PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SGW (SMALL GROUP
WORK) PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(TIK) SISWA KELAS XI SMA PGRI 1 PADANG
Sutria Nelli
1, Dra. Gusmaweti, M.Si
2, Yusri Wahyuni, M.Pd
31
Program Studi Pendidikan Biologi
2Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta
Email :
SutriaNelli@ymail.com
ABSTRACT
This research is background about the students result of class XI SMA PGRI 1 Padang still be
low. One of the factor is caused by the student can not understand about the learning material
that conveyed by teacher, they do not give attention while the teacher was explaining about the
learning material and most of student talk with each other or their seatmate. Because of that the
teacher use cooperative learning model that is Small Group Work to motivate student so that
more be active in learning process. The purpose of this research is to know about the result of
student learning in TIK that used cooperative learning model type Small Group Work on
cognitive is better than the result of student learning that used convensional in student class XI
SMA PGRI 1 Padang. This research used experiment research with all population of student
class XI SMA PGRI 1 Padang. Technique to determine sample is using purposive sampling
technique it is determine average mark almost same with class XI IPA and then to determine the
experimental class and control class it is doing by random so that the writer can class XI IPA 2
as the experimental class and class XI IPA 3 as control class. The result of student learning is
gotten by the final test such as objective 25 questions and doing t-test so it gets t
count= 2,772 and
t
table= 1,671 because t
count> t
tableso declining H
0and accepting H
1.It concludes that the result of
student learning in TIK the student who used cooperative learning model type Small Group Work
is better than the result of student learning that used conventional learning in student class XI
SMA PGRI 1 Padang.
Keyword:
Cooperative Learning Model Type Small Group Work, the result of
Learning Process, The Experimental Research
A. PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya merupakan
faktor
yang
mempengaruhi
dalam
pengembangan sumber daya manusia, dan
merupakan suatu upaya menghasilkan kualitas
bangsa yang memiliki keahlian keterampilan dan
penanaman sikap positif kepada anak didik.
Tujuan
pendidikan
adalah
untuk
mengembangkan potensi anak didik menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, kreatif, mandiri dan
bertanggung
jawab.
Pendidikan
selalu
mengupayakan kehidupan manusia ke arah yang
lebih baik dan diperlukan untuk kehidupan di
masa yang akan datang.
Pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting dan mendasar dalam proses
peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan
kualitas pendidikan merupakan suatu proses
yang terintegrasi dengan peningkatan sumber
daya itu sendiri dan tujuan pendidikan
merupakan suatu komponen sistem yang
menempati kedudukan dan fungsi sentral”.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 6-8
April 2015 dan wawancara yang dilakukan
dengan guru mata pelajaran TIK serta beberapa
orang siswa. hasilnya menunjukkan bahwa di
SMA PGRI 1 Padang kelas XI dalam proses
pembelajaran siswa kurang memahami materi
TIK yang diberikan oleh guru dan pencapaian
hasil belajar siswa masih tergolong rendah.
Karena siswa masih tergantung pada penjelasan
dari guru, dan kebanyakan siswa pun tidak
mendengarkan saat guru menjelaskan materi
pelajaran.
Keadaan tersebut berdampak pada hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) kelas XI SMA
PGRI 1 Padang yang terdfatar pada tahun
pelajaran 2014/2015 seperti terlihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 1: Persentase Nilai Ulangan Harian
TIK Semester I Siswa Kelas XI
SMA PGRI 1 Padang Tahun Ajaran
2014/2015
Kelass
Jumlah
Siswa
KKM
(<75)
KKM
(≥75)
XI IPA 1
XI IPA 2
XI IPA 3
XI IPA 4
XI IPS.1
XI IPS.2
31 orang
31 orang
31 orang
31 orang
28 orang
28 orang
12
17
20
14
14
15
19
14
11
17
14
13
XI IPS.3
XI IPS.4
XI IPS 5
28 orang
28 orang
28 orang
16
19
19
12
9
9
Jumlah
264 orang 146
118
Persentase 100%
55,2 %
44,7 %
Sumber: Guru TIK SMA PGRI 1 Padang
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
persentase nilai ulangan harian TIK siswa kelas
XI SMA PGRI 1 Padang tahun pelajaran
2014/2015 masih rendah dan masih banyak
siswa
memiliki
nilai
dibawah
Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan
oleh SMA PGRI 1 Padang untuk mata pelajaran
TIK yaitu 75 .
Untuk mengatasi masalah di atas, guru
sebagai salah satu faktor keberhasilan siswa
harus mampu merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya agar
dapat terwujud proses pembelajaran yang
maksimal, salah satu menyelesaikan masalah ini
adalah dengan menerapkan model mengajar
yang sesuai dan tepat. Model yang dapat
digunakan guru untuk membuat siswa lebih
mengerti dengan pelajaran yang diberikan
adalah
dengan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Small Group Work.
Berdasarkan
pendapat
diatas
pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Small Group Work untuk dapat
mengatasi permasalahan pada siswa. Model
pembelajaran kooperatif tipe Small Group Work
merupakan model penyampaian materi ajar
dengan cara dalam group (kelompok) dan
jaringannya, sehingga titik keberhasilannya
ditentukan oleh group dan cara kerja group itu
sendiri.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Small Group Work Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Siswa Kelas XI SMA PGRI 1 Padang”.
Tuhuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah hasil belajar TIK siswa yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Small Group Work pada ranah kognitif lebih
baik dari hasil belajar TIK siswa yang
menerapkan pembelajaran konvensional pada
siswa kelas XI SMA PGRI 1 Padang.
B. METODELOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen.
Menurut
Sugiyono
(2014:72)
mengemukakan “Metode penelitian eksperimen
merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatmen (perlakuan)
tertentu”.
Penelitian ini dilakukan terhadap dua
kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kelas eksperimen merupakan kelas yang
pembelajarannya
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe Small Group Work,
sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang
pembelajarannya
dengan
menerapkan
pembe
lajaran konvensional.
Populasi yang
dipilih dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI di SMA PGRI 1 Padang.
Sedangkan yang menjadi kelas sampel
adalah siswa kelas XI IPA 2 dan siswa kelas
XI IPA 3. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah Purposive Sampling.
Teknik
purposive
sampling
yaitu
teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Dalam
prosedur
penelitian kelas
ekpserimen,
penulis
menggunakan
3
prosedur penelitian sebagai berikut:
1.
Tahap Persiapan
a.
Menentukan tempat penelitian
b.
Menentukan popoulasi dan sampel
serta menetapkan kelas eksperimen
dan kelas kontrol
c.
Mempersiapkan
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d.
Mempersiapkan bahan ajar sesuai
dengan materi TIK
e.
Mempersiapkan tes untuk penilaian
hasil belajar dalam penelitian
2.
Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan
proses
pembelajaran
selama 6 kali pertemuan dengan indikator
pembelajaran sebagai berikut:
a.
Mengenal Internet
b.
Sejarah internet
c.
Menjelaskan fungsi perangkat
keras untuk akses internet.
d.
Mendefenisikan jenis-jenis pada
jaringan.
e.
Menjelaskan
komponen-komponen jaringan.
f.
Menguraikan topologi jaringan.
g.
Mendefenisikan
arsitektur
jaringan.
h.
Menjelaskan cara akses internet.
3.
Tahap Penyelesaian
Pada tahap akhir yang akan dilakukan
peneliti adalah :
a.
Mengadakan tes hasil belajar
pada ke dua kelas sampel
b.
Mengolah data dari ke dua kelas
sampel
Instrumen
penelitian
adalah
alat
pengumpul data. Pada penelitian ini alat yang
digunakan adalah tes hasil belajar siswa yang
diberikan pada akhir pembelajaran dengan
validitas isi. Validasi dalam penelitian ini yaitu:
tes soal objektif
siswa dengan kisi-kisi soal
tes yang telah dibuat.
Teknik analisis data yang digunakan
yaitu:
a. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas untuk bisa
melihat apakah data sampel berdistribusi normal
atau tidak menjadi syarat untuk menentukan
jenis statistika apa yang dipakai dalam analisis
lebih lanjut. Uji normalitas yang digunakan
adalah uji Kolmogorov-Sminov Test, dengan
SPSS versi 15. Dalam uji normalitas akan diuji
hipotesis bahwa data hasil belajar kedua kelas
sampel berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas
Uji
homogenitas
bertujuan
untuk
melihat apakah sampel mempunyai variansi
homogen
atau
tidak.
Untuk
mengujinya
dilakukan uji F dengan menggunakan SPSS
versi 15.
c. Uji Hipotesis
Uji
hipotesis
bertujuan
untuk
menentukan apakah terdapat perbedaan hasil
dari kedua kelompok sampel tersebut. Uji
hipotesis ini diketahui dengan melakukan uji t,
dengan SPSS versi 15.
H
0: μ
1= μ
2: Hasil belajar TIK yang menerapkan
model pembelajaran kooperatif
tipe Small Group Work pada
ranah kognitif sama baiknya
dengan hasil belajar TIK siswa
yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
H
1: μ
1> μ
2: Hasil belajar TIK yang menerapkan
model pembelajaran kooperatif
tipe Small Group Work pada
ranah kognitif lebih baik dari hasil
belajar
TIK
siswa
yang
menggunakan
pembelajaran
konvensional.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
Data dalam penelitian ini didapat dari
hasil belajar siswa yang diperoleh setelah tes
akhir hasil belajar dilaksanakan pada kedua
kelas sampel. Tes yang digunakan berbentuk
objektif, sebelum dilakukan tes maka soal di uji
cobakan terlebih dahulu pada kelas yang bukan
sampel yaitu pada kelas XI SMA PGRI 4
Padang Kec. Koto Tangah. Agar mendapat soal
yang lebih valid, jumlah soal yang diujicobakan
sebanyak 30 soal dengan jumlah siswa 26 orang.
Dari hasil uji coba didapatkan soal yang valid
sebanyak 25 soal.
1. Validitas
Teknik yang digunakan dalam menghitung
validitas tes soal dalam penelitian dengan cara
mencari validitas soal dari hasil uji coba yang
telah dilakukan. Perhitungan validitas tes dapat
dilihat pada lampiran 15.
Perhitungan validitas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Tabel 9. Validitas Uji Coba
Kriteria
Keterangan
Jumlah
Soal
0,40 < DP
Butir
Sangat
Baik
4 Soal
0,30 < D ≤ 0,40
Butir Baik
15 Soal
0,20 < D ≤ 0,30
Butir Cukup
6 Soal
D ≤ 0,20
Butur Jelek
5 Soal
Pada tabel diatas perhitungan validitas uji
coba yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil
perhitungan kriteria sangat baik 4 soal, baik 15
soal, cukup 6 soal, dan jelek 5 soal. Untuk lebih
jelas dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 22.
2.
Indeks Kesukaran Soal
Berdasarkan hasil uji coba soal yang
dilaksanakan maka dialakukan perhitungan
tingkat kesukaran soal. Berdasarkan kriteria
tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada
lampiran 14. Perhitungan kriteria kesukaran soal
dapat disimpulkan sebagai berikut
Tabel 10. Indeks Kesukaran Soal
Kriteria
Keterangan
Jumlah
Soal
P ≤ 0,25
Sukar
-
0,25 ≤ P ≤ 0,75
Sedang
30 soal
0,75 > P
Mudah
-
Pada tabel perhitungan Indeks Kesukaran
Soal yang telah dilakukan maka diperoleh hasil
perhitungan kesukaran soal dengan kriteria
sedang sebanyak 30 soal dengan rentang nilai
0,25 ≤ P ≤ 0,75. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada lampiran 14 halaman 119.
3. Daya Pembeda Soal
Berdasarkan hasil uji coba soal yang
dilaksanakan
maka
analisis
soal
dengan
menghitung
kriteria daya pembeda
soal.
Berdasarkan perhitungan daya beda soal dapat
dilihat pada lampiran 15. Perhitungan daya
pembeda soal dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Tabel 11. Daya Pembeda Soal
Kriteria
Keterangan
Jumlah
Soal
0,40 < DP
Soal diterima
25 soal
0,30 < D ≤ 0,40
Diterima tapi
diperbaiki
-
0,20 < D ≤ 0,30
Diperbaiki
-
D ≤ 0,20
Dibuang
5 soal
Berdasarkan tabel diatas terlihat daya
pembeda soal memiliki kriteria soal diterima 25
soal, diterima tapi diperbaiki (tidak ada),
diperbaiki (tidak ada) dan dibuang 5 soal. Maka
soal ditrima sebanyak 25 soal. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 125.
4. Reliabilitas Tes
Berdasarkan uji coba tes yang telah
dilakukan dengan menggunakan rumus KR20
Ratumanan (2006:34) maka hasil reliabilitas soal
yang diperoleh adalah 0,80, berdasarkan kriteria
reliabilitas nilai 0,80 menunjukkan reliabilitas
soal dengan korelasi tinggi. Hasil reliabilitas
soal dapat dilihat pada lampiran 17 halaman
126.
Setelah dilaksanakan uji coba soal dan
perhitungan validitas, indeks kesukaran, daya
pembeda soal dan reliabilitas maka dari 30 soal
yang telah diuji cobakan di SMA PGRI 4
Padang, maka penulis mengambil 25 soal,
karena soal-soal tersebut memiliki kriteria
cukup dan tinggi yang akan digunakan dalam
pengambilan instrumen data sampel tes hasil
belajar di SMA PGRI 4 Padang. Soal tes akhir
dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 128.
a.
Analisa Data
Analisa data dilakukan secara berurutan,
mulai dari nilai kelas eksperimen, kelas kontrol,
dan uji normalitas, uji homogenitas dan uji
hipotesis.
1. Uji Normalitas (Kolmogrov-Smirnov)
Uji Normalitas tes akhir pada kedua kelas
sampel didapatkan nilai sig dengan taraf nyata
0,05 seperti pada tabel di bawah ini:
Uji Normalitas (Kolmogrov-Smirnov)
Kelas Nilai rata-rata α
Sig Analisis keterangan
Eksperimen 78,58 0,05
0,643
Sig > 0,05 Normal
Kontrol 68,90 0,588
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai
signifikan kelas eksperimen dan kontrol yaitu
0,710. Nilai sig yang didapatkan 0,710> 0,05
berarti H
0diterima dan dapat disimpulkan kedua
kelas bervariansi homogen. (lampiran 25)
2. Uji Homogenitas (One Way ANOVA
)
Uji homogenitas kedua sampel dilakukan
untuk mengetahui kedua sampel bervariansi
homogen atau tidak, maka dilakukan uji F
dengan kriteria penilaian jika Sig > 0,05 maka
H
1diterima dan jika Sig < 0,05 H
0ditolak
.
Uji Homogenitas (One Way ANOVA
)
Kelas Nilai rata-rata
α
Sig Analisis Keterangan
Eksperimen 78,58
0,05 0,710 Sig > 0,05 Homogen Kontrol 68,90
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai
signifikan kelas eksperimen dan kontrol yaitu
0,710. Nilai sig yang didapatkan 0,710> 0,05
berarti H
0diterima dan dapat disimpulkan kedua
kelas bervariansi homogen. (lampiran 26)
3. Uji Hipotesis
Hasil uji normalitas dan uji homogenitas
kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan
bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol
terdistribusi normal dan memiliki varian yang
homogen. Untuk pengujian hipotesis digunakan
uji t. Nilai t
hitungdidapatkan dari tabel
Independent samples t test yaitu 2,772.
Uji Hipotesis
Kelas α Thitung Ttabel Analisis Kesimpulan
Eksperimen Kontrol 0,05 2,772 1,671 Thitung > Ttabel Hipotesis diterima