1.1. Latar Belakang Masalah
Isu lingkungan bukan lagi merupakan suatu isu yang baru. Persoalan lingkungan semakin menarik untuk dikaji seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi global dunia. Oleh karena, itu untuk menyikapi hal ini dibutuhkan akuntansi lingkungan bagi perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil. Tujuan nya adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi mereka yang memerlukan atau dapat menggunakannya. Keberhasilan akuntansi lingkungan tidak hanya tergantung pada ketepatan dalam menggolongkan semua biaya-biaya yang dibuat perusahaan, akan tetapi kemampuan dan keakuratan data akuntansi perusahaan dalam menekan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktifitas perusahaan.
Lingkungan adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia (Emil Salim).
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada disekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Untuk itu lingkungan sangat perlu untuk kita lestarikan karena lingkungan merupakan dibagian yang sangat penting dalam kehidupan baik untuk pribadi, keluarga, masyarakat, perusahaan, pemerintah maupun dunia. Lingkungan yang baik dalam arti lingkungan yang bersih, terawat, sehat bisa membawa dampak positif bagi masyarakat. Namun di era globalisasi ini tentunya sulit untuk menemukan lingkungan yang seperti itu, lingkungan tersebut hanya dapat ditemukan di daerah yang belum terjamah teknologi seperti daerah yang jauh dari perkotaan atau daerah yang jauh dari sebuah perusahaan terutama perusahaan yang hasil usahanya memungkinkan menyisahkan limbah.
Limbah yaitu gabungan cairan atau sampah yang terbawa air dari tempat tinggal, kantor, bangunan perdagangan, industry, serta air tanah, air permukaan, dan air hujan yang mungkin ada (Tchobanoglous & Elliassen, 1979).
Hubungannya antara akuntansi dengan upaya mengelola limbah perusahaan, yaitu akuntansi lingkungan. Latar belakang pentingnya akuntansi lingkungan pada dasarnya menuntut kesadaran penuh perusahaan-perusahaan maupun organisasi lainnya yang telah mengambil manfaat dari lingkungan. Manfaat yang diambil ternyata telah berdampak pada maju dan berkembangnya bisnis perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan-perusahaan atau organisasi lainnya agar dapat meningkatkan usaha dalam mempertimbangkan konservasi lingkungan secara berkelanjutan.
Konsep akuntansi lingkungan sebenarnya sudah mulai berkembang sejak tahun 1970-an di Eropa. Pesatnya perkembangan konsep ini didasarkan pada banyaknya tekanan dan lembaga-lembaga bukan pemerintah (non-government), serta meningkatnya kesadaran lingkungan dikalangan masyarakat
luas yang mendesak agar perusahaan-perusahaan menerapkan pengelolaan lingkungan bukan hanya kegiatan industry demi bisnis saja. Namun sampai dengan pertengahan tahun1990-an konsep atau kata ini tidak banyak terdengar termasuk di Jepang. Pada tahun 1999 Badan Lingkungan Hidup Jepang (The Environmental Agency) yang kemudian berubah menjadi Kementerian
akuntansi internasional (the international accounting standards committee / IASC) mengembangkan konsep tentang prinsip-prinsip akuntansi internasional. Termasuk didalamnya akuntansi lingkungan dan audit hak-hak azasi manusia. Disamping itu, standar industri juga semakin berkembang dan auditor terkenal seperti The American Instirute of Certified Public Auditors (AICPA) mengeluarkan prinsip-prinsip universal tentang audit lingkungan (environmental audits) (Arfan Ikhsan, 2008 ; Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya).
Oleh sebab itu penulis menganggap topik ini menarik untuk diteliti. Akuntansi lingkungan ini merupakan bidang ilmu akuntansi yang berfungsi dan mengidentifikasikan, mengukur, menilai, dan melaporkan akuntansi biaya lingkungan (Mathew dan Parrerra, 1996).
perusahaan tambang membutuhkan akuntansi lingkungan untuk mengelola biaya limbah tambang tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mencoba mengungkapkan kesesuaian akuntansi lingkungan pada perusahaan tambang (PT Timah) terhadap lingkungan serta kesesuaiannya pada PSAK.
Peneliti akan mencoba mengidentifikasi semua yang berkaitan dengan akuntansi lingkungan pada PT Timah (Persero) Tbk pada tahun 2016. Langkah selanjutnya yaitu menyesuaikan dan melaporkan mengenai biaya lingkungan terkait semua biaya akuntansi lingkungan mencakup biaya pasca tambang dan biaya reklamasi lingkungan tambang tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA PT TIMAH (PERSRO) TBK TAHUN 2016”.
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu penelitian mengacu pada PSAK no. 01 (Revisi 2009) paragraf 7, 12 dan 16 serta PSAK no. 33 (Revisi 2011) paragraf 13 yang di lakukan di salah satu perusahaan tambang yaitu PT Timah (Persero) Tbk, namun hanya berbatas dan berfokus pada divisi akuntansi serta pada bagian divisi unit kerja K3LH.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui akuntansi lingkungan pada perusahaan tambang (PT Timah) telah sesuai dengan PSAK no. 01 (Revisi 2009) paragraf 7, 12, dan 16 serta PSAK no. 33 (Revisi 2011) paragraf 13.
1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoritis
1.5.2. Manfaat Praktis a) Bagi Peneliti
Menambah ilmu dan wawasan yang sangat berguna bagi masa depan peneliti serta menjadikannya referensi untuk penelitian selanjutnya. Dengan meneliti secara langsung dapat membuat peneliti mamahami lebih dari hanya sekedar teori. Peneliti dapat membandingkan apakah hasil yang diteliti telah sesuai dengan teori yang selama ini didapat di bangku kuliah atau belum sesuai.
b) Bagi Perusahaan
c) Bagi Pemerintah
Membantu pemerintah mengurangi pencemaran lingkungan. Mencegah dan mengolah limbah dengan akuntansi lingkungan agar tidak terjadi pencemaran yang akan mengganggu masyarakat di sekitar area pertambangan. Serta menjadi bahan evaluasi mengenai penaganan limbah hasil tambang oleh perusahaan.
d) Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penanganan limbah tambang yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan di area pertambangan. Serta menambah wawasan masyarakat terkait limbah tambang dan penanganan nya untuk mengurangi pencemaran limbah tambang apabila terjadi di lingkungan sekitar area pertambangan.
1.6. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori yang beraitan dengan penelitian ini, yang terdiri dari beberapa sub bab yang membahas tentang : Akuntansi, Akuntansi Lingkungan, Perusahaan Tambang, Limbah Tambang (Tailing), Lingkungan Hidup.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Berisi uraian tentang lokasi penelitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data termasuk prosedur analisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian.
BAB IV : ANALISA DATA
Merupakan hasil dari penelitian yang menguraikan gambaran umum objek penelitian dan analisis data.
BAB V : KESIMPULAN dan SARAN