A. Desain Penelitian.
Penelitian
ini
termasuk
dalam
kategori
penelitian
verifikatif
(penelitian untuk melakukan pengujian), yaitu penelitian yang berusaha
menjelaskan hubungan kausal dan menguji keterkaitan yang terjadi antara
fakta-fakta pengembangan proses pendidikan STPDN (JARLATSUH)
dengan kinerja Purna Praja.Metoda dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif analisis, yang
bertujuan menjelaskan atau menguraikan gejala dan masalah dari objek
yang diteliti, berdasarkan hubungan variabel-variabel.
B. Unit Analisis, Populasi, Sampel dan Responden.
1. Unit Analisis.
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai
subyek penelitian (Arikunto, 1993 : 116). Berdasarkan pengertian tersebut
sesuai dengan variabel yang diteliti, maka yang menjadi unit analisis
dalam penelitian ini adalah keseluruhan Purna Praja STPDN angkatan I
(lulusan tahun 1992) sampai angkatan VIII (lulusan tahun 2000) yang
bertugas berbagai unit kerja di wilayah pemerintahan Kabupaten Gowa
49
2. Populasi.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek /
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 1998 : 57). Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Puma Praja STPDN
yang berada di Kabupaten Gowa yang berjumlah 35 orang, pimpinan
(atasan langsung) dan mitra kerja di unit kerja Purna Praja tersebut.
3. Sampel.
Sampel adalah bagian dari populasi (Nazir 1988 : 62). Selanjutnya
Sugiyono (1997 : 57) memberikan pengertian bahwa sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.
Namun Sampel diambil apabila karakteristik populasi terwakili secara
representatif, dengan ketentuan : (a) Bila karakteristik populasi sangat
homogen dalam jumlah yang banyak, diambil sampel random, dan bila
sedikit kemungkinan penelitian populasi (sampel populasi); (b) Bila
karakteristik populasi sangat heterogen, maka diambil sampel stratum
atau purposif (kriteria).
Mengingat jumlah Purna Praja STPDN dari angkatan I (lulusan
tahun 1992) sampai dengan angkatan VIII (lulusan tahun 2000) yang
bertugas di Kabupaten Gowa hanya 35 orang yang tersebar di Kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa dan 9 kecamatan defenitif serta 3
Sedangkan pimpinan (atasan langsung) dan mitra kerja digunakan sebagai nara sumber pendukung kuesioner. Mengingat keterbatasan (tenaga.waktu dan biaya) yang penulis hadapi, maka teknik penentuan nara sumber pendukung (mitra kerja), menggunakan sampling aksidental,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai nara sumber, bila dipandang orang tersebut cocok
sebagai sumber data, dengan ketentuan setiap unit kerja ditetapkan
sekurang-kurangnya 1 orang responden.4. Responden.
Responden terdiri dari 65 Orang yang terdiri dari Purna Praja,
pimpinan dan mitra kerja di unit kerja Purna Praja. Untuk jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.
Populasi Obyek Penelitian Yang Dijadikan Responden
No. Responden Unit Kerja Sekretariat Daerah Kecamatan Defenitif Kecamatan Perwakilan 1. 2. 3. Purna Praja STPDN Pimpinan : - Sekretaris Daerah - Ka. Dinas - Ka. Bagian - Sekretaris BKD - Camat Mitra kerja 20 1 1 5 1 8 12 5 5 3 2 2 i Jumlah 36 22 "7
C. Opersionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah slifct^^^^^
pengajaran (Xi), pelatihan (X2), dan pengasuhan (X3), sedangkan variabel
terikat adalah kinerja (Y).
Defenisi operasional dari pengajaran adalah upaya pendidikan
yang berbentuk kuliah di kelas dengan sasaran untuk memberikan
pemahaman pengetahuan teoritik dan praktek yang memberikan dasar bagi keahlian profesional, yaitu bidang pemerintahan dalam negeri pada umumnya dan pemerintahan daerah khususnya.
Defenisi operasional pelatihan yaitu upaya pendidikan yang berbentuk aplikasi yang dilakukan baik dalam kelas maupun di lapangan, dengan sasaran untuk membentuk kemanpuan penguasaan praktek dalam aspek keterampilan profesi dan sekaligus dalam rangka pembentukan kepribadian kader.
Defenisi operasional pengasuhan adalah upaya pendidikan yang berbentuk bimbingan dan penyuluhan di lingkungan pendidikan dengan sasaran untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan pembulatan
penguasaan akademis dalam rangka pembentukan kepribadian kader
pimpinan pemerintahan dalam negeri dengan titik berat pada aspek mental kejuangan dan wawasan nusantara serta pelayanan dan pengayoman masyarakat.
Sedangkan defenisi operasional kinerja adalah tingkat pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi, kualitas dan kuantitas pekerjaan dan
kedisiplinan kerja.
Hubungan kedua variabel tersebut dapat diilustrasikan pada
gambar berikut ini:
Proses Pendidikan STPDN
(X)
Kinerja Purna Praja
(Y)
Gambar 3. Variabel Penelitian
Opersionalisasi dari kedua variabel tersebut, diuraikan dalam
dimensi dan indikator, sebagaimana yang terdapat pada tabel berikut. Tabel. 4
Operasionalisasi Variabel Pengajaran
Variabel Dimensi Indikator
Pengajaran (X,)
1. Materi Perkuliahan ♦ Keterkaitan materi kuliah dengan
kurikulum dan SAP.
♦ Hubungan materi kuliah dengan pelaksanaan tugas.
♦ Pelaksanaan perkuliahan.
2. Metode Belajar ♦ Pelaksanaan metode belajar.
♦ Keterkaitan metode belajar dengan
karakteristik yang dibutuhkan di
lapangan.
♦ Prasarana dan sarana.
3. Evaluasi ♦ Pelaksanaan UTS/UAS. ♦ Penyampaian hasil evaluasi.
4. Laporan Kegiatan ♦ Proses belajar mengajar selama tahun ajaran berlangsung.
♦ Kendala-kendala.
Tabel. 5
Operasionalisasi Variabel Pelatihan
53
Variabel Dimensi Indikator
Pelatihan
(X2)
1. Materi Pelatihan ♦ Keterkaitan materi pelatihan dengan
kurikulum dan SAP.
♦ Hubungan materi kuliah dengan pelaksanaan tugas.
♦ Pelaksanaan perkuliahan.
2. Metode Pelatihan ♦ Pelaksanaan metode pelatihan.
♦ Keterkaitan metode pelatihan dengan dibutuhkan di lapangan.
♦ Prasarana dan sarana pelatihan.
3. Evaluasi ♦ Pelaksanaan UTS/UAS. ♦ Penyampaian hasil evaluasi.
4. Laporan Kegiatan ♦ Proses belajar mengajar selama tahun ajaran beriangsung.
♦ Kendala-kendala.
♦ Kebijakan operasional pelatihan.
Variabel
Pengasuhan (X3)
Tabel. 6
Operasionalisasi Variabel Pengasuhan
Dimensi Indikator
1. Materi Pengasuhan Pelaksanaan materi pengasuhan.
♦ Keterkaitan materi pengasuhan
dengan Pola Pengasuhan Kepribadi an Praja.
♦ Hubungan materi pengasuhan dengan pelaksanaan tugas.
2. Metode Pengasuhan ♦ Pelaksanaan metode pengasuhan.
♦ Keterkaitan metode pengasuhan
dengan karakteristik yang dibutuhkan
di lapangan.
♦ Prasarana dan sarana pengasuhan.
3. Evaluasi ♦ Pelaksanaan 16 aspek pengasuhan. ♦ Penyampaian hasil evaluasi.
4. Laporan Kegiatan ♦ Proses pengasuhan selama tahun ajaran beriangsung.
♦ Kendala-kendala yang dihadapi.
Tabel. 7
Operasionalisasi Variabel Kinerja
Variabel Dimensi Indikator I
Kinerja (Y)
♦ Pemahaman pada tugas pokok dan j
1. Tugas &Fungsi
j
fungsj
j •:• Kemanpuan melaksanakan tugas dan
fungsi.
I j
2 Kualitas & Kuantitas * Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
pekerjaan
|
♦Adaptasi dan kemanpuan bekerjasama.
j •:• Kreativitas dalam melaksanakan tugas.
j <• Pencapaian target pekerjaan.
3 Kedisiplinan
! * Akuntabilitas pelaksanaan tugas pokok
I dan fungsi.
| ♦ Kedisiplinan dalam pelaksanaan tugas j sehari-hari.
i
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data.
1. Teknik Pengumpulan Data.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi dua jenis, yakni
data primer dan data sekunder. Data primer diperiukan untuk pengujian
hipotesis yang telah dtetapkan, sedangkan data sekunder diperiukan
sebagai
informasi
tambahan
yang diambil
dari pihak-pihak yang
berwewenang dan berkompoten. Kedua jenis data di atas diperoleh dari:
a. Purna Praja yang bersangkutan di lapangan.
b. Pimpinan Unit Kerja di mana Purna Praja melaksanakan tugas.
c. Mitra kerja Purna Praja.
Adapun teknik-teknik yang dipergunakan untuk mengumpulkan
33
a. Kuesioner, dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan yang
bersifat tertutup secara tertulis dengan menggunakan skala likert, di
mana setiap pertanyaan telah tersedia 5 (lima) altematif jawaban dalam
bentuk checklist, sehingga responden tinggal memilih salah satu altematif jawaban yang dianggap sesuai dengan kenyataan praktis. b. Wawancara, di samping penyebaran daftar pertanyaan dalam
penelitian ini digunakan juga teknik wawancara (interview) langsung
kepada responden dalam hal ini pimpinan unit kerja dan mitra kerja di
mana Purna Praja bertugas. Tujuannya untuk mendapat informasi atau data pendukung lainnya sebagai bahan pelengkap dari kuesioner yang
diedarkan, khususnya kemanpuan kinerja Purna Praja.
c. Dokumentasi, pengumpulan data melalui dokumentasi didasarkan pada
dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang ada pada unit kerja di
mana Purna Praja bertugas. Adapun data yang diperiukan dengan
teknik dokumentasi ini adalah daftar jumlah dan jabatan yang telah diduduki oleh Purna Praja.
d. Observasi, yakni melakukan penelitian langsung di lapangan tentang keadaan yang sebenarnya mengenai masalah yang diteliti.
2. Alat Pengumpulan Data.
Untuk menjaring data primer digunakan alat atau instrumen berupa kuesioner atau angket, yang ditujukan kepada responden dalam hal ini
untuk mengumpulkan data guna menguji fakta, persepsi, sikap dan
perilaku responden.
Sedangkan pengaturan skor altematif jawaban responden adalah
sebagai berikut:
Nilai jawaban selalu
diberi skor 5
Nilai jawaban sering
diberi skor 4
Nilai jawaban kadang-kadang
diberi skor 3
Nilai jawaban hampir tidak pernah diberi skor 2
Nilai jawaban tidak pernah
diberi skor 1
Selanjutnya untuk mengetahui setiap kategori tersebut perlu
ditentukan terlebih dahulu intervalnya, dengan menggunakan rumus :
_ SkorTertinggi - SkorTerendah
JumlahAUenwtifJawaban
= Izl
5
= 0,8
Interval dari masing-masing kategori jawaban dapat ditentukan
dengan nilai skor sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel. 8
Interval, Kategori, dan Skor Jawaban
Interval Jawaban 4,24-5,00 3,43-4,23 2,62-3,41 1,81 -2,61 1,00-1,80
Kategori Jawaban
I
Skor Jawaban
SelaluSering Kadang-kadang
Hampir Tidak Pernah
5 4
3 2
57
Sebelum kuesioner disebar, terlebih dahulu dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas yang dilakukan dengan cara meminta penilaian komisi
pembimbing
penulisan
tesis
mengenai
perangkat
pertanyaan
dan
altematif jawaban serta aspek-aspek variabel penelitian, untuk penyempumaan materi kuesioner.E. Teknik Analisa Data.
Untuk menganalisa data yang telah diperoleh maka langkahT langkah yang ditempuh untuk menganalisanya adalah sebagai berikut: 1. Menyeleksi data, yaitu untuk mendapatkan data dan keterangan yang
diperiukan untuk diolah dan diproses.
2. Klasifikasi data, yaitu data yang diperoleh dikelompokkan, sehingga
dapat mencerminkan tujuan dan permasalahan yang ditentukan.
3. Mengolah data sesuai dengan materi permasalahan sebagai laporan
penelitian.
4. Menganalisa data dengan konsep statistika sederhana sebagai
jawaban
terhadap
permasalahan
penelitian
bagi
pengumpulan
informasi.
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka analisa data dilakukan
dengan teknik analisis jalur dengan menggunakan skala interval dan untuk
menjawab rumusan masalah memakai korelasi Pearson Product Moment.
Brannen (1997 : 89), mengemukakan bahwa pendekatan kuantitatif
tersusun, sementara penelitian kualitatif terfokus pada uraian perpektif
subyek, proses dan rincian kontekstual. Dengan demikian, analisa data
dalam penelitian ini lebih diarahkan kepada analisis kuantitatif dibantu
oleh kualitatif. Ini berarti di samping menggunakan data statistik
imperensial, juga akan digunakan pula statistik deskriptif dalam penyajian hasil penelitian ini. Jadi digunakan Metode Trianggulasi atau perpaduan
antara kuantitatif dan kualitatif dengan domoinasi kuantitatif.
Untuk pengolahan data digunakan sistem komputerisasi dengan program komputer Excel For Office 97. Adapun langkah-langkah analisis data penelitian tersebut mengaju pada buku "Statistic for The Behavioral
Science" karya Gravetter dan Walnau (1985 : 73-85) dengan proses
perhitungannya sebagai berikut:
1. Mengolah skor dari tiga instrumen penelitian dan penyebaran data disajikan dalam bentuk pengelompokan data rata-rata hitung dan simpangan baku atau standar deviasi.
2. Pengujian persyaratan analisis data, yaitu normalitas dan
linieritas.
3. Menentukan persamaan regresi dan keberantaian regresi sederhana dengan uji-r.
4. Menghitung korelasi sederhana antar variabel yang dilanjutkan dengan uji hipotesis dan signifikansi koefisien korelasi
sederhana.
5. Menentukan persamaan regresi ganda dan uji keberhasilan regeresi tinier ganda.
6. Menghitung koefisien korelasi ganda dan uji keberkaitan koefisien korelasi ganda.
7. Menghitung koefisien korelasi parsial, pengujian keberantaian koefisien korelasi parsial.
Selanjutnya didalam pengujian hipotesis digunakan metode altematif dengan menggunakan probabilitas ( p < 0,05 ) signifikan dengan Ho, dengan model hipotesa yang diajukan sebagai berikut:
r^Y
rX3Y
Gambar 4. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian
Keterangan :
Xi = Sub Sistem Pengajaran X2 = Sub Sistem Pelatihan X3 = Sub Sistem Pengasuhan Y = Kinerja
59^