• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran Surat No : 524/EQ.S/IX/2015, tanggal 16 September 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran Surat No : 524/EQ.S/IX/2015, tanggal 16 September 2015"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran Surat No : 524/EQ.S/IX/2015, tanggal 16 September 2015

PENGUMUMAN HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

DI KUB IUIPHHK SEJAHTERA IV KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH

Identitas LV-LK :

I. Nama LV-LK

:

PT. EQUALITY INDONESIA

Alamat

:

Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja

Kabupaten Bogor 16710

Telp.

:

(0251) 7550722

Fax.

:

(0251) 7550724

Email

:

eq@equalityindonesia.com

Website

:

www.equalityindonesia.com

Identitas Auditee :

II. Nama Kelompok

:

KUB IUIPHHK SEJAHTERA IV

Akta/Kesepakatan

:

Kesepakatan Kelompok tanggal 17 April 2015

Kapasitas Produksi

:

-

Jenis Usaha

:

Industri Penggergajian Kayu

Produk

:

Kayu Gergajian

Alamat

:

Ds. Mindahan RT. 01/RW.02 Kec. Batealit, Kab. Jepara,

Prov. Jawa Tengah.

III. Waktu Pelaksanaan

:

18 – 26 Agustus 2015

IV. Hasil Penilaian

:

NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT

PREDIKAT LULUS, SEHINGGA KELOMPOK USAHA MAJU

BERSAMA

PROVINSI

JAWA

TENGAH

BERHAK

MENDAPATKAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK).

Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 16 September 2015

PT. EQUALITY INDONESIA

Ucep Sucitra, A.Md

(2)

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor : 162/EQI-KEP.Cert/IX/2015

TENTANG

PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK)

PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) IUIPHHK SEJAHTERA IV

DI KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH

KESEPAKATAN KELOMPOK TANGGAL 17 APRIL 2015

JUMLAH 6 ANGGOTA

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang

:

a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) IUIPHHK SEJAHTERA IV Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 081/EQI-F090 tanggal 5 September 2015;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar Rekomendasi Nomor 080/EQI-F037 tanggal 5 September 2015 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 139/EQI-F039 tanggal 9 September 2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;

c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 158 tanggal 9 September 2015 menunjukkan telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK);

d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014, KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) IUIPHHK SEJAHTERA IV telah memenuhi syarat untuk diberikan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang; 2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;

4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party Certification Systems:

8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;

(3)

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN 9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10.Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.30/Menhut-II/2012 tanggal 20 Juli 2012 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;

11.Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam;

12.Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri; 13.Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009

tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;

14.Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

15.Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda V-Legal;

16.Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;

17.Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

18.Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam kerangka Indonesia National Single Window;

19.Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24 Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20.Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal; 21.DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu dan perubahannya;

22.Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus 2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

23.Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;

24.Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

25.

Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

(4)

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN

Memperhatikan

:

Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : PSC – 019/2015 tanggal 3 Agustus 2015.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) IUIPHHK SEJAHTERA IV DI KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH KESEPAKATAN KELOMPOK TANGGAL 17 APRIL 2015 JUMLAH 6 ANGGOTA.

PERTAMA : KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) IUIPHHK SEJAHTERA IV dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) Nomor : 136/EQC-VLK/IX/2015.

KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 9 September 2015 sampai dengan tanggal 8 September 2018 selama KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) IUIPHHK SEJAHTERA IV (Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.

KETIGA : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.

KEEMPAT : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat. KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia

apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat.

KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan (surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan; dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan: a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;

c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum KELIMA;

d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan

(5)

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3 (tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya atau izin usahanya dicabut.

d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor Pada Tanggal : 9 September 2015 PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Ketua KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) IUIPHHK SEJAHTERA IV, di Jepara;

2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan.

(6)
(7)
(8)

(1) Identitas LVLK

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN

c. Alamat : JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor- 16710 d. Nomor Telepon Nomor Faks E-mail : : : 0251-7550722, 7157103 0251-7550724 equalitycert@gmail.com e. Direktur : Ir. Agustri Warsono

f. Standar : Perdirjen BUK No.14/VI-BPPHH/2014, Permenhut No. 95/Menhut-II/2014. g. Tim Audit : Juni Adi Wiguna, S.Hut

h. Tim Pengambil Keputusan

: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK) 2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau) (2) Identitas Auditee

a. Nama Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan

: KEOMPOK KUB IUIPHHK SEJAHTERA IV Anggota:

1. UD Bersama (sampel) 2. UD Sumber Jati (sampel) 3. UD Jati Mandiri

4. UD Andina Jati 5. CV Amin

6. UD Winda Jati (sampel)

b. Nomor & Tanggal SK : Kesepakatan KEOMPOK KUB IUIPHHK SEJAHTERA IV tanggal 17 April 2015.

1. UD Bersama, SK No. 522.3.6.2/05/IUIPHHK/ II/2013 tanggal 22 Februari 2013

2. UD Sumber Jati, SK No. 522.3.6.2/01/IU-IPHHK/IV/2012 tanggal 16 April 2012.

3. UD Jati Mandiri, SK No.

188.3/2571 tanggal 13

November 2008

4. UD Andina Jati, SK No.

522.36/1739/IUIPHHK/BPMD/

04/2015 tanggal 16 April 2015

5. CV Amin, SK No.

522.3.6.2/02/IUIPHHK/II/2010 tanggal

4 Februari 2010

6. UD Winda Jati, SK No.

522.3.6.2/18/IU-IPHHK/XI/2013

tanggal 19 November 2013

c. Kapasitas

d. Nomor & Tanggal SK Perubahan

e. Kapasitas

: : :

Seluruh anggota memiliki kapasitas di bawah 3.000 M3/Tahun

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

(9)

f. Alamat kantor : Sekretariat, Desa Mindahan RT 01 RW 02, Batealit Jepara. g. Nomor telepon Nomor Fax E-mail : : : 081 325 694 322 h. Pengurus - Ketua - Sekretaris - Bendahara : : : Nur Kandiq Murtadlo Endro Sugiarto

(3) Ringkasan Tahapan

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Konsultasi Publik (bila

dibutuhkan) Tidak ada -

Pertemuan Pembukaan Tanggal 18 Agustus 2015 di Sekretariat kelompok KUB IUIPHHK Sejahtera IV, Batealit Jepara.

 Pertemuan dilaksanakan di Ruang Meeting Kantor CV Mahogany Crafter Jepara. Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup verifikasi, menyampaikan jadwal/rencana kerja verifikasi,

menyampaikan metodologi dan

prosedur verifikasi, menyampaikan ketidaksesuaian pada verifikasi, serta menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan.

 Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP.

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan - Tanggal 18 Agustus 2015 di Sekretariat kelompok KUB IUIPHHK Sejahtera IV, di Desa Mindahan, Batealit Jepara. - Tanggal 19-20 Agustus 2015 di UD BERSAMA Desa Bawu, RT 20/05 Batealit (sample) - Tanggal 21-22 Agustus 2015 di UD SUMBER JATI, Ds. Kecapi RT 36/07, Tahunan (sample) - Tanggal 23-24 Agustus 2015 di UD WINDA JATI, Desa Guyangan, RT.1/11 Kecamatan Bangsri, Jepara. (sample)

 Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen dan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.6 Peraturan Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor

P.14/VI-BPPHH/2014 Jo. P.1/VI-BPPHH/2015.  Untuk menguji kebenaran data, tim

Audit melakukan pengamatan,

pencatatan, uji petik menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.6 Peraturan Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor

P.14/VI-BPPHH/2014 Jo. P.1/VI-BPPHH/2015.

Pertemuan Penutupan Tanggal 26 Agustus 2015 di Sekretariat kelompok KUB IUIPHHK Sejahtera IV, di Desa Mindahan, Batealit Jepara.

 Menyampaikan ucapan terima kasih kepada KUB IUIPHHK SEJAHTERA IV atas kerjasamanya selama verifikasi.  Menyampaikan daftar periksa VLK  Pertemuan penutupan diakhiri dengan

(10)

(4) Resume Hasil Penilaian :

1.

UD BERSAMA

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk (a) Industri pengolahan dan

(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1:

Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a

Akte pendirian perusahaan dan

perubahan terakhir MEMENUHI

UD Bersama (Auditee) tidak memiliki Akta Pendirian Perusahaan, sehubungan dengan bentuk hukum perusahaan yang dimiliki adalah perseorangan, tetapi telah memiliki Kartu Tanda

Penduduk (KTP) dengan Nomor:

3320054311540002 atas nama: Sri Wahyuni dengan alamat: Desa Bawu, RT 026 RW 005, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah.

Identitas pada KTP, yaitu namanya telah sesuai dengan nama pemilik pada Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) yang dimiliki Auditee. Verifier.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)atau Tanda Daftar Industri(TDI)

MEMENUHI Auditee memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan yang sah dan masih berlaku, yaitu SIUP No. 510/14/PK/IX/2012 tanggal 26 September 2012. Data dan informasi yang tercantum pada SIUP sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan dan masih berlaku selama perusahaan masih menjalankan usahanya.

Verifier.c.

Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)

MEMENUHI Audtee memiliki dokumen Izin Gangguan (HO) yang telah sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Jepara dan telah diterbitkan oleh Camat Batealit berdasarkan Keputusan Camat Batealit Pemerintah Kabupaten Jepara dengan Nomor: 502.6/IG.ITU/018/2012 tanggal 26 September 2012. Data yang tercantum dalam dokumen tersebut sesuai peruntukan dan bidang usahanya dan masih berlaku sampai dengan tanggal 26 September 2017.

Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

MEMENUHI Dokumen TDP yang dimiliki oleh Auditee dengan Nomor : 112651600034 telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah mengacu pada Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Informasi yang tercantum pada TDP sesuai dengan bidang usaha Pengambilan

Keputusan Tanggal, 9 September 2015, di Ruang Meeting PT EQUALITY Indonesia.

 Rapat pengambilan keputusan

meninjau dokumen verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia.

(11)

dan peruntukannya. Verifier,e.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diterbitkan oleh KPP Pratama Jepara Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I dengan nomor: 34.361.546.4-516.000, an Sri Wahyuni, alamat : Desa Bawu RT.026 RW.005, Bawu, Batealit, Jepara. Terdaftar tanggal 22 Maret 2010. NPWP atas nama Sri Wahyuni telah sesuai dengan dokumen IUIPHHK.

Verifier.f.

AMDAL/Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL)– Upaya

Pemantauan Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan

MEMENUHI Auditee telah memiliki Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) yang dibuat pada tanggal 02 Februari 2015 dan telah disampaikan kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara pada tanggal 16 Februari 2015 dengan nomor bukti penerimaan oleh BLH Nomor 12/SPPL-I/2015 dan telah di Cap basah.

Verifier g.

Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI Auditee telah memperoleh Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Jepara dengan Nomor: 522.3.6.2/05/IUIPHHK/II/2013 tanggal 22 Februari 2013.

Kapasitas Izin Produksi yang diberikan adalah 1.200 Meter Kubik/Tahun, dengan total investasi sebesar Rp 25.000.000, Masa berlaku IUIPHHK adalah selama perusahaan masih beroperasi. Verifier.h.

Rencana Pemenuhan Bahan

Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).

MEMENUHI Auditee telah membuat RPBBI Tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Jepara dan terdapat Tanda Terima dari petugas penerima tanggal 11 Januari 2015.

Auditee juga telah menyampaikan laporan realisasi pemenuhan bahan baku IPHHK setiap bulan kepada Kepala Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Jepara.

Indikator.1.1.2

Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

- Auditee tidak melakukan penjualan ekspor dan tidak memiliki dokumen Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK), sehingga verifier ini tidak diterapkan.

K.1.2

Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1

Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier

Dokumen pengakuan dan/atau pengenal sebagai importir

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 1.2.2.

(12)

Verifier

Panduan/pedoman/prosedur

pelaksanaan dan bukti

pelaksanaan

sistem uji tuntas (duediligence) importir

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 1.3.1.

Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok Verifier

Akte notaris pembentukan

kelompok atau dokumen

pembentukan kelompok

MEMENUHI Auditee termasuk kedalam Kelompok Usaha

Bersama (KUB) IUIPHHK Sejahtera IV yang didirikan berdasarkan Kesepakatan pada tanggal 17 April 2015 yang terdiri dari 6 (enam) anggota, yaitu 1. UD Bersama 2. UD Sumber Jati 3. UD Jati Mandiri 4. UD Andina Jati 5. CV Amin 6. UD Winda Jati

Kesepakatan yang dibuat telah ditandatangani oleh seluruh anggota dan telah diberi materai cukup.

Kriteria K2.1.

Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya Indikator 2.1.1

Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah- Verifier a.

Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli

- Auditee adalah industri jasa penggergajian kayu yang tidak melakukan pembelian bahan baku kayu, sehingga tidak terdapat dokumen jual beli ataupun kontrak suplai bahan baku, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier b.

Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

- Seluruh kayu bulat yang diterima Auditee berasal dari kayu rakyat yang dilengkapi dengan SKAU dan Nota Angkutan, bukan kayu bulat yang berasal dari hutan negara, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier c.

Berita acara serah terima kayu dan/ atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

MEMENUHI Seluruh kayu bulat yang diterima Auditee telah diperiksa oleh petugas dan telah dibuat berita acara serah terima kayu bulat (BAST) dan ditandatangani oleh pihak dari Auditee dan pemilik kayu.

Kayu bulat yang masuk juga seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah yaitu yang berasal dari hutan rakyat menggunakan Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) dan Nota Angkutan.

Verifier. d.

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah

MEMENUHI Seluruh kayu yang masuk ke penggergajian Auditee selama periode bulan Mei – Juli 2015 telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil

(13)

hutan yang sah, yaitu Surat Keterangan Asal Usul Kayu (SKAU) dan Nota Angkutan.

Jumlah dokumen angkutan yang diterima sebanyak 20 set dengan jumlah 1.607 batang dengan volume 186,900 M3 dan telah sesuai dengan dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) pada periode yang sama.

Verifier. e.

Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

penerimaan bahan baku, selama periode bulan Mei - Juli 2015 Auditee tidak mempergunakan bahan baku kayu bulat yang berasal dari kayu bongkaran atau sejenisnya, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.f.

Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

penerimaan bahan baku, selama periode bulan Mei - Juli 2015 Auditee tidak mempergunakan bahan baku kayu bulat yang berasal dari kayu limbah industri, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier g.

Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu/ Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang dimiliki pemasok dan/atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

MEMENUHI Untuk penerimaan kayu bulat yang berasal dari pemasok/suplier yang belum memiliki sertifikat legalitas kayu, seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah dan dilengkapi dengan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP).

Auditee juga telah memiliki prosedur pengecekan

DKP dan telah menunjuk petugas

penanggungjawab dalam pengecekan pemasok dan DKP dan juga telah memiliki 3 laporan pemeriksaan kepada pemasok/suplier (TPT) yang menerbitkan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP) dengan hasil seluruhnya “Sesuai”.

Verifier.h.

Dokumen pendukung RPBBI

- Auditee adalah industri jasa penggergajian kayu yang tidak melakukan pembelian bahan baku kayu bulat.

Bahan baku kayu bulat yang diterima Auditee berasal dari kayu rakyat sehingga tidak memerlukan dokumen pendukung RPBBI sesuai dengan Permenhut Nomor: P.9/Menhut-II/2012 tanggal 5 Maret 2012 Tentang Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan Kayu.

Indikator 2.1.2

Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah Verifier.a.

Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. b.

Bill of Lading (B/L)

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

(14)

Verifier. c. Packing List (P/L)

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. d. Invoice

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. e. Deklarasi impor

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. f

Rekomendasi impor

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. g

Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk).

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. h.

Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis

kayu yang dibatasi

perdagangannya

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. i

Bukti penggunaan kayu impor

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 2.1.3.

Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu Verifier.a.

Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.

MEMENUHI Auditee telah memiliki tally sheet/rekaman penerimaan kayu bulat yang dibuat dalam buku catatan pada saat kayu bulat diturunkan dari kendaraaan dan untuk proses penggergajian, rekaman hasil produksi kayu gergajian dicatat dalam Daftar Hasil Kayu Gergajian dan keduanya direkap/dimasukan dalam laporan bulanan produksi kayu gergajian.

Dalam pelaksanaan penerimaan kayu bulat dan hasil produksi kayu gergajian, tally sheet/rekaman /laporan awal produksi dapat memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku. Verifier b.

Laporanproduksi hasil olahan

MEMENUHI Laporan hasil produksi Auditee selama periode bulan Mei sampai dengan Juli 2015, telah sesuai dengan data yang terdapat pada Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) pada periode yang sama.

Nilai rendemen Auditee sebesar 69% telah melebihi standar yang ditetapkan pemerintah sebesar 40 – 65%, namun berdasarkan hasil pemeriksaan dengan cara uji petik pada 2 batang kayu bulat, diperoleh angka rendemen sebesar

61% dan berdasarkan informasi dari

penanggungjawab produksi, penyebab nilai rendemen menjadi tinggi diantaranya adalah sedetan/Kepelan ukuran kecil ikut diukur dan dimasukan dalam DKO (Daftar Kayu Olahan).

(15)

Verifier.c.

Produksi industry tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan

MEMENUHI Kapasitas produksi Auditee berdasarkan

Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Jepara dengan Nomor: 522.3.6.2/05/IUIPHHK /II/2013 tanggal 22 Februari 2013 adalah sebesar 1.200 M3/Tahun, sedangkan realisasi produksi kayu gergajian Auditee periode Mei sampai dengan Juli 2015, yaitu sebesar 10.385 keping dengan volume sebesar 130,303 M3, sehingga belum melebihi kapasitas terpasang yang diizinkan. Verifier.d.

Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

- Berdasarkan dokumen penerimaan bahan baku

kayu bulat periode Mei – Juli 2015, tidak terdapat bahan baku yang berasal dari kayu lelang, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.e

Dokumen LMKB/ LMKBK dan LMHHOK

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) dan Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) Periode Mei-Juli 2015. Dokumen tersebut dibuat setiap bulan dan telah dilaporkan kepada intasi terkait yaitu UPT Penatausahaan Kayu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara.

Dokumen LMKB dan LMHHOK yang dimiliki Auditee telah sesuai dengan dokumen pendukung lainnya yaitu dokumen penerimaan kayu bulat berupa SKAU dan Nota Angkutan, Laporan Produksi, dokumen pengiriman kayu gergajian berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO). Indikator 2.1.4

Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga).

Verifier a

Dokumen S - LK atau DKP

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier .b

Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier .c

Berita acara serah terima kayu yang dijasakan

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier.d

Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier.e

Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Kriteria. K.3.1

Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator. 3.1.1.

(16)

pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Verifier

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

MEMENUHI Seluruh kayu gergajian yang dikirim Auditee telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO) yang dilampiri dengan Daftar Kayu Olahan (DKO).

FA-KO diterbitkan oleh penerbit FA-KO yang merupakan pemegang Kartu Tenaga Teknis PHPL PKG-J, yaitu: Nur Yanto, nomor register 00532-8/PKG-J/XIV /2013 dan masih berlaku sampai dengan 12 Maret 2016.

Kriteria K.3.2.

Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor Indikator 3.2.1

Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Verifier .a

Produk hasil olahan kayu yang diekspor

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier. b.

PEB

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier. c.

Packing list

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier.d.

Invoice

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier e.

B/L

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier .f.

Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

(17)

Verifier. g.

Hasil verifikasi teknis (laporan surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier h.

Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier. i.

Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis

kayu yang di batasi

perdagangannya

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Indikator 3.3.1.

Implementasi Tanda V - Legal Verifier

Tanda V – Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan

- Berdasarkan Peraturan Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 tanggal 22 Desember 2014 pasal 11 ayat 11 : yang wajib menerapkan penandaan tanda V-Legal adalah bagi pemegang izin yang telah memperoleh S-LK atau S-PHPL. Auditee merupakan pemegang IUIPHHK yang baru dilakukan verifikasi awal secara kelompok dalam rangka memperoleh S-LK, sehingga Auditee belum berkewajiban untuk menerapkan penandaan tanda V-Legal pada kayu maupun produk kayunya, sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.

Kriteria K.4.1.

Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja Indikator 4.1.1

Prosedur dan implementasi K3 Verifier a.

Pedoman/ prosedur K3

MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan, dan untuk mendukung terlaksananya program K3, Auditee juga telah memiliki penanggungjawab K3 berdasarkan Surat Penunjukan penanggungjawab K3 yang ditanda

tangani oleh Direktur dengan nomor :

07/bRsM/I/2015 tanggal 6 Januari 2015. Verifier.b.

Implementasi K3

MEMENUHI

Auditee telah mengimplementasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di dalam menjalankan kegiatan usahanya, dengan cara membuat jalur evakuasi dan titik berkumpul yang ditempel di

tempat terbuka dengan jelas sehingga

memudahkan karyawan apabila suatu saat terjadi bencana.

Auditee juga telah menyediakan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, seperti Kotak P3K, APAR, Hidrant, Alat Pelindung Diri (APD),

(18)

seperti masker dan sarung tangan.

Verifier.c

Catatan kecelakaan kerja MEMENUHI

Auditee telah memiliki catatan kecelakaan kerja dalam bentuk Buku Catatan Kecelakaan Kerja Penggergajian Kayu UD Bersama. Selama periode bulan Mei sampai dengan Juli 2015 tidak pernah terjadi kasus kecelakaan kerja (Nihil) dan untuk menekan tingkat kecelakaan kerja Auditee telah memasang rambu-rambu peringatan K3 dan telah menyiapkan peralatan K3.

Kriteria K.4.2

Pemenuhan hak hak tenaga kerja Indikator. 4.2.1

Kebebasan berserikat bagi pekerja Verifier :

Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.

MEMENUHI

Auditee merupakan industri jasa penggergajian secara perorangan dan Jumlah karyawannya hanya 9 orang, sehingga Auditee belum bisa membentuk serikat pekerja, namun Auditee telah membuat Surat Pernyataan Kebebasan Berserikat dengan Nomor: 01/BrSm/I/2015 tanggal 6 Januari 2015 yang ditandatangani oleh Direktur tentang kebebasan untuk terlibat atau membentuk serikat pekerja.

Indikator 4.2.2

Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.

Verifier :

Ketersediaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja

- Berdasarkan daftar karyawan Auditee, jumlah

karyawannya hanya 9 orang, sehingga tidak wajib membuat Peraturan Perusahaan, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator. 4.2.3

Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan) Verifier :

Pekerja yang masih di bawah umur

MEMENUHI Auditee tidak memperkerjakan tenaga di bawah umur, jumlah karyawan Auditee sebanyak 9 (sembilan) orang seluruhnya laki-laki dan tidak ada yang berusia di bawah 18 tahun.

Auditee juga telah membuat Surat Keterangan tidak mempekerjakan karyawan yang berusia di bawah 18 tahun atau di bawah umur, yang dibuat oleh Direktur nomor: 02/BrSm/1/2015 tanggal 6 Januari 2015.

2.

UD SUMBER JATI

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk (c) Industri pengolahan dan

(19)

Indikator 1.1.1:

Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a

Akte pendirian perusahaan dan

perubahan terakhir MEMENUHI

UD Sumber Jati (Auditee) tidak memiliki Akta Pendirian Perusahaan, sehubungan dengan bentuk hukum perusahaan yang dimiliki adalah perseorangan, tetapi telah memiliki Kartu Tanda

Penduduk (KTP) dengan Nomor:

3320060303820001, Atas nama: Budi Eko Sulistiyo, WNI, Tempat tanggal lahir: Jepara 03 Maret 1982, Alamat: Desa Kuwasen, RT008, RW002 Kecamatan Jepara. Identitas pada KTP, yaitu namanya telah sesuai dengan nama pemilik pada Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) yang dimiliki Auditee.

Verifier.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)atau Tanda Daftar Industri(TDI)

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil dengan nomor : 510/10/PK/III/2012 tanggal 28 Maret 2012 yang diterbitkan oleh Camat Tahunan Pemerintah Kabupaten Jepara. Penanggung jawab pada SIUP adalah Budi Eko Sulistiyo, alamat: Kecapi, RT 36, RW 07 Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara dengan barang/jasa dagangan utama adalah Penggergajian Kayu.

Data dan informasi yang tercantum pada SIUP sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan dan masih berlaku selama perusahaan masih menjalankan usahanya.

Verifier.c.

Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)

MEMENUHI Audtee memiliki dokumen Izin Gangguan (HO) yang telah sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Jepara dan telah diterbitkan

berdasarkan Keputusan Kepala Badan

Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Jepara dengan Nomor: 502.6/IG.ITU/054/2012 tanggal 01 Maret 2012.

Data yang tercantum dalam dokumen tersebut sesuai peruntukan dan bidang usahanya dan masih berlaku sampai dengan tanggal 29 Februari 2017.

Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

MEMENUHI Dokumen TDP yang dimiliki oleh Auditee dengan Nomor : 112651600054 tanggal 28 Maret 2012 dengan masa berlaku sampai dengan 27 Maret 2017 telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah mengacu pada Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Informasi yang tercantum pada TDP sesuai dengan bidang usaha dan peruntukannya.

Verifier,e.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diterbitkan oleh KPP Pratama Jepara Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I dengan nomor: 24.548.021.5-516.000, an Budi Eko Sulistiyo, Desa Kuwasen, RT008, RW002 Kecamatan Jepara, Jepara. Terdaftar tanggal 20 Agustus 2008. NPWP tersebut telah sesuai dengan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan dokumen Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan

(20)

Kayu (IUIPHHK). Verifier.f.

AMDAL/Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL)– Upaya

Pemantauan Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan

MEMENUHI Auditee telah membuat Surat Pernyataan

Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) yang dibuat pada tanggal 02 Februari 2015 dan telah disampaikan kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara dan telah diterima pada tanggal 3 Februari 2015 dengan nomor bukti penerimaan oleh BLH Nomor 10/SPPL-I/2015 dan telah di Cap basah.

Auditee juga telah memilki Rekomendasi Tentang Pengelolaan Lingkungan dari Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Jepara Nomor: 667/046/2012 tanggal 29 Februari 2012. Verifier g.

Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI Auditee telah memperoleh Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Jepara dengan Nomor: 522.3.6.2/01/IU-IPHHK/IV/2012 tanggal 16 April 2012.

Kapasitas Izin Produksi yang diberikan adalah 1.200 Meter Kubik/Tahun, dengan total investasi sebesar Rp 100.000.000, Masa berlaku IUIPHHK adalah selama perusahaan masih beroperasi. Verifier.h.

Rencana Pemenuhan Bahan

Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).

MEMENUHI Auditee telah membuat RPBBI Tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Jepara dan terdapat Tanda Terima dari petugas penerima tanggal 08 Juni 2015.

Auditee juga telah menyampaikan laporan realisasi pemenuhan bahan baku IPHHK setiap bulan kepada Kepala Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Jepara.

Indikator.1.1.2

Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

- Auditee tidak melakukan penjualan ekspor dan tidak memiliki dokumen Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK), sehingga verifier ini tidak diterapkan.

K.1.2

Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1

Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier

Dokumen pengakuan dan/atau pengenal sebagai importir

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 1.2.2.

Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Verifier

Panduan/pedoman/prosedur

pelaksanaan dan bukti

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.

(21)

pelaksanaan

sistem uji tuntas (duediligence) importir

Indikator 1.3.1.

Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok Verifier

Akte notaris pembentukan

kelompok atau dokumen

pembentukan kelompok

MEMENUHI Auditee termasuk kedalam Kelompok Usaha

Bersama (KUB) IUIPHHK Sejahtera IV yang didirikan berdasarkan Kesepakatan pada tanggal 17 April 2015 yang terdiri dari 6 (enam) anggota, yaitu 1. UD Bersama 2. UD Sumber Jati 3. UD Jati Mandiri 4. UD Andina Jati 5. CV Amin 6. UD Winda Jati

Kesepakatan yang dibuat telah ditandatangani oleh seluruh anggota dan telah diberi materai cukup.

Kriteria K2.1.

Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya Indikator 2.1.1

Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah- Verifier a.

Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli

- Auditee adalah industri jasa penggergajian kayu yang tidak melakukan pembelian bahan baku kayu, sehingga tidak terdapat dokumen jual beli ataupun kontrak suplai bahan baku, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier b.

Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

- Seluruh kayu bulat yang diterima Auditee berasal dari kayu rakyat yang dilengkapi dengan SKAU dan Nota Angkutan, bukan kayu bulat yang berasal dari hutan negara, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier c.

Berita acara serah terima kayu dan/ atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

MEMENUHI Seluruh kayu bulat yang diterima Auditee telah diperiksa oleh petugas dan telah dibuat berita acara serah terima kayu bulat (BAST) dan ditandatangani oleh pihak dari Auditee dan pemilik kayu.

Kayu bulat yang masuk juga seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah yaitu yang berasal dari hutan rakyat menggunakan Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) dan Nota Angkutan.

Verifier. d.

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah

MEMENUHI Seluruh kayu yang masuk ke penggergajian Auditee selama periode bulan Mei – Juli 2015 telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah, yaitu Surat Keterangan Asal Usul Kayu (SKAU) dan Nota Angkutan. Jumlah dokumen angkutan yang diterima sebanyak 54 set dokumen dengan jumlah batang sebanyak 2.596 batang

(22)

dengan volume 362,007 M3 dan telah sesuai dengan dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) pada periode yang sama.

Verifier. e.

Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

penerimaan bahan baku, selama periode bulan Mei - Juli 2015 Auditee tidak mempergunakan bahan baku kayu bulat yang berasal dari kayu bongkaran atau sejenisnya, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.f.

Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

penerimaan bahan baku, selama periode bulan Mei - Juli 2015 Auditee tidak mempergunakan bahan baku kayu bulat yang berasal dari kayu limbah industri, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier g.

Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu/ Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang dimiliki pemasok dan/atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

MEMENUHI Untuk penerimaan kayu bulat yang berasal dari pemasok/suplier yang belum memiliki sertifikat legalitas kayu, seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah dan dilengkapi dengan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP). Auditee juga telah memiliki prosedur pengecekan DKP dan telah menunjuk petugas penanggungjawab dalam pengecekan pemasok dan DKP.

Auditee juga telah memiliki 4 laporan pemeriksaan kepada pemasok/suplier yang menerbitkan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP) dengan hasil seluruhnya “Sesuai”.

Verifier.h.

Dokumen pendukung RPBBI

- Auditee adalah industri jasa penggergajian kayu yang tidak melakukan pembelian bahan baku kayu bulat.

Bahan baku kayu bulat yang diterima Auditee berasal dari kayu rakyat sehingga tidak memerlukan dokumen pendukung RPBBI sesuai dengan Permenhut Nomor: P.9/Menhut-II/2012 tanggal 5 Maret 2012 Tentang Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan Kayu.

Indikator 2.1.2

Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah Verifier.a.

Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. b.

Bill of Lading (B/L)

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. c. Packing List (P/L)

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

(23)

Verifier. d. Invoice

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. e. Deklarasi impor

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. f

Rekomendasi impor

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. g

Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk).

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. h.

Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis

kayu yang dibatasi

perdagangannya

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. i

Bukti penggunaan kayu impor

- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat,

Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 2.1.3.

Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu Verifier.a.

Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.

MEMENUHI Untuk penerimaan kayu bulat yang berasal dari pemasok/suplier yang belum memiliki sertifikat legalitas kayu, seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah dan dilengkapi dengan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP). Auditee juga telah memiliki prosedur pengecekan DKP dan telah menunjuk petugas penanggungjawab dalam pengecekan pemasok dan DKP.

Auditee juga telah memiliki 4 laporan pemeriksaan kepada pemasok/suplier yang menerbitkan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP) dengan hasil seluruhnya “Sesuai”.

Verifier b.

Laporanproduksi hasil olahan

MEMENUHI Untuk penerimaan kayu bulat yang berasal dari pemasok/suplier yang belum memiliki sertifikat legalitas kayu, seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah dan dilengkapi dengan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP). Auditee juga telah memiliki prosedur pengecekan DKP dan telah menunjuk petugas penanggungjawab dalam pengecekan pemasok dan DKP.

Auditee juga telah memiliki 4 laporan pemeriksaan kepada pemasok/suplier yang menerbitkan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP) dengan hasil seluruhnya “Sesuai”.

Verifier.c.

Produksi industry tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan

MEMENUHI Untuk penerimaan kayu bulat yang berasal dari pemasok/suplier yang belum memiliki sertifikat legalitas kayu, seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah dan

(24)

dilengkapi dengan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP). Auditee juga telah memiliki prosedur pengecekan DKP dan telah menunjuk petugas penanggungjawab dalam pengecekan pemasok dan DKP.

Auditee juga telah memiliki 4 laporan pemeriksaan kepada pemasok/suplier yang menerbitkan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP) dengan hasil seluruhnya “Sesuai”.

Verifier.d.

Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

- Berdasarkan dokumen penerimaan bahan baku

kayu bulat periode Mei – Juli 2015, tidak terdapat bahan baku yang berasal dari kayu lelang, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.e

Dokumen LMKB/ LMKBK dan LMHHOK

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) dan Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) Periode Mei-Juli 2015. Dokumen tersebut dibuat setiap bulan dan telah dilaporkan kepada intasi terkait yaitu UPT Penatausahaan Kayu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara.

Dokumen LMKB dan LMHHOK yang dimiliki Auditee telah sesuai dengan dokumen pendukung lainnya yaitu dokumen penerimaan kayu bulat berupa SKAU dan Nota Angkutan, Laporan Produksi, dokumen pengiriman kayu gergajian berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO). Indikator 2.1.4

Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga).

Verifier a

Dokumen S - LK atau DKP

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier .b

Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Verifier .c

Berita acara serah terima kayu yang dijasakan

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier.d

Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier.e

Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa

- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Kriteria. K.3.1

Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator. 3.1.1.

Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

(25)

Verifier

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

MEMENUHI Seluruh kayu gergajian yang dikirim Auditee selain

untuk pengiriman yang digunakan untuk

pemakaian sendiri, telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO) yang dilampiri dengan Daftar Kayu Olahan (DKO). FA-KO diterbitkan oleh penerbit FA-KO yang merupakan pemegang Kartu Tenaga Teknis PHPL PKG-J yaitu Saudara Murtadlo, nomor register 00520-8/PKG-J/XIV/2013 dan masa berlaku kartu sampai dengan 12 Maret 2016.

Kriteria K.3.2.

Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor Indikator 3.2.1

Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Verifier .a

Produk hasil olahan kayu yang diekspor

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier. b.

PEB

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier. c.

Packing list

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier.d.

Invoice

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier e.

B/L

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier .f.

Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

(26)

Verifier. g.

Hasil verifikasi teknis (laporan surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier h.

Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier. i.

Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis

kayu yang di batasi

perdagangannya

- Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen

LMHHOK periode bulan Mei-Jui 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Indikator 3.3.1.

Implementasi Tanda V - Legal Verifier

Tanda V – Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan

- Berdasarkan Peraturan Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 tanggal 22 Desember 2014 pasal 11 ayat 11 : yang wajib menerapkan penandaan tanda V-Legal adalah bagi pemegang izin yang telah memperoleh S-LK atau S-PHPL. Auditee merupakan pemegang IUIPHHK yang baru dilakukan verifikasi awal secara kelompok dalam rangka memperoleh S-LK, sehingga Auditee belum berkewajiban untuk menerapkan penandaan tanda V-Legal pada kayu maupun produk kayunya, sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.

Kriteria K.4.1.

Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja Indikator 4.1.1

Prosedur dan implementasi K3 Verifier a.

Pedoman/ prosedur K3

MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan, dan untuk mendukung terlaksananya program K3, Auditee juga telah memiliki penanggungjawab K3 berdasarkan Surat Penunjukan penanggungjawab K3 yang ditanda

tangani oleh Direktur dengan nomor :

05/SJ/I/2015 tanggal 6 Januari 2015. Verifier.b.

Implementasi K3

MEMENUHI

Auditee telah mengimplementasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di dalam menjalankan kegiatan usahanya, dengan cara membuat jalur evakuasi dan titik berkumpul yang di tempel di

tempat terbuka dengan jelas sehingga

memudahkan karyawan apabila suatu saat terjadi bencana.

Auditee juga telah menyediakan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, seperti Kotak P3K, APAR, Hidrant, Alat Pelindung Diri (APD),

(27)

seperti masker dan sarung tangan.

Verifier.c

Catatan kecelakaan kerja MEMENUHI

Auditee telah memiliki catatan kecelakaan kerja dalam bentuk Buku Catatan Kecelakaan Kerja. Selama periode bulan Mei sampai dengan Juli 2015 telah terjadi 1 (satu) kali kejadian kecelakaan kerja yang menimpa Saudara Suryadi, akibat tertimpa kayu. Korban telah dirujuk ke klinik 24 jam dan telah menerima pengobatan dan seluruh biaya berobat akibat kecelakaan kerja dibayar oleh Auditee.

Untuk menekan tingkat kecelakaan kerja Auditee telah memasang rambu-rambu peringatan K3 dan telah menyiapkan peralatan K3

Kriteria K.4.2

Pemenuhan hak hak tenaga kerja Indikator. 4.2.1

Kebebasan berserikat bagi pekerja Verifier :

Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.

MEMENUHI

Auditee merupakan industri jasa penggergajian secara perorangan dan Jumlah karyawannya hanya 9 orang, sehingga belum bisa membentuk serikat pekerja. Tetapi Auditee telah membuat Surat Pernyataan Kebebasan Berserikat dengan Nomor: 01/SJ/I/2015 tanggal 6 Januari 2015 yang ditandatangani oleh Direktur tentang kebebasan untuk terlibat atau membentuk serikat pekerja.

Indikator 4.2.2

Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.

Verifier :

Ketersediaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja

- Berdasarkan daftar karyawan Auditee, jumlah

karyawannya hanya 9 orang, sehingga tidak wajib membuat Peraturan Perusahaan, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator. 4.2.3

Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan) Verifier :

Pekerja yang masih di bawah umur

MEMENUHI Auditee tidak memperkerjakan tenaga di bawah umur, jumlah karyawan Auditee sebanyak 9 (sembilan) orang seluruhnya laki-laki dan tidak ada yang berusia di bawah 18 tahun.

Auditee juga telah membuat Surat Keterangan tidak mempekerjakan karyawan yang berusia di bawah 18 tahun atau di bawah umur, yang dibuat oleh Direktur nomor: 02/SJ/1/2015 tanggal 6 Januari 2015.

(28)

3.

UD WINDA JATI

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk (e) Industri pengolahan dan

(f) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1:

Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a

Akte pendirian perusahaan dan

perubahan terakhir MEMENUHI

UD WINDA JATI (Auditee) tidak memiliki Akta Pendirian Perusahaan, sehubungan dengan bentuk hukum perusahaan yang dimiliki adalah perseorangan, tetapi telah memiliki Kartu Tanda

Penduduk (KTP) dengan Nomor:

3320070505750013, Atas nama: Iksan, WNI, tempat tanggal lahir: Jepara 05 Mei 1975, Alamat: Desa Plajan, RT009, RW001 Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Identitas pada KTP, yaitu namanya telah sesuai dengan nama pemilik pada Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) yang dimiliki Auditee.

Verifier.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)atau Tanda Daftar Industri(TDI)

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil dengan nomor : 502.7.1/084/XI/SIUP/2013 tanggal 29 November 2013 yang diterbitkan oleh Camat Bangsri Pemerintah Kabupaten Jepara. Penanggung jawab pada SIUP adalah Saudara IKSAN, alamat perusahaan: Desa Guyangan, RT.01 RW.11 Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dengan

barang/jasa dagangan utama adalah

Penggergajian Kayu

Data dan informasi yang tercantum pada SIUP sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan dan masih berlaku selama perusahaan masih menjalankan usahanya.

Verifier.c.

Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)

MEMENUHI Audtee memiliki dokumen Izin Gangguan (HO) yang telah sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Jepara dan telah diterbitkan oleh Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah

Kabupaten Jepara dengan Nomor:

502.6/IG.ITU/265/2013 tanggal 20 November 2013. Data yang tercantum dalam dokumen tersebut sesuai peruntukan dan bidang usahanya dan masih berlaku sampai dengan tanggal 19 November 2018.

Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

MEMENUHI Dokumen TDP yang dimiliki oleh Auditee dengan Nomor : 1126160000084 tanggal 29 November 2013 dengan masa berlaku sampai dengan 29 November 2018 telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah mengacu pada Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Informasi yang tercantum pada TDP sesuai dengan bidang usaha dan peruntukannya.

(29)

Verifier,e.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diterbitkan oleh KPP Pratama Jepara Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I dengan nomor: 24.859.929.2-516.000, an Iksan, alamat : Plajan, Sedampyak RT.009 RW.001 Plajan Sedampyak, Pakis Aji, Jepara. Terdaftar tanggal 18 Desember 2008. NPWP tersebut telah sesuai dengan dokumen Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK).

Verifier.f.

AMDAL/Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL)– Upaya

Pemantauan Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan

MEMENUHI Auditee telah membuat Surat Pernyataan

Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) yang dibuat pada tanggal 10 Februari 2015 dan telah disampaikan kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara dan telah diterima pada tanggal 13 Februari 2015 dengan nomor bukti penerimaan oleh BLH Nomor 34/SPPL/2015 dan telah di Cap basah.

Auditee juga telah memilki Rekomendasi Tentang Pengelolaan Lingkungan dari Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Jepara Nomor: 667/213/2013 tanggal 20 November 2013. Verifier g.

Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI Auditee telah memperoleh Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Jepara dengan Nomor: 522.3.6.2/18/IU-IPHHK/XI/2013 tanggal 19 November 2013.

Kapasitas Izin Produksi yang diberikan adalah 1.800 Meter Kubik/Tahun, dengan total investasi sebesar Rp 125.000.000, Masa berlaku IUIPHHK adalah selama perusahaan masih beroperasi. Verifier.h.

Rencana Pemenuhan Bahan

Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).

MEMENUHI Auditee telah membuat RPBBI Tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Jepara dan terdapat Tanda Terima dari petugas penerima tanggal 05 Mei 2015.

Auditee juga telah menyampaikan laporan realisasi pemenuhan bahan baku IPHHK setiap bulan kepada Kepala Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Jepara.

Indikator.1.1.2

Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

- Auditee tidak melakukan penjualan ekspor dan tidak memiliki dokumen Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK), sehingga verifier ini tidak diterapkan.

K.1.2

Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1

Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier

Dokumen pengakuan dan/atau

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dengan adanya buku pedoman pelayanan Unit Kamar Oparasi ini diharapkan dapat menjadi penilaian tentang pelayanan medic yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang dan setiap

aeruginosa dengan antibiotik lain sangat rendah yaitu kurang dari 10%, hal ini disebabkan oleh bakteri ini memiliki sifat yang instrinsik resisten

Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, sejak tahun 2005 telah diupayakan untuk

Kombinasi tiga jenis bioaktivator dan tiga jenis bahan dasar limbah organik menghasilkan Pupuk Organik Cair dengan kualitas yang baik dan memenuhi karakteristik

pendidikan dasar (SD) dan menengah (SMP) baik negeri maupun swasta telah menyita perhatian banyak pihak, bahkan menjadi polemik pro kontra di tengah

Tässä alaluvussa pohdin sitä, mikä yhteys tutkittavieni slangim käytöllä on siihen, et- tä he pitävät itseään itähelsinkiläisinä. Toisin kuin edellisessä alaluvussa,

Apabila field ini berhasil maka dapat berlanjut ke data berikutnya yaitu data korban, kendaraan penyebab, data korban, kendaraan penyebab dan terlibat, merupakan detil dari