• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIAGRAM FASA DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIAGRAM FASA DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS KOORDINASI KEPALA PERPUSTAKAAN

DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN

PEMUSTAKA PADA SMA PASUNDAN 3 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh

Bella Muhammad Anugrah 1001874

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

Efektivitas Koordinasi Kepala

Perpustakaan Dalam Pelaksanaan

Program Bimbingan Pemustaka

Pada SMA Pasundan 3 Bandung

Oleh

Bella Muhammad Anugrah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Bella Muhammad Anugrah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

BELLA MUHAMMAD ANUGRAH 1001874

EFEKTIVITAS KOORDINASI KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN PEMUSTAKA

PADA SMA PASUNDAN 3 BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Hj. Yooke Tjuparmah S K, M.Pd NIP. 19500417198003 2001

Pembimbing II

Hana Silvana, M,Si NIP. 197303242010122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua

Program Studi

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Perpustakaan dan

(4)

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. Dr. Laksmi Dewi, M.Pd

NIP.195911211985031001 NIP.

(5)

vii Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ………....

A. Media Pembelajaran ……… 1. Definisi Media Pembelajaran……….

2. Ciri-ciri Media Pendidikan……….

a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)……….

b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)………

c. Ciri Distributif………..

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran……….

a. Media hasil teknologi cetak……….

b. Media hasil teknologi audio-visual……….. c. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer…….. d. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer…..

4. Fungsi Media Pembelajaran………....

(6)

viii Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak………

E. Deskripsi Mata Kuliah Material Teknik…….………. F. Penelitian Yang Relevan……….. C. Metode Penelitian Yang Digunakan……… D. Definisi Operasional………

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...

A. Deskripsi Hasil Penelitian………...

(7)

ix Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….

A. Simpulan………

B. Saran………...

DAFTAR PUSTAKA………. LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

72 72 72

(8)

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIAGRAM FASA

DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

1

Gian Favian Giovani, 2Mumu Komaro, 3Ariyano Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI,

Jl. Dr. Setiabudhi No.207 Bandung 40154 Email: giovanifgian30@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran pokok-pokok bahasan mata kuliah Material Teknik khususnya diagram fasa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberi pembelajaran menggunakan diktat dan menggunakan multimedia animasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Desain penelitian eksperimen semu yang digunakan adalah dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa kelas A JPTM angkatan 2013 sebagai kelas kontrol dan mahasiswa kelas B JPTM angkatan 2013 sebagai kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberi pembelajaran menggunakan multimedia animasi lebih tinggi dari pada peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberi pembelajaran menggunakan diktat.

Kata kunci: Multimedia, Animasi, Keterampilan Pemecahan Masalah, Diagram Fasa, Material Teknik.

Abstract

The study was backed by the difficulties faced by students in the learning process of the fine points of discussion Material Engineering courses especially phase diagrams. The purpose of this research is to know the difference improved problem solving skills of students who are learning using multimedia animation and using the diktat. The method of research used quasi experimental research method. Quasi experimental research design used was design with Nonequivalent Control Group Research Design. Samples used in this research is a student of class A JPTM 2013 as a control class and student of class B JPTM 2013 as a experiment class. The results showed an increase in problem solving skills of students who are learning using multimedia animation is higher than on improving problem solving skills of students who are learning using diktat

(9)

1 Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sudah menjadi kenyataan bahwa kehidupan manusia ini dikelilingi oleh

material. Semua yang ada di sekitar manusia dihasilkan dari material. Sejak

zaman prasejarah, revolusi material ini sudah ada, dimulai dari zaman batu, era

perunggu, dan era besi seperti sekarang ini. Tembaga, perunggu, besi, dan

komposit merupakan bukti pentingnya material bagi kelangsungan hidup manusia.

Kemajuan pengembangan material adalah kunci pertumbuhan teknologi. Untuk

pengembangan material tersebut dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang

memadai tentang material, dan disiplin ilmu yang dapat mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan tentang material itu sendiri yaitu Material Teknik.

Material teknik adalah ilmu yang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya

terhadap berbagai bidang ilmu dan teknik. Ilmu ini mempelajari hubungan antara

struktur bahan dan sifatnya. Material teknik merupakan komponen yang tidak

terpisahkan dari semua bidang teknik. Pada bidang teknik mesin berhubungan

dengan material logam, pada bidang teknik sipil berhubungan dengan material

pasir, batu, kayu, beton, dan lain-lain. Pada bidang teknik listrik berhubungan

dengan material keramik semi konduktor. Pada bidang teknik mesin secara umum

berhubungan dengan logam.

Mata kuliah Material Teknik dalam kurikulum jurusan Pendidikan Teknik

Mesin, merupakan mata kuliah dasar yang termasuk pada kelompok mata kuliah

keahlian program studi. Mata kuliah ini diberikan pada semester 1 dengan jumlah

kredit 2 SKS, dan diberikan pada tiga konsestrasi yang ada, yakni; Otomotif,

Produksi dan Perancangan, dan Refrigerasi Tata Udara. Mata kuliah material

teknik sangat diperlukan untuk menunjang pembelajaran pada mata kuliah-mata

kuliah keahlian program studi lanjutan, diantaranya; Fabrikasi Logam, Teknik

(10)

2

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik Pembentukan, Chasis Otomotif, Body Otomotif, Elemen Mesin I, dan

Elemen Mesin II.

Meninjau betapa pentingnya mata kuliah Material Teknik ini untuk

menunjang pembelajaran pada mata kuliah-mata kuliah keahlian program studi

lanjutan di atas, maka pada proses pembelajaran mata kuliah Material Teknik ini

harus benar-benar tersampaikan dengan jelas sehingga mahasiswa dapat

menerima lalu mencerna materi-materi yang telah disampaikan oleh dosen dengan

baik. Penelitian awal dilakukan terhadap 32 mahasiswa Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin FPTK UPI yang disiapkan sebagai calon guru SMK. Hasil yang

didapat menunjukan bahwa tingkat kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam

proses pembelajaran pokok-pokok bahasan mata kuliah material teknik ini

bervariasi, seperti terlihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data tingkat kesulitan yang dihadapi Mahasiswa JPTM dalam proses pembelajaran mata kuliah Material Teknik

No. Pokok Bahasan

Mata Kuliah Material Teknik Prosentase [%]

1 Diagram fasa 68.8

2 Pergeseran atau pergerakan atom, dan struktur kristal:

Berdasarkan tabel di atas, ada beberapa pokok bahasan yang dipelajari pada

mata kuliah Material Teknik, antara lain; diagram fasa, pergeseran atau

pergerakan atom, struktur kristal, dan pokok bahasan lain. Terlihat bahwa

kesulitan yang paling banyak dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran

pokok-pokok bahasan mata kuliah material teknik ini yaitu terdapat pada pokok

bahasan diagram fasa yakni sebesar 68,8%. Pada pokok bahasan diagram fasa ini

dipelajari jenis-jenis serta gambar diagram fasa, perubahan fasa, jenis fasa yang

terjadi, prosentase fasa, dan gambar fasa masing-masing dari paduan pada tiap

perubahan temperatur dari temperatur cair sampai ke temperatur kamar atau

(11)

3

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pokok bahasan pergeseran atau pergerakan atom, dan struktur kristal (18,8%

mengalami kesulitan pada bidang geser, yaitu; bidang tempat bergesernya

atom-atom untuk setiap sel satuan yang berbeda, begitu pula aplikasinya pada

kehidupan nyata, dan 6,2% mengalami kesulitan pada struktur kristal, yakni; jenis

sel satuan berikut karakteristiknya), sedangkan sisanya 6,2% mengalami kesulitan

pada pokok bahasan lainnya.

Faktor penghambat yang dihadapi mahasiswa dalam pembelajaran material

teknik diantaranya yaitu kesulitan memahami konsep yang abstrak, komplek dan

dinamis. Data terakhir menunjukan bahwa prosentasi mahasiswa yang mampu

menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan struktur atom, perubahan

struktur atom, dan interaksi atom yang menyebabkan perubahan-perubahan sifat

logam, rata-rata 41,6% sebagaimana terlihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data Mahasiswa JPTM yang menguasai materi esensial pada kuliah Material Teknik

No. Waktu Ujian

Prosentase mahasiswa yang menguasai materi esensial pada kuliah Material Teknik

2008 2009 2010 2011 2012

1 UTS 52 57 63 44 50

2 UAS 24 25 24 42 35

Rata-rata 38 41 43,5 43,0 42,5

(Sumber: Komaro, 2013)

Data lain yang didapat dari hasil studi pendahuluan di atas yaitu terlihat

dengan jelas bahwa kesulitan yang paling banyak dihadapi mahasiswa dalam

proses pembelajaran pokok-pokok bahasan mata kuliah material teknik ini yaitu

terdapat pada pokok bahasan diagram fasa yakni sebesar 68,8%. Pada pokok

bahasan diagram fasa, mahasiswa mengalami kesulitan paling banyak pada

perhitungan fasa-fasa yang terjadi, yakni 59,4%. Dalam hal ini masalah

mahasiswa terjadi akibat; tidak suka rumus atau hitungan, dan susah menghapal

rumus atau rumus sering tertukar, sedangkan yang lainnya mengalami kesulitan

pada gambar diagram fasa sebesar 21,9%, dan 18,8% mengalami kesulitan dalam

(12)

4

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut di atas, bisa diketahui bahwa

faktor yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran

mata kuliah Material Teknik ini yaitu karena kesulitan memahami konsep yang

abstrak, komplek dan dinamis. Hal tersebut disebabkan karena pada mata kuliah

Material Teknik banyak membahas hal-hal yang bersifat kasat mata (invisible)

atau mikroskopis yang menyebabkan mahasiswa kesulitan berimajinasi atau

mengilustrasikan bentuk nyatanya, sehingga kemungkinan tidak terjangkau

(inacceessible) oleh mahasiswa.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka perlu dilakukan

usaha untuk memecahkannya. Diantara usaha untuk memecahkan permasalahan

diatas, yaitu diperlukan media pembelajaran yang tidak hanya dalam tataran

teoritis, tetapi sebuah media praktis, ekonomis, dan mudah dijangkau (accessible).

Upaya memenuhi kriteria accessible akan ditempuh dengan manipulasi model

teoritis (gambar) menjadi model realistis agar lebih menarik perhatian mahasiswa

sehingga mudah diajarkan (teachable) dalam bentuk multimedia. Hasil penelitian

awal, 81% mahasiswa memiliki laptop atau komputer. Hal ini menjadi peluang

untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan komputer

sebagai alat bantu untuk mengulang-ulang materi pembelajaran yang dilakukan

secara mandiri oleh mahasiswa kapanpun dan dimanapun. Arsyad (2003, hlm. 54)

mengemukakan beberapa kekuatan komputer yang digunakan untuk tujuan-tujuan

pendidikan sebagai berikut:

1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan intsruksi, seperti yang diinginkan program yang digunakan.

2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme. 3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa

dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.

Berdasarkan hasil penelitan (Purnawan, 2006), penyebab diakibatkan model

(13)

5

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersedia, tidak cukup representatif untuk dapat menjelaskan konsep suatu sistem

secara realistis, sehingga kemungkinan tidak terjangkau (inaccessible) oleh

peserta didik yang efeknya kurang menimbulkan pengalaman belajar.

Media pembelajaran berbasis multimedia animasi sebetulnya pernah dibuat

oleh Callister yakni berupa CD multimedia interaktif. Namun animasinya masih

terbatas pada struktur kristal, bidang serta arah kristal, dan pergerakan atom pada

dislokasi, dan belum memuat animasi pada bahasan perhitungan diagram fasa.

Selain itu bahasa pengantar yang digunakannya adalah bahasa Inggris. Atas dasar

kendala tersebut maka penulis lebih menfokuskan kajian ini pada diagram fasa

serta perhitungan fasa-fasanya, dan bahasa pengantarnya bahasa Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran mata kuliah Material Teknik

ini antara lain sebagai berikut:

1. Kesulitan menyerap materi disebabkan kesulitan memahami konsep yang

abstrak, komplek dan dinamis.

2. Pada pokok bahasan diagram fasa, mahasiswa mengalami kesulitan pada

perhitungan fasa-fasa, kesulitan pada gambar diagram fasa, dan kesulitan

dalam hal urutan pengerjaan serta kesulitan lainnya.

3. Media pembelajaran yang digunakan dosen untuk menyampaikan materi pada

perkuliahan Material Teknik ini masih banyak menggunakan buku atau

diktat/handout, dan itu dirasa kurang realistis, kurang menarik, sehingga

kemungkinan tidak terjangkau (inaccessible) oleh mahasiswa yang efeknya

kurang menimbulkan pengalaman belajar yang pada akhirnya membuat

banyak mahasiswa kurang mampu menangkap materi pelajaran dengan

maksimal.

C. Rumusan Masalah

Kemudian penulis memandang perlu untuk merumuskan masalah penelitian

(14)

6

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan diteliti, yaitu “Apakah pembelajaran menggunakan multimedia animasi akan

memberikan peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang lebih

baik daripada pembelajaran dengan menggunakan diktat?”.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, tujuan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang

diberi pembelajaran dengan menggunakan diktat dalam pembelajaran materi

diagram fasa pada mata kuliah Material Teknik.

2. Mengetahui peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang

diberi pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi dalam

pembelajaran diagram fasa pada mata kuliah Material Teknik.

3. Mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan pemecahan masalah antara

mahasiswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan diktat dan dengan

menggunakan multimedia animasi dalam pembelajaran materi diagram fasa

pada mata kuliah Material Teknik.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu bahan dan sekaligus media

pembelajaran pada mata kuliah Material Teknik khususnya pada materi diagram

fasa bagi mahasiswa JPTM yang dapat meningkatkan hasil belajarnya. Oleh

karena itu, penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah

kajian tentang pembelajaran, multimedia animasi baik sebagai sumber belajar

maupun sebagai media belajar, secara khusus yang dapat meningkatkan hasil

belajar.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi

(15)

7

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Bagi mahasiswa diharapkan menjadi sumber, dan media belajar bagi yang

mudah digunakan dan dicerna untuk belajar mandiri dengan hasil belajar

yang lebih baik.

b. Bagi Dosen diharapkan menjadi sumber, dan media mengajar yang mudah

digunakan dan diajarkan dengan hasil belajar yang lebih baik.

c. Bagi UPI diharapakan menjadi tambahan pengembangan pembelajaran,

khususnya pada pengembangan sumber, dan media belajar.

F. Strukur Organisasi Skripsi

BAB I Pendahuluan, meliputi Latar Belakang Penelitian, Identifikasi,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Stuktur Organisasi

Skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian.

Kajian Pustaka berisi

konsep-konsep/teori-teori/dalil-dalil/hukum-hukum/model-model/rumus-rumus utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji, penelitian

terdahulu yang relevan. Kerangka Pemikiran merupakan tahapan yang harus

ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar

variabel penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

yang dirumuskan dalam penelitian.

BAB III Metode Penelitian, berisi Lokasi dan subjek populasi/sampel

penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen

Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan

Analisis Data

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, membahas mengenai pengolahan

atau analisa data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah

penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan pembahasan

atau analisis temuan.

BAB V Simpulan dan Saran, berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti

(16)

47

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian berada di Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung, yaitu di

Universitas Pendidikan Indonesia. Subjek utama pada penelitian pengaruh

penggunaan multimedia animasi terhadap keterampilan pemecahan masalah ini

adalah mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung. Sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah mahasiswa kelas A JPTM angkatan 2013 sebagai kelas

kontrol dan mahasiswa kelas B JPTM angkatan 2013 sebagai kelas eksperimen.

Sampel tersebut di atas dipilih karena sampel tersebut diasumsikan

memiliki kemampuan yang setaraf atau homogen karena melalui proses seleksi

yang sama. Menurut Ruseffendi (2010, hlm. 45), “karakteristik pertama dari

penelitian eksperimen dapat dilakukan dengan cara pemilihan sampel, salah satu

cara pemilihan sampel adalah subjek secara acak atau menggunakan kelompok

yang homogen”.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent

control group design. Dalam desain penelitian ini, terdapat dua kelompok yakni

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random.

Pada penelitian ini kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi perlakuan

berupa pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi, sedangkan

kelompok kontrol yaitu kelompok yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran

menggunakan diktat. Kedua kelompok tersebut diberi pre-test untuk mengetahui

keadaan awal. Sugiyono (2013, hlm. 113) mengemukakan bahwa, “hasil pre-test

dikatakan baik bila nilai antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak

berbeda secara signifikan”. Selanjutnya kedua kelompok tersebut diberikan

treatment yang berbeda, lalu kedua kelompok tersebut diberikan post-test untuk

(17)

48

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pola desain pada penelitian ini

dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Nonequivalent Control Group Design

Keterangan:

X = treatment berupa pembelajaran menggunakan multimedia

animasi.

Y = treatment berupa pembelajaran menggunakan diktat.

O1 & O3 = hasil/keadaan awal kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol sebelum diberikan treatment yang berbeda. Kedua

kelompok tersebut diobservasi dengan pre-test untuk

mengetahui hasil awal.

O2 = hasil kelas eksperimen setelah diberikan treatment X.

O4 = hasil kelompok kontrol diberikan treatment Y.

C. Metode Penelitian Yang Digunakan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

pembelajaran menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan dengan

pembelajaran menggunakan diktat dalam upaya meningkatkan keterampilan

pemecahan masalah materi diagram fasa dalam pembelajaran mata kuliah material

teknik. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah tersebut dapat diketahui

dengan hasil pre-test dan post-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Menurut tujuan penelitian yang telah dijelaskan tersebut diatas maka metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi

experiment). Desain penelitian eksperimen semu yang digunakan adalah dengan

desain penelitian Nonequivalent Control Group Design.

Pemilihan metode penelitian ini didasarkan pada ketepatan tujuan penelitian

(18)

49

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan”.

D. Definisi Operasional

Menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah yang

terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan

maksud yang terdapat dalam judul tersebut. Hal ini diharapkan terdapat

keseragaman landasan berfikir atau pemahaman antara peneliti dan pembaca.

Sesuai dengan judul yang diteliti, maka pengertian dari masing-masing bagian

adalah sebagai berikut.

1. Multimedia animasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), istilah multimedia

memiliki arti “berbagai jenis sarana”, sedangkan animasi dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2014) memiliki arti “rangkaian lukisan atau gambar yang

digerakkan secara mekanik elektronis sehingga tampak dilayar menjadi bergerak”.

Multimedia animasi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kombinasi dari

media grafik, gambar statis dan dinamis, suara, dan teks yang dioperasikan

melalui media komputer yang menampilkan materi-materi pemecahan masalah

pokok bahasan diagram fasa pada mata kuliah material teknik yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan diukur tingkat

kelayakan oleh ahli media

Dalam konteks penelitian ini multimedia animasi digunakan untuk melihat

peningkatan keterampilan pemecahan masalah materi diagram fasa pada mata

kuliah material teknik. Data kelayakan multimedia animasi yang akan digunakan

sebagai media pembelajaran didapatkan dengan melakukan teknik penilaian ahli

(expert judgement) melalui angket, kemudian diolah untuk menghasilkan

deskripsi hasil penilaian kelayakannya.

2. Pemecahan Masalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), istilah pemecahan memiliki

(19)

50

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014) memiliki arti “sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan”. Pemecahan masalah pada penelitian ini didefinisikan sebagai proses dimana mahasiswa menemukan kombinasi dari

kaidah-kaidah yang telah dipelajari sebelumnya yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah materi diagram fasa pada mata kuliah material teknik.

Data hasil pemecahan masalah didapatkan melalui proses tes yang dilakukan

dalam dua tahapan yakni tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Data hasil

pre-test dan post-test tersebut akan digunakan untuk menganalisis peningkatan

keterampilan pemecahan masalah antara mahasiswa yang diberikan pembelajaran

dengan menggunakan multimedia animasi dengan mahasiswa yang diberikan

pembelajaran menggunakan diktat dalam pembelajaran pokok bahasan materi

diagram fasa.

3. Diagram fasa

Istilah diagram menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014) memiliki

arti “gambaran (buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu, sedangkan fasa (phase) menurut Oxford Dictionaries (2014) didefinisikan: “a distinct and homogeneus form of matter”, dalam bahasa Indonesia berarti “bentuk

yang berbeda dan homogen dari suatu materi”. Diagram fasa pada penelitian ini

didefinisikan sebagai suatu grafik yang merupakan representasi tentang fasa-fasa

yang ada dalam suatu material pada variasi temperatur, tekanan dan komposisi

tertentu.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2013, hlm. 149) menyatakan bahwa “Jumlah instrumen penelitian

tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti”. Penelitian yang akan meneliti “Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah Materi Diagram Fasa Dalam

Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik”. Jadi dapat terlihat bahwa dalam hal

ini ada dua buah instrumen yang perlu dibuat yaitu:

1. Instrumen untuk mengukur kelayakan multimedia animasi.

(20)

51

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kuisioner Multimedia

Instrumen ini digunakan untuk mengukur kelayakan multimedia animasi.

Pada instrumen ini akan dilakukan dua tahap evaluasi yang menggunakan lembar

evaluasi yaitu lembar evaluasi materi yang berfungsi untuk mengevaluasi media

pembelajaran dari sisi materinya dan akan dievaluasi oleh salah satu dosen mata

kuliah material teknik Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Lembar evaluasi yang

kedua yaitu lembar evaluasi media pembelajaran dari sisi medianya dan

evaluasinya akan dilakukan oleh dosen ahli media.

Proses pengujian instrumen multimedia animasi ini yaitu berupa kuisioner

yang diberikan kepada evaluator untuk mengevaluasi multimedia animasi dari

sisi media dan dari sisi materinya. Proses evaluasi multimedia pembelajaran ini

dengan penggunaan kuisioner dimaksudkan untuk mengetahui

kekurangan-kekurangan yang terdapat pada multimedia ini melalui indikator-indikator serta

pertanyaan yang diberikan, kemudian diadakan perbaikan lagi setelah evaluasi

dilakukan sampai menemukan hasil evaluasi yang dinyatakan minimal layak.

Kemudian peneliti memilih menggunakan skala rating scale karena menurut

Sugiyono (2013, hlm. 141) bahwa:

Penggunaan skala rating scale ini akan lebih fleksibel karena tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi atau responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain.

Cara menjawab skala rating scale ini adalah para responden hanya memberi

tanda, yaitu tanda ceklis pada skala yang dipilihnya sesuai dengan pertanyaan

atau indikator, selanjutnya angket yang telah diisi responden perlu dilakukan

penilaian. Pemberian skor pada skala rating scale masing-masing jawaban diberi

bobot nilai yang berbeda. Berikut ini adalah uraian bobot nilainya.

4 : Sangat Setuju.

3 : Setuju.

2 : Ragu-ragu.

1 : Tidak Setuju.

(21)

52

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Soal Tes

Instrumen ini digunakan untuk mengukur peningkatan keterampilan

pemecahan masalah mahasiswa. Instrumen ini berupa soal yang digunakan untuk

melakukan pre-test dan post-test. Data hasil pre-test dan post-test tersebut akan

digunakan untuk menganalisis peningkatan keterampilan pemecahan masalah.

Instrumen ini digunakan setelah dikonsultasikan dan judgement oleh dosen mata

kuliah Material Teknik.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengujian instrumen soal untuk mengukur atau mengetahui apakah

soal yang akan digunakan telah layak atau belum diberikan kepada mahasiswa.

Pengujian instrumen yang akan diterapkan pada penelitian ini yaitu dengan

menggunakan expert judgement.

Pengujian expert judgement adalah pengujian instrumen yang diuji oleh ahli

dibidang bersangkutan. Pada penelitian ini, expert judgement dilakukan oleh ahli

dibidang material teknik.

G. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data yang tepat dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen non-tes

Instrumen non-tes yang digunakan untuk mengumpulkan data pada

penelitian ini diantaranya lembar judgement media, judgement soal, dan

judgement materi ajar.

2. Instrumen tes

Instrumen tes ini berupa soal yang diberikan kepada mahasiswa baik kepada

mahasiswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Soal pre-test diberikan

(22)

53

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan adalah pengujian homogenitas pada

hasil pre-test, pengujian normalitas pada data pre-test, post-test dan N-Gain,

pengujian hipotesis pada data N-Gain. Untuk lebih jelasnya dijelaskan sebagai

berikut.

1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menetukan sampel dari populasi dua kelas

yang homogen. Apabila data menunjukan kelompok data homogen, maka data

yang berasal dari populasi yang sama layak untuk digunakan. Rumus uji

homogenitas yang digunakan menurut Siregar (2004, hlm. 50) adalah sebagai

berikut.

�= S1

2

S12………(Siregar, 2004, hlm. 167)

Keterangan:

�12 = Varian terbesar. �22 = Varian terkecil. 2. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu

berdistribusi normal atau tidak. Teknik pengujian normalitas data dilakukan

dengan menggunakan Chi Kuadrat (χ2). Pengujian normalitas data dengan (χ2 )

dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data

yang terkumpul dengan kurva normal baku/standar.

Pada uji normalitas ini menggunakan aturan Sturgess dengan

memperlihatkan tabel berikut.

Tabel 3.1 Persiapan Uji Normalitas

No. Kelas Interval F � � 2

(Siregar, 2004, hlm. 87)

Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut.

a. Menentukan rentang (R)

(23)

54

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

� = Data besar.

� = Data kecil.

b. Menentukan banyak kelas interval (i)

i = 1 + 3,3 log n ………...(Siregar, 2004, hlm. 84)

Keterangan:

n = Jumlah sampel.

c. Menghitung jumlah kelas interval (P)

� =R

i……….(Siregar, 2004, hlm. 25)

Keterangan:

R = Rentang.

i = Banyak kelas.

Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi frekuensi.

d. Menghitung rata-rata (x)

x =

∑fi.xi

∑fi ………(Siregar, 2004, hlm. 26)

Keterangan:

fi = frekuensi absolute data ditiap kelas interval

xi = nilai tengah kelas interval

e. Menghitung standar deviasi (S)

�= ∑ �.��− (∑ �.��)2

( −1) ……….(Siregar, 2004, hlm. 26)

f. Menentukan batas bawah kelas interval (� )

�� = Bb– 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas Keterangan:

Bb = Batas bawah interval.

g. Menentukan nilai Zi setiap batas bawah kelas interval

Zi= Xin −X

(24)

55

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Melihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo, harga xi

dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000.

i. Hitung nilai setiap kelas interval, isikan pada kolom Li, contoh Li = Lo1– Lo2

(Siregar, 2004, hlm. 87)

j. Menghitung frekuensi harapan (ei)

ei = Li . ∑fi………(Siregar, 2004, hlm. 87)

k. Menghitung nilai Chi kuadrat (χ2) untuk menghitung P-value.

l. Mengambil kesimpulan, kelompok berdistribusi normal jika P-value > α =

0,05.

3. Nilai N-Gain

Uji N-Gain dipergunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa.

Rumus yang digunakan untuk Uji N-Gain menurut Hake (2002, hlm. 4) adalah

sebagai berikut.

N-Gain = Skor � −Skor �

Skor Ideal−Skor �

………

(Hake, 2002, hlm. 4)

Tabel 3.2 Kriteria N-Gain

Batasan Kategori

G > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ G ≤ 0,7 Sedang

G < 0,3 Rendah

(Hake, 2002, hlm. 4)

4. Uji Hipotesis

Sugiyono (2013, hlm. 96) mengemukakan bahwa “Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Uji t-test dilakukan dengan syarat data harus homogen dan normal, apabila data tidak berdistribusi

normal dan tidak homogen maka hipotesis diuji dengan pengujian statistika

nonparametris. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2013, hlm. 211) bahwa

(25)

56

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal”. Pengujian t-test yang

dilakukan menurut Sugiyono (2013, hlm. 273) adalah sebagai berikut.

t =

� −1 � 2

�12 1 +

22 2

……… (Sugiyono, 2013, hlm. 273)

Keterangan :

�1

= Nilai rata-rata kelas eksperimen. �2

= Nilai rata-rata kelas kontrol. �12= Varians kelas eksperimen.

�1 2= Varians kelas kontrol.

1 = Jumlah siswa kelas eksperimen.

2= Jumlah siswa kelas kontrol.

Ho: µ1≤ µ2:

“Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi tidak lebih baik dibandingkan keterampilan pemecahan

masalah mahasiswa yang menggunakan diktat”.

Ha: µ1 > µ2:

“Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan keterampilan pemecahan masalah

mahasiswa yang menggunakan diktat”.

Kriteria pengujian t-test:

Tolak Ho jika: thitung > ttabel pada ∝ = 0,05 dan dk = 50

(26)

72

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian, dapat ditarik simpulan

sebagai berikut:

1. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan

pembelajaran menggunakan diktat dalam pembelajaran materi diagram fasa

pada mata kuliah Material Teknik peningkatannya termasuk dalam kategori

sedang.

2. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan

pembelajaran menggunakan multimedia animasi dalam pembelajaran materi

diagram fasa pada mata kuliah Material Teknik peningkatannya termasuk

dalam kategori tinggi.

3. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan

pembelajaran menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan

dengan peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang

diberikan pembelajaran menggunakan diktat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, penulis memberikan saran-saran

yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait.

Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti berikutnya, multimedia animasi diagram fasa ini lebih

dikembangkan dan disesuaikan kembali dengan karakteristik pokok bahasan

diagram fasa agar mendapatkan hasil yang lebih baik, atau.

2. Dicari media pembelajaran jenis lain selain multimedia animasi yang

karakteristiknya lebih cocok dengan karakteristik pokok bahasan diagram

(27)

73

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. (2009) Media pembelajaran. Kadipiro Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS.

Arsyad, A. (2013) Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Bustaman, Burmansyah. (2001) Web design dengan macromedia flash mx 2004. Yogyakarta: Andi Offset.

Callister, W. D. Jr. (2002) Material Science and Engineering an Introduction. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hake, R.R. (2002) Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mechanis with Gender, High School Mathematics and Spatial Visualization.

[Online]. Tersedia: http://www.phscsIndiana.e-du/hake [10 September 2013]

Hamalik, O. (2004) Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito

Komaro, M., dkk. (2013) E-Book Berbasis Multimedia Animasi untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Diagram Fasa. Proposal Penelitian Hibah Inovasi Pembelajaran UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Purnawan. (2006) Desain Model Komponen Pneumatik untuk Media Pembelajaran Mekanisme Komponen Pneumatik, Jurnal INVOTEC Volume III, No. 9, Agustus 2006, hlm. 116 – 124.

Ruseffendi, E.T. (2010) Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Rusman, dkk. (2012) Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Siregar, S. (2004) Statistik Terapan. Jakarta: Grasindo.

Slameto. (2010) Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

(28)

74

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. dan Rivai, A. (1989) Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2012) Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. (2010) Pengembangan Model Desain Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis kompetensi SMK Teknologi dan Rekayasa. Disertasi. Sekolah Pascasarjana UPI, tidak diterbitkan.

Wahono, W. (2010) Pengembangan Model Pembelajaran “Mikir” pada Perkuliahan Fisika Dasar untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Pemecahan Masalah Calon Guru SMK Program Keahlian Tata Boga, Disertasi Sekolah Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Warsita, Bambang. (2008) Teknologi Pembelajaran. Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Wena, M. (2009) Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Kuswana, W.S. (2011) Taksonomi Berfikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 1.1. Data tingkat kesulitan yang dihadapi Mahasiswa JPTM dalam proses pembelajaran mata kuliah Material Teknik
Tabel 1.2. Data Mahasiswa JPTM yang menguasai materi esensial pada kuliah Material Teknik
Gambar 3.1. Nonequivalent Control Group Design
Tabel 3.1 Persiapan Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

1) Pemerintah Kabupaten Batang sangat memperhatikan beberapa potensi sumber pendapatan yang kenaikannya bisa sangat tinggi. Namun tidak dapat dijadikan

DAN SUMBER DAYA MINERAL BIDANG PERTAMBANGAN UMUM Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Seksi Perizinan Seksi Sumber Daya Mineral Seksi perizinan pertambangan umum

Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SDN 2 Cibening selama proses pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan strategi

Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri 5-6 orang untuk melakukan kegiatan pengamatan mikroskopis berbagai jaringan penyusun organ

Tujuan dari dokumen SISTRANAS ialah sebagai pedoman dalam pengaturan penggunaan transportasi dan pembangunan transportasi, dengan tujuan agar dicapai

 Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari bangunan lain disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal petir. Studi Banding Arsitektur yang

© www.arithmetic4kids.com Sign up at: www.kizmath.com.