ii
Prosiding Seminar Nasional
Dalam Rangka Konvensi Nasional VIII dan Asosiasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) dan Temu Karya XIX FT/FPTK-JPTK se
Indonesia.
dengan Tema:
PERANAN PENIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM MASYARAKAT EKONOMI
ASEAN (MEA)
X, 2323 halaman, 28 Cm
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Copyright @ 2016
ISBN:
Steering Committee :
1. Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si 2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. 3. Dr. Syahril, M.Eng
4. Dr. Riadi, M.Pd., MT. 5. Dr. Nur Qudus, MT
6. Dr. Andoko, ST, MT 7. Dr.Widarto
8. Prof.. Dr. henry Sumual, M.Si 9. Dr. Muh yahya, M.Eng. 10. Prof. Eko Hariadi, M.Si
Penyunting:
1.
Dr. Nathanael Sitangang, ST, M.Pd.
2.
Dr. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc.
3.
Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd.
4.
Dr. Eka Daryanto, MT.
5.
Dr. R Mursid, M.Pd.
6.
Dr. Arif Rahman, M.Pd.
7.
Janter P. Simanjunntak, MT, Ph.D.
Diterbitkan Oleh:
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Alamat Penerbit:
Jln. Willem Iskandar, Psr V Medan 20222;
DAFTAR ISI
Prakata
... i
Susunan Panitia
... ii
Daftar Isi
... v
Sub Tema1 :
Pengembangan Kapasitas Guru Teknik dan Kejuruan
A-01-024 USULAN MODEL PENDIDIKAN PROFESI GURU KEJURUAN DI INDONESIA
Bernardus Sentot Wijanarka, Universitas Negeri Yogyakarta
A-01-008 PENDIDIKAN (GURU VOKASIONAL) TEKNIK ARSITEKTUR: SEBUAH JALAN TENGAH
M. Syaom Barliana, Universitas Pendidikan Indonesia
A-01-022 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU
SMKN KOTA MANADO
Henny Mokoginta, Universitas Negeri Manado
A-01-013 KESIAPAN PESERTA PROGRAM SARJANA MENGAJAR DALAM MELAKSANAKAN
LAYANAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PRODUKTIF SMK
Maftuchin Romlie,
A-01-009 RANCANG BANGUN PENGEMBANGAN MODEL PROGRAM PENGALAMAN
LAPANGAN (PPL) DALAM UPAYA PEMENUHAN GURU SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN DI DAERAH TERPENCIL
Dedi Supriawan, dan Wowo K Sunaryo,Universitas Pendidikan Indonesia
A-01-012 MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN
GURU PRODUKTIF DI SMK PARIWISATA
Rizkie Julian, Ellis Endang Nikmawati, dan Sri Subek, Universitas Pendidikan
Indonesia
A-01-005 OPTIMALISASI PERAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI (DUDI) DALAM
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK SECARA BERKELANJUTAN
Putu Agus Mayuni,
dan Ni Wayan Sukerti, Universitas Pendidikan Ganesha
A-01-033 PELAKSANAAN TEACHING FACTORY MELALUI PEMBELAJARAN MANAJEMEN
USAHA MODISTE PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA
Esin Sintawati, Universitas Negeri Malang
A-01-026 PENGARUH TEKAD DIRI TERHADAP KINERJA ADAPTIF KEPALA SMK KOTA MEDAN
Rosnelli, Universitas Negeri Medan
A-01-004 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PEMBELAJARAN
COMPETENCE BASED TRAINING
(CBT)
BERBASIS KOMPETENSI KERJA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
A-04-008 PENILAIAN
PERFORMANCE CHARACTER
BIDANG BUSANA
Emy Budiastuti, Universitas Negeri Yogyakarta
EI-04-024 Building Ethos Performance through Vocational Education: as Realize Mental
Revolution
E. Titiek Winanti, State University of Surabaya
Sub Tema 5 :
Inovasi dalam Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
A-05-001 KARAKTERISTIK BATU BATA DAN MORTAR UNTUK PASANGAN DINDING PASCA
SOSIALISASI MEMBANGUN RUMAH YANG LEBIH AMAN TERHADAP GEMPA
DIPESISIR PANTAI KOTA PADANG
Totoh Andayono, Universitas Negeri Padang
A-05-002 PENGARUH TEMPERATUR
AUSTEMPERED
PADA BESI COR NODULAR TERHADAP
SIFAT MEKANIS DAN MACHINABILITY
Triyono, Universitas Negeri Jakarta
A-05-003 TINGKAT PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS: JALAN RAYA BANDAR BUAT
PADANG-SUMATERA BARAT)
Oktaviani & Endang Sulistiowati, Universitas Negeri Padang
A-05-004 PEMBELAJARAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN BERBASIS KEARIFAN
LOKAL BANGUNAN TRADISIONAL SUNDA
Johar Maknun, Irawan Surasetja, dan Tjahyani Busono, Universitas Pendidikan
Indonesia
A-05-005 PENDIDIKAN, MULTI BUDAYA, KOMPETENSI DAN DUNIA KERJA DALAM PROSES
PEMBENTUKAN DIRI MANUSIA/SUMBERDAYA SOSIAL
Sitti Nursetiawati, Universitas Negeri Jakarta
A-05-006 PENGGUNAAN TEKNOLOGI AIR BRUSH PADA TATA RIAS WAJAH PENGANTIN
SEBAGAI INOVASI DALAM PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN BIDANG TATA
RIAS PENGANTIN GAYA EROPA /BARAT
Mari Okatini Armandari, Universitas Negeri Jakarta
A-05-007
MANFAAT PEMBELAJARAN “PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN” DALAM
PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI
Sri Subekti, Universitas Pendidikan Indonesia
A-05-008 PEMETAAN POTENSI DAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE SISTEM INFORMASI
PARIWISATA BAWAH LAUT DI KOTA GORONTALO
A-05-051 INOVASI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK) BERBASIS
MODULAR INTERACTIVE TUTORIAL
Hasanah dan Muhammad Nasir Malik, Universitas Negeri Makassar
A-05-052 ANALISA PERBANDINGAN AKURASI AVOMETER LABORATORIUM INSTALASI
LISTRIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DENGAN AVOMETER KONTRAKTOR
INSTALASI LISTRIK TERHADAP MC-5
Massus Subekti, Parjiman, Universitas Negeri Jakarta
A-05-053 STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN REDUKSI
PRESSURE DROP
SALURAN SEMPIT
BERPENAMPANG BUJUR SANGKAR DENGAN KONFIGURASI SILINDER SIRKULAR
DENGAN
DISTURBANCE BODY
BERBENTUK
CIRCULAR
DAN
SQUARE
Nuzul Hidayat, Donny Fernandez, Universitas Negeri Padang
A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT) TERHADAP
KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR INJEKSI
Toto Sugiarto, Dwi Sudarno Putra, Universitas Negeri Padang
A-05-055 PENGARUH PENGATURAN
START OF INJECTION
DAN DURASI INJEKSI CNG
TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK (SFC)PADA MESIN DIESEL
SISTEM
DUAL FUEL
SOLAR-CNG
Ahmad Arif, Erzeddin Alwi, Universitas Negeri Padang
A-05-056 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI UNIMA MELALUI KOMITMEN KERJA
Christine Takarina Meitty Manoppo, Universitas Negeri Manado
A-05-057 INOVASI STRATEGI PEMBELAJARAN VAK MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIVITAS PEMBELAJARAN CIPTA KARYA BOGA
Ni Desak Made Sri Adnyawati, Universitas Pendidikan Ganesha
A-05-058 PENGEMBANGAN MEDIA GIZI BERBASIS JEJARING SOSIAL UNTUK REMAJA
DENGAN ORANG TUA PENDERITA DIABETES MELITUS
Rusilanti, Ari Istiany, dan Yeni Yulianti, Universitas Negeri Jakarta
A-05-059 PERANCANGAN
SEKSI
UJI
TEROWONGAN
ANGIN
SEBAGAI
MEDIA
PEMBELAJARAN DI JURUSAN TEKNIK MESIN UNJ
Catur Setyawan K., Universitas Negeri Jakarta
A-05-060 PIPA KALOR PEMINDAH PANAS KAPASITAS BESAR DAN CEPAT
Nugroho Gama Yoga, Universitas Negeri Jakarta
A-05-061 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN
DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK DI SMK N 1 BUKITTINGGI
A-05-055
PENGARUH PENGATURAN
START OF INJECTION
DAN DURASI
INJEKSI CNG TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK
(SFC)PADA MESIN DIESEL SISTEM
DUAL FUEL
SOLAR-CNG
Ahmad Arif, Erzeddin Alwi
Jurusan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171
e-mail: ahmad.arif.yz@gmail.com
ABSTRAK : Manfaat potensial penggunaan CNG pada mesin diesel dual fuel adalah lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pengaruh pengaturan start of injection dan durasi injeksi CNG padamesin dieselsingle cylinderdual fuel tipe LPIG berbahan bakar minyak solar dan CNG. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menginjeksikan CNG melalui injektor ke intake manifold yang dikontrol menggunakan ECU. Metode yang digunakan untuk mengetahui nilai pengaturan optimum adalah dengan mapping start of injectiondan durasi injeksi CNG melalui software VEMSTUNE pada komputer. Start of injectiondiatur pada 35°, 40° dan 45°ATDC dan durasi injeksi sebesar 25, 23 dan 21ms. Pengujian dilakukan dengan putaran mesin konstan 1500rpm dan pembebanan dari 500 sampai 4000watt dengan interval 500watt. Hasil yang didapatkan dari penelitian menunjukkan bahwa pengaturan paling optimal terjadi pada start of injection45° ATDC dan durasi injeksi 25 ms, yaitu CNG dapat menggantikan porsi bahan bakar solar hingga 47,15% dan SFC solar rata-rata mengalami penurunan sebesar 52,17%, tetapi SFC dual fuel rata-rata meningkat hingga 55,64% dibandingkan SFC single fuel.
Kata kunci:Diesel dual fuel,start of injection, durasi injeksi, dan konsumsi bahan bakar spesifik.
I. PENDAHULUAN
Jumlah kendaraan setiap tahunnya terus bertambah, hal ini mengakibatkan konsumsi dan
harga bahan bakar minyak bumi juga terus mengalami peningkatan, sedangkan persediaannya
semakin menipis. Di sisi lain, masih tersedia cadangan bahan bakar gas yang cukup melimpah dengan
harga yang relatif murah, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Compressed natural gas (CNG)
merupakan salah satu jenis bahan bakar gas paling potensial yang tersedia untuk internal combustion
engine karena lebih ekonomis dan ramah lingkungan1). Sebuah teknologi yang menjanjikan untuk
digunakan pada motor pembakaran dalam adalah sistem dual fuel atau bahan bakar ganda2).
Mesin diesel dual fuel adalah mesin diesel yang ditambahkan bahan bakar gas pada intake
manifold atau langsung ke ruang bakar dan penyalaan pembakaran dilakukan oleh semprotan minyak
solar. Menurut Tamam3) saat ini terdapat tiga tipe sistem dual fuel yang digunakan pada mesin diesel,
yaitu Low Pressure Injected Gas (LPIG), High Pressure Injected Gas (HPIG) dan Combustion Air
Gas Integration (CAGI).Secara teoritis tipe sistem dual fuel yang lebih efisien digunakan pada adalah
LPIG, karena tipe ini dapat mengurangi potensi gas terbuang karena gas hanya disuplai setelah katup
isap terbuka dan katup buang tertutup sehingga penyuplaian bahan bakar gas lebih efisien. Selain itu,
tipe LPIG juga membutuhkan biaya yang lebih murah dibandingkan tipe HPIG.
Untuk meningkatkan performa mesin diesel dual fuel, salah satunya adalah konsumsi bahan
bakar maka dibutuhkan pengaturan beberapa parameter dalam penyuplaian bahan bakar gas,
injectionsangat menentukan proses pembakaran di dalam selinder sehingga akanmempengaruhi
konsumsi bahan bakar yang dihasilkan oleh mesin diesel, termasuk yang menggunakan dual fuel.
Untuk itu, dibutuhkan sudut start of injection yang tepat dalam menginjeksikan bahan bakar ke dalam
ruang bakar agar didapatkan pembakaran yang sempurna sehingga akan meningkatkan performa
mesin4). Adapun durasi injeksiadalah suatu proses lamanya injektor menginjeksikan bahan bakar ke
dalam ruang bakar. Lamanya durasi injeksi menentukan jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke
dalam ruang bakar.Pada bahan bakar gas yang mempunyai nilai density yang rendah maka perlu
dilakukan pengaturan durasi injeksi dari keadaan standarnya5).
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan pengujian konsumsi bahan bakar spesifik pada
mesin diesel dual fuel dengan pengaturan start of injection dan durasi injeksi bahan bakar gas (CNG)
sehingga didapatkan pengaturan yang optimal pada setiap kondisi pembebanan mesin.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental. Pengujian dilakukan
pada mesin diesel generator set dengan poros utama yang telah terkopel langsung dengan
generatorlistrik. Mesin ini telah dimodifikasi menjadi dual fueldengan menggunakan bahan bakar
minyak solar dan CNG.Metode pengujianpada penelitian ini dibagi atas 2 (dua) kelompok, yaitu:
kelompok kontrol, yaitu motor diesel menggunakan single fuel dengan bahan bakar minyak solar dan
kelompok uji, adalah motor diesel menggunakan sistem dual fueldengan bahan bakar kombinasi
minyak solar dan CNG.
Mesin diesel generator setyang digunakan sebagai mesin uji adalah mesin diesel 4 (empat)
langkah, single cylinder, dengan kapasitas mesin 411 cc dan daya maksimum 6000 watt. Pembebanan
yang dilakukan menggunakan beban lampu pijar sebanyak 8 buah dengan konsumsi daya
masing-masing lampu sebesar 500 watt. Bahan bakar minyak solar yang digunakan adalah minyak solar yang
didapatkan dari pasaran yang diproduksi oleh Pertamina, sedangkan CNG adalah yang diproduksi
oleh PT. PGN.
Proses pemasukan CNG dengan sistem dual fuel menggunakan tipe LPIG (Low Pressure
Injected Gas). Tipe ini bekerja dengan melakukan injeksi CNG pada saluran isap (intake manifold)
melalui injektoryang dikontrol menggunakan sistem Electronic Control Unit (ECU). Metode yang
digunakan untuk mengetahui nilai pengaturan optimum adalah dengan mapping start of injection dan
durasi injeksi CNG melalui softwareVEMSTUNE pada komputer. Start of injection yang digunakan
adalah 35°, 40° dan 45° after top dead center (ATDC) dan durasi injeksi sebesar 25, 23 dan 21 ms
Gambar 1. Skema Penelitian
Proses modifikasi mesin dan seluruh rangkaian pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik
Pembakaran dan Bahan Bakar (TPBB), Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya pada bulan Oktober 2015.Pengujian dilakukan dengan putaran mesin konstan 1500
rpm dan pembebanan bervariasi dari 500 watt sampai 4000 watt dengan interval 500 wattdan setiap
tahap pembebanan dilakukan pengambilan data. Data yang diambil antara lain laju alir udaradan
CNG, waktu konsumsi minyak solar setiap 25 ml dan temperatur mesin.Sebelum dilakukan pengujian
dengan sistem dual fuel maka terlebih dahulu dilakukan pengujian dengan single fuel minyak solar,
hal ini dimaksudkan agar didapatkan data awal sebagai acuan/standar guna melihat perubahan
parameter-parameter yang terjadi saat penerapan sistem dual fuel.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Specific fuel consumtion atau konsumsi bahan bakar spesifik didefinisikan sebagai laju aliran
bahan bakar untuk memperoleh daya efektif. Besar kecilnya SFC bergantung pada sempurna atau
tidaknya campuran udara dan bahan bakar yang terbakar di dalam ruang bakar.
Gambar 2. Grafik SFC dual fuel fungsi beban
Pada gambar 2 secara umum menunjukkan bahwa SFC semakin turun seiring dengan
penambahan beban yang semakin tinggi, hal ini karena semakin besar beban maka mesin akan
semakin banyak memerlukan konsumsi bahan bakar pada putaran motor yang konstan. Setelah beban
nilai minimum. Kemudian pada beban 87,5-100%, nilai SFC mengalami peningkatan. Nilai SFC
terbaik adalah yang memiliki nilai paling rendah. Nilai SFC terendah terjadi pada penggunaan bahan
bakar dual fuel dengan pengaturan start of injection 45° ATDC dan durasi injeksi 25 ms yaitu naik
sebesar 55,64% dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar single fuel. Hal ini disebabkan besar
laju aliran massa CNG proporsional dengan laju aliran udara dan bahan bakar solar yang masuk ke
ruang bakar sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna. Hal ini juga mengakibatkan
terjadinya peningkatan daya mesin dan mengkonsumsi bahan bakar lebih efektif.
Bahan bakar solar tersubstitusi adalah jumlah bahan bakar solar yang tergantikan oleh bahan
bakar CNG. Efisiensi konsumsi bahan bakar solar semakin baik apabila semakin banyak bahan bakar
solar yang tergantikan oleh CNG.
Gambar 3. Grafik solar tersubstitusi fungsi beban
Pada gambar 3 dapat dilihat jumlah persentase minyak solar yang digantikan oleh CNG setiap
penambahan beban listrik. Setiap penambahan durasi injeksi yang keluar dari pressure regulator
melalui injektor CNG, maka terjadi kenaikan laju aliran massa CNG yang masuk ke dalam ruang
bakar. Setiap kenaikan laju aliran massa CNG, maka besarnya jumlah persentase minyak solar yang
diinjeksikan ke dalam ruang bakar untuk menjaga putaran mesin konstan akan semakin turun.
Sehingga jumlah persentase minyak solar yang digantikan akan semakin besar. Saat beban listrik
semakin besar, jumlah minyak solar semakin banyak untuk menjaga putaran konstan sehingga
persentase pergantian semakin kecil. Pada grafik tersebut terlihat bahwa jumlah persentase
penggantian minyak solar rata-rata yang terbesar terjadi pada start of injection 45° ATDC dengan
durasi injeksi 25 ms dengan solar tersubstitusi rata-rata sebesar 47,15%. Hal ini disebabkan meningkat
Gambar 4. Grafik SFC solar fungsi beban
Pada gambar 4 menunjukkan perbandingan konsumsi bahan bakar spesifik minyak solar saja
untuk single fuel dan pada saat dual fuel dioperasikan. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa secara
umum konsumsi minyak solar mengalami penurunan dengan adanya penambahan CNG yang masuk
ke dalam ruang bakar melalui variasi durasi injeksi. Ini berarti bahwa jumlah CNG yang masuk ke
ruang bakar dapat menggantikan sejumlah bahan bakar minyak solar untuk mendapatkan daya yang
dibutuhkan untuk mengatasi beban listrik.
Dari grafik terlihat bahwa SFC tertinggi pada saat beban terendah dan terus mengalami
penurunan dengan bertambahnya beban hingga paling rendah rata-rata pada beban 75%, kemudian
SFC untuk minyak solar naik kembali. Daya mesin naik seiring dengan kenaikan beban listrik
sementara waktu konsumsi bahan bakar minyak solar semakin singkat. Pada kisaran beban 75-87,5%
adalah kondisi optimal dimana waktu dan daya yang dihasilkan memberikan nilai SFC paling rendah.
Fenomena yang ditampilkan dalam kondisi ini adalah AFR pada pengujian mesin putaran stasioner
selalu berubah berdasarkan beban yang diberikan. Namun tidak setiap nilai AFR dapat menghasilkan
pembakaran yang optimal.
Pada beban kecil, AFR yang terbentuk adalah campuran yang lebih miskin sehingga untuk menghasilkan daya efektif sebesar 1 hp selama 1 jam dibutuhkan lebih banyak campuran bahan bakar. Semakin besar beban maka AFR akan bergeser ke arah campuran yang lebih kaya, namun belum tentu setiap campuran yang kaya mampu menghasilkan daya efektif sebesar 1 hp. Pada grafik tersebut terlihat bahwa jumlah SFC minyak solar yang terkecil terjadi pada start of injection 45° ATDC
Diamond Di 800 single cylinder dilakukan dengan memodifikasi pada saluran intakemanifold
dan melakukan kalibrasi pada saat awal mesin akan dioperasikan dengan menggunakan bahan
2. Hasil yang didapatkan dari penelitian menunjukkan bahwa pengaturan paling optimal terjadi
pada start of injection45° ATDC dan durasi injeksi 25 ms, yaitu CNG dapat menggantikan porsi
bahan bakar solar hingga 47,15% dan SFC solar rata-rata mengalami penurunan sebesar 52,17%,
tetapi SFC dual fuel rata-rata meningkat hingga 55,64% dibandingkan SFC single fuel.
Saran
1. Density bahan bakar CNG lebih rendah dibandingkan bahan bakar solar. Sehingga diperlukan
peralatan tambahan pada saluran intake (turbo) agar dalam penggunaan mesin diesel dual fuel
didapatkan performa yang optimal. Menggingat mesin yang dipakai desain awal untuk kendaraan
berbahan bakar solar standar.
2. Perlu dilakukan penelitian tentang bahan bakar CNG yang lebih inovatif, mengingat semakin
lama persediaan bahan bakar cair semakin menipis dan banyaknya produsen otomotif yang
memproduksi kendaraan dengan bahan bakar CNG di produk barunya.
DAFTAR PUSTAKA
Lounici, M. Said. Loubar, Khaled. Tarabet, Lyes. Balistrou, Mourad. Niculescu, D. Catalin. and Tazerout, Mohand. (2014). Towards Improvement of Natural Gas-Diesel Dual Fuel Mode: An Experimental Investigation on Performance and Exhaust Emissions, Energi, 64, 200-211.
Korakiantis, T. Namasivayam, A.M & Crookies, R.J. (2011). Natural-Gas Fueled Spark-Ignition (SI) and Compression-Ignition (CI) EnginePerformance and Emissions, Progress in Energy and Combustion Science, 37, 89-112.
Tamam, Zuhri. (2015). Karakterisasi Unjuk Kerja Mesin Diesel Generator Set Sistem Dual Fuel Solar dan Syngas Batubara, Tesis Magister, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Warsita, Aris. (2012), Pengaruh Injection Timing dan Prosentase Campuran Minyak Diesel dengan Bahan Bakar Biodiesel terhadap Karateristik Mesin dan Emisi Gas Buang, TRAKSI, 12, 1-15.