• Tidak ada hasil yang ditemukan

A-01-005 OPTIMALISASI PERAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI (DUDI) DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK SECARA BERKELANJUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "A-01-005 OPTIMALISASI PERAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI (DUDI) DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK SECARA BERKELANJUTAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

Prosiding Seminar Nasional

Dalam Rangka Konvensi Nasional VIII dan Asosiasi Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) dan Temu Karya XIX FT/FPTK-JPTK se

Indonesia.

dengan Tema:

PERANAN PENIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM MASYARAKAT EKONOMI

ASEAN (MEA)

X, 2323 halaman, 28 Cm

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Copyright @ 2016

ISBN:

Steering Committee :

1. Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si 2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. 3. Dr. Syahril, M.Eng

4. Dr. Riadi, M.Pd., MT. 5. Dr. Nur Qudus, MT

6. Dr. Andoko, ST, MT 7. Dr.Widarto

8. Prof.. Dr. henry Sumual, M.Si 9. Dr. Muh yahya, M.Eng. 10. Prof. Eko Hariadi, M.Si

Penyunting:

1.

Dr. Nathanael Sitangang, ST, M.Pd.

2.

Dr. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc.

3.

Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd.

4.

Dr. Eka Daryanto, MT.

5.

Dr. R Mursid, M.Pd.

6.

Dr. Arif Rahman, M.Pd.

7.

Janter P. Simanjunntak, MT, Ph.D.

Diterbitkan Oleh:

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

Alamat Penerbit:

Jln. Willem Iskandar, Psr V Medan 20222;

(3)

DAFTAR ISI

Prakata

... i

Susunan Panitia

... ii

Daftar Isi

... v

Sub Tema1 :

Pengembangan Kapasitas Guru Teknik dan Kejuruan

A-01-024 USULAN MODEL PENDIDIKAN PROFESI GURU KEJURUAN DI INDONESIA

Bernardus Sentot Wijanarka, Universitas Negeri Yogyakarta

A-01-008 PENDIDIKAN (GURU VOKASIONAL) TEKNIK ARSITEKTUR: SEBUAH JALAN TENGAH

M. Syaom Barliana, Universitas Pendidikan Indonesia

A-01-022 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU

SMKN KOTA MANADO

Henny Mokoginta, Universitas Negeri Manado

A-01-013 KESIAPAN PESERTA PROGRAM SARJANA MENGAJAR DALAM MELAKSANAKAN

LAYANAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PRODUKTIF SMK

Maftuchin Romlie,

A-01-009 RANCANG BANGUN PENGEMBANGAN MODEL PROGRAM PENGALAMAN

LAPANGAN (PPL) DALAM UPAYA PEMENUHAN GURU SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN DI DAERAH TERPENCIL

Dedi Supriawan, dan Wowo K Sunaryo,Universitas Pendidikan Indonesia

A-01-012 MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN

GURU PRODUKTIF DI SMK PARIWISATA

Rizkie Julian, Ellis Endang Nikmawati, dan Sri Subek, Universitas Pendidikan

Indonesia

A-01-005 OPTIMALISASI PERAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI (DUDI) DALAM

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK SECARA BERKELANJUTAN

Putu Agus Mayuni,

dan Ni Wayan Sukerti, Universitas Pendidikan Ganesha

A-01-033 PELAKSANAAN TEACHING FACTORY MELALUI PEMBELAJARAN MANAJEMEN

USAHA MODISTE PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA

Esin Sintawati, Universitas Negeri Malang

A-01-026 PENGARUH TEKAD DIRI TERHADAP KINERJA ADAPTIF KEPALA SMK KOTA MEDAN

Rosnelli, Universitas Negeri Medan

A-01-004 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PEMBELAJARAN

COMPETENCE BASED TRAINING

(CBT)

BERBASIS KOMPETENSI KERJA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

(4)

A-04-008 PENILAIAN

PERFORMANCE CHARACTER

BIDANG BUSANA

Emy Budiastuti, Universitas Negeri Yogyakarta

EI-04-024 Building Ethos Performance through Vocational Education: as Realize Mental

Revolution

E. Titiek Winanti, State University of Surabaya

Sub Tema 5 :

Inovasi dalam Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

A-05-001 KARAKTERISTIK BATU BATA DAN MORTAR UNTUK PASANGAN DINDING PASCA

SOSIALISASI MEMBANGUN RUMAH YANG LEBIH AMAN TERHADAP GEMPA

DIPESISIR PANTAI KOTA PADANG

Totoh Andayono, Universitas Negeri Padang

A-05-002 PENGARUH TEMPERATUR

AUSTEMPERED

PADA BESI COR NODULAR TERHADAP

SIFAT MEKANIS DAN MACHINABILITY

Triyono, Universitas Negeri Jakarta

A-05-003 TINGKAT PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS: JALAN RAYA BANDAR BUAT

PADANG-SUMATERA BARAT)

Oktaviani & Endang Sulistiowati, Universitas Negeri Padang

A-05-004 PEMBELAJARAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN BERBASIS KEARIFAN

LOKAL BANGUNAN TRADISIONAL SUNDA

Johar Maknun, Irawan Surasetja, dan Tjahyani Busono, Universitas Pendidikan

Indonesia

A-05-005 PENDIDIKAN, MULTI BUDAYA, KOMPETENSI DAN DUNIA KERJA DALAM PROSES

PEMBENTUKAN DIRI MANUSIA/SUMBERDAYA SOSIAL

Sitti Nursetiawati, Universitas Negeri Jakarta

A-05-006 PENGGUNAAN TEKNOLOGI AIR BRUSH PADA TATA RIAS WAJAH PENGANTIN

SEBAGAI INOVASI DALAM PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN BIDANG TATA

RIAS PENGANTIN GAYA EROPA /BARAT

Mari Okatini Armandari, Universitas Negeri Jakarta

A-05-007

MANFAAT PEMBELAJARAN “PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN” DALAM

PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI

Sri Subekti, Universitas Pendidikan Indonesia

A-05-008 PEMETAAN POTENSI DAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE SISTEM INFORMASI

PARIWISATA BAWAH LAUT DI KOTA GORONTALO

(5)

A-05-051 INOVASI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(SMK) BERBASIS

MODULAR INTERACTIVE TUTORIAL

Hasanah dan Muhammad Nasir Malik, Universitas Negeri Makassar

A-05-052 ANALISA PERBANDINGAN AKURASI AVOMETER LABORATORIUM INSTALASI

LISTRIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DENGAN AVOMETER KONTRAKTOR

INSTALASI LISTRIK TERHADAP MC-5

Massus Subekti, Parjiman, Universitas Negeri Jakarta

A-05-053 STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN REDUKSI

PRESSURE DROP

SALURAN SEMPIT

BERPENAMPANG BUJUR SANGKAR DENGAN KONFIGURASI SILINDER SIRKULAR

DENGAN

DISTURBANCE BODY

BERBENTUK

CIRCULAR

DAN

SQUARE

Nuzul Hidayat, Donny Fernandez, Universitas Negeri Padang

A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT) TERHADAP

KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR INJEKSI

Toto Sugiarto, Dwi Sudarno Putra, Universitas Negeri Padang

A-05-055 PENGARUH PENGATURAN

START OF INJECTION

DAN DURASI INJEKSI CNG

TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK (SFC)PADA MESIN DIESEL

SISTEM

DUAL FUEL

SOLAR-CNG

Ahmad Arif, Erzeddin Alwi, Universitas Negeri Padang

A-05-056 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI UNIMA MELALUI KOMITMEN KERJA

Christine Takarina Meitty Manoppo, Universitas Negeri Manado

A-05-057 INOVASI STRATEGI PEMBELAJARAN VAK MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN

KREATIVITAS PEMBELAJARAN CIPTA KARYA BOGA

Ni Desak Made Sri Adnyawati, Universitas Pendidikan Ganesha

A-05-058 PENGEMBANGAN MEDIA GIZI BERBASIS JEJARING SOSIAL UNTUK REMAJA

DENGAN ORANG TUA PENDERITA DIABETES MELITUS

Rusilanti, Ari Istiany, dan Yeni Yulianti, Universitas Negeri Jakarta

A-05-059 PERANCANGAN

SEKSI

UJI

TEROWONGAN

ANGIN

SEBAGAI

MEDIA

PEMBELAJARAN DI JURUSAN TEKNIK MESIN UNJ

Catur Setyawan K., Universitas Negeri Jakarta

A-05-060 PIPA KALOR PEMINDAH PANAS KAPASITAS BESAR DAN CEPAT

Nugroho Gama Yoga, Universitas Negeri Jakarta

A-05-061 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN

DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK DI SMK N 1 BUKITTINGGI

(6)

A-05-055

PENGARUH PENGATURAN

START OF INJECTION

DAN DURASI

INJEKSI CNG TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK

(SFC)PADA MESIN DIESEL SISTEM

DUAL FUEL

SOLAR-CNG

Ahmad Arif, Erzeddin Alwi

Jurusan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171

e-mail: ahmad.arif.yz@gmail.com

ABSTRAK : Manfaat potensial penggunaan CNG pada mesin diesel dual fuel adalah lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pengaruh pengaturan start of injection dan durasi injeksi CNG padamesin dieselsingle cylinderdual fuel tipe LPIG berbahan bakar minyak solar dan CNG. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menginjeksikan CNG melalui injektor ke intake manifold yang dikontrol menggunakan ECU. Metode yang digunakan untuk mengetahui nilai pengaturan optimum adalah dengan mapping start of injectiondan durasi injeksi CNG melalui software VEMSTUNE pada komputer. Start of injectiondiatur pada 35°, 40° dan 45°ATDC dan durasi injeksi sebesar 25, 23 dan 21ms. Pengujian dilakukan dengan putaran mesin konstan 1500rpm dan pembebanan dari 500 sampai 4000watt dengan interval 500watt. Hasil yang didapatkan dari penelitian menunjukkan bahwa pengaturan paling optimal terjadi pada start of injection45° ATDC dan durasi injeksi 25 ms, yaitu CNG dapat menggantikan porsi bahan bakar solar hingga 47,15% dan SFC solar rata-rata mengalami penurunan sebesar 52,17%, tetapi SFC dual fuel rata-rata meningkat hingga 55,64% dibandingkan SFC single fuel.

Kata kunci:Diesel dual fuel,start of injection, durasi injeksi, dan konsumsi bahan bakar spesifik.

I. PENDAHULUAN

Jumlah kendaraan setiap tahunnya terus bertambah, hal ini mengakibatkan konsumsi dan

harga bahan bakar minyak bumi juga terus mengalami peningkatan, sedangkan persediaannya

semakin menipis. Di sisi lain, masih tersedia cadangan bahan bakar gas yang cukup melimpah dengan

harga yang relatif murah, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Compressed natural gas (CNG)

merupakan salah satu jenis bahan bakar gas paling potensial yang tersedia untuk internal combustion

engine karena lebih ekonomis dan ramah lingkungan1). Sebuah teknologi yang menjanjikan untuk

digunakan pada motor pembakaran dalam adalah sistem dual fuel atau bahan bakar ganda2).

Mesin diesel dual fuel adalah mesin diesel yang ditambahkan bahan bakar gas pada intake

manifold atau langsung ke ruang bakar dan penyalaan pembakaran dilakukan oleh semprotan minyak

solar. Menurut Tamam3) saat ini terdapat tiga tipe sistem dual fuel yang digunakan pada mesin diesel,

yaitu Low Pressure Injected Gas (LPIG), High Pressure Injected Gas (HPIG) dan Combustion Air

Gas Integration (CAGI).Secara teoritis tipe sistem dual fuel yang lebih efisien digunakan pada adalah

LPIG, karena tipe ini dapat mengurangi potensi gas terbuang karena gas hanya disuplai setelah katup

isap terbuka dan katup buang tertutup sehingga penyuplaian bahan bakar gas lebih efisien. Selain itu,

tipe LPIG juga membutuhkan biaya yang lebih murah dibandingkan tipe HPIG.

Untuk meningkatkan performa mesin diesel dual fuel, salah satunya adalah konsumsi bahan

bakar maka dibutuhkan pengaturan beberapa parameter dalam penyuplaian bahan bakar gas,

(7)

injectionsangat menentukan proses pembakaran di dalam selinder sehingga akanmempengaruhi

konsumsi bahan bakar yang dihasilkan oleh mesin diesel, termasuk yang menggunakan dual fuel.

Untuk itu, dibutuhkan sudut start of injection yang tepat dalam menginjeksikan bahan bakar ke dalam

ruang bakar agar didapatkan pembakaran yang sempurna sehingga akan meningkatkan performa

mesin4). Adapun durasi injeksiadalah suatu proses lamanya injektor menginjeksikan bahan bakar ke

dalam ruang bakar. Lamanya durasi injeksi menentukan jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke

dalam ruang bakar.Pada bahan bakar gas yang mempunyai nilai density yang rendah maka perlu

dilakukan pengaturan durasi injeksi dari keadaan standarnya5).

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan pengujian konsumsi bahan bakar spesifik pada

mesin diesel dual fuel dengan pengaturan start of injection dan durasi injeksi bahan bakar gas (CNG)

sehingga didapatkan pengaturan yang optimal pada setiap kondisi pembebanan mesin.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental. Pengujian dilakukan

pada mesin diesel generator set dengan poros utama yang telah terkopel langsung dengan

generatorlistrik. Mesin ini telah dimodifikasi menjadi dual fueldengan menggunakan bahan bakar

minyak solar dan CNG.Metode pengujianpada penelitian ini dibagi atas 2 (dua) kelompok, yaitu:

kelompok kontrol, yaitu motor diesel menggunakan single fuel dengan bahan bakar minyak solar dan

kelompok uji, adalah motor diesel menggunakan sistem dual fueldengan bahan bakar kombinasi

minyak solar dan CNG.

Mesin diesel generator setyang digunakan sebagai mesin uji adalah mesin diesel 4 (empat)

langkah, single cylinder, dengan kapasitas mesin 411 cc dan daya maksimum 6000 watt. Pembebanan

yang dilakukan menggunakan beban lampu pijar sebanyak 8 buah dengan konsumsi daya

masing-masing lampu sebesar 500 watt. Bahan bakar minyak solar yang digunakan adalah minyak solar yang

didapatkan dari pasaran yang diproduksi oleh Pertamina, sedangkan CNG adalah yang diproduksi

oleh PT. PGN.

Proses pemasukan CNG dengan sistem dual fuel menggunakan tipe LPIG (Low Pressure

Injected Gas). Tipe ini bekerja dengan melakukan injeksi CNG pada saluran isap (intake manifold)

melalui injektoryang dikontrol menggunakan sistem Electronic Control Unit (ECU). Metode yang

digunakan untuk mengetahui nilai pengaturan optimum adalah dengan mapping start of injection dan

durasi injeksi CNG melalui softwareVEMSTUNE pada komputer. Start of injection yang digunakan

adalah 35°, 40° dan 45° after top dead center (ATDC) dan durasi injeksi sebesar 25, 23 dan 21 ms

(8)

Gambar 1. Skema Penelitian

Proses modifikasi mesin dan seluruh rangkaian pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik

Pembakaran dan Bahan Bakar (TPBB), Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

(ITS) Surabaya pada bulan Oktober 2015.Pengujian dilakukan dengan putaran mesin konstan 1500

rpm dan pembebanan bervariasi dari 500 watt sampai 4000 watt dengan interval 500 wattdan setiap

tahap pembebanan dilakukan pengambilan data. Data yang diambil antara lain laju alir udaradan

CNG, waktu konsumsi minyak solar setiap 25 ml dan temperatur mesin.Sebelum dilakukan pengujian

dengan sistem dual fuel maka terlebih dahulu dilakukan pengujian dengan single fuel minyak solar,

hal ini dimaksudkan agar didapatkan data awal sebagai acuan/standar guna melihat perubahan

parameter-parameter yang terjadi saat penerapan sistem dual fuel.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Specific fuel consumtion atau konsumsi bahan bakar spesifik didefinisikan sebagai laju aliran

bahan bakar untuk memperoleh daya efektif. Besar kecilnya SFC bergantung pada sempurna atau

tidaknya campuran udara dan bahan bakar yang terbakar di dalam ruang bakar.

Gambar 2. Grafik SFC dual fuel fungsi beban

Pada gambar 2 secara umum menunjukkan bahwa SFC semakin turun seiring dengan

penambahan beban yang semakin tinggi, hal ini karena semakin besar beban maka mesin akan

semakin banyak memerlukan konsumsi bahan bakar pada putaran motor yang konstan. Setelah beban

(9)

nilai minimum. Kemudian pada beban 87,5-100%, nilai SFC mengalami peningkatan. Nilai SFC

terbaik adalah yang memiliki nilai paling rendah. Nilai SFC terendah terjadi pada penggunaan bahan

bakar dual fuel dengan pengaturan start of injection 45° ATDC dan durasi injeksi 25 ms yaitu naik

sebesar 55,64% dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar single fuel. Hal ini disebabkan besar

laju aliran massa CNG proporsional dengan laju aliran udara dan bahan bakar solar yang masuk ke

ruang bakar sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna. Hal ini juga mengakibatkan

terjadinya peningkatan daya mesin dan mengkonsumsi bahan bakar lebih efektif.

Bahan bakar solar tersubstitusi adalah jumlah bahan bakar solar yang tergantikan oleh bahan

bakar CNG. Efisiensi konsumsi bahan bakar solar semakin baik apabila semakin banyak bahan bakar

solar yang tergantikan oleh CNG.

Gambar 3. Grafik solar tersubstitusi fungsi beban

Pada gambar 3 dapat dilihat jumlah persentase minyak solar yang digantikan oleh CNG setiap

penambahan beban listrik. Setiap penambahan durasi injeksi yang keluar dari pressure regulator

melalui injektor CNG, maka terjadi kenaikan laju aliran massa CNG yang masuk ke dalam ruang

bakar. Setiap kenaikan laju aliran massa CNG, maka besarnya jumlah persentase minyak solar yang

diinjeksikan ke dalam ruang bakar untuk menjaga putaran mesin konstan akan semakin turun.

Sehingga jumlah persentase minyak solar yang digantikan akan semakin besar. Saat beban listrik

semakin besar, jumlah minyak solar semakin banyak untuk menjaga putaran konstan sehingga

persentase pergantian semakin kecil. Pada grafik tersebut terlihat bahwa jumlah persentase

penggantian minyak solar rata-rata yang terbesar terjadi pada start of injection 45° ATDC dengan

durasi injeksi 25 ms dengan solar tersubstitusi rata-rata sebesar 47,15%. Hal ini disebabkan meningkat

(10)

Gambar 4. Grafik SFC solar fungsi beban

Pada gambar 4 menunjukkan perbandingan konsumsi bahan bakar spesifik minyak solar saja

untuk single fuel dan pada saat dual fuel dioperasikan. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa secara

umum konsumsi minyak solar mengalami penurunan dengan adanya penambahan CNG yang masuk

ke dalam ruang bakar melalui variasi durasi injeksi. Ini berarti bahwa jumlah CNG yang masuk ke

ruang bakar dapat menggantikan sejumlah bahan bakar minyak solar untuk mendapatkan daya yang

dibutuhkan untuk mengatasi beban listrik.

Dari grafik terlihat bahwa SFC tertinggi pada saat beban terendah dan terus mengalami

penurunan dengan bertambahnya beban hingga paling rendah rata-rata pada beban 75%, kemudian

SFC untuk minyak solar naik kembali. Daya mesin naik seiring dengan kenaikan beban listrik

sementara waktu konsumsi bahan bakar minyak solar semakin singkat. Pada kisaran beban 75-87,5%

adalah kondisi optimal dimana waktu dan daya yang dihasilkan memberikan nilai SFC paling rendah.

Fenomena yang ditampilkan dalam kondisi ini adalah AFR pada pengujian mesin putaran stasioner

selalu berubah berdasarkan beban yang diberikan. Namun tidak setiap nilai AFR dapat menghasilkan

pembakaran yang optimal.

Pada beban kecil, AFR yang terbentuk adalah campuran yang lebih miskin sehingga untuk menghasilkan daya efektif sebesar 1 hp selama 1 jam dibutuhkan lebih banyak campuran bahan bakar. Semakin besar beban maka AFR akan bergeser ke arah campuran yang lebih kaya, namun belum tentu setiap campuran yang kaya mampu menghasilkan daya efektif sebesar 1 hp. Pada grafik tersebut terlihat bahwa jumlah SFC minyak solar yang terkecil terjadi pada start of injection 45° ATDC

Diamond Di 800 single cylinder dilakukan dengan memodifikasi pada saluran intakemanifold

dan melakukan kalibrasi pada saat awal mesin akan dioperasikan dengan menggunakan bahan

(11)

2. Hasil yang didapatkan dari penelitian menunjukkan bahwa pengaturan paling optimal terjadi

pada start of injection45° ATDC dan durasi injeksi 25 ms, yaitu CNG dapat menggantikan porsi

bahan bakar solar hingga 47,15% dan SFC solar rata-rata mengalami penurunan sebesar 52,17%,

tetapi SFC dual fuel rata-rata meningkat hingga 55,64% dibandingkan SFC single fuel.

Saran

1. Density bahan bakar CNG lebih rendah dibandingkan bahan bakar solar. Sehingga diperlukan

peralatan tambahan pada saluran intake (turbo) agar dalam penggunaan mesin diesel dual fuel

didapatkan performa yang optimal. Menggingat mesin yang dipakai desain awal untuk kendaraan

berbahan bakar solar standar.

2. Perlu dilakukan penelitian tentang bahan bakar CNG yang lebih inovatif, mengingat semakin

lama persediaan bahan bakar cair semakin menipis dan banyaknya produsen otomotif yang

memproduksi kendaraan dengan bahan bakar CNG di produk barunya.

DAFTAR PUSTAKA

Lounici, M. Said. Loubar, Khaled. Tarabet, Lyes. Balistrou, Mourad. Niculescu, D. Catalin. and Tazerout, Mohand. (2014). Towards Improvement of Natural Gas-Diesel Dual Fuel Mode: An Experimental Investigation on Performance and Exhaust Emissions, Energi, 64, 200-211.

Korakiantis, T. Namasivayam, A.M & Crookies, R.J. (2011). Natural-Gas Fueled Spark-Ignition (SI) and Compression-Ignition (CI) EnginePerformance and Emissions, Progress in Energy and Combustion Science, 37, 89-112.

Tamam, Zuhri. (2015). Karakterisasi Unjuk Kerja Mesin Diesel Generator Set Sistem Dual Fuel Solar dan Syngas Batubara, Tesis Magister, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Warsita, Aris. (2012), Pengaruh Injection Timing dan Prosentase Campuran Minyak Diesel dengan Bahan Bakar Biodiesel terhadap Karateristik Mesin dan Emisi Gas Buang, TRAKSI, 12, 1-15.

Gambar

Gambar 2. Grafik SFC dual fuel fungsi beban
Gambar 3. Grafik solar tersubstitusi fungsi beban
Gambar 4. Grafik SFC solar fungsi beban

Referensi

Dokumen terkait

Apabila banci masih kecil dan dimungkinkan untuk diketahui jenis kelaminnya maka banci dan ahli waris yang mewaris bersamanya akan mewarisi dengan kondisi yang

Kandungan tanin di dalam daun teh mempunyai daya cerna yang rendah (Suprijatna et al., 2005) yang menyebabkan penyerapan nutrien tidak optimal dan ternak kurang efisien

Sedangakn latar belakang yuridis yang digunakan dalam kemuculan Pasal 4 ayat (3) PKPU Nomor 20 Tahun 2018 memiliki kekuatan yang lemah, yakni Pasal 169 huruf d

Daerah penelitian merupakan wilayah yang secara geologi tersusun oleh batugamping, batugamping mempunyai sifat larut oleh air dan pada wilayah ini mempunyai karakteristik

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model matematis proses absorbsi H 2 S menggunakan larutan absorben Fe-EDTA, menyelesaikan model matematis yang telah disusun dengan

Andre´ Masson was also there, and we went swimming, I think in the river, and when we were in our bathing shorts, I noticed he had a gaping hole in his chest, and I turned to his

Apakah penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) berbantuan video dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya sehingga akhirnya penulisan dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan baik yang berjudul :