• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENTGELATIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENTGELATIN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ELIDA RIZKI MUJIHARDIANTI

OPTIMASI FORMULASI EMULGEL

ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL

(Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING

AGENTGELATIN

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

Lembar Pengesahan

OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN

EKSTRAK UMBI WORTEL

(Daucus carota L.)

MENGGUNAKAN

GELLING AGENT

GELATIN

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2016

Oleh :

ELIDA RIZKI MUJIHARDIANTI NIM : 201210410311100

Disetujui Oleh :

(3)

iii

Lembar Pengujian

OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN

EKSTRAK UMBI WORTEL

(Daucus carota L.)

MENGGUNAKAN

GELLING AGENT

GELATIN

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal 23 Juni 2016

Oleh :

ELIDA RIZKI MUJIHARDIANTI NIM : 201210410311100

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Optimasi Formulasi Emulgel Antioksidan Ekstrak Umbi Wortel

(Daucus carota L.) Menggunakan Gelling Agent Gelatin”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Dian Ermawati, M. Farm., Apt selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran dan selalu berkenan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran dalam mengarahkan dan membimbing serta selalu memberikan motivasi.

3. Engrid Juni Astuti, M. Farm., Apt sebagai penguji yang selalu berkenan memberikan bimbingan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ahmad Shobrun Jamil, S.si., MP selaku penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

5. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt selaku kepala laboratorium. 7. Arina Swastika, S. Farm., Apt sebagai Dosen Wali yang telah

memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana. 9. Para laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan

(5)

v

10. Kedua orang tua saya Bapak Mujtahiduddin dan Ibu Suharminiwati yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan, serta nasehat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

11.Kakak-kakak kandung saya Fazzlurrahman Muji Hariadi dan Aulia Muji Hardiansyah yang selalu memberi semangat dan motivasi selama proses pembuatan skripsi

12.Teman-teman seperjuangan saya dalam mengerjakan skripsi, Aditya Pradnya Paramitha, Putri Ayu Weni, Hanityo Hermadenies yang senantiasa saling membantu, bertukar pendapat, dan memberikan semangat dalam proses penelitian ini.

13.Teman-teman angkatan 2012 khususnya kelas Farmasi C yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat.

14.Sahabat-sahabatku Rawinna Nurmarianita, Andan Sari, Fitritia, Rauda, Sherly yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa dalam pengerjaan skripsi ini

15.Teman-teman kos Ambarawa Vebri, Okky, Layla, Nindi, Fidya, Rizki, Ascha, Finda, Uffa, Massita, Fika, Via, Evi, Mbak Puri, Mbak Nensy, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

16.Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 31 Mei 2016

(6)

vi

RINGKASAN

OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN

EKSTRAK UMBI WORTEL (

Daucus Carota

L.)

MENGGUNAKAN

GELLING AGENT

GELATIN

Radikal bebas merupakan salah satu agen yang dapat membahayakan kulit. Sumber-sumber radikal bebas dapat berasal dari dalam mau pun dari luar. Radikal bebas yang berasal dari luar yaitu polutan, radiasi, sinar UV, ozon. Radikal bebas ini dapat mengakibatkan kerusakan kulit, penuaan dini, serta kanker kulit.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membuat sediaan kosmetik yang dapat mencegah radikal bebas tersebut.Sediaan kosmetik yang akan dibuat yaitu sediaan emulgel dengan gelling agent gelatin yang mengandung antioksidan alami. Antioksidan sendiri menjadi salah satu agent yang dapat menangkal efek negatif radikal bebas. Antioksidan alami yang digunakan peneliti yaitu wortel (Daucus carota L.). Wortel merupakan tanaman yang banyak mengandung beta-karoten yang berfungsi sebagai antioksidan. Pada penelitian ini sediaan emulgel dibuat pada 3 kadar gelling agent gelatin yang berbeda yakni formula 1 (4%), formula 2 (6%), formula 3 (8%).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan formula yang baik pada sediaan emulgel antioksidan ekstrak umbi wortel (Daucus carota L.) dengan gelling agent gelatin pada kadar (4%, 6%, dan 8%) yang dapat memberikan karakteristik fisik, aseptabilitas, serta daya antioksidan yang optimal.

Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan uji antioksidan ekstrak menggunakan metode DPPH. Hasil yang didapatkan yaitu (312,03 ± 1,41) <500 ppm yang menunjukkan ekstrak wortel masuk ke dalam kategori antioksidan lemah.

Selanjutnya dilakukan uji karakteristik fisik sediaan yang meliputi organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar. Hasil organoleptis yang didapatkan sediaan emulgel ekstrak wortel menghasilkan warna kuning kecoklatan dengan tekstur halus, serta memiliki aroma bunga rosae. Pada uji pH sediaan emulgel antara formula tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil uji pH menunjukkan nilai yang stabil yaitu F1 (5,43±0,20), F2 (5,25±0.01), F3 (5,29±0.03). Dan untuk hasil daya sebar, F1 (0,167±0,03 g/cm) memiliki daya sebar yang paling besar dibandingkan dengan F2 (0,11±0,01 g/cm) dan F3 (0,097±0,02 g/cm), ketiga formula memiliki perbedaan yang bermakna. Ini berdasarkan hasil analisis statistik One-Way Anova dimana F hitung (9.816) > F tabel (5,59) yang mengindikasikan kadar gelling agent mempengaruhi daya sebar sediaan. Selanjutnya pada uji viskositas sediaan didapatkan hasil bahwa F3 lebih viskos dari pada F1 dan F2. Semakin tinggi kadar gelling agent semakin viskos sediaan emulgel yang didapat.

(7)

vii

Pada uji antioksidan sediaan emulgel menghasilkan ��50> 500 ppm yakni F1(1827,32 ppm), F2(2618,67 ppm), dan F3 (4713,76 ppm). Hasil ini menunjukkan bahwa kadar gelling agent mempengaruhi nilai antioksidan. Semakin besar kadar gelling agent yang digunakan semakin rendah nilai antioksidan yang didapatkan.

(8)

viii

ABSTRAK

OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN

EKSTRAK UMBI WORTEL (

Daucus Carota

L.)

MENGGUNAKAN

GELLING AGENT

GELATIN

Latar Belakang : wortel (Daucus carota L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak mengandung senyawa antioksidan alami. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam wortel antara lain provitamin A serta karotenoid seperti beta karoten, alfa karoten, gamma karoten, dan likopen. Senyawa- senyawa tersebut dapat memberikan perlindungan pada kulit terhadap pengaruh negatif dari radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit.

Tujuan :untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak umbi wortel sediaan emulgel pada berbagai kadar gelling agent gelatin FI (4%), F2 (6%), dan F3 (8%) serta untuk mengetahui pada kadar gelling agent berapakah sediaan emulgel antioksidan ekstrak umbi wortel yang menghasilkan karakteristik fisik, aseptabilitas, dan daya antioksidan yang optimal.

Metode : sediaan emulgel dengan menggunakan ekstrak umbi wortel sebagai bahan aktif dan gelatin sebagai gelling agent. Evaluasi sediaan dilakukan dengan uji organoleptis, viskositas, daya sebar, pH, tipe emulsi, dan stabilitas pada berbagai suhu dengan metode freeze-thaw. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman DPPH.

Hasil dan Kesimpulan :Hasil penelitian menunjukkan bahwa emulgel F1 memiliki karakteristik fisik serta aseptabilitas yang lebih baik dibandingkan emulgel F2 dan F3. Sedangkan daya antioksidan emulgel ekstrak umbi wortel masuk dalam kategori tidak aktif karena nilai ��50> 500 ppm. Namun, Emulgel antioksidan ekstrak umbi wortel mengalami penurunan aktivitas antioksidan seiring dengan kenaikan kadar gelling agent.

(9)

ix

ABSTRACT

OPTIMIZATION AND FORMULATION OF ANTIOXIDANT

EMULGEL CARROT ROOT EXTRACT (

Daucus Carota

L.)

USING

GELLING AGENT

GELATIN

Background : carrot (Daucus carota L.) is a plant that contains natural antioxidant compounds.Antioxidant compounds contained in carrot are provitamin A and carotenoids such as beta-carotene, alpha-carotene, gamma-carotene, and lycopene. These compounds may provide protection to the skin against negative effects of free radicals that can cause premature aging and skin damage.

Aim : to determine the antioxidant activity of emulgel extract carrot root at various concentration of gelling agent gelatin FI (4%), F2 (6%) and F3 (8%) and to determine what is the best concentration of gelatin than can produce an optimum physical characteristics, acceptability and antioxidant activity of emulgel extract carrot root.

Methods : emulgel was formulated using carrot root extract as the active ingredient and gelatin as gelling agent. The physical caracteristic of those emulgel were tested by organoleptic observation, viscosity, dispersive power, pH, type of emulsion and stability of emulgel at various temperatures usingfreeze-thaw method. The antioxidant activity test using DPPH method.

Results and Conclusion : the results showed that emulgel F1 has the physical characteristics and acceptability better than emulgel F2 and F3. While the result for DPPH testshowed ��50> 500 ppm. This result indicate that emulgel has no antioxidant activity. However, Antioxidant activty of emulgel carrot root extract decreased while the concentration of gelling agent increase.

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesis ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Kulit ... 4

2.1.1 Struktur Kulit ... 4

2.1.2 Fungsi Kulit ... 5

2.2 Tinjauan Antioksidan ... 6

2.2.1 Definisi Antioksidan ... 6

2.2.2 Radikal Bebas ... 6

2.2.3 Pengelompokan Antioksidan ... 8

2.2.4 Mekanisme Kerja Antioksidan ... 8

2.2.5 Fungsi Antioksidan Pada Kulit ... 8

2.2.6 Photoaging ... 9

2.2.7 Uji Aktivitas Antioksidan Dengan Metode DPPH ... 10

(11)

xi

2.3.1 Daerah Asal dan Sejarah Penyebaran Tanaman Wortel ... 11

2.3.2 Klasifikasi Tanaman Wortel ... 11

2.3.3 Morfologi Tanaman Wortel ... 12

2.3.4 Kandungan Kimia Wortel ... 13

2.3.5 Karotenoid pada Wortel ... 14

2.4 Ekstraksi ... 15

2.4.1 Pengertian Ekstraksi ... 15

2.4.2 Metode- Metode Ekstraksi ... 16

2.5 Spektrofotometer UV-Vis ... 17

2.6 Emulgel ... 18

2.7 Emulsi ... 19

2.8 Gelling agent ... 19

2.9 Jenis-Jenis Gelling Agent ... 20

2.10 Gelatin ... 20

2.11 Komponen Lain Penyusun Emulgel ... 21

2.11.1 Parrafin Cair ... 21

2.11.2 Propilenglikol ... 22

2.11.3 Tween 80 ... 22

2.11.4 Span 80 ... 23

2.11.5 Metylparaben ... 23

2.11.6 Propylparaben ... 24

2.11.7 Aquadest ... 25

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 26

BAB IV METODE PENELITIAN ... 28

4.1 Rancangan Penelitian ... 28

4.2 Variabel Penelitan ... 28

4.2.1 Varibel Bebas ... 28

4.2.2 Variabel Tergantung ... 28

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian 4.3.1 Tempat Penelitian ... 28

4.3.2 Waktu Penelitian ... 28

(12)

xii

4.5 Alat ... 29

4.6 Definisi Operasional ... 29

4.7 Metode Kerja ... 29

4.7.1 Pembuatan Ekstrak Wortel ... 29

4.7.2 Pembuatan Emulgel Ekstrak Wortel ... 29

4.8 Rancangan Formula ... 31

4.9 Cara Pembuatan Emulgel Ekstrak wortel ... 31

4.10 Evaluasi Sediaan ... 32

4.10.1 Evaluasi Tipe Emulgel dengan Metode Pewarnaan ... 32

4.10.2 Evaluasi Fisik Sediaan ... 33

4.10.3 Evaluasi Stabilitas Sediaan ... 34

4.10.4 Evaluasi Aseptabilitas Sediaan ... 34

4.10.5 Evaluasi Uji Antioksidan dengan Metode DPPH ... 35

4.10.6 Analisis Data ... 35

BAB V HASIL PENELITIAN ... 38

5.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis ... 38

5.2 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulgel ... 38

5.3 Hasil Uji Karakteristik Fisika Kimia Sediaan ... 40

5.3.1 Hasil Pengukuran pH Sediaan ... 40

5.3.2 Hasil Pengukuran Daya Sebar ... 41

5.3.3 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan ... 43

5.4 Hasil Evaluasi Stabilitas Sediaan ... 45

5.5 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan ... 45

5.6 Hasil Pengukuran Antioksidan ... 47

BAB VI PEMBAHASAN ... 50

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Komposisi Kandungan Gizi Wortel ... 14

II. 2 Contoh Formulasi Basis Emulgel ... 19

IV.1 Formula Emulgel dengan Konsentrasi Gelling Agent 4%, 6%, 8% ... 31

V.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan Emulgel ... 39

V.2 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulgel ... 40

V.3 Hasil Pengukuran pH Sediaan Emulgel ... 41

V.4 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan Emulgel... 42

V.5 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan Emulgel ... 44

V.6 Perbandingan Parameter Aseptabilitas Sediaan Emulgel ... 45

V.7 Hasil ��50Vitamin C ... 47

V.8 Hasil ��50 Ektstrak Umbi Wortel ... 48

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Kulit ... 5

2.2 Sumber Radikal Bebas ... 7

2.3 Reaksi Penghambatan Radikal DPPH ... 10

2.4 Tanaman Wortel ... 12

2.5 Struktur Kimia ... 15

2.6 Struktur Kimia Gelatin ... 21

2.7 Struktur Kimia Propilenglikol ... 22

2.8 Struktur Kimia Metil Paraben ... 23

2.9 Struktur Kimia Propil Paraben ... 23

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 27

4.1 Skema Kerja Penelitian ... 30

4.2 Skema Cara Pembuatan... 32

5.1 Ekstrak Etanol Umbi Wortel ... 38

5.2 Sediaan Emulgel Ekstrak Umbi Wortel ... 39

5.3 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulgel Antioksidan Menggunaakan Sudan III . 40 5.4 Histogram Nilai pH Formula 1,2, dan 3 Sediaan Emulgel ... 41

5.5 Histogram Daya Sebar Formula 1, 2 dan 3 Sediaan Emulgel ... 43

5.6 Histogram Viskositas Formula 1, 2 dan 3 Sediaan Emulgel ... 44

5.7 Histogram Nilai Kelembutan Formula 1,2 dan 3 Sediaan Emulgel ... 46

5.8 Histogram Nilai Kemudahan Diratakan Formula 1,2 dan 3 Emulgel ... 46

5.9 Histogram Nilai Kemudahan Dicuci Formula 1,2 dan 3 Emulgel ... 47

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 58

2. Surat Pernyataan ... 59

3. Determinasi Wortel ... 60

4. Data Pengukuran Daya Sebar Sediaan Emulgel ... 61

5. Surat Pernyataan Persetujuan ... 67

6. Prosedur Uji Stabilitas ... 68

7. Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan Emulgel ... 70

8. Perhitungan Nilai Antioksidan ... 72

9. Hasil Uji Pengukuran Statistika pH ... 76

10. Hasil Uji Pengukuran Statistika Daya Sebar ... 77

11. Hasil Uji Pengukuran Statistika Vikositas ... 78

12. Hasil Pengamatan Uji Stabilitas Sediaan ... 79

(16)

55

DAFTAR PUSTAKA

Ansel H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Anwar E, Ramadon, D., Harmita., 2014. Formulation and Evaluation of Gel and Emulgel of Chili Extract (Capsicum frutescens L.) as Topical Dosage Forms. Academic Sciences,3 Apr, Vol. 6, No. 3.

Balsam, M.S and Sagarin, E., (Eds). Cosmetics Science and Technology. 2nd Edition. John Wiley and Sons Inc., New York

Cahyono Bambang., 2002. Wortel Teknik Budidaya dan Analisa Usaha Tani. Yogyakarta : Kanisius.

Clegg., 1995, dalam http://simonbwidjanarko.files.wordpress.com/2008/06/bahan-pembentukgel-2.pdf, di akses pada tanggal 16 Desember 2016

Dalimartha, S., 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid I, Jakarta : Trubus Agriwidya

Desi, S.N.H.,2014.Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picril Hydrazil). Jakarta : Skripsi Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah

Dinna Sofia., 2003. Antioksidan dan Radikal Bebas. http://www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=81., 1 Desember 2015.

Ditjen POM., 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ke -3. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Djuanda, Adhi., 2001. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 4

Draelos, Z.D., 2010. Cosmetic Dermatology Products and Procedures. Singapore : John Wiley & Sons

Haneefa, K., Easo, S., Hafsa, V.P., Mohanta, G., Nayar, G., 2013. Emulgel: An Advanced Review. Journal of pharmaceutical sciences and research. Vol. 5, No. 1.

Harbome, J B., 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara modern Menganalisis Tumbuhan. Terjemahan oleh Kosasih P dan Soediro Iwang. Bandung : Penerbit Institut Teknologi Bandung

(17)

56

Kumalaningsih, Sri., 2006. Antioksidan Alami : Penangkal Radikal Bebas, Sumber, Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya : Trubus Agrisarana

Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.L., 2007. Patologi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. p. 376-377.

Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.L., 2007. Patologi 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. p. 35-50.

Magdy, I.M., 2004. Optimation of Chlorphenesin Emulgel Formulation. The AAPS Journal (serial on line) 2004;6(3):26. http://www.Aapspharm sci.org/, diakses 1 desember 2015

Molyneux P., 2004. The Use of The Satable Free Radical Diphenylpicryl-hydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Wiitshire : Songklanarkarin J. Sci. Technol

Oktaviani, K., 2013. Manfaat Kandungan Antioksidan pada Krim Wajah.

http://wolipop.detik.com/read/2013/06/24/172457/2282800/234. Diakses tanggal 9 Januari 2015

Prakash, A., Rigelhof, f., Miller, E., 2001. Antioxidant Activity. Medalliaon Laboratories Analitycal progress, Vol. 10, No. 2

Raton, F.L Boca and C.K Smoley., 1993. Everything Added to Food in the United States. http://en.wikipedia.org/wiki/Gellingagent, di akses pada tanggal 16 Desember 2015

Rieger, M. 2000. Harry’s Cosmeticology 8th Ed. New York (US) : Chemical Publishing Co Inc.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi ke-6, London: Pharmaceutical Press.

Shandiutami N.M.D., Rahayu, L., Oktaviani, T., Sari, L.Y., 2014. Uji Aktivitas Antioksidan Rebusan Daun Sambang Getih (Hemigraphis bicolor Boerl.) dan Sambang Solok (Aerva sanguinolenta (L) Blume) Secara in Vitro.

Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Silvia Wenny, 2012. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Gel Liposom yang Mengandung Fraksinasi Ekstrak Metanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Sebagai Antioksidan. Depok : Skripsi Program Studi Farmasi Universitas Indonesia.

Soebagio, B., Rusdiana, T., Risnawati, R., 2007. Formulasi Gel Antioksidan dari Ekstrak Umbi Wortel (Daucus carota L.) dengan Menggunakan Aquapec HV – 505. Jakarta : Makalah Kongres Ilmiah XV ISFI.

(18)

57

Sulaiman, T.N.S. dan Kuswahyuning R., 2008. Tekhnologi & Formulasi Sediaan semipadat. Laboratorium Tekhnologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Syaifuddin., 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta : Salemba Medica T, Mitsui., 1997. New Cosmetics Science. Shiseido Co.,Ltd. Tokyo

Tranggono, R.I., & Latifah, F., 2007. Buku Pengantar Ilmu Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Underwood, A. L., Day, R. A., 2001. Analisis Kimia Kualitatif. Edisi ke-6. Jakarta : Erlangga

Voigt, R., 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi VI. Jakarta : Elex Media Kompetindo Kelompok Kompas Gramedia

Winarsi, Hery M. S., 2007. Antioksidan Alami dan Radikal. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

(19)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kulit merupakan organ yang menutupi permukaan tubuh dan membentuk perbatasan antara tubuh dengan lingkungan. Oleh karena kulit berada pada permukaan tubuh paling luar sehingga kulit merupakan bagian tubuh yang paling sering terpapar dengan berbagai macam agen, baik fisik maupun kimia, yang dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan kulit. Sinar matahari merupakan salah satu agen fisik yang membahayakan kulit. (Rieger, 2000)

Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh sinar matahari. Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif pada kulit. Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa radikal yang bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS). Keberadaan ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi terjadinya kerusakan sel, penuaan dini, dan kanker kulit (Hassan et al, 2013; Balakrishnan dan Narayanaswamy,2011).

(20)

2

yaitu wortel. Wortel memiliki ��50 91,4 ppm yang termasuk dalam kategori antioksidan aktif (Soebagio, 2007).

Wortel (Daucus carota L.) sendiri merupakan salah satu sayuran yang banyak mengandung senyawa antioksidan alami. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam wortel antara lain provitamin A serta karotenoid seperti beta karoten, alfa karoten, gamma karoten, zeta karoten, dan likopen, yang dapat memberikan perlindungan pada tubuh terhadap pengaruh negatif dari radikal bebas. Kandungan karatenoid dalam wortel dapat dilihat dari intensitas warnaya, yaitu semakin jingga warna wortel maka semakin banyak kandungan karatenoidnya (Ting Sun, Phillip, Simon, &Sherry, 2009).

Antioksidan dapat juga digunakan sebagai anti-agingyang dapat mencegah penuaan dini, untuk penggunaan yang menyenangkan maka diperlukan kosmetik

anti-aging dengan antioksidan yang tinggi agar dapat merawat kulit wajah (Winarsi, M.S, 2007). Antioksidan ini dapat diformulasikan sebagai sediaan kosmetik yang berbentuk emulgel.

Emulgel merupakan salah satu sediaan yang banyak digunakan oleh masyarakat luas, selain karena harganya yang murah juga karena praktis dalam penggunaan yaitu dengan cara dioleskan pada kulit. Emulgel adalah gel dengan cairan berbentuk emulsi, biasanya untuk menghantarkan minyak yang merupakan zat aktif dalam sediaan tersebut, dan mengurangi kesan berminyak dalam aplikaasinya (Voigt, 1994). Emulgel dibuat dengan mereaksikan pelarut tertentu dengan bahan pembentuk gel atau gelling agent. Jenis gelling agent biasanya merupakan bahan berbasis polisakarida atau protein (Sulaiman, T.N.S, 2008).

Pada penelitian ini gelling agent yang digunakan adalah gelling agent

berbasis protein, yaitu gelatin. Gelatin sering digunakan dalam sediaan farmasi salah satunya sebagai gelling dalam sediaan gel. Gelatin mudah di dapatkan, dan harganya relative lebih murah. Gelatin sebagai gelling agent memiliki sifat tidak toksik, fleksibel dengan bahan-bahan lain, memiliki kekuatan untuk membentuk gel dengan baik, memiliki absorpsitivitas air yang baik (Rowe et al, 2009)

(21)

3

L.) pada tiga formulasi yang berbeda. Perbedaan formulasi terletak pada kadar

gelling agent gelatin yaitu 4 %, 6 %, dan 8%. Selain itu juga dilakukan pengujian daya antioksidan secara in vitro dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis yang diamati pada panjang gelombang 400-700.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik fisika kimia, stabilitas, dan aseptabilitas sediaan emulgel dengan bahan aktif ekstrak umbi wortel (Daucus carota L) pada kadar gelling agent gelatin4%, 6%, dan 8% ?

2. Bagaimana daya antioksidan pada sediaan emulgel dengan bahan aktif ekstrak umbi wortel (Daucus carota L.) pada kadar gelling agent gelatin 4%, 6%, dan 8% ?

3. Pada kadar gelling agent berapakah 4%, 6%, dan 8% yang dapat memberikan karakteristik fisik dan kimia (pH, viskositas, daya sebar),stabilitas, aseptabilitas dan daya antioksidan yang paling baik?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menentukan karakteristik fisika kimia, stabilitas dan aseptabilitas sediaan emulgel dengan bahan ekstrak umbi wortel (Daucus carota L.) pada kadar

gelling agent4%, 6%, dan 8%

2. Menentukan daya antioksidan pada sediaan emulgel dengan bahan aktif ekstrak wortel (Daucus carota L.) pada kadar gelling agent gelatin4%, 6%, dan 8%

3. Menentukan pada kadargelling agent berapakah 4%, 6%, dan 8% yang dapat memberikan karakteristik fisik dan kimia (pH, viskositas, daya sebar), stabilitas, aseptabilitas dan daya antioksidan yang paling baik

1.4 Hipotesis

Peningkatan kadar gelling agent dapat meningkatkan karakteristik fisik, aseptabilitas, dan daya antioksidan sediaan emulgel

1.5 Manfaat Penelitian

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Modul Psikoedukasi Fungsi Manajemen dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan fungsi manajemen pada karyawan level middle management di PT “Y”

Mikroskop cahaya yang biasa digunakan di laboratorium IPA/ Biologi yang pengamatannya menggunakan mata secara langsung, dengan sedikit sentuhan inovasi, diubah

process in which a small project team quickly develops a working information system and allows users to modify it.. until they are satisfied

Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Jasa Konstruksi Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada SKPD20 Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Banjar mengumumkan pemenang

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (dapat digeneralisasikan) efektivitas metode mengajar kerja baru dan lama, dimana metode

Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemberian kombinasi ketamin 0,25 mg/kgBB dan midazolam 37,5 f.ig/kgBB intravena lebih efektif mencegah kejadian menggigil pada wanita

Sampel yang telah digiling di analisa menggunakan analisis proksimat meliputi kuantifikasi nutrisi seperti air, abu, serat kasar, protein kasar, lemak, dan bahan ekstrak

kolaborasi dengan tim kesehatan lain, merencanakan asuhan, melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan dan mendokumentasikan dengan metode SOAP