• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Berlian Laju Tanker Tbk. (Perseroan) berdiri dengan nama PT Bhaita Laju Tanker pada tahun 1981 berdasarkan Akta No. 60 tanggal 12 Maret 1981. Perseroan mengawali usahanya dengan 2 kapal tanker minyak yang berbobot total 12.050 DWT dan kemudian dengan Akta No. 4 tanggal 5 September 1988 resmi berganti nama menjadi PT Berlian Laju Tanker yang berkantor pusat di Wisma Bina Surya Group (BSG) Lt. 10 Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta.

Usaha Perseroan dalam menyediakan jasa angkutan muatan cair berkembang dengan pesat. Perkembangan dalam industri petrokimia dan minyak nabati juga semakin membuka peluang bagi Perseroan untuk memperluas cakupan usahanya. Oleh karena itu, pada tahun 1986 Perseroan memutuskan untuk memperluas

(2)

cakupan muatan cair yang dilayani, antara lain meliputi bahan kimia, bahan bakar gas cair (LPG) dan minyak nabati.

Pada tahun 1990, Perseroan menjadi perusahaan pelayaran pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki jaringan internasional yang luas dalam hal pengoperasian, penjualan dan pemasaran. Dalam menjalankan usaha di sebagian besar pasar utama para klien, Perseroan meyakini pentingnya mempertahankan kontrol usaha dan menghubungkan klien lebih dekat dengan jangkuan operasional Perseroan. Selain kantor-kantor operasional di Jakarta, Singapura, Hongkong, Bangkok, Taiwan, Shanghai dan Beijing, Perseroan juga memiliki kantor-kantor pemasaran di Dubai, untuk melayani para pelanggan di Timur Tengah, Mumbai, untuk melayani pelanggan di Asia Selatan dan Glasgow, untuk melayani pelanggan di Eropa.

Dengan mempertimbangkan skala usaha dan posisi Perseroan sebagai perusahaan pelayaran internasional, pada tanggal 30 Oktober 2006 Perseroan menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange Securities Trading Ltd). Singapura sejak lama telah dikenal sebagai pusat pelayaran antar negara dan sebagai pusat perdagangan dan ekonomi Asia Tenggara dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan Perseroan di masa depan.

(3)

Perkembangan usaha yang demikian pesat telah membawa Perseroan menjadi salah satu penyedia jasa angkutan laut khusus muatan cair terbesar di Indonesia dan di Asia. Sampai akhir 2006, Perseroan mengoperasikan 59 kapal tanker berbobot total 1,52 juta DWT dengan 13 diantaranya adalah kapal sewa. Dengan mengakuisisi Chembulk Tankers LLC pada akhir tahun 2007, Perseroan mampu menyediakan jasa transportasi ke seluruh dunia, termasuk kawasan Eropa, Amerika Selatan, Amerika Utara, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia dan Asia Timur/Timur Jauh dan Australia. Selain memiliki armada kapal yang tangguh dan modern, Perseroan juga ditunjang dengan awak kapal yang terlatih, berpengalaman dan bersetifikasi Internasional. Hingga akhir 2007, Perseroan mengoperasikan 78 kapal tanker dengan total tonase 1,88 juta DWT, 18 kapal tanker di antaranya merupakan kapal sewa.

Melalui semboyan “Mengangkut dengan Selamat, Kompetitif dan Tepat Waktu”, Perseroan senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan bermutu kepada setiap pelanggannya. Komitmen ini diwujudkan melalui pemenuhan standar keselamatan internasional (International Safety Management Code/ISM Code), standar ISO 9001:2000, standar ISO 14004:2004 dan standar OHSAS 18001:1999. Komitmen Perseroan untuk memberikan pelayanan terbaik dan mematuhi standar tertinggi diyakini akan

(4)

dapat menjamin kelangsungan bisnis Perseroan hingga masa datang.

PT Berlian Laju Tanker Tbk. bergerak di bidang angkutan laut, khususnya pengakutan muatan cair. Jenis muatan cair tersebut antara lain:

 Minyak (minyak mentah, bahan bakar dan jenis lainnya)

 Pelumas (pelumas dasar dan aditif)

 Kimia cair (organik dan non-organik)

 Gas cair (LPG, propylene, propane dan gas-gas bertekanan lainnyaa)

 Minyak nabati dan hewani

Kegiatan usaha utama Perseroan dapat dikategorikan menjadi beberapa bidang usaha, yaitu:

 Penyewaan Kapal (Time Charter)

Perseroan menyewakan kapal-kapal kepada pihak ketiga secara Short Term Time Charter, Medium Term Time Charter dan Long Term Time Charter.

(5)

Perseroan menyewakan ruang mautan kapal kepada pihak ketiga dan kapal yang dioperasikan adalah kapal-kapal milik Perseroan serta kapal yang disewa dari pihak ketiga. Muatan yang diangkut berasal dari spot market dan Contract Of Affeightment (COA). COA merupakan kontrak pengangkutan dengan jumlah muatan tertentu untuk periode waktu tertentu.

 Jasa Keagenan Kapal

Kapal-kapal asing yang mengunjugi pelabuhan Indonesia diwajibkan untuk menunjuk Perusahaan Indonesia untuk bertindak selaku agen. Pada bidang usaha ini, Perseroan bertindak sebagai agen bagi banyak kapal asing. Beberapa perusahaan pelayaran terkemuka di dunia yang armadanya sering melakukan aktivitas bisnis di pelabuhan Indonesia telah menunjuk Perseroan sebagai agen untuk mengurus perizinan, pelabuhan dan pemasokan keperluan-keperluan kapal, seperti bahan bakar, air tawar, suku cadang, perbaikan dan lain-lain. Selain memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi pendapatan Perseroan, kegiatan keagenan ini juga akan memperluas jaringan kerja sama Perseroan dengan perusahaan pelayaran di luar negeri.

 Penyewaan tangki penyimpanan di darat

Proses bongkar muat muatan cair di pelabuhan membutuhkan tanki-tanki penampung di darat yang digunakan sebagai tempat

(6)

VISI

Untuk menjadi Perusahaan Pelayaran Multinasional terkemuka baik dalam perdagangan dalam negeri maupun Internasional dengan memperkerjakan sumber daya yang memiliki keunggulan bersaing

agar dapat memberikan layanan yang berkualitas tinggi. MISI

Untuk melayani kepentingan publik dan kebutuhan pelanggan dengan melakukan pencegahan kehilangan jiwa, kecelakaan di laut

dan pencemaran lingkungan.

penyimpanan sementara sebelum muatan cair tersebut diangkut oleh kapal tanker atau didistribusikan ke tempat pemprosesan. Perseroan memiliki beberapa tanki darat yang disewakan kepada pemilik muatan cair.

Berikut adalah visi dan misi dari PT Berlian Laju Tanker Tbk. :

Tonggak penting perjalanan PT Berlian Laju Tanker Tbk. adalah sebagai berikut:

1981 Perseroan didirikan, dimulai dengan penyewaan dua tanker untuk Pertamina.

1986 Mulai mengangkut bahan kimia cair untuk beberapa pabrik kimia besar.

1990 Penawaran umum saham perdana PT Berlian laju Tanker di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (Sekarang sudah bergabung menjadi Bursa Efek Jakarta)

1998 Membeli Asean Maritime Corp, termasuk anak usahanya Gold Bridge Shipping Corp, yang memiliki tujuh tanker kimia. Akuisisi

(7)

ini ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan usaha Perseroan di Asia Timur Jauh dan China.

2001 Memperluas usaha ke Timur Tengah dan India.

2004 Membuka kantor perwakilan di Glasgow untuk mendorong pertumbuhan usaha di Eropa.

2005 Menerbitkan obligasi konversi dengan nilai nominal US$ 50 juta, yang dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited Membuka kantor di Dubai.

2006 Mencatatkan saham di SGX-ST, untuk menjadi perusahaan pertama yang tercatat di bursa Indonesia dan Singapura.

Perseroan menjadi penyedia jasa transportasi terbesar dalam pengangkutan bahan kimia antar negara asia dan terbesar ketiga di dunia untuk armada tanker kimia ukuran di bawah 20.000 DWT. 2007 Membuka kantor di Mumbai.

Menerbitkan Obligasi Konversi kedua bernilai nominal US$ 125.000.000 dan wesel bayar (Guaranteed Senior Notes) bernilai US$ 400.000.000, dicatatkan di Bursa Efek Singapura.

Menerbitkan Obligasi Berlian Laju Tanker III senilai Rp 700 miliar dan Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker senilai Rp 200 miliar, dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Mengakuisisi Chembulk Tankers LLC-USA, yang mengoperasikan 16 kapal kimia besar. Dengan akuisisi ini, Perseroan menjadi

(8)

penyedia jasa transportasi kelautan ketiga terbesar di dunia untuk segmen pengakutan bahan kimia.

2008 Membuka kantor pemasaran di Sao Paolo, Brasil, untuk lebih dalam menembus pasar Amerika Selatan.

Pada akhir 2008, Perseroan sekarang beroperasi di semua wilayah pasar utama di dunia dengan armada yang terdiri dari 88 kapal (61 tanker kimia, 14 tanker minyak, 2 tanker gas dan 1 FPSO) dan total kapasitas angkut berbobot mati sekitar 2 juta ton.

3.1.2 Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 22 Januari 1990, Perseroan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan RI dengan SK No. S1-076/SHM/MK.01/1990 untuk menawarkan 2.100.000 sahamnya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan nama Bursa Efek Jakarta dan Surabaya seharga Rp 8.500 setiap sahamnya. Saham-saham tersebut telah tercatat pada Bursa Efek di Indonesia pada tanggal 26 Maret 1990.

Perseroan telah 3 (tiga) kali melakukan Penawaran Umum Terbatas diisertai dengan Pre-emptive Rights yaitu di tahun 1993, 1998 dan 2001. Selain itu, beberapa langkah strategis telah diambil Perseroan di pasar modal tersebut, misalnya pembagian Saham Bonus sebagai penghargaan Perseroan kepada para pemegang saham dan Pemecahan Nilai Saham (Stock Split) yang

(9)

dimaksudkan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan.

PT Berlian Laju Tanker Tbk. merupakan perusahaan perkapalan pertama yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. Pada tanggal 27 Januari 1993, Perseroan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-109A/PM/1993 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk mengadakan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham sejumlah 29.400.000 saham seharga Rp 1.600 setiap saham. Saham-saham tersebut telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 24 Mei 1993.

Pada tanggal 12 Mei 2003, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam dengan surat No. S-1006/PM/2003 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berlian Laju Tanker II dan Obligasi Syariah Mudharabah kepada masyarakat dengan total keseluruhan sebesar Rp 400.000.000.000. pada tanggal 31 Desember 2007, saham sejumlah 4.159.010.476 telah tercatat di Bursa Efek di Indonesia.

Pada tanggal 30 Oktober 2006, Perseroan mencatatkan penjualan sahamnya di Singapore Exchange Securities Trading Limited sebagai basis untuk memperluas akses ke pasar modal luar negeri. Di awal tahun 2007, Perseroan juga telah berhasil menerbitkan

(10)

Guaranteed Notes serta Obligasi Konversi Kedua, yang juga didaftarkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited dan menerbitkan Obligasi Rupiah ketiga serta Sukuk Ijarah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Desain Penelitian

Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain, penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variable-variabel yang ada.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Penulisan skripsi ini merupakan penelitian bisnis deskriptif maka teknik terbaik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan penelitian kepustakan (library research) dan observasi. Penelitian kepustakan yaitu suatu penelitian dimana bahan penelitian diperoleh dari

(11)

buku-buku yang berkaitan dan ada hubungannya dengan judul skripsi yang dibahas. Dengan kata lain, metode seperti ini bersifat teoritis. Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung obyek yang berkaitan dengan penelitian.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa data sekunder yang terdiri dari :

a) Neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. dari tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009.

b) Laporan Laba Rugi PT Berlian Laju Tanker Tbk. dari tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pihak internal perusahaan dan juga beberapa data dari www.idx.co.id yang telah diaudit.

3.5 Variabel dan Pengukurannya

Dalam penyusunan skripsi ini, untuk mengukur dan menganalisis kinerja keuangan digunakan variable sebagai berikut:

3.5.1 Aktiva Lancar (Current Assets)

(12)

3.5.3 Hutang/Kewajiban Tidak Lancar (Noncurrent Liabilities)

3.5.4 Hutang / Kewajiban Lancar (Current Liabilities)

3.5.5 Aktiva (Assets)

3.5.6 Total Modal (Total Equity)

3.5.7 Pendapatan (Revenue)

3.5.8 Aktiva Tetap (Fixed Assets)

3.5.9 Piutang (Receivable)

3.5.10 Pendapatan/Laba Bersih (Net Income)

Pengukuran variable-variabel tersebut di atas diukur dengan skala rasio.

3.6 Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel sebagaimana disebutkan dalam sub bab 3.5 tersebut diatas mempunyai definisi berdasarkan catatan atas laporan keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. adalah sebagai berikut:

3.6.1 Aktiva Lancar (Current Assets)

Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

(13)

Aktiva lancar pada neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. meliputi kas dan setara dengan kas, deposito berjangka, investasi tersedia untuk dijual, piutang usaha (pihak hubungan istimewa dan pihak ketiga), piutang lain-lain, persediaan, uang muka, pajak dibayar dimuka dan biaya dibayar dimuka.

3.6.2 Persediaan (Inventory)

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.

3.6.3 Hutang / Kewajiban Tidak Lancar (Noncurrent Liabilities)

Kewajiban tidak lancar pada neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. terdiri dari hutang jangka panjang, obligasi, hutang lain-lain jangka panjang, kewajiban imbalan pasca kerja, instrumen keuangan derivatif dan obligasi konversi.

3.6.4 Hutang/Kewajiban Lancar (Current Liabilities)

Kewajiban lancar pada neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. terdiri dari hutang bank, hutang usaha (pihak hubungan istimewa dan pihak ketiga), hutang lain-lain, hutang dividen, hutang pajak, biaya masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka dan hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (bank).

(14)

Aktiva tidak lancar pada neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. meliputi investasi pada perusahaan asosiasi, piutang lain-lain jangka panjang, aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan, uang muka pembelian aktiva tetap, uang jaminan, goodwill, beban tangguhan dan instrument keuangan derivatif.

3.6.6 Total Modal (Total Equity)

Modal merupakan selisih aktiva dan kewajiban yang ada pada perusahaan.

3.6.7 Pendapatan (Revenue)

Pendapatan pada Laporan Laba Rugi PT Berlian Laju Tanker Tbk. mencakup pendapatan atas sewa kapal dan pengoperasian kapal perusahaan.

3.6.8 Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Aktiva tetap PT Berlian Laju Tanker Tbk. mencakup tanah, kapal dan peralatan, tangki minyak, kendaraan, perabotan kantor, peralatan kantor dan mess (bangunan).

3.6.9 Piutang (Receivable)

Piutang pada neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. terbagi menjadi piutang usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga.

(15)

3.6.10 Pendapatan/Laba Bersih (Net Income)

Pendapatan bersih adalah apa yang dihasilkan perusahaan selama periode tertentu, yang ditambahkan di dalam neraca dan meningkatkan modal pemegang saham. Pendapatan bersih ini disebut pula laba bersih (net profit) dan pendapatan bersih (net earnings).

3.7 Metode Analisis Data

Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif dengan metode analisis data yang dipakai adalah analisis kuantitatif dan kualitatif.

Analisis deskriptif kuantitatif adalah analisis data dengan berdasarkan pada angka-angka, porsentase, frekuensi, rata-rata, diagram atau grafik dimana untuk mengolahnya dapat digunakan statistik deskriptif.

Analisis deskriptif kualitatif adalah analisis berdasarkan pada pernyataan keadaan dan ukuran kualitas.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis kinerja keuangan pada PT Berlian Laju Tanker Tbk. yaitu dengan menggunakan metode maupun teknik sebagai berikut:

(16)

3.7.1 Metode Analisis Keuangan, yaitu mengukur variabel-variabel laporan keuangan dengan skala rasio dan porsentase baik dengan teknik analisis rasio likuiditas, solvabilitas (leverage), aktivitas maupun rentabilitas (profitabilitas).

Perhitungan masing-masing rasio dalam analisis rasio keuangan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas

1) Rasio Lancar (Current Ratio)

Current Ratio = Current Asset

Current Liabilities

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Quick Ratio = Current Asset – Inventories

(17)

b. Rasio Solvabilitas (Leverage)

1) Rasio Hutang (Debt Ratio)

Debt Ratio = Total Debt x 100%

Total Assets

2) Rasio Hutang terhadap Modal (Total Debt to Equity Ratio/DER)

Total DER = Total Debt x 100%

Equity

c. Rasio Aktivitas

1) Rasio Perputaran Jumlah Aktiva (Total Assets Turnover Ratio)

Total Assets Turnover Ratio = Sales

Total Assets

2) Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turnover Ratio)

Total Receivable Turnover Ratio = Sales

(18)

3) Rasio Penagihan Rata-rata (Average Collection Turnover Ratio)

Total Average Collection Turnover = Receivables x 360 hr

Sales

d. Rasio Profitablitas/Rentabilitas

1) Rasio Pengembalian atas Total Aktiva (Return on Assets Ratio/ROA)

Return on Assets Ratio = Net Income x 100%

Total Assets

2) Rasio Hasil Pengembalian atas Modal (Return on Equity Ratio/ROE)

Return on Equity Ratio = Net Income x 100%

Equity

3) Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Margin Ratio)

Net Profit Margin Ratio = Net Income x 100%

(19)

3.7.2 Metode Analisis Du Pont, yaitu mengukur variable-variabel laporan keuangan dengan skala rasio dan prosentase terhadap perkembangan ROE perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktivanya (ROA) dan dalam memberikan keuntungan bagi para pemegang saham.

Perhitungan rasio dalam analisis Du Pont menggunakan rumus sebagai berikut:

Equity Multiplier = Total Asset

Equity

dimana tingkat pengembalian atas aktiva (Return on Assets/ROA) atau dikenal juga dengan sebutan Tingkat Pengembalian Investasi (Return on Invesment/ROI) dihitung dengan rumus sebagai berikut:

ROA / ROI = %Earning After Tax X Total Assets Turnover

Referensi

Dokumen terkait

Kelapa Sawit : Usaha Budi Daya Pemanfaatan Hasil dan Aspek Pemasaran. Kelapa Sawit Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan

1 to optimise the soybean and sweet corn ratio to produce low level aflatoxin soycorn milk with good physicochemical properties and the highest

Tweening adalah proses membuat sebuah animasi pergerakan dengan cara memberikan perubahan pada bentuk atau posisi objek dengan menentukan1. keyframe awal dan

Program Sarj ana (S1) Sist em Inf ormasi, Sist em Komput er, Teknik Inf ormat ika, Teknik Elekt ro, Teknik Mesin, Teknik Indust ri, Akut ansi, Manaj emen, Arsit ekt ur,

[r]

[r]

[r]

In Figure 10 Diagram Activity for Traditional Home on the previous page explain that the activity begins when users are logged into the main menu page, the