i
TESIS
KAJIAN DAERAH TERINTRUSI AIR LAUT
DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN KUTA UTARA
KABUPATEN BADUNG
I MADE SUKEARSANA NIM 1391261027
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
ii
KAJIAN DAERAH TERINTRUSI AIR LAUT
DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN KUTA UTARA
KABUPATEN BADUNG
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Udayana
I MADE SUKEARSANA NIM 1391261027
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 3 AGUSTUS 2015
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si
NIP 196104151987021001 NIP 196805111993031003
Mengetahui :
Ketua Program Studi Direktur
Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana
Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Universitas Udayana,
Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)
iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS
Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai pada Tanggal 28 Juli 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Nomor :2327/UN.14.4/HK/2015
Tanggal 23 Juli 2015
Ketua : Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD
Anggota :
1. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si 2. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M.Agr 3. Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : I Made Sukearsana
NIM : 1391261027
Program Studi : Magister Ilmu Lingkungan
Judul Tesis : Kajian Daerah Terintrusi Air Laut di Wilayah Pesisir
Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku
Denpasar, 28 Juli 2015 Hormat Saya,
I Made Sukearsana NIM 1391261027
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung kerta wara nugraha-Nya, tesis ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini perkenakanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Pemerintah Republik Indonesia cq. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri yang telah memberikan Beasiswa Unggulan Tahun 2013 sehingga meringankan beban penulis dalam menyelesaikan studi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD, selaku pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran selama penulis mengikuti program pasca sarjana, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si selaku Pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Ketut Suastika atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Studi Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program Studi Magister Ilmu Lingkungan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada para penguji tesis, yaitu : Bapak Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M.Agr, Bapak Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS, Bapak Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD dan Bapak Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, MSi, yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini. Pada
vii
kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ir.Ni Luh Putu Dessy Dharmayanty, MT yang telah memberikan fasilitas dan tempat untuk melakukan penelitian sehingga penelitian dapat berjalan lancar. Akhirnya penulis sampaikan terima kasih kepada istri tercinta Ni Ketut Resmiasih, S.Ag serta anak anak tercinta I Gede Sura Adi Laksana, ST, I Made Dwi Prasetya Pebriandi, ST dan N. Kordia Triana Dewi yang dengan penuh pengorbanan telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis untuk berkonsentrasi menyelesaikan tesis ini.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.
viii ABSTRACT
STUDY OF SEAWATER INTRUSION IN COASTAL AREA DISTRICT OF KUTA UTARA, REGENCY OF BADUNG
The total population of District Kuta Utara 2014 recorded 68.422 people
with an average population density of 2,021 people/km2 while the number of
tourism accommodation facilities (hotels, villas, restaurants) recorded 399 pieces. The rapid of population growth and the development of tourism accommodation
facilities require ground water more increasing. Intake of large amounts of ground
water potential to cause pollution / sea water intrusion. This study aims to determine the quality of the groundwater, knowing distribution maps sea water intrusion and to predict the level of sea water intrusion coming years.
This research method uses descriptive quantitative method. Furthermore, to determine the quantity and quality of ground water was measured groundwater levels and analysis of the parameters of temperature, total dissolved solid, pH, chloride, hardness and electrical conductivity of the 60 sample wells. Results of analysis of each of the key parameters that can be mapped and known overlay distribution maps sea water intruded area.
The observation of the quantity and quality of groundwater in coastal areas of Kuta Utara subdistrict shows the range of the depth of the ground water level between -5.15 meters to -22.16 meters. Results of the analysis of ground water quality of the 60 groundwater samples showed that there has been a decline in the quality of ground water is as much as 14 samples total dissolved solid (TDS) the highest reaches 1,122 mg/l, the highest electrical conductivity reached 1,677 μMhos / cm and the highest chloride reached 532, 5 mg/l. Distribution maps sea water intruded area shows that in coastal areas troubled district of Kuta Utara indicated seawater intrusion, especially in the area of Petitenget and Batubelig, Kerobokan Kelod Village area of 78.44 Ha. Prediction of sea water intrusion in 2022 was highest in the area of tourism accommodation caused by ground water extraction enough much, kind of gray-brown soil regosol has a rough texture and high permeability characteristics so it is easy to pass groundwater.
Keywords: Underground water; quality of underground water, seawater intrusion, Kuta Utara District.
ix ABSTRAK
KAJIAN DAERAH TERINTRUSI AIR LAUT DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN KUTA UTARA, KABUPATEN BADUNG
Jumlah penduduk Kecamatan Kuta Utara Tahun 2014 tercatat 68.422 jiwa
dengan kepadatan penduduk rata rata 2.021 jiwa/km2 sedangkan jumlah sarana
akomodasi pariwisata (hotel, villa, restoran) tercatat 399 buah. Pesatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan sarana akomodasi pariwisata membutuhkan air tanah semakin meningkat. Pengambilan air tanah dalam jumlah besar berpotensi menimbulkan pencemaran/intrusi air laut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas air tanah, mengetahui peta sebaran intrusi air laut dan untuk memprediksi tingkat intrusi air laut beberapa tahun ke depan.
Metoda penelitian ini menggunakan metoda diskriptif kuantitatif. Selanjutnya untuk mengetahui kuantitas dan kualitas air tanah dilakukan pengukuran tinggi muka air tanah dan analisis terhadap parameter suhu, total dissolved solid, pH, klorida, kesadahan dan daya hantar listrik terhadap 60 sampel sumur. Hasil analisa masing masing parameter kunci dipetakan dan dioverlay sehingga dapat diketahui peta sebaran daerah terintrusi air laut.
Hasil pengamatan kuantitas dan kualitas air tanah di wilayah pesisir Kecamatan Kuta Utara menunjukkan kisaran kedalaman muka air tanah antara -5,15 meter sampai -22,16 meter. Hasil analisis kualitas air tanah terhadap 60 sampel air tanah menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan kualitas air tanah sebanyak 14 sampel yaitu total dissolved solid (TDS) tertinggi mencapai 1.122
mg/l, daya hantar listrik tertinggi mencapai 1.677
µ
Mhos/cm dan khloridatertinggi mencapai 532,5 mg/l. Peta sebaran daerah terintrusi air laut menunjukkan bahwa di wilayah pesisir Kecamatan Kuta Utara terindikasi rawan intrusi air laut terutama di daerah Petitenget dan Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod seluas 78,44 Ha. Prediksi tingkat intrusi air laut tahun 2022 tertinggi terjadi pada kawasan akomodasi pariwisata yang diakibatkan oleh pengambilan air tanah cukup banyak, jenis tanah regosol coklat kelabu yang memiliki tekstur kasar dan karakteristik permeabilitas tinggi sehingga mudah meloloskan air tanah.
x RINGKASAN
Made Sukearsana, Kajian Daerah Terintrusi Air Laut di Wilayah Pesisir Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. dibawah bimbingan Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD dan Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si.
Air diperlukan manusia untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup. Pemanfaatannya tidak sekedar hanya untuk keperluan air rumah tangga, tetapi diperlukan untuk semua sektor yaitu sektor industri, perdagangan, pertanian, kesehatan, pendidikan, perkantoran dan sektor pariwisata. Air bahkan sudah merupakan komoditas yang diperdagangkan, tidak terbatas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga diekspor ke negara lain untuk memperoleh keuntungan ekonomi (Danaryanto, dkk. 2005). Selanjutnya Purwanto (2003), menyatakan kurang lebih 80% penduduk Indonesia memanfaatkan air tanah sebagai sumber air bersih untuk kehidupan sehari hari baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan. Sedangkan laporan Bank Dunia tahun 1983 menyatakan bahwa sebagian besar kebutuhan air bersih bagi keperluan domestik rumah tangga dan industri diperoleh dari sumber air tanah yaitu 57 %, dari mata air 16 % dan dari perusahaan air minum hanya 6,5% (Ashriyati, 2011).
Kebutuhan air tanah di wilayah pesisir Kecamatan Kuta Utara terus mengalami peningkatan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun jasa usaha pariwisata. Jumlah penduduk Kecamatan Kuta Utara Tahun 2014 tercatat
68.422 jiwa dengan kepadatan penduduk rata rata 2.021 jiwa/km2 sedangkan
jumlah sarana akomodasi pariwisata (hotel, villa, restoran) tercatat 399 buah. Pesatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan sarana akomodasi pariwisata membutuhkan air tanah semakin meningkat. Berdasarkan data pengamatan tinggi muka air tanah tahun 2001 sampai 2008 menunjukkan penurunan muka air tanah antara 0,10 meter – 4,70 meter. Data analisa kualitas air tanah seperti total dissolved solid mengalami peningkatan antara 50 - 300 mg/l, khlorida mengalami peningkatan antara 20 – 130 mg/l serta daya hantar listrik mengalami peningkatan antara 95 - 310 mikro Mhos/cm (Kantor Pertambangan dan Energi Kabupaten Badung, 2008).
Metoda penelitian ini menggunakan metoda diskriptif kuantitatif. Untuk mengetahui kuantitas dan kualitas air tanah dilakukan pengukuran tinggi muka air tanah dan analisis terhadap parameter suhu, total dissolved solid, pH, klorida, kesadahan dan daya hantar listrik. Tahapan prosedur penelitian ini adalah melaksanakan pengambilan sampel air tanah dengan terlebih dahulu menentukan unit lahan. Unit lahan dibentuk dari kompilasi peta penggunaan lahan, peta geologi, peta hidrogeologi dan peta jenis tanah dengan luas keseluruhan 2.241 Ha Jumlah sampel yang diambil sebanyak 60 sampel yang ditentukan secara proporsional terhadap masing masing luas unit lahan yaitu kawasan akomodasi pariwisata 16 sampel, kawasan sempadan sungai 13 sampel, kawasan pemukiman 23 sampel dan kawasan lahan basah 8 sampel. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan penentuan titik koordinat sumur, pengukuran tinggi muka air tanah dan elevasi sumur di lapangan. Selanjutnya dilakukan pengukuran/ analisa kualitas air tanah terhadap suhu, total dissolved solid, pH, daya hantar listrik, khlorida. Hasil pengukuran kuantitas dan kualitas air sumur diolah, dianalisis secara diskriptif dan dipetakan. Selanjutnya hasil analisa masing masing parameter dipetakan dan dioverlay sehingga dapat diketahui peta sebaran daerah terintrusi air laut.
xi
Hasil penelitian di wilayah pesisir Kecamatan Kuta Utara menunjukkan kedalaman muka air tanah antara -5,15 meter sampai -22,16 meter. Data tahun 2001 sampai 2015 menunjukkan terjadi penurunan tinggi muka air tanah sebanyak 31,92 % dalam kurun waktu 14 tahun terakhir, dimana secara kuantitatif dapat dikatakan masih dalam katagori aman yaitu < 40%. Hasil analisis kualitas air tanah terhadap 60 sampel menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan kualitas air tanah sebanyak 14 sampel yaitu total dissolved solid (TDS) tertinggi mencapai
1.122 mg/l, daya hantar listrik tertinggi mencapai 1.677
µ
Mhos/cm dan khloridatertinggi mencapai 532,5 mg/l. Tingginya konsentrasi TDS, khlorida dan DHL yang mengakibatkan terjadinya intrusi air laut di beberapa titik sumur disebabkan karena sebagian besar hotel hotel menggunakan air tanah. Selain itu, jenis tanah yang ada di kawasan akomodasi pariwisata berdasarkan peta jenis tanah Kecamatan Kuta Utara adalah regosol coklat kelabu yang memiliki karakteristik bertekstur kasar dan permeabilitasnya tinggi sehingga mudah meloloskan air (Santoso dkk, 2013).
Apabila diamati sumur yang telah mengalami intrusi air laut terjadi pada lokasi yang pengambilan air tanahnya tinggi yaitu di Hotel Intan Beach Village/Hotel W, Koena Koeni Villa, Ailla Seminyak Bali, Lega Vila dan Puri Bidadari Hotel serta Bali Sani Suite Hotel dengan rata rata pemakaian air tanah
perbulan mencapai 4.846 m3/bulan. Disamping itu keadaan geologi di kawasan
akomodasi pariwisata merupakan daerah alluvium dimana bahan induknya berupa kerikil pasir, lanau dan lempung sebagai endapan sungai dan pantai yang rentan terhadap air laut. Peta sebaran daerah teintrusi air laut menunjukkan bahwa di wilayah pesisir Kecamatan Kuta Utara telah terindikasi rawan intrusi air laut terutama di daerah Petitenget dan Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod seluas 78,44 Ha.
Berdasarkan data tinggi muka air tanah tahun 2001, 2008 dan 2015 prediksi penurunan muka air tanah tahun 2022 tertinggi terjadi di kawasan akomodasi pariwisata dengan rata rata penurunan muka air tanah sumur 2,19 meter. Prediksi tingkat intrusi air laut tahun 2022 tertinggi terjadi pada kawasan akomodasi pariwisata dengan rata rata peningkatan konsentrasi TDS, Cl dan
DHL air tanah sebesar 146,7 mg/l, 14,9 mg/l dan 156,1
µ
Mhos/cm yangdiakibatkan oleh pengambilan air tanah cukup banyak, jenis tanah regosol coklat kelabu yang memiliki tekstur kasar dan karakteristik permeabilitas tinggi sehingga mudah meloloskan air tanah.
xii DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ………. i
PRASYARAT GELAR ………. ii
LEMBAR PENGESAHAN ………..………. iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ……….. iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ……….. v
UCAPAN TERIMA KASIH ………. vi
ABSTRACT ……… viii
ABSTRAK ………. ix
RINGKASAN ……… x
DAFTAR ISI ………... xii
DAFTAR TABEL ……….. xv
DAFTAR GAMBAR ………... xvii
DAFTAR SINGKATAN ……… xix
DAFTAR LAMPIRAN ……….. xx BAB I. PENDAHULUAN ……… 1 1.1. Latar Belakang ………. 1 1.2. Rumusan Masalah ……… 4 1.3. Tujuan Penelitian ………. 5 1.4. Manfaat Penelitian ……….. 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ……….. 6
2.1 Pengertian Air Tanah ………... 6
2.1.1. Karakteristik Akuifer Air Tanah ……… 6
2.1.2. Gerakan Air Tanah ……… 8
2.2 Pemanfaatan Air Tanah ………. 9
2.2.1. Kualitas Air Tanah ……….. 10
2.2.2. Baku Mutu Air ……….. 11
xiii
2.3. Dampak Pemanfaatan Air Tanah ……… 18
2.4. Intrusi Air Laut ……….. 19
2.5. Sistem Informasi Geografis ……… 22
BAB III. KERANGKA BERFIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ……… 25
3.1. Kerangka Berfikir ……….. 25
3.2. Konsep Penelitian ……… 25
3.3. Hipotesis Penelitian ……….. 28
BAB IV. METODA PENELITIAN ………..….... 29
4.1. Rancangan Penelitian ………. 29
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 29
4.3. Penentuan Sumber Data ………. 31
4.4. Variabel Penelitian ……….. 31
4.5. Instrumen Penelitian ……….. 32
4.6. Prosedur Penelitian ………. 33
4.6.1. Penentuan Sampel ….……… 33
4.6.2. Penentuan Kualitas Air Tanah……… 35
4.7. Analisis Data ……… 36
4.7.1. Analisis Data Kualitas dan Kuantitas Air Tanah……….. 36
4.7.2. Analisis Prediksi Sebaran Terintrusi Air Laut ………... 38
4.7.3. Pembuatan Peta Tinggi Muka Air Tanah, Peta Sebaran Parameter Kunci yang mempengaruhi Intrusi Air Laut … 39 BAB V. HASIL PENELITIAN ………...… 40
5.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian………. 40
5.1.1. Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan……… 40
5.1.2. Kondisi Geologi dan Hidrogeologi ……… 43
5.1.3. Keadaan Iklim ……….. 47
5.1.4. Keadaan Penduduk ……… 48
xiv
5.1.6. Akomodasi dan Fasilitas Penunjang Pariwisata ………… 50
5.2. Posisi Sumur, Elevasi Sumur dan Muka Air Tanah……… 51
5.3. Kualitas Air Tanah Sumur Bor/Gali ……… 55
5.3.1. Suhu ……….. 58
5.3.2. Total Dissolved Solid (TDS)………. 60
5.3.3. Tingkat Kemasaman (pH)………. 61
5.3.4. Daya Hantar Listrik (DHL)……….. 63
5.3.5 Khlorida (Cl-) ……… 65
5.3.6. Kesadahan (CaCo3)……… 66
BAB VI. PEMBAHASAN ………... 68
6.1. Muka Air Tanah dan Arah Aliran Air Tanah di Wilayah Pesisir Kecamatan Kuta Utara……….. 68
6.1.1. Kedalaman Muka Air Tanah ………… ……….. 68
6.1.2. Arah Aliran Air Tanah ..……….. 72
6.2. Sebaran Daerah Terintrusi Air Laut ……….. 74
6.2.1. Suhu ……….. 74
6.2.2. Total Dissolved Solid (TDS)………. 76
6.2.3. Tingkat Kemasaman (pH)………. 78
6.2.4. Daya Hantar Listrik (DHL)……….. 80
6.2.5 Khlorida (Cl-) ……… 82
6.2.6. Kesadahan (CaCo3)……… 84
6.2.7. Pemetaan Daerah Terintrusi Air Laut ……… 86
6.3. Prediksi Penurunan Muka Air Tanah ……….. 89
6.4. Prediksi Sebaran Daerah Terintrusi Air laut ………... 95
BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN ……… 98
7.1. Simpulan ……… 98
7.2. Saran ……….. 98
DAFTAR PUSTAKA ……… 100 LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Air Tanah Berdasarkan Total Desolve Solid/TDS….. 15
Tabel 2.2 Pembagian Kualitas Air Tanah berdasarkan Konsentrasi Cl- … 15
Tabel 2.3 Klasifikasi Air Tanah Berdasarkan Daya Hantar Listrik ……… 17
Tabel 4.1 Parameter Kualitas Air yang Dianalisis, Metoda Analisis dan
Alat yang Digunakan ……….. .... 37
Tabel 5.1. Data Iklim Rata Rata Bulanan di Stasiun Pengamatan Tuban
Selama 10 Tahun (2003 – 2013) ... 47 Tabel 5.2. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kecamatan Kuta Utara Tahun 2014 ... 48 Tabel 5.3 Cakupan Pemenuhan Air bersih PDAM Kecamatan. Kuta Utara
Sampai dengan Tahun 2014 ... 49 Tabel 5.4. Jumlah Sarana Pariwisata, Jumlah Sumur Berijin dan Jumlah
Pemakaian Air Tanah di Kecamatan Kuta Utara Tahun 2014 .. 50
Tabel 5.5. Jumlah Akomodasi Pariwisata di Kec. Kuta Utara Tahun 2014. 51
Tabel 5.6 Pengamatan Kedalaman Sumur, Elevasi Sumur dan Muka Air Tanah pada Kawasan Pariwisata dengan Jenis Tanah Latosol
Coklat ... 52 Tabel 5.7 Pengamatan Kedalaman Sumur, Elevasi Sumur dan Muka Air
Tanah pada Kawasan Pariwisata dengan Jenis Tanah Regosol
Coklat Kelabu ... 53 Tabel 5.8 Pengamatan Kedalaman Sumur, Elevasi Sumur dan Muka Air
Tanah pada Kawasan Sempadan Sungai ... 53
Tabel 5.9 Pengamatan Kedalaman Sumur, Elevasi Sumur dan Muka Air
Tanah pada Kawasan Permukiman ... 54 Tabel 5.10 Pengamatan Kedalaman Sumur, Elevasi Sumur dan Muka Air
Tanah pada Kawasan Lahan Basah ... 54 Tabel 5.11 Hasil Pengukuran Sampel Air Sumur Kawasan Pariwisata
dengan Jenis Tanah Latosol Coklat ... 55 Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Sampel Air Sumur Kawasan Pariwisata
xvi
Tabel 5.13 Hasil Pengukuran Sampel Air Sumur Kawasan Sempadan
Sungai …… ... 56
Tabel 5.14 Hasil Pengukuran Sampel Air Sumur Kawasan Pemukiman… 57
Tabel 5.15 Hasil Pengukuran Sampel Air Sumur Kawasan Lahan Basah… 57
Tabel 6.1. Pengamatan Sumur Pantau di Kec. Kuta Utara Tahun 2014….. .68
Tabel 6.2 Prediksi Muka Air Tanah Sumur Bor / Gali pada Kawasan
Pariwisata dengan Jenis Tanah Latosol Cokla Tahun 2022 ... 89
Tabel 6.3 Prediksi Muka Air Tanah Sumur Bor/Gali pada Kawasan Pari
wisata dengan Jenis Tanah Regosol Coklat Kelabu Tahun 2022 90
Tabel 6.4 Prediksi Muka Air Tanah Sumur Bor/Gali pada Kawasan
Sempadan Sungai Tahun 2022 ... 91 Tabel 6.5 Prediksi Muka Air Tanah Sumur Bor/ Gali pada Kawasan
Pemukiman Tahun 2022 ... 92 Tabel 6.6 Prediksi Muka Air Tanah sumur Bor/ Gali pada Kawasan
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kedudukan Tipe Akuifer ……… . 7
Gambar 2.2 Keondisi Interface yang alami dan yang sudah mengalami intrusi … ... 21
Gambar 3.1 Diagram Alir Kerangka Berfikir Penelitian ……… . 25
Gambar 3.2 Diagram Alir Kerangka Konsep Penelitian ………. 27
Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian……… 30
Gambar 4.2 Peta Unit Lahan ……… 34
Gambar 5.1 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Kuta Utara ... 41
Gambar 5.2 Peta Jenis Tanah Kecamatan Kuta Utara ... 42
Gambar 5.3 Peta Geologi Kecamatan Kuta Utara ... 44
Gambar 5.4 Peta Hidrogeologi Kecamatan Kuta ... 45
Gambar 5.5 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Kuta Utara……… 46
Gambar 5.6 Alat ukur posisi sumur, elevasi sumur dan muka air tanah… 52 Gambar 5.7 Grafik Hasil Pengukuran Rata rata Suhu ... 59
Gambar 5.8 Grafik Hasil Pengukuran Rata Rata Total Dissolved Solid ... 61
Gambar 5.9 Grafik Hasil Pengukuran Rata Rata pH… ... 62
Gambar 5.10 Grafik Hasil Pengukuran Rata Rata Daya Hantar Listrik.. ... 64
Gambar 5.11 Grafik Hasil Pengukuran Rata Rata Khlorida …. ... 65
Gambar 5.12 Grafik Hasil Pengukuran Rata Rata Kesadahan (CaCo3).. ... 67
Gambar 6.1 Grafik Fluktuasi muka air tanah sumur pantau di Hotel Oberoi Kelurahan Seminyak ... 69
Gambar 6.2 Grafik Fluktuasi Muka Air Tanah SumurPantau di Lapangan Banteng Kelurahan Seminyak……….. ... 69
Gambar 6.3 Grafik Fluktuasi Muka Air Tanah Sumur Pantau di Hotel Poelman Kelurahan Seminyak ... 70
Gambar 6.4 Peta Tinggi Muka Air Tanah di Wilayah Pesisir Kecamatan Kuta Utara ………. 71
Gambar 6.5 Peta Arah Aliran Air Tanah di Wilayah Pesisir Kecamatan Kuta Utara…. ... 73
xviii
Gambar 6.7 Peta Total Dessolved Solid di Wilayah Pesisir Kecamatan
Kuta Utara ……… 77
Gambar 6.8 Peta pH di Wilayah Pesisir Kecamatan Kuta Utara …………. 79
Gambar 6.9 Peta Daya Hantar Listrik di Wilayah Pesisir Kec Kuta Utara.. 81
Gambar 6.10 Peta Khlorida di Wilayah Pesisir Kecamatan Kuta Utara …. 83
Gambar 6.11 Peta Kesadahan di Wilayah Pesisir Kecamatan Kuta Utara… 85
Gambar 6.12 Peta Daerah Terintrusi Air Laut di Wilayah Pesisir Kecamat
an Kuta Utara ………. 88
Gambar 6.13 Peta Prediksi Tinggi Muka Air Tanah di Wilayah Pesisir
Kecamatan Kuta Utara Tahun 2022 ……… 94
Gambar 6.14 Peta Prediksi Daerah Terintrusi Air Laut di Wilayah
xix
DAFTAR SINGKATAN
SINGKATAN
SIPA : Surat Ijin Pengambilan Air Tanah
PDAM : Perusahaan daerah Air Minum
GPS : Geografis Posision System
TDS : Total Dissolved Solid
DHL : Daya Hantar Listrik
Cl : Khlorida
CaCo3 : Calsium Carbonat
MAT : Muka Air Tanah
KK : Kepala Keluarga
mg/l : Miligram/liter
lt/ dtk : Liter per detik
km2 : Kilometer persegi
m3 : meter kubik
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 tahun 2007 tentang Baku
Mutu Kualitas Air Kelas I ……….…… 103
Lampiran 2 Foto Pelaksanaan Penelitian lapangan ... … 104
Lampiran 3 Foto Peralatan yang digunakan di lapangan ... … 106
Lampiran 4 Foto Alat Pengamat Muka Air Tanah (Sumur Pantau) ... … 107
Lampiran 5 Data Hasil Pengamatan Posisi Sumur, Elevasi dan MAT Sumur di Wilayah Pesisir Kec. Kuta Utara Tahun 2015 ... … 108
Lampiran 6 Data Hasil Pengamatan lapangan dan Analisa Laboratorium Air Sumur di Kecamatan Kuta Utara Tahun 2015 ... … 111
Lampiran 7 Data Hasil Pengamatan lapangan dan Analisa Laboratorium Air Sumur Kec. Kuta Utara Tahun 2001 dan 2008 ... … 114
Lampiran 8 Data Pemakaian Air Tanah Hotel/ Restoran di Kecamatan Kuta Utara Tahun 2013 ……….. ... … 116
Lampiran 9 Data Pemakaian Air Tanah Hotel/ Restoran di Kecamatan Kuta Utara Tahun 2014 ……….. ... … 117
Lampiran 10 Data Hasil Perhitungan Prediksi DHL, Khloida dan TDS Air Sumur di Kecamatan Kuta Utara Tahun 2022 ... … 118