• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI SEDIAAN EMULGEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOPOL 934

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FORMULASI SEDIAAN EMULGEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOPOL 934"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ADITYA PRADNYA PARAMITHA

FORMULASI SEDIAAN EMULGEL

ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL

(Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING

AGENT CARBOPOL 934

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Formulasi Sediaan Emulgel Antioksidan Ekstrak Umbi Wortel (Daucus carota L.) Menggunakan Gelling AgentCarbopol 934”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Ibu Dian Ermawati, M.Farm., Apt selaku dosen pembimbing I yang penuh semangat dan kesabaran dalam mendukung, mengarahkan dan membimbing serta selalu memberikan motivasi.

2. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran dan selalu berkenan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Engrid Juni Astuti, S.Farm., M.Farm., Apt sebagai penguji dan ibu yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, dan nasihat yang diberikan kepada saya terkait penelitian ini.

4. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.si., MP penguji yang memberikan saran, masukan dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

5. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt selaku kepala laboratorium.

7. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm sebagai Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana. 9. Para laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan

Laboratorium Kimia Terpadu II yang telah banyak membantu saya. 10. Kedua orang tua saya Bapak Tjatur Teguh Wibowo dan Ibu Pipit

Sriani yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya serta selalu mendukung secara moril dan materil, mendoakan, memberikan restu, memberikan nasehat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. 11. Adik-adik saya Dimas Prasetyo, Eka Sukmawati, dan

M.Fathurrahman yang senantiasa memberikan dorongan semangat maupun bantuan pada penelitian ini.

12. Seluruh keluarga besar yang selalu memberi semangat dan memotivasi saya selama proses pembuatan skripsi.

13. Hanityo Hermadenies, Elida Rizki dan Putri Ayu teman seperjuangan saya dalam mengerjakan skripsi ini yang menjadi tempat bertukar pendapat dan saling memberikan semangat dalam proses penelitian ini.

(5)

v

15. Teman-teman angkatan 2012 khususnya kelas Farmasi C yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat dan do’a yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

16. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 6 Juni 2016

(6)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI. ...xi

DAFTAR TABEL……….xiv

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR LAMPIRAN……….xvi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan Penelitian ...4

1.4 Hipotesis Penelitian ...4

1.5 Manfaat Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1 Kulit ...5

2.1.1 Fungsi Kulit ...5

2.1.2 Anatomi Kulit ...6

2.1.3 Warna Kulit ...9

2.1.4 Intensitas Warna Kulit ...9

2.2 Mekanisme Photoaging ...9

2.3 Antioksidan ...10

2.3.1 Definisi Antioksidan dan Radikal Bebas ...10

2.3.2 Pemakaian Antioksidan ...12

2.3.3 Mekanisme Kerja Antioksidan ...13

2.3.4 Tinjauan Pengujian Antioksidan dengan Metode DPPH ....13

2.4 Wortel ...15

2.4.1 Sejarah Tanaman Wortel ...15

2.4.2 Taksonomi Tanaman Wortel ...16

2.4.3 Morfologi Tanaman Wortel ...16

2.4.4 Jenis Tanaman Wortel ...17

2.4.5 Kandungan Kimia Wortel ...18

2.5 Karotenoid ...18

2.6 Ekstraksi ...20

2.6.1 Metode Ekstraksi ...20

2.7 Emulgel ...21

2.8 Gelling Agent ...24

2.9 Karbopol 934 ...24

2.10 Komponen Lain Penyusun Emulgel ...25

2.10.1Parafin Cair ...25

2.10.2 Propilen Glikol ...26

2.10.3 Tween 80 ...26

2.10.3 Span 80 ...27

2.10.4 Trietanolamin (TEA) ...27

2.10.5 Metil Paraben ...28

(7)

xii

2.10.7 Gliserin ...29

2.10.8 Aquadest ...30

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ...31

BAB IV METODE PENELITIAN ...34

4.1 Rancangan Penelitian ...34

4.2 Variabel Penelitian ...34

4.2.1 Variabel Bebas ...34

4.2.2 Variabel Tergantung ...34

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ...34

4.3.1 Tempat Penelitian ...34

4.3.2 Waktu Penelitian...34

4.4 Bahan ...35

4.5 Alat ...35

4.6 Definisi Operasional ...35

4.7 Metode Kerja ...36

4.7.1 Pembuatan Ekstrak Wortel ...36

4.7.2 Pembuatan Emulgel Ekstrak Wortel ...36

4.8 Rancangan Formula ...38

4.9 Cara Pembuatan Emulgel Antioksidan ...38

4.10 Evaluasi Sediaan ...39

4.10.1 Evaluasi Tipe Emulgel dengan Metode Pengeceran ...39

4.10.2 Evaluasi Fisik Sediaan ...40

4.10.3 Evaluasi Aseptabilitas Sediaan ...41

4.10.4 Evaluasi Stabilitas Sediaan ...42

4.11 Evaluasi uji antioksidan sediaan dengan Metode DPPH ...42

4.11.1 Pembuatan larutan DPPH ...42

4.11.2 Pembuatan Larutan Blanko ...42

4.11.3 Pembuatan Larutan Ekstak dan Sediaan ...42

4.11.4 Pembuatan Larutan Vitamin C ...43

4.11.5 Pengukuran daya antioksidan ...43

4.11.6 Perhitungan IC 50 ...43

4.12 Analisis Data ...44

BAB V Hasil Penelitian ...45

5.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis ...45

5.1.1 Organoleptis Ekstrak Etanol Umbi Wortel ...45

5.1.2 Organoleptis Sediaan Emulgel ...45

5.2 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi Sediaan ...47

5.3 Hasil Uji Karakteristik Fisik Sediaan ...49

5.3.1 Hasil Pengukuran pH Sediaan ...49

5.3.2 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan ...50

5.3.3 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan ...51

5.3.4 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan ...52

5.4 Hasil Pengamatan Stabilitas Sediaan ...55

(8)

xiii

BAB VI Pembahasan ...60

BAB VII Penutup ...66

5.1 Kesimpulan ...66

5.1 Saran ...66

(9)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Tingkat kerusakan antioksidan dengan metode DPPH ... 15

II.2 Formula Basis Emulgel ... 23

IV.1 Komposisi Formula Emulgel ekstrak wortel ... 38

V.1 Hasil Uji Organileptis Sediaan emulgel Ekstrak Umbi Wortel ... 46

V.2 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulgel... 47

V.3 Hasil Pengukuran pH Emulgel ... 49

V.4 Hasil Pengukuran Viskositas Emulgel ... 50

V.5 Hasil Pengukuran Daya Sebar Emulgel ... 51

V.6 Hasil Uji Aseptabilitas Emulgel ... 53

V.7 Hasil Pengamatan Stabilitas Secara Organoleptis Emulgel... 56

V.8 Hasil IC50 pada Vit. C ... 57

V.9 Hasil IC50 pada Ekstrak Umbi Wortel... 57

(10)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Anatomi kulit ... 6

2.2 Struktur molekul DPPH sebelum dan Setelah Menerima Donor Atom H ... 14

2.3 Wortel ... 16

2.4 Struktur kimia beta karoten ... 19

2.5 Struktur kimia karbopol 934 ... 24

2.6 Struktur kimia propilenglikol ... 26

2.7 Struktur kimia trietanolamin ... 27

2.8 Struktur kimia metilparaben ... 28

2.9 Struktur kimia propilparaben ... 29

2.10 Struktur kimia gliserin... 29

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 33

4.1 Skema Kerja Penelitian ... 37

4.2 Skema cara pembuatan emulgel ... 39

5.1 Ekstrak Etanol Umbi Wortel ... 45

5.2 Hasil Organoleptis Sediaan Emulgel Antioksidan ... 46

5.3 Hasil Pewarnaan dengan Pereaksi methylene blue... 48

5.4 Pengamatan Mikroskop dengan Pereaksi Methylene Blue... 48

5.5 Histogram nilai pH Formula 1, 2, dan 3... 49

5.6 Histogram nilai viskositas Formula 1, 2, dan 3 ... 50

5.7 Histogram Daya Sebar Formula 1, 2, dan 3 ... 52

5.8 Histogram Persentase Nilai Kelembutan Dioleskan Formula 1, 2, dan 3 ... 54

5.9 Histogram Persentase Nilai Kemudahan Diratakan Formula 1, 2, dan 3... 54

5.10 Histogram Persentase Nilai Kemudahan Dicuci Formula 1, 2, dan 3 ... 55

(11)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 72

2 Surat Pernyataan... 73

3 Determinasi Tanaman Wortel ... 74

4 Surat Spesifikasi Carbopol 934 ... 75

5 Surat Spesifikasi Metanol PA ... 76

6 Data Pengukuran Daya Sebar Sediaan Emulgel ... 78

7 Surat Pernyataan Aseptabilitas ... 84

8 Hasil Uji Aseptabilitas ... 87

9 Perhitungan Nilai Antioksidan (IC50)... 90

10 Hasil Uji Pengukuran Statistik Ph ... 94

11 Hasil Uji Statistik Pengukuran Viskositas ... 96

12 Hasil Uji Statistik Pengukuran Daya Sebar ... 98

13 Hasil Pengamatan Uji Stabilitas ... 100

(12)

68

DAFTAR PUSTAKA

Agoes A.,2010. Tanaman Obat Indonesia Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Andarwulan, N., Koswara, S., 1992. Kimia Vitamin, Jakarta: Rajawali Pers, hal 172-175, 180.

Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press.

Barel, A.O., Paye, M., and Maibach, H.i., 2009. Handbook of Cosmetic Science and Technology, 3rd Edition, USA: Informa Healthcare, pp. 327-329.

Baskhara, A.W., 2008. Sehat Murah dengan Buah & Sayur. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Baumann, L., Saghari, S., and Weisberg, E., 2009. Cosmetic Dermatology. Ed. 2nd, New York: Mc Graw Hill, pp. 292.

Berlian, N., dan Hartuti., 2003. Wortel dan Lobak. Jakarta: Penebar Swadaya.

Cahyono, B., 2002. Wortel : Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani.. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Chanda S., dan R. Dave., 2009. In Vitro Models For Antioxidant Activity Evaluation And Some Medical Plants Possessing Antioxidant Properties: An Overview. African Journal of Microbiology Research, Vol. 3(13), p.981-996.

Departemen Kesehatan RI., 1979. Materia Medika Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 46-49.

Departemen Kesehatan RI., 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal 3-12.

Dewi R., Anwar E., Yunita., 2014. Uji Stabilitas Fisik Formula Krim yang Mengandung Ekstrak Kacang Kedelai (Glycine max). Pharm Sci Res, Vol. 1 No. 3, hal 198.

Djuanda, Adhi, 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal 4.

Eldahshan, O.A., and Singab, A.N., 2013. Carotenoids. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry., Vol. 2. No. 8192.

(13)

69

Fikselova, M., Silhar, S., Marecek, J., and Francakova, H., 2008. Extraction of Carrot (Daucus carota L.) Carotenes under Different Conditions. Czech J. Food Sci., Vol. 26 No. 4, p. 268-274.

Helfrich, Y.R, Sachs, D.L & Voorhees, J.J. (2008). Dermatology Nursing:Overview of Skin Aging and Photoanging., Vol. 20, pp. 177-183. Hernani, Rahardjo M., 2006. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Kumalaningsih, S., 2006. Antioksidan Alami : Penangkal Radikal Bebas, Sumber,Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya: Trubus Agrisarana.

Liu et al.,2007. Antioxidant Activity of Methanolic Extract of Emblica Fruit (Phyllanthus emblica L.) from Six Regions In China. Journal of Food Composition and Analysis, p.219-228.

Magdy, I.M., 2004, Optimation of Chlorphenesin Emulgel Formulation. The AAPS Journal 2004; Vol. 6 No. 26.

Martin A. et al. 1993. Farmasi Fisik: Dasar-dasar Farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press. Hal.1077, 1247, 1255-1256.

Marydele J.O. et al. 2001. The Merck Index 13th ed.An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals. New York: Merck Research Laboratories.

Molyneux P., 2004. The Use of The Stable Free Radical

diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci. Technol., Vol 26 No. 2, p.211-219

Muller, I., 1997. Sun and man: an ambivalent relationship in the history of medicine. In: Altmeyer, P., Hoffmann, K., Stücker, M (Eds.). Skin Cancer and UV Radiation. Berlin: Springer : 3-12.

Nauman M.A., M. Saleemullah, Hamid U.S., Iqtidar A.K., A.U.R. Saljoqi, 2007. Determination of Beta Carotene Content in Fresh Vegetables Using High Performance Liquid Chromatography. Sarhad J. Agric., Vol.23 No 3.

Niyaz, B., Kalyani, P., and Divakar, G., 2011. Formulation and evaluation of gel containing fluconazole-antifungal agent. International Journal of Drug Development & Research., Vol. 3 No. 4, pp. 121-126.

Panwar, A.S., 2011. Emulgel: A Review. Asian Journal of Pharmacy and Life Science, July-Sept., Vol. 1 No. 3, pp. 334.

(14)

70

Rohman, A., Sugeng, R., 2005. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata) secara in vitro, Majalah Farmasi Indonesia. Vol. 16, No. 3, hal. 136-140.

Rowe, R. C., Sheskey, P.J., Weller., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th Edition, London: The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association.

Rubatzky, V. E., Yamaguchi, M., 1998. Sayuran Dunia 2Prinsip, Produksi dan Gizi, Edisi Kedua, Bandung: ITB Press, hal 160-166, 171.

Rukmana, R., 1995. Bertanam Wortel. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, hal 17-18.

Shai, A., Maibach, H.I., and Baran, R., 2009. Handbook of Cosmetic Skincare. 2nd Edition, United Kingdom: Informa UK Ltd.

Shandiutami N.M.D., Lestari R., Tri O., Lili Y.S., Uji Aktivitas antioksidan Rebusan Daun Sambang Getih (Hemigraphis bicolor Boerl.) dan Sambang Solok (Aerva sanguinolenta (L.) Blume) Secara In Vitro. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.

Silva Dias, J.C., 2014. Nutritional and health benefits of carrots and their seed extracts. Food and Nutrition Science., Vol. 5, pp. 2148-2149.

Silvia Wenny., 2012. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Gel Liposom yang Mengandung Fraksinasi Ekstrak Metanol Kulit Manggis (Garcinia

mangostana L.) Sebagai Antioksidan. Depok: Skripsi Program Studi

Farmasi Universitas Indonesia.

Singla V., Seema S., Baibhav J., A.C. Rana., 2012. Emulgel: A New Platform for Topical Drug Delivery. International Journal of Pharma and Bio Sciences. Vol. 3, p. 485-498.

Soebagio, B., Rusdiana, T., Risnawati, R., 2007. Formulasi Gel Antioksidan dari Ekstrak Umbi Wortel (Daucus carota L.) dengan Menggunakan Aquapec HV-505. Jakarta: Makalah Kongres Ilmiah XV ISFI.

Tranggono, R.I.S., 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Troy, D., 2005. Remington: The Science and Practice of Pharmacy, Ed.21th, Philadephia: Lippincott Williams & Wilkins Co.

Vahlquist A., Duvic M., 2007. Retinoids and Carotenoids in Dermatology. New York: Informa Healthcare USA, Inc., pp 292-294

(15)

71

Wasitaatmadja, S.M., 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI Press, hal 3-6

Wijayakusuma, H., 2005. Penyembuhan dengan Wortel. Jakarta: Pustaka Populer Obat.

Yenti R., Afrianti R., Qomariah S., 2014. Formulasi Emulgel Ekstrak Etanol Daun Dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) untuk Pengobatan Nyeri Sendi terhadap Tikus Putih Jantan. Padang: Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV. Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara beriklim tropis karena terletak pada garis

khatulistiwa. Sebagai negara dengan iklim tropis, intensitas paparan sinar matahari

yang didapat sangatlah banyak. Paparan sinar matahari pada kulit secara terus

menerus akan menyebabkan kerusakan kulit karena adanya komponen UV yang

terkandung dalam sinar matahari tersebut. Kerusakan kulit yang diakibatkan paparan

sinar matahari yang berlebihan dapat menimbulkan efek yang segera terlihat seperti

perubahan warna kulit menjadi gelap, eritema dan kulit terbakar, namun ada pula efek

yang baru muncul setelah jangka waktu yang panjang seperti pengerutan kulit,

penuaan dini dan kanker (Muller, 1997). Paparan sinar UV menyebabkan

terbentuknya radikal bebas dari ROS (Reactive Oxygen Species) yang merupakan

molekul tidak stabil. Reactive Oxygen Species akan berikatan dengan komponen sel

untuk menjadi stabil, sehingga akan merusak komponen sel seperti lemak, protein

dan asam nukleat. Kerusakan komponen sel tersebut dapat menyebabkan penuaan

dini pada kulit yang ditandai dengan kulit kering, keriput dan kusam. Untuk

mencegah terjadinya hal tersebut diperlukan suatu sediaan kosmetik yang mampu

mencegah penuaan dini (Elsner, P & Howard, 2000).

Efek sinar UV yang bersifat sebagai sumber radikal bebas dapat dicegah

dengan senyawa antioksidan. Senyawa antioksidan merupakan senyawa yang dapat

menyerap dan menetralisir radikal bebas serta mampu mengurangi efek sinar UV

yang dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit. Radikal bebas disebut juga sebagai

Spesies oksigen reaktif (ROS) yang terbentuk ketika molekul oksigen bergabung

dengan molekul lain yang dikelilingi oleh elektron asing. Paparan spesies oksigen

reaktif ini dapat menyebabkan penuaan pada kulit dan terlihat pada proses

(17)

2

Akhir-akhir ini banyak dikembangkan penelitian yang berfokus pada

pemanfaatan bahan alam, termasuk penelitian di bidang industri kosmetik. Manfaat

bahan alam yang dapat diambil salah satunya adalah sifat antioksidannya yang dapat

menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah

penuaan dini. Antioksidan alami umumnya terdapat pada sayur-sayuran,

buah-buahan, umbi-umbian dan kacang-kacangan (Elsner, P & Howard, 2000)

Salah satu jenis sayuran yang berpotensi sebagai sumber antioksidan adalah

wortel (Daucus carota L.). Salah satu antioksidan alami yaitu karotenoid, provitamin

A banyak terkandung dalam umbi wortel (Andarwulan dan Koswara,1992).

Kandungan karotenoid dalam wortel dapat dilihat dari intensitas warnanya, yaitu

semakin jingga warna wortel maka semakin banyak kandungan karotenoidnya

Karotenoid dapat mencapai konsentrasi maksimum pada saat wortel berumur sekitar

90 – 120 hari dan selanjutnya akan berkurang secara perlahan - lahan (Rubatzky dan

Yamaguchi, 1998).

Karotenoid yang dikandung pada wortel tidak hanya beta karoten tetapi juga

alfa karoten, gamma karoten, zeta karoten, dan likopen yang berfungsi sebagai

antioksidan yang bekerja dengan cara memberikan perlindungan pada tubuh terhadap

pengaruh negatif dari radikal bebas (Silva Dias, 2014).

Berdasarkan penelitan sebelumnya dapat diketahui bahwa wortel mempunyai

aktivitas antioksidan yang tinggi karena mengandung karotenoid. Penelitian lainnya

telah dilakukan oleh Boesro Soebagio (2007) dimana peneliti membuat sediaan gel

antioksidan yang berasal dari umbi wortel. Menurut penelitian dari Boesro, ekstrak

karotenoid dari umbi wortel memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dengan nilai

IC50 sebesar 0,0914 mg/ml dan memiliki efektifitas serta kestabilan yang baik.

Berdasarkan penelitian tersebut maka dalam penelitian ini dipilih ekstrak

umbi wortel untuk diformulasikan menjadi sediaan emulgel antioksidan dengan

pemilihan gelling agent Carbopol 934. Alasan lain pemilihan ekstrak umbi wortel

sebagai bahan aktif sediaan emulgel dikarenakan sejauh ini umbi wortel lebih banyak

diolah dalam bentuk makanan maupun minuman untuk dikonsumsi dan masih jarang

(18)

3

memiliki potensi bila dikembangkan menjadi senyawa aktif dalam sediaan topikal

semisolid, seperti sediaan topikal emulgel antioksidan berdasarkan manfaatnya yaitu

dapat melindungi kulit dari serangan radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan

dini. Selain itu, pemilihan ekstrak yang berasal dari bahan alam ini dikarenakan efek

samping yang ditimbulkan lebih kecil dibanding dengan penggunaan bahan kimia.

Sediaan semisolida yang dibuat dalam industri farmasi dapat berupa krim,

lotion, gel, emulgel, salep, dan ointment. Emulgel merupakan salah satu bentuk

sediaan kulit yang merupakan gabungan dari sediaan emulsi dan gel. Kelebihan dari

sediaan emulgel ini adalah nyaman digunakan dan mampu melekat pada waktu yang

relatif lama pada kulit (Panwar, 2011).

Sediaan emulgel terdiri dari dua sistem yaitu sistem gel dan sistem emulsi.

Pada sistem gel, gelling agent akan berperan dalam menentukan sifat fisik dan

stabilitas fisik gel. Carbopol 934 atau carbomer 934 merupakan salah satu eksipien

yang sering digunakan sebagai gelling agent dalam sistem gel. Carbomer sebagai

gelling agent akan membentuk jaringan struktural yang dapat menyebabkan kenaikan

viskositas sehingga merupakan salah satu faktor yang penting dalam sistem tersebut

(Zats and Kushla, 1996). Salah satu keuntungan penambahan gelling agent carbomer

dalam sediaan gel adalah akan meningkatkan viskositas gel. Semakin tinggi

konsentrasi carbomer yang digunakan maka semakin tinggi pula viskositasnya selain

itu basis gel carbomer yang merupakan basis gel hidrofilik mempunyai kemampuan

daya sebar yang baik, efeknya mendinginkan, tidak menyumbat pori-pori kulit,

mudah dicuci dengan air dan pelepasan obatnya baik (Niyaz et al., 2011).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh variasi kadar basis carbopol 934 1%, 1,5% dan 2% pada

sediaan emulgel ekstrak umbi wortel (Daucus carota L.) terhadap

karakteristik fisik, kimia, aseptabilitas, dan aktivitas antioksidan sebagai

sediaan emulgel antioksidan ?

2. Pada kadar berapakah basis carbopol 934 1%, 1,5% dan 2% pada sediaan

(19)

4

terbaik dari karakteristik fisik, aseptabilitas, dan aktivitas antioksidan sediaan

?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menentukan pengaruh variasi kadar basis carbopol 934 1%, 1,5% dan 2%

pada sediaan emulgel ekstrak umbi wortel (Daucus carota L.) terhadap

karakteristik fisik, kimia, aseptabilitas, dan aktivitas antioksidan sebagai

sediaan emulgel antioksidan.

2. Menentukan kadar basis carbopol 934 1%, 1,5% dan 2% pada sediaan

emulgel ekstrak umbi wortel (Daucus carota L.) yang memberikan hasil yang

terbaik dari karakteristik fisik, aseptabilitas dan aktivitas antioksidan sediaan

emulgel.

1.4 Hipotesis Penelitian

Peningkatan kadar basis carbopol 934 dapat meningkatkan karakteristik fisik,

berupa peningkatan viskositas, dan daya lekat namun dapat menurunkan daya sebar

sediaan emulgel.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

dasar untuk mengembangkan formula sediaan ekstrak umbi wortel (Daucus carota

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait