganan pada Anak Penderita Disabilitas. Dalam hal ini terbatas pada anak-anak Autis

(4)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

84 Sistem Pakar untuk mengklasifikasikan penderita Autis ini menggunakan Metode Inferensi maju (Fordward Chaining).

Struktur Sistem Pakar dapat ditunjukkan pada Gambar berikut ini :

Gambar 4.1 Struktur Sistem Pakar

Dengan menggunakan metode inferensi maju (Forward Chaining) berdasarkan fakta yang ada dalam merancang sistem pakar untuk pengklasifikasian gejala-gejala anak autis.

Gambar 4.2 Gangguan Perkembangan Pada Anak Autis

4.2 Analisa Kebutuhan Sistem

Proses inferensi yang digunakan pada pendeteksian anak Autis dimulai dari User

dengan menentukan umur dari anak yang akan dideteksi, dari umur anak tersebut akan diajukan beberapa pertanyaan tentang komunikasi, interaksi sosial dan perilaku yang biasa terjadi. Berdasarkan pilihan User, Sistem Pakar akan membaca aturan atau ciri-ciri yang telah dibuat untuk menentukan pengklasifikasian dari anak tersebut. Tahap berikutnya Sistem Pakar akan membaca bagaimana tindakan yang akan dilakukan pada anak tersebut sehingga mereka akan dapat berinteraksi dengan lingkungan secara baik. Dari proses tersebut akan didapatkan kesimpulan anak tersebut dapat diklasifikasi pada penderita Autis.

4.3 Desain Arsitektur Sistem Pakar

Berdasarkan penulisan Arsitektur Sistem Pakar di bab II, maka dilakukan pendetilan di beberapa komponen untuk Pengklasifikasian dan Penanganan pada Anak Penderita Disabilitas dengan Metode Forward Chaining.

Hasil Analisis

Komunikasi Interaksi Sosial Perilaku

Knowledge Base Domain Knowledge

Working Memory

Case Inferred Facts

Conclusions

Inference Engine User . Case Facts

(5)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

85

Gambar 4.3 Desain Arsitektur Sistem

4.3.1 Analisis Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Dalam pembuatan Sistem Fakar, fakta dan pengetahuan yang berhubungan dengan gejala-gejala anak Autis digunakan dalam pengambilan kesimpulan. Fakta dan pengetahuan tersebut didapatkan dari hasil dengan pakar dan sumber lain seperti buku , jurnal halaman internet , dan lain-lain. Fakta dan pengetahuan yang didapatkan diterjemahkan oleh Knowledge Engineer menjadi basis pengetahuan yang tersimpan dalam Sistem Pakar yang dibuat. Fakta tersebut ditampilkan dalam tabel Spektrum Autis (Tabel 4.1), Tabel Usia (Tabel 4.2), Tabel Gejala (Tabel 4.3), dan Tabel Terapi (Tabel 4.4).

Tabel 4.1 Tabel Spektrum Autis

Kode Spektrum Nama Spektrum S1 Autis Infantil S2 Sindrom Asperger S3 Hiperaktif

Tabel 4.2 Tabel Usia

Kode Usia Kelompok Usia U1 0-1 Tahun U2 1-2 Tahun U3 Diatas 2 tahun

Berdasarkan fakta-fakta dan kode diatas dapat dibuat aturan Spektrum Autis beserta gejala-gejalanya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini :

USER

Knowledge Base

Berisi ciri penderita autis berdasarkan gejala dan kelompok umur

Data Base

- Tabel dari klasifikasi autis - Tabel kelompok umur - Tabel Gejala penderita autis

- Tabel untuk mengklasifikasikan penderita Autis berdasarkan kelompok umur dan gejala yang ditemukan

- Tabel Terapi sesuai klasisifkasi penderita

Inference Engine

Merupakan Prosedur untuk mencocokan tabel dengan gejala yang ditemukan dalam mengklasifikasikan penderita autis

User Interface

Berisi Prosedur untuk membaca data input dari user berupa pemilihan pertanyaan gejala yang ada

Explanation Facilities

Berisi Prosedur untuk menampilkan klasifikasi penderita

(6)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

86

Tabel 4. 3 Aturan Spektrum Autis, Usia, Gejala, dan Terapi

Kode

Gejala

Nama Gejala Autis Infantil ( thn ) Sindrom Asperger Hiper aktif > 2 <1 1-2 >2 >2 tahun tahun

G1 Bayi tampak tenang dan jarang menangis √ G2 Sulit bila digendong √ G3 Tidak mengoceh √ G4 Tidak senang diayun di lutut √ √

...

...

..

..

..

..

..

...

...

..

..

..

..

..

G67 Sering berlari-lari dan memanjat serta sulit melakukan kegiatan dengan tenang

√ G68 Sering berbicara berlebihan √ G69 Sering bergerak seolah diatur oleh motor

penggerak

Berdasarkan pengelompokkan Autis dan gejalanya di atas maka dapat dibuatkan Tabel Terapi sebagai berikut

Tabel 4.4 Terapi Autisme Berdasarkan Kelompokkan Umur

Tabel 4.5 Tabel Jenis Terapi

Kode Terapi Nama Terapi

T1 < 1 thn Autis Infantil

1. Cilukba

2. Memberikan contoh suara untuk ditiru 3. Mengenal nama

T2 1-2 th Autis Infantil

1. Kata-kata pertama

2. Menirukan menyentuh bagin tubuh 3. Menirukan menyisir dan menyikat gigi 4. Minum dari cangkir

5. Melempar dan menangkap T3 >2 th

Autis Infantil

1. Kontak mata saat diberi instruksi 2. Menirukan gerakan pada motorik kasar 3. Interaksi main truk-trukan

4. Melepas kaos kaki

Klasifikasi Autis Terapi S1U1(Autis Infantil/umur 0-1 tahun) T1 S1U2(Autis Infantil/umur 1-2 tahun) `T2 S1U3(Autis Infantil/umur diatas 2 thn) T3 S2U3(Sindrom Asperger/umur diatas 2 thn) T4 S3U3(Hiperaktif/umur diatas 2 thn) T5

(7)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

87 5. Hugging saat anak tantrum

T4 >2 th

Sindrom Asperger

1. Kontak mata 5 detik saat dipanggil namanya 2. Menirukan 2 gerakan motorik bersamaan 3. Mempelajari kata kerja dan kata benda 4. Identifikasi emosi

5. Metode time out T5 >2 th

(Hiperaktif)

1. Kontak mata 5 detik saat dipanggil namanya 2. Menirukan aksi beruntun pada objek

3. Melaksanakan instruksi 2 tahap 4. Menyampaikan instruksi bergantian 5. Metode time out

Berdasarkan pengetahuan di atas dibuat pohon keputusannya dengan metode Forward Chaining. Pada Gambar 4 ditunjukkan bahwa penelusuran dilakukan dari bawah ke atas / Bottom Up, pohon keputusan ini digunakan untuk membantu dalam proses pembuatan basis aturan yang akan digunakan untuk memberikan solusi terhadap kondisi permasalahan yang ada.

Gambar 4.4 Penelusuran dengan Bottom Up Reasoning

Keterangan Gambar :

Garis Biru menunjukkan gejala yang dialami anak Autis Infatil

Garis Kuning menunjukkan gejala yang dialami anak Sindrom Asperger Garis Merah menunjukkan gejala yang dialami anak Hiperaktif

U1, U2, U3 menunjukkan kelompokkan umur yang mempunyai gejala yang ditunjukkan oleh G1 sampai G69

S1, S2, S3 adalah klasifikasi dari anak yang menderita autisme (S1 : Infantil, S2 : Sindrom Asperger, S3: Hiperaktif)

4.3.2 Knowledge Base

Knowledge Base merupakan pemrosesan Sistem Pakar unutk proses pengetahuan. Dalam penelitian ini, Knowledge Base berisi kelompok umur, Spektrum (klasifikasi) Autis, dan Terapi Autis. serta gejala-gejala yang merupakan faktor yang menentukan klasifikasi.

(8)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

88

Gambar 4.5 Desain Aktivitas Klasifikasi Autis

Tabel 4.6 Tabel Keterangan Penalaran Keputusan Klasifikasi Autis

Dari Gambar 4.5 terlihat bahwa faktor yang mempengaruhi penentuan klasifikasi Autis yaitu umur dan gejala yang ditemukan selama pengamatan., Setelah menentukan gejala-gejala yang ditemukan pada anak dan berdasarkan umur maka akan dapat dikelompokkan anak penderita autis tersebut.

Tabel 4.7 Daftar Aturan (Rule)

No Rule (Aturan)

1 IF Umur = “U1” AND Gejala = “G1”, “G2”, “G3”, “G4”, “G13”,...,“G36” THEN Spektrum = S1 ELSE Spektrum = S4

2 IF Umur = “U2” AND Gejala = “G4”, ”G5”, ”G6”, ”G7”, ”G8”, ”,..., ”G47” THEN Spektrum = S1 ELSE Spektrum = S4

3 IF Umur = “U3” AND Gejala =”G14”,”G27” THEN IF Gejala=”G5”,”G7”,”G8”,...”G40” THEN

IF Gejala = “G11” , “G19” , “G20” ,..., “G47” THEN Spektrum = S1 ELSE IF GEJALA = “G48”, “G49”,..., “G54” THEN Spektrum = S2 ELSE Spektrum = S4

ELSE IF GEJALA = ”G55”, ”G56”, ..., ”G69” THEN Spektrum = S3 ELSE Spektrum = S4

4.3.3 Analisis Database

Pada Sistem Pakar ini menggunakan konsep relational. Dalam setiap tabel, masing-masing Record diorganisasikan dalam struktur yang sama dan memiliki Fields kunci yang

KODE Keterangan KODE Keterangan

U1 Kelompok Umur 0-1 th S4 Tidak Autis U2 Kelompok Umur 1-2 th G1 Gejala 1 U3 Kelompok Umur 2 th ke atas G2 Gejala 2

S1 Autis Infansil ... ... S2 Sindrom Asperger ... ... S3 Hiperaktif G69 Gejala 5

(9)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

89 menjadi penghubung antar tabel . Berikut ini adalah data yang dibutuhkan pada sistem pakar ini sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.

a. Tabel data User

Tabel user dapat juga dinamakan sebagai tabel temporari atau tabel sementara untuk data User. Tujuan dibuatnya tabel ini adalah untuk menyimpan data pengguna sistem. Berikut struktur tabel 4.8 :

Tabel 4.8 Data User

No Nama Field Type Panjang Deskripsi

1 Id_user Int 7 PK (Primary Key) 2 Username Varchar 30 Nama Pengguna / User 3 Alamat Text - Alamat User

4 Umur int 2 Umur anak b. Tabel Kelompok Umur

Tabel kelompok umur akan menentukan batas umur dari anak yang akan dideteksi, berikut ini adalah struktur tabel dari kelompok umur.

Tabel 4.9 Kelompok Umur

No Nama Field Type Panjang Deskripsi

1 Id_Kelompok_Umur Varchar 2 PK (Primary Key) 2 Batas_umur_bawah Int 1 Batas bawah kel. Umur 3 Batas_umur_atas Int 1 Batas atas kel. umur c. Tabel Gejala

Tabel data Gejala digunakan untuk menyimpan gejala-gejala yang akan ditanya ke user. Berikut ini adalah struktur tabel gejala.

Tabel 4.10 Gejala Anak Autis

No Nama Field Type Panjang Deskripsi

1 Id_Gejala Varchar 3 PK (Primary Key) 2 Gejala Varchar 50 Gejala

d. Tabel Spektrum (Klasifikasi) Autis

Tabel ini akan menyimpan data tentang klasifikasi Autis yang ada. Berikut adalah struktur tabel dari Spektrum Autis.

Tabel 4.11 Klasifikasi

No Nama Field Type Panjang Deskripsi

1 Id_klasifikasi Varchar 2 PK (Primary Key)

2 Klasifikasi Autis Varchar 50 Kelompok autis berdasarkan umur dan jenis autis

e. Tabel Terapi

Tabel terapi berisi tentang terapi yang bisa dilakukan berdasarkan klasifikasi Autis. Berikut struktur dari terapi Autis :

(10)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

90

Tabel 4.12 Terapi

No Nama Field Type Panjang Deskripsi

1 Id_terapi varchar 2 PK (Primary Key) 2 Terapi Text - Terapi Yang dilakukan f. Tabulasi Hasil_konsultasi

Tabel ini akan memuat hasil dari konsultasi yang dilakukan oleh user,berikut ini adalah struktur tabel hasil konsultasi :

Tabel 4.13 Hasil Konsultasi

No Nama Field Type Panjang Deskripsi

1 Id_user Int 2 PK (Primary Key) 2 Id_klasifikasi Varchar 50 Kode klasifikasi autis 3 Id_Terapi Text - Terapi yang dilakukan

4.3.4 User Interface

User Interface merupakan rancangan penghubung antar User dengan sistem. Rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Halaman penjelasan SP (Explaination Facilities)

2. Halaman Input klasifikasi autis, kelompok umur, gejala dan terapi. 3. Halaman Konsultasi

Yang terdiri dari : a. Input data user

b. Input data gejala yang dialami

4.4 Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem akan dilakukan perancangan terhadap tampilan hasil program yang akan digunakan nanti oleh Admin maupun User. Berikut ini adalah rancangan hasil program yang akan digunakan :

a. Halaman Utama

Gambar 4.6 Halaman Utama

b. Menu Admin

Gambar 4.7 Menu Admin

c. Entry Data Kelompok Umur d. Input Data klasifikasi Autis

Admin User

Video

Informasi

Text

Text

ENTRY DATA KELOMPOK UMUR ID KELOMPOK UMUR :... BATAS BAWAH UMUR :... BATAS ATAS UMUR :...

ENTRY DATA KLASIFIKASI AUTIS ID KLASIFIKASI (SPEKTRUM) AUTIS :... NAMA KLASIFIKASI :...

SIMPAN TAMBAH EDIT HAPUS

Text Entry Kel. Umur Entry Gejala Entry Klasifikasi Text

(11)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

91

Gambar 4.8 Input Data Kelompok Umur Gambar 4.9 Input Data Klasifikasi Autis

e. Input Data Gejala

Gambar 4.10 Input Data Gejala

f. Input Data Terapi

Gambar 4.11 Input Data Terapi

g. Menu User

Gambar 4.12 Menu User

h. Entry User

Gambar 4.13 Entry User

i. Konsultasi

Gambar 4.14 Konsultasi

4.5 Fasilitas Penjelasan

Fasilitas penjelasan merupakan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi yang memberikan informasi kepada pemakai mengenai jalannya penalaran sehingga dihasilkan suatu keputusan.

Pemakai dapat menanyakan kepada sistem pakar bagaimana sistem mendapatkan konklusinya kapan saja saat sesi interaktif antara pemakai dan sistem , dan fasilitas penjelasan akan memberikan respon yang cepat , memberikan penjelasan yang telah diformat.

SIMPAN TAMBAH EDIT HAPUS

ENTRY DATA GEJALA ID GEJALA :...

GEJALA :...

SIMPAN TAMBAH EDIT HAPUS

ENTRY DATA TERAPI ID TERAPI :... TERAPI :...

SIMPAN TAMBAH EDIT HAPUS

Text Entry User

Entry Konsultasi

Text ID USER ENTRY DATA USER :...

USER NAMA :... UMUR :...

ALAMAT USER :... SIMPAN TAMBAH EDIT HAPUS

ENTRY DATA KONSULTASI ID USER :... USER NAME :...

UMUR :... ALAMAT :... Pilih Ya atau Tidak Sesuai dengan yang dialami anak anda

Gejala Ya Tidak

Hasil Konsultasi Terapi Yang Bisa Dilakukan

(12)

Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

h t tp : // lp p m. u pi yp t k. ac . id /o j su pi /i n de x .p hp / pt i Vol. 6 Issue 2, Oktober 2019, Hal 81-92 ISSN: 2355-9977 | E-ISSN : 2685-3914

92

5. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Ada beberapa faktor yang menentukan dalam pengklasifikasian dan penanganan anak autis. Faktor yang mempengaruhi tersebut diperoleh dari beberapa pilihan gejala yang dimasukkan sehingga sistem akan menentukan klasifikasi dari autis tersebut.

2. Usia dan gejala-gejala yang dialami seorang anak sangat mempengaruhi dalam menentukan pengklasifikasian dan penanganan anak autis.

3. Penalaran fordward chaining digunakan dalam penelusuran faktor-faktor dan gejala-gejala untuk mendapatkan hasil dalam menentukan pengklasifikasian dan penanganan anak autis. 4. Output dari sistem ini dalam bentuk informasi pengklasifikasian dan penanganan anak autis 5. Perancangan sistem ini terbatas hanya untuk menentukan pengklasifikasian dan penanganan

anak autis, untuk itu penelitian dapat dikembangkan untuk penyembuhan penderita.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Frieda Mangunsong, (2009). “Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus”. Jilid Kesatu dan Jilid Kedua, Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).

[2] Sumekar Ganda, (2009). “ Pendidikan Anak Inklusi”. Edisi 2, Unp Pers.

[3] Hamdani, (2013). “Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Mata Pada Manusia”. Vol 5, No. 2.

[4] Hernyka Diema, et al, (2011). “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Infeksi Tropis Dengan Menggunakan Forward Chaining dan Backward Chaining”. Vol 1, No. 2.

[5] Fetty, et al, (2012). “Sistem Pakar Penyakit Gigi dan Mulut Menggunakan Metode Forward Chaining “, Vol 2, No. 1.

[6] Yogie, et al, (2013). “Game Chiken Roll Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining”. Vol 7, No. 1.

[7] Setiawan Anton, et al (2009) . “Sistem Pakar Penyakit Tanaman Padi Dengan Metode Forward Chaining”. Vol 7, No. 3.

[8] Prista Amanda Putri, et al (2011). ”Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Hati Menggunakan Metode Forward Chaining “.Vol 1 No. 4.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar    2.3 Teknik Pengetahuan Pengembangan Sistem Pakar
Gambar 3.1  Kerangka Kerja Penelitian
Gambar 4.1  Struktur Sistem Pakar
Tabel 4.1 Tabel  Spektrum Autis  Kode Spektrum  Nama Spektrum
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan metode gabungan sektoral dari data historis sebelumnya didapatkan perhitungan energi listrik lima tahun kedepan mengalami pertumbuhan pelanggan adalah 15,42 %,

 Berdasarkan perhitungan matematis didapat hasil poorly sorted yang berarti proses sortasi berjalan buruk yang mengindikasikan bahwa ukuran butir tidak seragam dengan

Manfaat yang diharapkan setelah dilakukannya penelitian tentang strategi guru dalam pembelajaran tadabur alam pada mata pelajaran Aqidah Akhlak untuk

Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan seksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan

Pada penelitian terdahulu [9,10] telah dilaporkan bahwa serbuk grafit yang diproses dengan teknik High Energy Milling ( HEM ) memiliki ukuran lebih kecil seiring dengan semakin

Data primer berupa data parameter demografi (Mortalitas, nisbah kelamin, dan kelas umur), data parameter lainnya berupa bobot tubuh, warna karapas, dan bentuk pikun

Pembahasan latar belakang Peremajaan Permukiman Kampung Pulo dengan Pendekatan Perilaku Urban Kampung, alasan dari pemilihan lokasi di Permukiman Kampung Pulo,

Dalam menseleksi saham efisien yang akan dibentuk ke dalam portofolio optimal maka digunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) dengan menggunakan kendala