FORMULASI RANCANGAN KEBIJAKAN
KETENAGAAN DOKTER UMUM DI
KABUPATEN BLITAR
Agung Dwi Laksono
Widodo J. Pudjirahardjo
154,250 157,843 166,791 201,448 503,187 0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 1 2 3 4 5 Tahun Jum la h K un jun ga n R aw at ja la n 2002 2003 2004 2005 2006
Latar Belakang
Gambar 1.1 Trend Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas se Kabupaten Blitar Tahun 2002-2006
TREND TENAGA DOKTER UMUM
Jenis
Tenaga
2002
2003
2004
2005
2006
Dokter Umum
33
38
40
30
33
Tabel 1.1 Trend Jumlah Tenaga Dokter Umum di 24 Puskesmas Kabupaten Blitar pada Tahun 2002-2006
Tabel 1.2. Rasio Tenaga Dokter Umum (Jumlah Dokter Umum : Jumlah Penduduk) di Kab. Blitar Tahun 2006
Kecamatan
Jumlah Dokter Umum Jumlah Penduduk
(estimasi th. 2006)
Rasio
(Jumlah Dokter (1) : Jumlah Penduduk) P us k es m as R S/R B/B P P ra k tek Sw a sta J um la h 1.Bakung 2.Wonotirto 3.Panggungrejo 4.Wates 5.Binangun 6.Sutojayan 7.Kademangan 8.Kanigoro 9.Talun 10.Selopuro 11.Kesamben 12.Selorejo 13.Doko 14.Wlingi 15.Gandusari 16.Garum 17.Nglegok 18.Sanankulon 19.Ponggok 20.Srengat 21.Wonodadi 22.Udanawu 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 -1 -2 1 1 3 -13 -2 -2 2 1 1 1 1 1 -2 3 3 -1 1 1 -7 2 2 3 1 2 7 5 2 2 2 3 2 2 6 6 7 4 2 3 3 1 21 4 5 5 2 4 11 8 4 29.130 42.395 45.960 34.540 48.280 54.169 77.021 74.054 65.514 47.045 59.489 43.042 47.690 59.902 79.189 82.571 77.934 59.231 103.600 69.490 52.749 44.340 14.565 21.198 15.320 17.270 24.140 9.028 12.837 10.579 16.379 23.523 19.830 14.347 47.690 2.852 19.797 16.514 15.587 29.616 25.900 6.317 6.594 11.085 Total 33 28 46 107 1.297.335 12.125
Tabel 1.3 Distribusi Sarana Pelayanan Kesehatan Pengguna Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Tahun 2006
Kecamatan
Jumlah Penduduk (Riil 2006)
Sarana Pelayanan Kesehatan Pengguna Tenaga Dokter Umum
Jenis Sarana Jumlah 1. Bakung 2. Wonotirto 3. Panggungrejo 4. Wates 5. Binangun 6. Sutojayan 7. Kademangan 8. Kanigoro 9. Talun 10. Selopuro 11. Kesamben 12. Selorejo 13. Doko 14. Wlingi 15. Gandusari 16. Garum 17. Nglegok 18. Sanankulon 19. Ponggok 20. Srengat 21. Wonodadi 22. Udanawu 29.130 42.395 45.960 34.540 48.280 54.169 77.021 74.054 65.514 47.045 59.489 43.042 47.690 59.902 79.189 82.571 77.934 59.231 103.600 69.490 52.749 44.340 Puskesmas Bakung, DPS Puskesmas Wonotirto, DPS Puskesmas Panggungrejo, BP, DPS Puskesmas Wates, DPS Puskesmas Binangun Puskesmas Sutojayan, RB, DPS (2) Puskesmas Kademangan, RB, DPS (3) Puskesmas Kanigoro, RB, DPS (3) Puskesmas Talun, RS An Nisa Puskesmas Selopuro, DPS Puskesmas Kesamben, DPS Puskesmas Selorejo, DPS Puskesmas Doko
Pusk. Wlingi, RS Ngudi Waluyo, RS Asy Syifa, RB, DPS (7)
Pusk. Gandusari, Pusk. Slumbung (2) Puskesmas Garum, Poliklinik, DPS (2) Puskesmas Nglegok, DPS (3)
Puskesmas Sanankulon, DPS
Pusk. Ponggok, Pusk. Bacem, DPS (2) Puskesmas Srengat, RSI, DPS (7)
Puskesmas Wonodadi, RSI Yashmar, DPS (5) Puskesmas Udanawu, RB, DPS (2) 2 2 3 2 1 4 5 5 2 2 2 2 1 11 4 4 4 2 4 9 7 2 Total 1.297.335 80
Pernyataan Masalah
jumlah tenaga dokter umum di
Kabupaten Blitar kurang
dengan rasio 1:12.125 (rasio
normatif 1:2500) dan
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Membuat rancangan formulasi kebijakan ketenagaan tenaga
dokter umum di Kabupaten Blitar,
berdasarkan kebijakan
yang berhubungan di tingkat nasional dan kabupaten,
karakteristik demografis penduduk, jumlah kunjungan,
jumlah institusi pelayanan kesehatan, karakteristik
geografis-administratif, infrastruktur pendukung,
program kesehatan yang ditetapkan serta produksi
tenaga dokter umum dan kesesuaiannya dengan
kemampuan dan potensi Kabupaten Blitar (pendapatan
daerah, pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi,
Tujuan Khusus
1. Melakukan perumusan isu publik
berdasarkan kondisi daerah,
review
kebijakan tentang tenaga dokter umum di tingkat
nasional, dan
review
kebijakan tingkat kabupaten.
Kondisi daerah meliputi karakteristik demografis penduduk,
karakteristik geografis-administratif, jumlah sarana pelayanan
kesehatan, infrastruktur pendukung dan jumlah kunjungan,
serta produksi tenaga dokter umum.
2. Memutuskan alternatif dasar penghitungan kebutuhan tenaga
dokter umum.
Dasar perhitungan meliputi karakteristik demografis penduduk,
karakteristik geografis-administratif, jumlah sarana pelayanan
kesehatan, infrastruktur pendukung dan jumlah kunjungan.
Tujuan Khusus...(2)
3. Melakukan peramalan kebutuhan tenaga dokter umum
dan peramalan kemampuan Kabupaten Blitar.
Kemampuan Kabupaten Blitar dalam hal pendapatan
daerah, pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi
dan persentase anggaran untuk bidang kesehatan.
4. Menentukan tujuan dan prioritas berdasarkan penilaian
kesesuaian kebutuhan tenaga dokter umum dengan
kemampuan Kabupaten Blitar.
5. Menyusun rancangan kebijakan ketenagaan dokter
umum di Kabupaten Blitar.
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kebijakan Nasional 1. Kesehatan 2. Tenaga Kesehatan 3. Pembiayaan Kesehatan 4. Desentralisasi 5. Kepegawaian 6. Perencanaan SDM Kesehatan 7. Desa siaga 8. Revitalisasi Puskesmas
9. Penyelenggaraan praktek dokter
Kebijakan Daerah 1. Renstra Kabupaten
a. Prioritas Pembangunan b. Pengembangan infrastruktur 2. Renstra Dinas Kesehatan
a. Prioritas Pembangunan Kesehatan b. Perencanaan SDM Kesehatan c. Perencanaan Sarana Kesehatan d. Pembiayaan Kesehatan
Kebutuhan Tenaga Dokter Umum Kondisi Daerah
1. Karakteristik Demografis 2. Karakteristik Geografis
3. Karakteristik Sarana kesehatan
3. Karakteristik Infrastruktur pendukung 4. Karakteristik Epidemiologi
Rancangan Kebijakan Ketenagaan Dokter Umum Standar atau Rasio SDM Kesehatan
terhadap nilai tertentu
Kemampuan Daerah 1. Pendapatan Daerah 2. Pendapatan Perkapita 3. Pertumbuhan Ekonomi
4. Persentase Anggaran untuk bidang kesehatan
Tenaga dokter umum 1. Produksi tenaga
2. Kemauan dan motivasi 3. Perilaku
Kesesuaian Kebutuhan Tenaga Dokter Umum dengan Kemampuan dan Potensi
Daerah
Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
4.1 Rancang Bangun Penelitian
penelitian analisis kebijakan (formulasi) yang
terdiri dari tahap identifikasi isu publik,
perumusan isu publik, analisis isu publik,
memutuskan alternatif dan kriteria, peramalan
dan menentukan tujuan dan prioritas.
pendekatan kuantitatif dan kualitatif
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.3 Sumber Informasi
1. Dokumen atau data sekunder
a. Dokumen kebijakan
b. Dokumen sasaran
2. Aktor kebijakan
a. Tingkat Propinsi
Kerangka Operasional
Gambar 4.1 Bagan Kerangka Operasional Penelitian
1. Perumusan & Analisis Isu Publik
a. Kondisi Daerah b. Review Kebijakan
Nasional
i. Renstra Depkes ii. Tenaga kesehatan iii. Pembiayaan
Kesehatan
iv. Otonomi Daerah v. Kepegawaian
vi. Perencanaan SDM Kesehatan
vii. Desa siaga viii. Revitalisasi Puskesmas ix. Penyelenggaraan praktek dokter b. Review Kebijakan Daerah i. Renstra Kab.Blitar ii. Renstra Dinkes
Kab. Blitar
2. Memutuskan alternatif & kriteria, melalui metode scoring
berdasarkan standar atau rasio tenaga dokter umum terhadap karakteristik demografis penduduk, karakteristik geografis -administratif, jumlah sarana pelayanan kesehatan, dan jumlah kunjungan.
3. Peramalan
a. Melakukan peramalan kuantitatif untuk menilai Kebutuhan Tenaga Dokter Umum
b. Menilai Kemampuan Kabupaten Blitar melalui FGD oleh aktor kebijakan
1) Pendapatan daerah 2) Pendapatan perkapita 3) Pertumbuhan Ekonomi
4) Persentase anggaran untuk bidang kesehatan
4. Menentukan tujuan & prioritas
FGD oleh aktor kebijakan untuk menilai kesesuaian kebutuhan tenaga dokter umum dengan kemampuan Kabupaten Blitar
5. Menyusun rancangan kebijakan ketenagaan dokter umum di Kab. Blitar
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Demografis
900.000 950.000 1.000.000 1.050.000 1.100.000 1.150.000 1.200.000 1.250.000 1.300.000 1.350.000 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 77 79 81 83 85 87 89 91 93 95 97 99 01 03 05Gambar 5.1 Trend Jumlah Penduduk Riil di Kabupaten Blitar Tahun 1977-2006
(Sumber : Kabupaten Blitar dalam Angka Tahun 2007, diolah peneliti)
Densitas terrendah 258/km2 (wonotirto), tertinggi 1.777/km2 (sanan kulon), rata-rata 817/km2
Karakteristik Sarana Pelayanan Kesehatan
jumlah 1-12 sarana/kec
Karakteristik Infrastruktur Pendukung
jalan +, telepon +, transport +
Karakteristik Tenaga Dokter Umum
Tabel 5. 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Tenaga Dokter Umum di Kabupaten Blitar Tahun 2008.
Kriteria Frekuensi Persentase
1. Jenis Kelamin a.Laki-laki
b.Perempuan 2. Daerah asal
a.Dari Kabupaten atau Kota Blitar
b.Dari kabupaten atau kota lain di Jatim
c.Dari kabupaten atau kota lain di luar Jatim 3. Masa Kerja di Kabupaten Blitar
a.< 1 tahun b.1 – < 3 tahun c.3 – < 7 tahun d.> 7 tahun 13 11 17 7 0 2 13 3 6 54,2% 45,8% 70,8% 29,2% 0% 8,3% 54,2% 12,5% 25%
FAKTOR MOTIVATOR
Tabel 5.5 Faktor Motivator Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Tahun 2008
FAKTOR MOTIVATOR N
1. Putra daerah asli Blitar, mau mengabdi di daerah asal 2. Dekat dengan tempat tinggal
3. Dekat dengan keluarga
4. Karakter dan budaya masyarakat mendukung atau kondusif 5. Biaya hidup murah
6. Geografis dan iklim nyaman, bebas polusi 7. Kondisinya tenang
8. Faktor pendidikan masyarakat yang cukup, walaupun ada di daerah perifer tetapi interaksi dengan masyarakat bisa terjalin baik
9. Kultur tidak jauh berbeda dengan daerah asal (Kab. atau Kota Malang) 10.Pemda mendukung program-program kesehatan
11.Rasio jumlah penduduk dengan jumlah dokter kurang 12.Kondisi yang cukup maju
13.Potensi masyarakat yang kooperatif 13.Tenaga dokter umum sangat diperlukan
14.Blitar adalah daerah terbuka (tidak terpencil) yang mudah dijangkau berbagai transportasi 6 4 4 4 4 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1
FAKTOR DEMOTIVATOR
Tabel 5.6 Faktor Demotivator Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Tahun 2008
FAKTOR DEMOTIVATOR N
1. Kotanya kurang ’HIDUP’, fasilitas pendidikan dan hiburan kurang 2. Kota atau kabupaten kecil
3. Faktor kesejahteraan minim, reward atau insentif kurang
4. Medan kerja luas dan sulit dijangkau, ada beberapa kecamatan yang lumayan terpencil
5. Pendapatan per kapita penduduk masih kurang, kemampuan atau daya beli masyarakat masih rendah
6. Seringnya rotasi dokter tanpa mempertimbangkan faktor domisili, kondisi dan lain-lain
7. Sistem kerja kurang sitematis
8. Bukan kawasan perindustrian atau perdagangan
9. Dinkes kurang bagus & transparan dalam pengelolaan program & manaj. kepegawaian puskesmas
10. Kurangnya perhatian Pemda thd jenjang karir dokter umum 11. Arus ekonomi kurang bagus dibanding kota lain
6 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 Dilanjutkan…
Lanjutan…
FAKTOR DEMOTIVATOR N
12. Kondisi kinerja yang kurang maksimal
13. Faktor sosial ekonomi banyak menengah ke bawah shg jika perlu terapi obat dng harga mahal banyak hambatan
14. Dukungan lintas sektor kurang
15. Kepala puskesmas merangkap tenaga fungsional 16. Fasilitas terbatas
17. Beberapa kecamatan transportasinya masih sulit 18. Penyebaran penduduk yang tidak merata
19. Faktor budaya masyarakat yang masih kolot
20. Kultur masyarakat kurang antusias thd keberadaan dokter
21. Bidan dan perawat (paramedis) yang masih mendapat kepercayaan dari masyarakat
22. Faktor persaingan yang ketat 23. Praktek kurang berjalan
24. Jauh dari pusat pendidikan kedokteran
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
HARAPAN
Tabel 5.7. Harapan Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Th. 2008
HARAPAN TENAGA DOKTER N Perbaikan Sistem
1. Rotasi dipertimbangkan disesuaikan dng domisili, kondisi dan kemampuan 2. Puskesmas dan balai pengobatan perlu perbaikan dalam menjalankan
peranannya agar terjadi interaksi yang baik dengan masyarakat 3. Posisi yang jelas antara tenaga fungsional atau struktural
4. Sistem remunerasi yang memadai
5. Dipermudah untuk pengurusan dokter PTT atau honorer
6. Merancang konsep rotasi yg mengutamakan kenyamanan dokter dlm bekerja 7. Sosialisasi di internet bahwa Kabupaten Blitar butuh dokter
8. Manajemen tenaga yang lebih transparan Tambahan Insentif
9. Peningkatan kesejahteraan tenaga dokter 10. Diberikan mobil dinas
11. Memberikan insentif dan sarana prasarana sebagai penunjang
12. Reward system bagi yang berprestasi
13. Pemberian insentif diluar gaji bagi dokter yang bersedia di tugaskan di daerah terpencil 10 2 2 1 1 1 1 1 1 9 5 1 1 1 1 Dilanjutkan…
HARAPAN TENAGA DOKTER N Pengembangan Karier
14. Kesempatan yang luas untuk mengembangkan diri, misalnya untuk meneruskan studi tidak dipersulit
15. Punya kesempatan meningkatkan karier 16. Kemudahan kenaikan penunjang karier
17. Kejelasan dan kepastian jenjang karir dokter 18. Meningkatkan kegiatan ilmiah
Penegakkan Hukum
19. UU Praktik Kedokteran ditegakkan
20. Perlindungan hukum dan rasa aman dalam bekerja 21. Penertiban ijin praktek dokter dan paramedis
22. Konsistensi di pihak hukum utk menertibkan ijin praktek &praktek ilegal 23. Penertiban dari Dinkes dan ketegasan dari organisasi profesi (IDI)
24. IDI diaktifkan untuk menampung keluhan teman-teman seprofesi Perbaikan Infrastruktur
25. Perbaikan infrastruktur
26. Fasilitas hiburan untk menghilangkan stress perlu diadakan
27. Pembangunan fasilitas di segala bidang secara menyeluruh dan merata 28. Mobilisasi transportasi yang mudah
8 4 1 1 1 1 7 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 Lanjutan…
Determinan Distribusi Tenaga Dokter Umum
Tabel 5.7 Hasil Uji Statistika Rho Spearman Determinan Distribusi Jumlah Tenaga Dokter Per Kecamatan di Kabupaten Blitar Tahun 2008.
Jumlah Penduduk Luas Wilayah Kecamatan Kepadatan Penduduk Jumlah Sarana Yankes Distri-busi Jml Dokter Koefisien Korelasi 0,605(**) -0,184 0,489(*) 0,809(**) Sig. (1-arah) 0,001 0,206 0,010 0,000 N 22 22 22 22
Produksi Tenaga Dokter Umum
Tabel 5.9 Produksi Tenaga Dokter Umum di Provinsi Jawa Timur Tahun 2008
No. Perguruan Tinggi Lokasi Status Jml Lulusan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Universitas Airlangga Universitas Hangtuah
Universitas Wijaya Kusuma Universitas Brawijaya
Universitas Negeri Jember Universitas Islam Malang Universitas Muhammadiyah Malang Surabaya Surabaya Surabaya Malang Jember Malang Malang Negeri Swasta Swasta Negeri Negeri Swasta Swasta 200 75 200 245 50 60 100
Total Provinsi Jawa Timur 930
Sumber : Data primer dari setiap universitas yang memproduksi tenaga dokter umum
Rata-rata yang bisa diserap sebesar 24-25 orang per
tahun per kabupaten
Kemampuan
•
Pendapatan Daerah
meningkat
7,08%
•
Produk Domestik Regional Bruto
trend meningkat
•
Pertumbuhan Ekonomi
trend
meningkat
•
Persentase Anggaran untuk Bidang
Kesehatan
4,13% (2007) menjadi
ISU KEBIJAKAN TERKAIT KONDISI
DAERAH
1. Variasi densitas penduduk antar kecamatan
sangat besar, antara 258/km
2sampai
dengan 1.777/ km
2.
2. Keberadaan tenaga dokter umum di
Kabupaten Blitar didominasi putra daerah.
3. Faktor determinan jumlah dan distribusi
tenaga dokter umum di Kabupaten Blitar
adalah jumlah penduduk, kepadatan
penduduk, dan jumlah sarana pelayanan
kesehatan.
ISU KEBIJAKAN TK NASIONAL
1. Pengadaan tenaga dokter umum oleh pusat hanya untuk kab
atau kota di luar Jawa dan kab atau kota yang terpencil atau
sangat terpencil atau kurang diminati serta kab atau kota yang
pemdanya belum dapat mengangkat secara mandiri tenaganya
sebagai PTT daerah.
2. Tenaga dokter umum merupakan salah satu tenaga kesehatan
strategis yang wajib mengabdi setelah lulus, tetapi saat ini
menjadi hampir tidak wajib lagi karena adanya peluang
mengabdi dengan cara lain.
3. Bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib
kabupaten yang menjadi kewenangan pemerintah daerah yang
berskala kabupaten atau kota.
ISU KEBIJAKAN TK KABUPATEN
1. Bidang kesehatan merupakan salah satu
yang menjadi prioritas pembangunan di
Kabupaten Blitar selain bidang
pendidikan.
2. Kabupaten Blitar tidak bisa melakukan
pengadaan pegawai dengan cara honorer
atau kontrak.
Memutuskan Alternatif & Kriteria
Dasar Penghitungan
1. Berdasarkan karakteristik demografis
jml
penduduk
2. Berdasarkan
jumlah
sarana
pelayanan
kesehatan
jml puskesmas
3. Berdasarkan
karakteristik
geografis-administratif
jml kecamatan
4. Berdasarkan peningkatan beban pelayanan
Scoring
Peserta
1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2. Badan Kepegawaian Daerah
3. Dinas Pendapatan Daerah
4. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 5. Dinas Kesehatan
Hasil Scoring
Ranking 1 Berdasarkan karakteristik demografis
Ranking 2 Berdasarkan peningkatan beban pelayanan kesehatan
Ranking 3 Berdasarkan jumlah sarana pelayanan kesehatan Ranking 4 Berdasarkan karakteristik geografis-administratif
Hasil Peramalan
Penilaian
Kebutuhan Tenaga
Dokter Umum
Tabel 5.19 Perbandingan
Jumlah Tenaga Dokter Umum Antara Kebutuhan dan yang Tersedia di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2018
TAHUN TENAGA DOKTER UMUM
KEBUTUHAN TERSEDIA KEKURANGAN
2006 449 107 342 2007 451 110 341 2008 453 111 342 2009 454 114 340 2010 456 116 340 2011 458 118 340 2012 460 120 340 2013 461 122 339 2014 463 124 339 2015 465 126 339 2016 466 129 337 2017 468 130 338 2018 470 132 338