• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Diagram Fasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Diagram Fasa"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

TEKNOLOGI BAHAN

TEKNOLOGI BAHAN

DIAGRAM FASA

DIAGRAM FASA

Disusun oleh :

Disusun oleh :

As

Asep

ep Ka

Kam

mal

aliia

a Ri

Rizzqi

qi ((0

04)

4)

F

Feeb

brri D

i Dw

wi

i S

Siissw

waan

ntto

o

((0

08

8))

H

Heen

nd

drra

a U

Uttaam

maa

((1

10

0))

M

M.

. F

Faajjaar

r H

Hiid

daay

yaatt

((1

12

2))

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2012

2012

(2)

KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR 

Alham

Alhamdulilladulillah h hirabhirabbilalambilalamin, in, puji syukur puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yangSWT. yang telah

telah melimpahkan melimpahkan nikmat nikmat dan dan hidayahnya hidayahnya kepada kkepada kami, ami, sehingga ksehingga kami dapami dapat menyat menyelesaikanelesaikan  penulisan makalah ini. Makalah ini sedikit membahas mengenai diagram fasa.

 penulisan makalah ini. Makalah ini sedikit membahas mengenai diagram fasa. Dengan adany

Dengan adanya a makamakalah lah ini ini dihardiharapkan dapat apkan dapat membmembantu antu mahasimahasiswa swa dalam memahamidalam memahami dia

diagragram m fasafasa, , mumulai lai dardari i teoteori, ri, cara cara pempembacabacaannannyaya, , sertserta a penpeneraperapannannya ya padpada a saat saat kegkegiatiatanan  belajar mengajar maupun praktek di lapangan.

 belajar mengajar maupun praktek di lapangan.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami harapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dari makalah Ini. harapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dari makalah Ini. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Semarang,

Semarang, Mei 2012Mei 2012

Penyusun Penyusun

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...2 DAFTAR ISI ...3 DAFTAR GAMBAR ...4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...5 1.2 Tujuan ...5 1.3 Manfaat ...5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori ... 2.2 Diagram Fasa ( Diagram Keseimbangan ) ... 2.3 Tipe Diagram Fasa ...

A. Diagram fasa 2D ... B. Diagram fasa 3D ... 2.4 Batas Daya Larut Padat Pada Logam ...

2.5 Komposisi Fasa ... 2.6 Kuantitas Fasa ... BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

(4)

DAFTAR GAMBAR 

Gb. Diagram Pb – Sn Gb. Diagram Fasa Cu-Ni Gb. Tipe Diagram Fasa

Gb. Diagram Tekanan - Temperatur Gb. Diagram paduan Pb-Sn

Gb. Komposisi Fasa

Gb. Kuantitas Fasa ( paduan Pb – Sn ) Gb. Diagram keseimbangan besi – karbon Gb. Kurva pendingin besi murni

Gb. Reaksi eutektik 

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengenalan bahan teknik mempelajari tentang material – material, cara

 pembuatan, penerapan di lapangan, dan juga teori-teori mengenai bahan teknik. Salah satunya adalah diagram fasa, dimana kita dapat mengetahui bahan-bahan pada fase liquid (cair), padat, atau gas.

1.2 Tujuan

Diharapkan mahasiswa memahami diagram fasa, tahu cara membacanya dan lebih mengenal fase-fase zat yang ada di sekitar kita.

1.3 Manfaat

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori

Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri atau keadaan murni, tetapi lebih banyak  dalam keadaan dipadu atau logam paduan dengan kandungan unsur-unsur tertentu sehingga struktur yang terdapat dalam keadaan setimbang pada temperatur dan tekanan tertentu akan  berlainan. Kombinasi dua unsur atau lebih yang membentuk paduan logam akan menghasilkan

sifat yang berbeda dari logam asalnya.Tujuan pemaduan adalah untuk memperbaiki sifat logam Sifat yang diperbaiki adalah kekuatan, keuletan, kekerasan, ketahanan korosi, ketahanan aus, ketahanan lelah, dll. Komponen-komponen umum diagram fase adalah garis kesetimbangan, yang merujuk pada garisyang menandakan terjadinya transisi fase. Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya.Fasa adalah bagian homogen dari suatu sistem yang memiliki sifat fisik dan kimia yang

seragam.Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan antara fasa, komposisi dan temperatur.Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi temperatur, tekanan dan

komposisi.Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan

memprediksi banyak aspek terhadap sifat material.

Informasi penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa adalah: 1. Memperlihatkan fasa-fasa yang terjadi pada perbedaan

komposisi dan temperatur dibawah kondisi pendinginan yang sangat lambat.

(7)

2. Mengindikasikan kesetimbangan kelarutan padat satu unsur atau senyawa pada unsur lain.

3. Mengindikasikan pengaruh temperatur dimana suatu paduan dibawah kondisi kesetimbangan mulai membeku dan pada

rentang temperatur tertentu pembekuan terjadi.

4. Mengindikasikan temperatur dimana perbedaan fasa-fasa mulai mencair.

2.2 Diagram Fasa ( Diagram Keseimbangan )

Seperti pada diagram Pb – Sn adalah diagram fasa yang digunakan sebagai peta yang menunjukkan fasa yang ada pada suhu tertentu dan komposisi paduan pada keadaan keseimbangan, yaitu semua reaksi yang mungkin terjadi telah selesai.

Gb. Diagram Pb – Sn

Pada diagram tersebut pada komposisi 50% Sn dan suhu 100o

C, menunjukkan bahwa terdapat dua fasa padat yaitu fasa α dan fasa β.

(8)

Pada komposisi yang sama pada suhu 200o

C terdapat fasa α dan cairan. |Dan pada suhu 250o

C seluruh larutan berupa cairan. Sebaliknya pada komposisi 80% Sn dan suhu 200o

C terdapat fasa β dan cairan. Dan pada komposisi 10% Sn dan suhu 200o

C hanya terdapat fasa α saja.

Daerah fasa dalam diagram keseimbangan tergantung pada system paduannya. Untuk diagram keseimbangan tembaga dan nikel bentuk diagramnya sederhana karena hanya ada satu macam fasa dari kedua logam tersebut.

Gb. Diagram Fasa Cu-Ni

Pada bagian bawah dari diagram, semua paduan membentuk satu larutan padat yang terdiri dari satu struktur kristal yaitu kps. Karena tembaga dan nikel mempunyai struktur 

(9)

kristal kps dan ukuran kedua atom hampir sama sehingga tembaga dapat saling menggantikan dalam kristal dengan segala perbandingan pada suhu 1000o

C.

Jenis pemaduan:

1. Unsur logam + unsur logam

Contoh: Cu + Zn; Cu + Al; Cu + Sn. 2. Unsur logam + unsur non logam

Contoh: Fe + C.

2.3 Tipe Diagram Fasa

Gb. Tipe Diagram Fasa A. Diagram Fasa Tipe 2D

Diagram fase yang paling sederhana adalah diagram tekanan- temperatur dari zat tunggal,seperti air.Sumbu-sumbu diagram berkoresponden dengan tekanan dan

temperatur.Diagram fase pada ruang tekanan-temperatur menunjukkan garis kesetimbangan atau sempadan fase antara tiga fase padat,cair,dan gas.

(10)

Gb. Diagram Tekanan - Temperatur

Diagram fase yang umum.Garis titik-titik merupakan sifat anomali air.Garis berwarna hijau menandakan titik beku dan garis biru menandakan titik didih yang berubah-ubah sesuai dengan tekanan.

Penandaan diagram fase menunjukkan titik-titik dimana energi bebas bersifat

non-analitis.Fase-fase dipisahkan dengan sebuah garis non-analisitas, dimana transisi fase terjadi, dan disebut sebagai sempadan fase.

Pada diagaram di atas, sempadan fase antara cair dan gas tidak berlanjut sampai

takterhingga. Ia akan berhenti pada sebuah titik pada diagaram fase yang disebut sebagai titik  kritis. Ini menunjukkan bahwa pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, fase Cair dan gas menjadi tidak dapat dibedakan yang dikenal sebagai fluida super kritis.

Pada air, titik kritis ada pada sekitar 647K dan 22,064MPa(3.200,1psi). Keberadaan titik  kritis cair-gas menunjukkan ambiguitas pada definisi diatas.Ketika dari cair menjadi

gas,biasanya akan melewati sebuah sempadan fase,namun adalah mungkin untuk memilih lajur  yang tidak melewati sempadan dengan berjalan menuju fase superkritis.Oleh karena itu,fase cair  dan gas dapat dicampurt erusmenerus.

Sempadan padat-cair pada diagram fase kebanyakan zat memiliki gradien yang  positif.Hal ini dikarenakan fase padat memiliki densitas yang lebih tinggi dari pada fase

cair,sehingga peningkatan tekanan akan meningkatkan titik leleh.Pada beberapa bagian diagram fase air,sempadan fase padat-cair air memiliki gradien yang negatif,menunjukkan bahwa es mempunyai densitas yang lebih kecil daripada air.

B. Diagram fasa tipe 3D

Adalah mungkin untuk membuat grafik tiga dimensi (3D) yang menunjukkan tiga kuantitas termodinamika. Sebagai contoh, untuk sebuah komponen tunggal, koordinat 3D Cartes ius dapat menunjukkan temperatur (T), tekanan (P), dan volume jenis (v). Grafik 3D tersebut

(11)

kadang-kadang disebut diagram P-v-T. Kondisi kesetimbangan akan ditungjukkan sebagai permukaan tiga dimensi dengan luas permukaan untuk fase padat, cair, dan gas.

Garis pada permukaan tersebut disebut garis tripel, di mana zat padat, cair, dan gas dapat  berada dalam kesetimbangan. Titik kritis masih berupa sebuah titik pada permukaan bahkan  pada diagram fase 3D.

Proyeksi ortografi grafik P-v-T 3D yang menunjukkan tekanan dan temperatur sebagai sumbu vertikal dan horizontal akan menurunkan plot 3D tersebut menjadi diagram tekanan-temperatur  2D. Ketika hal ini terjadi, permukaan padat-uap, padat-cair, dan cair-uap akan menjadi tiga kurva garis yang akan bertemu pada titik tripel, yang merupakan proyeksi ortografik garis tripel.

2.4 Batas Daya Larut Padat Pada Logam

Gb. Diagram paduan Pb-Sn

Pada diagram bahan padat yang kaya Pb terdapat atom Sn yang larut dalam struktur kps. ( Berbeda pada NaCl tidak larut dalam struktur kristal Es dalam jumlah yang berarti )

(12)

Pada suhu 183o

C batas daya larut Sn sekitar 29% atom ( 19% berat) dalam bahan padat yang kaya Pb.

Semakin tinggi suhu larutan padat batas daya larutnya semakin rendah Contoh : Pada 300 o

C ada 10% atom ( 6% berat ) Sn yang larut pada Pb

Demikian halnya pada 183o

C bahan padat yang kaya Sn dapat mengandung 2.5% berat Pb yang larut pada struktur tpr ( Sn)

Sesuai perjanjian kedua fasa disebut α ( dengan struktur kristal kps) dan β ( dengan struktur  kristal tpr) dari system Pb – Sn

Batas daya larut padat mempunyai harga maksimum pada suhu eutektik. Baik diatas maupun dibawah 183o

C jumlah Sn yang dapat larut dalam α kps yang kaya Pb menurun. Hal yang serupa terjadi pada Pb pada 183o

C, maksimum 2,5% berat Pb larut dalam β tpr yang kaya Sn.

2.5 Komposisi Fasa

Diagram keseimbangan selain berguna sebagai peta , juga memberikan komposisi kimia fasa yang terdapat pada keadaan seimbang setelah semua reaksi berakhir.

(13)

Gb. Komposisi Fasa

 Daerah Fasa Tunggal 

Pada fasa tunggal ( keseluruhan logam dalam keadaan padat atau cair ) komposisi kimianya sesuai dengan paduannya.

Misalnya dalam paduan 60Sn dan 40 Pb pada 225o

C cairan mempunyai komposisi 60 – 40, hal serupa berlaku untuk diagram fasa dengan larutan padat fasa tunggal.

 Daerah dua fasa

Komposisi kedua fasa terdapat pada kedua ujung garis isotermis yang melintasi daerah dua fasa.

Sebagai contoh paduan timah patri 80Pb – 20Sn pada 150o

C. Pada diagram dapat dilihat  bahwa α mempunyai komposisi 10% Sn dan komposisi β hampir 100% Sn.

 Namun pada paduan yang sama dan suhu yang berbeda komposisi α dan β akan berbeda. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa batas larut Sn dalam α pada 150o

C besarnya 10%. Karena  paduan adalah 20%Sn maka α jenuh dengan Sn dan kelebihan Sn terdapat pada β.

(14)

 Reaksi Eutektik 

Cairan yang mempunyai komposisi eutektik (38.1% Pb – 61.9% Sn pada system Pb – Sn ) terurai menjadi fasa padat (α dan β) pada suhu eutektik 183o

C . Pda suhu ini saja tiga fasa  berada dalam keseimbangan. Reaksi uetektik dapat ditulis :

didinginkan

L2 → S1 + S3

← Dipanaskan

Catatan : 1,2,3 menunjukkan kadar yang meningkat dari salah satu diantara komponen

2.6 Kuantitas Fasa

Dengan melihat diagram fasa maka dapat mengidentifikasi: 1. Jenis fasa yang telah stabil/seimbang

2. Komposisi kimia

3. Kuantitas setiap fasa yang ada dalam keseimbangan

 Daerah dua fasa

Kuantitas dari dua fasa ditentukan dengan cara interpolasi komposisi paduan diantara komposisi kedua fasa itu.

(15)

Gb. Kuantitas Fasa ( paduan Pb – Sn )

Sebagai contoh timah patri 80 Pb – 20 Sn pada 150o

C, dari diagram terlihat bahwa komposisi 80 Pb- 20 Sn terletak pada titik sejauh 0.11 x jarak komposisi kimia α ( 90 Pb -10 Sn ) dan komposisi kimia β (< 1 Pb dan ~ 100Sn ).

Sehingga jumlah seluruh patri , fraksi kuantitas β= 0.11 dan α = 0.89 Jumlah ini dapat ditulis 89% untuk massa α dan 11% untuk massa β.

Dalam komposisi yang sama ( 80 Pb – 20 Sn ) pada 250 o

C dari diagram dapat dilihat bahwa α ( 88 Pb -12 Sn ) dan L ( 64 Pb - 36 Sn ). Komposisi kimi paduan ini secara keseluruhan ( 80 Pb  – 20 Sn ) sama dengan 1/3 jarak antara α dan komposisi cairan. Sehingga jumlah patri

keseluruhan pada 250o

C kuantitas fraksi cairan 1/3 bagian dan fraksi padat ( α ) 2/3 bagian. Kuantitas dinyatakan dalam fasa α dan β atau α dan L, sesuatu yang beda dengan komposisi kimia yang dinyatakan dalam jumlah komponen Pb dan Sn.

(16)

Pada Sistem Besi Karbon

Baja merupakan paduan dari besi dan karbon. Besi murni berubah strukturnya pada 912o

C dari kpr menjadi kps. Pada 1394o

C berubah lagi dari kps menjadi kpr lagi dan kpr ini stabil sampai besi mencair pada 1538o

C.

(17)
(18)
(19)

 Ferit atau besi α

Struktur besi murni pada suhu ruangan disebut ferit atau besi α . Ferit mempunyai struktur kpr, ruangan antar atom kecil dan rapat sehingga sulit menampung atom karbon sekalipun kecil. Oleh sebab itu daya larut karbon dalam ferit rendah ( < 1 karbon per 1000 atom besi ).

 Austenit atau besi -γ  .

Besi dengan struktur kps disebut Austenit atau besi -γ  . Besi ini stabil pada suhu antara 912o

C dan 1394o

C. Austenit mempunyai sifat yang lunak dan ulet sehingga mudah dibentuk. Besi austenit berstruktur kps yang mempunyai jarak atom yang lebih besar dibanding ferit.

(20)

Meskipun demikian lubang pada strtuktur kps hampir tidak dapat menampung atom karbon dan penyisipan ini menyebabkan regangan dalam struktur. Akibatnya tidak semua lobang dapat diisi atom karbon (~ 6% pada 912o

C). Daya larut maksimum 2.11% ( 9%atom) karbon.

 Besi-δ .

Di atas 1394o

C austenit bukan bentuk besi yang paling stabil karena struktur kristal  berubah dari kps menjadi kpr atau besi-δ .  Besi-δ  sama dengan besi α kecuali daerah suhunya. Oleh karena itu biasa disebut ferit δ . Daya larut karbon dalam ferit δ  kecil, akan tetapi lebih besar dari pada ferit α , karena suhunya lebih tinggi.

 Karbida besi

Pada paduan besi karbon, karbon melebihi daya larut membentuk fasa ke dua yang disebut karbida besi (sementit) yang mempunyai kompsisi kimia Fe3C. Hal ini tidak berarti sementit

membentuk molekul –molekul Fe3C, akan tetapi membentuk kisi kristal mengandung atom

 besi dan karbon dalam perbandingan tiga – satu.

Fe3C mempunyai sel satuan ortorombik ( semua sudut = 90

o

C dan a ≠ b ≠ c ) dengan 12 atom besi dan 4 atom karbon per sel. Kandungan karbonnya 6.7%(berat) dan berat jenisnya 7,6 Mg/m3

 Diagram fasa Fe-Fe3C 

Pada gambar bawah terlihat diagram fasa besi (Fe) dan karbida besi(Fe3C). Diagram ini

merupakan landasan untuk memberikan perlakuan panas (kebanyakan jenis baja).

Komposisi eutektik terdapat pada 4.3% (berat) karbon atau 17% atom karbon dan suhu eutektik adalah 1148o

C.

Besi -γ   yang kaya Fe dapat menampung sampai 2.11% (berat) atau 9%(atom) karbon. Atom-atom karbon ini larut secara intersisi dalam besi kps.

(21)

 Reaksi eutektik 

Pada gambar bawah merupakan perbandingan antara penambahan karbon pada austenit dengan penambahan garam pada air. Pada setiap keadaan penambahan bahan yang dilarutkan menurunkan jangkauan suhu stabil larutan.

Gb. Reaksi eutektik 

Pada system es-garam, larutan cairan ada diatas suhu eutektik, sedangkan pada system besi-karbon terdapat larutan padat sehingga reaksi eutektik sungguhan tidak terjadi sewaktu  pendinginan. Akan tetapi karena analogi reaksi ini dengan reaksi eutektik, reaksi ini disebut

eutectoid  ( secara harfiah berarti seperti eutektik ).

didinginkan Eutektik : L2 → S1 + S3 ← Dipanaskan Didinginkan Euitektoid S → S + S

(22)

Dipanaskan

Suhu eutectoid untuk paduan besi – karbon adalah 727o

C Komposisi eutectoid terdiri sekitar 0.8% karbon.

Reaksi eutectoid untuk paduan Fe – C adalah : 723o

C

γ  (0.77%C ) α ( 0.02% C ) + Fe3C ( 6.7% C)

 Pergeseran Eutektoid 

Pada baja paduan atom karbon dan atom besi saling berkoordinasi dengan atom lain. Oleh karena itu kadar karbon Euitektoid dan suhu Euitektoid berubah bila ada elemen paduan lainnya.

Perubahan kadar karbon Euitektoid dan suhu Euitektoid dapat dilihat pada diagram bawah

Gb. Pergeseran titik eutectoid

 Dekomposisi Austenit 

Selama pendinginan terjadi reaksi eutiktoid Fe – C yang menyangkut pembentukkan feritα  dan karbida C sebagai hasil dekomposisi austenit γ   berkomposisi eutektoid :

(23)

Dalam campuran yang dihasilkan terdapat ~ 12% karbida dan lebih dari 88% ferit. Karena karbida dan ferit terbentuk bersama-sama, keduanya bercampur dengan baik.

Dengan kata lain ferit adalah campuran khusus terdiri dari dua fasa dan terbentuk sewaktu austenit dengan komposisi eutectoid bertransformasi menjadi ferit dan karbida.

Perlit adalah campuran khusus dari dua fasa dan terbentuk sewaktu austenit dengan komposisi eutectoid bertransformasi menjadi ferit dan karbid

Gambar

Diagram fase yang paling sederhana adalah diagram tekanan- temperatur dari zat tunggal,seperti air.Sumbu-sumbu diagram berkoresponden dengan tekanan dan
Diagram fase yang umum.Garis titik-titik merupakan sifat anomali air.Garis berwarna hijau menandakan titik beku dan garis biru menandakan titik didih yang berubah-ubah sesuai dengan tekanan.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik4. Universitas Pendidikan Indonesia

Identifikasi single fasa dilihat melalui XRD, struktur morfologinya homogen dilihat melalui SEM-EDS, sifat magnetik dilihat melalui VSM, dan penyerapan

Pembentukan sistem panas bumi daerah Riso – Kalimbua dan daerah Andau diperkirakan berbeda sistem walaupun keduanya berada pada tatanan vulkanik Sulawesi bagian Barat.

Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas dan mempunyai sifat tetap,dibentuk dialam dan bukan hasil suatu

Pada dasarnya, struktur material penyerap gelombang mikro terdiri dari bagian dengan sifat yang dapat mengizinkan gelombang elektromagnetik menembus daerah dimana

Pemodelan PCM sangat rumit karena kompleksitas dari fasa transisi. Penyimpanan dan pelepasan panas laten dan perubahan sifat termofisik material bahan selama perubahan fasa, serta

Komposit adalah suatu material yang terdiri dari dua komponen atau lebih yang memiliki sifat atau struktur yang berbeda yang dicampur secara fisik menjadi satu

&#34;umla' komponen dalam suatu sistem merupakan !umla' minimum dari spesi ang secara kimia independen ang diperlukan untuk menatakan komposisi setiap fasa ang secara