Diagram Fasa/diagram kesetimbangan fasa
Diagram Fasa/diagram kesetimbangan fasa
Diagram Fasa/diagram kesetimbangan fasa
Diagram Fasa/diagram kesetimbangan fasa
(Equilibrium phase diagram)
(Equilibrium phase diagram)
(Equilibrium phase diagram)
(Equilibrium phase diagram)
Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri atau keadaan murni, Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri atau keadaan murni, Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri atau keadaan murni, Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri atau keadaan murni, tetapi lebih banyak dalam keadaan dipadu atau logam paduan tetapi lebih banyak dalam keadaan dipadu atau logam paduan tetapi lebih banyak dalam keadaan dipadu atau logam paduan tetapi lebih banyak dalam keadaan dipadu atau logam paduan dengan kandungan unsur-unsur tertentu sehingga struktur yang dengan kandungan unsur-unsur tertentu sehingga struktur yang dengan kandungan unsur-unsur tertentu sehingga struktur yang dengan kandungan unsur-unsur tertentu sehingga struktur yang terdapat dalam keadaan setimbang pada temperatur dan tekanan terdapat dalam keadaan setimbang pada temperatur dan tekanan terdapat dalam keadaan setimbang pada temperatur dan tekanan terdapat dalam keadaan setimbang pada temperatur dan tekanan tertentu akan berlainan.
tertentu akan berlainan. tertentu akan berlainan. tertentu akan berlainan.
Kombinasi dua unsur atau lebih yang membentuk paduan logam Kombinasi dua unsur atau lebih yang membentuk paduan logam Kombinasi dua unsur atau lebih yang membentuk paduan logam Kombinasi dua unsur atau lebih yang membentuk paduan logam akan menghasilkan sifat yang berbeda dari logam asalnya.
akan menghasilkan sifat yang berbeda dari logam asalnya. akan menghasilkan sifat yang berbeda dari logam asalnya. akan menghasilkan sifat yang berbeda dari logam asalnya. Tujuan pemaduan = untuk memperbaiki sifat logam
Tujuan pemaduan = untuk memperbaiki sifat logam Tujuan pemaduan = untuk memperbaiki sifat logam Tujuan pemaduan = untuk memperbaiki sifat logam
Sifat yang diperbaiki adalah kekuatan, keuletan, kekerasan, Sifat yang diperbaiki adalah kekuatan, keuletan, kekerasan, Sifat yang diperbaiki adalah kekuatan, keuletan, kekerasan, Sifat yang diperbaiki adalah kekuatan, keuletan, kekerasan, ketahanan korosi, ketahanan aus, ketahanan lelah, dll.
ketahanan korosi, ketahanan aus, ketahanan lelah, dll. ketahanan korosi, ketahanan aus, ketahanan lelah, dll. ketahanan korosi, ketahanan aus, ketahanan lelah, dll.
Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda
Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda
dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya. dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya. dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya.
dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya.
Fasa =
Fasa = bagian homogen bagian homogen dari suatu dari suatu sistem yang sistem yang memiliki sifat memiliki sifat fisik fisik Fasa =
Fasa = bagian homogen bagian homogen dari suatu dari suatu sistem yang sistem yang memiliki sifat memiliki sifat fisik fisik
dan kimia yang seragam. dan kimia yang seragam. dan kimia yang seragam.
dan kimia yang seragam.
Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan
Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan
antara fasa, komposisi dan temperatur. antara fasa, komposisi dan temperatur. antara fasa, komposisi dan temperatur.
antara fasa, komposisi dan temperatur.
Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi
Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi
tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi
tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi
temperatur, tekanan dan komposisi. temperatur, tekanan dan komposisi. temperatur, tekanan dan komposisi.
temperatur, tekanan dan komposisi.
Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan
Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan
Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan
Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan
kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat
kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat
lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan memprediksi lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan memprediksi lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan memprediksi
Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda
Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda
dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya. dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya. dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya.
dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya.
Fasa =
Fasa = bagian homogen bagian homogen dari suatu dari suatu sistem yang sistem yang memiliki sifat memiliki sifat fisik fisik Fasa =
Fasa = bagian homogen bagian homogen dari suatu dari suatu sistem yang sistem yang memiliki sifat memiliki sifat fisik fisik
dan kimia yang seragam. dan kimia yang seragam. dan kimia yang seragam.
dan kimia yang seragam.
Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan
Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan
antara fasa, komposisi dan temperatur. antara fasa, komposisi dan temperatur. antara fasa, komposisi dan temperatur.
antara fasa, komposisi dan temperatur.
Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi
Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi
tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi
tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi
temperatur, tekanan dan komposisi. temperatur, tekanan dan komposisi. temperatur, tekanan dan komposisi.
temperatur, tekanan dan komposisi.
Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan
Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan
Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan
Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan
kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat
kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat
lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan memprediksi lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan memprediksi lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan memprediksi
lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan memprediksi
banyak aspek terhadap sifat material. banyak aspek terhadap sifat material. banyak aspek terhadap sifat material.
Informasi penting yang dapat diperoleh dari
Informasi penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa adalah:diagram fasa adalah: Informasi penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa adalah: Informasi penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa adalah:
1.
1. Memperlihatkan Memperlihatkan fasa-fasa fasa-fasa yang yang terjadi terjadi padapada 1.
1. Memperlihatkan Memperlihatkan fasa-fasa fasa-fasa yang yang terjadi terjadi padapada perbedaan
perbedaan perbedaan perbedaan komposisi
komposisi dan dan temperatur temperatur dibawah dibawah kondisi kondisi pendinginan pendinginan yangyang komposisi
komposisi dan dan temperatur temperatur dibawah dibawah kondisi kondisi pendinginan pendinginan yangyang sangat lambat.
sangat lambat. sangat lambat. sangat lambat. 2.
2. Mengindikasikan Mengindikasikan kesetimbangan kesetimbangan kelarutan kelarutan padat padat satu satu unsur unsur atauatau 2.
2. Mengindikasikan Mengindikasikan kesetimbangan kesetimbangan kelarutan kelarutan padat padat satu satu unsur unsur atauatau senyawa pada unsur lain.
senyawa pada unsur lain. senyawa pada unsur lain. senyawa pada unsur lain. 3.
3. Mengindikasikan Mengindikasikan pengaruh pengaruh temperatur temperatur dimana dimana suatu suatu paduanpaduan dibawah kondisi kesetimbangan mulai membeku dan pada dibawah kondisi kesetimbangan mulai membeku dan pada
rentang
rentang temperatur temperatur tertentu tertentu pembekuan pembekuan terjadi.terjadi. 4.
4. Mengindikasikan Mengindikasikan temperatur temperatur dimana dimana perbedaan perbedaan fasa-fasafasa-fasa mulai mulai mencair. mencair. Jenis pemaduan: Jenis pemaduan: Jenis pemaduan: Jenis pemaduan:
1. Unsur logam + unsur logam 1. Unsur logam + unsur logam 1. Unsur logam + unsur logam 1. Unsur logam + unsur logam
Water Sugar Saturated Syrup Excess Sugar Water Alcohol Solution Oil Water Contoh-contoh pemaduan: Next
Pemaduan terjadi akibat adanya susunan atom sejenis ataupun ada distribusi atom yang lain pada susunan atom lainnya.
Jika ditinjau dari posisi atom-atom yang larut, diperoleh dua jenis larutan padat:
1. Larutan padat substitusi
Adanya atom-atom terlarut yang menempati kedudukan atom-atom pelarut.
2. Larutan padat interstisi
Adanya atom-atom terlarut yang menempati rongga-rongga diantara
Cu
Ni
Fe
Untuk mengetahui kelarutan padat suatu unsur dalam unsur lainnya,
Hume-Rothery mensyaratkan sebagai berikut:
1. Yang mempengaruhi terbentuknya jenis kelarutan ditentukan oleh faktor geometri (diameter atom dan bentuk sel satuan).
Jenis kelarutan:
•A + B C (sel satuan sama)
(kelarutan yang tersusun disebut kelarutan sempurna) Dimana sifat C ≠ sifat A atau B
•Jika A dan B memiliki sel satuan yang berbeda
a. A + B A’ (dimana A yang dominan) B’ (dimana B dominan)
kelarutan yang tersusun disebut larut sebagian b. A + B A + B (tidak larut)
2. Larut padat substitusi/interstisi ditentukan oleh faktor diameter
atom.
Jika perbedaan diameter atom yang larut dibandingkan atom pelarut lebih kecil dari 15%, maka kelarutan yang terjadi adalah larutan padat substitusi .
Jika perbedaan diameter atom yang larut dibandingkan atom pelarut lebih besar dari 15%, maka kelarutan yang terjadi adalah larutan padat interstisi .
3. Suatu hasil percampuran harus stabil
Stabilitas dari paduan dijamin oleh keelektronegatifan dan keelektropositifan, makin besar perbedaan keelektronegatifan dan keelektropositifan makin stabil, tetapi kalau terlalu besar perbedaannya yang terjadi bukan larutan melainkan senyawa
Pembentukan diagram fasa
Hubungan antara temperatur, komposisi diplot untuk mengetahui perubahan fasa yang terjadi.
Dengan memvariasikan komposisi dari kedua unsur (0÷100%) dan
kemudian dipanaskan hingga mencair setelah itu didinginkan dengan lambat (diukur oleh dilatometer/kalorimeter), maka akan diperoleh kurva pendinginan (gambar a.). Perubahan komposisi akan merubah pola dari kurva pendinginan, titik-titik A, L1, L2, L3 dan C merupakan awal terjadinya pembekuan dan B, S1, S2, S3 dan D
merupakan akhir pembekuan. Gambar b. diagram kesetimbangan fasa Cu-Ni.
Konstruksi pembentukan diagram fasa
Garis liquidus = menunjukkan temperatur terendah dimana logam dalam keadaan cair atau temperatur dimana awal terjadinya pembekuan dari kondisi cair akibat proses pendinginan.
Garis solidus = menunjukkan temperatur tertinggi suatu logam dalam keadaan padat atau temperatur terendah dimana masih terdapat fasa cair.
Selain garis-garis tersebut titik-titik kritis dari keadaan cair dan padat, juga menyatakan batas kelarutan maksimum unsur terlarut
didalam pelarutnya (maximum solubility limit ).
• Example:
Phase Diagram of Water-Sugar System
Question: What is the solubility limit at 20°C?
• Solubility limit increases with T:
e.g., if T = 100°C, solubility limit = 80wt% sugar
P u r e S u g a r T e m p e r a t u r e ( ° C ) 0 20 40 60 80 100 Co=Composition (wt% sugar)
L
(liquid solution i.e., syrup) Solubility LimitL
(liquid)+
S
(solid sugar) 65 20 40 60 80 100 P u r e W a t e rThe Solubility Limit
Answer: 65wt% sugar
If Co < 65wt% sugar:
If Co > 65wt% sugar:
syrup
• Changing T can change number of phases: path A to B • Changing Co can change number of phases: path B to D
• water-sugar system 70 80 100 60 40 20 0 T e m p e r a t u r e ( ° C ) Co=Composition (wt% sugar)
L
(liquid solution i.e., syrup)A
(70,20) 2 phasesB
(100,70) 1 phase20
100
D
(100,90) 2 phases40
60
80
0
L
(liquid)+
S
(solid sugar)(a)
FIG. 3-50 (1) Heat pure metal to point
FIG. 3-50 (1) Heat pure metal to point T T aa; (2) cooling of liquid metal; (2) cooling of liquid metal a – ba – b; (3) at; (3) at point
point bb, pure metal starts to, pure metal starts to precipitate precipitate out of solution; (4) pointout of solution; (4) point cc, pure metal, pure metal completely solid; curve from
completely solid; curve from bb toto cc straight horizontal line showing constantstraight horizontal line showing constant temperature
temperature T T because thermal energy absorbed in change from liquid to solid; (5)because thermal energy absorbed in change from liquid to solid; (5)
Cooling Curve for Pure Metal
FIG. 3-50 (b) Cooling curve for pure iron. FIG. 3-50 (b) Cooling curve for pure iron.
(b)
16
Cooling Curve for a Metal Alloy
(c)
FIG. 3-50 (c) Cooling curve for a metal alloy: (1) The alloy A-B heated to point FIG. 3-50 (c) Cooling curve for a metal alloy: (1) The alloy A-B heated to point aa
(liquid phase, with both metals soluble in each other); (2) cooling of alloy
(liquid phase, with both metals soluble in each other); (2) cooling of alloy in liquidin liquid phase; (3) point
phase; (3) point bb, solidification begins; (4) point, solidification begins; (4) point cc, solidification complete; sloped, solidification complete; sloped
b – c
b – c due to changing from liquid to solid over the temperature rangedue to changing from liquid to solid over the temperature range T T bb toto T T cc
because components
because components A A andand B B have different melting/cooling temperatures; (5)have different melting/cooling temperatures; (5) further cooling from to d of solid-state metal alloy.
Klasifikasi Diagram Kesetimbangan Fasa
1. Larut sempurna dalam keadaan cair dan padat.
2. Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan padat (reaksi eutektik).
3. Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam keadaan padat (reaksi eutektik).
4. Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam keadaan padat (reaksi peritektik).
5. Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan padat dan membentuk senyawa.
6. Larut sebagian dalam keadaan cair (reaksi monotektik). 7. Tidak larut dalam keadaan cair maupun padat.
1. Larut sempurna dalam keadaan cair dan padat
Biasa disebut binary isomorphous alloy systems, kedua unsur
yang dipadukan larut sempurna dalam keadaan cair maupun padat. Pada sistem ini hanya ada satu struktur kristal yang berlaku untuk semua komposisi, syarat yang berlaku adalah:
a. Struktur kristal kedua unsur harus sama.
b. Perbedaan ukuran atom kedua unsur tidak boleh lebih dari 15%. c. Unsur-unsur tidak boleh membentuk senyawa.
d. Unsur-unsur harus mempunyai valensi yang sama.
Contoh klasik untuk jenis diagram fasa ini adalah diagram fasa Cu-Ni.
• 2 phas
L
(liqu
α(FC
• 3 phas
L
L +
α αwt% Ni
20
40
60
80
100
0
1000
1100
1200
1300
1400
1500
1600
T(°C)
L (liquid)
α(FCC solid
solution)
L
+
α
l i q u i d u s s o l i d u s•
2 phases:–
L (liquid)–
(FCC solid solution)•
2 lines (phase boundaries):–
The liquidus line (L/L+ )–
The solidus line ( /L+ )•
3 phase fields:–
L–
L +–
• aturan 1: jika diketahui T dan Co (komposisi), maka
– akan diketahui jumlah dan jenis fasa
• contoh: A (1100°C, 60wt% Ni): 1 phase: B (1250°C, 35wt% Ni): 2 phases: L +
wt% Ni
20 40 60 80 100 0 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600T(°C)
L (liquid) α (FCC solid solution) L + α l i q u i d u s s o l i d u s A(1100,60) B ( 1 2 5 0 , 3 5 )Rules of Determining Number & Types of Phases
(The lever arm rule/Aturan kaidah lengan)
Aturan kaidah lengan/the lever arm rule
Untuk menghitung persentase
fasa-fasa yang ada pada komposisi tertentu, digunakan metoda kaidah lengan.
x adalah komposisi paduan yang akan dihitung persentase fasa-fasanya pada temperatur T, maka tarik garis yang memotong batas kelarutannya (garis L-S).
Jika x = wo; L = wl dan S = ws maka % fasa cair dan padat :
%
100
x
w
w
w
w
L
l s o s − − =x
100
%
w
w
w
w
S
o l − − =• aturan 2: jika diketahui T dan Co, maka
– akan diketahui komposisi dari fasa
wt% Ni 20 1200 1300 T(°C) L (liquid) α (solid) L + α l i q u i d u s s o l i d u s 30 40 50 TA A D TD TB B tie line L + α 43 35 32 Co CL Cα • contoh: C0 = 35 wt%Ni At TA: Only Liquid (L) CL = C0 = 35 wt%Ni At TD: Only Solid ( ) C = C0 = 35 wt%Ni At TB: Both and L CL = CLiquidus = 32 wt%Ni C = C = 43 wt%Ni wt% Ni 20 40 60 80 100 0 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 T(°C) L (liquid) α (FCC solid solution) L + α l i q u i d u s s o l i d u s
A(1100,60) B ( 1 2 5 0 , 3 5 )
% 7 , 72 % 100 32 43 35 43 = − − = L x L % 3 , 27 % 100 32 43 32 35 = − − = S x S
Contoh lain: pada wo= 53% Ni
% fasa cair dan padat: % 38 % 100 45 58 53 58 = − − = L x L % 62 % 100 45 58 45 53 = − − = S x S wl(45%) wo(53%) ws(58%)
For the alloys listed below:
60 wt% Ni-40 wt% Cu at 1100°C 35 wt% Ni-65 wt% Cu at 1250°C (1) Phase(s) that are present
(2) The composition of each phase
Example: Determine the phase(s) that are present
Example: Determine the phase(s) that are present
and the composition of the phase(s)
and the composition of the phase(s)
60 wt% Ni-40 wt % Cu at 1100°C
(L) (1) Determine the
phase(s) that are present
Point A: phase
60 wt% Ni-40 wt% Cu at 1100°C (Point A): (2) Determine the composition of each phase C = C0 = 60 wt% Ni
35 wt% Ni-65 wt% Cu at 1250°C
(L) (1) Determine the
phase(s) that are present
Point B
35 wt% Ni-65 wt% Cu at 1250°C (Point B): + L (2) Determine the composition of each phase
• 35 wt% Ni-65 wt% Cu at 1250°C (Point B): in two phase ( + L) region (2) Determine the composition of each phase 42.5 35 31.5 Tie Line Composition (wt% Ni) CL C0 C
Draw a tie line
Composition of L: intersection / +L — CL= 31.5 wt% Ni Composition of a: intersection L/ +L — C = 42.5wt% Ni