• Tidak ada hasil yang ditemukan

kembali melalui pemeriksaan latar belakang dan serangkaian langkah lainnya, namun di saat yang bersamaan tetap mempertahankan dan menjunjung tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "kembali melalui pemeriksaan latar belakang dan serangkaian langkah lainnya, namun di saat yang bersamaan tetap mempertahankan dan menjunjung tinggi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

32

menugaskan Biden dalam memimpin tim kerja yang bertanggung jawab mengumpulkan rekomendasi kebijakan dari berbagai pihak dapat dilihat sebagai penyatuan aliran-aliran tersebut dan menjadikan Obama-Biden sebagai pengusaha kebijakan. Pertemuan yang dilakukan Biden dengan Brady Campaign dan para keluarga serta korban selamat dari kekerasan bersenjata api pada tanggal 9 Januari 2013 menghasilkan proposal kebijakan yang disebut sebagai “Now is the Time.” Akhirnya, isu kekerasan dalam aliran masalah dan perdebatan terkait senjata api dalam aliran politik dipertemukan dengan “Now is the Time” yang diajukan Obama ke Kongres pada 17 Januari 2013. Proses pengajuan ini yang disebut sebagai pembukaan jendela kesempatan karena perubahan dalam kebijakan senjata api dan berkurangnya kekerasan bersenjata api kemungkinan dapat terjadi.

Kesimpulan

Proses rencana komprehensif “Now is the Time” diawali dengan munculnya faktor-faktor yang terdapat pada teori “multiple streams” yang terdiri atas masalah, politik, dan kebijakan. Ketiga aliran ini mempengaruhi tahap penyusunan agenda dalam proses pembuatan kebijakan pemerintahan Barack Obama yang memperhatikan isu kekerasan bersenjata api. Isu ini muncul sebagai permasalahan serius di Amerika Serikat pada era kontemporer karena terjadinya pergeseran fenomena sosial terkait kepemilikan senjata api. Dahulunya, kepemilikan senjata api diterima secara baik oleh masyarakat dan disepakati oleh para pendiri AS sebagai hak yang dilindungi dalam Amandemen Kedua dari “Bill of Rights” pada tahun 1791. Ia bertujuan melindungi kebebasan sipil dari ancaman terbentuknya pemerintahan tirani, urusan rekreasi dan olahraga, serta untuk perlindungan diri. Namun, kondisi berubah setelah senjata api digunakan sebagai sarana untuk melakukan tindak kriminal yang membahayakan keamanan publik maupun aktor-aktor politik. Hal ini membuat kepemilikan senjata api menjadi masalah penuh dengan perdebatan hingga sekarang.

Bagian awal dalam aliran masalah dapat menjelaskan mengapa kepemilikan senjata api berubah menjadi permasalahan di AS. Hal ini dilihat melalui tiga cara, yaitu pemaknaan nilai, perbandingan dengan negara lain, dan kategorisasi masalah. Ideologi liberal dari Partai Demokrat yang menjadi latar belakang politik Obama memercayai pentingnya mendukung perubahan dan menggunakan peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kekerasan bersenjata api yang terjadi di AS dianggap Obama berkaitan dengan rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan mental publik serta lemahnya tingkat keamanan sekolah, sehingga Obama melihat bahwa kepemilikan senjata api perlu diatur

(2)

33

kembali melalui pemeriksaan latar belakang dan serangkaian langkah lainnya, namun di saat yang bersamaan tetap mempertahankan dan menjunjung tinggi Amandemen Kedua. Pandangan Obama ini juga dapat dihubungkan dengan kategorisasi masalah yang saat ini menempatkan senjata api sebagai topik yang berkaitan dengan media kekerasan atau kriminalitas. Kategorisasi ini turut didorong oleh pandangan kelompok kolektivis yang percaya bahwa Amandemen Kedua perlu dipahami secara utuh. Dengan demikian, kepemilikan senjata api merupakan hak yang diperuntukkan bagi milisi yang kemudian digantikan perannya oleh kepolisian dan militer di era kontemporer. Pandangan ini semakin menggeser pemikiran tradisional mengenai hak senjata api secara individualis dan menempatkan hal tersebut sebagai masalah, terutama ketika jatuh ke tangan orang yang salah.

Perbandingan dengan negara lain memberikan penekanan yang lebih konkret kepada isu masalah senjata api di Amerika Serikat. Sebagai negara dengan tingkat kepemilikan senjata api tertinggi di dunia, AS tidak secara otomatis memiliki permasalahan paling serius terkait kekerasan bersenjata api. Namun, dengan melihat tingkat pembunuhan bersenjata api di AS yang empat kali lebih tinggi dibandingkan Swiss atau 20 kali lipat dibandingkan negara-negara maju lainnya, menunjukkan bahwa AS merupakan negara maju yang memiliki permasalahan paling serius terkait kriminalitas atau kekerasan bersenjata api di dunia.

Melalui penjelasan sebelumnya dapat dipahami bahwa kepemilikan senjata api telah berubah menjadi permasalahan yang berkaitan dengan keamanan di AS. Tingginya kepemilikan dan perdagangan senjata api di AS cukup menggambarkan bahwa bisnis dan aspek sosiokultural dalam sektor ini akan berpotensi terdampak secara signifikan ketika peraturan terkait senjata api dapat diberlakukan. Selain itu, walaupun data statistik tingkat pembunuhan secara keseluruhan menunjukkan penurunan yang cukup signifikan, pembunuhan bersenjata api masih menjadi penyebab kematian sebanyak 2/3 dari total kasus. Kasus bunuh diri menggunakan senjata api dari tahun 1993-2009 masih berada pada posisi yang sama, yaitu di kisaran 18.000 kasus untuk segala umur. Sedangkan bagi remaja yang berumur tidak lebih dari 18 tahun, pembunuhan masih menjadi kasus terbanyak dari keseluruhan kekerasan bersenjata api pada periode 1993-2009.

Salah satu insiden kekerasan senjata api adalah penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook, Newtown, Connecticut yang menewaskan 20 korban berusia 6-7 tahun. Tragedi ini merupakan fokus kejadian yang merupakan cara kedua dalam melihat bagaimana kekerasan bersenjata api menjadi masalah serius di AS. Selain terjadi hanya beberapa bulan setelah penembakan di Aurora dan di saat penembakan masal berada pada tingkatan tertinggi sejak tahun 1982, tragedi ini turut menarik perhatian media untuk menyoroti dari sisi emosional

(3)

34

dan moral serta membentuk opini publik mengenai langkah pemerintah Obama yang tidak bertindak banyak. Ini mengarah kepada feedback sebagai cara ketiga dengan mengevaluasi kebijakan. NFA dan GCA yang selanjutnya diperbarui setelah Brady Handgun Violence Prevention Act disetujui merupakan dua kebijakan yang hingga saat ini berlaku dalam mengatur kepemilikan dan perdagangan senjata api di AS. Namun, kedua peraturan tersebut masih belum mampu mengurangi dan mencegah kekerasan bersenjata api terulang kembali. Kasus-kasus seperti straw purchasing, pencurian, dan pameran-pameran senjata api yang tidak memerlukan pemeriksaan latar belakang pada saat transaksi mempermudah akses pihak-pihak yang dilarang dalam memiliki senjata api, termasuk senjata serang dan senjata api bergaya militer yang sempat dilarang dalam the Violent Crime Control Act and Law Enforcement Act dari tahun 1994 hingga 2004 karena memiliki tingkat fatalitas tinggi saat dipergunakan.

Aliran masalah yang menekankan pada hubungan kepemilikan dan kekerasan bersenjata api menggambarkan bahwa isu tersebut merupakan masalah yang seharusnya telah menjadi perhatian pemerintah untuk ditindaklanjuti. Aliran politik yang menekankan pada perdebatan peraturan politik melalui penjelasan di tiga hal – struktur pemerintahan, national mood, dan kekuatan politik terorganisir – ikut memengaruhi bagaimana isu kekerasan bersenjata api dapat masuk ke dalam proses penyusunan agenda pemerintah. Terpilihnya kembali Obama sebagai presiden pada pemilu 2012 dan kursi Senat yang kembali dikuasai secara mayoritas oleh Partai Demokrat membuat upaya untuk mengetatkan peraturan senjata api dapat secara relatif lebih mudah dilakukan. Hal ini yang mendasari pembentukan “Now is the Time.” Kepemimpinan Obama yang memandang penting langkah untuk menindaklanjuti masalah kekerasan bersenjata api sangat berperan besar dalam isu ini.

Kemenangan presiden petahana dalam pemilu turut mempengaruhi national mood di AS. Pemberitaan yang intensif dari media terkait penembakan masal di Newtown juga menjadi katalis terhadap pembentukan opini publik yang menekan pemerintah agar melakukan tindakan nyata terhadap kekerasan bersenjata api. Hal ini dibuktikan dengan hasil-hasil survei yang memperlihatkan bahwa dukungan masyarakat terhadap pengetatan kontrol senjata api meningkat drastis di tahun 2012. Walaupun kontrol yang dimaksud cenderung dalam konteks siapa yang tidak diperbolehkan memiliki senjata api dan memperkuat pemeriksaan latar belakang dalam transaksi pembelian senjata api, sebagian besar masyarakat masih menolak ketika dihadapkan kepada pelarangan senjata api secara umum. Opini publik, pemberitaan media, dan posisi pemerintah bersama-sama menciptakan national mood yang menginginkan perubahan agar tragedi penembakan tidak kembali terjadi. Ini turut didukung

(4)

35

oleh Brady Campaign to Prevent Gun Violence, kelompok kepentingan yang menginginkan adanya penguatan kontrol senjata api di AS.

Brady Campaign telah melakukan berbagai macam upaya agar pemerintah dapat mengetatkan peraturan mengenai senjata api, termasuk memberikan rapor merah kepada pemerintahan Obama pada tahun 2010 karena telah absen dalam upaya menindak kekerasan bersenjata api. Kendati demikian, Brady Campaign tetap mendukung segala upaya untuk menghadapi masalah tersebut, sehingga setelah Obama menyatakan komitmennya untuk menyikapi kekerasan bersenjata api pascapenembakan Newtown, Brady Campaign mengapresiasi Obama dan membantu pemerintah dalam membuat proposal kebijakan yang kemudian dikenal sebagai “Now is the Time.” Namun, langkah Obama mendapatkan penentangan dari pihak oposisi yang berkontribusi terhadap pembentukan inersia, terutama dari kelompok Republikan yang memiliki hubungan dekat dengan NRA. NRA merupakan kelompok kepentingan yang berfokus pada perlindungan hak bersenjata api, sehingga segala upaya pemerintah untuk memperketat peraturan dipercaya akan membatasi kebebasan individu dalam memiliki senjata api yang dipandang tidak sesuai dengan amanat Amandemen Kedua. NRA membangun hubungan dekat dengan kelompok Republikan karena percaya bahwa ideologi konservatisme yang menjadi identitas Partai Republik akan melindungi nilai-nilai dasar AS yang telah berlaku sejak dahulu. NRA juga mengalokasikan dana kampanye yang besar terhadap para kandidat politik yang dipercaya akan membela hak senjata api. Dengan demikian, perubahan peraturan senjata api akan semakin sulit walaupun dukungan masyarakat semakin meningkat.

Inersia dalam aliran politik mempersulit upaya Obama untuk membuat kebijakan terkait senjata api karena berpotensi mendapatkan pertentangan yang kuat dari oposisi saat kebijakan selanjutnya diformulasikan dalam Kongres. “Now is the Time” bukan merupakan kebijakan yang dapat memenuhi seluruh kriteria dalam aliran kebijakan, misalnya penerimaan nilai dari segi ideologi dan ekuitas, yang hanya dapat diterima oleh sebagian kalangan saja yang mendukung pengetatan kebijakan senjata api. Sedangkan dari segi efisiensi, memang diperlukan dana besar untuk melaksanakan “Now is the Time”, namun ini diikuti dengan keuntungan yang besar pula, sehingga apabila kebijakan ini dapat berjalan dengan maksimal, permasalahan di masa depan dapat diantisipasi. Namun, potensi keuntungan ini tetap tidak dapat diterima oleh kelompok pembela hak senjata api karena bagaimanapun kontrol senjata api secara esensial merupakan ancaman fundamental terhadap Amandemen Kedua. Ini yang membuat “Now is the Time” dinilai sebagai kebijakan yang tidak populer. Meski demikian, Obama tetap percaya kebijakan itu dapat menindaklanjuti isu

(5)

36

kekerasan bersenjata api karena ia secara teknis dapat diimplementasikan di lapangan setelah proses pembuatannya didasarkan pada langkah-langkah yang dapat diterima secara bersama melalui perbaikan pada beberapa aspek yang selama ini dianggap berpengaruh terhadap pembentukan perubahan sosial yang menyebabkan terjadinya kekerasan bersenjata api dan berisikan beberapa peraturan yang pernah diberlakukan selama sepuluh tahun.

Melalui pemaparan ketiga aliran di atas, aliran masalah dapat dikatakan berpengaruh dominan dalam penyusunan agenda pemerintah terhadap kekerasan bersenjata api, terutama akibat penembakan yang terjadi di Newtown. Hal ini mengingat tragedi ini telah memicu perdebatan yang semakin hangat di tingkat pemerintahan maupun masyarakat. Kemudian, menekan pemerintah untuk bertindak, membuat kebijakan secara tegas dan konkret agar kekerasan dapat dikurangi, serta kejadian serupa tidak terjadi kembali, utamanya yang menyasar anak-anak di bawah umur. Maka dari itu, rencana komprehensif “Now is the Time” diajukan setelah tim kerja yang dipimpin oleh Wakil Presiden Joe Biden melakukan banyak pertemuan dengan berbagai pihak. Proposal kebijakan ini kemudian difinalisasi dan diserahkan kepada Presiden Obama. Dari sini dapat dilihat bahwa Obama dan Biden merupakan “pengusaha kebijakan” yang memegang peran penting dalam menyatukan aliran masalah dan politik dengan aliran kebijakan melalui pertemuan yang telah dilakukan. Penyatuan aliran ini menghasilkan proposal kebijakan yang siap diajukan kepada Kongres untuk diproses lebih lanjut. Dengan kata lain, kedua pemimpin ini telah membuka jendela kesempatan yang diharapkan dapat mengubah kebijakan dan keluaran agar isu kekerasan bersenjata api di Amerika Serikat dapat dikurangi.

Referensi

Buku dan bab dalam buku tersunting

Bigony, M-L., Ethical choices, Texas Parks and Wildlife, 1995.

Birkland, T.A., An Introduction to the Policy Process: Theories, Concepts, and Models of Public Policy Making, M.E. Sharpe, Armonk, 2011.

McGinty, E.E. & Webster, D.W., Vernick, J.S. & Barry, C.L., Public Opinion on Proposals to Strengthen US Gun Laws, dalam Webster, D.W. & Vernick, J.S., Reducing Gun Violence in America, The Johns Hopkins University Press, Baltimore, 2013, pp.239-257.

Global Study on Homicide, United Nations Office on Drugs and Crime, Vienna, 2011. Karp, A., Completing the Count Civillian Firearms, dalam the Small Arms Survey 2007:

Referensi

Dokumen terkait

Kolom yang baik akan mempunyai bilangan lempeng yang tinggi dan nilai H yang rendah, untuk mencapai hal ini ada beberapa faktor yang mendukung yaitu kolom yang dikemas dengan

[r]

Pengendapan material koloid dan solid tersuspensi terjadi melalui adanya penambahan koagulan, biasanya digunakan untuk mengendapkan flok-flok kimia setelah

Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri atau keadaan murni, Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri atau keadaan murni, Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri

Maka dari itu, jam komputer yang disinkronkan dengan jam internet bisa dijadikan rujukan untuk melakukan kalibrasi jam agar menunjukkan waktu yang akurat, termasuk jam

Tata kelola perusahaan merujuk pada seperangkat mekanisme dan proses yang membantu memastikan bahwa perusahaan diarahkan dan dikelola untuk menciptakan nilai bagi pemiliknya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh strain bakteri yang diisolasi dari lumpur minyak di wilayah Kalimantan Timur adalah strain lokal potensial dengan

Gempa bumi utama yaitu gempa bumi yang terjadi pada goncangan awal akibat deformasi yang di akibatkan oleh adanya interaksi antar lempeng..