24 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penenelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini terdapat dua kelas dengan kondisi kelasnya homogen. Kelas pertama yaitu kelas kontrol atau kelas yang tidak diberikan perlakuan, sedangkan kelas kedua merupakan kelas eksperimen atau kelas yang diberi perlakuan.
Perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model co-operative learning tipe group investigation. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model group investigation yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai perbandingannya.
3.1.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Randuacir 03 dan SD Negeri Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2015/2016.
Tabel 3.1 Tahap Penelitian
Tahap Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan Tahap
Persiapan Penelitian
Pada tahap ini mencakup pemilihan judul, penyusunan proposal penelitian yang akan dilakukan, pembuatan instrumen penelitian berupa angket dan soal, permohonan izin penelitian dan melakukan observasi pada sekolah yang digunakan untuk penelitian.
Januari s/d Maret 2016
Pelaksanaan Pada tahap ini mencakup kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi uji instrumen penelitian dan pengambilan data.
April 2016
Laporan Di tahap ini data yang sudah diperoleh diolah dan dikonsultasikan diikuti dengan penyusunan laporan dan persiapan ujian
3.1.3 Prosedur Penelitian
Sesuai dengan desain eksperimen maka prosedur yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
a. Membuat kisi-kisi observasi, kisi-kisi minat, kisi-kisi soal
b. Menyusun instrumen minat berdasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat. c. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat d. Mengujicobakan instrumen minat berupa angket, dan tes uji coba yang
berbentuk pilihan ganda.
e. Menganalisis data hasil instrumen minat untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item.
f. Menganalisis data hasil instrumen soal uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket dan soal di SD Negeri Tegalrejo 04 Salatiga.
g. Memberikan angket dan tes I pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. h. Menganalisis hasil yang diperoleh berupa angket dan hasil tes I.
i. Memberi perlakuan pada kelas V SD, SD Randuacir 03 sebagai kelas kontrol dan SD Kumpulrejo 01 sebagai kelas eksperimen.
j. Memberikan angket dan tes II pada kelas eksperimen dan kelas kontrol k. Menganalisis hasil yang diperoleh berupa angket dan hasil tes II. l. Menyusun laporan penelitian
Gambar 3.1
Rancangan penelitian efektivitas penggunaan model co-operative learning tipe group investigation
Kondisi Awal kelas eksperimen dan
kelas kontrol sama Kelas kontrol Kelas eksperimen
Perlakuan Konvensional Perlakuan dengan (model
Co-Operative Learning
tipe Group Investigation)
Minat
Pada kondisi awal antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hal ini dibuktikan pada pemberian tes uji coba I. Setelah analisis data hasil tes uji coba antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sama, maka dilanjutkan untuk memberikan perlakuan dengan pembelajaran yang konvensional pada kelas kontrol (SD Randuacir 03) dan perlakuan dengan menggunakan model co-operative learning tipe group investigation pada kelas eksperimen (SD Kumpulrejo 01). Setelah pemberian perlakuan, maka diberikan angket untuk melihat adanya peningkatan minat IPA, setelah itu diberikan tes formatif (tes II) pada kedua kelas untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa.
3.2 Desain Eksperimen
Desain penelitian yang digunakan adalah adalah Nonequivalent Control Group Design, karena dalam penelitian ini kelas kontrol maupun kelas eksperimen tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2009: 116).
Tabel 3.2
Desain Eksperimen Nonequivalent Control Group Design Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Kontrol O1 O2
Eksperimen O3 X O4
Keterangan:
X : Perlakuan (model co-operative learning tipe group investigation) O1 : Pengukuran minat awal hasil belajar kelas kontrol
O2 : Pengukuran minat akhir hasil belajar kelas kontrol O3 : Pengukuran awal minat hasil belajar kelas eksperimen O4 : Pengukuran akhir minat hasil belajar kelas eksperimen 3.3 Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yang saling berhubungan. Yaitu variable bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).
a. Variabel bebas
Variabel bebas (independent) pada penelitian ini adalah model co-operative learning tipe group investigation. Model group investigation
merupakan model pembelajaran yang membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Langkah-langkah model pembelajaran co-operative learning tipe group investigation adalah:
a) Memilih topik, siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang dibagi acak/bebas. Guru menyajikan beberapa topik yang akan dipilih, secara bersama-sama guru dan siswa menentukan topik yang akan dipilih masing-masing kelompok.
b) Perencanaan kooperatif, perencanaan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan.
c) Implementasi, menerapkan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
d) Analisis dan sintesis, menganalisis dan menyintesis informasi dan data yang diperoleh dari tahap sebelumnya.
e) Presentasi hasil final, menyajikan hasil penyelidikannya secara menarik di depan kelas.
f) Evaluasi, guru dan siswa mengevaluasi seluruh topik yang berbeda-beda pada masing-masing kelompok yang berupa penilaian individu atau kelompok.
b. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah minat siswa terhadap IPA dan hasil belajar siswa secara kognitif yang diukur melalui tes. Minat merupakan merupakan perasaan suka terhadap suatu objek sehingga cenderung memberikan perhatian lebih dan diaktualisasikan dengan partisipasi secara langsung dalam suatu aktivitas belajar yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman belajar yang diperolehselama proses belajar yang terjadi. Aspek minat meliputi: 1). Perasaan, 2). Perhatian, 3). Ketertarikan, 4). Partisipasi. Untuk mengetahui minat belajar maka digunakan angket. Sedangkan hasil belajar hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar baik berupa sikap, pengetahuan, keterampilan yang telah didapatkan di sekolah. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud berupa hasil belajar secara kognitif yang diperoleh dengan menggunakan skor tes.
3.4 Unit Penelitian
Unit penelitian yang dilakukan dalam eksperimen ini adalah siswa kelas V di SD Negeri Randuacir 03 sebagai kelas kontrol dengan siswa yang berjumlah 21 orang dan SD Negeri Kumpulrejo 01 sebagai kelas eksperimen dengan siswa berjumlah 25 orang.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh, mengumpulkan data dalam sebuah penelitian.Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan memberikan lembar angket sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberi perlakuan pada kelas eksperimen, dan memberikan soal pre dan postes, menyebaran angket untuk mengetahui minat siswa serta pemberian soal uji coba yang digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA pada kelas eksperimen yang menggunakan penerapan model co-operative tipe group investigation di kelas eksperimen. Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1. Observasi
Teknik asesmen yang digunakan untuk proses belajar digunakan teknik non tes. Intrumen yang digunakan untuk penilaian tentang kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas, kegiatan siswa, kegiatan guru, suasanan yang terjadi dalam kegiatan belajar serta mutu pengajaran dengan menggunakan angket, lembar observasi atau skal Linkert(Wardani, 2012:98).
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan yang dilakukan secara sistematis (Slameto, 2015: 232). Menurut Ruseffendi (Wardani, 2012: 99) instrumen antara guru dan siswa Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini berupa pengamatan partisipatif, yang melibatkan peneliti terlibat pada kegiatan orang yang menjadi sasaran penelitiannya tanpa mengubah aktivitas yang berlangsung, namun dalam hal ini peneliti tidak menutupi dirinya selaku peneliti.
Dalam lembar observasi, pemberian skor untuk butir instrumen dapat menggunakan skala Linkert yaitu skor 5 (baik sekali), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1 (rendah sekali). Setelah pemberian skor pada butir instrument,
langkah selanjutnya adalah menjumlahkan dan menghitung skor rata-ratanya. Jika skor rata-rata diatas 3 maka akan semakin baik.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Kelas Eksperimen
Aspek/Dimensi Indikator Item
1. Kegiatan Awal 1. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
1, 2, 3
2. Guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
4, 5, 6
2. Kegiatan Inti
A. Memilih Topik 1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang 2. Memberikan waktu pada kelompok
untuk berdiskusi menentukan topik yang dipilih
7 8
B. Perencanaan Kooperatif
3. Memberikan pengarahan kepada siswa untuk melakukan diskusi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian.
9, 10, 11
C. Implementasi 4. Membimbing dan mengarahkan kelompok selama diskusi berlangsung.
12, 13 D. Analisis dan
Sintesis
5. Guru membimbing kelompok dalam penyusunan laporan penelitian.
14 3. Kegiatan Akhir
E. Presentasi Hasil Final
6. Guru mengatur jalannya pelaporan hasil penenelitian pada masing-masing kelompok.
15, 16
F. Evaluasi 7. Mengklarifikasi hasil laporan yang disampaikan kelompok
Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Kelas Eksperimen
Aspek/Dimensi Indikator Item
1.Kegiatan Awal
1. Siswa antusiasme mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan
1
2. Siswa aktif bertanya mengenai materi yang akan
dipelajari 2, 3
2. Kegiatan Inti A. Memilih
Topik
1. Siswa menyimak penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan 2. Aktif berdiskusi untuk menentukan topik yang
dipilih dengan arahan dan bimbingan guru
4 5 B. Perencanaan
Kooperatif
1. Siswa secara aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan dengan bimbingan guru
2. Masing-masing kelompok membahas tugas secara kooperatif .
6
7 C. Implementasi 1. Bekerja sama mengumpulkan informasi
2. Bertanggung jawab sesuai dengan peran masing-masing dalam kelompok.
8 9 D. Analisis dan
Sintesis
1. Berdiskusi menyimpulkan informasi-informasi yang telah didapatkan.
2. Bersama-sama menyusun laporan dari penelitian yang telah dilakukan
10 11 3. Kegiatan Akhir
E. Presentasi Hasil Final
1. Menyampaikan laporannya di depan kelas 2. Kelompok lain memberikan tanggapan dari
laporan yang telah disampaikan
12 13 F. Evaluasi 1. Siswa bersama guru menggabungkan dan
menyimpulkan dari beberapa penelitian yang dilakukan
2. Siswa aktif bertanya mengenai materi yang belum dipahami
3. Siswa antusias untuk mengerjakan soal evaluasi yang diberikan
14
15
Tabel 3.5
Kisi-Kisi lembar Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru pada Kelas Kontrol
3.5.2 Angket/Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data mengenai skala sikap, watak kepribadianya, prestasi, kemampuan, ketangkasan atau kecerdasan, tindakan, dan uji proyeksi (Slameto, 2015: 231). Kuesioner diisi oleh responden dengan memberikan jawaban yang bersifat terbuka menurut pendapatnya atau memilih jawaban yan sudah terarahkan secara tertulis yang berupa bentuk pertanyaan ataupun pernyataan.
Angket digunakan jika jumlah responden yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah besar, mampu membaca dengan baik dan dapat mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia (Sugiono, 2009: 172). Artinya angket sangat sulit jika diterapkan dengan jumlah sampel yang sedikit, serta penggunaan angket di dalam penelitian khususnya di sekolah dasar harus digunakan di kelas tinggi. Karena di kelas tinggi peserta didik sudah mahir dalam membaca. Karena skor angket yang
Aspek/Dimensi Indikator Nomor
Item 1. Kegiatan Awal
A. Persiapan 1. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk
mengikuti pembelajaran. 1, 2
B. Motivasi 2. Guru memberikan motivasi kepada siswa. 3 C. Apersepsi 3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa. 4 D. Penyampaian
Tujuan
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5 2. Kegiatan Inti
E. Penyampaian Materi
5. Guru memberikan penjelasan kepada siswa
mengenai materi yang akan dipelajari. 6, 7, 8 F. Tanya Jawab 6. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
berkaitan dengan materi pembelajaran.
9, 10 3. Kegiatan Penutup
G. Konfirmasi 7. Guru dan siswa membuat kesimpulan
berdasarkan materi yang dipelajari. 11 H. Penugasan 8. Guru memberikan tindak lanjut kepada
dihasilkan memperoleh data interval maka untuk uji validitas dan reliabilitas menggunakan Alpa Cronbach.
Tabel 3.6
Kisi-kisi angket Minat Belajar IPA
Aspek Indikator Nomor
+ -
Perasaan a.Memiliki rasa senang ketika mampu mengerjakan soal-soal IPA
5 b.Menunjukan kegunaan mempelajari IPA 4
c.Belajar IPA tanpa adanya paksaan. 7 8 d.Belajar IPA karena kebutuhan. 11 14, 15 Partisipasi a.Antusias belajar IPA. 9, 10
b.Antusias mengikuti proses pembelajaran IPA.
2, 12 13 c.Berusaha mencari jawaban pada
permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran
19
d. Antusias mengerjakan tugas kelompok. 32 21 Perhatian a.Mempunyai perhatian, dan rasa ingin tahu
terhadap bahan pelajaran.
15, 18 19 b.Mempunyai perhatian ketika guru
menjelaskan.
18, 24 26 c.Mempunyai ketertarikan untuk memahami
materi yang disampaikan.
31, 36
Ketertarikan a.Belajar IPA karena mendapat tugas dari guru.
3 39
b.Memiliki ketertarikan untuk menyelesaikan soal-soal IPA yang diberikan selama pembelajaran.
34, 38
c.Menunjukan ketertarikan dalam belajar IPA.
39 30, 33
Untuk pengisian skor angket digunakan skala Likert dengan 4 (empat) pilihan untuk mengukur minat belajar siswa yang berisi 10 butir pernyataan/pernyataan (Wardani, 2012:213).
Skor untuk butir pertanyaan/pernyataan yang sifatya positif:
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
(4) (3) (2) (1)
Sebaliknya untuk pertanyaan/pernyataan yang sifatnya negatif:
(1) (2) (3) (4)
Skor tertinggi untuk instrument minat belajar adalah 30 butir x 4 = 120 dan skor terendah adalah 30 butir x 1 = 30. Skor ini dikualifikasikan menjadi lima kategori minat belajar, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, kurang berminat, sangat tidak berminat. Berikut tabel kategori minat belajar IPA:
Tabel 3.7
Kategori Minat Belajar IPA
Skor Peserta Didik Kategori Minat
98-120 Tinggi
76-97 Sedang
53-75 Rendah
30-52 Sangat Rendah
3.5.3 Tes
Tes merupakan teknik pengumpulan data untuk mengukur hasil belajar maupun proses belajar. Tes merupakan alat untuk mengumpulkan data yang sengaja dirancang untuk suatu kompetensi tertentu yang hasilnya berupa pemberian angka yang jelas. Kegiatan ini mencakup materi yang akan diukur bentuk tes yang akan dipilih (pilihan ganda) dan juga menentukan lamanya waktu untuk menyelesaikan tes tersebut.
Adapaun soal pretest berjumalah 20 soal dan soal posttest berjumlah 20 soal. Setip butir soalnya diberikan 4 pilihan jawaban yaitu A, B, C, D. Jika berhasil menjawab akan diberikan skor 5 dan jika salah akan diberikan skor 0. Skor tertinggi untuk soal pretest dan posttest adalah 20 x 5 = 100, dan skor minimum soal pretest dan posttest adalah 20 x 0 = 0. Berikut tabel kategori hasil belajar:
Tabel 3.8
Kategori Hasil Belajar
Skor Peserta Didik Kategori Hasil Belajar
80-100 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Pretest IPA
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Jenis Soal Nomor Soal Jumlah Soal 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu kerya/model 6.1 Mendeskrips ikan sifat-sifat cahaya Cahaya dan Sifat-sifatnya Mengetahui sifat-sifat cahaya melalui percobaan dan peristiwa sehari-hari Pilihan Ganda 2, 7, 8, 10, 12, 16, 17, 18, 21, 27 10 soal Menjelaskakn sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cekung dan cembung Pilihan Ganda 3, 4, 5, 14, 15, 23, 29, 30 8 soal Membuktikan bahwa cahaya matahari terdiri dari berbagai warna Pilihan Ganda 24 1 soal Menyebutkan pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana. Pilihan Ganda 28 1 soal
Tabel 3.10
Kisi-Kisi Soal Posttest IPA
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Jenis Soal Nomor Soal Jumla h Soal 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu kerya/model 6.1 Mendeskrips ikan sifat-sifat cahaya Cahaya dan Sifat-sifatnya Mengetahui sifat-sifat cahaya melalui percobaan dan peristiwa sehari-hari Pilihan Ganda 1, 3, 4, 7, 11, 13, 22, 27 8 soal Menjelaska kan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cekung dan cembung Pilihan Ganda 2, 14, 16, 18, 20, 21, 24 7 soal Membuktik an bahwa cahaya matahari terdiri dari berbagai warna Pilihan Ganda 8, 25, 28 3 soal Menyebutk an pemanfaata n sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana Pilihan Ganda 29, 30 2 soal
24 3.6 Uji Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel. Variabel bebas yaitu Model co-operative learning tipe group investigation dan dua variabel terikat yaitu minat dan hasil belajar siswa. Untuk menguji soal tes yang akan diberikan pada siswa baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol maka sebelumnya dilakukan uji validitas instrumen tes. Uji instrument ini dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 04 Salatiga yang berada di Jalan Tegalrejo Raya Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Pada hari senin, 28 Maret 2016 diawali dengan menguji instrumen pretest dan posttest, kemudian kembali dilaksanakan pada hari selasa, 29 Maret 2016 dengan jumlah responden sebanyak 35 siswa. Setelah mendapatkan data validitas dan reliabilitas angket, soal pretest dan postest dari SD tersebut, peneliti menganalisi data tersebut menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan ketentuan soal atau item dikatakan valid jika corrected item total correlation 0.21-0,35 atau > 0,35. Dan intrumen dikatakan reliabel jika berada di rentang <0,80-0,60.
3.6.1Uji Validitas
Sebelum instrumen digunakan, instrumen yang telah di uji kevalidtannya untuk mengukur “ketepatan mengukur yang dimiliki sebuah item untuk mengukur apa yang seharusnya” (Sudijono dalam Naniek, 2012: 342). Hasil penelitian valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen dapat dilakukan dengan mengkorelasikan pada setiap skor butir instrument dengan jumlah keseluruhan setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation). Menurut Azwar (2012: 149) koefisien validitas yang dapat memberikan kontribusi yang baik ke dalam pembelajaran berkisar antara > 0,35 sangat berguna, 0,21 – 0,35 dapat berguna, 0,11-0,20 tergantung keadaan. Dan < 0,11 tidak berguna .
3.6.1.1Uji Validitas Angket Minat
Uji validitas dilakukan untuk mendapatkan item pada angket minat belajar siswa sehingga dapat digunakan untuk pengumpulan data. Hasil uji validitas menggunakan SPSS 16 for windows. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan
25
tidak semua item valid. Dari 40 item yang di ujicobakan terdapat 10 item tidak valid dan terdapat 30 item dikatakan valid. Adapun soal yang valid nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 24, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39.
Tabel 3.11
Hasil Uji Validitas Angket Minat Belajar IPA
Nomor Soal
Nilai rxy Keterangan Nomor
Soal
Nilai rxy Keterangan
1 -,116 Tidak valid 21 .533 Valid
2 .417 Valid 22 .287 Tidak valid
3 .337 Valid 23 .063 Tidak valid
4 .317 Valid 24 .635 Valid
5 .587 Valid 25 .009 Tidak valid
6 .037 Tidak valid 26 .274 Valid
7 .348 Valid 27 .40 Valid
8 .245 Valid 28 .237 Valid
9 .3889 Valid 29 .033 Tidak valid
10 .446 Valid 30 .307 Valid
11 .222 Valid 31 .544 Valid
12 .550 Valid 32 .337 Valid
13 .344 Valid 33 .245 Valid
14 .314 Valid 34 .279 Valid
15 .488 Valid 35 .046 Tidak Valid
16 .344 Valid 36 .417 Valid
17 .156 Tidak valid 37 .463 Valid
18 .356 Valid 38 .697 Valid
19 .487 Valid 39 .375 Valid
20 .152 Tidak valid 40 .136 Tidak valid
3.6.1.2 Uji Validitas Soal Pretest
Uji instrument yang telah dilaksanakan untuk memperoleh item soal yang valid sebagai instrument pengumpulan data yang diolah dengan menggunakan bantuan SPSS for windows. Dari seluruh soal berjumlah 30 yang telah diujicobakan diperoleh 23 soal yang valid dan 7 soal yang tidak valid.
26 Tabel 3.12
Hasil Uji Validitas Pretest IPA
Nomor Soal
Nilai rxy Keterangan Nomor
Soal
Nilai rxy Keterangan
1 .128 Tidak valid 16 .514 Valid
2 .646 Valid 17 .511 Valid
3 .434 Valid 18 .431 Valid
4 .321 Valid 19 .113 Tidak valid
5 .821 Valid 20 -.222 Tidak valid
6 -.234 Tidak valid 21 .776 Valid
7 .323 Valid 22 .208 Valid
8 .715 Valid 23 .655 Valid
9 .278 Valid 24 .821 Valid
10 .696 Valid 25 .196 Tidak valid
11 .025 Tidak valid 26 .186 Tidak valid
12 .766 Valid 27 .345 Valid
13 .284 Valid 28 .526 Valid
14 .306 Valid 29 .378 Valid
15 .554 Valid 30 .821 Valid
3.6.1.3 Uji Validitas Soal Posttest
Hasil dari uji validitas digunakan untuk mendapatkan item soal tes yang valid sehingga dapat digunakan untuk pengukuran. Hasil uji validitas soal posttest
dapat dilihat pada lampiran 3. Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan tidak semua soal dikatakan valid. Dari 30 soal yang telah diuji cobakan terdapat 8 soal yang tidak valid dan 22 soal yang valid.
Tabel 3.13
Hasil Uji Validitas Posttest IPA
Nomor Soal Nilai rxy Keterangan Nomor Soal Nilai rxy Keterangan
1 .697 Valid 16 .385 Valid
2 .405 Tidak Valid 17 -.174 Tidak valid
3 .314 Valid 18 .396 Valid
4 .410 Valid 19 -.125 Tidak valid
5 .816 Valid 20 .300 Tidak valid
6 .000 Tidak valid 21 .739 Valid
7 .237 Valid 22 .633 Valid
8 .237 Valid 23 -.139 Tidak valid
9 .377 Valid 24 .524 Valid
10 .000 Valid 25 .715 Valid
11 .611 Valid 26 .130 Tidak valid
12 .000 Tidak valid 27 .687 Valid
13 .559 Valid 28 .385 Valid
14 .326 Valid 29 .489 Valid
27 3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan alat ukur sehingga dapat memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Sehingga instrumen yang telah dibuat dapat digunakan beberapa kali dan menghasilkan data yang sama jika digunakan untuk mengukur objek yang sama. Sebagai patokan koefisien reliabilitas berdasarkan pada nilai Alpha yang diinterprestasikan sebagai berikut:
Tabel 3.14
Rentang Indeks Reliabilitas No Indeks Interprestasi 1 0,80-1,00 Sangat reliabel 2 < 0,80-0,60 Reliabel 3 <0,60-0,40 Cukup reliabel 4 <0,40-0,20 Agak reliabel 5 <0,20 Kurang reliabel Sumber : Wardani (2012:344)
Kriteria Reliabilitas yang telah disebutkan pada tabel diatas menentukan hasil reliabilitas Instrumen tes termasuk dalam kategori layak digunakan untuk mengukur penelitian.
3.6.2.1Uji Reliabilitas Angket Minat
Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS 16.0 for windows, diperoleh angka pada tabel reabilitas yaitu 0.844. Berdasarkan pada indeks reliabilitas pada tabel diatas (3.10) angka 0.844 berada pada rentang 0,80-1,00 yang termasuk pada kategori sangat reliabel. Berdasarkan angka yang telah diperoleh tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian yaitu minat belajar. Adapun tabel hasil yang diperoleh sebagai berikut:
28 Tabel 3.15
Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar IPA Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items .844 40
3.6.2.2Uji Reliabilitas Soal Pretest
Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS 16.00 for windows. Diperoleh angka 0,769 dan 0,778 yang berdasarkan tabel rentang indeks reliabilitas pada tabel 3.10, angka 0,769 dan 0,778 berada pada rentang <0,08-0,06 yang dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Adapun tabel hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. 16
Hasil Uji Reliabilitas Pretest IPA Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .769
N of Items 15a
Part 2 Value .778
N of Items 15b
Total N of Items 30 Correlation Between Forms .897 Spearman-Brown Coefficient Equal Length .946 Unequal Length .946 Guttman Split-Half Coefficient .944 a. The items are: item1, item2, item3, item4, item5, item6, item7, item8, item9, item10, item11, item12, item13, item14, item15.
b. The items are: item16, item17, item18, item19, item20, item21, item22, item23, item24, item25, item26, item27, item28, item29, item30.
3.6.2.3Uji Reabilitas Soal Posttest
Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS 16.00 diperoleh angka 0,750 dan 0,701 berdasarkan tabel rentang indeks reliabilitas pada tabel, angka 0,750 dan 0,701 berada pada rentang <0,08-0,06 yang dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Adapaun tabel hasilnya dapat dilihat pada tabek dibawah ini:
29 Tabel 3. 17
Hasil Uji Reliabilitas Posttest IPA Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .750 N of Items 15a Part 2 Value .701
N of Items 15b Total N of Items 30 Correlation Between Forms .834 Spearman-Brown Coefficient Equal Length .909 Unequal Length .909 Guttman Split-Half Coefficient .907 a. The items are: VAR00001, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00005, VAR00006, VAR00007, VAR00008, VAR00009, VAR00010, VAR00011, VAR00012, VAR00013, VAR00014, VAR00015.
b. The items are: VAR00016, VAR00017, VAR00018, VAR00019, VAR00020, VAR00021, VAR00022, VAR00023, VAR00024, VAR00025, VAR00026, VAR00027, VAR00028, VAR00029, VAR00030.
3.6.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Analisis kesukara soal sangat diperlukan untuk mengetahui item soal tersebut termasuk mudah, sedang ataukah sulit. Tingkat kesukaran (Slameto dalam Naniek (2012:338)) adalah angka yang menunjukan jumlah siswa yang menjawab betul pada butir soal yang dikerjakan. Indeks kesukaran soal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P = B/N
Keterangan:B = jumlah peserta didik yang menjawab betul N = jumlah peserta didik
P = jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi jumlah keseluruhan peserta didik
P = Proporsi peserta didik yang menjawab benar
Tingkat kesukaran ini umumnya dinyatakan dengan proporsi yang besarnya berkisar antara 0,00-0,10 (Aiken, 2012, 338).
30 Tabel 3.18
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00-0,25 0,26-0,75 0,76-1,00 Sukar Sedang Mudah Sumber : Wardani (2012:339)
Dari data yang telah diperoleh dan dianalisis tingkat kesukaran soal diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.19
Kategori Tingkat Kesukaran soal Pretest IPA
Kategori Soal
Nomor Soal Jumlah
Mudah 3, 4, 7, 8, 14, 16, 18, 7 Sedang 2, 5, 10, 12, 15, 17, 21, 23, 24, 27, 28, 29, 30 13 Sukar -- Jumlah Soal 20
Dari tabel 3.17 diatas dapat dilihat bahwa analisis tingkat kesukaran soal pada soal pretest IPA. untuk kategori mudah terdapat 7 soal yaitu nomor 3, 4, 7, 8, 14, 16 dan 18. Untuk kategori sedang terdapat 13 soal yaitu nomor 2, 5, 10, 12, 15, 17, 21, 23, 24, 27 dan 28. Sedangkan untuk kategori sukar tidak terdapat soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sukar. 17, 21, 23, 24, 27, 28, 29, 30 dan tidak terdapat soal yang termasuk kategori sukar.
Tabel 3.20
Kategori Tingkat Kesukaran Posttest IPA
Kategori Soal
Nomor Soal Jumlah
Mudah 4,7, 8, 14, 16, 18 6 Sedang 1, 2, 3, 11, 13, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 28, 29 13 Sukar 30 1 Jumlah Soal 20
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa analisis tingkat kesukaran soal pada soal posttest IPA yang termasuk dalam kategori mudah adalah nomor 4, 7, 8, 14,
31
16 da 18 untuk soal yang termasuk kategori sedang adalah nomor 1, 2, 3, 11, 13, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 28, 29 dan terdapat soal yang termasuk kategori sukar yaitu nomor 30.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisa deskriptif digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan selama penelitian berlangsung sehingga memperoleh suatu gambaran mengenani subjek yang telah diteliti. Analisis minat belajar IPA menggunakan analisa deskriptif yang digunakan untuk menganalisa sejumlah yang dikumpulkan dalam penelitian sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu objek yang sedang diteliti (Sugiyono, 2009: 147). Data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis data interval dan rasio yang termassuk dalam data kuantitatif yang berupa angka. Dan interval dan rasio termasuk dalam statistik parametrik, prosedur parametrik harus memiliki data berdistribusi normal atau mendekati normal (Slameto, 2015: 290).
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan analisis data antara kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan model co-operative learning tipe
group investigation dan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajarannya. Apabila data yang dihasilkan berdistribusi normal maka menggunakan statistika parametrik, namun jika data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal makan menggunakan statistik nonparametrik. Uji normalitas dalam yang digunakan adalah Shapiro-Wilk Uji normalitas dibantu dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.00 for window.
3.7.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas diperlukan untuk pengujian rata-rata yang saling independen (Slameto, 2015: 295). Uji ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jika hasil uji menunjukan bahwa perbadaan hasil belajar dan minat terdapat perbedaan signifikan maka penelitian ini tidak dapat dilakukan. Untuk pengujian homogenitas digunakan uji ANNOVA dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.
32 3.8 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui efektivitas variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian yang harus dilakukan adalah menentukan uji asumsi varian apakah sama atau berbeda. Setelah dialkukan uji variaan untuk minat belajar IPA dan hasil belajar IPA maka dilakukan uji hipotesis. Jika kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji beda menggunakan Mann Whitney U untuk minat belajar dan One Way ANOVA untuk hasil belajar dengan bantuan SPSS versi 16.0 for windows untuk mengetahui perbedaan minat dan hasil belajar IPA di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Ho: μk = μe (hasil rerata skor pengukuran akhir minat belajar dan nilai
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan secara signifikan).
Ha : μk ≠ μe (hasil rerata skor pengukuran akhir minat belajar dan nilai
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan secara signifikan).
Dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi >0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Jjika nilai signifikansi <0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.