• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IX PENGEMBANGAN kelembagaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IX PENGEMBANGAN kelembagaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Kelembagaan

PT. DUTA CONSULTAN ENGINEERING

9.1. Lembaga Penyelenggara

Organisasi yang bertanggung jawab untuk penyediaan air minum di Kota Dumai saat ini adalah Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) atau UPT Air minum Dinas PU (PDAM). BPAB merupakan Badan Pengelola Air Bersih yang mempunyai tugak pokok untuk menyelenggarakan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Air Bersih sesuai dengan fungsi pelayanan kepada masyarakat dan prinsip ekonomi.

Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) atau UPT Air minum Dinas PU (PDAM) yang dibentuk sesuai dengan SK Walikota Dumai No. 6 tahun 2003 tentang Pembentukan Badan Pengelolaan Air Bersih (BPAB) Kota Dumai. BPAB yang berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai ini telah mulai melayani masyarakat kota Dumai sejak serah terima dari PDAM Kabupaten Bengkalis tahun 1999.

BAB IX

PENGEMBANGAN kELEMBAGAAN

(2)

Pengembangan Kelembagaan

PT. DUTA CONSULTAN ENGINEERING

9.2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Badan ini berbentuk garis lini dan staf, dimana komando lini terletak pada Kepala Badan Pengelola Air Bersih, dan Kepala Bagian. Sedangkan fungsi staf terletak pada Kepala Seksi. Susunan organisasi Badan Pengelola Air Bersih ini terdiri dari:

a.Unsur Pimpinan

b .U ns ur s t af

c. Unsur Pelaksana

Unsur pimpinan merupakan jabatan tertinggi secara fungsional dalam struktur organisasi BPAB, yang terdiri dari:

1. Kepala Badan Pengelola Air Bersih;

2. Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan;

3. Kepala Bagian Teknik;

Kepala Badan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum (dahulu Kepala Dinas Kimpraswil). Kegiatan BPAB secara administrasi dan keuangan diawasi oleh Badan Pengawas sementara untuk pengawasan secara teknis dilakukan oleh Kepala Dinas PU selaku penanggung jawab BPAB dan dibantu oleh Kepala Bagian Tata Usaha Dinas PU. Badan Pengawas yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Ketua Bappeko, Assisten Administrasi Pembangunan, Sekretariat Daerah dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai bertanggung jawab kepada Walikota demikian pula dengan Kepala Dinas PU. Sedangkan Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan BPAB bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

Tugas dari masing-masing unsur dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

(3)

Pengembangan Kelembagaan

PT. DUTA CONSULTAN ENGINEERING

Tabel 3.12. Uraian Tugas dari Masing-masing Unsur dalam Struktur Organisasi BPAB Kota Dumai

Aspek Uraian Tugas

Badan Pengawas Terdiri dari: Sekretaris Daerah, Ketua Bappeda, Asisten Administrasi Pembangunan Sekretaris Daerah, dan Dinas

Kesehatan Kota Dumai sebagai anggota

Tugas:

•Membantu Walikota dalam melakukan pembinaan dan

pengawasan terhadap

pelaksanaan Pengelolaan Air Bersih Kota Dumai;

•Melakukan pemeriksaan terhadap Badan Pengelolaan Air

Bersih baik administrasi

maupun Keuangan, minimal satu kali dalam enam bulan dengan membuat suatu Berita Acara Pemeriksanaan •Membuat Laporan kepada Walikota terhadap pelaksanaan

Pengelolaan Air Bersih

Kota Dumai pada setiap akhir tahun;

•Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Walikota; •Bertanggung jawab kepada Walikota

Kepala Badan

Pengelola Air

Bersih

•Menyusun program kerja tahunan;

•Mengkoordinir semua kegiatan Pengelolaan Air Bersih sesuai

dengan ketentuan

yang berlaku;

•Melakukan perumusan kebijaksanaan teknis tentang

Pengelolaan Air Bersih,

memberikan bimbingan dan pembinaan kepada Staf Badan

Pengelolaan Air Bersih;

•Melakukan koordinasi kepada instansi terkait dalam hal

pengelolaan Air Bersih;

•Membuat laporan secara berkala kepada Walikota melalui

kepala Dinas;

•Apabila Badan Pengeloa Air Bersih berhalangan untuk

menjalankan tugas

pekerjaannya, maka Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai dapat menunjuk salah seorang dari Kepala Bagian untuk dapat melaksanakan tugas tersebut.

(4)

Pengembangan Kelembagaan

PT. DUTA CONSULTAN ENGINEERING

Aspek Uraian Tugas

Kepala Bagian

Administrasi dan Keuangan

•Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan

dibidang Administrasi

Keuangan dan kepegawaian

•Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan

dan pengelolaan

perlengkapan;

•Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber

pendapatan serta

perbelanjaan dan kekayaan Badan Pengelola Air Bersih; •Melakukan pencatatan dan membuat laporan terhadap hasil

penagihan dan

pelanggan;

•Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepada

Badan Pengelola Air

Bersih;

•Bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengelola Air Bersih

Kepala Bagian

Teknik

•Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang

perencanaan teknis, produksi, distribusi dan peralatan teknik;

•Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan

instalasi produksi dan

jaringan milk Badan Pengelola Air Bersih;

•Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepada

Badan Pengelola Air

Bersih;

•Bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengelola Air Bersih

(5)

Pengembangan Kelembagaan

PT. DUTA CONSULTAN ENGINEERING

Sedangkan struktur organisasi dapat disajikan pada gambar berikut;

9.3. Kebutuhan SDM

Jumlah karyawan BPAB kota Dumai saat ini berjumlah 38 personil, yang terdiri dari bagian administrasi dan keuangan sejumlah 14 orang, bagian teknis sejumlah 24 orang.

9.4. Rencana Pengembangan SDM

Dalam mengantisipasi target layanan sistem penyediaan air minum Kota Dumai ke depan dan komitmen manajemen perusahaan yang akan meningkatkan kualitas pelayanan dengan lebih berorientasi kepada pelanggan, Perusahaan telah menerapkan struktur organisasi yang pada dasarnya lebih tepat

guna, tepat sasaran, dinamis dan profesional.

Pertanggungjawaban tugas, wewenang dan pelimpahan tanggung jawab dilakukan secara tegas, transparan dan koordinatif antara satu unit kerja dengan unit kerja lainnya. Dengan komitmen perusahaan yang berorientasi pada kepuasan

(6)

Pengembangan Kelembagaan

PT. DUTA CONSULTAN ENGINEERING

pelanggan (customer satisfaction oriented), struktur organisasi dibagi atas blok-blok kegiatan utama yang mengarah kepada spesialisasi dan kompetensi. Secara garis besar aspek kompetensi tersebut dapat dilihat dengan dipisahkannya manajemen kegiatan produksi dan kegiatan pelayanan. Termasuk didalamnya adalah Bagian Litbang yang langsung dibawah

Direksi, sejajar dengan SPI dengan target agar kegiatan penelitian dan pengembangan dapat lebih efektif dan efisien. Struktur Organisasi  Kepala Daerah  Badan Pengawas  Direktur  SPI  General Manager

 Bagian Penelitian dan Pengembangan

 Bagian Hukum dan Administrasi

 Bagian Teknik

 Bagian Keuangan

Mengingat PDAM merupakan entitas / badan usaha yang baru, maka pada program pada tahap awal adalah capacity building (Pengembangan Kapasitas) PDAM sebagai entitas organisasi dan SDM.

Pengembangan kapasitas merupakan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kemampuan suatu organisasi untuk berkembang lebih baik, seiring dengan perkembangan lingkungan sekitar. Pengembangan kapasitas dapat dilaksanakan melalui pendidikan, pelatihan sumberdaya manusia, dan pengembangan sistem manajerial. PDAM merencanakan pengembangan kapasitas

(7)

Pengembangan Kelembagaan

PT. DUTA CONSULTAN ENGINEERING

menjadalankan tugasnya, dan untuk mengantisipasi

perkembangan regulasi dan deregulasi kebijakan pemerintahan. Untuk PDAM sebagai entitas yang baru terbentuk, Pengembangan Kapasitas dari sisi SDM bisa difokuskan pada

capacity development atau capacity strengthening, dengan

tujuan pada pengembangan kemampuan yang sudah ada (existing capacity). Sementara PDAM sebagai suatu organisasi yang baru Pengembangan Kapasitas lebih difokuskan pada

constructing capacity, sebagai proses kreatif untuk membangun

kapasitas yang belum nampak untuk mencapai tujuan-tujuan yang dicita-citakan. Dengan demikian secara keseluruhan, Pengembangan Kapasitas sebagai suatu proses atau serangkaian gerakan, perubahan multi level di dalam individu, kelompok-kelompok, organisasi-organisasi dan sistem-sistem dalam rangka untuk memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan organisasi sehingga dapat tanggap terhadap perubahan lingkungan dapat tercapai.

Berikut adalah rencana aksi untuk kegiatan Pengembangan Kapasitas PDAM:

 Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia; dilakukan

dengan pendidikan, pengajaran dan pembelajaran secara luas kepada individu itu sendiri dengan berbagai macam metode baik metode pendidikan dengan pendekatan pedagogi maupun dengan pendekatan andragogi.

 Pengembangan Kapasitas Organisasi PDAM; dilakukan

dengan pengembangan aturan main organisasi, sistem kepemimpinan, sistem manajemen, pengembangan sumber daya manusia, serta pengembangan jaringan organisasi

 Pengembangan Kapasitas Sistem; dilakukan melalui

pengembangan kebijakan, peraturan (Regulasi dan deregulasi) agar sistem yang ada dapat berjalan secara

(8)

Pengembangan Kelembagaan

PT. DUTA CONSULTAN ENGINEERING

efektif dan efisien untuk menjamin tercapainya tujuan individu maupun organisasi tersebut

Kelembagaan juga disebut pranata sosial diartikan sebagai aturan main yang keberadaannya berfungsi sebagai pembatasi atas perilaku menyimpang manusia dalam konstruksi struktur interaksi manusia. Dengan demikian akan tercipta ketertiban dan mengurangi ketidakpastian dalam melakukan kegiatan ekonomi. Terdapat tiga komponen dalam kelembagaan: pertama, aturan formal (formal institution) yaitu bisa berupa konstitusi, statute, hukum dan seluruh regulasi aturan formal ini akan membentuk antara lain sistem ekonomi dalam hak milik dan kontrak; kedua, aturan informal (informal institution) yang berbentuk pengalaman, sistim nilai, agama yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk persepsi subyektif individu tentang dunia tempat hidup mereka. Ketiga; penegakan (enforcement mechanism), tentang bagaimana aturan itu harus dijalankan. Untuk mencapai target pembentukan PDAM, maka kebijakan yang diambil dalam penguatan aspek kelembagaan adalah sebagai berikut:

 Penerapan nilai-nilai konsep Good Governance untuk

mendukung manajemen PDAM yang transparan, hemat , cepat, urut dan terukur.

 Adanya persyaratan pendidikan minimal dan keahliannya

dengan mengacu pada peraturan perundangan

 Mengutamakan pengangkatan direksi yang memiliki visi dan

misi pengembangan kewirausahaan.

 Penjajagan investasi dan kerjasama kepada pihak ketiga

Gambar

Tabel 3.12. Uraian Tugas dari Masing-masing Unsur dalam  Struktur Organisasi BPAB Kota Dumai

Referensi

Dokumen terkait

Pelaku pencurian dengan kekerasan juga dilakukan oleh pelaku-pelaku tertentu, demikian juga sasaran tertentu seperti helm yang pada saat ini mulai banyak terjadi

Manufaktur yang terdaftar di BEI Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance terhadap nilai perusahaan 2 Prawira Osaga M (2015) Pengaruh Good

- menjelaskan pula tentang acuan normatif yang digunakan dalam Pedoman AHSP, komponen AHSP, Proses perumusan Standar Pedoman Manual, Struktur Analisis Harga Satuan

Hal ini dilakukan agar pembangunan di desa terencana dengan baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang.Untuk merealisasikan kegiatan RKP Desa tersebut

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Probolinggo; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan

Sesuatu ujaran dianggap lebih relevans jika mempunyai lebih kesan konteks. Kesan konteks terbina apabila andaian awal pendengar berjaya digabungkan, dikukuhkan atau

Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik/konseli dengan orientasi pemusatan,

Sebagai dokumen publik RPJMD Kota Salatiga Tahun 2011- 2016 memuat visi, misi, dan program kepala daerah, arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan