• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas IV Dalam Kaitan Dengan Implementasi Kurikulum 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas IV Dalam Kaitan Dengan Implementasi Kurikulum 2013"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PENGEMBANGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP KELAS IV

DALAM KAITAN DENGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Wawan Mulyadi Purnama

IAI Hamzanwadi NW Lombok Timur

gmail:wawanmp60@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk perangkat pembelajaran RPP tema peduli terhadap makhluk hidup pada pembelajaran tematik terpadu berbasis pendekatan saintifik dalam rangka mengimplementasikan kurikulum 2013 melalui proses pengembangan rancangan RPP, mendeskripsikan tanggapan hasil uji coba serta menguji efektivitas rancangan produk melalui uji terbatas. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan tahapan pengembangan model 4-D (define, design, develop, dan disseminate).pengembangan ini dilakukan sampai pada tahap develop saja. Data dikumpulkan menggunakan instrumen APRP, APPP dan wawasan pedagogik guru. Rancangan produk RPP divalidasi oleh ahli dan praktisi, kemudian RPP diuji melalui uji terbatas pada sekolah dasar di Kecamatan Labuhan Haji yang berjumlah 6 kelas. Data dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian : (1) validasi ahli dan praktisi RPP memperoleh 0,83, termasuk dalam kategori layak tanpa direvisi. (2) implementasi RPP memperoleh rata-rata 91,98 dengan kategori amat baik. (3) tingkat pemahaman guru terhadap filosofi pembelajaran tematik terpadu berdasarkan masa kerja memperoleh rata-rata 82,67 dengan kategori Baik. dan terdapat hubungan yang kuat antara pemahaman guru dengan masa kerja dibuktikan dengan hasil analisis menggunakan rumus Chi kuadrat dan Contigency Corelations (CC).

Kata Kunci:kurikulum 2013, tematik terpadu, pendekatan saintifik dan pengembangan RPP.

Abstract

The aim of the study is to produce lesson plans in the theme of “peduli terhadap makhluk hidup” of thematic integrated learning with scientific approach in order to implemented the curriculum of 2013 through prototype development process, idea description of try out result and examine the effectiveness of the lesson plans through restricted test. To attain these aims, then the 4-D (define, design, develop, and disseminate) model is used for the development phase. Then, this study was done for the develop phase only. The data were collected by using APRP instrument, APPP and teacher pedagogic perception. The design of lesson plan is validated by experts and practitioners, then the lesson plan was examined through restricted test for the elementary school in Labuhan Haji Subdistrict which consisted of 6 clasess. Descriptive statistic was administered to analyze the data of the study. The result indicates that: (1) experts validation and lesson plans‟ practitioners acquired 0,83, categorized as proper without revision (2) the average of lesson plan implementation was 91,98 and categorized as excellent (3)Teachers‟ comprehension toward the philosophy of integrated learning based on the work period showed the average 82,67 and categorized as adequate. Then, there was a strong relation between teachers‟ comprehension and work period that was proved by the result of analysis using Chi quadrate and Contigency Correlation (CC)

(2)

PENDAHULUAN

Perkembangan pendidikan akan

seiring sejalan dengan dinamika

masyarakatnya, karena ciri masyarakat selalu berkembang. Terdapat kelompok

masyarakat yang berkembang sangat

cepat, tetapi ada pula yang lambat.Hal ini

karena pengaruh dan perkembangan

teknologi, komunikasi dan telekomunikasi. Dalam kondisi seperti ini perubahan-perubahan di masyarakat terjadi pada semua aspek kehidupan. Efek perubahan di masyarakat akan berimbas pada setiap individu warga masyarakat, pengetahuan, kecakapan, sikap, kebiasaan bahkan pola-pola kehidupan. Pendidikan nasional kita

masih menghadapi berbagai macam

persoalan. Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang

ditransformasikan selama proses

pendidikan dan pembelajaran selalu berada

di bawah tekanan kemajuan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan kemajuan

masyarakat. Salah satu persoalan

pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul

diimplementasikan sesuai dengan

perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.

Dalam perspektif ini, kita tidak membutuhkan Kurikulum Nasional. Kita butuh standar nasional yang bersifat

generik. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) sebenarnya sudah cukup baik, namun tidak terlaksanakan oleh guru yang kompeten yang berani secara kreatif merancang proses pembelajaran yang paling sesuai bagi murid-muridnya.

Masalah penting yang sering

dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) yang tepat dalam

rangka membantu siswa mencapai

kompetensi. Penyusunan rencana

pembelajaran merupakan suatu bagian terpenting dalam melaksanakan proses

belajar mengajar dikelas. Dikatakan

penting, karena untuk guru RPP tersebut merupakan acuan atau skenario yang harus dilalui tahap demi tahap dalam memberikan materi kepada siswa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar,

setiap guru wajib dan menjadi syarat mutlak untuk membuat RPP, sebelum proses

penampilan didalam kelas.Dalam

penyusunan RPP ini, setiap guru harus berpedoman pada program pengajaran setiap bidang studi serta kalender akademik pada saat tahun pelajaran berlangsung. Adapun keuntungan yang diperoleh dari

penyusunan RPP dalam proses

pembelajaran adalah sebagai berikut : (1) Guru akan lebih percaya diri dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, karena telah dipersiapkan sebelumnya, (2) Guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan alur yang telah direncanakan, (3) Guru dapat menggunakan RPP tersebut untuk mengatur durasi penyampaian materi pembelajaran

Selanjutnya mengembangkan

panduan penyusunan Kurikilum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) yang di

dalamnya terdapat model-model kurikulum

satuan pendidikan. Setiap satuan

pendidikan diharapkan dapat

mengembangkan kurikulum yang

dimplementasikan disatuan pendidikan

masing-masing dan disesuaikan dengan

kondisi sekolah, masyarakat, serta

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembuatan RPP kurikulum 2013 yang dikembangkan ini agak sedikit merepotkan para guru Dimana mereka terlibat langsung dalam proses penyusunannya dan guru harus memahami secara betul apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran. Guru secara langsung bertanggung jawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan khususnya didalam kelas. Oleh karena itu guru diwajibkan menyususn RPP pada saat mengajar.Namun ada beberapa faktor yang menyebabakan guru

kurang menguasai proses belajar

mengajar.Guru banyak mengalami kesulitan dalam perencanaan pembelajaran meliputi : merumuskan tujuan pembelajaran yang lengkap, menyeimbangkan antara waktu yang disediakan oleh kurikulum dengan meteri dan sebagainya.

Dengan disusunnya kurikulum baru ini, yakni kurikulum 2013 ini maka

Masyarakat sangat berharap dengan

(3)

terbentuknya kecerdasan hati tingkat intelektual yang dimiliki seseorng akan menjadi benar-benar terkendalikan dengan baik. Artinya Adapun kurikulum 2013 yang bebasis afeksi pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses pemanusiaan manusia pada proses tersebut dilakukan melelui suatu aktivitas yang disebut dengan

pendidikan informal ,nonformal dan

pendidikan formal.

Adapun menurut Undang-Undang

terbaru yakni Undang-Undang RI nomer 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional disebutkan bahwa, pendidikan

nasional berupaya mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bermantabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

dan bertujuan untuk berkembangnya

potensi pesarta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang Demokratis Serta Bertanggung jawab.

Berkaitan dengan itu Peraturan

menteri pendidikan nasional

(Permendiknas) nomor 65 tahun 2013 yang

berkaitan dengan standar proses

memerintahkan bahwa guru diharapakn

dapat mengembangkan rencana

pembelajaran atau silabus yang mengacu

pada setandar isi.( RPP ) meliputi

penyusunan perencanaan dan penyiapan media belajar ,sumber, perangkat dan

sekenario pembelajaran.penyusunan

silabus adalah penyusunan suatu bentuk mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup, kompetensi inti, kompetensi

dasar, materi pelajaran, kegiatan

pembelajaran, penilaian, dan alokasi waktu.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan melalui silabus untuk mencapai kompetensi dasar.

Setiap guru berkewajiban menyusun RPP secara sistematis dan prosedural agar pembelajaran berlangsung secara intraktif, motivasi, menantang, dan menyenangkan para peserta didik dan memberikan ruang yang cukup untuk ikut secara aktif berkreatifitas sesuai dengan skill dan minat

masing-masing peserta didik.Guru

selanjutnya mengidentifikasi matri

pembelajaran guna tercapainya kompetensi

dasar. Dalam hal mengidentifikasi para

peserta didik harus juga dengan

memperhatikan beberapa hal, yaitu: (1) potensi siswa; (2) karakteristik siswa; (3) situasi dan kondisi siswa; (4) struktur

keilmuan yang dimilki siswa; (5)

pemahaman siswa; (6) lingkungan; (7) alokasi waktu yang diberikan.

Mengingat sekarang ini sudah dimulai

pemberlakuan kurikulum baru yakni

kurikulum 2013 yang di antaranya banyak

mengalami perubahan yang terjadi,

terutama mengenai cara pengolahan dan teknik penerapan pembelajaran. Untuk

sekolah dasar menggunakan tematik

terpadu dan pendekatan saintifik (ilmiah) karena dalam hal ini belum meratanya penggunaan dan pelatihan penggunaan system tematik terpadu banyak guru yang

kebingungan dalam mengajar apalagi

menuangkannya dalam peroses

pembelajaran dan bahkan juga membuat dalam bentuk RPP , hanya sekedar copy paste saja tanpa mengetahui procedural

dan fungsi serta letak dimana

menggunakan model kurikulum 2013 ini.

Dari permasalahan diatas maka

diadakan penelitian untuk dapat membantu sekolah atau guru dalam mengolah atau merancang serta mengimplementasikan RPP yang berbasis tematik terpadu dan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 ini. Judul penelitian yang diadakan adalah „ Studi pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) tema peduli terhadap mahluk hidup pada kelas IV SD dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum 2013 yang berorientasi pada pendekatan saintifik.

METODE PENELITIAN

Penelitian studi pengembangan ini

tergolong dalam bentuk studi

pengembangan karena mengembangkan

produk Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang ada pada kelas IV Tema Peduli Terhadap Mahluk Hidup pada kurikulum 2013 sekarang ini. Sebab pada kurikulum 2013 menuntut siswa dan guru aktif serta kreatif dalam hal pengolahan pengembangan pelajaran yang di tuangkan

dalam proses pembelajaran. Sebagai

(4)

siswa kelas IV Sekolah Dasar , penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif.

Pada Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4-D

(four D model ) seperti yang disarankan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (1974) (dalam Trianto, 2012). Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu

Define, Design, Develop, dan Desseminate

atau diadaptasikan menjadi model 4-P,

yaitu Pendefinisian, Perancangan,

Pengembangan, dan Penyebaran. Namun, pada penelitian ini hanya dilakukan sampai

pada tahap ( Develop ) atau

pengembangansaja.

Pengumpulan data dilakukan

dengan cara memberikan kuesioner kepada tim ahli/pakar dan guru untuk menguji validitas dan kelayakan penggunaan RPP

yang dikembangkan sesuai dengan

kurikulum 2013.dan alat yang digunakan untuk pengumpulan data Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data tentang kualitas rancangan RPP tematik terpadu yang dikembangkan adalah kuesioner

berupa Alat Penilaian Rancangan

Pembelajaran (APRP) dalam merancang

dan mengimplementasikan RPP

menggunakan instrument Alat Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (APPP) dan

kuesioner untuk mengetahui

persepsi/pemahaman guru terhadap

filosofis pembelajaran tematik terpadu terhadap implementasi kurikulum 2013 . Kuesioner digunakan untuk memperoleh data dari tim ahli/pakar serta review dari

guru pada sekolah dasar yang

mengimplementasikan kurikulum 2013. Untuk menguji kualitas rancangan pengembangan RPP dibutuhkan instrumen

berupa kuesioner. Dalam membuat

kuesioner perlu dibuatkan terlebih dahulu kisi-kisi. Beberapa dimensi yang terdapat dalam kisi-kisi adalah 1) perumusan tema, 2) perumusan indikator pencapaian/ tujuan

pembelajaran, 3) pengorganisasian

pengalaman belajar/ kegiatan belajar siswa, 4) pengorganisasian materi pembelajaran, 5) pendekatan dalam pembelajaran, 6) kesesuaian sumber/ media pembelajaran, 7) ketepatan dan kesesuaian rancangan langkah-langkah pembelajaran dan 8)

penilaian hasil belajar. Adapun tiga

persyaratan pokok dari instrumen yang

digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian yakni validitas isi, validitas butir dan reliabilitas. Validitas berhubungan dengan kecepatan terhadap apa yang mesti diukur oleh instrument dan seberapa

cermat instrument melakukan

pengukurannya. Instrument yang divalidasi berdasarkan isi pada penelitian ini yaitu APRP, APPP, dan wawasan pedagogik guru.

Populasi uji coba terbatas adalah sekolah dasar di Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur dengan sampel 6 kelas. Ini bertujuan untuk menguji coba RPP yang telah dikembangkan sebelum digunakan secara lebih luas. RPP yang dikembangkan divalidasi dan direvisi agar mendapatkan produk akhir yang sempurna. Hasil validasi dianalisis dengan cronbach‟s alpa.

Validasi uji coba secara terbatas untuk mengetahui efetivitas RPP dilihat dari hasil pengamatan peneliti dan kepala sekolah mengenai proses pembelajaran

yang berlangsung. Instrumen yang

digunakan dalah hal ini adalah APPP (alat

Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran).

skoring (proses pemberian skor) untuk APPP tematik terpadu, dapat dilakukan

dengan rumus weighting aditive (dalam

skala 100) .

Sedangkan untuk mengetahui

wawasan guru terhadap filosofi

pembelajaran tematik terpadu berdasarkan masa kerja dapat dilihat hasil kuesioner yang diisi oleh guru. skoring (proses pemberian skor) untuk persepsi guru,

menggunakan 3 rumus yaitu weighting

aditive (dalam skala 100), chi kuadrat (X²).

dan koefisien Contigency Corelations (CC).

untuk mengetahui kualifikasi, hubungan dan tingkat hubungan antara masa kerja guru dengan pemahaman guru terhadap filosofi pembelajaran tematik terpadu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini adalah berupa produk RPP tematik terpadu dengan pendekatan saintifik tema peduli terhadap makhluk hidup dalam kaitan dengan implementasi kurikulum 2013 pada kelas IV sekolah dasar. RPP yang dihasilkan harus valid, praktis dan efektif. Hasil validasi yang diperoleh dari ahli dan praktisi terhadap RPP yang dikembangkan terkategori layak

(5)

tanpa direvisi. Validator tersebut terdiri dari 1 orang dosen yang berkompeten dibidang pengembangan RPP dan 6 guru/praktisi yang memiliki pengalaman dan pernah mengikuti pendidikan dan latihan tentang pengembangan RPP tematik terpadu. Hasil validasi tampak pada tabel berikut :

Tabel. 1 Hasil validasi ahli dan praktisi

Validator Total skor Skor

kuadrat V1 125 15625 V2 124 15376 V2 118 13924 V4 124 15376 V5 124 15376 V6 104 10816 V7 102 10404 TOTAL 821 96897 SD 8,90 ∑(SD,)² = 13,19 ∑(SDt)² = 64,24 α = 0,83

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan RPP tematik terpadu tema peduli terhadap makhluk hidup pada kelas IV terkategori layak tanpa direvisi dengan capaian 0,83.

Uji coba terbatas RPP tematik terpadu tema peduli terhadap makhluk

hidup pada kelas IV ditinjau dari

pelaksanaan di lapangan tentang

keterlaksanaan dan efektivitas produk yang

dikembangkan pada 6 kelas pada

kecamatan labuhan haji termasuk kategori amat baik. Hasil analisis tampak pada tabel berikut :

Tabel 2 hasil uji coba terbatas

No Implementasi RPP Tematik Terpadu Rata-rata klasifika si 1 Subtema 1 93,89 A 2 Subtema 2 90,19 A 3 Subtema 3 91,85 A Jumlah 275,93 Rata-rata 91,98 Kualifikasi A

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji coba terbatas secara keseluruhan memperoleh rata-rata 91,98 hasil ini dikonversikan ke Penilaian Acuan Patokan (PAP) terkategori amat baik.

Sedangkan wawasan pedogogik guru terhadap filosofi pembelajaran tematik terpadu ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman guru tentang pembelajaran tematik terpadu berdasarkan masa kerja. Hasil analisis wawasan pedagogik guru tampak pada tabel berikut.

Tabel 3 rumus weighting aditive

(dalam skala 100).

No Masa kerja

Rata-rata klasifika si 1 <5 tahun 82,27 B 2 5 – 10 tahun 84,14 B 3 >10 tahun 83,76 B Rata-rata 83,76 Kualifikasi B

Berdasarkan analisis data

menggunakan rumus weighting additive

(dalam skala 100) diperoleh bahwa guru yang memiliki masa kerja dibawah 5 tahun memiliki pemahaman tentang pembelajaran tematik terpadu terkategori Baik sedangkan guru yang memiliki masa kerja 5 sampai 10

tahun terkategori Baik, dan guru yang

memiliki masa kerja di atas 10 tahun terkategori Baik. Jika dirata-ratakan secara keseluruhan memperoleh rata-rata 83,76 terkategori Baik.

Tabel 4 rumus chi kuadrat (X²). dan koefisien Contigency Corelations (CC)

Hasil analisis menggunakan rumus

Chi kuadrat (X²) diperoleh berdasarkan db (c-1 x b-1) = 2 dan ts 5% didapatkan

X²tabel = 5,991 sedangkan X²hitung = 91,51 ini berarti X² hitung > X² tabel. Jadi terdapat hubungan antara masa kerja guru dengan tingkat pemahaman guru terhadap

Masa Kerja Wawa san fo fh fo - fh (fo – fh ) 2 (fo – fh )2 fh < 5 thn Baik 6 0.6 5.4 29.16 48.6 K. Baik 0 4.2 -4.2 17.64 4.2 5 - 10 thn Baik 9 10.2 -1.2 1.44 0.1 K. Baik 0 10.2 -10.2 104.04 10.2 > 10 thn Baik 15 4.2 10.8 116.64 27.8 K. Baik 0 0.6 -0.6 0.36 0.6 Jumlah 30 30.0 0.0 91.51 CC 0.87

(6)

filosofi pembelajaran tematik terpadu. Hasil

koefisien Contigency Corelations (CC)

mendapat 0,87 hasil ini dikonversikan ke kriteria berada pada kategori sangat kuat. Ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara masa kerja dengan tingkat

pemahaman guru terhadap filosofi

pembelajaran tematik terpadu. Pembahasan

Dalam penelitian ini produk dikembangkan dan direvisi dengan beberapa tahapan dan alasan karena ada beberapa kekurangan yang perlu ditambahkan mulai dari proses pengujian dan perbaikan yang dilakukan dengan memberikan saran, komentar, tambahan serta masukan-masukan oleh pakar atau tim ahli tentang rancangan produk yang didasarkan pada tiga ranah yaitu afektif, kognitif dan psikomotor untuk

menghasilkan rancangan yang baik.

Berdasarkan analisis data hasil rancangan RPP tematik terpadu memperoleh hasil 0,83 hasil tersebut diperoleh dengan

koefisien alpa. Berdasarkan konversi

tingkat pencapaian dengan skala 5 maka

tingkat pencapaian dengan 0,83

dikategorikan layak tanpa direvisi. ,

sehingga dapat dipergunakan oleh guru-guru di sekolah dasar kelas IV.

Produk yang diimplementasikan diuji kesesuaiannya dengan apa yang ada pada rancangan RPP apakah produk sudah terkategori sesuai atau belum dengan yang diimplementasikan oleh guru kelas IV. Dengan menggunakan instrument APPP kesesuaian antara RPP dengan apa yang diimplementasikan sudah terlaksanakan atau belum. Berdasarkan hasil anaisis uji terbatas diperoleh hasil pada subtema 1 rata-rata memperoleh nilai 93,89 pada pegimplementasian RPP yang terkategori memeiliki kualifikasi A, dan pada subtema 2 rata-rata memperoleh nilai 90,19 pada pengimplementasian RPP yang terkategori memiliki kualifikasi A, dan terahir pada subtema 3 memperoleh nilai 91,85 pada pengimplementasian RPP yang terkategori

memiliki kualifikasi A dalam

pemngimplementasian. Sehingga jika

dirata-ratakan dari subtema 1 sampai 3 memperoleh nilai 91,98 yang menujukan kualifikasi pengimplementasian terkategori

A. Pada kurikulum 2013

pengimplementasinya berbasis tematik

terpadu dan menggunakan pendekatan saintifik, bagi guru ini merupakan sesuatu hal yang baru, baik itu bagi guru yang sudah lama mengajar maupun yang masih baru. sehingga guru-guru yang terdoktrin

dengan pola mengajar lama sulit

menerapkan pola tematik terpadu.

Berdasarkan masa kerja ingin diketahui

apakah terdapat perbedaan tingkat

pengetahuan guru tentang filosofi

pembelajaran tematik terpadu, sehingga dilakukan penelitian kepada 30 orang guru

kelas dengan mengisi kolom pada

kuesioner pedagogik yang diberikan.

Berdasarkan hasil analisis bahwa guru yang memiliki masa kerja dibawah 5 tahun memiliki pemahaman tentang pembelajaran tematik terpadu rata-rata 82,27 terkategori Baik, sedangkan guru yang memiliki masa kerja 5 sampai 10 tahun memperoleh rata-rata 84,14 terkategori Baik, dan guru yang memiliki masa kerja di atas 10 tahun memperoleh rata-rata 83,76 terkategori

Baik. Jika dirata-ratakan secara

keseluruhan memperoleh nilai rata-rata 82,67 dan terkategori Baik.

PENUTUP Simpulan

Pengembangan perangkat

pembelajaran RPP tematik terpadu

merupakan suatu langkah dan solusi untuk mengatasi masalah yang terdapat dalam proses pembelajaran pada sekolah dasar. Produk yang dikembangkan akan sangat membantu guru dalam menunjang proses

pembelajaran tematik terpadu sesuai

dengan yang diinginkan dalam kurikulum 2013. Produk yang dikembangkan ini menekankan pada keaktifan siswa melalui

pendekatan saintifik dalam kegiatan

pembelajaran yang dirancang sesuai

dengan karakteristik siswa sekolah dasar, selain itu Produk RPP juga dilengkapi dengan penilaian yang bersifat otentik

artinya melakukan penilaian secara

keseluruhan mulai dari proses hingga hasil yang dicapai dengan mengembangkan rubrik pada tiga ranah yaitu Afektif, kognitif, dan psikomotor.

RPP yang dikembangkan telah diuji validitasnya oleh tim ahli dan praktisi dalam hal ini oleh dosen dan guru-guru di sekolah dasar yang menjadi piloting dalam

(7)

mengimplementasikan kurikulum 2013. Berdasarkan hasil analisis bahwa RPP

tematik terpadu yang dirancang

memperoleh 0,83 dianalisis menggunakan rumus alpa cronbach kemudian hasil

tersebut dikonversikan menggunakan

tingkat pencapaian dengan skala 5 dan memperoleh kualifikasi layak dan tidak perlu revisi. Selanjutnya dilakukan uji terbatas yaitu mengimplementasikan RPP yang telah dirancang oleh guru kelas IV di 6 kelas yang berbeda dan diamati oleh kepala sekolah dan peneliti. Berdasarkan hasil analisis uji terbatas dengan rumus

weighting aditive (dalam skala 100)

memperoleh rata-rata skor 91,98.

Kemudian dikonversikan ke Penilaian

Acuan Patokan (PAP) yang berbasis

mastery learning memperoleh kualifikasi A artinya RPP yang telah dikembangkan

memenuhi kriteria dan layak untuk

digunakan.

Wawasan pedagogik guru

terhadap filosofi pembelajaran tematik terpadu berdasarkan masa kerja di bawah 5 tahun, 5 tahun sampai 10 tahun dan di atas 10 tahun. Analisis data dilakukan dengan dua yaitu rumus weighting aditive (dalam skala 100) dan Chi kuadrat.

Rumus weighting aditive (dalam skala 100) memperoleh rata-rata skor

83,76. Kemudian dikonversikan ke

Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang

berbasis mastery learning memperoleh

kualifikasi B. Artinya wawasan pedagogik

guru terhadap filosofi pembelajaran tematik

terpadu Baik. sedangkan rumus Chi kuadrat

mendapatkan X²hitung > X²tabel. Jadi

terdapat hubungan antara masa kerja guru dengan tingkat pemahaman guru terhadap filosofi pembelajaran tematik terpadu. saran

Berdasarkan pengamatan, terdapat

beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk ditindak lanjuti antara lain :

1. Pada penelitian ini RPP dikembangkan hanya pada satu tema yaitu peduli terhadap makhluk hidup pada kelas IV semester II, maka disarankan untuk

pengembangan selanjutnya dapat

mengembangkan beberapa tema dan pada kelas yang berbeda

2. Ditinjau dari desain pengembangan 4-D.

Model ini terdiri dari 4 tahap

pengembangan yaitu define, design,

develop, dan disseminate, penelitian ini

hanya sampai pada tahap develop,

maka penelitian ini dapat dilanjutkan ke

tahap disseminate

3. Pengembanga RPP tematik terpadu ini diharapkan menjadi penggerak bagi para pendidik untuk dapat mengembangkan

inovasi-inovasi terbaru ke dalam

pembelajaran baik berupa perangkat pembelajaran, media dan lain-lain yang bersifat meningkatkan kualitas dunia pendidikan.

4. Perangkat pembelajaran berupa RPP yang dikembangkan ini masih memiliki kekurangan dalam rancangan maupun implementasi, kedepannya diharapkan

agar dapat disempurnakan agar

mendapat hasil yang lebih baik dan dapat digunakan secara berkelanjutan. DAFTAR RUJUKAN

Dantes, Nyoman. 2014. “Kurikulum 2013

Sebagai Kurikulum Berbasis

Afeksi” (Makalah). Disajikan Pada Seminar Keluarga Alumni PGSD Undiksha Singaraja Bali, Tanggal 06 Maret 2014.

Daryanto , Herry Sudjendro. 2014. Siap Menyongsong Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media

Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia. Permendikbud 81 A

Tahun 2013 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum. Jakarta : 2013

Fauzinesia. 2012. Latar belakang

pengembangan RPP. Disajikan pada

http://fauzinesia.blogspot.com/20

12/06/latar-belakang-pengembangan-rpp.html di unduh Tanggal 11 Maret 2014 Ichsan. 2012. Karakteristik Kurikulum Baru.

Disajikan pada

http://tunas63.wordpress.com/20 12/11/16/karakteristik-kurikulum-baru-2013/ di unduh tanggal 9 Juli 2014

(8)

I Wayan, Jiwa. 2013. Pengaruh

Implementasi Pembelajaran

Tematik Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas IV Gugus Empat Di

Kecamatan Gianyar. Jurnal

(online) Volume 3 Program Studi

Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan. Universitas Pendidikan Ganesha

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Gambar

Tabel 2 hasil uji coba terbatas

Referensi

Dokumen terkait

[r]

I would recommend watching poker on TV, going to the casino and just watching and many online casinos will give you the option of watching a game.. This will give you the chance

Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.. Badan Pusat

Selain teknik pertumbuhan bakteri atau teknik isolasi di atas, dikenal juga adanya teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang merupakan suatu teknik pemindahan suatu

yang teridentifikasi sesuai dengan karakteristik dari Vuuren dkk, tahun 2006, yaitu sel-sel bervariasi dalam bentuk, terutama pada bagian katup, tapi bentuk yang paling

Az epizódok jellemzője, hogy időbeli határaik vannak, a tanulás kimenetele és folyamata elkülöníthető epizódonként, így elemzési egységekként szolgálhatnak a

[r]