• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanaman Karakter Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Tema 8 Subtema 2 Kelas IV SD Negeri 1 Klampok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penanaman Karakter Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Tema 8 Subtema 2 Kelas IV SD Negeri 1 Klampok"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA

DALAM PEMBELAJARAN TEMA 8 SUBTEMA 2

KELAS IV SD NEGERI 1 KLAMPOK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Oleh:

SHEILA DWI HALIMA A510150037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURUiSEKOLAHiDASAR FAKULTAS KEGURUANiDANiILMUiPENDIDIKAN

UNIVERSITASiMUHAMMADIYAHiSURAKARTA 2019

▸ Baca selengkapnya: download lkpd kelas 3 tema 6 subtema 1 pembelajaran 1

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMA 8 SUBTEMA 2

KELAS IV SD NEGERI 1 KLAMPOK Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan: 1)Bentuk pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab siswa dalam pembelajaran Tema 8 Subtema 2 Kelas IV. 2) Faktor penghambat dan pendukung dalam penanaman karakter tanggung jawab siswa dalam pembelajaran Tema 8 Subtema 2 Kelas IV. 3) Solusi hambatan dalam pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab siswa dalam pembelajaran Tema 8 Subtema 2 Kelas IV. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan desain fenomenologi.Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan model interaktif. Teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber. Hasil penelitian ini adalah :1) Pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab siswa dilakukan dengan pembiasaan kegiatan aturan yang dilakukan oleh siswa. 2) Faktor pendukung penanaman karakter tanggung jawab siswa kelas IV SD Negeri 1 Klampok adalah sebagian wali murid kelas IV sangat mendukung program penanaman karakter tanggung jawab yang dilakukan di sekolah terutama di kelas IV. Hambatan dalam penanaman karakter tanggung jawab siswa adalah kurangnya komunikasi dari pihak sekolah dan wali murid. 3) Melakukan sosialisasi program sekolah mengenai penanaman karakter tanggung jawab siswa ke orang tua terutama orang tua kelas IV. Memberikan nasehat dan tauladan yang baik pada siswa.

Kata Kunci : pendidikan karakter, tanggung jawab, pembelajaran tematik. Abstract

The study aims to describe: 1) The form of implementation of character planting of student responsibility in learning Theme 8 Sub-theme 2 Class IV. 2) Obstacles and supporting factors in planting character of student responsibility in learning Theme 8 Sub-theme 2 Class IV. 3) Solution to obstacles in implementing character planting of students' responsibilities in learning Theme 8 Sub-theme 2 Class IV. This type of research is qualitative research, with phenomenological design. Data collection techniques using interviews, observation, documentation. Data analysis in this study used an interactive model. The data validity technique uses triangulation techniques and source triangulation. The results of this study are: 1) The implementation of character planting of student responsibility is done by habituating the rules of activities carried out by students. 2) Factors supporting the planting of character responsibilities of fourth grade students of SD Negeri 1 Klampok are some of the guardians of fourth grade students who strongly support the program of planting character responsibilities carried out in schools, especially in class IV. Obstacles in planting character of student responsibility are lack of communication from the school and guardians of students. 3) Conducting socialization of school programs regarding planting character of student responsibility to parents, especially parents of class IV. Providing good advice and example to students.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Karakter dapat dikatakan sebagai sifat kejiwaan atau watak seseorang yang dapat membedakannya dengan orang lain. Penelitian yang relevan, Utami (2015: 32) mengemukakan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki iniharus memiliki karakter yang kuat karena karakter yang kuat akan membentuk mental yang kuat. Karakter yang kuat merupakan prasyarat untuk menjadi seorang pemenangdalam medan kompetisi seperti saat ini danakan datang. Kementrian Pendidikan Nasional (2010) Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter dipengaruhi oleh hereditas, perilaku seorang anak sering kali tidak jauh dari ayah atau ibunya. Kecuali dari lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam juga ikut membentuk karakter.

Pendidikan dapat disebut sebagai sistem serta upaya untuk meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia dalam berbagai aspek kehidupan di dunia. Pendidikan juga memiliki peran penting dalam menentukan kemajuan sebuah Negara. Maka, jika berkeingin untuk memajukan Negara harus lebih dahulu dimulai dengan meningkatkan kualitas pendidikan tersebut. Pendidikan juga wajib dijadikan sebagai prioritas utama pemerintah. Karena itu, pemerintah wajib melaksanakan reformasi didalam bidang pendidikan. Menurut penelitian yang relevan, Khoury (2017: 50) Oleh karena itu, sangat penting bahwa sekolah mempertimbangkan pelaksanaan pendidikan karakter yang efektif. Dari pengertian pendidikan yang telah dipaparkan tersebut, pendidikan mempunyai tujuan yang luhur. Keluhuran tujuan tersebut dapat tercermin dari potensi diri yang sudah tergali, sikap serta tingkah laku yang bermoral dari siswa sebagai subyek pendidikan. Pendidikan yang ada bukan hanya melahirkan seseorang yang ahli didalam bidang tertentu akan tetapi bagaimana seseorang mampu memposisikan diri didalam lingkungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan norma serta aturan yang berlaku.

Pendidikan karakter merupakan usaha yang dilaksanakan guru atau sekolah dalam membantu peserta didik untuk membentuk watak yang berkarakter yang mana karakter itu mencangkup kepedulian dan tindakan berdasarkan nilai-nilai etika serta aspek pengetahuan, emosional, dan perilaku yang berbudi pekerti. Menurut

(7)

3

penelitian yang relevan, Hartini, Dewi dan Endang (2015: 130) Pendidikan karakter merupakan sebuah sistem yang berguna untuk membentuk watak, sifat, minat, serta kepribadian masing-masing orang berkaitan dengan hubungan antar makhluk sosial. Pendidikan karakter dapat menjadikan peserta didik mempunyai watak yang lebih baik, berakhlak mulia, mandiri, disiplin, serta bertanggung jawab. Pendapat dari Daryanto (2013: 64) mengatakan bahwa pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggungjawab.

Pada kenyataanya zaman sekarang sering kita jumpai peserta didik yang kurang bertanggung jawab, terutama saat berlangsungnya proses pembelajaran. Seperti halnya saat menjalankan tugas-tugas yang telah diberikan guru. Hal ini sangatlah penting untuk diterapkan penanaman karakter dalam dunia pendidikan. Mustari (2011: 21) berpendapat bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan, tehadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya) Negara dan Tuhan.

Karakter tanggung jawab sangat perlu diterapkan di sekolah terutama pada proses belajar mengajar, alasannya yaitu dapat membantu kegiatan belajar, membuat karakter peserta didik menjadi lebih meningkat dengan baik. Menurut penelitian yang relevan, Risminawati dan Siti (2013: 68) dalam membentuk karakter siswa dilakukan dalam berbagai kegiatan baik didalam maupun di luar proses pembelajaran. Dalam pembelajaran, tanggung jawab sangat perlu dan dibutuhkan pada setiap peserta didik. Karena tanggung jawab sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. Tanggung jawab juga dapat ditanamkan melalui pembelajaran Tematik seperti yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 1 Klampok. Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran yang membahas suatu tema atau topik tertentu yang saling bekaitan dengan tema lainnya. Menurut Daryanto (2014: 3) Pembelajaran Tematik diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

(8)

4

SD Negeri 1 Klampok juga merupakan satuan pendidikan yang menerapkan pendidikan karakter. Hal ini selaras dengan salah satu misi SD Negeri 1 Klampok yaitu menerapkan berbagai disiplin ilmu yang relevan. Terkait dengan lingkungan yang ada di SD Negeri 1 Klampok yang memiliki beragam karakter dari sifat siswa, tingkat pemahaman sampai dengan perilaku natural yang dialami siswa pada masa pertumbuhannya, sebagai contoh pada saat terlambat datang sekolah, mengulur-ulur waktu masuk kelas pada saat habis istirahat, tidak melaksanakan tugas jadwal piket, serta mengabaikan tugas yang diberikan guru pada peserta didik. Keadaan ini yang membuat untuk diadakannya penanaman karakter yang mendalam terutama tanggung jawab. Menurut penelitian yang relevan, Setiawati (2016: 757) Penerapan karakter dilakukan karena keprihatinan kepala sekolah dan guru terhadap perilaku peserta didik yang kurang baik. Dari latar belakang tersebut penulis merasa sangat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut bagaimanakah penanaman karakter tanggung jawab siswa melalui pembelajaran Tema 8 Subtema 2 kelas IV di SD Negeri 1 Klampok. 2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Berdasarkan penjelasan diatas, desain penelitian ini menggunakan desain fenomenologi, desain fenomenologi atau studi perkembangan merupakan salah satu desain penelitian yang membahas mengenai topik hangat yang sedang dibicarakan pada masa itu. Desain fenomenologi disebut juga desain penelitian popular sebab banyak membahas hal atau objek yang bersifat umum atau meluas. Topik yang sedang berkembang dalam masyarakat akan diteliti, dijabarkan dan di perdalamdan disebarluaskan agar dapat di konsumsi oleh lembaga pendidikan (Muliawan, 2014 : 62).Dalam penelitian ini, topik yang sedang berkembang dan diteliti adalah penanaman karakter tanggung jawab.Selanjutnya informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ditulis dan dijabarkan.Informasi mengenai penanaman karakter tanggung jawab siswa diperdalam kemudian disusun secara sistematis selanjutnya di sosialisasikan kepada wali murid supaya menambah wawasan tentang penanaman karakter pada anak.

Penelitian ini dilakukan kurang lebih 5 bulan, dari bulan April sampai bulan Juli di SD Negeri 1 Klampok, menggunakan teknik observasi, wawancara, dan

(9)

5

dokumentasi.Melibatkan kepala sekolah, pengawas sekolah, guru kelas IV, dan siswa kelas IV.Peneliti menggunakan trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber sebagai keabsahan data. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pelaksanaan Penanaman Karakter Tanggung Jawab

Dari hasil wawancara dan observasi, penanaman karakter tanggung jawab siswa dalam pembelajaran Tema 8 Subtema 2 kelas IV SD Negeri 1 Klampok dilaksanakan sejak semester II, karena Tema 8 Subtema 2 termasuk pembelajaran semester akhir, guru melaksanakan penanaman karakter tanggung jawab siswa dengan mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Menurut penelitian yang relevan Sardjijo (2017: 1547) Bahwa menentukan jenis karakter sesuai untuk guru yang akan diterapkan dalam RPP; tetapi dalam implementasinya, dikatakan bahwa sebagian besar guru tidak memahami tentang jenis karakter yang ditulis dalam RPP harus ditekankan dalam proses pembelajaran. Penanaman karakter dilakukan dengan cara pembiasaan yang disesuaikan dengan aturan yang ada, memberikan contoh yang baik pada siswa, dan selalu memberikan nasehat ataupun memberikan pengertian mengenai pentingnya tanggung jawab di sekolah kepada siswanya. Menurut pendapat Daryanto (2013: 64) mengatakan bahwa pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.

Pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab siswa dalam pembelajaran Tema 8 Subtema 2 kelas IV sudah berjalan dengan lancar, walaupun masih terdapat beberapa siswa yang kurang bertanggung jawab pada saat pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab pada siswa. Menurut Mumpuni (2018: 28) tanggung jawab adalah karakter dalam diri seseorang yang selalu berusaha menjalankan kewajiban dengan sebaik mungkin dan terselesaikan tepat pada waktunya. Berdasarkan hasil observasi ditemukan sifat permisif yang dilakukan oleh guru/wali kelas IV pada saat

(10)

6

pembelajaran Tema 8 Subtema 2 maupun pada pembelajaran lainnya yaitu melalui pembentukan peraturan dan pemberian hukuman. Sifat permisif yang dilakukan guru yaitu dibuktikan adanya kesepakatan antara guru dan siswa dalam membuat hukuman dan peraturan kelas. Menurut penelitian yang relevan, Al-Anwari (2014: 229) Sementara kita memahami bahwa karakter bukanlah semata-mata talenta bawaan individu, akan tetapi merupakan hasil bentukan manusia dan lingkungan tempat ia tinggal, hidup, dandibesarkan. Dan bagaimana cara membentuk karakter tersebut, secara akademis tentu jawabannya hanya satu, yaitu “pendidikan”.Sejalan dengan penelitian relevan dari Hidayati, dkk (2014: 189) Karena karakter adalah salah satu pilar penting dalam kehidupan berbangsa. Karakter adalah manifestasi penting dari implementasi proses pendidikan di setiap tingkat pendidikan.

3.2 Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penanaman Karakter

Pelaksanaan pembinaan karakter, di dalamnya terdapat faktor pendukung yakni yang menunjang lancarnya pelaksanaan dan ada faktor penghambat. Fitri (2012: 139-140) memberikan penjelasan mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 1. Faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman karakter

Faktor Pendukung Penghambat

Internal a) Motivasi siswa b) Kesiapan diri

menerima nilai

Menganggap pembelajaran nilai tidak meningkatkan aspek kognitif

Eksternal a) Media massa (positif) b) Komunikasi

yang harmonis antar pihak c) Keteladanan

orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. d) Lingkungan

sekolah.

a) Media massa (negatif)

b) Kekurang pedulian orang tua dan pihak lain

c) Krisis keteladanan para tokoh dan pemimpin bangsa.

d) Ketidak harmonisan keluarga

Dari hasil observasi dan wawancara dengan wali kelas IV dan kepala sekolah, serta berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui dalam upaya penanaman karakter tanggung jawab siswa dalam pembelajaran Tema 8 Subtema 2 kelas IV SD

(11)

7

Negeri 1 Klampok terdapat faktor pendukung dan ada juga faktor penghambat. Adapun faktor pendukungnya yaitu pertama, sebagian wali murid di SD Negeri 1 Klampok terutama wali murid kelas IV sangat mendukung di adakannya penanaman karakter tanggung jawab pada siswa, dari guru dan dari kepala sekolah. Kedua, memiliki siswa yang sangat antusias pada saat proses pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab siswa. Sebagian besar siswa mau mengikuti aturan serta melaksanakan tugas yang telah diberikan guru. Faktor penghambatnya yaitu pertama, kurangnya komunikasi dari pihak sekolah dan wali murid, sehingga masih terdapat beberapa wali murid yang kurang paham terhadap bagaimana pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab pada siswa, dan apa tujuan dari pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab tersebut. Kedua, masih terdapat siswa yang tidak mematuhi aturan dan kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang di berikan oleh guru.Menurut penelitian relevan, Amini (2017:298) Selama ini ada stigma bahwa pendidikan karakter hanya menjadi tanggung jawab guru REM dan PCE di sekolah, sehingga pendidikan karakter dikotomi (hanya ditanamkan oleh kedua guru sementara guru lain tidak melakukan). Ternyata melalui kurikulum terpadu bahwa pendidikan karakter mau atau tidak ditanamkan oleh semua guru dan penghuni sekolah.

3.3 Upaya Mengatasi Hambatan Penanaman Karakter Tanggung Jawab

Berdasarkan faktor penghambat yang dialami dalam pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab siswa, perlunya dilakukan upaya yang optimal dalam rangka mengatasi adanya hambatan yang muncul dari penanaman karakter tanggung jawab. Menurut Sahlan (2010: 141) mengatakan bahwa upaya mewujudkan budaya religius harus didukung oleh semua komponen sekolah seperti guru, karyawan, siswa, bahkan orang tua siswa. Upaya mengatasi hambatan tersebut antara lain: Melakukan sosialisasi program-program sekolah mengenai penanaman karakter tanggung jawab siswa ke orang tua terutama orang tua siswa kelas IV dan masyarakat.

Melakukan kerjasama dengan orang tua dan masyarakat dalam proses penanaman karakter tanggung jawab siswa. Mengadakan komunikasi yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua siswa, terutama orang tua siswa kelas IV di

(12)

8

SD Negeri 1 Klampok. Memberikan nasehat dan tauladan yang baik pada siswa. Memberikan sanksi pada siswa yang tidak bertanggung jawab pada tugas yang diberikan oleh guru. Melakukan rapat rutin setiap pagi dengan kepala sekolah. Melakukan kunjungan ke rumah siswa untuk mengetahui kondisi dan perkembangan anak secara langsung, terutama guru kelas yang membimbing kelas IV.

Menurut Menurut Japar dkk (2018: 70-71) Implementasi pendidikan karakter disekolah, dapat dilaksanakan dengan baik karena didukung oleh keteladanan guru, orang tua, dan kepala sekolah yang baik dan terkadang memiliki beberapa hambatan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor insting, faktor kebiasaan, faktor keturunan, dan faktor lingkungan. Sejalan dengan penelitian yang relevan, Maryono (2015: 267) Bahwa kontribusi anggota sekolah dan komite harusoptimal; sehingga tujuan pendidikan karakter dapat tercapai. Penerapan moral seharusnya tercermin dalam subjek runcing atau dengan pendekatan komprehensif, sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif.

4. PENUTUP

Berdasarkan observasi, wawancara, serta dokumentasi, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tentang penanaman karakter tanggung jawab siswa dalam pembelajaran Tema 8 Subtema 2 kelas IV SD Negeri 1 Klampok yang telah dilaksanakansudah berjalan dengan lancar, dilaksanakan mulai semester II dilakukan dengan cara pembiasaan kegiatan aturan dan tugas-tugas yang dilakukan oleh siswa. Yang melatar belakangi diadakannya penanaman karakter tanggung jawab siswa kelas IV SD Negeri 1 Klampok adalah Pertama, latar belakang orang tua yang kebanyakan bekerja sebagai petani dan tingkat pendidikan yang rendah. Kedua, untuk kelas IV yang termasuk awal dari kelas tinggi serta akan lebih memiliki tanggung jawab yang semakin berat lagi, karena akan naik ke kelas V, VI, dan mungkin sampai ke perguruan tinggi. Ketiga, karakter tanggung jawab juga merupakan salah satu kunci kesuksesan. Faktor pendukung adalah sebagian wali murid mendukung diadakannya pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawa siswa, dan antusian siswa pada saat pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab.

(13)

9

Hambatan yang dialami yaitu sebagian siswa ada yang kurang memperhatikan saat pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab, serta masih terdapat beberapa wali murid yang kurang perduli dengan pelaksanaan penanaman karakter tersebut. Solusi dari hambatan yaitu dengan diadakan sosialisasi mengenai pelaksanaan penanaman karakter tanggung jawab siswa dan komunikasi yang baik antara pihak sekolah dengan wali murid, serta memberikan nasehat dan tauladan yang baik pada siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Anwari, Amirul Mukminin. (2014). IAIN Sulthan Thahah Saifuddin Jambi. “Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Di Sekolah Adiwiyata Mandiri”.http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tadib/article/download/16/1 1, diakses pada 18 Mei 2019.

Amini, Syamsuyurnita & Hasnidar. (2017). Muhammadiyah University of North Sumatra.“The Development Of Character Education Model Trough An Integrated Curriculum At Elementary Education Level In Medan City”. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ijlres/article/view/1167, diakses pada 17 Mei 2019

Daryanto dan Suryatri. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Daryanto. (2014). Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013). Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Fitri, Agus Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter berbasis Nilai dan Etika di Sekolah. Jogjakarta : Ar-Ruz Media

Hartini, Dewi Tryanasari & Endang Sri Maruti. (2015). Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Madiun.“Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Seni Budaya”. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/PE/article/download/ 329/301, diakses pada 15 Mei 2019

Hidayati, Abna. M. Zaim. Kasman Rukun & Damansyah. (2014). Padang State University. “The Development Of Character Education Curriculum For Elementary Student In West Sumatera”. https://www.ijern.com/journal/June-2014/16.pdf, diakses pada 16 Mei 2019

Japar, Muhammad, dkk. 2018. Implementasi Pendidikan Karakter. Surabaya: CV Jakad Publishing

(14)

10

Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas.

Khoury, Ruba. (2017). California State Polytechnic University, Pomona, U.S.A.“Character Education as a Bridge from Elementary to Middle School: A Case Study of Effective Practices and Processes”. https://eric.ed.gov/?id=EJ1169802, diakses pada 15 Mei 2019

Maryono. (2015). STKIPPGRI Pacitan. “The Implementation Of Character Education Policy At Junior High Schools And Islamic Junior High Schools In

Pacitan”. https://www.ijern.com/journal/2015/May-2015/23.pdf, diakses

pada 1 Juni 2019

Muliawan, Jasa Ungguh. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan dengan Studi Kasus.Yogyakarta : Gava Media

Mumpuni, Atikah. 2018. Integrasi Nilai Karakter Dalam Buku Pelajaran Analisis Konten Buku Teks Kurikulum 2013. Yogyakarta: Deepublish

Mustari, Mohamad. (2011). Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Laksbang Pressindo

Risminawati & Siti Nur Rofi’ah. (2013). Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.“Implementasi Pendidikan Ramah Anak Dalam Pembentukan Karakter Siswa Kelas Rendah Sd Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat Tahun Pelajaran 2013/ 2014”.http://eprints.ums.ac.id/27589/, diakses pada 18 Mei 2019

Sahlan, Asmaun. (2010). Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah. Malang: UIN-Maliki Press.

Sardjijo & Hapzi. (2017). Open University and Mercu Buana University.“Integrating Character Building into Mathematics and Science Courses in Elementary School”.http://www.ijese.net/makale_indir/1917, diakses pada 18 Mei 2019 Setiawati, Dian Ayu. (2016). Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.“Implementasi Pendidikan Karakter Pada Peserta Didik Di SD Negeri Sinduadi 2”. http://journal.student. uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/pgsd/article/view/1317/0, diakses pada 18 Mei 2019

Utami, Ratnasari Diah. (2015). Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. “Membangun Karakter Siswa Pendidikan Dasar Muhammadiyah Melalui Identifikasi Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”. http://journals.ums.ac.id/ index.php/ppd/article/view/1542, diakses pada 14 Mei 2019

Gambar

Tabel 1. Faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman karakter

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan barokahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Aplikasi Pendataan Operasional PT Mitra

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh Tanggung Jawab Sosial (CSR) perusahaan, Corporate Governance, Komitmen Manajemen, Etika Bisnis terhadap Reputasi

Untuk menganalisis interaksi tingkat aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis eksperimen riil dan laboratorium

Berdasarkan hasil dari analisis variansi dapat dijelaskan bahwa kecap ikan patin dengan medium fermentasi jeroan ikan yang diberi crude enzim bromelin daan garam

 Maksud Prinsip : apabila kemudharatan yang lebih berat tidak dapat dihindarkan kecuali dengan melakukan kemudharatan yang lebih ringan maka ditanggung kemudharatan yang

Pendekatan yang interaktif dengan fasilitator unggulan dalam bidang ERM (Enterprise Risk Management) akan memberikan kesempatan bagi peserta untuk memperoleh

Pasien bernama Tn.H.P berusia 40th dengan keluhan nyeri pada pergelangan kaki kanan sisi luar, setelah dilakukan terapi sebanyak 3 kali dengan modalitas US (Ultrasound)

Hasil dari eksperimen yang telah dilakukan adalah robot dapat dikenali dengan menggunakan metode tersebut dengan baik walaupun terkadang di beberapa daerah, robot