• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBUATAN BODY LOTION DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK ANTIOKSIDAN SEBAGAI KAROTENOID DARI UMBI WORTEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBUATAN BODY LOTION DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK ANTIOKSIDAN SEBAGAI KAROTENOID DARI UMBI WORTEL"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMBUATAN BODY LOTION DENGAN PENAMBAHAN

EKSTRAK ANTIOKSIDAN SEBAGAI KAROTENOID DARI

UMBI WORTEL

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH :

Muhammad Arie Rifali NIM: 2013430016 / ANGKATAN: 2013 Windy Haryanti NIM: 2013430039 / ANGKATAN: 2013 Ahmad Muhamad Rizki Triaji NIM: 2014437001 / ANGKATAN: 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

JAKARTA

(2)
(3)

ii DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel dan Gambar ... iii

Ringkasan ... iv BAB 1. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan ... 2 1.4 Kegunaan ... 2 1.5 Luaran ... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

BAB 3. METODA PENELITIAN ... 8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 10

4.1 Anggaran Biaya ... 10

4.2 Jadwal Kegiatan ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

(4)

iii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kandungan nutrisi per 100 gram wortel ... 3 Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ... 10 Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ... 10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Wortel (Daucus carota L) ... 3 Gambar 2. Diagram alir ekstrak umbi wortel... 8 Gambar 3. Diagram alir pembuatan lotion dengan penambahan ekstrak umbi wortel... 9

(5)

iv RINGKASAN

Wortel atau dengan nama latin Daucus carota L adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar. Wortel memiliki warna orange dan terasa manis jika dimakan. Wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata maupun kulit. Mengkonsumsi wortel juga baik untuk penglihatan pada mata maupun pada kulit.

Lotion merupakan suatu emulsi. Emulsi adalah suatu tetes cairan yang terdispersi dalam cairan yang lain dan dapat dilihat dibawah mikroskop atau emulsi adalah suatu sistem heterogan terdiri dari dua cairan yang tidak bercampur(air dan minyak), yang satu terdispersi yang lain dalam bentuk tetes kecil yang mempunyai diameter pada umumnya lebih dari 0,1mm (Becher,1977).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan body lotion dari ekstrak lotion sesuai kualitas body lotion dengan penambahan ekstrak antioksidan dari umbi wortel. Serta mengetahui pengaruh dari penambahan ekstrak umbi wortel terhadap tingkat uji mutu (warna, tekstur, aroma, pH, dan tingkat kepekaan kulit) dari lotion dengan tambahan ekstrak umbi wortel.

Tahapan penelitian meliputi tahap penentuan ekstraksi optimal meliputi pengambilan ekstrak antioksidan dari umbi wortel yang dilakukan dengan perbandingan jumlah umpan dengan solvent yang optimal dan selanjutnya penentuan kadar antioksidan menggunakan metode spektrofotometri, tahap pembuatan lotion, dan tahap pengujian kualitas yang bertujuan untuk menguji tingkat mutu (warna, tekstur, aroma, pH, dan tingkat kepekaan kulit) dari lotion yang terbuat dari bahan tambahan ekstrak umbi wortel.

(6)

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Masalah Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki kekayaan alam melimpah, terutama dari sumber daya flora maupun fauna. Berdasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi, dari alasan itulah yang mendorong para analisis untuk membuat suatu formulasi yang tepat untuk mengolah bahan alam yang ada menjadi suatu bentuk sediaan yang acceptable atau mudah diterima oleh masyarakat, selain parameter kualitas dan kuantitas lain yang tetap harus terpenuhi. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi lotion dari bahan alam dalam bentuk sediaan yang berbeda dari sediaan yang pernah ada sebelumnya.

Lotion merupakan suatu emulsi. Emulsi adalah suatu tetes cairan yang terdispersi dalam cairan yang lain dan dapat dilihat dibawah mikroskop atau emulsi adalah suatu sistem heterogan terdiri dari dua cairan yang tidak bercampur, yang satu terdispersi yang lain dalam bentuk tetes kecil yang mempunyai diameter pada umumnya lebih dari 0,1mm (Becher,1977).

Dalam bidang farmasi, secara sederhana emulsi diartikan sebagai campuran homogen dari dua cairan yang dalam keadaan normal tidak dapat bercampur (fase air dan fase minyak) dengan pertolongan bahan penolong yang disebut emulgator (beeswax).

Sediaan farmasi atau kosmetika dalam emulsi banyak sekali dijumpai dalam sedian topikal maupun sistemik. Untuk sediaan per-oral, kebanyakan adalah tipe O/W. Bentuk ini mempunyai banyak keuntungan selain mudah diabsorbsi juga homogenitas dosis mudah didapat. Untuk penggunaan topikal, tipe emulsi O/W maupun W/O banyak sekali digunakan tergantung maksud penggunaanya. Tumbuh-tumbuhan diketahui kaya akan antioksidan alami misalnya : vitamin E, vitamin C, vitamin A, beta karoten dan flavonoid. Oleh karena itu tumbuhan dapat menjadi sumber-sumber baru antioksidan yang potensial (Kikuzaki dan Nakatani,1993, Al-Saikhan dkk,1995). Bagian tumbuhan yang mengandung aktioksidan tinggi adalah Wortel.

Wortel memiliki warna orange dan terasa manis jika dimakan. Wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Mengkonsumsi wortel baik untuk penglihatan pada mata maupun pada kulit.

Pemikiran tersebut melatarbelakangi dilakukannya penelitian tentang pembuatan bentuk sediaan tertentu menggunakan ekstrak wortel (Daucus Carota L.) Bentuk sediaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah lotion dengan penambahan ekstrak wortel (Daucus Carota L.). Sehubungan hal tersebut, perlu dilakukan optimalisasi formula lotion dengan penamabahan ekstrak wortel

(7)

(Daucus Carota L.) berikut kontrol kualitasnya, sehingga akhirnya dapat diperoleh suatu hasil yang memenuhi persyaratan standar kualitas.

1.2Perumusan Masalah

1.2.1 Apakah formulasi lotion dengan penambahan ekstrak umbi wortel dapat dibuat dengan memenuhi persyaratan kualitas?

1.2.2 Bagaimana pengaruh variasi solven terhadap ekstrak antioksidan dari umbi wortel yang dan pengaruhnya pada uji kualitas mutu?

1.3Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan body lotion dari ekstrak lotion sesuai kualitas body lotion dengan penambahan ekstrak antioksidan dari umbi wortel. Serta mengetahui pengaruh dari penambahan ekstrak umbi wortel terhadap tingkat uji mutu (warna, tekstur, aroma, pH, dan tingkat kepekaan kulit) dari lotion dengan tambahan ekstrak umbi wortel.

1.4Kegunaan

Pembuatan lotion esktrak umbi wortel dapat digunakan sebagai alternatif dalam body lotion lainnya dengan bahan alami.

1.5Luaran

Artikel Ilmiah hasil penelitian yang dipublikasi di jurnal teknologi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta ISSN 2460-0288

(8)

Gambar 1. Wortel (Daucus carota L)

REFERENSI : https://id.wikipedia.org/wiki/Wortel BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Wortel

Wortel atau dengan nama latin Daucus carota L adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis langu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.

Wortel memiliki warna orange dan terasa manis jika dimakan. Wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Mengkonsumsi wortel baik untuk penglihatan pada mata maupun pada kulit. Selain vitamin A, wortel cukup mengandung vitamin C, kalsium dan zat besi.

Table 2.1. Kandungan nutrisi per 100 gram wortel Jenis Zat Gizi Jumalh

Air 87,7 g Energi 43 kkal Lemak 0,19 g Karbohidrat 10,14 g Serat 3 g Kalium 323 mg Fosfor 44 mg Natrium 35 mg Kalsium 27 mg Magnesium 15 mg Vitamin C 9,3 mg Vitamin A 28000 IU Vitamin B6 0,14 mg Niasin 0,92 mg Asam Folat 14 mg β-karoten 8285 μg REFERENSI : https://simonbwidjanarko.wordpress.com

(9)

2.2 Antioksidan

Di dalam tubuh kita terdapat senyawa yang disebut antioksidan yaitu senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas, seperti : enzim SOD (Superoksida Dismutase), gluthatione, dan katalase. Antioksidan juga dapat diperoleh dari asupan makanan yang banyak mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E dan betakaroten serta senyawa fenolik. Bahan makanan yang memiiki kandungan antioksidan alami diantaranya, buah-buahan, biji-bijian, coklat rempah-rempah, sayuran seperti wortel, bayam, kubis merah, dan lain sebagainya. 2.3 Karotenoid

Karotenoid adalah pigmen organik yang ditemukan dalam kloroplas dan kromoplas tumbuhan dan kelompok organisme lainnya seperti alga ("ganggang"), sejumlah bakteri (fotosintentik maupun tidak), dan beberapa fungi (non-fotosintetik). Karotenoid dapat diproduksi oleh semua organisme tersebut dari lipid dan molekul-molekul penyusun metabolit organik dasar. Organisme heterotrof sepenuhnya, seperti hewan, juga memanfaatkan karotenoid dan memperolehnya dari makanan yang dikonsumsinya.

Sebagai pigmen, karotenoid pada umumnya menyerap cahaya biru dan memantulkan warna-warna berpanjang gelombang besar (merah sampai kuning kehijauan). Pewarna alami pada kisaran merah, jingga, sampai kuning banyak yang merupakan anggotanya, seperti likopena, karotena, lutein, dan zeaxantin. Zat-zat inilah yang biasanya menyebabkan warna merah, kuning atau jingga pada buah dan sayuran. Peran terpenting karotenoid dalam proses fisiologi adalah sebagai zat antioksidan dan penghantar elektron dalam fotosintesis.

2.4.Ekstraksi

2.4.1. Pengertian Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu metoda operasi yang digunakan dalam proses pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan sejumlah massa bahan (solven) sebagai tenaga pemisah. Apabila komponen yang akan dipisahkan (solute) berada dalam fase padat, maka proses tersebut dinamakan pelindihan atau leaching. Proses pemisahan dengan cara ekstraksi terdiri dari tiga langkah dasar.

1. Proses penyampuran sejumlah massa bahan ke dalam larutan yang akan dipisahkan komponen – komponennya.

2. Proses pembantukan fase seimbang. 3. Proses pemisahan kedua fase seimbang.

(10)

Sebagai tenaga pemisah, solven harus dipilih sedemikian hingga kelarutannya terhadap salah satu komponen murninya adalah terbatas atau sama sekali tidak saling melarutkan. Karenanya, dalam proses ekstraksi akan terbentuk dua fase cairan yang saling bersinggungan dan selalu mengadakan kontak. Fase yang banyak mengandung diluen disebut fase rafinat sedangkan fase yang banyak mengandung solven dinamakan ekstrak.

Terbentuknya dua fase cairan, memungkinkan semua komponen yang ada dalam campuran terbesar dalam masing-masing fase sesuai dengan koefisien distribusinya, sehingga dicapai keseimbangan fisis.

Pemisahan kedua fase seimbang dengan mudah dapat dilakukan jika densiti fase rafinat dan fase ekstrak mempunyai perbedaan yang cukup. Tetapi jika densiti keduanya hampir sama proses pemisahan semakin sulit, sebab campuran tersebut cenderung untuk membentuk emulsi.

Di bidang industri, ekstraksi sangat luas penggunaannya terutama jika larutan yang akan dipisahkan tediri dari komponen – komponen :

1. Mempunyai sifat penguapan relayif yang rendah 2. Mempunyai titik didih yang berdekatan

3. Sensitif terhadap panas

4. Merupakan campuran azeotrop.

Komponen – komponen yang terdapat dalam larutan, menentukan jenis/macam solven yang digunakan dalam ekstraksi. Pada umumnya, proses ekstraksi tidak berdiri sendiri, tetapi melibatkan operasi – operasi lain sepeti proses pemungutan kembali solven dari larutannya (terutama fase ekstrak), hingga dapat dimanfaatkan kembali sebagai tenaga pemisah. Untuk maksud tersebut, banyak cara yang dapat dilakukan misalnya dengan metode distilasi, pemanasan sederhana atau dengan cara pendinginan untuk mengurangi sifat kelarutannya

.

2.4.2. Ekstraksi Cair – Cair

Proses pemisahan secara ekstraksi dilakukan jika campuran yang akan dipisahkan berupa larutan homogen (cair – cair) dimana titik didih komponen yang satu dengan komponen yang lain yang terdapat dalam campuran hampir sama atau berdekatan.

Pada proses pemisahan secara ekstraksi, face cairan II segera terbentuk setelah sejumlah massa solven ditambahkan ke dalam campuran (ciaran I) yang akan dipisahkan. Sebeelum campuran dua fase dipisahkan menjadi produk ekstrak dan produk rafinat, suatu usaha harus dilakukan dengan mempertahankan kontak antara face cairan I dengan fase cairan II sedemikian hingga pada suhu dan tekanan tertentu campuran dua fase berada dalam kesetimbangan.

(11)

Jika antara solven dan diluen tidak saling melarutkan, maka sistem tersebut dikenal sebagai Ekstraksi Insoluble Liquid. Tetapi antar solven dan diluen sedikit saling melarutkan disebut Ekstraksi Soluble Liquid. 2.5. Pemilihan Solven

2.5.1. Solven Yang Digunakan

Solven yang digunakan pada penelitian ini adalah etanol. Etanol (disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifatnya yang tidak beracun bahan ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan minuman. Etanol merupakan jenis pelarut polar. Karakteristik etanol :

1. Rumus molekul : C2H5OH 2. Berat Molekul : 46,07 kg/mol 3. Spesifik gravity : 0,789

4. Melting point : - 112 oC 5. Boiling point : 78,4 oC 6. Soluble in water : insoluble 7. Density : 0,7991 gr/cc 8. Temperatur kritis : 243,1 oC 9. Tekanan kritis : 63,1 atm 2.5.2. Kriteria Solven

Untuk memperoleh hasil sebaik – baiknnya dalam ekstraksi, kita tidak dapat menggunakan sembarang solven. Namun solven tersebut harus dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Mempunyai keemampuan melarutkan solute tetapi sedikit atau tidak sama sekali melarutkan diluent.

2. Mempunyai perbedaan titik didih yang cukup besar dengan solute. 3. Tidak beeraksi dengan solute maupun diluen.

4. Mempunyai keemurnian tinggi. 5. Tidak beracun.

6. Tidak meninggalkan bau. 7. Mudah direcovery.

8. Mempunyai perbedaan densitas yang tinggi dengan diluen. 2.6 Spektrofotometri

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa kimia yang didasarkan pada pengukuran serapan relatif sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan dengan menggunakan prisma atau kisi difraksi sebagai monokromator dan detector fotosel.

(12)

Dalam spektrofotometri, intensitas sinar datang yang dipantulkan atau diteruskan oleh medium merupakan fungsi eksponensial dari konsentrasi dan tebal laju larutan yang ddilalui sinar. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Lambert Beer.

A = a. b. c Dimana : A = Absorban

a = absorbisity molar b = Tebal laju larutan

c = Konsentrasi

Spektrofotometri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur % T atau absorban (A) suatu cuplikan sebagai fungsi panjang gelombang. T= P / Po

A = log 1 / T

Pada metode spektrofotometri, sample menyerap radiasi elektromaagnetis yang pada panjang gelombang tertentu dapat terlihat. Dengan metode ini sample dengan konsentrasi yang sudah diketahui di ukur absorbansinya sehingga diperoleh kurva standar padatan versusu absorbansi. Kurva ini digunakan untuk mencari konsentrasi sample yang belum diketahui.

(13)

BAB 3. METODE PENELITIAN

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Satu set alat ekstraksi, Erlenmeyer, piknometer, beaker glass, satu set alat uji spektrofotometri, Bunsen, pipet ukur, pisau, timbangan elektrik dan blender. Sedangkan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah umbi wortel, aquades, etanol PA, beeswax, minyak kelapa, minyak esensial, dan potassium sorbet.

Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini meliputi :

a. Tahap penentuan ekstraksi optimal meliputi (i) pengambilan ekstrak antioksidan dari umbi wortel yang dilakukan dengan perbandingan jumlah umpan dengan solvent yang optimal, (ii) dan selanjutnya penentuan kadar antioksidan menggunakan metode spektrofotometri.

Ekstraksi dengan etanol Pemotongan wortel

Penghalusan wortel

Pengujian kadar antioksidan Penyaringan sari umbi wortel

Wortel

Sari wortel

Gambar 2. Diagram alir ekstrak umbi wortel Ampas

Ekstrak Wortel

(14)

b. Tahap pembuatan lotion dengan berbagai variasi bahan dan ekstrak umbi wortel yang ditambahnkan.

c. Tahap pengujian kualitas yang bertujuan untuk menguji tingkat mutu (warna, tekstur, aroma, pH, dan tingkat kepekaan kulit) dari lotion yang terbuat dari bahan tambahan ekstrak umbi wortel.

Cairkan minyak dan beeswax

Masukan blender

Angkat dari pemanas dan biarkan hangat

blender

Pindahkan ke wadah tertutup dan simpan di tempat yang sejuk

Lakukan uji mutu

Gambar 3. Diagram alir pembuatan lotion dengan penambahan ekstrak umbi wortel

Minyak dan beeswax

Terbentuk emulsi

Ekstrak umbi wortel +

Minyak esensial

(15)

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan penunjang Rp. 3.125.000

2 Bahan habis pakai Rp. 4.375.000

3 Perjalanan Rp. 3.125.000

4 Lain-lain Rp. 1.875.000

Jumlah Rp. 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No. Kegiatan

Bulan

ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 1 Persiapan Bahan Baku 2 Pesiapan Peralatan 3 Penelitian 4 Analisa hasil 5 Pembuatan laporan 6 Publikasi/seminar

(16)

DAFTAR PUSTAKA

1. Agustiningrum D. 2004. Isolasi dan uji aktivitas antioksidan senyawa bioaktif dari daun ”Ipomoea pescaprea”. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

2. Andayani, R.,Lisawati, Y.,dan Maimunah. 2008. Penentuan Aktivitas Antioksidan, Kadar Fenolat Total Dan Likopen Pada Buah Tomat. Universitas Andalas, Padang.

3. B. Widjanarko, Simon.2008. Pembuatan Minuman Jeli Wortel Dari Porang. https://simonbwidjanarko.wordpress.com/2008/06/11/123, 27 September 2015

4. Ebtasari , Rossita Tri. 2010.Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Etanol Wortel (Daucus Carota L) Terhadap Nilai Spf Dan Sifat Fisik Lotion. Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

5. Keumala, Cut Manyam,dkk.2013. Ekstraksi Antioksidan (Lycopene) Dari Buah Jambu Biji Merah Sebagai Karotenoid Untuk Mencegah Penyakit Kanker. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

6. Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan, Balai Pustaka, Jakarta, p 257 – 258

7. Subeki, 1998. Pengaruh Cara Pemasakan Terhadap Kandungan Antioksidan Beberapa Macam Sayuran serta Daya Serap dan Retensinya Pada Tikus Percobaan. Bogor

8. WikiHow.2015.Cara Membuat Lotion. http://id.wikihow.com/Membuat-Lotion, 30 September 2015.

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang (15-25%) Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Sewa Lab Untuk alat

Ekstraksi,

Spektrofotometri dan uji mutu

4 bulan Rp. 1000.000 Rp. 1000.000

Sewa gas Untuk memanaskan

1 Tabung Rp. 150.000 Rp. 150.000

Dandang Wadah untuk mengukus 1 Buah Rp. 90.000 Rp. 90.000 Perekat Untuk merekatkan 1 Buah Rp. 10.000 Rp. 10.000 Gunting Untuk Menggunting 3 Buah Rp. 40.000 Rp. 120.000

Sewa Blender Untuk

menghaluskan bahan 1 (max 5 bulan) Rp. 300.000 Rp. 300.000 Sewa Kompor gas

Untuk Memasak 1 (max 5 bulan)

Rp. 330.000 Rp. 330.000 Pisau Untuk

Memotong

3 Buah Rp. 50.000 Rp. 150.000

Beaker glass Untuk mengukur 2 Buah Rp. 180.000 Rp. 360.000

Labu Takar Untuk mengukut 2 Buah Rp. 210.000 Rp. 420.000 Erlenmeyer Sebagai wadah 2 Buah Rp. 75.000 Rp. 150.000 Kertas Saring Untuk

Menyaring

1 Rp. 30.000 Rp. 30.000

Plastik Warp Untuk membngkus

1 roll Rp . 15.000 Rp. 15.000

(23)

2. Bahan Habis Pakai (30-40%) Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Wortel Bahan Baku 6 kg Rp. 15.000 Rp. 90.000 Etanol PA Solven 4 Liter Rp. 300.000 Rp. 1.200.000 Aquadest Solven 3 jerigen / 25

liter Rp. 75.000 Rp. 225.000 Jar Wadah penyimpanan lotion 12 buah / 250ml Rp. 50.000 Rp. 600.000 Potasium Sorbat Pengawet 1 kg Rp. 140.000 Rp. 140.000 Minyak Esensial Penambah Aroma 5 Botol / 10 ml Rp. 90.000 Rp. 450.000

Beeswax Bahan Baku 3 kg Rp. 165.000 Rp. 495.000 Minyak

Kelapa

Bahan Baku 5 Liter Rp. 15.000 Rp. 75.000 Pengujian antioksidan 5 sampel Rp. 100.000 Rp. 500.000 Pengujian Mutu lotion 5 sampel Rp. 125.000 Rp. 600.000 SUB TOTAL (Rp) Rp. 4.375.000

(24)

3. Perjalanan (15-25%) Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Survey Alat dan

bahan 3 Orang Rp. 180.000 Rp. 540.000 Pembelian Alat dan Bahan 3 Orang Rp. 160.000 Rp. 480.000 Observasi dan Penelusuran Data 3 Orang Rp. 150.000 Rp. 450.000 Perjalanan Lokal 3 Orang Rp. 500.000 Rp. 1.500.000 Analisa Produk Jadi 1 kali perjalanan Rp. 155.000 Rp. 155.000 SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.125.000

4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya, maks 10%) Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Print dan Fotocopy 1 Paket Rp. 140.000 Rp. 140.000 Penjillidan 3 Laporan Rp. 5000 Rp. 15.000 Publikasi dan pengajuan paten 1 Rp. 1.200.000 Rp.1.200.000 Seminar 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000 Alat Tulis Kantor (ATK) 1 set Rp. 20.000 Rp. 20.000 SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.875.000 TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) Rp. 12.500.000

(25)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas No Nama /NIM Program

Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1. Muhammad Arie Rifali / 2013430016 Teknik Kimia Teknik Kimia 20 Jam/minggu - Menyiapkan bahan baku. - Ekstraksi Umbi Wortel. 2. Windy Haryanti / 2013430039 Teknik Kimia Teknik Kimia 20 Jam/minggu - Menyiapkan bahan baku. - Uji Spektrofotometri. 3. Ahmad Muhamad Rizki Triaji / 2014437001 Teknik Kimia Teknik Kimia 20 Jam/minggu - Menyiapkan bahan baku. - Pembuatan Emulsi Lotion.

(26)

Gambar

Table 2.1. Kandungan nutrisi per 100 gram wortel   Jenis Zat Gizi  Jumalh
Gambar 2. Diagram alir ekstrak umbi wortel Ampas
Gambar 3. Diagram alir pembuatan lotion dengan penambahan ekstrak  umbi wortel
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

Referensi

Dokumen terkait