• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Bulila Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. PKBM Jabal Rahmah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Bulila Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. PKBM Jabal Rahmah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

48 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PKBM “Jabal Rahmah” yang berada di Desa Bulila Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. PKBM Jabal Rahmah berdiri sesuai Akta Notaris No. 07 tanggal 04 Agustus 2008. Program-program yang dilaksanakan pada PKBM Jabal rahmah saat ini adalah Paket B, Paket C, dan Paket KF. Adapun program lain yang dimiliki oleh PKBM Jabal Rahmah adalah Program PAUD, Keaksaraan Fungsional, Posyandu, dan Majelis Taklim.

Berikut data peserta didik dan tutor pendidikan kesetaraan Paket B : 1. Data peserta didik pendidikan kesetaraan Paket B

 Laki-laki : 16 Orang  Perempuan : 9 Orang Total : 25 Orang

2. Data tutor pendidikan kesetaraan Paket B  Laki-laki : 4 Orang

 Perempuan : 16 Orang Total : 20 Orang 4.1.1 Data Umum

Masalah yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: bagaimana kinerja Tutor Paket B yang ada di Kecamatan Talaga Jaya? Rumusan masalah tersebut bersifat deskriptif. Sehingga hasil penelitian yang dipaparkan adalah

(2)

analisis statistik deskriptif. Untuk kepentingan analisis ini, perlu disajikan terlebih dahulu data umum hasil penelitian, pada tabel berikut ini:

Tabel 1: Data Umum Hasil Penelitian

No. Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Tindak Lanjut

1 49 42 34 19 2 39 35 29 17 3 50 42 34 19 4 57 45 36 24 5 60 48 39 22 6 54 46 33 22 7 56 40 37 18 8 60 45 38 22 9 42 39 33 21 10 53 46 35 20 12 42 39 33 21 13 46 41 25 15 14 60 48 40 24 15 42 39 33 21 16 39 35 29 17 17 56 39 37 18 18 56 40 37 18 19 49 42 34 19 20 39 35 29 17 Total Skor 996 822 674 390 Skor Max 1200 960 800 480 Persentase 83,00 85,63 84,25 81,25

Sumber: Hasil Penyekoran jawaban responden melalui angket 4.1.2 Kinerja Tutor

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 1 di atas, dikemukakan persentase dengan menggunakan bantuan fasilitas komputer, program Excel.

1. Perencanaan

Skor tertinggi adalah 60; terendah 39; modus (mode) 39; median 49,50; rata-rata 49,80; simpangan baku 7,48; varians 55,96, skor total 996

Dari data di atas terlihat bahwa skor tertinggi untuk perencanaan adalah 60. Skor ini mencapai 100 % dari total skor ideal dari setiap responden. Yang

(3)

merupakan hasil perkalian dari 15 butir pertanyaan x 4 (skor tertinggi dari alternatif jawaban yang diharapkan).

Untuk melihat kecenderungan memusat dari data di atas. Jelas bahwa modus (mode) yaitu skor 39 mempunyai frekuensi paling banyak yaitu 3 responden. Selanjutnya yaitu median yaitu sebagai titik dalam suatu sebaran ukuran adalah 49,50. Hal ini secara jelas dapat dilihat bahwa 50% dari kasusnya terletak di bawah titik itu. Sedang 50% lainnya terletak di atasnya. Selanjutnya mean (rata-rata) yaitu jumlah semua nilai dari suatu sebaran dibagi dengan jumlah kasus sebesar 49,80.

Total skor tingkat perencanaan adalah 996 atau 83% dari total skor ideal 1200. Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 20 responden maka Perencanaan Pembelajaran berada pada daerah Cukup Tinggi.

0 300 600 900 996 1200

Gambar 0.1 Skor untuk Perencanaan 2. Pelaksanaan

Skor tertinggi adalah 48; terendah 35; modus (mode) 39; median 40,50; rata-rata 41,10; simpangan baku 4,19; varians 17,57, skor total 822

Dari data di atas terlihat bahwa skor tertinggi adalah 48. Skor ini mencapai 100 % dari total skor ideal dari setiap responden. Yang merupakan hasil perkalian dari 12 butir pertanyaan x 4 (skor tertinggi dari alternatif jawaban yang

(4)

diharapkan). Skor tertinggi yang dicapai responden berada 1,6 dari simpangan baku di atas rata-rata. Untuk skor terendah adalah 35. Skor terendah berada 1,5 kali simpangan baku di bawah rata-rata.

Untuk melihat kecenderungan memusat dari data di atas. Jelas bahwa modus (mode) yaitu skor 39 mempunyai frekuensi paling banyak yaitu 3 responden. Selanjutnya median yaitu sebagai titik dalam suatu sebaran ukuran adalah 40,50. Hal ini dapat dilihat bahwa 39% dari kasusnya terletak di bawah titik itu. Sedang 61% lainnya terletak di atasnya. Selanjutnya mean (rata-rata) yaitu jumlah semua nilai dari suatu sebaran dibagi dengan jumlah kasus sebesar 41,10.

Total skor tingkat persetujuan dalam bidang perencanaan adalah 822 atau 85,63% dari total skor ideal 920. Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 20 responden maka Pelaksanaan Pembelajaran berada pada daerah Cukup Tinggi.

0 240 480 720 822 920

Gambar 0.2 Skor untuk Pelaksanaan

3. Evaluasi

Skor tertinggi adalah 40; terendah 25; modus (mode) 29; median 34; rata-rata 33,70; simpangan baku 3,92; varians 15,38, skor total 674

Dari data di atas terlihat bahwa skor tertinggi adalah 40. Skor ini mencapai 100 % dari total skor ideal dari setiap responden. Yang merupakan hasil perkalian dari 10 butir pertanyaan x 4 (skor tertinggi dari alternatif jawaban yang

(5)

diharapkan). Skor tertinggi yang dicapai responden berada 1,6 dari simpangan baku di atas rata-rata. Untuk skor terendah adalah 25. Skor terendah berada 2,2 kali simpangan baku di bawah rata-rata.

Untuk melihat kecenderungan memusat dari data di atas. Jelas bahwa modus (mode) yaitu skor 29 mempunyai frekuensi paling banyak yaitu 4 responden. Selanjutnya median yaitu sebagai titik dalam suatu sebaran ukuran adalah 34. Hal ini dapat dilihat bahwa 45% dari kasusnya terletak di bawah titik itu. Sedang 55% lainnya terletak di atasnya. Selanjutnya mean (rata-rata) yaitu jumlah semua nilai dari suatu sebaran dibagi dengan jumlah kasus sebesar 33,70.

Total skor tingkat evaluasi adalah 674 atau 84,25% dari total skor ideal 800. Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 20 responden maka Evaluasi berada pada daerah Cukup Tinggi.

0 200 400 600 674 800

Gambar 0.3 Skor untuk Evaluasi 4. Tindak Lanjut

Skor tertinggi adalah 24; terendah 15; modus (mode) 19; median 19; rata-rata 19,50; simpangan baku 2,56; varians 6,58, skor total 390

Dari data di atas terlihat bahwa skor tertinggi adalah 24. Skor ini mencapai 100 % dari total skor ideal dari setiap responden. Yang merupakan hasil perkalian dari 6 butir pertanyaan x 4 (skor tertinggi dari alternatif jawaban yang diharapkan). Skor tertinggi yang dicapai responden berada 1,8 dari simpangan

(6)

baku di atas rata-rata. Untuk skor terendah adalah 15. Skor terendah berada 1,8 kali simpangan baku di bawah rata-rata.

Untuk melihat kecenderungan memusat dari data di atas. Jelas bahwa modus (mode) yaitu skor 19 mempunyai frekuensi paling banyak yaitu 3 responden. Selanjutnya median yaitu sebagai titik dalam suatu sebaran ukuran adalah 19. Hal ini dapat dilihat bahwa 40% dari kasusnya terletak di bawah titik itu. Sedang 60% lainnya terletak di atasnya. Selanjutnya mean (rata-rata) yaitu jumlah semua nilai dari suatu sebaran dibagi dengan jumlah kasus sebesar 19,50.

Total skor tingkat tindak lanjut adalah 390 atau 81,25% dari total skor ideal 480. Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 20 responden maka tindak lanjut berada pada daerah Cukup Tinggi.

0 120 240 360 390 480

Gambar 0.4 Skor untuk Tindak Lanjut

Sehingganya berdasarkan hasil instrumen penilaian seluruh kinerja tutor yang berada di kecamatan Talaga Jaya yang berjumlah 20 tutor, dapat dilihat bahwa tingkat kinerja berada di daerah Cukup Tinggi yakni sejumlah 2.882 atau 83,78%

0 860 1720 2580 2882 3440

Gambar 0.5 Skor untuk Keseluruhan Instrumen

Rendah Sedang Cukup Tinggi Tinggi

(7)

4.2 Pembahasan

Hasil analisis dan interpretasi data telah diuraikan secara lengkap mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian pretasi belajar, dan pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian. Selanjutnya, data yang diperoleh tersebut dikelompokkan menurut indikator-indikator yang ditetapkan dalam penelitian ini. Atas dasar hal tersebut, maka dibuat uraian secara deskriptif untuk memberikan penjelasan sebagai berikut:

Indikator pertama, yakni aspek perencanaan, total skor tingkat perencanaan adalah 996 atau 83% dari total skor ideal 1200. Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 20 responden maka Perencanaan Pembelajaran berada pada daerah Cukup Tinggi.

Indikator kedua menyangkut pelaksanaan kinerja tutor pada program Paket B, total skor tingkat persetujuan dalam bidang perencanaan adalah 822 atau 85,63% dari total skor ideal 920. Dengan demikian data yang diperoleh dari 20 responden maka Pelaksanaan Pembelajaran berada pada daerah Cukup Tinggi.

Indikator ketiga menyangkut penilaian hasil belajar, skor tingkat evaluasi adalah 674 atau 84,25% dari total skor ideal 800. Dengan demikian data yang diperoleh dari 20 responden maka Evaluasi berada pada daerah Cukup Tinggi.

Indikator keempat menyangkut pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian, total skor tingkat tindak lanjut adalah 390 atau 81,25% dari total skor ideal 480. Sehingga data yang diperoleh dari 20 responden maka tindak lanjut berada pada daerah Cukup Tinggi.

(8)

Dari hasil analisis tersebut kemudian dikonfirmasikan kepada tutor yang ada di PKBM Jabal Rahmah Kecamatan Talaga Jaya. Dari hasil konfirmasi diketahui bahwa pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagian tutor aktif melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan kompetensinya.

Berdasarkan uraian rekapitulasi data hasil sebaran angket kepada responden berkaitan dengan kinerja tutor pada pembelajaran program Paket B, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kinerja tutor pada pembelajaran program Paket B memunculkan kualitas kinerja yang cukup tinggi di PKBM Jabal Rahmah, hal tersebut dapat dilihat dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil belajar, dan pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian.

Walaupun pada kenyataannya tutor kurang termotivasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diakibatkan oleh kecilnya upah honorarium tutor yang menjadi salah satu kendala, namun diupayakan hal tersebut bisa menjadi bahan evaluasi bagi pihak pengelola PKBM guna peningkatan mutu pendidikan secara optimal dan efisien.

Sehingga tutor Paket B dapat lebih menggali potensi yang dimiliki khususnya dalam menjalankan langkah-langkah pembelajaran serta dapat menambah wawasan yang selanjutnya akan dibagikan kepada peserta didik, dan peserta didik juga menjadi paham tentang materi pembelajaran yang diajarkan, dengan begitu akan menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas dan bukan kuantitas.

Gambar

Tabel 1:  Data Umum Hasil Penelitian
Gambar 0.1 Skor untuk Perencanaan
Gambar 0.2 Skor untuk Pelaksanaan
Gambar 0.3 Skor untuk Evaluasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kadar bilirubin plasma terutama asam taurokholat menyebabkan terjadinya peningkatan permeabilitas mukosa yang dapat mendasari

Sedangkan upaya sekolah yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam kegiatan tidak terprogram (kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan keteladanan) yaitu; (a)

Sistem informasi perpustakaan sekarang ini sangatlah penting untuk sekolah, instansi maupun pihak lainnya, dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan, proses peminjaman,

Perbandingan berat lantai dan harga D untuk tingkat lantai tertentu tidak boleh berselisih lebih dari 1$  erban berselisih lebih dari 1$  erban tinggi# Gntuk

Dengan mengetahui proses pembinaan Pramuka di SD Negeri Pangen Gudang, diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah- sekolah lain yang kegiatan Pramukanya masih

Peranan yang dimainkan pedagang Bugis amat luas: mereka mengumpul barangan dari bahagian timur Nusantara untuk dibawa ke Selat Melaka serta mengedar barangan dari Selat Melaka

Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 5) Direksi dalam penyelenggaraan tugas yang bersifat strategis

Kegiatan rutin yang dikoordinir oleh mahasiswa antara lain pengajian anak-anak empat hari seminggu yang dikelola oleh para mahasiswa (PAPIKA) dan para Muadzin