ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI
LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT DI
INDONESIA
Dr. Ana Sopanah, SE., M.Si., Ak., CA., CMA
NI MADE FIERA LIDYA NIRMALA 201622018152829
ABDUL HANNAN FIRDAUS 212622018253815
LATAR
BELAKANG
Pencemaran lingkungan di indonesia sudah mencapai pada tahap mengkhawatirkan. Lingkungan ini semakin tercemari oleh limbah yang dihasilkan dari aktivitas industri dari pabrik, rumah sakit dan hotel. Hal inilah yang selanjutnya menjadi dorongan pembentukan Asosiasi Pengendalian Pencemaran Lingkungan (APPLI) pada tanggal 10 Desember 2008. Rumah sakit yang merupakan organisasi yang harus dapat memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat, sudah sepantasnya mengendalikan limbahnya yang justru akan berdampak pada penyebaran wabah penyakit. Menciptakan lingkungan yang sehat seharusnya menjadi salah satu misi organisasi yang bergerak di bidang kesehatan. Sehingga penerapan dan manajemen lingkungan menjadi tuntutan penting yang harus dilakukan.
Rumusan Masalah
Apa saja kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh rumah sakit dalam upaya untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat kegiatan operasional rumah sakit?
01
02 Kenapa menerapkan akuntansi lingkungan pada rumah sakit sangat penting?
03 Bagaimana cara meningkatkan kinerja akuntansi lingkungan di rumah sakit agar bisa berjalan dengan baik?
04 Bagaimana pertanggungjawaban sosial pihak rumah sakit terhadap masyarakat terkait dengan pengelolaan limbah?
Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh rumah sakit dalam upaya untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat kegiatan operasional rumah sakit.
01
02 Untuk mengetahui pentingnya penerapan akuntansi lingkungan pada rumah sakit.
03 Untuk mengetahui cara meningkatkan kinerja akuntansi lingkungan di rumah sakit.
04 Untuk mengetahui pertanggungjawaban sosial pihak rumah sakit terhadap masyarakat terkait dengan pengelolaan limbah.
Pengertian Lingkungan
Pengertian Akuntansi Lingkungan
Tujuan Penerapan Akuntansi Lingkungan
Menurut Undang Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Akuntansi lingkungan didefinisikan sebagai pencegahan, pengurangan dan atau penghindaran dampak terhadap lingkungan, bergerak dari kesempatan, dimulai dari perbaikan kembali kejadian-kejadian yang menimbulkan bencana atas kegiatan-kegiatan tersebut. (Arfan Ikhsan, 2008:14).
Tujuan akuntansi lingkungan adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi mereka yang memerlukan atau dapat menggunakannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi dan Peranan Akuntansi Lingkungan
Tahapan Perlakuan Alokasi Biaya Lingkungan
Pengertian Biaya Lingkungan
Fungsi dan peran tersebut dibagi kedalam dua bentuk. Fungsi pertama disebut dengan fungsi internal dan fungsi kedua disebut fungsi eksternal (Arfan Ikhsan, 2009:32).
Sebelum mengalokasikan pembiayaan untuk pengelolaan dampak lingkungan seperti pengelolaan limbah perusahaan perlu merencanakan tahap pencatatan pembiayaan tersebut, diantaranya adalah, identifikasi, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
Biaya lingkungan adalah dampak, baik moneter atau non-moneter yang terjadi oleh hasil aktivitas perusahaan yang berpengaruh pada kualitas lingkungan (Arfan Ikhsan, 2009:82).
TINJAUAN PUSTAKA
Corporate Social Responsibility (CSR)
Limbah Rumah Sakit
Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai tanggung jawab sosial suatu perusahaan kepada para stakeholders, terutama komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah kerja operasinya (Hamdani, 2016: 170).
Pengertian limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan Rumah Sakit dalam bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas yang dapat mengandung mikroorganisme patogen bersifat infeksius, bahan kimia beracun, dan sebagian bersifat radioaktif (Depkes, 2006).
TINJAUAN PUSTAKA
Pendekatan Penelitian
Sumber Data
Jenis analisis yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan mendalami suatu kasus tertentu secara lebih mendalam dengan melibatkan pengumpulan dari berbagai sumber informasi terkait. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggali informasi secara terperinci serta mendalam dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan informasi.
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dengan melakukan kajian pustaka seperti jurnal, makalah ilmiah, hasil penelitian dan sebagainya. Data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian adalah jurnal yang memuat teori yang akurat dan relevan dengan penelitian yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilengkapi dengan data atau pendapat para pakar dalam literatur tersebut, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, makalah ilmiah dan hasil dari penelitian terdahulu.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit Di Indonesia
Rumah sakit paru jember dalam melaksanakan kegiatan pengolahan limbah mengacu pada standar operasional prosedur rumah sakit paru jember dan berada dalam pengawasan dinas kesehatan. Pengolahan limbah dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan wilayah rumah sakit yang sehat agar tidak menjadi sumber penularan rumah sakit. Kegiatan pengelolaan limbah pada rumah sakit paru jember dibagi atas pengelolaan limbah cair melalui IPAL, pengolahan limbah padat melalui mesin incinerator dan limbah sampah non medis dilakukan pengangkutan oleh dinas pekerjaan umum.
Biaya- biaya yang timbul selama kegiatan pengelolaan limbah terdiri atas biaya pemeliharaan. Biaya pengelolaan dan biaya pemeriksaan. Biaya tersebut merupakan biaya yang timbul atas kegiatan transaksi selama proses pengolahan limbah, sebagai bentuk perlindungan dan penyehatan terhadap lingkungan. Karena belum adanya standar yang mengatur mengenai pelaporan biaya lingkungan maka rumah sakit paru jember melaporkan dan mengklasifikasi biaya berdasarkan kebijakan rumah sakit.
Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit Paru Jember
Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit Di Indonesia
Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Badan Rumah Sakit Umum Tabanan
Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSU) Tabanan sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat yang melakukan berbagai macam aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan. Aktivitas pengelolaan limbah yang dilakukan oleh Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Tabanan seperti limbah padat (medis dan non medis) dan limbah cair. Limbah yang dihasilkan Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Tabanan sebelum diolah dilakukan pemisahan sesuai dengan jenis limbah. Pengolahan limbah dilakukan dengan beberapa metode sesuai jenis limbahnya.
Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit Di Indonesia
Pentingnya Akuntansi Lingkungan Bagi Rumah Sakit
Akuntansi lingkungan menjadi hal yang penting untuk dapat dipertimbangkan dengan sebaik mungkin karena akuntansi lingkungan merupakan bagian akuntansi atau sub akuntansi.
Alasan yang mendasari adalah mengarah pada keterlibatannya
dalam konsep ekonomi dan informasi lingkungan. Akuntansi
lingkungan juga merupakan suatu bidang yang terus berkembang
dalam mengidentifikasi pengukuran-pengukuran dan
mengkomunikasikan biaya-biaya aktual perusahaan atau dampak
potensial lingkungannya (Arfan Ikhsan, 2009: 26). Selain itu
dengan adanya laporan biaya lingkungan rumah sakit dapat
membantu memberikan informasi kepada para stakeholders
bahwasanya rumah sakit dapat mempertanggung jawabkan
kepercayaan stakeholders.
Cara Meningkatkan
Kinerja Akuntansi Lingkungan Di
Rumah Sakit
Mewajibkan untuk menerapkan
pedoman pelaporan yang sudah ada
Memberikan penghargaan atas perusahaan yang telah
menyelenggarakan Sustainability Reporting
(SR)
Melakukan audit lingkungan
Mengembangkan mekanisme Good Corporate Governance
(GCG) untuk
memastikan penerapan kewajiban lingkungan
Menyusun standar akuntansi
lingkungan
Dalam kegiatan rutinitas rumah sakit yang sangat kompleks memberikan dampak yang positif bagi masyarakat tetapi juga memungkinkan dampak negatif berupa pencemaran limbah yang belum dikelola dengan baik. Limbah padat, limbah cair, dan limbah gas yang dihasilkan oleh rumah sakit dapat terjadi media penyebaran gangguan atau penyakit, berupa pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Dalam pengelolaan limbah rumah sakit harus ditangani dengan baik dan benar, jika tidak baik dimungkinkan akan memicu resiko terjadinya penularan penyakit dari pasien ke pasien, pasien ke petugas, dan berlanjut ke masyarakat yang bermukim di sekitar rumah sakit. Rumah sakit sebagai institusi yang bersifat sosio ekonomis yang tugasnya memberikan pelayanan berupa kesehatan kepada masyarakat harus bisa bertanggung jawab tentang pengelolaan limbah yang dihasilkan.
Pemerintah telah mengambil langkah dengan menyiapkan peraturan, pedoman, dan kebijakan yang mengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan di lingkup rumah sakit termasuk pengelolaan limbah rumah sakit. Untuk kedepannya pengelolaan limbah terus ditingkatkan lagi, sehingga bagaimana rumah sakit bisa mengelola limbah yang semula menjadi sumber penyakit menjadi bahan yang bisa didaur ulang, misalnya pupuk atau energi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pertanggungjawaban Sosial Pihak Rumah Sakit Terhadap
Masyarakat Terkait Dengan Pengelolaan Limbah
Penutup
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pentingnya akuntansi lingkungan dan kegiatan pengelolaan limbah medis yang dilakukan rumah sakit terutama dalam bidang lingkungan, serta upaya untuk meningkatkan kinerja akuntansi lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntansi lingkungan merupakan bagian akuntansi atau sub akuntansi, selain itu dengan adanya laporan biaya lingkungan rumah sakit dapat membantu memberikan informasi kepada para stakeholders bahwasanya rumah sakit dapat mempertanggung jawabkan kepercayaan stakeholders. Dalam pengelolaan limbah medis, rumah sakit memisahkan limbah dan menggunakan metode pengelolaan sesuai dengan jenisnya, namun sayangnya dari ketiga rumah sakit yang kami analis belum menerapkan akuntansi lingkungan di dalamnya. . Disamping itu ada beberapa upaya untuk meningkatkan kinerja akuntansi lingkungan dengan cara menyusun standar akuntansi lingkungan, mewajibkan untuk menerapkan pedoman pelaporan yang sudah ada, memberikan penghargaan atas perusahaan yang telah menyelenggarakan SR, melakukan audit lingkungan, serta mengembangkan mekanisme GCG untuk memastikan penerapan kewajiban lingkungan.
Kesimpulan
Penutup
Berdasarkan kesimpulan diatas diharapkan rumah sakit bisa lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya penerapan akuntansi lingkungan, serta kita sebagai masyarakat dapat mengambil peran dengan ikut memahami dan mengawasi terhadap pembuangan dan pengelolaan limbah yang dilakukan oleh rumah sakit sehingga pengolahan limbah dapat terus berjalan dengan baik, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku agar nantinya tidak menimbulkan dampak yang merugikan terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan rumah sakit.
Saran