• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul : Pengaruh Etika Profesi, Efikasi Diri, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Auditor Nama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Judul : Pengaruh Etika Profesi, Efikasi Diri, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Auditor Nama"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

vi

Judul : Pengaruh Etika Profesi, Efikasi Diri, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Auditor

Nama : I Gusti Ayu Puspita Dewi

NIM : 1315351094

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etika profesi, efikasi diri, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik wilayah Bali yang terdaftar dalam direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2016 dengan jumlah populasi sebanyak 50 auditor. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel jenuh dan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 42 auditor di 6 Kantor Akuntan Publik. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang menggunakan skala Likert 4 poin untuk mengukur 29 item pertanyaan. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis Partial Least Square (PLS).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika profesi, efikasi diri, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukan bahwa semakin meningkatnya etika profesi, efikasi diri, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional maka kinerja auditor semakin meningkat pula.

Kata Kunci: etika profesi, efikasi diri, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional.

(2)

vii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN .. 9

2.1 Landasan Teori dan Konsep ... 9

2.1.1 Teori Atribusi ... 9 2.1.2 Kinerja Auditor ... 10 2.1.3 Etika Profesi ... 12 2.1.4 Efikasi Diri ... 14 2.1.5 Kecerdasan Spiritual ... 16 2.1.6 Kecerdasan Intelektual ... 18 2.1.7 Kecerdasan Emosional ... 19

2.1.8 Emotional Spiritual Quotient (ESQ) ... 21

2.2 Hipotesis Penelitian ... 22

2.2.1 Pengaruh Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor ... 22

2.2.2 Pengaruh Efikasi Diri terhadap Kinerja Auditor ... 23

2.2.3 Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Auditor ... 24

2.2.4 Pengaruh Kecerdasan Intelektual terhadap Kinerja Auditor ... 24

2.2.5 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Auditor ... 25

(3)

viii

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

1.1 Desain Penelitian ... 27

1.2 Lokasi dan Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 28

1.3 Obyek Penelitian ... 28

1.4 Identifikasi Variabel ... 29

1.5 Definisi Operasional Variabel ... 29

1.6 Jenis dan Sumber Data ... 32

1.6.1 Jenis Data ... 32

1.6.2 Sumber Data ... 32

1.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel ... 33

1.7.1 Populasi ... 33

1.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel ... 33

1.8 Metode Pengumpulan Data ... 34

1.9 Teknik Analisis Data ... 35

1.9.1 Analisis Deskriptif ... 35

1.9.2 Analisis SEM dengan PLS ... 35

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 40

4.1 Data Penelitian ... 40

4.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

4.1.2 Karakteristik Responden ... 41

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 43

4.2.1 Penilaian Responden untuk Variabel Etika Profesi ... 44

4.2.2 Penilaian Responden untuk Variabel Efikasi Diri ... 45

4.2.3 Penilaian Responden untuk Kecerdasan Spiritual ... 46

4.2.4 Penilaian Responden untuk Kecerdasan Intelektual ... 47

4.2.5 Penilaian Responden untuk Kecerdasan Emosional ... 48

4.2.6 Penilaian Responden untuk Kinerja Auditor ... 49

4.3 Analisis Data dengan Partial Least Square (PLS) ... 49

4.3.1 Goodness of Fit ... 50

4.3.2 Pengujian Hipotesis ... 55

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

4.4.1 Pengaruh Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor ... 57

4.4.2 Pengaruh Efikasi Diri terhadap Kinerja Auditor ... 58

4.4.3 Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Auditor ... 59

4.4.4 Pengaruh Kecerdasan Intelektual terhadap Kinerja Auditor ... 60

(4)

ix

4.4.5 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap

Kinerja Auditor ... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Simpulan ... 63

5.2 Saran ... 64

DAFTAR RUJUKAN ... 65

(5)

x

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Daftar Nama Kantor Akuntan Publik di Bali Tahun 2016 ... 27

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 28

3.3 Rincian Jumlah Auditor yang Bekerja di KAP Provinsi Bali Tahun 2016 ... 32

4.1 Data Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner ... 39

4.2 Karakteristik Responden ... 40

4.3 Jawaban Responden untuk Variabel Etika Profesi ... 43

4.4 Jawaban Responden untuk Variabel Efikasi Diri ... 44

4.5 Jawaban Responden untuk Variabel Kecerdasan Spiritual ... 45

4.6 Jawaban Responden untuk Variabel Kecerdasan Intelektual ... 46

4.7 Jawaban Responden untuk Variabel Kecerdasan Emosional ... 47

4.8 Jawaban Responden untuk Variabel Kinerja Auditor ... 48

4.9 Outer Loadings Variabel Penelitian ... 49

4.10 Cross Loadings Variabel Penelitian ... 50

4.11 Avarege Variance Extracted (AVE) ... 51

4.12 Hasil Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha ... 52

4.13 Nilai R-square ... 53

(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 26 3.2 Konstruksi Diagram Jalur ... 35

(7)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 69

2 Tabulasi Data ... 74

3 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 75

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Akuntan publik adalah akuntan yang menjalankan pekerjaannya di kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien (Halim, 2008:12). Berkembangnya akuntan publik dikarenakan adanya dua kepentingan yang berbeda dari pihak manajemen dan dari pihak luar perusahaan (Swari dan Ramantha, 2013). Pihak manajemen memerlukan akuntan publik agar dapat menyampaikan informasi yang dipercaya mengenai pertanggungjawaban keuangan yang disajikan kepada pihak luar perusahaan, sedangkan pihak luar perusahaan memerlukan akuntan publik untuk memperoleh kepercayaan mengenai keandalan informasi yang diperoleh dari manajemen perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Pentingnya peran profesi akuntan publik serta beragamnya kebutuhan pengguna jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang independen, menyebabkan jasa profesi akuntan publik harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Profesi akuntan publik bertanggung jawab atas kepercayaan dari masyarakat berupa tanggung jawab moral dan tanggung jawab profesional. Baik atau buruknya pertanggungjawaban yang diberikan tergantung dari kinerja auditor (Praktiyasa dan Sari, 2016).

Kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Menurut Wijayanti (2012), kinerja seorang auditor akan berpengaruh terhadap penyelesaian

(9)

2

tugas serta membawa nama baik KAP di mana auditor bekerja. Persaingan ketat dan permintaan audit yang meningkat dapat menimbulkan kekhawatiran pada ketidakmampuan auditor dalam menghasilkan kinerja yang berkualitas. Beberapa auditor melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam audit dengan cara mengambil jalan pintas yang sudah jelas melanggar kode etik akuntan publik (Basudewa dan Lely, 2015).

Terdapat kasus-kasus kinerja dari profesi auditor yang telah mendapatkan perhatian dari masyarakat umum, seperti skandal yang terjadi di Amerika Serikat dan Indonesia. Salah satu kasus kegagalan perusahaan yang dikaitkan dengan kegagalan auditor yaitu kasus runtuhnya perusahaan sekuritas terbesar di Amerika serikat, yaitu Lehman Brother. Kasus ini dikaitkan dengan kelalaian auditor yang mengaudit laporan keuangan Lehman Brother yaitu Ernst & Young yang secara sadar mengetahui adanya indikasi kesalahan penyajian dalam laporan keuangan, namun Ernst & Young tidak mengungkapkannya (Reuters dan Tobing, 2010).

Di Indonesia, kasus pelanggaran audit dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra Winata dan Rekan yang terjadi pada tahun 2007. Kantor akuntan publik tersebut telah melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan audit atas Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2004 (Supriyanto, 2007). Kasus lain adalah yang menimpa Kantor Akuntan Publik Drs. Ketut Gunarsa di Bali yang telah melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan Balihai Resort and Spa untuk tahun buku 2004, di mana Menteri Keuangan membekukan izin KAP Drs. Ketut Gunarsa yang tertuang

(10)

3

dalam Keputusan Nomor 325/KM.1/2007 selama 6 bulan yang mulai berlaku sejak tanggal 23 Mei 2007 (Detik Finance, 2007).

Ketiga kasus tersebut memperlihatkan bahwa auditor seharusnya memegang secara teguh Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Kasus tersebut juga menandakan bahwa kinerja seorang auditor belum optimal, padahal kinerja auditor memiliki peran penting dalam mewujudkan kantor akuntan publik yang berkualitas dan profesional. Kinerja auditor menjadi salah satu ukuran yang digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau sebaliknya (Kalbers dan Fogarty dalam Fanani, dkk., 2008).

Terdapat tiga faktor yang memengaruhi kinerja yaitu faktor individu yang berasal dari dalam diri seseorang, faktor psikologis, dan faktor organisasi (Choiriah, 2013). Faktor yang memengaruhi kinerja seorang auditor yang berasal dari dalam diri, yaitu efikasi diri. Faktor yang terkait dengan unsur psikologis manusia, yaitu kemampuan mengelola emosional, kemampuan intelektual, dan kemampuan spiritual, sedangkan faktor organisasional yang akan memengaruhi kinerja auditor yaitu etika profesi. Berdasarkan kasus yang disebutkan di atas, dapat diketahui bahwa masih belum optimalnya pelaksanaan etika profesi dan penerapan efikasi diri, ketidakmampuan mengelola emosi, serta kurangnya kecerdasan intelektual dan kercerdasan spiritual, sehingga kinerja yang auditor berikan menjadi tidak optimal.

Hal dasar yang perlu diperhatikan oleh auditor adalah etika dalam berprofesi. Etika profesi merupakan landasan etika yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh setiap auditor. Akuntan publik yang menerapkan etika profesi

(11)

4

sebagai pedoman dalam menjalankan tugas akan mampu memberikan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan, sehingga kinerja yang dihasilkan menjadi lebih baik (Aryani, dkk., 2015). Etika dalam pelaksanaan pekerjaan profesional diperlukan bagi semua profesi agar profesi yang dijalaninya mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Faktor dari dalam diri yang dapat memengaruhi kinerja salah satunya adalah efikasi diri. Hal ini didukung dengan penelitian Stajkovic et al. (1998) yang menyatakan bahwa adanya hubungan antara efikasi diri dan kinerja. Judge et al. (2001) menyatakan bahwa individu yang memiliki efikasi diri tinggi dalam situasi tertentu akan mencurahkan semua upaya dan perhatian mereka sesuai dengan tuntutan situasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Efikasi diri menentukan seberapa lama individu tetap bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak menyenangkan dan akan berkembang seiring meningkatnya kemampuan dan bertambahnya pengalaman individu yang berkaitan dengan dirinya (Pradana, 2013).

Kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu berupa kecerdasan yang terdiri dari kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual (Wijayanti, 2012). Seorang auditor yang memiliki kecerdasan intelektual yang baik akan mampu memahami dan menjalankan tugasnya dengan baik sehingga kinerja yang dihasilkan menjadi lebih baik (Choiriah, 2013). Kecerdasan intelektual dulunya diyakini dapat menentukan kesuksesan seseorang, di mana semakin tinggi kecerdasan intelektual maka akan semakin sukses orang tersebut, namun seiring berjalannya waktu, kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya

(12)

5

hal yang dapat menentukan kesuksesan (Setiawan, 2015). Goleman (dalam Choiriah, 2013) melalui penelitiannya menunjukkan bahwa hanya 20% dari faktor penentu kesuksesan ditentukan oleh kecerdasan intelektual.

Seorang auditor yang profesional adalah auditor yang tidak hanya memiliki intelegensi, namun juga memiliki kematangan emosi dan kecerdasan spiritual. Watkin (2000) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang paling penting yang akan menghasilkan kinerja yang lebih optimum. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Sojka et al. (2002) yang menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh tehadap kinerja auditor. Cook et al. (2011) mengatakan bahwa kecerdasan emosional dapat menjadikan seseorang untuk mampu memotivasi diri, memiliki ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.

Kecerdasan spiritual memungkinkan manusia untuk kreatif, berwawasan luas, membuat atau bahkan mengubah aturan yang akan membuat orang tersebut bekerja dengan lebih baik. Ciri utama dari kecerdasan spiritual ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna (Imelda Yanti dalam Putra dan Latrini, 2016). Menurut McGhee & Grant (2008) dari perspektif faktor sosial budaya, spiritual seseorang akan memengaruhi prestasi dalam organisasi. Spiritualisme dalam tempat bekerja akan membawa perbaikan kode etik individu dan akan memengaruhi budaya organisasi pada sebuah perusahaan.

(13)

6

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh etika profesi, efikasi diri, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut.

1) Bagaimana pengaruh etika profesi terhadap kinerja auditor? 2) Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap kinerja auditor?

3) Bagaimana pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor? 4) Bagaimana pengaruh kecerdasan intelektual terhadap kinerja auditor? 5) Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor? 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian adalah.

1) Untuk menguji pengaruh dari etika profesi terhadap kinerja auditor. 2) Untuk menguji pengaruh dari efikasi diri terhadap kinerja auditor.

3) Untuk menguji pengaruh dari kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor. 4) Untuk menguji pengaruh dari kecerdasan intelektual terhadap kinerja

auditor.

5) Untuk menguji pengaruh dari kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor.

(14)

7 1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis untuk berbagai pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini telah memberikan bukti empiris tentang pengaruh etika profesi, efikasi diri, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor, serta teori atribusi digunakan dalam penelitian ini untuk mengkaji faktor-faktor yang dapat memengaruhi kinerja auditor. Selain itu hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, memperluas wawasan, menambah referensi, dan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi peneliti lain.

2) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dan masukan bagi pimpinan Kantor Akuntan Publik dalam mengupayakan kinerja yang lebih baik serta dijadikan evaluasi bagi para auditor untuk menjaga dan meningkatkan kinerjanya dalam melakukan audit.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima (5) bab yang disusun secara sistematis, di mana masing-masing bab berisikan hal-hal sebagai berikut.

(15)

8 Bab I Pendahuluan

Bab ini menjabarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis

Bab ini menjabarkan teori-teori yang relevan yang mendukung pokok permasalahan, yaitu mengenai etika profesi, efikasi diri, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional, serta diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya dan disajikan mengenai rumusan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menjabarkan desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menjabarkan gambaran umum Kantor Akuntan Publik, karakteristik responden, deskripsi dari masing-masing variabel yang diteliti, hasil penelitian, serta pembahasan hasil dalam penelitian.

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini menguraikan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan permasalahan dan saran-saran yang diberikan berdasarkan atas hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun banyak orang yang menganggap sifat suka ambil risiko sebagai esensi profesi wirausaha, banyak wirausaha yang sangat berhati-hati, dan baru melangkah kalau betul- betul

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a dan huruf b di atas, perlu ditetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

c) Memastikan papan putih, whiteboard marker, meja ketua pengawas, almari UPSR, jam dinding, kapur tulis disediakan dalam dewan/bilik UPSR.. TAKLIMAT UPSR DAN

perairan Rawapening, dengan langkah-langkah sebagai berikut. 2) Pengukuran suhu air dilakukan secara langsung dengan thermometer, sedangkan pengukuran kualitas air

Sebelum menggunakan proyeksi ini kamu harus memahami benar cirinya, yaitu garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub, garis lintang digambarkan dalam

Sebanyak kurang lebih 39 % pasien dengan demam reumatik akut bisa terjadi kelainan pada jantung mulai dari gangguan katup, gagal jantung, perikarditis (radang

9. Proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik menggunakan energi kimia disebut dengan kemosintesis. Bakteri yang berperan dalam kemosintesis disebut bakteri

Dari hasil penelitian mengenai penggunaan rasio dalam analisa laporan financial untuk menilai likuiditas, aktivitas dan tingkat profitabilitas pada PT GOTALINDO SEMESTA,