• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAPAIAN KEGIATAN, OUTPUT DAN MANFAAT RPI PUSKONSER s/d TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CAPAIAN KEGIATAN, OUTPUT DAN MANFAAT RPI PUSKONSER s/d TAHUN 2012"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

CAPAIAN KEGIATAN, OUTPUT

DAN MANFAAT RPI PUSKONSER

s/d TAHUN 2012

RAPAT KOORDINASI TEKNIS

BADAN LITBANG KEHUTANAN

Bandung,

10-13 Juli 2012

(2)

RPI 5.

PENGELOLAAN HUTAN RAWA GAMBUT

RPI 4. PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE & EKOSISTEM PANTAI RPI 3. PENGELOLAAN HUTAN LAHAN KERING RPI 13. MODEL PENGELO-LAAN KAWASAN KONSERVASI BERBASIS EKOSISTEM RPI 12. KONSERVASI FLORA, FAUNA DAN MIKROOR-GANISME RPI 15. PENGELOLA-AN SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR PENDUKUNG PENGELOLA-AN DAS RPI 14. SISTEM PENGELOLA-AN DAS HULU, LINTAS PROVINSI, LINTAS KABUPATEN

PROGRAM 2 :

HUTAN ALAM

PROGRAM 4 :

BIODIVERSITAS

PENGELOLAAN DAS

PROGRAM 6 :

KEPALA PUSKONSER

SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB 3 PROGRAM LITBANG

PROGRAM 2

Menghasilkan Iptek pengelolaan ekosistem

hutan lahan kering dan lahan basah

(mangrove dan gambut)

PROGRAM 4

Menghasilkan Iptek pengelolaan dan

pemanfaatan kawasan konservasi dan

biodiversitas hutan

PROGRAM 6

Menghasilkan Iptek sistem pengelolaan DAS

pada setiap hirarki dan teknologi pengelolaan

SDA DAS

T U J U A N

(3)

Teknik

pengelola-an hutpengelola-an

lahan

kering dan

hutan

lindung

RPI 3

Teknik

penanaman

dan

rehabilitasi

mangrove

RPI 4

Teknik

pengelola-an hutpengelola-an

rawa

gambut

ramah

lingkungan

RPI 5

Teknik

konservasi

flora, fauna

dan

mikroorga-nisme

RPI 12

Teknik

pengelola-an dpengelola-an

pemanfaat-an kawaspemanfaat-an

konservasi

secara

lestari

RPI 13

Sistem

pengelola-an DAS

lintas

sektoral

dan

wilayah

administrasi

RPI 14

Teknik

rehabilitasi

dan

restorasi

lahan bekas

tambang

RPI 15

KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KONSERVASI DAN REHABILITASI

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna di bidang konservasi

dan rehabilitasi sebanyak 7 judul

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

RPI Realisasi keg. s/d 2012 Total keg. % RPI 3 12 42 28,57 RPI 4 35 60 58,33 RPI 5 23 36 63,89 RPI 12 125 214 58,41 RPI 13 42 66 63,64 RPI 14 35 67 52,24 RPI 15 47 91 51,65 319 576 55,38

REALISASI RPI LINGKUP PUSKONSER s/d 2012

0 50 100 150 200 250

RPI 3 RPI 4 RPI 5 RPI 12 RPI 13 RPI 14 RPI 15

12 35 23 125 42 35 47 42 60 36 214 66 67 91

(4)

output RPI 3 Realisasi keg. s/d 2012 Total keg. s/d 2014 % Output 1 2 6 33,33 Output 2 5 21 23,81 Output 3 3 9 33,33 Output 4 2 6 33,33 TOTAL 12 42 28,57 0 5 10 15 20 25

Output 1 Output 2 Output 3 Output 4 2 5 3 2 6 21 9 6

Realisasi keg. s/d 2012 Total keg.

RPI 3. PENGELOLAAN HUTAN LAHAN KERING

Output :

1. Klasifikasi tipologi dan sebaran hutan lahan

kering

2. Strategi rehabilitasi hutan terdegradasi

3. Valuasi hutan lindung

4. Kelembagaan pengelolaan hutan lindung

RPI 3. PENGELOLAAN HUTAN LAHAN KERING

• Inventarisasi tegakan dan analisa

vegetasi (peta klasifikasi).

• Kajian teknik revegetasi sesuai

tingkat degradasi hutan

.

• Inventarisasi nilai manfaat hutan

lindung Tarakan, Gunung Mutis

dan Rinjani Barat.

• Review model-model allometrik

estimasi biomassa hutan.

Capaian s/d 2012

• Klasifikasi tipologi dan sebaran

hutan lahan kering

• Strategi rehabilitasi hutan

terdegradasi

• Valuasi hutan lindung

• Kelembagaan pengelolaan hutan

lindung

(5)

RPI 3. PENGELOLAAN

HUTAN LAHAN KERING

Kode Luaran / Kegiatan 3.1. Klasifikasi tipologi dan sebaran hutan lahan kering

3.1.1.01

Klasifikasi tipologi dan potensi biomassa hutan lahan kering 3.1.1.15

3.2. Strategi rehabilitasi hutan terdegradasi 3.2.1.01

Kajian sistem pengelolaan dan rehabilitasi IUPHHK restorasi ekosistem 3.2.1.09

3.2.1.16 3.2.2.07

Kajian HCVF dan rehabilitasi penggunaan kawasan hutan untuk non kehutanan 3.2.2.16

3.2.3.01

Kajian sistem pengelolaan dan rehabilitasi hutan lindung dan kawasan lindung yang bukan kawasan hutan

3.2.3.09 3.2.3.13

3.3. Valuasi hutan lindung 3.3.1.01

Kajian status, potensi dan nilai manfaat hutan lindung 3.3.1.14

3.3.1.16

3.4. Kelembagaan pengelolaan hutan lindung

3.4.1.01 Kajian efektivitas kelembagaan dan sistem pengelolaan Hutan Lindung

(6)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 Output 1 Output

2 Output3 Output4 Output5 10 1 8 7 9 16 3 12 14 15

Realisasi keg. s/d 2012 Total keg.

output RPI 4 Realisasi keg. s/d 2012 Total keg. % Output 1 10 16 62,50 Output 2 1 3 33,33 Output 3 8 12 66,67 Output 4 7 14 50,00 Output 5 9 15 60,00 TOTAL 35 60 58,33

RPI 4. PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DAN

EKOSISTEM PANTAI

Output :

1. Teknologi penanaman jenis mangrove dan

tumbuhan pantai pada tapak khusus

2. Model kelembagaan konservasi dan rehabilitasi

ekosistem mangrove dan pantai

3. Informasi peran mangrove dan ekosistem pantai

dalam pemeliharaan kualitas lingkungan

4. Status potensi dan nilai manfaat mangrove dan

ekosistem pantai

5. Manfaat sosial ekonomi konservasi hutan

mangrove dan ekosistem pantai

•Teknik penanaman pada delta terdegradasi •Teknik penanaman pada

areal terabrasi dan pulau-pulau kecil

•Kajian penyerapan polutan perairan oleh jenis mangrove •Kajian keragaman satwa

& mikroorganisme mangrove & ekosistem pantai

•Kajian potensi sumber pangan jenis-jenis mangrove •Kajian potensi jasa

lingkungan mangrove dan ekosistem pantai •Kajian valuasi ekonomi

konservasi mangrove dan ekosistem pantai •Kajian model kemitraan

pemanfaatan hutan dan jenis-jenis mangrove

Capaian s/d Juni 2012

Sintesa Antara 2012

• Teknik penanaman pada areal terdegradasi danpulau-pulau kecil • Model kelembagaan

konservasi dan rehabilitasi mangrove dan pantai • Peran mangrove dan

ekosistem pantai dalam pemeliharaan kualitas lingkungan

• Status potensi dan nilai manfaat mangrove dan ekosistem pantai • Manfaat sosek konservasi hutan mangrove dan ekosistem pantai

Sintesa (Output) 2014

• Data dan informasi beberapa jenis tanaman untuk kondisi tapak ekstrim

• Teknik penanaman pada pulau kecil (3 jenis)

• Data dan informasi peran mangrove dalam menyerap polutan

• Data dan informasi nilai dan manfaat mangrove dan ekosistem pantai (bahan pangan, madu)

• Informasi pola kemitraan pemanfaatan mangrove

• Data carbon stock mangrove

• Model allometrik mangrove

(7)

RPI 4. PENGELOLAAN HUTAN

MANGROVE & EKOSISTEM PANTAI

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2013

Kode Luaran / Kegiatan

4.1. Teknologi penanaman jenis mangrove dan tumbuhan pantai pada tapak khusus

4.1.1.16 Teknik penanaman pada delta terdegradasi. 4.1.2.7

Teknik penanaman pada areal terabrasi dan pulau-pulau kecil. 4.1.2.9

4.1.2.17 4.1.2.18

4.2. Model kelembagaan konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove dan pantai

4.2.1.1 Kajian sistem kelembagaan konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove dan pantai.

4.3. Informasi peran mangrove dan ekosistem pantai dalam pemeliharaan kualitas lingkungan

4.3.2.12 Kajian peran jenis-jenis mangrove dalam penjeratan sedimen terlarut.

4.3.3.19 Kajian keragaman satwa dan mikroorganisme hutan mangrove dan ekosistem pantai

4.4. Status potensi dan nilai manfaat mangrove dan ekosistem pantai

4.4.2.1

Kajian potensi jasa lingkungan hutan mangrove dan ekosistem pantai. 4.4.2.07

4.4.2.16

4.4.3.1 Kajian distribusi dan perubahan tutupan mangrove.

4.5. Manfaat sosial ekonomi konservasi hutan mangrove dan ekosistem pantai

4.5.1.1 Kajian valuasi ekonomi konservasi hutan mangrove dan ekosistem pantai. 4.5.2.1 Kajian model kemitraan pemanfaatan hutan dan jenis-jenis tumbuhan mangrove. 4.5.2.14

(8)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 Output

1 Output2 Output3 Output4 Output5 6 8 4 2 3 8 16 4 3 5

Realisasi keg. s/d 2012 Total keg.

output RPI 5 Realisasi keg. s/d 2012 Total keg. % Output 1 6 8 75,00 Output 2 8 16 50,00 Output 3 4 4 100,00 Output 4 2 3 66,67 Output 5 3 5 60,00 TOTAL 23 36 63,89

Output :

1. Klasifikasi tipologi dan sebaran hutan rawa gambut

2. Teknologi rehabilitasi hutan rawa gambut

terdegradasi

3. Informasi adaptasi fenologi jenis-jenis pohon hutan

rawa gambut

4. Alternatif pengelolaan hutan rawa gambut dengan

pola partisipasif

5. Informasi dampak deforestasi hutan rawa gambut

terhadap emisi GRK

RPI 5. PENGELOLAAN HUTAN RAWA GAMBUT

•Review tipe dan sebaran hutan rawa gambut terdegradasi •Klasifikasi tipologi dan

sebaran HRG berdasarkan kondisi biofisik hutan •Ujicoba teknik

bioremediasi dan phytoremediasi berbagai kondisi HRG •Kajian rehabilitasi lahan

gambut bekas terbakar •Kajian phenologi

beberapa jenis pohon HRG

•Kajian kelembagaan pengembangan HRG dengan pola partisipatif •Kajian deforstasi HRG

dalam penurunan emisi •Kajian kriteria dan

indikator KK di PLG Kalteng

Capaian s/d Juni 2012

Sintesa Antara 2012

•Klasifikasi tipologi dan sebaran hutan rawa gambut

•Teknologi rehabilitasi hutan rawa gambut terdegradasi •Informasi adaptasi

fenologi jenis-jenis pohon hutan rawa gambut

•Alternatif pengelolaan hutan rawa gambut dengan pola partisipasif •Informasi dampak

deforestasi hutan rawa gambut terhadap emisi GRK

Sintesa (Output) 2014

RPI 5. PENGELOLAAN HUTAN RAWA GAMBUT

•Rancangan kriteria dan indikator penentuan kawasan konservasi pada HRG ex PLG Kalteng

•Demplot uji jenis untuk mengkaji phytoremediasi jenis HRG

•Pengembangan jenis dalam rehabilitasi lahan gambut terdegradasi

•Data dan informasi fenologi 28 jenis HRG

•Rancangan model kelembagaan pengelolaan HRG konservasi cagar biosfer

•Data dan informasi serapan karbon

(9)

RPI 5. PENGELOLAAN

HUTAN RAWA GAMBUT

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2013

Kode Kegiatan

5.1 Klasifikasi Tipologi dan Sebaran Hutan Rawa Gambut 5.1.2.07 Review tipe dan sebaran hutan rawa gambut terdegradasi

5.1.2.19 Klasifikasi tipologi dan sebaran hutan rawa gambut berdasarkan kondisi biofisik hutan 5.2 Teknologi Rehabilitasi Hutan Rawa Gambut Terdegradasi

5.2.1.1 Ujicoba teknik phytoremediasi berbagai kondisi hutan alam rawa gambut 5.2.1.7 Ujicoba teknik bioremediasi berbagai kondisi hutan alam rawa gambut 5.2.2.1

Kajian rehabilitasi lahan gambut bekas terbakar 5.2.2.9

5.3. Informasi adaptasi fenologi jenis-jenis pohon hutan rawa gambut 5.4 Alternatif pengelolaan hutan rawa gambut dengan pola partisipatif

5.4.1.1 Kajian kelembagaan pengelolaan hutan rawa gambut dengan pola partisipatif 5.5. Informasi dampak deforestasi hutan rawa gambut terhadap emisi GRK

(10)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 28 53 14 22 8 45 93 23 40 13

Realisasi keg. s/d 2012 Total keg.

output RPI 12 Realisasi keg. s/d 2012 Total keg. % Output 1 28 45 62,22 Output 2 53 93 56,99 Output 3 14 23 60,87 Output 4 22 40 55,00 Output 5 8 13 61,54 TOTAL 125 214 58,41

RPI 12. KONSERVASI FLORA FAUNA DAN

MIKROORGANISME

Output :

1. Informasi biofisik habitat, dinamika populasi dan keragaman

genetik jenis-jenis langka dan terancam punah

2. Teknik pelestarian jenis flora dan fauna langka dan terancam

punah

3. Teknik reproduksi jenis-jenis flora dan fauna langka dan

terancam punah dan/atau bernilai ekonomi

4. Teknik pemanfaatan mikroorganisme

5. Potensi jenis pohon potential sebagai bahan baku obat anti

kolesterol,diabetes dan kanker

Capaian s/d Juni 2012

Sintesa Antara 2012

• Informasi biofisik habitat, dinamika populasi dan keragaman genetik jenis-jenis langka dan terancam punah •Teknik pelestarian jenis

flora dan fauna langka dan terancam punah •Teknik reproduksi

jenis-jenis flora dan fauna langka dan terancam punah dan/atau bernilai ekonomi

•Teknik pemanfaatan mikroorganisme •Potensi jenis pohon

potential sebagai bahan baku obat anti kolesterol,diabetes dan kanker

Sintesa (Output) 2014 •Informasi teknik konservasi

in-situ dan ex-situ : 7 flora langka dan 3 fauna langka

•Aplikasi teknik penangkaran rusa di Jawa Barat

•Penggunaan isolat gaharu di beberapa daerah

•Aplikasi teknik inokulasi gaharu

•Koleksi 3000 isolat

•Demplot konservasi ex-situ flora langka

•Informasi keragaman genetik Eboni, Ulin dan Cempaka

•Informasi awal bioenergi (yeast)

•Informasi awal biohealth (jamur)

•Informasi jenis pohon bahan baku obat dari beberapa kawasan hutan Cagar Alam di Jawa dan Bali

•Pemakaian fasilitas Riset Oleh Masyarakat

• Upaya pelestarian dengan teknik insitu dan eksitu antara lain: cendana, taxus, eboni,ramin,ulin gaharu, merbau, injuatu, pinus, trenggiling, anoa, rusa, burung paruh bengkok, labi-labi kalimantan, kura-kura moncong babi , owa kera, tarsius, kura2 leher ular, kura-kura moncong babi

• Teknik reproduksi: cendana, eboni, ramin, teknik pakan trenggiling, anoa ,burung paruh bengkok,

• Teknik penangkaran rusa dan owa jawa

• Kajian keragaman genetik: ramin, cendana, ulin, cempaka, eboni, banteng (jawa)

• Kajian teknik pemanfaatan mikroorganisma gaharu dan mikorhiza, biodegradasi, bio-kontrol dan bank mikroba

(11)

RPI 12. KONSERVASI FLORA FAUNA

DAN MIKROORGANISME

Kode Luaran/Kegiatan/Aspek

12.1. Informasi biofisik habitat, dinamika populasi dan keragaman genetik jenis-jenis langka dan terancam punah 12.1.1 Eksplorasi habitat dan populasi beberapa jenis flora langka dan terancam punah (antara lain : ulin, eboni, cendana,

ramin, ki beusi dan kempis)

12.1.1.14 Eksplorasi habitat, populasi, dan konservasi genetik cendana

12.1.1.16 Eksplorasi habitat dan populasi 4 jenis flora (ulin, ramin, ki beusi dan kempis)

12.1.1.17 Kajian habitat dan populasi jenis ebony pada KK Cagar Alam Tongkoko, TN Bogani Nani Wartabone, TN Aketajawe Lolobata

12.1.2. Eksplorasi habitat dan populasi beberapa jenis fauna langka dan terancam punah (antara lain : orang utan, tarsius, owa jawa, elang jawa, banteng, anoa, trenggiling dan rusa)

12.1.2.07 Kajian ekologi dan teknik konservasi trenggiling (Manis javanica Desmarest, 1822) pada hutan konservasi Sumut 12.1.2.14 Eksplorasi Habitat dan Populasi Rusa Timor pada Kawasan Konservasi di NTT.

12.1.2.16 Kajian keberhasilan lokasi pelepasliaran orangutan di Kalimantan

12.1.3. Kajian keragaman genetik beberapa jenis fauna langka dan terancam punah (antara lain : banteng, rusa, gajah, anoa, tarsius dan harimau)

12.1.3.01 Kajian keragaman genetik trenggiling 12.1.3.05 Kajian keragaman genetik banteng 12.1.3.05 Kajian keragaman genetik anoa

12.1.4. Metode pendugaan populasi dan flora fauna di dalam dan di luar kawasan konservasi 12.1.4.01 Pendugaan populasi genus Macaca dan aves di Jawa dan Sumatera

(12)

Kode Luaran/Kegiatan/Aspek 12.2. Teknik pelestarian jenis flora dan fauna langka dan terancam punah 12.2.1. Teknologi konservasi jenis flora dan fauna langka dan terancam punah

12.2.1.01 Konservasi flora dan fauna kunci (Macan tutul)

12.2.2.01 Identifikasi sebaran alami, potensi dan teknologi konservasi jenis Taxus sumatrana 12.2.1.06 Teknologi Konservasi eks-situ jenis-jenis Dipterokarpa di hutan dataran rendah

12.2.1.07 Teknologi konservasi Siamang (Symphalangus syndactylus Raffless, 1821) pada kawasan hutan di Sumatera Utara 12.2.1.07 Teknologi konservasi ek-situ jenis Pinus merkusii strain Kerinci di Taman Nasional Kerinci Seblat

12.2.1.14 Teknologi konservasi dan inokulasi Gaharu (Gyrinops versteegii) di NTT 12.2.1.14 Teknologi Konservasi Kura-kura Leher Ular Rote di NTT

12.2.1.14 Teknologi konservasi burung kakatua Sumba (Cacatua sulfurea spp. citrinocristata)

12.2.1.14 Teknologi Konservasi dan Domestifikasi Loba (Symplocos sp.) sebagai Flora Penghasil Bahan Mordant Pewarnaan Alami 12.2.1.14 Teknologi konservasi dan domestikasi Faloak (Sterculia quadrifada)

12.2.1.14 Teknologi konservasi dan domestikasi jenis Kayu Papi 12.2.1.15 Teknologi konservasi jenis Ramin

12.2.1.16 Teknologi konservasi jenis labi-labi di Kalimantan Timur 12.2.1.16 Teknologi konservasi eks-situ Ulin

12.2.1.19 Identifikasi Jenis dan teknologi konservasi Flora Endemik dan Sumber daya Genetik di Papua 12.2.1.19 Teknologi konservasi jenis labi-labi moncong babi, kura-kura dada merah, kura-kura irian di Papua.

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2013

Kode Luaran/Kegiatan/Aspek

12.2.2. Identifikasi jenis flora dan fauna kunci pada habitat di dataran rendah dan dataran tinggi 12.2.2.06 Eksplorasi dan Identifikasi Jenis-jenis Dipterocarpaceae

12.2.2.18Eksplorasi dan identifikasi jenis-jenis fauna endemik di Sulawesi

Identifikasi jenis, habitat dan populasi mamalia terrestrial dataran rendah di Sulawesi

12.2.2.19Keanekaragaman Jenis, Habitat dan Populasi Mamalia Terestrial Papua (Phalanger orientalis, Spilocuscus maculatus) . 12.2.2.19Identifikasi Keragaman Jenis, Habitat dan Sebaran Populasi Jenis Burung Langka di Papua (Psittasidae, Columbide,

Casuaride, Paradisae)

12.2.3. Teknik eradikasi alien invasive spesies flora fauna

12.2.3.01 Teknik eradikasi alien invasive spesies flora di TN Bukit Barisan Selatan dan TN Baluran 12.2.3.13Teknik pengendalian hama ulat daun gaharu melalui pola tanam campuran dan insektisida nabati 12.2.3.15Ujicoba pengendalian hama ulat daun gaharu Heortia vitessoides

10.2.3.19Eksplorasi dan ekologi jenis-jenis flora invasif di TN Wasur, Merauke

12.3. Teknik reproduksi jenis-jenis flora dan fauna langka dan terancam punah dan/atau bernilai ekonomi 12.3.1 Teknologi penangkaran jenis—jenis fauna langka dan terancam punah dan/atau bernilai ekonomi

12.3.1.01 Teknologi penangkaran jenis mamalia (trenggiling) 12.3.1.01Teknik Peningkatan Reproduksi penangkaran rusa

12.3.1.16 Kajian Kelayakan Penangkaran Rusa Sambar (Cervus unicolor) di KHDTK Samboja 12.3.1.17Teknologi penangkaran burung kakatua Tanimbar dan Anoa

12.3.2. Teknologi konservasi eks-situ beberapa jenis flora langka dan terancam punah (ulin, cendana, eboni dan ramin) 12.3.2.05Teknologi konservasi eks-situ jenis Eboni dan Ulin

12.3.2.14Teknologi konservasi eks-situ jenis Cendana di NTT

(13)

Kode Luaran/Kegiatan/Aspek 12.4. Teknik pemanfaatan mikroorganisme

12.4.1 Eksplorasi dan bioprospeksi Fungi (sebagai biological control, bioenergi, obat, pangan dan pupuk hayati). 12.4.1.01Teknik pemanfaatan mikroorganisme pada gaharu

12.4.1.01Teknik pengendalian hama tanaman penghasil gaharu secara biologis, feromon dan studi dinamika populasi Heortia vitessoides

12.4.1.13Eksplorasi isolasi jamur pembentuk gaharu di NTB 12.4.1.13Teknik inokulasi gaharu dengan simpori di NTB

12.4.1.14Pemanfaatan pestisida nabati dan hayati untuk pengendalian hama cendana

12.4.1.16 Keanekaragaman Jenis Fungi Makro di HPH PT. Inhutani I Labanan Berau dan PT. ITCI Kenangan Kalimantan Timur 12.4.2 Pemanfaatan dan pengembangan bank mikroba

12.4.2.01 Eksplorasi dan Bioprospeksi Mikroba Lignoseluloitik sebagai Agen Biodegradasi 12.4.2.01 Preservasi dan reproduksi mikroba dalam rangka pengelolaan bank mikroba 12.4.2.18 Bioprospeksi FMA untuk bioreklamasi lahan bekas tambang kapur

12.5 Potensi jenis pohon potential sebagai bahan baku obat anti kolesterol,diabetes dan kanker 12.5.1 Kajian etnobotani beberapa jenis pohon sebagai bahan baku obat anti kolesterol, dan diabetes

12.5.1.07Kajian etnobotani beberapa jenis pohon sebagai bahan obat anti kolesterol dan diabetes di Sumatera Utara 12.5.1.16 Kajian etnobotani beberapa jenis pohon sebagai bahan baku obat anti kolesterol dan diabetes di Kalimantan Timur 12.5.2 Kajian ekologi beberapa jenis dipterokarpa yang berpotensi sebagai bahan baku obat

12.5.2.01 Kajian ekologi jenis Shorea spp. sebagai bahan obat kanker 12.5.3 Uji fitokimia jenis bahan baku obat yang belum dikenal

12.5.3.01 Uji fitokimia beberapa jenis pohon obat anti kanker

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2013

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Output 1 Output 2 Output 3 25 2 15 38 5 23

Realisasi keg. s/d 2012 Total keg.

output RPI 13 Realisasi keg. s/d 2012 Total keg. % Output 1 25 38 65,79 Output 2 2 5 40,00 Output 3 15 23 65,22 TOTAL 42 66 63,64

RPI 13. MODEL PENGELOLAAN KAWASAN

KONSERVASI BERBASIS EKOSISTEM

Output :

1. Kriteria dan indikator pengelolaan kawasan konservasi

tiap tipologi ekosistem

2. Model pengelolaan kawasan konservasi tiap ekosistem

3. Strategi manajemen kawasan konservasi

(14)

• Kajian valuasi potensi dan manfaat taman nasional • Evaluasi zonasi taman

nasional

• Penyusunan kriteria dan indikator pengelolaan lestari kawasan konservasi • Evaluasi pemanfaatan,

penggunaan dan fungsi kawasan konservasi • Model pengelolaan kawasan konservasi berdasarkan tipologi taman nasional • Restorasi ekosistem kawasan konservasi • Pengelolaan kawasan konservasi secara kolaboratif • Model pengelolaan daerah penyangga

Capaian s/d Juni

2012

Sintesa Antara 2012

• Kriteria dan

indikator

pengelolaan

kawasan

konservasi tiap

tipologi ekosistem

• Model

pengelolaan

kawasan

konservasi tiap

ekosistem

• Strategi

manajemen

kawasan

konservasi

Sintesa (Output)

2014

Kuantifikasi potensi dan

manfaat taman nasional

Rancangan kriteria dan

indikator pengelolaan

taman nasional

Rancangan model

pengelolaan kawasan

konservasi

Teknik restorasi ekosistem

kawasan konservasi

Draft model pengelolaan

daerah penyangga

Model pengelolaan

kolaboratif

RPI 13. MODEL PENGELOLAAN

KAWASAN KONSERVASI

(15)

Kode

Kegiatan Kegiatan

13.1 Kriteria dan indikator pengelolaan kawasan konservasi tiap tipologi ekosistem

13.1.1.18 Kajian valuasi potensi dan manfaat taman nasional 13.1.2.01

Evaluasi zonasi taman nasional 13.1.2.07

13.1.3.01

Penyusunan kriteria dan indikator pengelolaan lestari kawasan konservasi 13.1.3.18

13.1.4.01

Kajian implementasi dan evaluasi kriteria dan indikator kawasan konservasi 13.1.4.07

13.1.5.01

Evaluasi pemanfaatan, penggunaan dan fungsi kawasan konservasi 13.1.5.17

13.2 Model pengelolaan kawasan konservasi tiap ekosistem

13.2.1.18 Model pengelolaan kawasan konservasi berdasarkan tipologi taman nasional

13.3 Strategi manajemen kawasan konservasi

13.3.1.01

Restorasi ekosistem kawasan konservasi 13.3.1.16

13.3.1.18

13.3.2.18 Pengelolaan kawasan konservasi secara kolaboratif 13.3.3.01 Model pengelolaan daerah penyangga

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2013

Output :

1. Sistem Perencanaan Pengelolaan DAS Tingkat Kabupaten

Dominan (Hulu), Lintas Kabupaten, dan Lintas Provinsi

2. Sistem Monev Pengelolaan DAS Tingkat Kabupaten

Dominan (Hulu), Lintas Kabupaten, dan Lintas Provinsi

3. Sistem Kelembagaan Pengelolaan DAS Tingkat

Kabupaten Dominan (Hulu), Lintas Kabupaten, dan

Lintas Provinsi

4. Sistem Implementasi Pada DAS Skala Mikro

RPI 14. PENGELOLAAN DAS HULU, LINTAS

PROVINSI LINTAS KABUPATEN

Output

RPI 14 Realisasi keg. s/d 2012 Total keg. %

Output 1

21

24

87.50

Output 2

4

10

40.00

Output 3

6

14

42.86

Output 4

18

19

94.74

TOTAL

49

67

73.13

0

5

10

15

20

25

16

3

5

11

24

10

14

19

Realisasi keg. s/d 2012

Total keg.

(16)

•Sistem perencanaan

pengelolaan DAS hulu

• Optimalisasi luas hutan

terhadap tata air pada

berbagai kondisi alam

• Sistem perencanaan

pengelolaan DAS lintas

kabupaten

• Teknik pengindaeraan

jauh dan pemanfaatan

SIG dalam pengelolaan

DAS

• Sistem monotoring

dan evaluasi DAS hulu,

lintas kabupaten dan

lintas provinsi

• Sistem kelembagaan

pengelolaan DAS hulu,

lintas kabupaten dan

lintas provinsi

• Sistem implementasi

pada DAS skala mikro

Capaian s.d Juni

2012

Sintesis Antara 2012

• Sistem Perencanaan Pengelolaan DAS Tingkat Kabupaten Dominan (Hulu), Lintas Kabu, dan Lintas Provinsi •Sistem Monev

Pengelolaan DAS Tingkat Kabupaten Dominan (Hulu), Lintas Kabupaten, dan Lintas Provinsi •Sistem Kelembagaan

Pengelolaan DAS Tingkat Kabupaten Dominan (Hulu), Lintas Kabupaten, dan Lintas Provinsi •Sistem Implementasi Pada

DAS Skala Mikro

Sintesis (Output)

2014

1. Sistem perencanaan pengelolaan

DAS

Sistem perencanaan pengelolaan DAS terbit

• Teknik Pengid Jauh Untuk Inventarisai Data Karakterisasi DAS

• Teknik pemanfaatan SIG Untuk Karakterisasi DAS

• Luas Hutan Optimal Dalam Perspektif Tata Air

2. Sistem MonEv pengelolaan DAS  komponen MonEv:

• Analisis Karakteristik Tata Air Thdp Kinerja DAS

• MonEv Teknik Konserv Tanah Vegetif

• Nilai Ekonom Air dr Kaw Hutan 3. Komponen Sistem Implementasi

Pengelolaan DAS skala mikro al: a. Sistem Perancangan & Implt b. Sistem PHBMdi DAS Mikro

HASIL IPTEK TERAPAN

RPI 14. PENGELOLAAN DAS

HULU, LINTAS PROVINSI LINTAS

(17)

RPI 14. PENGELOLAAN DAS

HULU, LINTAS PROVINSI LINTAS

KABUPATEN

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2013

Kode Kegiatan

14.1 Sistem Perencanaan Pengelolaan DAS Tingkat Kabupaten (Hulu), Lintas Kabupaten, dan Lintas Provinsi 14.1.2.12 Optimalisasi Luas Hutan Terhadap Tata Air pada Berbagai Kondisi Alam

14.1.3.07

Sistem Perencanaan Pengelolaan DAS Lintas Kabupaten 14.1.3.18

14.1.4.12 Sistem Perencanaan Pengelolaan DAS Lintas Provinsi

14.1.5.12 Teknik Penginderaan Jauh dan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Dalam Pengelolaan DAS 14.2 Sistem Monev Pengelolaan DAS Tingkat Kabupaten Dominan (Hulu), Lintas Kabupaten, dan Lintas Provinsi 14.2.1.12 Sistem Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan DAS Hulu

14.2.2.01 Sistem Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan DAS Lintas Kabupaten 14.2.2.12

14.2.3.12 Sistem Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan DAS Lintas Provinsi

14.3 Sistem Kelembagaan Pengelolaan DAS Tingkat Kabupaten (Hulu), Lintas Kabupaten, dan Lintas Provinsi 14.3.2.07

Sistem Kelembagaan Pengelolaan DAS Lintas Kabupaten 14.3.2.17

14.3.2.19 14.3.3.12

Sistem Kelembagaan Pengelolaan DAS Lintas Provinsi 14.3.3.17

14.4 Sistem Implementasi Pada DAS Skala Mikro 14.4.1.12

Sistem Implementasi Pada DAS Skala Mikro 14.4.1.18

14.4.1.17 14.4.1.07

(18)

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Output 1 Output 2 Output 3 43

2 2

79

6 6

Realisasi keg. s/d 2012 Total keg.

Output RPI 15 Realisasi keg. s/d 2012 Total keg. % Output 1 43 79 54,43 Output 2 2 6 33,33 Output 3 2 6 33,33 TOTAL 47 91 51,65

Output :

1. Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah

Daratan

2. Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah

Gambut

3. Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah

Pantai

RPI 15. PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN

DAN AIR PENDUKUNG PENGELOLAAN DAS

•Pendekatan

partisipatif dalam

pengembangan

model RLKTA

•Teknik mitigasi

daerah rawan

longsor

•Teknik rehabilitasi

dan restorasi lahan

bekas tambang

(emas, timah,

batubara)

•Modelling tata guna

lahan untuk

optimalisasi air

Capaian s/d Juni 2012 Sintesa Antara 2012

• Teknik Pengelolaan

Sumberdaya Lahan

dan Air Wilayah

Daratan

• Teknik Pengelolaan

Sumberdaya Lahan

dan Air Wilayah

Gambut

• Teknik Pengelolaan

Sumberdaya Lahan

dan Air Wilayah

Pantai

Sintesa (Output) 2014

• Informasi media tanam pada areal bekas tambang emas dan timah

• Informasi jenis tanaman untuk rehabilitasi lahan di sekitar tailing DAM tambang emas (3jenis) dan tambang batubara (7 jenis)

• Informasi kesesuaian jenis pohon pada hamparan overburden dan hamparan tailing kuarsa pada tambang timah

• Pemanfaatan mikoriza pada areal tambang timah

• Teknik peningkatan kualitas tanah bekas tambang batubara

• Aplikasi teknik Koffco

• Alat Deteksi tanah longsor

(19)

RPI 15. PENGELOLAAN

SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR

PENDUKUNG PENGELOLAAN DAS

Kode Kegiatan

15.1 Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah Daratan 15.1.1.12 Pendekatan Partisipatif dalam Pengembangan Model RLKTA (2 Aspek) 15.1.1.14 Pendekatan Partisipatif dalam Pengembangan Model RLKTA 15.1.1.16 Pendekatan Partisipatif dalam Pengembangan Model RLKTA 15.1.1.17 Pendekatan Partisipatif dalam Pengembangan Model RLKTA 15.1.1.18 Pendekatan Partisipatif dalam Pengembangan Model RLKTA 15.1.1.19 Pendekatan Partisipatif dalam Pengembangan Model RLKTA 15.1.2.12 Teknik Mitigasi Daerah Rawan Longsor

15.1.3.1 Teknik Rehabilitasi dan restorasi lahan bekas tambang (timah) 15.1.3.16 Teknik Rehabilitasi dan restorasi lahan bekas tambang (batubara) (2 aspek) 15.1.4.15 Kajian Kelayakan Teknik Aerialseeding dan Hydroseeding

15.1.4.18 Kajian Kelayakan Teknik Aerialseeding dan Hydroseeding 15.1.5.1 Modelling Tataguna lahan untuk Optimalisasi Tatair 15.1.5.12 Modelling Tataguna lahan untuk Optimalisasi Tatair (2 aspek) 15.1.5.15 Modelling Tataguna lahan untuk Optimalisasi Tatair 15.1.5.17 Modelling Tataguna lahan untuk Optimalisasi Tatair

15.1.6.1 Kesesuaian Tempat Tumbuh Jenis-jenis Pohon Pada Unit DAS 15.1.6.7 Kesesuaian Tempat Tumbuh Jenis-jenis Pohon Pada Unit DAS

15.2 Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air pada Lahan Rawa/Gambut 15.2.1.1 Teknik Pengelolaan Sumber daya Lahan dan Air Wilayah Gambut 15.2.1.16 Teknik Pengelolaan Sumber daya Lahan dan Air Wilayah Gambut 15.3 Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah Pantai

15.3.1.1 Teknik Pengelolaan Sumber daya Lahan dan Air Wilayah Pantai 15.3.1.18 Teknik Pengelolaan Sumber daya Lahan dan Air Wilayah Pantai

(20)

GAP s/d 2012

GAP

Beberapa kegiatan belum

dilaksanakan sesuai mandat Renstra

dan RPI Puskonser 2010-2014

Belum sinkronnya IKK dengan luaran

RPI

Keterbatasan SDM peneliti daerah

Research needs daerah di luar RPI

Penggunaan Iptek terbatas

TINDAK LANJUT

Revisi kegiatan dalam Renstra

(RPI 4, 5, 12, 14)

Sinkronisasi antara IKK dan luaran

RPI (RPI 15)

Memanfaatkan tenaga outsourcing

Tampung dalam pengembangan

A

ction research

Ekspose di tingkat perencanaan

Penyerahan Iptek

bahasa riset menjadi bahasa user

Percepatan penerbitan KTI

PENGEMBANGAN RISET TERPADU

(

Demonstration Activities

)

1. Manajemen dan teknik rehabilitasi HRG (KHDTK Tumbang

Nusa - Kalteng)

2. Manajemen dan teknik rehabilitasi Hutan Mangrove (Kubu

Raya - Kalbar)

3. Valuasi dan kelembagaan pengelolaan Hutan Lindung/KPHL

(Rinjani Barat - NTB)

4. Pengembangan kluster gaharu budidaya (Lamandau - Kalteng)

5. Pengembangan Pusat Mikrobiologi Hutan Tropis (Bogor)

6. Pengembangan

Research – based ecotourism

(Sumba Timur –

(21)

1. Manajemen dan teknik rehabilitasi HRG, KHDTK

Tumbang Nusa (Kalteng)

Team

Puskonser, Puspijak, BPK Banjarbaru, BPT KSDA Samboja, CIMTROP,

BPDAS Kahayan, Bappeda Kalteng, KFCP

Tujuan

Mendapatkan sistem pengelolaan dan teknik rehabilitasi HRG

terdegradasi

Sasaran

Tersedianya preskripsi manajemen dan teknik rehabilitasi yang efisien

Output

Informasi ilmiah, paket teknologi dan input kebijakan sistem manajemen

dan teknik rehabilitasi serta strategi mitigasi GRK

Strategi

Riset

Riset teknologi inovatif,

multi

disciplinary

research

, demplot

2. Manajemen dan teknik rehabilitasi mangrove,

Kubu Raya (Kalbar)

Team

Puskonser, Pusprohut, Puspijak, BPK Banjarbaru, BKSDA Kalbar, Dinas Kehutanan

Prop. Kalbar, Bappeda Kalbar, PT. Kandelia, CIFOR

Tujuan

Mendapatkan optimasi pengelolaan mangrove secara berkelanjutan

(pemanfaatan, ekowisata, konservasi, akses masyarakat) dan teknik rehabilitasi

Sasaran

Tersedianya preskripsi manajemen kolaboratif mangrove dan paket teknologi

rehabilitasi yang efisien

Output

Informasi ilmiah, paket teknologi dan input kebijakan sistem manajemen dan

teknik rehabilitasi mangrove

Strategi

Riset

(22)

3. Valuasi dan kelembagaan pengelolaan Hutan

Lindung/KPHL (Rinjani Barat - NTB)

Team

Puskonser, Puspijak, BPT HHBK Mataram, Dinas Kehutanan Prop. NTB,

UPT KPHL Rinjani Barat, BKSDA NTB

Tujuan

Mendapatkan strategi pemantapan kelembagaan pengelolaan HL

berdasarkan potensi, nilai manfaat dan status pengelolaan

Sasaran

Tersedianya preskripsi manajemen, konstruksi kelembagaan dan

informasi nilai manfaat HL Rinjani Barat

Output

Informasi ilmiah, paket teknologi dan input kebijakan manajemen dan

kelembagaan HL

Strategi

Riset

Action research, multi disciplinary research

, demplot

4. Pengembangan kluster gaharu budidaya (Bangka

Tengah)

Team

Puskonser, Pustekolah, Puspijak, BPK Palembang, Dinas Kehutanan Prop.

Babel, Dinas Kehutanan Kab. Bangka Tengah, Asgarin

Tujuan

Mendorong pengembangan tanaman, teknik inokulasi, pengolahan dan

pemasaran gaharu di Bangka Tengah

Sasaran

Tersedianya paket teknologi budidaya dan inokulasi gaharu serta

informasi pasar gaharu

Output

Informasi ilmiah, paket teknologi dan strategi pengembangan bisnis

gaharu di Bangka Tengah

Strategi

Riset

(23)

5. Pengembangan pusat mikrobiologi hutan tropis

(Bogor)

Team

Puskonser, Pusprohut, Pustekolah, BB Biotek Jogya, LIPI, Perguruan Tinggi

Tujuan

Mendorong pengembangan laboratorium internasional sebagai pusat riset

mikroba tropika (culture collection/Bank Mcroba)

Sasaran

Tersedianya paket teknologi koleksi (data base), identifikasi (taxonomi),

applikasi dan pemanfaatan mikroba tropika

Output

Informasi ilmiah, data, koleksi, paket teknologi dan strategi

pengembangan/pemanfaatan mikroba tropika

Strategi

Riset

Riset teknologi inovatif,

multi

disciplinary

research

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian perlakuan panjang hari dalam penelitian ini diharapkan sudah diberikan pada saat yang tepat dimana pertumbuhan telah mencapai titik maksimal, dalam hal

Sa|ahsatuunsurpentingda|ampengelo|aantataruangada|ah pemantauan dan pengendalian pemanfaatan ruang' agar selalu sesuai dengan RTRW Kota Metro yang telah dijadikan peraturan

Konsep-konsep dasar tersebut seperti simbol-simbol unsur, rumus kimia suatu senyawa, pernyataan bahwa jumlah molekul dalam persamaan reaksi diwakili oleh koefisien reaksi serta

Kecuali jika jual beli ini dilakukan oleh orang awam yang tidak memiliki keahlian dalam menaksir jumlah emas pada debu metal maka hal tersebut dapat menyebabkan gharar yang besar

Base WO <F6> otvara prozor u kojem je moguće podešavanje osnovne nul točke.. Radno područje

Berdasarkan pengumpulan data dengan kuisioner, gerai yang sering mengakibatkan konsumen untuk melakukan pembelanjaan impulsif pada pusat perbelanjaan Galaxy Mall adalah gerai

Dengan mengamati bahwa hasil dekomposisi termal suatu bahan oleh panas hanya berupa senyawa sederhana, maka bisa diharapkan bahwa adanya senyawa ketiga (mungkin

Kedua, jika setiap state pada rantai Markov re-current dan mean waktu recurrence adalah terbatas, p j 's menjadi distribusi probabilitas yang tidak.. berubah dan dapat