Informasi Dokumen
- Penulis:
- La Ode Hasiara
- Pengajar:
- Prof. Ahmad Sonhadji K.H., M.A., Ph.D.
- Ir. Ibayasid, M.Sc.
- Bapak Dr. Ir. Tumingan, M.T.
- Bapak Muhammad Irwan, S.T., M.T.
- Bapak Rifadin Noor, S.E., M.Si.
- Bapak Dr. Sabri Nurdin, S.E., M.M.
- Bapak Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Akt., CA.
- Bapak Eko Adi Widiyanto, S.E., M.SA.
- Sekolah: Politeknik Negeri Samarinda
- Mata Pelajaran: Penelitian Kualitatif
- Topik: Metode Penelitian Kualitatif dengan Rancangan Studi Multikasus dan Multisitus
- Tipe: buku
- Tahun: 2018
- Kota: Samarinda
Ringkasan Dokumen
I. Pendahuluan
Buku ini memperkenalkan penelitian studi kasus, khususnya rancangan multi kasus dan multi situs, sebagai metode penelitian kualitatif yang relevan untuk pendidikan tinggi. Ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap proses penelitian, bukan hanya hasil akhir, sejalan dengan pendekatan kualitatif. Buku ini bertujuan untuk menjadi panduan bagi mahasiswa dan peneliti di berbagai jenjang pendidikan, khususnya dalam bidang manajemen, bisnis, dan akuntansi, untuk mengaplikasikan metode penelitian ini secara efektif dan efisien. Perbedaan antara pendekatan kualitatif positivistik yang dibahas dalam buku ini dengan pendekatan kualitatif murni juga dijelaskan, menekankan fokus pada proses pengujian dan pengembangan teori yang telah mapan.
II. Studi Kasus Penelitian Sosial
Bab ini membahas relevansi studi kasus dalam penelitian sosial, khususnya di pendidikan vokasi. Studi kasus memungkinkan pemahaman holistik terhadap fenomena kompleks di dunia kerja nyata, seperti proses manajerial dan dinamika perusahaan. Ia menekankan penggunaan studi kasus sebagai alat penelitian di berbagai tingkatan pendidikan, dari sarjana hingga doktor, dengan penyesuaian bobot dan kompleksitas kajian sesuai paradigma masing-masing jenjang. Diskusi mengenai studi kasus tunggal versus multi kasus juga diuraikan, menunjukkan kegunaan masing-masing dalam konteks pembelajaran dan penelitian.
2.1 Studi Kasus Tunggal
Studi kasus tunggal, sesuai untuk mahasiswa S1, berfokus pada deskripsi proses atau serangkaian peristiwa dalam satu latar sosial unik. Pengumpulan dan analisis data mengikuti prosedur standar, meliputi pengumpulan bukti, pengujian keabsahan data, dan analisis data. Meskipun relatif sederhana, studi kasus tunggal memberikan landasan penting bagi pemahaman metodologi penelitian kualitatif dan analisis data yang mendalam.
2.2 Aksi dan Penelitian
Bagian ini menjelaskan pentingnya sintesis data dari berbagai sumber dalam studi kasus, khususnya memadukan hasil wawancara dengan bukti lain. Ia menekankan peran studi kasus dalam pembelajaran kolaboratif, di mana mahasiswa diajak untuk menganalisis isu bisnis kompleks melalui simulasi dan diskusi kelompok. Pengalaman ini melatih keterampilan penting seperti mendengarkan, mengasimilasikan pendapat, dan persuasi, keterampilan yang esensial dalam lingkungan kerja profesional.
2.3 Studi Kasus sebagai Alat
Studi kasus dipandang sebagai teknik pengajaran yang efektif untuk menyampaikan ide dan konsep, mendorong diskusi mendalam dan perdebatan. Ia dapat digunakan dalam berbagai bidang studi dan berbagai panjang dokumen. Pentingnya fokus pada proses penelitian dalam studi kasus, bukan hanya hasil, ditekankan, sejalan dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan studi kasus sebagai metode inti dalam pembelajaran, khususnya di pendidikan vokasi, juga dibahas.
2.4 Studi Kasus dalam Penelitian
Dua ciri utama studi kasus dijelaskan: membangun bukti valid dan terpercaya, serta menciptakan narasi deskriptif. Penelitian kualitatif menekankan penggunaan teori dan hasil penelitian sebelumnya untuk menjustifikasi temuan. Perbedaan antara analisis positivistik dan fenomenologis dalam studi kasus dibahas, serta pentingnya pembuktian empiris yang kuat dalam mendukung atau menentang teori yang sudah ada.
III. Studi Kasus dan Pengumpulan Bukti
Bab ini membahas pentingnya definisi dan lingkup studi kasus dalam penelitian manajemen, bisnis, dan akuntansi. Ia menjelaskan pentingnya pengumpulan bukti empiris di lapangan dan proses transformasi fakta empiris menjadi konsep. Studi kasus memiliki cakupan luas, dari individu hingga organisasi besar, bahkan kebijakan ekonomi. Tantangan dalam mendefinisikan unit analisis dan batasan waktu penelitian dibahas, serta pentingnya perbandingan hasil temuan dengan penelitian lain yang relevan.
3.1 Definisi Studi Kasus
Berbagai definisi studi kasus dikaji, meliputi studi kasus sebagai penyelidikan empiris terhadap fenomena kontemporer, dan sebagai usaha menjelaskan keputusan dan implementasinya. Perbedaan mendasar antara penelitian kualitatif positivistik dan non-positivistik dibahas, menekankan pada proses penemuan kebenaran ilmiah dan pengujian teori yang sudah mapan. Pentingnya penggunaan sumber bukti multiple untuk meminimalisir bias ditekankan.
3.2 Lingkup Studi Kasus
Lingkup studi kasus meliputi fakta empiris, konsep, dan beragam unit analisis, dari individu hingga kebijakan ekonomi. Tantangan dalam membatasi waktu penelitian dan memilih unit analisis yang tepat dibahas, terutama dalam konteks bisnis dan manajemen yang kompleks. Pentingnya homogenitas karakteristik penelitian dan perilaku yang diteliti untuk memungkinkan perbandingan hasil temuan ditekankan.
3.3 Penyelidikan Mendalam tentang Studi Kasus
Bab ini membahas pentingnya penyelidikan mendalam dalam studi kasus, menekankan integrasi dengan metode lain seperti survei, wawancara, dan analisis dokumen. Ia menjelaskan potensi bias dan tantangan dalam studi kasus, seperti memakan waktu dan mahal, serta pentingnya penggunaan sumber bukti multiple untuk mengurangi bias. Keunggulan studi kasus sebagai pendekatan holistik dalam memahami kompleksitas organisasi dan perilaku manusia juga dibahas.
IV. Studi Kasus dan Logika
Bab ini membahas pentingnya pendekatan logis dalam studi kasus, menekankan logika eksperimen dibanding logika survey. Ia membahas tantangan dalam mengatasi bias dalam penelitian studi kasus dan penggunaan sumber bukti multiple untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas. Perbedaan antara studi kasus tunggal dan multi kasus dalam konteks membangun eksistensi fenomena dan tujuan penyelidikan juga diuraikan.
4.1 Bukti yang Kompleks dan Kaya
Bab ini menjelaskan bagaimana studi kasus dapat digunakan untuk mengumpulkan bukti yang mendukung atau menolak teori, serta pentingnya data yang lengkap dan dapat diverifikasi. Ia menekankan pentingnya penelitian mendalam tentang keputusan bisnis, proses, dan perubahan organisasi untuk mencapai pemahaman yang komprehensif.
4.2 Bias pada Penelitian Studi Kasus
Bab ini membahas tantangan dalam meminimalisir bias dalam studi kasus, khususnya bias dari informan kunci. Tiga kesulitan utama dalam memperoleh testimoni yang tidak bias dijelaskan, serta pentingnya penggunaan sumber bukti multiple untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas. Ia juga membahas sifat naratif dan deskriptif studi kasus, dan pentingnya akurasi data.
V. Proses Studi Kasus
Bab ini menjelaskan proses penelitian studi kasus, menekankan pentingnya fokus pada langkah-langkah yang relevan untuk memastikan validitas. Ia menjelaskan pentingnya memperhatikan ketidakseragaman catatan dalam studi multi kasus untuk memfasilitasi perbandingan. Prosedur lapangan yang detail, termasuk definisi informan, pengumpulan sumber daya, dan manajemen waktu, dijelaskan. Pentingnya pertanyaan studi kasus yang spesifik dan mendalam untuk menggali informasi yang relevan juga diuraikan.
5.1 Ketidakseragaman Saat Mencatat Bukti
Bab ini membahas pentingnya memperhatikan ketidakseragaman catatan data dalam studi multi kasus untuk memudahkan perbandingan antara kasus yang berbeda. Ia menjelaskan perlunya pendekatan formal dalam penelitian studi kasus, berbeda dengan penelitian kuantitatif.
5.2 Prosedur Lapangan
Bab ini menjelaskan prosedur lapangan yang detail, meliputi identifikasi informan, manajemen sumber daya, dan pengembangan rencana kontingensi. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang untuk memastikan pengumpulan bukti yang efektif dan efisien.
5.3 Pertanyaan Studi Kasus
Bab ini menekankan pentingnya pertanyaan studi kasus yang spesifik dan mendalam untuk menggali informasi yang relevan. Ia menjelaskan dua karakteristik utama pertanyaan studi kasus, yaitu fokus pada informasi real dan akurat, serta kaitannya dengan sumber bukti yang kuat.
VI. Simpulan
Bab ini merangkum poin-poin utama buku, menekankan relevansi studi kasus dalam berbagai jenjang pendidikan vokasi, khususnya D3, D4, dan S2. Ia merangkum perbedaan antara studi kasus tunggal dan multi kasus, serta studi multi situs, dan menekankan pentingnya pemahaman proses penelitian dalam pendekatan kualitatif. Perbedaan mendasar antara penelitian kualitatif positivistik dan non-positivistik diulang, serta pentingnya penggunaan berbagai metode pengumpulan data untuk mencapai pemahaman yang holistik.
Referensi Dokumen
- Analisis Data Kasus Individu ( Bogdan dan Biklen )
- Accounting ( Hasiara )
- Pengelolaan Pembiayaan atau Keuangan ( Mulyono )
- Rancangan Penelitian ( Moleong )
- Wawancara ( Sunarto )