• Tidak ada hasil yang ditemukan

1) 2) 3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1) 2) 3)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

81

BERMAIN OLAHRAGA TRADISIONAL MAGOAK-GOAKAN MENINGKATKAN KELINCAHAN MAHASISWA PUTRA SEMESTER V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FPOK IKIP PGRI BALI TAHUN 2019/2020

I Gst Ngr Agung Cahya Prananta1), I Putu Merta Yasa2), I Gusti Ngurah Sudiarta3) 1), 2) dan 3)

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali E-mail : 1)agungcahyaprananta@gmail.com, 2)iputumertayasaikip@gmail.com, 3)

ngurahsudiarta67@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020. Sampel berjumlah 20 orang diambil secara acak sederhana dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dan jumlah sampel keseluruhan dibagi menjadi dua sehingga pada masing-masing kelompok berjumlah 10 orang. Frekuensi pelatihan 4 kali seminggu selama 6 minggu pada Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020. Data berupa waktu dari lari bolak-balik (shuttle run) dengan alat Stop watch yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan pada masing-masing kelompok. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunakan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara kedua kelompok, sedangkan uji t-test independent untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p<0.05). Hasil uji t-test independent didapat bahwa kedua kelompok sebelum pelatihan tidak berbeda bermakna (p>0,05), sedangkan setelah pelatihan kedua kelompok kelincahan berbeda bermakna (p<0,05). Kesimpulannya bahwa pelatihan Bermain olahraga tradisional Magoak-Goakan meningkatkan Kelincahan. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test, hasil pelatihan Bermain Magoak-Goakan meningkatkan Kelincahan Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020.

Kata kunci : pelatihan, kelincahan, Olahraga tradisional, magoak-goakan

ABSTRACT

This study uses an experimental randomized pre-test and post-test groups design. The population was taken from the Semester V Students of the Health and Recreation Physical Education Study Program FPOK IKIP PGRI Bali in 2019/2020. A sample of 20 people was taken at random from a population that met inclusion and exclusion criteria. And the total sample is divided into two so that in each group there are 10 people. Frequency of training 4 times a week for 6 weeks for Male Students Semester V Physical Health and Recreation Education Study Program FPOK IKIP PGRI Bali in 2019/2020. Data in the form of time from running back and forth (shuttle run) with a Stop watch device taken before and after training in each group. The data obtained were tested using a SPSS 16 computer program. Data were normally distributed and homogeneous so that they were further tested using a t-paired test to compare the average values before and after training between the two groups, while the independent t-test to determine differences in mean values between the two groups. The results of the t-paired test of the control group and the treatment group showed a significant increase (p<0.05). The results of the independent t-test showed that the two groups before training were not significantly different (p>0.05), whereas after training the two groups of agility were

(2)

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561

Vol. 6, No. 1, Januari 2020 E-ISSN 2580-1430

82

significantly different (p<0.05). The conclusion is that training in traditional Magoak-Goakan sports increases Agility. There is a significant difference between the results of the post-test, the results of the Play Magoak-Goakan training increase the Agility of Male Students Semester V Physical Education and Recreation Education Study Program FPOK IKIP PGRI Bali in 2019/2020.

Keywords : training, agility, traditional sports, magoak-goakan

PENDAHULUAN

Megoak-goakan adalah permainan rakyat yang telah ada sejak dahulu. Raja Panji Sakti dari Buleleng memanfaatkan permainan ini untuk kepentingannya menaklukkan daerah Blambangan di Jawa Timur. Permainan megoak-goakan ada yang perorangan ada pula yang beregu. Yang dimaksud dengan perorangan ialah seorang menjadi goak dan satu regu lain merupakan barisan seperti ular, yang banyaknya lebih dari 2 orang. Sedangkan permainan beregu terdiri atas dua regu. Masing-masing regu terdiri atas 5 orang. Makin banyak pemainnya, sebenarnya permainan megoak-goakan ini makin mengasikkan. Dasar dari permainan Magoak-Goakan ini adalah kelincahan. Karana kelincahan sangat penting dalam permainan ini. Pergerakan dalam permainan ini akan bergerak kesamping kanan, kiri, maju dan mundur untuk menyelamatkan ekor dari terkaman Gagak. Dengan bermain Magoak-Goakan akan membuat peningkatan kelincahan.

Pelatihan yang diterapkan pada penelitian ini adalah pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kelincahan. Tipe pelatihan kelincahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua tipe pelatihan yaitu : Bermain Olahraga Tradisional Magoak-Goakan serta pelatihan lari bolak-balik (kelompok kontrol) 8 repetisi 5 set. Pelatihan yang akan diterapkan pada penelitian ini berlangsung selama 6 minggu, dengan pertimbangan waktu

tersebut sudah dapat memberikan hasil penelitian yang efektif (Nala, 2015). Pelatihan dilakukan terhadap Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut : Apakah permainan olahraga tradisional Magoak-Goakan dapat meningkatkan Kelincahan Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020? Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui adanya peningkatan dari permainan olahraga tradisional Magoak-Goakan dalam meningkatkan Kelincahan Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-tes and post-tesgroups design (Anwar, 2003). Subjek terdapat 10 orang per kelompok. Penelitian ini dilakukan di aula serbaguna IKIP PGRI Bali. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September sampai Oktober 2019. Populasi target penelitian adalah seluruh Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020 yang berjumlah 95

(3)

82 orang. Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi : 1). Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020, 2). Jenis kelamin laki-laki, 3). Usia 19-21 tahun, 4). Tinggi badan 160-176 cm, 5). Berat badan 55-77 kg 6). Berbadan sehat, 7). Kebugaran fisik berada pada keadaan sedang, 8). Bersedia mengikuti pelatihan, dan kriteria eksklusi : Sampel berdomisili di wilayah kota Denpasar, serta kriteria Pengguguran (Drop out) 1).Cedera pada saat pelatihan, 2). Tidak datang 3 kali berturut-turut pada saat penelitian.

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus

Pocock dan didapatkan jumlah sampel

minimal adalah 10 pada masing-masing kelompok. Untuk mengantisipasi data sampel yang terpilih drop out maka ditambah 20%, maka jumlah cadangan adalah 3 orang. Kelincahan adalah

unsur penting untuk menggerakkan organ-organ tubuh. Tanpa Kelincahan, tidak akan tercapai prestasi yang maksimal. Biasanya seorang atlet mempunyai keunggulan jauh lebih besar dibandingkan dangan orang kebanyakan. Golongan ini biasanya mempunyai tipe fisik yang disebut

mesomorphy. Mereka mempunyai

badan yang bagus, dan secara umum mereka disebut atletis (Ibnu, 2013).

Pelatihan permainan olahraga tradisional Magoak-Goakan untuk kelompok perlakuan. Dengan frekuensi pelatihan perminggu sebanyak 4 kali dan lama pelatihan selama 6 minggu. Pelatihan lari bolak-balik 8 repetisi 5 set untuk kelompok kontrol. Istirahat antar set 1 menit dengan frekuensi pelatihan perminggu sebanyak 4 kali dan lama pelatihan selama 6 minggu.

(4)

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561

Vol. 6, No. 1, Januari 2020 E-ISSN 2580-1430

83 Data diolah dan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1). Data umur, tinggi badan, berat badan, kebugaran fisik, rerata, SB, minimum, dan maksimum dianalisis menggunakan uji deskriptif, 2). Data berdistribusi normal yang diuji menggunakan

Saphiro Wilk Tes, serta data bersifat

homogen yang diuji dengan Lavane-Tes dengan batas kemaknaan 0,05, 3). Data berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan data kelincahan sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan kelincahan pada kedua kelompok.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji t-paired test seperti pada tabel 1 dapat disampaikan bahwa rerata pengukuran awal Kelincahan pada kelompok kontrol=17,424 detik. Rerata pengukuran akhir kelincahan pada kelompok kontrol=15,986 detik. Rerata hasil pengukuran awal kelincahan pada kelompok perlakuan=17,525 kilogram. Rerata pengukuran akhir kelincahan pada kelompok perlakuan=14,644 detik. Hasil pengukuran kelincahan pada kelompok kontrol diperoleh nilai beda rerata 1,438 detik dan kelompok perlakuan diperoleh nilai beda rerata 2,881 detik. Dan menunjukan nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) sehingga

menyatakan ada peningkatan bermakna secara signifikan pada masing-masing kelompok dan hipotesis nol ditolak.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji t-test independent seperti pada tabel 2 dapat disampaikan bahwa rerata post test kelincahan pada kelompok kontrol =15,98±0,84 detik. Rerata hasil post test kelincahan pada kelompok perlakuan =14,64±0,48 detik. Hasil post test kedua kelompok diperoleh nilai beda rerata 1,34 detik. Dan menunjukan nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Sehingga hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil post test antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dan menyatakan hipotesis nol ditolak.

Berdasarkan persentase rerata perubahan pelatihan bermain olahragat radisional magoak-goakan sesudah pelatihan selama enam minggu pada gambar 1 menunjukkan bahwa persentase rerata perubahan kelincahan pada pelatihan kelompok perlakuan lebih besar daripada kelompok kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian kelompok perlakuan menghasilkan perubahan kelincahan lebih baik dari pada pelatihan kelompok kontrol.

(5)

84 SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan bermain olahraga tradisional magoak-goakan meningkatkan kelincahan. Ada perbedaan yang signifikan dan hipotesis nol ditolak antara hasil post test kedua kelompok, yang menunjukan hasil bahwa pelatihan bermain olahraga tradisional magoak-goakan meningkatkan Kelincahan Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020 sebesar 18,79%. Untuk orang awam, pembina, pelatih dan guru olahraga serta atlit yang ingin memperbaiki dan meningkatkan kelincahan, harus mengetahui bahwa yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan yang mana dapat diaplikasikan kedalam kelincahan. DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. I. 2003. Dasar-Dasar

Statistik. Bandung : ALFABETA.

KONI Bali. 1990. Olahraga

Tradisional Bali. Denpasar : KONI

Bali.

Nala, I Gusti Ngurah. 2015. Prinsip

Pelatihan Fisik Olahraga.

Denpasar : Udayana University Press.

Prananta, I Gusti Ngurah Agung Cahya. 2016. Pengaruh Permainan Olahraga Tradisional Megala-Gala Terhadap Kemampuan Kelincahan Mahasiswa Putra Fpok Semester Vi

Kelas A Tahun 2015. Denpasar :

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 2, No.1.

Santika, I Gusti Putu Ngurah Adi. 2015.

Tingkat Kelincahan Calon

Mahasiswa Baru Putra Fakultas

Pendidikan Olahraga Dan

Kesehatan IKIP PGRI Bali Tahun 2015. Denpasar : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol.1, No.2. Suryanata, I.N.; Yasa, IP Merta;

Santika, IGP Ngurah Adi. 2017. Pelatihan Double Dot Drill 2

Repetisi 3 Set Meningkatkan

Kelincahan Siswa Putra Peserta Ekstra Kurikuler Pencak Silat Smp Negeri 1 Kuta Selatan Tahun

Pelajaran 2016/2017. Denpasar :

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol.4, No.1.

(6)

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561

Vol. 6, No. 1, Januari 2020 E-ISSN 2580-1430

85 Susanta, I.K.; Citrawan, I.W.;

Kresnayadi, I.P.E. 2017. Pelatihan Lari Berbentuk V Dengan Jarak 5 Meter 8 Repetisi 4 Set Untuk Meningkatkan Kelincahan Peserta

Ekstra Kurikuler Sepak Bola Pada

Siswa Putra Smp Negeri 1 Kediri.

Denpasar : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol.4, No.1.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendapatan kepala keluarga rendah memotivasi ibu rumah tangga bekerja karena 51,61% responden menyatakan pendapatan kepala keluarga

(3) Pembangunan sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh Unit Kerja, dengan berkoordinasi dengan Perangkat Daerah yang

Dibawah ini adalah keunggulan dari Pertamax Plus : a) Bebas timbal. b) Oktan atau Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi dari pertamax, pertalite dan premium.

Gambar 5.17 Alert untuk Berhasil Menambah Jenis Kegiatan Tabel 5.12 Skenario 11 Pengujian Fungsionalitas Mengedit Data. K egiatan

koleraSI antara setmp pasaran saham ASEAN dengan lat kehga-hga pasaran negara-negara utama yang terpilih tersebut menunJukkan hdak signifikan secara stahstik pada

Tetapi sebaliknya mungkin malah bisa menjadi penghambat suatu proses pemasaran yang dilakukan retail karena konsumen akan merasa nyaman berbelanja jika Store Atmosphere

Penggunaan bbm bensin dalam kendaraan akan selalu mengeluarkan senyawa seperti CO, THC, TSP (debu), NOx dan SOx.Umur dan jenis kendaraan merupakan faktor yang mempengaruhi

Orang tua mahasiswi yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi, dan mempunyai pekerjaan yang baik serta pendapatannya tinggi, maka perilaku konsumsi mahasiswa