BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah variabel bebas atau
independent variable yaitu motivasi kerja (X1) dan iklim organisasi (X2). Sedangkan yang menjadi variabel terikat atau dependent variable adalah produktivitas kerja (Y).
Subjek dalam penelitian ini adalah tenaga kerja bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa yang berlokasi di Jl. Bintang Mas no 8, Naggewer Cibinong-Bogor.
3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, yang dimaksud dengan penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2008:13) yaitu:
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian verifikatif yaitu penelitian yang menguji kebenaran hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di
lapangan. Sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.
Berdasarkan jenis penelitian yang di gunakan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamian (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. (Sugiyono,2008:11)
3.2.2 Desain Penelitian
Pengertian Desain peneltian dalam Umar (2008:6) yaitu “Desain penelitian adalah suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis, melaui desain inilah peneliti dapat mengkaji alokasi sumber daya yang dibutuhkan.”
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Menurut Umar (2008:10) “Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya”.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu motivasi kerja (X1) dan iklim organisasi (X2), variabel terikat yaitu produktivitas kerja (Y).
Skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal. Skala ordinal merupakan skala yang berjenjang yaitu jarak data yang satu dengan lainnya tidak sama,
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja (X1)
Variabel Dimensi Indikator Tingkat
Pengukuran Skala No Item Motivasi Kerja (X1) Kebutuhan akan prestasi, kekuasaan dan kelompok pertemanan merupakan tiga kebutuhan penting yang membantu memahami motivasi. (McClelland dalam Robbins,2008:22 2-224) 1.Kebutuhan akan prestasi (nAch-Need for Achievement) Hasrat untuk bekerja dengan cara yang lebih baik Tingkat dorongan untuk bekerja dengan cara yang lebih baik Ordinal 1 Tanggung Jawab Tingkat dorongan untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan Ordinal 2 Menyukai pekerjaan yang menantang Tingkat dorongan untuk melakukan pekerjaan yang menantang Ordinal 3,4 2.Kebutuhan akan kekuasaan (nPow-Need for Power) Kebutuhan untuk berpengaruh Tingkat dorongan untuk memiliki pengaruh dalam lingkungan kerja Ordinal 5,6
Kebutuhan untuk mengendalika n orang lain Tingkat dorongan untuk mengendalik an orang lain dalam lingkungan kerja Ordinal 7,8 Menyukai persaingan Tingkat dorongan untuk bersaing dalam lingkungan kerja Ordinal 9,10 3.Kebutuhan akan pertemanan (nAff-Need for Affiliation) Menyukai kerjasama Tingkat dorongan untuk bekerjasama dengan rekan kerja Ordinal 11,12 Keinginan untuk bersahabat Tingkat dorongan untuk diterima dalam lingkungan kerja Ordinal 13,14 Tingkat dorongan untuk bersahabat dengan rekan kerja Ordinal 15,16
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Iklim Organisasi (X2)
Variabel Dimensi Indikator Indikator Skala No Item Iklim Organisasi (X2) Iklim organisasi adalah koleksi dan pola lingkungan yang menentukan munculnya motivasi. (Stringer dalam Wirawan, 2007:131)
1.Struktur Kejelasan peran Tingkat kejelasan peran karyawan dalam lingkungan organisasi Ordinal 17,18 Kejelasan tanggung jawab Tingkat kejelasan tanggung jawab karyawan dalam lingkungan organisasi Ordinal 19,20 Kejelasan wewenang Tingkat kejelasan wewenang mengambil keputusan dalam lingkungan organisasi Ordinal 21,22 2.Standar-standar
Standar kinerja Tingkat standar kinerja yang ditetapkan perusahaan Ordinal 23 Tekanan yang dirasakan Tingkat tekanan yang diberikan perusahaan untuk meningkatkan kinerja Ordinal 24
3.Tanggung jawab Pengawasan yang dilakukan Tingkat pengawasan yang diberikan perusahaan Ordinal 25 Pemberian tanggung jawab Tingkat pemberian tanggung jawab penuh dari perusahaan dalam menyelesaika n masalah pekerjaan Ordinal 26
4.Penghargaan Pemberian pujian Tingkat pemberian pujian oleh atasan Ordinal 27 Kesesuaian imbalan Tingkat kesesuaian imbalan yang diberikan dengan kinerja Ordinal 28
5.Dukungan Kepercayaan Tingkat kepercayaan antar karyawan Ordinal 29 Kepedulian Tingkat kepedulian dari atasan terhadap karyawan Ordinal 30
6.Komitmen Rasa bangga Tingkat perasaan bangga karyawan terhadap perusahaan Ordinal 31 Loyalitas Tingkat kesetiaan karyawan terhadap perusahaan Ordinal 32
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Variabel Dimensi Indikator Tingkat Pengukuran Skala No Item Produktivitas Kerja (Y) Produktivitas adalah sikap mental (attitude of mind) yang mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan (National Productivity Board (NPB) Singapore dalam Sedarmayanti, 2009:56) Ciri-ciri umum pegawai yang produktif
1. Cerdas Tingkat upaya belajar dengan capat Ordinal 33,34 2.Kompeten secara professional Tingkat upaya bekerja sesuai standar perusahaan Ordinal 35,36 Tingkat upaya bekerjasama dengan rekan kerja Ordinal 37,38 Tingkat upaya menggunakan mesin dan peralatan kerja Ordinal 39 3.Kreatif dan inovatif Tingkat upaya untuk menciptakan gagasan baru Ordinal 40,41 Tingkat upaya untuk menyampaikan gagasan baru Ordinal 42,43 4.Memahami pekerjaan Tingkat upaya memahami terhadap pekerjaan ordinal 44,45 5.Belajar dengan cerdik Tingkat upaya menggunakan logika dalam berfikir Ordinal 46,47
Tingkat upaya untuk tidak mudah macet dalam pekerjaan Ordinal 48, 49 6.Selalu mencari perbaikan Tingkat upaya untuk memperbaiki pekerjaan yang salah Ordinal 50 Tingkat upaya untuk bekerja dengan teliti Ordinal 51,52
7.Berprestasi Tingkat upaya untuk mencapai prestasi kerja Ordinal 53,54 8.Selalu meningkatkan diri Tingkat upaya untuk terus belajar Ordinal 55,56
3.4 Jenis, Sumber, Dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Sugiyono (2008:193) mengemukakan bahwa:
Sumber primer adalah sumber yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misal lewat orang lain atau lewat dokumen.
Jenis dan sumbr data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4
Jenis Dan Sumber Data Penelitian
No. Keterangan Sumber Data Jenis Data
1. Data hasil proses produksi PT Megah Nusantara Perkasa
Divisi PPIC PT Megah Nusantara Perkasa
Primer 2. Data absensi Karyawan PT
Megah Nusantara perkasa
Divisi HRD PT Megah Nusantara Perkasa
Primer 3. Tanggapan karyawan terhadap
kuesioner Pra Penelitia Variabel Iklim Organisai
Karyawan bagian produksi PT Megah Nusantara Perkasa
Primer 4. Motivasi kerja, Iklim organisasi,
Produktivitas kerja karyawan
Literatur (buku,thesis), internet
Sekunder 5. Tanggapan karyawan terhadap
motivasi kerja
Karyawan bagian produksi PT MNP Cibinong Bogor
Primer 6. Tanggapan karyawan terhadap
iklim organisasi
Karyawan bagian produksi PT MNP Cibinong Bogor
Primer 7. Tanggapan karyawan terhadap
produktivitas kerja
Karyawan bagian produksi PT MNP Cibinong Bogor
Primer
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Kuisioner, yaitu satu set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan
masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.
2. Observasi, yaitu mengamati secara langsung terhadap objek penelitian untuk mengetahui secara nyata mengenai masalah yang diteliti dalam perusahaan.
3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan berbagai data dan informasi melalui buku-buku, internet, surat kabar yang relevan sehingga dapat membantu terhadap pemecahan masalah yang penulis kaji.
4. Wawancara, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit atau kecil.
3.5 Populasi, Sampel Dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi
Sugiyono (2008:115) menyatakan bahwa:
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT Megah Nusantara Perkasa yang berjumlah 141 orang. Rekapan jumlah tenaga kerjanya dalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Rekapitulasi Jumlah Tenaga Kerja Bagian Produksi PT Megah Nusantara Perkasa Cibinong-Bogor
No Bagian Jumlah
1 Divisi Finishing 18orang
2 Divisi Puma 37orang
3 Divisi Printing Sticker 25orang
4 Divisi Colour 6 orang
5 Divisi Expose 6 orang
6 Divisi Cutting 5 orang
7 Divisi Design 5 orang
8 Divisi Gudang 9 orang
9 Divisi MTC 2 orang
10 Divisi PC Dial 11 orang
11 Divisi QC 17 orang
Jumlah 141 orang
Sumber : Divisi HRD PT Megah Nusantara Perkasa
3.5.2 Sampel
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Menurut Sugiyono (2008:116) “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Untuk dapat menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian maka digunakan teknik sampling. Sampel yang digunakan adalah homogen yaitu karyawan bagian produksi dengan tingkat pendidikan SMA maka tekniks ampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Sampel yang diambil harus representatif (mewakili), karena apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. maka untuk mengukur anggota sampel maka digunakan rumus Slovin sebagai berikut: 2 1 Ne N n (Umar,2008:65) Dimana: n = ukuran sampel N= ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi. Maka,
58,50 59 1 , 0 141 1 141 2 nJadi, anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 59 orang responden dari 141 orang populasi.
Kemudian untuk menentukan alokasi sampel yang diambil pada tiap bagian dalam perusahaan dihitung dengan rumus:
n N Ni ni
Keterangan:
ni = anggota sampel pada proporsi ke 1 Ni = populasi ke 1
N = populasi total
n = sampel yang diambil dari penelitian
Dari perhitungan tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.6
Alokasi Sampel
No Bagian Jumlah Alokasi Sampel
1 Divisi Finishing 18orang 18/141 x 59 = 7,53 = 8 2 Divisi Puma 37orang 37/141 x 59 = 15,48 =15 3 Divisi Printing Sticker 25orang 25/141 x 59 = 10,46 = 10 4 Divisi Colour 6 orang 6/141 x 59 = 2,51 = 3 5 Divisi Expose 6 orang 6/141 x 59 = 2,51 = 3 6 Divisi Cutting 5 orang 5/141 x 59 = 2,09 = 2 7 Divisi Design 5 orang 5/141 x 59 = 2,09 = 2 8 Divisi Gudang 9 orang 9/141 x 59 = 3,76 = 4 9 Divisi MTC 2 orang 2/141 x 59 = 0, 83 = 1 10 Divisi PC Dial 11 orang 11/141 x 59 = 4,06 = 4 11 Divisi QC 17 orang 17/141 x 59 = 7,11 = 7
Jumlah 141 orang 59 orang
Sumber : Penulis, hasil perhitungan data 2011
Jadi, alokasi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Divisi Finishing 8 orang, Divisi Puma 15 orang, Divisi Printing Sticker 10 orang, Divisi Colour3 orang, Divisi Expose 3 orang, Divisi Cutting 2 orang, Divisi Design 2 orang, Divisi Gudang 4 orang, Divisi MTC 2 orang, Divisi PC Dial 4 orang dan Divisi QC 7 orang dengan jumlah keseluruhan anggotasampel 59 orang dari 141 populasi.
1.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian, data memiliki kedudukan yang paling tinggi karena benar tidaknya suatu data akan menentukan mutu dari hasil penelitian, sedangkan benar tidaknya data bergantung pada instrumen pengumpul data, seperti yang dikumukakan oleh Arikunto (2006:165):
Di dalam penelitian, maka data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Masih menurut Arikunto (2006:165), “Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable”, maka dari itu
diperlukan uji validitas dan reliabilitas untuk menguji instrumen yang digunakan dalam suatu kuisioner penelitian.
3.6.1.1 Pengujian Validitas
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. (Arikunto, 2006:168). Untuk menentukan tingkat validitas suatu item kuisioner, maka digunakan metode korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
2 2
2
2
n n n rxy (Sugiyono, 2008) Keterangan:X = skor yang diperoleh dari subjek dalam tiap item Y = skor total item intrumen
ΣX = jumlah skor dalam distribusi X ΣY = jumlah skor dalam distribusi Y
ΣX² = jumlah kuadrat pada masing masing skor X ΣY² = jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y n = jumlah responden
Kriteria pengujian: r hitung> rtable: valid rhitung≤ r table: tidak valid
Selanjutnya penulis melakukan proses perhitungan dan pengolahan uji instrument dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.0. Berdasarkan pengolahan hasil uji intrumen diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa variabel X1 (motivasi kerja), X2 (iklim organisasi) dan Y (produktivitas kerja) telah valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel dari dk = n-2 = 30-2 = 28 yaitu bernilai 0,374. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel X1(Motivasi Kerja) Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,360 0,374 Tidak Valid 2 0,560 0,374 Valid 3 0,233 0,374 Tidak Valid 4 0,631 0,374 Valid 5 0,675 0,374 Valid 6 0,457 0,374 Valid 7 0,709 0,374 Valid 8 0,675 0,374 Valid 9 0,736 0,374 Valid
11 0,453 0,374 Valid 12 0,555 0,374 Valid 13 0,653 0,374 Valid 14 0,698 0,374 Valid 15 0,467 0,374 Valid 16 0,713 0,374 Valid 17 0,551 0,374 Valid 18 0,563 0,374 Valid
Sumber : Penulis, hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Iklim Organisasi) Item rhitung rtabel Keterangan
19 0,510 0,374 Valid 20 0,571 0,374 Valid 21 0,516 0,374 Valid 22 0,648 0,374 Valid 23 0,575 0,374 Valid 24 0,564 0,374 Valid 25 0,598 0,374 Valid 26 0,703 0,374 Valid 27 0,467 0,374 Valid 28 0,715 0,374 Valid 29 0,676 0,374 Valid 30 0,771 0,374 Valid 31 0,472 0,374 Valid 32 0,331 0,374 Tidak Valid 33 0,686 0,374 Valid 34 0,641 0,374 Valid 35 0,515 0,374 Valid
Sumber : Penulis, hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas Kerja) Item rhitung rtabel Keterangan
36 0,610 0,374 Valid 37 0,673 0,374 Valid 38 0,695 0,374 Valid 39 0,407 0,374 Valid 40 0,638 0,374 Valid
41 0,635 0,374 Valid 42 0,258 0,374 Tidak Valid 43 0,671 0,374 Valid 44 0,590 0,374 Valid 45 0,611 0,374 Valid 46 0,428 0,374 Valid 47 0,743 0,374 Valid 48 0,451 0,374 Valid 49 0,572 0,374 Valid 50 0,626 0,374 Valid 51 0,534 0,374 Valid 52 0,347 0,374 Tidak Valid 53 0,316 0,374 Tidak Valid 54 0,531 0,374 Valid 55 0,435 0,374 Valid 56 0,735 0,374 Valid 57 0,179 0,374 Tidak Valid 58 0,700 0,374 Valid 59 0,773 0,374 Valid 60 0,813 0,374 Valid 61 0,528 0,374 Valid 62 0,702 0,374 Valid 63 0,426 0,374 Valid
Sumber : Penulis, hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0
3.6.1.2 Pengujian Reliabilitas
“Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” (Arikunto, 2006:178)
Untuk uji reabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua, uji reabilitas menggunakan uji Alpha Croanbach. Menurut umar (2008:60) Suatu instrumen peneltian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Croanbach lebih besar atau sama dengan 0,7. Rumus koefisien Alpha Croanbach
2 2 11 1 1 t b k k r (Umar,2008:56) Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan
2b
= jumlah varians butir
2
t
= varians totalRumus Jumlah Varians tiap item:
2 2 2 b (Umar, 2008:57) Keterangan: 2 b
= varians tiap item2
= jumlah kuadrat jawaban responden tiap item
2= kuadrat skor seluruh responden tiap item
= jumlah responden
Kriteria pengambilan keputusan untuk reliabilitas adalah sebgai berikut: rhitung > rtable maka instrument dikatakan reliabel
rhitung ≤ rtable maka instrument dikatakan tidak reliabel
Selanjutnya penulis melakukan uji reabilitas menggunakan SPSS 17.0, dari hasil uji tersebut diketahui bahwa item kuesioner adalah reliabel karena nilai alpha
diketahui lebih besar dari 0,7. Untuk lebih jelasnya maka dapat diliihat pada tabel berikut:
Tabel 3.10 Hasil Uji Reabilitas
Variabel Cahitung Caminimal Keterangan Motivasi Kerja (X1) 0,748 0,7 Reliabel Iklim Organisasi (X2) 0,746 0,7 Reliabel Produktivitas Kerja (Y) 0,745 0,7 Reliabel
Sumber : Penulis, hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0
3.6.2 Rancangan Analisis Data
Setelah data kuisioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah terdapat pengaruh antara variabel motivasi kerja (X1), iklim organisasi (X2), dan variabel produktivitas (Y). Analisis data yang digunakan terdiri dari dua jenis yakni (1) analisis data deskriptif yang bersifat kualitatif, dan (2) analisis data kuantitatif untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik. Dalam menganalisis secara deskriptif digunakan bantuan tabel dalam bentuk presentase, dengan ketentuan pembobotan yang telah ditentukan, sehingga dapat diketahui klasifikasi keberadaan dari masing-masing variabel penelitian. Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, menggunakan analisis regresi linier berganda. Dalam mengolah data ini, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh
responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.
2. Skoring, yaitu menghitung bobot nilai dengan skala linkert dengan ukuran interval artinya yang diteliti mempunyai lima pilihan jawaban dengan urutan peringkat sebagai berikut:
Tabel 3.11 Pedoman Nilai Angket Pernyataan
Positif Bobot Negatif Bobot
Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1
Setuju (S) 4 Stuju (S) 2
Ragu-ragu (RR) 3 Ragu-ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5
3. Tabulasi, Yaitu pengelompokan atas jawaban dengan teliti dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang berguna.
Tabel 3.12
Tabulasi Data Penelitian
Resp. Skor Item Total
1 2 3 4 ... N
1 2 ... N
4. Analisis data. Yaitu menentukan kedudukan variabel motivasi kerja (X1), variabel iklim organisasi (X2), dan variabel produktivitas kerja (Y) yang divisualisasikan dalam bentuk “skor ideal” dengan langkah-langkah sebagai berikut:
SK = ST x JB x JR
b. Membandingkan jumlah skor hasil angket untuk variabel dengan jumlah skor kriterium variabel untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan menggunakan rumus: ∑ 𝑥𝑖 = 𝑥1+ 𝑥2 + 𝑥3… + 𝑥59
c. Membuat daerah kategori kontinum
Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan daerah kategori sebagai berikut:
Tinggi = ST x JB x JR Sedang = SD x JB X JR Rendah = SR x JB x JR
3.6.3 Teknik Analisis Data
1. Method of Successive Interval (MSI)
Karena penelitian ini menggunakan data ordinal seperti yang dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasikan menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan.
b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.
c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban.
e. Menentukan hasil interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:
𝑆𝑐𝑎𝑙𝑒 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝐴𝑡 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝐴𝑡 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
2. Analisis Korelasi
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya menghitung dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang di teliti. Karena penelitian ini menggunakan dua buah variabel bebas, yakni (X1) dan (X2) dan satu variable terikat (Y) maka analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment dan korelasi ganda. Korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama. Korelasi product moment digunakan
untuk menguji hubungan antara variable X1 dan Y, serta variable X2 dan Y. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑁 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2 𝑁 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2 (Sugiyono, 2008:248)
Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara X dan Y. Nilai r harus terdapat dalam batas-batas: -1< r <+1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif atau langsung antara kedua variabel yang artinya setiap kenaikan nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai Y begitu pula sebaliknya.
Jika r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangatkuat dan positif.
Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.
Jika r = 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada atau lemah.
Sementara korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel lain. Digunakan untuk menguji hubungan secara bersama-sama antara X1, X2 dengan Y. Rumusnya adalah sebagai berikut:
𝑅𝑦.𝑥1𝑥2= 𝑟 2𝑦𝑥 1+ 𝑟2𝑦𝑥2− 2𝑟𝑦𝑥 1𝑟𝑦𝑥 2𝑟𝑥1𝑥2 1 − 𝑟2 𝑥1𝑥2 Dimana:
ryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y rx1x2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditentukan, maka dapat berpedoman pada tabel Guilford dibawah. Tabel Guilford
adalah tabel koefisien interpretasi nilai r yang biasa digunakan untuk mengukur korelasi atau keeratan hubungan antar variabel dalam statistika.
Tabel 3.13
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Cukup 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2004: 216)
3. Analisis Regresi Linier Ganda
Analisis ini digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel terikat bila nilai variabel bebas dinaikan atau diturunkan. Regresi linier ganda digunakan karena dalam penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel bebas.
Variabel yang dianalisis adalah variabel bebas yaitu motivasi kerja (X1), dan iklim kerja (X2), sedangkan variabel terikat adalah produktivitas kerja (Y). Rumus yang digunakan adalah:
2 2 1 1 b X b a Y (Sugiyono,2008:277) Keterangan: Y = Produktivitas Kerja a = Intercept atau konstanta b = Koefisien regresi X1 = Motivasi kerja X2 = Iklim Kerja
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi ganda adalah sebagaiberikut:
1. Data mentah (sumber data penelitian yang berisikan nilai X1, X2, dan Y dari sejumlah responden) dari hasil penelitian disusun terlebih dahulu kedalam tabel penolong (Tabel yang berisikan, ∑Y, ∑X1, ∑X2, ∑X1Y, ∑X2Y, ∑X1X2, ∑X1, ∑X2).
2. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a, b1, b2 dengan menggunakan persamaan berikut:
2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 b b a b b a b b a (Sugiyono,2008:279)3. Setelah nilai pada tabel penolong diketahui, masukkan nilai-nilai tersebut kedalam persamaan diatas untuk mendapatkan koefisien a, b1 dan b2.
3.6.3 Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis secara parsial antara variabel X1, X2 dengan Y dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas (α) yang didapat dengan nilai probabilitas yang ditetapkan sebesar 0.05 dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika α < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika α > 0.05 , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan dapat menggunakan rumus uji F berikut ini:
Fh= 𝑅2 𝑘
1−𝑅2 𝑛−𝑘−1
(Sugiyono, 2007:235) Dimana:
R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel
Bila Fh lebih besar dari Ft, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah positif, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi, kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
Jika Fhitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika Fhitung ≤ F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama
H0:ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan
H1:ρ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Hipotesis kedua
H0:ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan
H1:ρ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara iklim kerja terhadap produktivitas kerja karyawan
3. Hipotesis ketiga
H1:ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara motivasi dan iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan
H1:ρ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara motivasi dan iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan