• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis hubungan iklan, harga, desain dan kemasan dengan minat beli Rokok Sampoerna Avolution - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis hubungan iklan, harga, desain dan kemasan dengan minat beli Rokok Sampoerna Avolution - USD Repository"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS HUBUNGAN IKLAN, HARGA, DESAIN, DAN KEMASAN DENGAN MINAT BELI ROKOK SAMPOERNA AVOLUTION Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma

Disusun Oleh : Pongki Senator 04 2214 082

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

ii SKRIPSI

ANALISIS HUBUNGAN IKLAN, HARGA, DESAIN, DAN KEMASAN DENGAN MINAT BELI ROKOK SAMPOERNA AVOLUTION Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Oleh : Pongki Senator

042214082

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing I

Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM Tanggal 16/05/2011

Dosen Pembimbing II

(3)

iii Skripsi

ANALISIS HUBUNGAN IKLAN, HARGA, DESAIN, DAN KEMASAN DENGAN MINAT BELI ROKOK SAMPOERNA AVOLUTION Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Dipersiapkan dan ditulis oleh : Pongki Senator

042214082

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 27 September 2011 dan Dinyatakan Memenuhi Syarat

Susunan Dewan Penguji

Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua MT. Ernawati SE., M.A.

Sekretaris Drs. Theodorus Sutadi M.B.A.

Anggota Drs. Marianus Mochtar Modesir M.M.

Anggota Drs. L. Bambang Harnoto M.Si.

Anggota Drs. Rubiyatno M.M.

Yogyakarta, 30 September 2011 Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Dekan,

(4)

iv

MOTTO

DAN

PERSEMBAHAN

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”

(Lukas 1:37)

Kata Yesus kepadanya : “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”

(Yohanes 20:29)

Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup,

tapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha

meraih sukses.”

(Booker T. Washington)

“Jangan pernah memikirkan kapan keberhasilan akan datang, tetapi pikirkanlah bagaimana menghadapi cobaan dan rintangan

selanjutnya” (Penulis)

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus

Mamaku tersayang

Tunanganku, Maria Lea Arhitya Stephanie tercinta

(5)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS HUBUNGAN IKLAN, HARGA, DESAIN DAN KEMASAN

DENGAN MINAT BELI ROKOK SAMPOERNA AVOLUTION Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 15 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,

(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Pongki Senator

Nomor Mahasiswa : 042214082

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Analisis Hubungan Iklan, Harga, Desain dan Kemasan Dengan Minat Beli Rokok Sampoerna Avolution : Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 20 Oktober 2011

Yang menyatakan,

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia, kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS HUBUNGAN IKLAN, HARGA, DESAIN, DAN KEMASAN DENGAN MINAT BELI ROKOK SAMPOERNA AVOLUTION, Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan, serta dorongan dari berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas pengorbanannya, baik itu yang berupa waktu, tenaga, pikiran maupun doa dalam membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini. Rasa terimakasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(8)

viii

3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu bersedia membimbing, memberikan pengarahan, bantuan, dorongan serta saran selama penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, Msi., selaku dosen pembimbing II yang juga selalu bersedia membimbing, memberikan pengarahan, bantuan, dorongan serta saran selama penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dalam segala hal dalam perkuliahan di Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Buat mama ku Ingridt Irianie Katherine tersayang. Terimakasih atas kasih sayangnya, doa, dorongan, bimbingan, nasihat, dan dukungan yang selama ini telah mama berikan. Terimakasih banyak serta mohon maaf karena Pongki terlalu lama menyelesaikan skripsi ini.

7. Buat tuyunk eya, Maria Lea Arhitya Stephanie, terimakasih banyak untuk seluruh dukungan, doa, bantuan, semangat, rasa sayang dan cinta serta kesabarannya yang selalu menemani dan membantuku dalam penyelesaian skripsi ini

8. Buat keluarga mama Hennie Kusuma dan om Gono, terimakasih atas segala doa dan dukungannya.

(9)

ix

10. Buat Elselo band : tuyunk eya, dani, abdi, tempatku meluapkan segala perasaan melalui karier bermusik yang akan segera kita tempuh, kalianlah semangatku, terimakasih atas doa serta dukungannya.

11. Buat teman terbaikku dari awal masuk kuliah hingga akhir : Wawan dan Octa. Terimakasih untuk doanya dan terutama dukungan kalian dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Buat Reo, Arie, dan Ikhwanudin, kalianlah teman seperjuangan sejati selama masa kuliah, terimakasih buat doa, bantuan, dan dukungannya.

13. Teman-teman mahasiswa fakultas ekonomi, jurusan manajemen angkatan ’04 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : Ferry, Pother, Restu, Christian, Anna Christina, Aloysius Danu dan lain-lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas doa, bantuan dan dukungannya.

14. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 9 September 2011 Penulis

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN SUSUNAN DEWAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR BAGAN ... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

HALAMAN ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

H. Periklanan dan Tujuan Periklanan ... 13

I. Harga ... 14

(11)

xi

K. Kemasan ... 17

L. Minat ... 18

M. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 18

N. Hipotesis Penelitian ... 19

J. Tehnik Pengambilan Sampel... 26

K. Instrumen Penelitian ... 26

L. Alat Analisis Data ... 28

M. Pengujian Hipotesis ... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 35

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ... 35

1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma .. 35

2. Perkembangan Selanjutnya ... 36

3. Nama-Nama Rektor Universitas Sanata Dharma ... 38

(12)

xii

a. Tanggapan Responden tentang Iklan Rokok Sampoerna Avolution ... 60

b. Tanggapan Responden tentang Harga Rokok Sampoerna Avolution ... 65

c. Tanggapan Responden tentang Desain Rokok Sampoerna Avolution ... 69

d. Tanggapan Responden tentang Kemasan Rokok Sampoerna Avolution ... 72

e. Minat Beli Responden terhadap Rokok Sampoerna Avolution ... 77

3. Pengujian Hipotesis ... 81

a. Analisis Hubungan Iklan, Harga, Desain, dan Kemasan dengan Minat Beli (Secara Parsial) ... 82

b. Analisis Hubungan Iklan, Harga, Desain, dan Kemasan dengan Minat Beli (Secara Simultan) ... 85

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran…... ... 90

C. Keterbatasan ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen... 54

V.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ... 55

V.3 Karakteristik Program Studi ... 56

V.4 Karakteristik Usia Responden ... 56

V.5 Karakteristik Status Tempat Tinggal ... 57

V.6 Karakteristik Uang Saku / bulan ... 57

V.7 Karakteristik Lama Merokok ... 58

V.8 Karakteristik Pengalaman Melihat Iklan Rokok Sampoerna Avolution ... 58

V.9 Karakteristik Pengalaman Mengkonsumsi Sampoerna Avolution ... 59

V.10 Karakteristik Keunggulan Rokok Sampoerna Avolution ... 59

V.11 Tanggapan Responden Tentang Daya Tarik Iklan Rokok Sampoerna Avolution ... 60

V.12 Tanggapan Responden Tentang Sejauhmana Iklan Rokok Sampoerna Avolution Mudah Dipahami ... 61

V.13 Tanggapan Responden Tentang Pesan dalam Iklan Rokok Sampoerna Avolution ... 62

V.14 Tanggapan Responden Tentang Slogan dalam Iklan Rokok Sampoerna Avolution ... 62

V.15 Tanggapan Responden Tentang Model atau Animasi dalam Iklan Rokok Sampoerna Avolution ... 63

V.16 Tanggapan Responden Tentang Harga Rokok Sampoerna Avolution dengan Produk Rokok Lain ... 65

V.17 Tanggapan Responden Tentang Keterjangkauan Harga Sampoerna Avolution ... 66

(14)

xiv

V.19 Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian Harga Sampoerna Avolution dengan Kualitas ... 67 V.20 Tanggapan Responden Tentang Desain Rokok Sampoerna

Avolution ... 69 V.21 Tanggapan Responden Tentang Pilihan Warna pada Sampoerna

Avolution ... 70 V.22 Tanggapan Responden Tentang Perkembangan Desain

Sampoerna Avolution ... 70 V.23 Tanggapan Responden Tentang Keunikan Desain Sampoerna

Avolution ... 71 V.24 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Rokok Sampoerna

Avolution ... 73 V.25 Tanggapan Responden Tentang Kemasan Rokok Sampoerna

Avolution ... 74 V.26 Tanggapan Responden Tentang Keunikan Kemasan Rokok

Sampoerna Avolution ... 74 V.27 Tanggapan Responden Tentang Kepraktisan Kemasan Rokok

Sampoerna Avolution ... 75 V.28 Tanggapan Responden Tentang Ketertarikan Membeli Produk

Rokok Sampoerna Avolution ... 77 V.29 Tanggapan Responden Tentang Kesungguhan Membeli Produk

Rokok Sampoerna Avolution Walau Harga Naik ... 78 V.30 Tanggapan Responden Tentang Kesungguhan Membeli Produk

Rokok Sampoerna Avolution Walau Banyak Merek Rokok Lain ... 79 V.31 Tanggapan Responden Tentang Kelekatan Rokok Sampoerna

Avolution ... 79 V.32 Hasil Uji Korelasi Parsial Hubungan Iklan, Harga, Desain, dan

Kemasan (Secara Parsial) dengan Minat Beli ... 82 V.33 Hasil Uji Korelasi Berganda Hubungan Iklan, Harga, Desain,

(15)

xv

DAFTAR BAGAN

Gambar Judul Halaman

(16)

xvi ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN IKLAN, HARGA, DESAIN, DAN KEMASAN DENGAN MINAT BELI ROKOK SAMPOERNA “AVOLUTION”

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Pongki Senator Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan : Iklan, Harga, Desain, dan Kemasan dengan Minat Beli rokok Sampoerna “Avolution”. Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Convenience Sampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Pearson’s Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Korelasi Parsial dan Analisis Korelasi Berganda.

(17)

xvii ABSTRACT

AN ANALYSIS ON THE RELATIONSHIP OF ADVERTISEMENT, PRICE, DESIGN, PACKAGING AND SAMPOERNA “AVOLUTION”

CIGARETTE BUYING INTEREST

A Case Study on Students of Sanata Dharma University

Pongki Senator Faculty Of Economics Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

The research is aimed to find out relationship between Advertisement, Price, Design, and Packaging with Sampoerna “Avolution” Cigarette Buying Interest. The research was a case study conducted on students of Sanata Dharma University Yogyakarta. There were 100 respondents as the sample. The sampling technique was Convenience Sampling. Pearson’s Product Moment correlation technique was used as the Validity Test while Cronbach’s Alpha formula was used to test the reliability. To analyze the data, Partial Correlation Analysis and Multiple Correlation Analysis were used.

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Iklan sebagai salah satu alat komunikasi pemasaran, salah satu fungsinya adalah menginformasikan pesan mengenai produk dan merek tertentu. Selain kemampuan iklan untuk menginformasikan produk dan merek kepada khalayak, kemampuan iklan juga berguna untuk menghibur. Hal merupakan usaha yang penting untuk diperhatikan.

Selain lewat iklan, perusahaaan juga perlu menentukan harga produk yang terjangkau oleh konsumen. Adapun faktor lain yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memasarkan produknya yaitu faktor desain kemasan. Desain kemasan yang menarik banyak digunakan oleh perusahaan, misalnya untuk membuat packaging yang menarik diperlukan beberapa hal seperti, perpaduan warna, serta keunikan bentuk dari kemasan itu.

(19)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang mengambil judul “Hubungan Iklan, Harga, Desain, dan Kemasan dengan Minat Beli Rokok Sampoerna Avolution” : Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada hubungan antara iklan secara individual dengan minat beli ? 2. Apakah ada hubungan antara harga secara individual dengan minat beli ? 3. Apakah ada hubungan antara desain secara individual dengan minat beli ? 4. Apakah ada hubungan antara kemasan secara individual dengan minat

beli ?

5. Apakah ada hubungan antara iklan, harga, desain, dan kemasan secara bersama-sama dengan minat beli ?

C. Batasan Masalah

Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan minat beli konsumen. Mengingat banyaknya cakupan, maka perlu diadakan pembatasan terhadap masalah yang diteliti. Berhubung adanya keterbatasan tenaga, waktu, biaya dan kemampuan dari penulis. Maka penulis akan membatasi penelitian ini pada empat faktor yang berhubungan langsung kepada minat beli konsumen rokok. Yaitu iklan, harga, design dan kemasan.

(20)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan antara iklan dengan minat beli. 2. Untuk mengetahui hubungan antara harga dengan minat beli. 3. Untuk mengetahui hubungan antara desain dengan minat beli. 4. Untuk mengetahui hubungan antara kemasan dengan minat beli.

5. Untuk mengetahui hubungan antara iklan, harga, desain, dan kemasan dengan minat beli

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Bagi perkembangan industri rokok.

Untuk mengetahui apakah produsen telah berhasil dalam hal penyampaian iklan yang bisa mempengaruhi minat beli konsumen.

2. Bagi penulis.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas dan dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir serta sebagai wahana dalam menerapkan teori-teori yang didapat dibangku kuliah.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(21)

4  

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Manajemen

Menurut Stoner (dalam Handoko, 1998 : 8) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).

B. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (1994 : 9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

(22)

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Jadi, pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, yaitu suatu proses yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli.

Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

Kebutuhan, keinginan dan permintaan dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar

tertentu. Orang membutuhkan pangan, sandang, rumah, rasa aman, rasa memiliki, harga diri dan lain-lain untuk tetap hidup. Kebutuhan-kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau oleh para pemasar, kebutuhan ini sudah ada dan terlekat dalam tubuh dan kondisi manusia.

(23)

3. Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan berubah menjadi permintaan bilamana didukung dengan daya beli.

C. Konsep Pemasaran

Menurut Kotler (2000 : 22) konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Ada beberapa konsep yang dijadikan sebagai pedoman oleh organisasi untuk melakukan kegiatan pemasaran.

1. Konsep Produksi

Konsep ini menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manajer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara masal.

2. Konsep Produk

(24)

3. Konsep Penjualan

Konsep ini berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

4. Konsep Pemasaran

Konsep ini menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

5. Konsep Pemasaran Holistik

Konsep pemasaran holistik didasarkan pada pengembangan, desain, dan implementasi dari program, proses, dan aktivitas pemasaran yang mengenalkan mereka pada keseluruhan dan ketergantungan. Pemasaran holistik mengenalkan bahwa segala sesuatu penting dengan pemasaran dan hal itu meluas, menyatukan prespektif adalah sesuatu yang sering diperlukan.

(25)

Penerapan konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap calon konsumen maupun konsumennya, serta membantu memberikan petunjuk bahwa setiap perusahaan mampu memuaskan konsumen dengan caranya masing-masing.

D. Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (dalam Swastha dan Irawan, 2005 : 7) manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.

Manajemen pemasaran terjadi bila sekurang-kurangnya satu pihak pelaku pertukaran potensial berpikir tentang sarana-sarana untuk melaksanakan tanggapan yang diinginkan oleh pihak pertama itu dan pihak lain.

E. Perilaku Konsumen

(26)

yang akan dibelanjakan oleh konsumen untuk berbagai jenis barang dan jasa tersebut (Tjiptono, 1997 : 223).

Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, mempergunakan, mengevaluasi dan menolak produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Ada dua hal penting dalam pengertian perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang melibatkan individu secara keseluruhan dalam menilai, mendapatkan, dan menggunakan barang dan jasa.

Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing. Peran masing-masing tersebut adalah :

1. Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu.

2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak.

3. Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya.

4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.

(27)

F. Karakteristik Pembeli

Keputusan membeli dipengaruhi pula oleh karakteristik pribadi, yaitu usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Selera terhadap konsumsi barang-barang yang dibeli berhubungan dengan usia seseorang.

Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian yang diklasifikasikan dengan akurat dan terdapat korelasi yang kuat antara jenis kepribadian tertentu dengan pilihan produk.

Faktor psikologis yang mempengaruhi seseorang untuk membeli terdiri dari empat faktor yaitu :

1. Motivasi, yaitu dorongan seseorang untuk bertindak guna memuaskan kebutuhannya sehingga dapat mengurangi ketegangan yang dimilikinya. 2. Persepsi, yaitu proses seorang individu memilih, mengorganisasi dan

mengintepretasi masukan-masukan untuk menciptakan gambaran yang bermakna.

3. Pengetahuan, yaitu pembelajaran yang meliputi perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.

(28)

G. Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 342) berdasarkan konsumen yang menggunakannya, produk dan jasa dibedakan menjadi dua kategori yaitu produk konsumen dan produk industri. Secara luas yang didefinisikan produk juga meliputi sesuatu yang dapat di pasarkan seperti pengalaman, organisasi, orang, tempat dan ide.

1. Produk Konsumen

Produk konsumen (consumer product) adalah semua produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi (Kotler dan Armstrong, 2001 : 342). Para pemasar umumnya mengklasifikasikan produk lebih lanjut berdasarkan cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi produk sehari-hari (convenience product), produk belanja (shopping product), produk khusus (specialty product), dan produk yang tidak dicari (unsought product).

a. Produk sehari-hari (convenience product)

Produk sehari-hari adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat dan dengan perbandingan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan produk tersebut yang juga minimal (Kotler dan Armstrong, 2001 : 342).

b. Produk belanja (shopping product)

(29)

pembandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya (Kotler dan Armstrong, 2001 : 343).

c. Produk khusus (specialty product)

Adalah produk dan jasa konsumen yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merek yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukup signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus (Kotler dan Armstrong, 2001 : 343).

d. Produk yang tidak dicari (unsought product)

Adalah produk yang konsumen tidak mengetahui ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut (Kotler dan Armstrong, 2001 : 343).

2. Produk Industri

Produk industri adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Oleh karena itu, perbedaan antara produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan pembelian produk itu.

Jika konsumen membeli pemotong rumput untuk digunakan di rumah, pemotong rumput tersebut produk konsumen. Jika konsumen membeli pemotong rumput serupa untuk digunakan pada bisnis lanskap, pemotong rumput tersebut merupakan produk industri.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 343) produk industri dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu :

(30)

Bahan mentah dan suku cadang meliputi bahan mentah dan bahan serta suku cadang buatan pabrik.

b. Barang modal

Barang modal adalah produk industri yang membantu produksi atau operasi pembeli, yang meliputi pemasangan dan peralatan asesori (Kotler dan Armstrong, 2001 : 343) .

c. Perbekalan dan jasa

Kedua jenis produk ini sama sekali tidak masuk ke barang jadi akhir.

Jadi dapat dilihat bahwa ciri-ciri produk sangat mempengaruhi strategi pemasaran. Pada saat yang bersamaan, strategi pemasaran juga sangat bergantung pada faktor-faktor lainnya, seperti tahapan dalam daur hidup produk, jumlah pesaing, strategi pesaing, dan situasi ekonomi.

H. Periklanan dan Tujuan Periklanan

Kegiatan periklanan (sebagai bagian dari marketing mix) yang dilakukan perusahaan tergantung pada beberapa faktor, seperti :

1. Jenis produk 2. Sifat pasarnya

3. Keadaan persaingan, dan lain sebagainya

(31)

Pada umumnya, tujuan utama perusahaan adalah mencari laba. Konsekuensinya, manajer harus memilih alternatif periklanan yang dapat menciptakan nilai sekarang (present value) tertinggi untuk laba jangka panjangnya. Sedangkan organisasi non laba lebih mementingkan manfaat daripada laba.

Tujuan periklanan bagi suatu barang akan tergantung pada tahap yang ada di dalam siklus kehidupan produk (product life cycle) tersebut. Biasanya periklanan produk baru dilakukan untuk :

1. Memberikan kesadaraan pada pembeli tentang adanya produk baru tersebut.

2. Mendorong distribusi merek baru.

3. Menunjukkan kepada pembeli dengan suatu alasan bagi pembelian produk tersebut.

Semua itu ditujukan untuk mempertahankan posisi pasar produk tersebut. Sedangkan pokok dari periklanan adalah untuk meningkatkan permintaan bagi produk. Permintaan dapat ditingkatkan dengan cara :

1. Menaikkan jumlah pembeli.

2. Dan atau menaikkan tingkat penggunaan barang di antara pembeli yang ada.

I. Harga

(32)

mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.

Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Tjiptono, 1997 : 154) secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga, yaitu :

1. Faktor Internal Perusahaan a. Tujuan Pemasaran Perusahaan

Tujuan pemasaran tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial.

b. Strategi Bauran Pemasaran

(33)

c. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (tetap dan variabel).

d. Organisasi

Pada perusahaan kecil, umumnya penetapan harga ditentukan oleh manajer puncak. Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh divisi atau manajer suatu lini produk.

2. Faktor Lingkungan Eksternal a. Sifat Pasar dan Permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan.

b. Persaingan

Menurut Porter (dalam Tjiptono, 1997 : 156-157) ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk substitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru. Informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain meliputi :

(34)

ii. Ukuran relatif setiap anggota dalam industri iii. Diferensiasi produk

iv. Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan c. Unsur-unsur Lingkungan Eksternal Lainnya

Selain faktor-faktor diatas, perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor kondisi ekonomi (inflasi, boom atau resesi, tingkat bunga), kebijakan dan peraturan pemerintah, dan aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan).

J. Desain

Salah satu usaha produsen untuk menarik perhatian konsumennya agar membeli produknya adalah dari segi desain kemasan. Desain kemasan ini dapat di lihat dari segi bentuk, warna, ukuran, dan kemasan produk tersebut.

Desain kemasan yang bagus memberikan konstribusi kepada manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk. Produk-produk yang dirancang dengan baik akan menarik perhatian yang lebih besar dan dapat meningkatkan penjualan.

K. Kemasan

(35)

1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.

2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.

3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen. Selain itu, kemasan juga dapat mengurangi kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan dalam pengiriman.

L. Minat

Dalam model pengambilan keputusan, proses pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Selanjutnya konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkan. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan produk yang diinginkan.

(36)

ada dalam benak konsumen, salah satu merek produk dipilih untuk dibeli. Dengan dibelinya merek produk tertentu, proses evaluasi belum berakhir karena konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian. Proses evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen merasa puas atau tidak atas keputusan pembeliannya (Sutisna, 2003:16).

M.Kerangka Pemikiran Teoritis

Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, maka penulis menyusun kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini (dalam Wasana; 2008 : 23) sebagai berikut :

Gambar II.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

      Dimana :

           : Pengaruh secara parsial. : Pengaruh secara simultan.

Minat Beli ( Y ) Iklan

(X1)

Desain (X3)

Harga (X2)

(37)

Kerangka pemikiran teoritis penelitian di atas menjelaskan bahwa variabel iklan (X1), harga (X2), desain (X3), dan kemasan (X4) diduga berhubungan secara parsial dan simultan dengan minat beli (Y).

N. Hipotesis

Dalam model pengambilan keputusan, proses pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Selanjutnya konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkan.

Iklan menjadi sarana bagi perusahaan untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat. Selain berfungsi memberikan informasi, iklan juga dibuat dengan memperhatikan aspek daya tarik sehingga dapat membuat masyarakat tertarik melihat serta memperhatikan informasi dalam iklan tersebut. Harga menjadi salah satu informasi yang dicari masyarakat sebelum mengambil keputusan pemilihan produk. Harga ini berhubungan dengan daya beli seseorang, sehingga persepsi dari masing-masing orang bisa jadi tidak sama karena masing-masing memiliki karakteristik ekonomis yang berbeda.

(38)

H1 : Terdapat hubungan positif antara iklan dengan minat beli H2 : Terdapat hubungan positif antara harga dengan minat beli H3 : Terdapat hubungan positif antara desain dengan minat beli H4 : Terdapat hubungan positif antara kemasan dengan minat beli

H5 : Terdapat hubungan positif antara iklan, harga, desain, dan kemasan (secara simultan) dengan minat beli 

(39)

22  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk penelitian studi kasus.

Menurut Umar (dalam Wicaksono, 2005 : 30), studi kasus merupakan penelitian

yang rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan

cukup mendalam dan menyeruluh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.

Kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku pada obyek yang bersangkutan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian :

Penelitian ini dilakukan di kampus Mrican Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Waktu penelitian :

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juni 2009.

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai

keterangan. Dalam hal ini subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa

(40)

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah iklan, harga, desain dan kemasan dengan

minat beli produk rokok Sampoerna Avolution.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2001:32) variabel penelitian adalah suatu hal yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitiannya adalah iklan (X1),

harga (X2), desain (X3), kemasan (X4) dan minat beli (Y).

E. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer

Data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu atau

perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner

yang biasa dilakukan oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh

pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk

tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti

(41)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu :

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara

memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang berhubungan

dengan obyek penelitian.

2. Wawancara

Wawancara merupakan komunikasi atau pembicaraaan dua arah yang

dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi

yang relevan dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini penulis

mengumpulkan informasi dengan cara bertanya jawab secara bertatap

muka dengan responden.

G. Definisi Operasional

1. Iklan adalah sebagai salah satu alat komunikasi pemasaran, salah satu

fungsinya adalah menginformasikan pesan mengenai produk dan merek

tertentu. Untuk penelitian ini, aspek yang akan diukur dalam variabel iklan

adalah daya tarik iklan, pesan dalam iklan, dan model atau animasi yang

digunakan dalam iklan.

2. Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat

dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya

ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau

(42)

pembeli. Aspek yang akan diteliti dalam variabel harga yaitu perbandingan

harga Sampoerna Avolution sedikit lebih mahal dari produk lain dan

penetapan harganya sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen.

3. Desain adalah rancangan bentuk secara keseluruhan dari suatu produk

yang akan dihasilkan/diproduksi. Aspek yang akan diteliti dalam variabel

desain yaitu pilihan dan kombinasi warna, mengikuti perkembangan

jaman, menarik dan unik.

4. Kemasan adalah wadah atau bungkus suatu produk yang dibuat semenarik

mungkin dengan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan agar

identifikasi produk menjadi lebih efektif dan diharapkan dapat

meningkatkan laba perusahaan.

5. Minat sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang pada

apa yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan untuk memilihnya

berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya konsumen terhadap

suatu obyek, subyek atau aktivitas.

H. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data yang digunakan adalah metode skala Likert, karena metode ini mudah dimengerti. Metode skala Likert ini menjelaskan responden diminta menyatakan setuju atau tidak setuju atas berbagai

pertanyaan yang berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti. Setiap

jawaban diberi skor berupa :

(43)

Setuju (S) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

I. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Nawawi (dalam Utari, 2005 : 13) populasi adalah keseluruhan

obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan,

tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa, sebagai sumber data yang

memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah jenis populasi tidak terbatas yaitu

para mahasiswa di kampus Mrican Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Sampel

Menurut Nawawi secara sederhana (dalam Utari, 2005 : 14) sampel

dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data

sebenarnya dalam suatu penelitian. Artinya, sampel adalah sebagian dari

populasi untuk mewakili seluruh populasi. Jumlah sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 100 responden.

J. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Nawawi (dalam Utari, 2005 : 15) teknik pengambilan sampel adalah

(44)

yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan

penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar

mewakili populasi.

Penelitian ini menggunakan teknik Convenience Sampling : Accidental / Incidental Sampling. Convenience Sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan ketentuan tertentu, dalam hal ini hanya untuk responden atau

mahasiswa yang merokok aktif di lingkungan kampus Universitas Sanata Dharma

Mrican Yogyakarta.

Incidental (Accidental Sampling ) adalah teknik pengambilan sampel secara sembarang ( kapanpun dan dimanapun), dalam hal ini di lingkungan kampus

Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta. Asal memenuhi syarat sebagai

sampel dari populasi tertentu, dalam hal ini mahasiswa yang merokok aktif

K. Uji Instrumen Penelitian

Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan, kesesuaian, atau

kecocokkan suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji

ini dilakukan untuk menunjukkan tingkat kevalidan instrumen. Dalam hal

ini untuk mengukur validitas alat dari penelitian ini, peneliti menggunakan

(45)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment n = jumlah sampel

∑X = jumlah total skor item

∑Y = jumlah total dari nilai skor total

∑XY = jumlah hasil kali skor item dengan skor total

∑X2 = jumlah kuadrat skor item

∑Y2 = jumlah kuadat skor total

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang

ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005 : 57). Reliabilitas

menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka

(46)

Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner

atau soal bentuk uraian.

Rumus :

Keterangan :

: Reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Jumlah varian butir

: Varian total

L. Alat Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan variabel X dalam hal ini iklan (X1), harga (X2),

desain (X3), dan kemasan (X4) dengan variabel Y dalam hal ini minat beli produk

rokok Sampoerna Avolution, digunakan alat analisis korelasi yaitu analisis

Korelasi Parsial dan analisis Korelasi Berganda.

1. Analisis Korelasi Parsial

Teknik Korelasi Parsial adalah mengukur hubungan atau asosiasi

(47)

sementara variabel bebas lain (X1,X2,X3,…,Xn) yang diduga ada hubungan

dengan salah satu variabel bebas tersebut besarnya bersifat konstan atau

tetap.

Korelasi Parsial digunakan untuk mengetahui hubungan secara parsial

antara variabel iklan (X1), harga (X2), desain (X3), dan kemasan (X4)

dengan minat beli (Y) (Sunyoto, 2005 : 31). Sedangkan untuk

perhitungannya menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical Product and Service Solution) 15.0 for Windows (Evaluation Version). Rumus korelasi Pearson Parsial dalam model umum adalah sebagai berikut :

 

Keterangan :

r = koefisien korelasi antara X1, X2, X3, X4 terhadap Y 

Y = variabel minat beli

X1 = variabel iklan

X2 = variabel harga

X3 = variabel desain

X4 = variabel kemasan

Langkah selanjutnya untuk menguji hipotesis pertama adalah

(48)

H0 : r = 0, tidak ada hubungan antara iklan, harga, desain, dan kemasan

dengan minat beli.

Ha : r ≠ 0, ada hubungan antara iklan, harga, desain, dan kemasan dengan

minat beli.

Pada hakikatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari -1 melalui 0 hingga 1.

a. Bila r = 0 atau r mendekati 0, berarti bahwa antara kedua variabel

tidak terdapat hubungan antara kedua variabel sangat lemah.

b. Bila r = +1, berarti bahwa kedua variabel mempunyai hubungan

positif dan sempurna (mendekati = 1 hubungan sangat kuat dan

positif).

c. Bila r = -1, berarti kedua variabel mempunyai hubungan negatif

dan sempurna (mendekati -1 hubungan sangat kuat dan negatif).

Langkah selanjutnya memberikan interpretasi koefisien korelasi

dengan menggunakan pedoman sebagai berikut (Sugiyono, 2001 : 183) :

Tabel III.1

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

(49)

2. Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan

secara simultan antara variabel iklan (X1), harga (X2), desain (X3), dan

kemasan (X4) dengan minat beli (Y). Untuk memperoleh hasil perhitungan

koefisien korelasi berganda digunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono,

2001 : 190) :

Rumus :

Keterangan :

Ry.x1x2x3x4 = koefisien korelasi antara variabel X1, X2, X3, dan X4 secara

bersama-sama dengan variabel Y

= koefisien korelasi Parsial antara X1 dengan Y

= koefisien korelasi Parsial antara X2 dengan Y

= koefisien korelasi Parsial antara X3 dengan Y

= koefisien korelasi Parsial antara X4 dengan Y

(50)

33  

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma

1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma

Gagasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI tahun 1950-an disambut baik oleh paraimam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.) ketika itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.

(51)

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. sebagai salah satu pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Nama “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. Perkembangan Selanjutnya

Agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962.

(52)

Sanata Dharma banyak mengalami perkembangan yang meliputi banyak aspek, baik yang menyangkut perkembangan sarana, fisik, administrasi, sistem pengajaran atau kurikulum dan visi-misi kepada masyarakat. Misalnya, IKIP Sanata Dharma dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Agar Sanata Dharma dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, maka pada tanggal 20 April 1993 berdasarkan SK Mendikbut No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan ini, diharapkan Universitas Sanata Dharma dapat terus memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sanata Dharma akhirnya terdorong untuk memperluas program pendidikannya. Selain tetap membuka pendidikan guru FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma juga membuka beberapa fakultas baru. Hingga kini Universitas Sanata Dharma memiliki 7 Fakultas dengan 26 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat.

(53)

unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

3. Nama-nama Rektor Sanata Dharma :

a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 - 1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 - 1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 - 1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 - 1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 - 1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 - 2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 - sekarang) 4. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma

a. Visi

(54)

b. Misi

Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.

Tujuan Pendidikan di Universitas Sanata Dharma : Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

5. Fakultas Ekonomi

a. Program Studi Akuntansi i. Misi

(55)

selalu berubah menjadi tuntutan yang mutlak bagi mereka yang berhubungan dengan dunia bisnis, termasuk penyelenggara pendidikan bisnis.

Untuk menjawab tantangan tersebut Jurusan atau Prodi Akuntansi memfokuskan misinya pada penyiapan sumber daya manusia di bidang akuntansi yang profesional, berkepribadian matang, serta memiliki integritas moral yang tinggi. Para lulusan di bidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan tenaga penyedia informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk pengambilan keputusan dalam dunia bisnis.

ii. Penyelenggaraan

Penyelenggaraan program pendidikan S1 dalam bidang akuntansi bertujuan untuk :

a) Menghasilkan tenaga profesional di bidang akuntansi.

b) Menghasilkan lulusan yang memiliki nilai lebih dalam pengelolaan informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi secara memadai dalam menjawab perubahan dan perkembangan dunia bisnis.

c) Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.

(56)

dengan memberi bekal pemahaman bidang audit yang lebih banyak.

Untuk mencapai tujuan program S1 Jurusan atau Prodi Akuntansi, diselenggarakan perkuliahan tatap muka, pemberian tugas-tugas terstruktur maupun tugas mandiri baik teori maupun praktikum kepada mahasiswa. Berbagai variasi metode belajar mengajar juga dikembangkan sesuai dengan materi mata kuliah, seperti metode studi kasus, diskusi, seminar, praktikum di UPT Komputer (BAPSI) atau di Laboratorium Komputer FE, tugas lapangan, dsb.

Mengingat bahwa penyediaan informasi keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu menjadi misi program studi, maka pemahaman mahasiswa akan kemajuan di bidang teknologi informasi menjadi sangat esensial. Untuk itu dipadukanlah perkuliahan teori dengan berbagai aplikasi program komputer serta ditawarkan berbagai mata kuliah yang terkait dengan teknologi informasi sebagai mata kuliah pilihan.

(57)

dalam berbagai mata kuliah pokok. Para dosen di Jurusan atau Prodi Akuntansi berkualifikasi cukup memadai, yang terdiri dari sejumlah master lulusan dalam dan luar negeri, akuntan, konsultan perusahaan maupun para praktisi di dunia usaha. Secara rutin para konsultan perusahaan dan para praktisi diundang untuk mengisi perkuliahan agar dapat menjembatani apa yang diperoleh mahasiswa dari perkuliahan dengan praktek nyata dalam dunia usaha baik usaha jasa secara umum, perbankan, manufaktur, perdagangan, maupun industri sektor publik.

Penataran, seminar, lokakarya dan kerja sama dengan pihak luar, baik lembaga pendidikan dalam negeri maupun luar negeri serta kalangan dunia usaha bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia (pendidikan, pelatihan, penelitian) mendapatkan perhatian besar. Mahasiswa diharapkan berperan serta aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Mereka dituntut disiplin dalam mengikuti kuliah, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan mengembangkan diri sendiri demi tercapainya harapan bersama.

iii. Kurikulum

(58)

memilih konsentrasi pada bidang audit dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang dapat bekerja sebagai internal auditor di perusahaan-perusahaan atau sebagai external auditor di kantor akuntan publik. Oleh karena itu mata kuliah yang ditawarkan lebih banyak di konsentrasikan ke bidang audit.

iv. Fasilitas Penunjang

Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk membantu dan mempermudah proses perkuliahan adalah :

a) Perpustakaan

b) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus c) Jaringan Internet

d) Lab Komputer Akuntansi e) Pojok Bursa Efek Jakarta f) Pusat Pengembangan Akuntansi g) Pusat Pengembangan Ekonomi b. Program Studi Manajemen

i. Misi

(59)

kualitas hidup semakin diperlukan. Sementara itu peran dan pengetahuan konsumen semakin tinggi sehingga setiap kegiatan bisnis hanya akan sukses apabila memperhatikan selera konsumen dan kepentingan masyarakat luas.

Untuk menjawab tantangan itu, Jurusan/Prodi Manajemen memfokuskan misinya untuk menyiapkan calon manajer profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan perusahaan/lembaga tempat ia bekerja, dan memiliki ciri-ciri : a) Berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi.

b) Beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan organisasi.

c) Berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan. ii. Penyelenggaraan

Penyelenggaraan kuliah di Jurusan atau Prodi Manajemen diberikan dengan tatap muka, pemberian tugas-tugas terstruktur maupun mandiri. Di samping itu juga ada study tour ke perusahaan, mengundang pakar atau praktisi untuk memberikan ceramah, seminar dan lain sebagainya. Penggunaan komputer semakin ditekankan sehingga sejak dini mahasiswa sudah terbiasa dengan alat-alat modern.

(60)

Prodi Manajemen cukup memadai. Hampir semua dosen telah berhasil menyelesaikan program S2 atau S3 untuk bidang-bidang yang relevan dengan Jurusan/Prodi Manajemen.

Upaya-upaya untuk peningkatan mutu dosen terus dilakukan dengan cara aktif mengikuti berbagai seminar, lokakarya, pelatihan dan sarasehan. Pengiriman untuk studi lanjut para dosen mendapat perhatian utama, sementara itu penelitian bagi para dosen juga terus digalakkan.

iii. Dosen

Jumlah seluruh dosen pengajar di prodi Manajemen hingga tahun ajaran 2007/2008 mencapai 23 orang. Dan hampir semua dosen telah berhasil menyalesaikan program S2 atau S3 untuk bidang-bidang yang relevan dengan jurusan manajemen.

(61)

iv. Kurikulum

Kurikulum untuk Program Studi Manajemen disusun dengan mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 056/U/1994 tertanggal 19 Maret 1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Keputusan Menteri Nomor : 0313/TJ/1994 tertanggal 30 November 1994 tentang Kurikulum yang berlaku secara nasional Program Sarjana Ilmu Ekonomi. v. Fasilitas Penunjang

Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk membantu dan mempermudah proses perkuliahan adalah :

a) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus. b) Perpustakaan

c) Jaringan Internet

d) Pojok Bursa Efek Jakarta

e) Pusat Pengembangan Manajemen f) Pusat Pengembangan Ekonomi

B.Perusahaan Sampoerna 1. Sejarah PT. HM Sampoerna

(62)

di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek dan rokok putih secara komersial.

Rokok kretek tumbuh popular dengan pesat. Pada awal 1930-an Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga dan perusahaannya menjadi Sampoerna. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks gedung yang telah terbengkalai di Surabaya. Bangunan tersebut kemudian direnovasi, dan dikenal sebagai Taman Sampoerna yang masih memproduksi SKT PT HM Sampoerna.

Pada masa Perang Dunia II dan penjajahan Jepang, Liem Seeng Tee ditahan dan usahanya ditutup oleh penjajah. Setelah perang berakhir, ia dibebaskan dan memulai usahanya kembali. Namun, pada tahun 1959, tiga tahun setelah Liem Seeng Tee wafat dan setelah perang kemerdekaan berakhir pada akhir 1950-an, perusahaan Liem Seeng Tee terancam bangkrut. Pada tahun tersebut, Aga Sampoerna (putera kedua Liem Seeng Tee) ditunjuk untuk menjalankan perusahaan keluarga Sampoerna dan berhasil membangunnya kembali.

(63)

proses, PT HM Sampoerna memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia.

Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. (PMI), salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna. Jajaran Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.

2. Profil Singkat Perusahaan

(64)

AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.

Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Saham Sampoerna tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya HMSP.

(65)

bangga atas reputasi yang PT HM Sampoerna Tbk. raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan.

Pada tahun 2009, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 29,1% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil AC Nielsen Retail Audit-Indonesia Expanded. Pada akhir 2009, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaan mencapai sekitar 28.300 orang. Sampoerna mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan di seluruh Indonesia.

3. Visi dan Misi PT HM Sampoerna

Sebuah perusahaan yang bertanggung-jawab secara sosial dan pemimpin dalam industri yang memandang ke arah cakrawala peluang bisnis yang lebih luas ke masa depan. Dan menjadi perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia.

4. Produksi Rokok

(66)

disebut ‘cut filler’, disimpan dalam lumbung besar sebelum memasuki proses produksi rokok.

Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret kretek mesin (SKM). Salah satu keunikan industri kretek Indonesia ialah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan sangat cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam.

Menurut Managing Director PT HM Sampoerna Tbk. Angky Camaro pada saat peluncuran resmi Avolution, di Assembly Hall, Plaza Bapindo, Jakarta, Senin (11/2/2008), produsen rokok yakin permintaan rokok segmen premium akan masih terus berkibar. Walaupun memiliki segmen pasar yang terbatas, tetapi para pemain di segmen premium masih sedikit. Dari 50% untuk masyarakat perkotaan, menurutnya hampir sebagian besar mengkonsumsi rokok premium.

Salah satu inovasi yang dilakukan oleh PT. HM Sampoerna Tbk adalah meluncurkan produk barunya yaitu rokok Sampoerna Slim-nya dengan nama ‘AVOLUTION’ sebagai langkah penetrasi untuk produk rokok premium. Melihat kekuatan merek yang ditawarkan, tentunya masyarakat setuju jika dikatakan Sampoerna merupakan salah satu merek rokok yang mendapatkan tempat tersendiri bagi konsumen penikmat rokok.

(67)

Indonesia sejak tahun 1989 dan masuk dalam segmen rokok sigaret kretek mesin (SKM) untuk kategori low tar nicotin (LTN) untuk jenis premium. Berbeda dengan rokok SKM lainnya Avolution memiliki ukuran lebih ramping dengan panjang mencapai 100 mm dan diameter 5,41 mm.

Tujuan pembuatan desain rokok tersebut salah satunya tentu untuk menciptakan kesan mewah bagi para perokoknya. Selain itu kemasannya dirancang dengan ukuran sangat kecil dengan volume 16 batang. Melihat kemasannya yang unik dimana rata-rata rokok mempunyai bentuk kemasan persegi panjang, sementara Avolution mempunyai desain yang berbeda yaitu kotak untuk ukuran rokok 4x4 batang untuk setiap kemasannya, tentunya akan mempermudah para perokok membawa Avolution tersebut kemana-mana.

(68)

51 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Uji Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner. Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada keseluruhan responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba (try out) terhadap instrumen kuesioner yang akan digunakan dengan melibatkan 20 orang responden. Selanjutnya data hasil uji coba (try out) instrumen kuesioner tersebut diuji statistik dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang hendak diukur dari variabel yang diteliti. Teknik yang digunakan untuk uji validitas ini adalah korelasi product moment dari Pearson dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor

(69)

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Butir Nilai r hitung Status

(70)

korelasi > 0,4 sehingga dapat disimpulkan bahwa butir tersebut secara keseluruhan adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Interpretasi hasil uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai alpha. Jika nilai alpha suatu instrumen kuesioner > 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner tersebut adalah reliabel. Sebaliknya jika nilai alpha suatu butir < 0,6, maka disimpulkan bahwa instrumen kuesioner tersebut tidak reliabel. Berdasarkan hasil pengujian terhadap seluruh butir pertanyaan yang ada sebagaimana pada tabel 5.5 di atas, diketahui bahwa nilai alpha secara keseluruhan > 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner tersebut adalah reliabel.

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif

Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dijelaskan dari jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir.

Tabel V.2

Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Pria 87 87

Wanita 13 13

Total 100 100

Sumber : data primer yang diolah

(71)

Tabel V.3

Karakteristik Program Studi

Strata Pendidikan Jumlah Persentase (%)

Manajemen 50 50

Akuntansi 50 50

Total 100 100

Sumber : data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang terlibat dalam penelitian ini ada sebanyak 100 orang dengan karakteristik program studi yang berimbang antara program studi manajemen dan akuntansi yaitu sebanyak 50%.

Tabel V.4

Karakteristik Usia Responden

Kategori Usia Jumlah Persentase (%)

17 tahun – 20 tahun 22 22

21 tahun – 24 tahun 69 69

Lebih dari 24 tahun 9 9

Total 100 100

Sumber : data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang terlibat dalam penelitian ini ada sebanyak 100 orang dengan karakteristik usia yang didominasi oleh responden berusia 21 tahun – 24 tahun, sebanyak 69%.

Tabel V.5

Karakteristik Status Tempat Tinggal

Status Tempat Tinggal Jumlah Persentase (%)

Rumah Orang Tua 40 40

Rumah Saudara 7 7

Kontrak/ Sewa 17 17

Kos 36 36

(72)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dilihat dari status tempat tinggalnya, sebagian besar responden yang terlibat dalam penelitian ini menempati rumah orang tua (sebanyak 40%) dan tinggal di kos (sebanyak 36%).

Tabel V.6

Karakteristik Uang Saku/ bulan

Kategori Uang Saku/ bulan Jumlah Persentase (%)

Kurang dari Rp 500.000 41 41

Rp 500.000 – Rp 800.000 42 42

Lebih dari Rp 800.000 17 17

Total 100 100

Sumber : data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang terlibat dalam penelitian ini ada sebanyak 100 orang dengan sebagian besar diantaranya memiliki uang saku/ bulan sebesar Rp 500.000 – Rp 800.000 (sebanyak 42%) dan sebesar < Rp 500.000 (sebanyak 41%). Hal ini dapat dipahami mengingat mayoritas responden masih tinggal bersama orang tua dan kos.

Tabel V.7

Karakteristik Lama Merokok

Kategori lama Merokok Jumlah Persentase (%)

Kurang dari 1 tahun 12 12

(73)

mayoritas responden adalah lebih dari 1 tahun, dengan rincian lama merokok antara 1 sampai 3 tahun (sebanyak 33%), antara 4 sampai 5 tahun (sebanyak 26%) serta lebih dari 5 tahun (sebanyak 29%).

Tabel V.8

Karakteristik Pengalaman Melihat Iklan Rokok Sampoerna Avolution Melihat Iklan Rokok Jumlah Persentase (%)

Pernah 87 87

Belum Pernah 13 13

Total 100 100

Sumber : data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang terlibat dalam penelitian ini ada sebanyak 100 orang dengan karakteristik pengalaman melihat iklan rokok sampoerna Avolution yang didominasi oleh responden yang pernah melihat iklan rokok Sampoerna Avolution, sebanyak 87%.

Tabel V.9

Karakteristik Pengalaman Mengkonsumsi Sampoerna Avolution Mengkonsumsi Jumlah Persentase (%)

Pernah 77 77

Belum Pernah 33 33

Total 100 100

Sumber : data primer yang diolah

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
Gambar II.1
tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti
+7

Referensi

Dokumen terkait