• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN KABUPATEN MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN KABUPATEN MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2008

TENTANG

BATAS DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN KABUPATEN MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka kepastian batas dan tertib administrasi pemerintahan di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah perlu ditetapkan batas daerah secara pasti antara Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Magelang;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Batas Daerah Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Tengah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1965 Hal 277 - 284);

3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota-Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, . Djawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1950 Nomor 47) sebagaimana telah diubah dengan Undang-U·ndang Nomor 13 Tahun 1954 tentang pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (RI dahulu) tentang Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota Ketjil di Jawa (Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 40, Tambahan Lembaran Republik lndonesia Negara Nomor 551);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2008

(2)

Tentang Perubahan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman

Penegasan Batas Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG BATAS

DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN KABUPATEN MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH.

Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Propinsi Jawa Tengah adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Tengah. 2. Kabupaten Semarang adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah.

3. Kabupaten Magelang adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi DJawa Tengah.

4. Pilar Batas Utama yang selanjutnya disingkat PBU adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan tepat pada garis batas antar daerah Provinsi/Ka bu paten/Kota.

5. Pilar Acuan Batas Utama yang selanjutnya disingkat PABU adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan di sisi batas alam atau buatan yang berfungsi sebagai titik ikat garis batas antar daerah Provinsi/ Kabupaten/Kota.

6. Pilar Batas Antara yang selanjutnya disingkat PBA adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan tepat pada garis batas antar daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada di antara PBU atau PABU.

7. Pilar Acuan Batas Antara selanjutnya disingkat PABA adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan di sisi batas alam atau buatan yang berfungsi sebagai titik ikat garis batas antar daerah Provinsi/ Kabupaten/Kota dan berada di antara PBU atau PABU.

Pasal 2

Batas daerah Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Magelang dimulai dari:

1. PABU.0001 dengan koordinat 07° 19' 24.9" Lintang Selatan (LS) dan 110° 36' 36.0" Bujur Timur (BT) yang terletak di Desa Gemawang Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang yang berbatasan dengan Desa Losari Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dan Desa Plnglt Kecamatan Prlngsurat Ka rupaten Temanggung, selanjutnya ke arah Timur sampai pada PABU.0002 dengan koordinat 07° 19' 25.5" LS dan 110° 19' 35.8" BT yang terletak di Desa Losari Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang berbatasan dengan Desa Gemawang Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dan Desa Pinglt Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung;

(3)

2. PABU.0002 selanjutnya ke arah Timur sampai pada PBA.0001 dengan koordinat 07° 19' 22.7" LS dan 110° 20' 16.6" ST yang terletak pada batas Desa Gemawang Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dengan Desa Losari Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang; selanjutnya ke arah Timur sampai pada PBA.0002 dengan koordinat 07° 19' 33.5" LS dan 110°20' 44.3" BT yang terletak pada batas Desa Gemawang Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dengan Desa Losari dan Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Timur sampai pada PBU.0001 dengan koordinat 07° 19' 33.6" LS dan 110°21' 17.0" BT yang terletak pada batas Desa Gemawang Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dengan Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang;

3. PBU.0001 selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PBA.0003 dengan koordinat 07° 19' 46.5" LS dan 110° 21' 37.7" BT yang terletak pada batas Desa Gemawang Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dengan Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PBU.0002 dengan koordinat 07° 19' 53.5" LS dan 110° 21' 58.0" BT yang terletak pada batas Desa Gemawang Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dengan Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang;

4. PBU.0002 selanjutnya ke arah Timur sampai pada PBA.0004 dengan koordinat 07° 20' 01.7" LS dan 110°22' 27.7" BT yang terletak pada batas Desa Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dengan Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Timur sampai pada PBA.0005 dengan koordinat 07° 20' 01.3" LS dan 110° 22' 48.1" BT yang terletak pada batas Desa Bedono Kecamatan Jambu dan Desa Wirogomo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Selatan sampai pada PBA.0006 dengan koordinat 07° 20' 26.9" LS dan 110° 22' 45.5" BT yang terletak pada batas Desa Wirogomo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan Desa Banjarsari Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Selatan sampai pada PBA.0007 dengan koordinat 07° 20' 56.5" LS dan 110°22' 47.9" BT yang terletak pada batas Desa Wirogomo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan Desa Citrosono Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PBU.0003 dengan Koordinat 07° 21' 09.5" LS dan 110°23' 18.9" BT yang terletak pada batas Desa Wirogomo dan Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan Desa Seloprojo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang;

5. PBU.0003 selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PBA.0008 dengan koordinat 07° 21” 21.0” LS dan 110°23' 39.3" BT yang terletak pada batas Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan Desa Seloprojo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PBU.0004 dengan koordinat 07° 21' 40.3" LS dan 110° 23' 58.5" BT yang terletak pada batas Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru dan Desa Nogosaren Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan Desa Seloprojo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang;

6. PBU.0004 selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PBU.0005 dengan koordinat 07° 21' 57.5" LS dan 110°24' 21.1" BT yang terletak pada batas Desa Tolokan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan Desa Pandean Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang;

7. PBU.0005 selanjutnya ke arah Selatan sampai pada PBA.0009 dengan koordinat 07°22' 47.8" LS dan 110° 24' 20.2" BT yang terletak pada batas Desa Tolokan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan Desa Pandean Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Selatan sampai pada PBU.0006 dengan koordinat 07°23' 12.7" LS dan 110°24' 20.0" BT yang terletak pada batas Desa Tolokan dan Desa Kopeng

(4)

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan Desa Pandean Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang;

8. PBU.0006 selanjutnya ke arah Selatan sampai pada PABA.0001 dengan koordinat 07° 23' 37.4" LS dan 110°24' 23.3" BT yang terletak pada Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang berbatasan dengan Desa Ngablak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Barat sampai pada PABA.0002 dengan koordinat 07°23' 37.5" LS dan 110°24' 23.1" BT tepat yang terletak pada Desa Ngablak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang yang berbatasan dengan Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PBA.0010 dengan koordinat 07°23' 53.9" LS dan 110° 24' 30.0" BT yang terletak pada batas Desa Kepeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan Desa Ngablak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PABU.0003 dengan koordinat 07°24' 28.3" LS dan 110°24' 39.0" BT yang terletak pada Desa Kepeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang berbatasan dengan Desa Ngablak dan Desa Jogonayan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang;

9. PABU.0003 selanjutnya ke arah Barat sampai pada PABU.0004 dengan koordinat 07°24' 28.4" LS dan 110°24' 38.3" BT yang terletak pada batas Desa Ngablak dengan Desa Jogonayan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang yang berbatasan dengan Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PABA.0003 dengan koordinat 07°24' 56.7" LS dan 110° 24' 51.0" BT yang terletak pada Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang berbatasan dengan Desa Jogonayan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, selanjutnya ke arah Barat sampai pada PABA.0004 denjan koordinat 07°24' 56.6" LS dan110° 24' 50.6" BT yang terletak pada Desa Jogonayan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang yang berbatasan dengan Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PABU.0005 dengan koordinat 07°25' 16.2" LS dan110° 25' 08.5" BT yang terletak pada Desa Kepeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang berbatasan dengan Desa Jogonayan dan Desa Genikan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang;

10. PABU.0005 selanjutnya ke arah Barat sampai pada PABU.0006 dengan koordinat 07° 25' 18.7" LS dan 110° 25' 03.4" BT yang terletak pada batas Desa Jogonayan dengan Desa Genikan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang yang berbatasan dengan Desa Kepeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang; dan

11. PABU.0006 selanjutnya ke arah Tenggara sampai pada PBU.0007 dengan koordinat 07° 27' 09.3" LS dan 110° 26' 10.8" BT yang terletak pada puncak Gunung Merbabu merupakan pertigaan batas Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang dan Desa Jrakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.

Pasal 3

Batas daerah dan koordinat batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam peta yang merupakan lampiran dan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(5)

Pasal 4

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 16 Oktober 2008 MENTERI DALAM NEGERI,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, metode SPT (shortest processing time) dan EDD (earliest due date) merupakan metode yang paling baik yang bisa meminimalkan keterlambatan

selaku dosen pembimbing utama yang telah menyediakan waktunya untuk membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.. Ibu Eveline, MP selaku

Dengan kata lain, program linear merupakan suau teknik dalam mendapatkan nilai optimum (maksimum dan minimum) suatu fungsi objektif dengan kendala-kendala tertentu.

Materi ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar (Sudjana: 2009). Melalui materi yang disampaikan guru,

Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui peran rekan kerja dari sesama rekan kerja terhadap alat pelindung diri yang dipakai pekerja sehingga

Pemeriksaan dilakukan secara sediaan langsung dan cara Kato.(5) HASIL.. Distribusi Infestasi jenis Cacing Menurut Golongan Umur Jenis Cacing Golongan Umur Jumlah Diperiksa

XXVII/1966, yang menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia harus memeluk salah satu dari lima agama yang secara resmi diakui oleh negara dan pemerintah

Teknik analisis data secara kualitatif dengan penilaian para ahli masukannya berupa berupa kebenaran konsep matematika yang diujikan dalam instrumen (butir tes),