SultraJournal of Economics and Business 72
PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) , RETURN ON EQUITY (ROE), DAN
EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN MILIK
BUMN TAHUN 2004-2018
Oleh: 1)La Ode Abdul Manan,2)Sahyunu,3)Roni
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sulawesi Tenggara E-mail: laodeabdulmanan9@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (EPS) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham perbakan milik BUMN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan inferensial. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Perusahaan Perbankan milik BUMN yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampel jenuh. Sampel di dalam penelitian ini sebanyak 3 perusahaan yang terdaftar terus menerus dari periode 2004-2018 dalam Bursa Efek Indonesia.
Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yang diambil dalam web resmi Bursa Efek Indonesia. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. dengan tujuan menguji pengaruh Return On Asset (𝑋1), Return On Equity (𝑋2) dan Earning Per Share
(𝑋3) terhadap harga saham (Y).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
Return On Asset (ROA) terhadap harga saham. Berbeda dengan Return On Equity (EPS), EPS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Begitu juga Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Kata Kunci : Harga Saham, Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS)
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of return on assets, Return On Equity and Earning Per Share on stock prices. This research is a quantitative research with descriptive and inferential approaches. The populations in this study are all BUMN Banking companies listed in the Indonesia Stock Exchange. The sampling technique uses Saturated sampling method. The sample in this study was 3 companies registered continuously from the period 2004-2018 in the Indonesia Stock Exchange.
The data used in the study is secondary data taken on the official website of the Indonesia Stock Exchange. Data analysis using multiple linear regression analysis. with the aim of testing the effect of return on assets (𝑋1), Retrun On equity (𝑋2) and Earning per Share (𝑋3) to stock prices (Y).
SultraJournal of Economics and Business 73 The results of this study indicate that there is no a significant effect between Retun On Assets (ROA) on stock prices. unlike Return on equity has a negative significant effect on stock prices. likewise earning per share has affect stock prices
Keywords: Stock Price, Return On Asset, Return On Equity, earning Pers hare
1. PENDAHULUAN
Saham merupakan suatu bentuk penyertaan modal yang di investasikan oleh seorang atau sekelompok investor didalam sebuah perusahaan. Selain itu saham juga merupakan salah satu surat berharga yang dapat di nyatakan sebagai bukti tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan, khususnya perusahaan publik yang memperdagangkan saham. Investasi dalam bentuk saham banyak dipilih oleh para investor ataupun calon investor, karena saham mampu memberikan keuntungan yang menarik bagi para penanam modal atau investor. Dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga saham juga dapat mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan harga saham.
Harga saham suatu perusahaan mencerminkan nilai perusahaan di mata investor apabila harga saham suatu perusahaan tinggi maka nilai perusahaan di mata investor juga baik, hal ini dikarenakan investor atau calon investor memiliki kepercayaan lebih terhadap perusahaan yang berhasil mengelolah perusahaanya, dan sebaliknya. Pergerakan harga saham merupakan naik dan turunnya harga saham di bursa saham yang dipengaruhi beberapa faktor, dimana peningkatan dan penurunan harga saham mencerminkan kinerja perusahaan.
Pada prinsipnya jika perusahaan dapat menghasilkan laba setiap tahun maka, hal ini tentunya dapat meningkatkan permintaan akan saham yang dimiliki oleh perusahaan. Jika ini yang terjadi maka secara tidak langsung harga saham perusahaan tersebut akan mengalami peningkatan lebih tinggi dari sebelumnya dikarenakan kepercayaan investor ataupun calon investor terhadap perusahaan. Begitu juga sebaliknya jika perusahaan tidak menunjukkan peningkatan laba dari tahun ketahun maka, hal ini akan mempengaruhi permintaan saham perusahaan itu sendiri. Jika hal ini terjadi secara tidak langsung akan mempengaruhui harga saham pada perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan menggunakan analisis fundamental, investor dapat menganalisis laporan neraca, laporan rugi
SultraJournal of Economics and Business 74
laba, laporan perubahan modal, laporan arus kas serta analisis rasio keuangan. Hasil perhitungan analisis rasio tersebut dijadikan sebagai dasar dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi..
Salah satu sektor yang terdaftar di pasar modal pada Bursa Efek Indonesia adalah sektor perbankan. Saham sektor perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia diantaranya saham Bank Umum Swasta, saham Bank Pembangunan Daerah, saham Bank Umum Syari’ah, serta saham Bank Umum Milik Negara. Manajemen dituntut untuk meningkatkan kinerja sehingga memaksimumkan nilai perusahaan bagi shareholder (Harmono, 2009). Hasil atas peningkatan kinerja pada sektor-sektor perbankan dapat dilihat melalui permintaan kredit baik konsumsi masyarakat maupun kredit investasi korporasi cukup mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, membaiknya kualitas kredit yang tercermin pada penurunan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL), membaiknya sindikasi kredit untuk membiayai infrastruktur pemerintah, serta pertumbuhan laba per lembar saham dari tahun ke tahun pada sektor perbankan. Peningkatan-peningkatan kinerja sektor perbankan tersebut berbanding terbalik pada harga saham sektor perbankan BUMN yang sempat mengalami beberapa kali penurunan harga.
Penelitian yang dilakukan Novasari (2013) menunjukkan bahwa variabel DER secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham, namun variabel EPS secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga saham. Sedangkan variabel EPS dan DER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian Qoribulloh (2013), sejalan dengan penelitian Nordiana dan Budiyanto (2017) dimana hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa secara parsial Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Egam, Ilat dan Pangerapan (2017) menemukan adanya perbedaan hasil penelitian antara variabel EPS, ROE dan harga saham. Hasil menunjukan bahwa variabel EPS secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham, variabel ROE secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham, serta variabel ROA, ROE, dan EPS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Berdasarkan latar belakang di atas, dan penelitian terdahulu yang menunjukkan perbedaan hasil penelitian yang terjadi, maka penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui kebenaran pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham pada sektor perbankan BUMN
SultraJournal of Economics and Business 75
pada Indeks Harga Saham Gabungan dengan judul penelitian “Pengaruh Return On Asset
(ROA) , Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham Perbankan Milik BUMN Tahun 2004-2018
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengaruh Pengaruh Return On Asset
(ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) baik secara simultan maupun secara parsial terhadap harga saham perbankan BUMN periode 2004-2018. Dengan mengatahui pengaruh secara simultan dan maupun secara parsial, diaharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang pengaruh rasio keuangan perusahaan terhadap harga sahamnya. Selain itu, bagi investor dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan investasi pada bursa efek khususnya dalam melakukan investasi dan melakukan perdagan saham perbankan milik BUMN, dan bagi instansi pendidikan dapat dijadikan pengetahuan dan pertimbangan dalam penelitian berikutnya.
2. Kajian Pustaka 2.1 Pasar Modal
Pengertian Pasar Modal dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi- obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah (2011:4). Sedangkan menurut Martalena dan Malinda (2011:2), Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Peran pasar modal diantaranya Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual-belikan. Ditinjau dari segi lain, pasar modal memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi sehingga kedua belah pihak dapat melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka (pembeli dan penjual bertemu secara langsung) (Sunariyah (2011:7). Menurut menurut Martalena dan Malinda (2011:3) yaitu Fungsi Saving , Fungsi kekayaan, Fungsi likuiditas dan fungsi pinjaman
SultraJournal of Economics and Business 76
Husnan Suad (2008:29) memaparkan pengertian Saham adalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Sedangkan menurut Fahmi (2012:81) Saham merupakan salah satu instrument pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya.
Menurut Sapto (2006:31) saham adalah “Surat berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau institusi dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut istilah umumnya, saham merupakan bukti penyertaan modal dalam suatu kepemilikan saham perusahaan. Kemudian menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:5) Saham (stock) merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
2.3Harga Saham
Sartono (2008:70) menyatakan bahwa Harga saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham cenderung naik. Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun.
Menurut Jogiyanto (2008:167) pengertian dari harga saham adalah Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangutan di pasar modal. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2010:7) harga saham adalah Harga saham menentukan kekayaan pemegang saham. Maksimalisasi kekayaan pemegang saham diterjemahkan menjadi maksimalkan harga saham perusahaan. Harga saham pada satu waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang diharapkan diterima di masa depan oleh investor “rata-rata” jika investor membeli saham.
SultraJournal of Economics and Business 77
2.4Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Menurut Brigman dan Houston (2010), harga saham dipengaruhi oleh beberapa factor utama yaitu Faktor internal diantaranya adalah Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalaba sebelum akhir tahun viscal dan setelah akhir tahun vicscal earning per share
(EPS), dividen per shere (DPS), Price Earning Ratio (PER), Net profit margin (NPM), return on assets (ROA), Return On Equity dan lain-lain.
2.5Return On Asset (ROA)
ROA menggambarkan sejauh mana kemampuan asset-asset yang dimilki perusahaan bisa menghasilkan laba (Tandelilin, 2007). ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau asset yang dimilikinya (Darmaji, 2006). ROA merupakam gambaran produktivitas perusahaan mengelola dana sehingga menghasilkan keuntungan (Wild,et.All, 2005 ). Perhitungan atas total aktiva ROA dihitung dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasanya dengan total aktiva. Adapun rumus ROA adalah (Husnan, 2001) :
ROA = Laba Setelah Pajak
Total Aktiva x 100% 2.6Return On Equity
ROE atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menggambarkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini semakin baik karena posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian juga sebaliknya (Kasmir, 2008). ROE merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal saham sendiri. Adapun rumus ROE adalah :
ROE = Earning After interest and Tax Equity
Semakin besar nilai ROE, akan menunjukan kinerja perusahaan yang semakin baik pula, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh modal yang diberikan pada perusahaan.
SultraJournal of Economics and Business 78
2.7Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) Pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki (Fahmi, 2013:138). apabila nilai rasio Earning Per Share (EPS) yang dibagikan kepada para investor tinggi maka menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang baik kepada pemegang saham, sedangkan Earning Per Share (EPS) yang dibagikan rendah maka menandakan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu memberikan profit
yang diharapkan pemegang saham. Perhitungan Earning Per Share bisa menggunakan rumus sebagai berikut.
𝐸𝑃𝑆 =𝐸𝐴𝑇 𝐽𝑆𝑏 Dimana :
EPS = Earning Per Share
EAT = Earning After Tax atau pendapatan setelah pajak 𝐽𝑆𝑏 = Jumlah saham yang beredar
2.8Bank
Menurut Lukman Dendawijaya (2003: 25) Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan.
2.9Kerangka Pikir
Return On Asset (𝑋1)
Perusahaan Perbankan BUMN yang terdaftar di BEI Tahun
2004-2018 Return On Equity (𝑋2) Earning Per Share (𝑋3) Harga Saham (Y)
Analasis Regresi Linear Berganda
SultraJournal of Economics and Business 79
2.10 Hipotesis
Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
𝐻1 : Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning per share (EPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham
𝐻2 : Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga saham 𝐻3 : Return On Equity (ROE) berpengaruh Signifikan terhadap harga saham
𝐻4 : Earning per share (EPS) berpengaruh Signifikan terhadap harga saham 3 Metode Penelitian
3.1Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2018. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh dimana obyek penelitian merupakan semua Bank BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2018, yaitu: Bank BNI, Bank BRI dan Bank Mandiri
3.2Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan Bank BNI, Bank BRI dan Bank Mandiri berupa ROA, ROE, EPS dan Harga Saham yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia
SultraJournal of Economics and Business 80
yaitu www.idx.co.id serta data harga saham yang diperoleh dari situs www.investing.com,
www.bri.co.id, www.bni.co.id , dan www.bankmandiri.co.id 3.3Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode Studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan informasi yang terdapat dalam artikel surat kabar, buku-buku, maupun karya ilmiah pada penelitian sebelumnya.
3.4Teknik Analisis Data
Metode analisis data lebih lanjut yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik infrensial yakni analisis regresi linier berganda, Uji asumsi klasik, Uji Simultan (Uji F) dan Uji parsial (Uji t) menggunakan aplikasi SPSS 16 dan Eview 10 . Model persamaan regresi yang terbentuk adalah
Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3X3 dimana :
Y adalah Harga Saham
a adalah konstanta
b1, b2, dan b3 adalah Koefisien Regresi independent
X1 adalah Return On Asset
X2 adalah Return On Equity (ROE)
X3 adalah Earning Per Share (EPS) 4 Hasil dan Pembahasan
4.1Deskriptif Variabel Peelitian
Berikut hasil statistik deskriptif Harga Saham (Y), ROA (𝑋1), ROE (𝑋2) dan EPS (𝑋3) perbankan milik BUMN tahun 2004-2018 Menggunakan Eview 10
Date: 01/22/20 Time: 23:06 Sample: 2004 2018
SultraJournal of Economics and Business 81 Mean 5251.089 3.408000 23.52487 456.6929 Maximum 11675.00 6.850000 43.83000 1071.510 Minimum 680.0000 1.100000 2.490000 29.90000 Std. Dev. 3260.913 1.206195 10.40741 276.2162 Observations 45 45 45 45
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data observation atau data yang diamati adalah 45. Nilai mean menunjukan rata-rata setiap variabel. Rata-rata Harga saham (HS) adalah Rp 5251,098, maksimum atau harga saham tertinggi yaitu Rp 11675, minimum atau harga saham terendah adalah Rp 680 sedangkan standar deviasi harga saham berada pada Rp 3260. Rata-rata ROA adalah 3,408%, maksimum atau ROA tertinggi yaitu 6,85%, minimum atau ROA terendah adalah 1,1%, sedangkan standar deviasi ROA berada pada 1,206%. Rata-rata ROE adalah 23,52%, maksimum atau ROE tertinggi yaitu 43.83%, minimum atau ROE terendah adalah 2.49%, sedangkan standar deviasi ROE berada pada 10.40%. Rata-rata EPS adalah Rp 456.69, maksimum atau EPS tertinggi yaitu Rp 1071.51, minimum atau EPS terendah adalah Rp 29.9 sedangkan standar deviasi harga saham berada pada Rp 276.21
4.2 Korelasi ROA, ROE, EPS dan Harga Saham
Analisis korelasi adalah alat statistik yang digunakan untuk melihat hubungan dua variabel atau lebih. Analisis korelasi berikut ini diperoleh meggunakan Software SPSS 16
Correlations
HS ROA ROE EPS
HS Pearson Correlation 1 .116 .107 .849**
Sig. (2-tailed) .448 .482 .000
N 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel korelasi di atas, dapat diketahui bahwa banyaknya data yang diamati adalah 45 data. Korelasi ROA dengan harga saham sebesar 0,116 atau 11,6% dengan nilai signifikansi 0,448. Nilai sig (0,448) > α (0,05) sehingga dapat dikatakan hubungan antara ROA dan harga Saham tidak signifikan atau ROA memiliki hubungan yang lemah dengan harga saham. Korelasi ROE dengan harga saham sebesar 0,107 atau 10,7% dengan nilai signifikansi
SultraJournal of Economics and Business 82
0,482. Nilai sig (0,482) > α (0,05) sehingga dapat dikatakan hubungan antara ROE dan harga Saham tidak signifikan atau ROE memiliki hubungan yang lemah dengan harga saham. sedangkan Korelasi EPS dengan harga saham sebesar 0,849 atau 84,9% dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai sig (0,000) < α (0,05) sehingga dapat dikatakan hubungan antara EPS dengan harga Saham sangat signifikan atau EPS memiliki hubungan yang kuat dengan harga saham
4.3Uji Asumsi Klasik 4.3.1 UjiNormalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.53866913E3
Kolmogorov-Smirnov Z .822
Asymp. Sig. (2-tailed) .509
a. Test distribution is Normal.
Data berdistribusi Normal dengan Nilai KS > α (0,05) 4.3.2 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 ROA .676 1.478 ROE .645 1.551 EPS .839 1.191 a. Dependent Variable: HS
Tidak ada satupun nilai Tolerance varibel bebas yang sama dengan 1. Keseluruhan nilai
Tolerance variabel bebas lebih kecil dari 1. Sedangkan nilai VIF seluruh variabel bebas tampak lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas atau hubungan linear atar variabel bebas.
4.3.3 Uji Heterokedasitas
Dependent Variable: RES_ABSOLUT Method: Panel Least Squares Date: 01/26/20 Time: 15:28
SultraJournal of Economics and Business 83
Sample: 2004 2018 Periods included: 15 Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 45
F-statistic 0.480248 Durbin-Watson stat 1.884371
Prob(F-statistic) 0.697806
F hitung (0,480) < F tabel (2,83) artinya model regresi tidak signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedasitas pada model atau dengan kata lain semua variabel bebas yang terdapat pada model ini memiliki varian yang sama atau homogeny
4.3.4 Uji AutoKrelasi
Dependent Variable: HS Method: Panel Least Squares Date: 01/21/20 Time: 00:33 Sample: 2004 2018
Periods included: 15 Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 45
Sum squared resid 1.04E+08 Schwarz criterion 17.83112
Log likelihood -393.5869 Hannan-Quinn criter. 17.73040
F-statistic 47.71667 Durbin-Watson stat 1.755761
Prob(F-statistic) 0.000000
Nilai Durbin-Watson terletak antara -2 dan +2 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi
4.4Analisis Regresi Berganda
Redundant Fixed Effects Tests Equation: MODEL_CE Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 3.573875 (2,39) 0.0376
Cross-section Chi-square 7.572896 2 0.0227
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: HS
Method: Panel Least Squares Date: 01/24/20 Time: 23:27
SultraJournal of Economics and Business 84
Sample: 2004 2018 Periods included: 15 Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 45
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ROA -181.7673 242.2379 -0.750367 0.4573
ROE -67.77500 28.75778 -2.356753 0.0233
EPS 11.24302 0.949596 11.83980 0.0000
C 2330.341 760.1725 3.065543 0.0038
R-squared 0.777355 Mean dependent var 5251.089
Adjusted R-squared 0.761064 S.D. dependent var 3260.913
S.E. of regression 1593.968 Akaike info criterion 17.67053
Sum squared resid 1.04E+08 Schwarz criterion 17.83112
Log likelihood -393.5869 Hannan-Quinn criter. 17.73040
F-statistic 47.71667 Durbin-Watson stat 1.755761
Prob(F-statistic) 0.000000
Ih 4.4.1 Chow Test (Uji F)
Berdasarkan output eview di atas, dimana model terbaik berdasarkan chow test (uji F) dimana nilai prob. cross sectin F (0,037) < α (0,05) sehingga model regresi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Model Fixed Effect. (Model FE)
4.4.2 Koefisien Determiasi
Berdasarkan tabel Model FE di atas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien Adjested R Square sebesar 0,787. Koefisien Adjested R Square menunjukan bahwa variabel ROA, ROE da EPS mampu mempengaruhi harga saham sebesar 78,7% sedagkan sisaya 21,3% dipengaruhi faktor lain. Dengan kata lain, perubahan harga saham perbankan milik BUMN dapat dijelaskan menggunakan variabel ROA, ROE dan EPS sebesar 78,7% dan 21,3% sisaya dijelaskan oleh faktor lain
4.4.3 Uji Simultan (Uji F)
Berdasarkan model FE (Fixed Effect), diperoleh nilai F hitung = 33,65 sedagkan F tabel (df1=3 dan df2 (N-k) = 41) = 2,83. Jika dibandikan, maka F hitung > F tabel (33,65 > 2,83)
SultraJournal of Economics and Business 85
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama atau secara simultan variabel bebas (ROA, ROE dan EPS) dapat menjelaskan perubahan pada variabel terikat (Y) atau variabel bebas berpegaruh signifikan terhadapa harga saham (Y)
4.4.4 Uji Parsial (Uji t)
Berasarkan tabel model FE (Fixed Effect), Nilai t hitung koefisein variabel ROA (𝑋1) adalah -0,55 atau |t hitung| = 0,55 sedangkan t tabel (df = n-k = 41) pada α = 0,05 = 2,019. Jika dibandingkan maka |t hitung| < t tabel (0,55 <2,019) artinya secara parsial variabel ROA (𝑋1) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y).
Nilai t hitung variabel ROE (𝑋2) adalah -2,29 atau |t hitung| = 2,29. Jika dibandingkan
maka |t hitung| = 2,29 > t tabel = 2,019 artinya secara parsial variabel ROE (𝑋2) berpengaruh
signifikan terhadap harga saham (Y)
Nilai t hitung variabel EPS (𝑋3) adalah 12.26. Jika dibandingkan maka |t hitung| = 12,26 > t tabel = 2,019 artinya secara parsial variabel EPS (𝑋3) berpengaruh signifikan terhadap
variabel harga saham (Y)
4.4.5 Model Persamaan Regresi
Model regresi linear bergada yang dihasilkan berdasarkan persamaan matematis berikut 𝑌 = 𝛼 + 𝑏1𝑋1+ 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3
dengan memasukan konstanta (a), koefisien variabel ROA (𝑏1), koefisien variabel ROE (𝑏2) dan koefisien variabel EPS (𝑏3) yang tampak pada model FE maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut
𝑌 = 2265,71 + (−143,19)𝑅𝑂𝐴 + (−66,44)𝑅𝑂𝐸 + 11,02𝐸𝑃𝑆
Persamaan di atas menunjukan bahwa nilai konstansta sebesar 2265,51. Koefisien regresi untuk variabel ROA sebesar -143,19 , variabel ROE sebesar -66,44 dan Variabel EPS sebesar 11,02. Nilai konstanta artinya harga saham (HS) akan konstan pada angka 2265,51 apabila variabel bebas tidak ada (0).
SultraJournal of Economics and Business 86
Koefisien regresi ROA bernilai negatif menunjukan pengaruh yang berlawanan arah dengan harga saham artinya pada saat ROA naik 1% maka harga saham akan turun sebesar 143,19 dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan atau tetap.
Koefisien regresi untuk variabel ROE sebesar -66,44 Koefisien regresi ROE bernilai negatif menunjukan pengaruh yang berlawanan dengan harga saham. Artinya jika ROE naik 1% maka harga saham akan turun sebesar 66,44 dengan asumsi variabel bebas lainya konstan atau tetap.
Koefisien regresi variabel EPS sebesar 11,02. Koefisien regresi ROE bernilai positif menunjukan pengaruh yang searah dengan harga saham. Artinya semakin naik nilai EPS maka harga saham semakin naik. Artinya pada saat nilai EPS naik atau bertambah sebesar 1 rupiah maka harga saham akan naik sebesar 11,02 rupiah dengan asumsi variabel bebas lainya konstan atau tetap
5 Penutup
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneltian, dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Secara simultan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share
(EPS) berpengaruh signifikan terhadap Harga saham Perbankan milik BUMN.
2. Secara parsial Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham perbankan milik BUMN
3. Secara parsial Return On Equity (ROE) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham perbankan milik BUMN
4. Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham perbankan milik BUMN.
SultraJournal of Economics and Business 87
5.2Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, ada beberap hal yang dapat disarankan sebagai berikut
1. Bagi investor agar menjadikan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan
Earning Per Share (EPS) sebagai referensi sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan sektor Perbankan.
2. Bagi instansi pendidikan khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sulawesi Tenggara agar sejak dini mempersiapkan pembelajaran tentang pasar modal secara menyeluruh sehingga generasi kedepan adalah generasi yang melek terhadap investasi dan pasar modal.
DAFTAR PUSTAKA
Danang Sunyoto. 2013. Analisis Laporan Keuangan untuk Bisnis (Teori dan Kasus), CAPS. Yogyakarta.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Score card (Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis). Bumi Aksara. Jakarta.
Irvan Fahmi. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Alfabeta. Bandung.
John Wild, et. All. 2005. Analisis Laporan Keuangan, Yavini dan Nurwahyu (terjemahan).
Salemba Empat. Jakarta.
Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan Edisi 11. PT. Rajagrafindo.Jakarta. Lukman Syamsuddin,2009. Analisis Laporan Keuangan, PT. Raja grafindo. Jakarta.
Husnan, Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori dan Analisis Sekuritas Edisi 4, UPP YKPN. Yogyakarta.
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Multivariat, Edisi Revisi, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo. Jakarta
Subiyantoro, E. & Andreani, F. (2003). Analisis faktor-faktor yang memengaruhi harga saham.
SultraJournal of Economics and Business 88
Suharno, 2016.Pengaruh Harga Saham Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Terdafatar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014, Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta:
Stella, 2009. Pengaruh PER, DER, ROA dan PBV terhadap Harga Pasar Saham.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 11(2), 97–106.
Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta. Rajawali Pers.
Tandelilin, Eduardus. 2007. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPFE. Yogyakarta. Tjipto Darmaji dan Hendy M. Fhakrudin. 2006. Pasar Modal di Indonesia. Salemba Empat.
Jakarta.
https://www.bri.co.id/laporan diakses pada tanggal 21 Januari 2020
https://www.bni.co.id/en-es/company/hubunganinvestor/presentationreport diakses pada tanggal 21 Januari 2020
https://www.bankmandiri.co.id/annual-report diakses pada tanggal 21 Januari 2020
https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/lapran-keuangan-dan-tahunan diakses pada tanggal 21 Januari 2020
https://www.investig.com/equities/bank-rakyat-indnesia-historical-data diakses pada tanggal 21 Januari 2020
https://www.investig.com/equities/bank-bni-tbk-historical-data diakses pada tanggal 21 Januari 2020
https://www.investig.com/equities/bank-mandiri-t-historical-data diakses pada tanggal 21 Januari 2020