• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI BARAT TRIWULAN III 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI BARAT TRIWULAN III 2016"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Sulawesi Barat triwulan III 2016 yang diukur dengan besaran perolehan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 9,24 triliun Rupiah dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 7,01 triliun Rupiah.

 Ekonomi Sulawesi Barat triwulan III 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 3,28 persen (q to q). Dari pendekatan lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 19,00 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 95,51 persen.

 Adapun perekonomian Sulawesi Barat jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2015 (y on y) mengalami pertumbuhan 5,97 persen. Pertumbuhan tertinggi sebesar 25,96 persen yang terjadi pada kategori pengadaan listrik dan gas. Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 95,51 persen.

 Secara kumulatif (triwulan I-III) 2016 jika dibandingkan dengan kondisi yang sama tahun 2015 (c to c), ekonomi Sulawesi Barat tumbuh hingga 5,67 persen. Pertumbuhan tertinggi dari sisi lapangan usaha adalah pengadaan listrik dan gas yang tumbuh 26,70 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran sebesar 8,07 persen pada komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

 Pada skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku Papua, pertumbuhan ekonomi tertinggi secara q to q terjadi di Papua dengan tingkat pertumbuhan sebesar 21,42 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 (y on y), tertinggi di Papua sebesar 20,65 persen. Sedangkan secara kumulatif (c to c) hingga triwulan III 2016 pertumbuhan tertinggi terjadi di Sulawesi Tengah yang sebesar 12,01 persen.

No. 67/11/76/Th. X, 7 November 2016

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

S

ULAWESI

B

ARAT

T

RIWULAN

III

2016

EKONOMI

SULAWESI

BARAT

TRIWULAN

III

2016

TUMBUH

POSITIF

MASING-MASING

3,28

PERSEN

(Q

TO

Q);

5,97

PERSEN

(Y

ON

Y);

DAN

5,67

PERSEN

(C

TO

C)

(2)

(2.52) 0.34 4.44 2.14 (7.21) 6.40 3.28

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2013 2014 2015 2016

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat Triwulan III 2015 Terhadap Triwulan II 2016 (q-to-q)

Kinerja ekonomi Sulawesi Barat triwulan III 2016 tumbuh sebesar 3,28 persen. Sedikit lebih lambat dari triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan hingga 6,40 persen. Capaian pertumbuhan pada triwulan III 2016, terlihat lebih bagus dari triwulan yang sama pada tahun 2015 yang sebesar 2,14 persen. Akan tetapi sedikit melambat jika dibandingkan pada triwulan III 2014 yang sebesar 4,44 persen. Selengkapnya Grafik 1. Melambatnya pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Barat pada triwulan III 2016 dibanding triwulan II 2016 lebih disebabkan oleh perlambatan pada beberapa lapangan usaha yang pada triwulan II mengalami peningkatan yang cukup tajam. Kategori pertanian, kehuatanan dan perikanan yang menjadi penggerak utama dalam perekonomian Sulawesi Barat pada triulan III 2016 mengalami kontraksi hingga 0,72 persen. Padahal pada triwulan II 2016 kategori pertanian, kehutanan dan perikanan ini tumbuh hingga 7,86 persen. Terkontraksinya kategori pertanian, kehutanan dan perikanan tidak terlepas dari berakhirnya musim panen raya padi di Sulawesi Barat yang jatuh pada triwulan II 2016.

Selain kategori pertanian, kehutanan dan perikanan yang mengalami perlambatan, masih terdapat delapan kategori lapangan usaha lain yang mengalami perlambatan dengan besaran yang bervariasi. Salah satu kategori yang dipengaruhi oleh faktor siklikal adalah perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan motor. Kinerja kategori ini pada triwulan II 2016 mengalami mencapai 5,52 persen kemudian menjadi terkontraksi sebesar 0,59 persen di triwulan III 2016. Menurunya perdagangan di Sulawesi Barat selama triwulan III 2016 lebih disebabkan karena berlalunya momen bulan puasa dan persiapan menghadapi hari raya idul fitri 1437 H.

Kendati didominasi oleh kategori-kategori yang mengalami perlambatan, namun beberapa kategori masih mampu tumbuh lebih cepat dibandingkan triwulan sebelumnya. Salah satunya adalah kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan pertumbuhan dari 15,52 persen pada triwulan II 2016 menjadi 19,00 persen di triwulan III 2016. Meningkatnya penyerapan anggaran pemerintah terutama belanja pegawai menjadi penyebab pendorong tingginya pertumbuhan kategori ini. Sedangkan meningkatnya pencairan belanja modal pemerintah, berdampak terhadap peningkatan pertumbuhan lapangan usaha konstruksi yang meningkat dari 8,15 persen pada triwulan II 2016 menjadi 10,14 persen di triwulan III 2016.

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat Triwulan III 2016 Terhadap Triwulan III 2015 (y-on-y)

Pada triwulan III 2016 ekonomi Sulawesi Barat tumbuh 5,97 persen bila dibandingkan triwulan III 2015 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha kecuali kategori industri pengolahan yang mengalami penurunan nilai tambah sebesar 5,74 persen. Kinerja kategori yang mengalami kontraski ini menggerus pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat hingga 0,64 persen.

Grafik 1. Pertumbuhan q to q PDRB Sulawesi Barat (Persen) Menurut Triwulan, 2013-2016

(3)

9.01 6.89 5.67 2014 2015 2016 26.7 19.58 17.22 1.66 0.01 0.38 1.40 0.68

Peng. Listrik Jas Keu Adm Pem Pertanian

Pert sog (5.74) 25.96 19.52 13.06 (0.64) 0.01 1.74 0.26

Industri Listrik Adm Pem Jas Kes

Pert sog

Kategori pengadaan listrik dan gas merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 25,96 persen. Lapangan usaha ini berkontribusi 0,01 persen

dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi

Sulawesi Barat. Lapangan usaha dengan

pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh sebesar 19,52 persen dan kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 13,06 persen. Kedua lapangan usaha ini masing-masing menyumbang 1,74 persen dan 0,26 persen dalam pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat pada triwulan III 2016. Selengkapnya Grafik 2.

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat Kumulatif Triwulan I-III 2016 Terhadap Triwulan I-III 2015

Perekonomian Sulawesi Barat triwulan I-III 2016 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 5,67 persen. Pertumbuhan ini lebih rendah dari kinerja pada triwulan yang sama tahun 2014 dan 2015 yang masing-masing sebesar 8,01 persen dan 6,89 persen. Selengkapnya Grafik 3.

Selama triwulan I-III 2016, lapangan usaha dengan tingkat pertumbuhan ekonomi paling besar adalah kategori pengadaan listrik dan gas yang tumbuh hingga 26,70 persen. Kemudian diikuti kategori jasa keuangan dan asuransi yang sebesar 19,58 persen. Kontribusi kedua lapangan usaha ini terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat masih sangat kecil dengan besaran masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,46 persen. Selengkapnya Grafik 4.

Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi ketiga adalah kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh sebesar 17,22 persen. Lapangan usaha ini Grafik 2. Kinerja Beberapa Kategori Menurut

Lapangan Usaha di Sulawesi Barat Triwulan III 2016 (Persen)

Grafik 4. Pertumbuhan dan Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Lapangan Usaha di Sulawesi Barat

Secara Kumulatif (c to c, Persen), Triwulan III 2016 Grafik 3. Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat Secara Kumulatif (c to c, Persen), Triwulan III

(4)

menyumbang 1,40 persen terhadap total pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Barat. Adapun pertanian sebagai penggerak utama perekonomian di Sulawesi Barat, hingga triwulan III 2016 menyumbang 39,61 persen terhadap perekonomian dengan capaian pertumbuhan sebesar 1,66 persen.

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2016 Terhadap Triwulan II 2016 (

q-to-q

)

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat pada triwulan I2016 terhadap triwulan II-2016 (q to q) mencapai 3,28 persen. Pertumbuhan terjadi di hampir seluruh komponen PDRB pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen PKP sebesar 20,07 persen, diikuti komponen Impor Barang dan Jasa (11,95 persen), PMTB (5,10 persen), Ekspor Barang dan Jasa (3,93 persen), PKLNPRT (2,33 persen) dan PKRT (0,85 persen).

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2016 Terhadap Triwulan III 2015 (

y-on-y

)

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 mencapai 5,97 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 28,18 persen diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 10,10 persen, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) 3,40 persen dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 3,36 persen.

Struktur PDRB Sulawesi Barat menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sulawesi Barat. Komponen lain yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Impor Barang dan Jasa, Ekspor Barang dan Jasa, Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Pengeluaran Konsumsi Pemeritah, sedangkan Pengeluaran Konsumsi LNPRT dan Perubahan Inventori relatif kecil.

Grafik 6. Pertumbuhan PDRB dan Beberapa Komponen Pengeluaran y on y (Persen)

Triwulan III 2016

3.40 3.36

10.10

28.18

PKLNPRT PKRT PMTB PKP

I_14 II_14 III_14 IV_14 I_15 II_15 III_15 IV_15 I_16 II_16 III_16 PDRB

PKRT

Grafik 5 . Pertumbuhan PDRB Sulawesi Barat

(5)

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat triwulan III-2016 (y on y), maka sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari komponen PMTB (2,89 persen), yang diikuti oleh komponen PKRT (2,81 persen), sedangkan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat dari komponen-komponen lainnya hanya sebesar 0,28 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2016 (

c-to-c

)

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat secara kumulatif triwulan I s.d III 2016 dibanding triwulan I s.d III 2015 mencapai 5,67 persen (c to c), melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 6,89 persen. Secara c to c, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen PKP (15,93 persen), diikuti oleh PMTB (9,92 persen), PKRT (5,15 persen), PKLNPRT 4,10 persen, Impor Barang dan Jasa (2,29) dan Ekspor Barang dan Jasa (1,76 persen).

C. PERBANDINGAN PERTUMBUHAN TRIWULAN III 2015 DI KAWASAN SULAMPUA

Perekonomian di Kawasan Sulampua (q to q) pada triwulan III 2016 terlihat bahwa Papua

mengalami pertumbuhan paling tinggi sebesar 21,42 persen. Adapun Sulawesi Barat menempati

pertumbuhan tertinggi keenam dengan capaian 3,28 persen. Pada kondisi ini hanya Sulawesi

Tengah yang mengalami kontraksi hingga 1,91 persen. Jika dibandingkan dengan periode yang

sama tahun 2015, semua provinsi mengalami pertumbuhan positif, dimana Papua mengalami

pertumbuhan tertinggi sebesar 20,65 persen. Sedangkan secara kumulatif triwulan I-III 2016

dibanding kondisi yang sama tahun 2015, perekonomian di Kawasan Sulampua juga terlihat

bervariasi. Pertumbuhan tertinggi c to c di kawasan Sulampua yaitu sebesar 12,01 persen ada di

Sulawesi Tengah. Selengkapnya Grafik 9.

2.42 2.81 1.76 2.89 2.14 0.28

6.33

5.97

Triw III-2015 Triw III-2016

PMTB

PKRT Lainnya

Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB dan Beberapa Komponen Pengeluaran y on y (Persen)

4.10 5.15

9.92

15.93

PKLNPRT PKRT PMTB PKP

Grafik 8. Pertumbuhan Beberapa Komponen Pengeluaran c-to-c (Persen) Triwulan III 2016

(6)

4.67 (1.91) 5.81 3.09 7.28 3.28 1.81 2.59 6.88 21.42 6.01 7.58 6.82 5.95 6.98 5.97 5.68 5.56 3.88 20.65 6.04 12.01 7.41 6.10 6.37 5.67 5.95 5.47 4.31 4.86

Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gor Sulbar Maluku Malut Pabar Papua

q to q y on y c to c

Grafik 9. Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Kawasan Sulampua q to q; y on y dan c to c Triwulan III 2016 (Persen)

(7)

Tabel 1. PDRB Sulawesi Barat Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2010 (Miliar Rupiah) Menurut Lapangan Usaha Triwulan III 2015 dan Triwulan I-III 2016

Lapangan Usaha

Berlaku Konstan

Trw III

2015 Trw I 2016 Trw II 2016 Trw III 2016 Trw III 2015 Trw I 2016 Trw II 2016 Trw III 2016 Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan 3 533,52 3 446,20 3 763,21 3 833,83 2 611,07 2 538,56 2 738,18 2 718,53 Pertambangan dan

Penggalian 187,44 178,91 204,38 215,89 143,06 132,94 151,9 160,44

Industri Pengolahan 839,65 804,48 806,97 830,19 733,84 714,86 687,94 691,74

Pengadaan Listrik dan

Gas 2,44 2,88 2,93 3,15 3,66 4,37 4,52 4,61

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 12,56 12,96 13,38 13,46 10,72 10,98 11,33 11,4

Konstruksi 650,69 624,6 675,5 746,17 507,95 475,89 514,7 566,88

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

877,53 877,24 929,25 934,8 661,20 640,16 675,46 671,49

Transportasi dan

Pergudangan 132,01 119,39 131,9 137,28 109,32 99,20 110,99 115,39

Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 19,10 19,25 20,86 21,77 15,72 15,55 16,72 17,44

Informasi dan

Komunikasi 319,91 337 344,93 345,57 291,79 304,62 311,93 313,87

Jasa Keuangan dan

Asuransi 176,16 181,41 206,82 200,83 134,51 137,56 155,44 149,99 Real Estat 227,57 240,33 243,68 250,96 182,19 186,76 188,63 193,52 Jasa Perusahaan 6,00 6,31 6,34 6,46 5,66 5,92 5,94 6,05 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

727,92 635,41 741,73 872,5 591,29 514,11 593,9 706,73

Jasa Pendidikan 403,3 396,76 418,58 470,55 356,74 345,03 361,57 400,68

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 161,98 169,33 170,73 187,59 131,03 134,75 134,89 148,14

Jasa Lainnya 152,40 144,95 151,81 165,30 128,82 121,24 126,96 136,89

(8)

Tabel 2. Struktur PDRB Sulawesi Barat Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2010 (Persen) Menurut Lapangan Usaha Triwulan III 2015 dan Triwulan I-III 2016

Lapangan Usaha

Berlaku Konstan

Trw III

2015 Trw I 2016 Trw II 2016 Trw III 2016 Trw III 2015 Trw I 2016 Trw II 2016 Trw III 2016 Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan 41,92 42,04 42,60 41,51 39,45 39,77 40,32 38,76

Pertambangan dan

Penggalian 2,22 2,18 2,31 2,34 2,16 2,08 2,24 2,29

Industri Pengolahan 9,96 9,81 9,14 8,99 11,09 11,20 10,13 9,86

Pengadaan Listrik dan

Gas 0,03 0,04 0,03 0,03 0,06 0,07 0,07 0,07

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 0,15 0,16 0,15 0,15 0,16 0,17 0,17 0,16

Konstruksi 7,72 7,62 7,65 8,08 7,67 7,46 7,58 8,08

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

10,41 10,70 10,52 10,12 9,99 10,03 9,95 9,57

Transportasi dan

Pergudangan 1,57 1,46 1,49 1,49 1,65 1,55 1,63 1,65

Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 0,23 0,23 0,24 0,24 0,24 0,24 0,25 0,25

Informasi dan

Komunikasi 3,79 4,11 3,91 3,74 4,41 4,77 4,59 4,48

Jasa Keuangan dan

Asuransi 2,09 2,21 2,34 2,17 2,03 2,16 2,29 2,14 Real Estat 2,70 2,93 2,76 2,72 2,75 2,93 2,78 2,76 Jasa Perusahaan 0,07 0,08 0,07 0,07 0,09 0,09 0,09 0,09 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

8,63 7,75 8,40 9,45 8,93 8,05 8,75 10,08

Jasa Pendidikan 4,78 4,84 4,74 5,09 5,39 5,41 5,32 5,71

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 1,92 2,07 1,93 2,03 1,98 2,11 1,99 2,11

Jasa Lainnya 1,81 1,77 1,72 1,79 1,95 1,90 1,87 1,95

(9)

Tabel 3. Pertumbuhan PDRB Sulawesi Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 (Persen) Menurut Lapangan Usaha Triwulan Triwulan III 2016

Lapangan Usaha c to c y on y q to q sog q to q

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,66 4,12 -0,72 (0,29)

Pertambangan dan Penggalian 11,73 12,15 5,63 0,13

Industri Pengolahan -1,39 -5,74 0,55 0,06

Pengadaan Listrik dan Gas 26,70 25,96 1,86 0,00

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang 9,21 6,40 0,61 0,00

Konstruksi 11,90 11,60 10,14 0,77

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor 3,82 1,56 -0,59 (0,06)

Transportasi dan Pergudangan 5,47 5,56 3,97 0,06

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10,32 10,91 4,27 0,01

Informasi dan Komunikasi 11,70 7,57 0,62 0,03

Jasa Keuangan dan Asuransi 19,58 11,51 -3,50 (0,08)

Real Estat 6,07 6,22 2,59 0,07

Jasa Perusahaan 5,02 6,95 1,88 0,00

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib 17,22 19,52 19,00 1,66

Jasa Pendidikan 13,28 12,32 10,82 0,58

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 11,96 13,06 9,83 0,20

Jasa Lainnya 6,80 6,26 7,82 0,15

(10)

Tabel 4

PDRB Sulawesi Barat (Miliar Rupiah) Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010

Komponen Triw II- Harga Berlaku Harga Konstan 2010

2015 Triw III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016 Triw II-2015 Triw III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 4 191 4 438 4 663 4 754 3 254 3 401 3 486 3 515

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 61 63 66 69 47 49 49 50

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1 377 1 543 1 677 2 027 1 003 1 065 1 137 1 365

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 2 317 2 468 2 661 2 826 1 751 1 845 1 933 2 032

5. Perubahan Inventori 167 - 180 - 339 - 172 131 - 135 - 157 - 66

6. Ekspor Barang dan Jasa 4 077 4 223 4 368 4 668 3 366 3 503 3 315 3 445

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 3 938 4 125 4 263 4 936 3 072 3 109 2 972 3 327

PDRB 8 252 8 430 8 833 9 236 6 480 6 619 6 791 7 014

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Sulawesi Barat Menurut Pengeluaran Triwulan III-2016 Tahun Dasar 2010 (persen)

Komponen q to q y on y c to c

Sumber Pertumbuhan

(q to q)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 0,85 3,36 5,15 2,81

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 2,33 3,40 4,10 0,03

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 20,07 28,18 15,93 2,34

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 5,10 10,10 9,92 2,89

5. Perubahan Inventori -57,47 -50,88 -181,36 -1,93

6. Ekspor Barang dan Jasa 3,93 -1,65 1,76 0,94

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 11,95 7,03 2,29 1,11

(11)

Tabel 6

Struktur PDRB Sulawesi Barat Menurut Pengeluaran

Triwulan II-2015, Triwulan III-2015, Triwulan II-2016 dan Triwulan III-2016 (persen)

Komponen 2015 2016

Triw II Triw III Triw II Triw III

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 50,79 52,65 52,79 51,47

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,73 0,75 0,75 0,75

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,68 18,30 18,99 21,95

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 28,08 29,27 30,13 30,59

5. Perubahan Inventori 2,03 -2,13 -3,84 -1,86

6. Ekspor Barang dan Jasa 49,41 50,10 49,45 50,54

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 47,72 48,93 48,26 53,44

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

(12)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Suntono, SE, M.Si

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat

Telepon: (62-426) 21265

Faks: (62-426) 22103

E-mail: suntono@bps.go.id

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI SULAWESI BARAT

Gambar

Grafik 4. Pertumbuhan dan Kontribusi Pertumbuhan  Ekonomi Beberapa  Lapangan Usaha di Sulawesi Barat
Grafik 7. Sumber Pertumbuhan   PDRB dan Beberapa Komponen  Pengeluaran y on y (Persen)
Grafik 9. Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Kawasan Sulampua q to q;  y on y dan  c  to c Triwulan III 2016 (Persen)
Tabel  1.  PDRB  Sulawesi  Barat  Atas  Dasar  Harga  Berlaku  dan  Konstan  2010  (Miliar  Rupiah)  Menurut Lapangan Usaha Triwulan III 2015 dan Triwulan I-III 2016
+3

Referensi

Dokumen terkait

(Ex Hosana Medica Pilar), RS Jawa Barat Bekasi Jl. Kasuari Raya Kav.. 162 Hasanah Graha Afiah, RS Jawa Barat Depok Jl. Raden Saleh No. Raya Siliwangi No. Gardenia Raya Selatan, Blok

Karena itu, dampak lingkungan atau suatu rencana usaha atau kegiatan, yang penentuannya didasarkan pada perubahan sendi-sendi kehidupan pada masyarakat tersebut dan jumlah

Dengan ini, sumber daya langka-terbatas yang dimiliki oleh pemerintah dan pihak swasta Chicago dapat digunakan secara optimal untuk meminimumkan tingkat kejahatan properti,

Setelah semua data lulusan mahasiswa Fakultas Teknik tahun 2013 sampai 2015 didapatkan dengan jumlah 466 record, setelah data diseleksi sesuai dengan atribut yang akan

Arachis pintoi sebagai biomulsa dan pengaruhnya terhadap produksi tanaman jagung manis ( Zea mays saccharata Strut.) dibandingkan dengan Calopogonium mucunoides ,

WT Strategi: UKM Kerupuk Kulit dapat meningkatkan kualitas produk seperti merek, perijinan, BPOM pegemasan.Berdasarkan hasil obsevasi dan pengamatan produk kerupuk

(5) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, pemungutan suara tetap tidak dapat dilaksanakan karena situasi yang belum/tidak

Menurut Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menyatakan pengertian Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang