• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDUGAAN UMUR SIMPAN COOKIES GARUT DALAM KEMASAN METALIZED PLASTIC DAN PLASTIK KOMBINASI OPPPP DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST BERDASARKAN PERSAMAAN ARRHENIUS SHELF LIFE ESTIMATION OF ARROWROOT COOKIES PACKED IN METALIZED PLASTIC AND OPPPP PLAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENDUGAAN UMUR SIMPAN COOKIES GARUT DALAM KEMASAN METALIZED PLASTIC DAN PLASTIK KOMBINASI OPPPP DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST BERDASARKAN PERSAMAAN ARRHENIUS SHELF LIFE ESTIMATION OF ARROWROOT COOKIES PACKED IN METALIZED PLASTIC AND OPPPP PLAS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENDUGAAN UMUR SIMPAN

COOKIES

GARUT DALAM

KEMASAN

METALIZED PLASTIC

DAN PLASTIK

KOMBINASI OPP/PP DENGAN METODE

ACCELERATED

SHELF LIFE

TEST

BERDASARKAN PERSAMAAN

ARRHENIUS

SHELF LIFE ESTIMATION OF ARROWROOT COOKIES

PACKED IN METALIZED PLASTIC AND OPP/PP PLASTIC

WITH ACCELERATED SHELF LIFE TEST METHOD BASED

ON ARRHENIUS EQUATION

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna

Memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oleh :

L. DUHITA WINDALIA 09.70.0069

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

ii

PENDUGAAN UMUR SIMPAN

COOKIES

GARUT DALAM

KEMASAN

METALIZED PLASTIC

DAN PLASTIK

KOMBINASI OPP/PP DENGAN METODE

ACCELERATED

SHELF LIFE

TEST

BERDASARKAN PERSAMAAN

ARRHENIUS

SHELF LIFE ESTIMATION OF ARROWROOT COOKIES

PACKED IN METALIZED PLASTIC AND OPP/PP PLASTIC

WITH ACCELERATED SHELF LIFE TEST METHOD BASED

ON ARRHENIUS EQUATION

Oleh :

L. DUHITA WINDALIA NIM : 09.70.0069

Program Studi : Teknologi Pangan

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal 29 Mei 2013

Semarang, 29 Mei 2013

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik

Soegijapranata

Pembimbing I, Dekan,

Dra. Laksmi Hartayanie, MP. Ita Sulistyawati, S.TP., MSc.

Pembimbing II,

(3)

iii

RINGKASAN

Garut merupakan salah satu bahan pangan lokal yang perlu digali potensinya melalui diversifikasi pangan sebagai subtitutor terigu dalam pembuatan cookies. Namun cookies merupakan jenis makanan yang mudah rusak akibat pengaruh lingkungan sekitar. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor-faktor penting dalam menjaga umur simpan produk cookies, seperti suhu, lama penyimpanan, dan jenis kemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga umur simpan cookies yang disubstitusi parsial dengan tepung garut dan dikemas metalized plastic serta plastik kombinasi OPP/PP menggunakan metode accelerated shelf life test (ASLT) berdasarkan persamaan Arrhenius. Dalam penelitian ini dilakukan uji pendahuluan untuk menentukan formulasi cookies garut menggunakan analisa sensori oleh 35 panelis melalui uji rating dan ranking hedonik. Konsentrasi tepung garut yang digunakan sebesar 25%, 50%, 75%, dan 100% dari total tepung keseluruhan. Formulasi cookies garut yang dipilih berdasarkan uji sensori dikemas dalam metalized plastic tebal 60 µm dan plastik kombinasi OPP/PP tebal 60 µm dan disimpan pada tiga kondisi suhu yaitu 25oC, 35oC serta 45oC. Analisa dilakukan pada minggu ke 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dengan 7 kali ulangan. Parameter yang diukur adalah kadar air, water activity (Aw), nilai tekstur (hardness), dan nilai TBA (thiobarbituric acid). Melalui uji ranking dan rating hedonik, diketahui tingkat kesukaan panelis tertinggi terdapat pada cookies garut dengan konsentrasi tepung garut sebesar 75% dari total tepung yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa selama penyimpanan hingga minggu ke-6 terjadi peningkatan nilai kadar air, Aw, hardness, dan TBA yang berarti laju kerusakan

cookies garut dipercepat. Nilai kadar air, Aw, hardness, dan TBA awal cookies

(4)

iv

SUMMARY

Arrowroot is one of local food that needs to be explored through food diversification as wheat flour subtitutor in cookies production. But cookies are easily damaged by the influence of surrounding environment. Therefore, there are some aspects to be considered as important factors related to the shelf life of cookies, such as temperature, storage duration, and type of packaging. The purpose of this study was to determind the shelf life of cookies which were partially substituted with arrowroot flour and packed in metalized plastic and OPP/PP plastic using accelerated shelf life test (ASLT) based on Arrhenius equation. In this study, a preliminary test was conducted to determine the best formulation of arrowroot cookies using hedonic rating and ranking tests which done by 35 panelists. There were 4 substitution concentration of arrowroot flour, i.e 25%, 50%, 75%, and 100% of the total flour. The best formulation of arrowroot cookies resulted from sensory test were pack in 60 µm thick metalized plastic and 60 µm thick OPP/PP plastic and stored at three different temperatures

(25oC, 35oC and 45oC). All sample were stored for 6 weeks and every weeks some

samples were taken to be analyzed. Moisture content, water activity (Aw), the

value of texture (hardness), and TBA (thiobarbituric acid) value of samples were

measured during storage. All measurements were done in 7 replications. Based on the result of preliminary research, the best formulation of arrowroot cookies was cookies which made using 75% arrowroot flour. During storage, all the measured parameters increased, which meant deterioration rate of arrowroot cookies were accelerated. The initial value of moisture content, Aw, hardness, and

TBA value of arrowroot cookies were 1.60 %; 0.135; 109.852 gf; and 0.051 mg

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih yang terdalam, penulis panjatkan kepada Tuhan

Yesus Kristus yang senantiasa mencurahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga

Penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi yang berjudul “Pendugaan Umur

Simpan Cookies Garut Dalam Kemasan Metalized Plastic Dan Plastik Kombinasi OPP/PP Dengan Metode Accelerated Shelf Life Test Berdasarkan Persamaan Arrhenius” dengan lancar dan tepat waktu. Laporan Skripsi ini dibuat untuk

memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Teknologi

Pertanian di Fakultas Teknologi Pertanian, UNIKA Soegijapranata Semarang.

Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi ini dapat terselesaikan juga berkat

usaha, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus yang selalu memberikan berkat penyertaan dan perlindungan

untuk dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.

2. Ibu Ita Sulistyawati, STP., MSc., selaku Dekan Program Studi Teknologi

Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang.

3. Ibu Dra. Laksmi Hartayanie, MP., selaku pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, dan dukungan

dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Inneke Hantoro, S.TP., MSc., selaku pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, membimbing dan memberikan saran kepada Penulis

selama penyusunan skripsi.

5. Chela dan Santy sebagai rekan seperjuangan yang telah banyak membantu

Penulis mulai dari penelitian, bimbingan, hingga penyusunan laporan Skripsi

ini.

6. Mas Soleh dan Mas Pri, selaku laboran yang membantu Penulis selama

melaksanakan penelitian di Laboratorium.

7. Staf Tata Usaha Fakultas Teknologi Pertanian yang telah memberikan

(6)

vi

8. Anie, Tata, Della, untuk segala bantuan, dukungan, dan semangatnya, thanks

for cheer me up.

9. Keluargaku tercinta yang telah memberikan dorongan baik materiil maupun

spiritual yang merupakan anugrah kekuatan tersendiri bagi penulis.

10.Seluruh teman-temanku di FTP yang telah banyak membantu dalam

memberikan masukan untuk pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan Skripsi ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, berbagai kritik dan

saran yang bermanfaat bagi Penulis dari para pembaca dan semua pihak sangat

Penulis harapkan. Akhir kata, Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat

bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi para pembaca dan semua pihak

yang membutuhkan.

Semarang, 10 Mei 2013

Penulis,

(7)

vii

1.2. Tinjauan Pustaka ... 3

1.2.1. Tepung Garut ... 3

2.2.1. Penelitian Pendahuluan ... 14

2.2.2. Penelitian Utama ... 15

2.2.2.1. Pembuatan Cookies Garut... 15

2.2.3. Desain Penelitian Utama ... 16

2.2.4. Prosedur Analisa ... 18

2.2.4.1. Analisa Kadar Air ... 18

2.2.4.2. Analisa Aw ... 18

2.2.4.3. Analisa Nilai TBA ... 19

2.2.4.4. Analisa Tekstur (hardness) ... 19

2.2.4.5. Analisa Umur Simpan... 20

3. HASIL PENELITIAN ... 22

3.1. Hasil Pendugaan Umur Simpan Cookies Garut Berdasarkan Perubahan Nilai Kadar Air Sampel Selama Penyimpanan ... 23

3.2. Hasil Pendugaan Umur Simpan Cookies Garut Berdasarkan Perubahan Nilai Water Activity (Aw) Sampel Selama Penyimpanan... 26

(8)

3.4. Hasil Pendugaan Umur Simpan Cookies Garut Berdasarkan Perubahan

Nilai TBA Sampel Selama Penyimpanan ... 32

4. PEMBAHASAN ... 37

5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

5.1. Kesimpulan ... 42

5.2. Saran ... 42

6. DAFTAR PUSTAKA ... 43

7. LAMPIRAN ... 46

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perbandingan Nilai Indeks Glikemik Bahan Makanan Sumber

Karbohidrat... 4

Tabel 2. Kandungan Gizi Tepung Garut dalam 100 gram ... 5

Tabel 3. Syarat Mutu Cookies Berdasar Standar Nasional Indonesia 01-2973-1992 ... 7

Tabel 4. Permeabilitas Gas dan Uap Air Jenis-Jenis Plastik ... 13

Tabel 5. Formulasi Cookies Garut ... 15

Tabel 6. SettingTexture Analyzer ... 20

Tabel 7. Hasil Spread FactorCookies Garut ... 22

Tabel 8. Hasil Uji Ranking dan Rating Hedonik Cookies Garut ... 22

Tabel 9. Perubahan Nilai Kadar Air Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 23

Tabel 10. Persamaan Linear Ordo 0 dan Ordo 1 Berdasarkan Nilai Kadar Air Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 24

Tabel 11. Nilai k dan ln k Berdasarkan Nilai Kadar Air Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 25

Tabel 12. Persamaan Linear Hasil Hubungan Antara ln k dan 1/T Berdasarkan Nilai Kadar Air Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 25

Tabel 13. Perubahan Nilai Aw Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 27

Tabel 14. Persamaan Linear Ordo 0 dan Ordo 1 Berdasarkan Nilai Aw Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 28

Tabel 15. Nilai k dan ln k Berdasarkan Nilai Aw Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 28

Tabel 16. Persamaan Linear Hasil Hubungan Antara ln k dan 1/T Berdasarkan Nilai Aw Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 29

Tabel 17. Perubahan Nilai Kadar Hardness Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 30

Tabel 18. Persamaan Linear Ordo 0 dan Ordo 1 Berdasarkan Nilai Hardness Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 31

(10)

Tabel 20. Persamaan Linear Hasil Hubungan Antara ln k dan 1/T Berdasarkan Nilai Hardness Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 32 Tabel 21. Perubahan Nilai TBA Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam

Kemasan Metalized plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 33 Tabel 22. Persamaan Linear Ordo 0 dan Ordo 1 Berdasarkan Nilai TBA

Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized

Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 34 Tabel 23. Nilai k dan ln k Berdasarkan Nilai TBA Cookies Garut Selama

Penyimpanan Dalam Kemasan Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 34 Tabel 24. Persamaan Linear Hasil Hubungan Antara ln k dan 1/T Berdasarkan

Nilai TBA Cookies Garut Selama Penyimpanan Dalam Kemasan

Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 35

Tabel 25. Pendugaan Umur Simpan Dari Semua Variabel ... 36

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Umbi Garut ... 3

Gambar 2. Bahan Utama Pembuatan Cookies Pada Umumnya ... 6

Gambar 3. Metalized Plastic dan Plastik Kombinasi OPP/PP ... 13

Gambar 4. Diagram Alir Proses Pembuatan Cookies Garut ... 16

Gambar 5. Desain Penelitian Utama ... 17

Gambar 6. Moisture Balance OHAUS MB 45 ... 18

Gambar 7. Aw meter Rotronic Hygopalm ... 18

Gambar 8. Destilator ... 19

Gambar 9. Texture Analyzer Lloyd Instrument ... 20

Gambar 10. Hasil Spread Factor Cookies Garut ... 22

Gambar 11. Grafik Perubahan Nilai Kadar Air Cookies Garut Selama Peyimpanan Pada Suhu Pemyimpanan Yang Berbeda Dikemas Dalam (a.) Metalized Plastic dan (b.) Plastik Kombinasi OPP/PP ... 24

Gambar 12. Grafik Perubahan Nilai Aw Cookies Garut Selama Peyimpanan Pada Suhu Pemyimpanan Yang Berbeda Dikemas Dalam (a.) Metalized Plastic dan (b.) Plastik Kombinasi OPP/PP ... 27

Gambar 13. Grafik Perubahan Nilai Hardness Cookies Garut Selama Peyimpanan Pada Suhu Pemyimpanan Yang Berbeda Dikemas Dalam (a.) Metalized Plastic dan (b.) Plastik Kombinasi OPP/PP ... 30

(12)

0

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Grafik Hubungan Parameter Kerusakan (Kadar Air, Aw, Hardness, Nilai TBA) dan Lama Penyimpanan Cookies Garut Berdasar Ordo 0 dan Ordo 1 ... 46 Lampiran 2. Grafik Hubungan ln k dan 1/T Cookies Garut Selama Penyimpanan .. 48 Lampiran 3. Perhitungan Umur Simpan Cookies Garut Pada Suhu Ruang (28oC) .. 51 Lampiran 4. Worksheet Uji Hedonik ... 54 Lampiran 5. Formulir Uji Hedonik ... 55 Lampiran 6. Hasil Uji Hedonik ... 57

Gambar

Tabel 20.  Persamaan Linear Hasil Hubungan Antara ln k dan 1/T Berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk penyelenggaraan program-program pada sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) maka dibutuhkan Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) yang

Bab ini merupakan tahapan akhir dari penelitian penggunaan kembali bahan bangunan reruntuhan dalam arsitektur tanpa arsitek pada pasca gempa di Bantul yaitu tahap

Penerapan sistem informasi klinik kesehatan yang baik ditunjang dari perencanaan pengembangan sistem yang matang. Pendefinisisan kebutuhan, aktifitas dan prosedur yang

Badan Permusyaw aratan Desa memiliki kedudukan sejajar dengan pemerintah desa, dengan f ungsi utama pengaw asan kinerja pemerintah desa (f ungsi legislasi) meliputi pengaw

Pada hasil dapat dilihat konsentrasi larutan bawang putih terkecil yang menimbulkan efek larvasida yaitu 1% dengan rata-rata jumlah larva yang mati sebanyak 20%.. Pada

Dari hasil pengujian sistem, tekanan 0,5 bar sampai 1 bar dapat digunakan untuk sistem ini tanpa merusak water sensor , dan pengujian waktu pengaliran media

BELITUNG - Irwan Santoso, pemilik perusahaan pelayaran nasional anggota INSA, PT Intinusa Sukses Cemerlang, dilantik menjadi Ketua DPC INSA Belitung masa bakti periode

adalah risiko dimana investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo kupon dan pokok.. Obligasi Negara Indonesia