Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial
OBSERVASI
Variabel: Kepercayaan Diri
A. Observasi
Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2007: 145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Suharsimi Arkunto (2010: 199) menjelaskan secara lebih terperinci bahwa, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Jenis instrumen yang digunakan adalah cek list.
B. Langkah-langkah Membuat Instrumen
1. Menentukan batasan objek yang akan diungkap
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang kepercayaan diri seseorang.
2. Menentukan tujuan
Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri seseorang. 3. Menentukan indikator objek yang akan diungkap
a. Definisi konseptual
Menurut Hambly (Ach Syaifullah, 2010: 49) percaya diri merupakan keyakinan yang kuat dalam diri berupa perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan. Sedangkan Lauster (M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, 2010: 34) mendefinisikan kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran dan bertanggung jawab.
b. Definisi oprasional kepercayaan diri
Percaya diri adalah suatu gambaran pemikiran dan perasaan seseorang berupa keyakinan, kesanggupan maupun keberanian terhadap kemampuan diri yang dimilikinya. 4. Aspek-aspek kepercayaan diri
Menurut Lauster (M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, 2010: 36) ciri-ciri orang yang percaya diri antar lain: (1) Yakin dengan kemampuan diri. Ia yakin dan mampu secara
sungguh-KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY atau sesuatu sesuai dengan kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri. (4) Bertanggung jawab, bersedia untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya. (5) Rasional dan realistis, adalah analisis terhadap suatu masalah, sesuatu hal, dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.
5. Merumuskan kisi-kisi observasi kepercayaan diri
Subvariabel Indikator Aspek yang Diobservasi
1. Keyakinan kemampuan diri
Yakin dan bersungguh-sungguh akan apa yang akan dilakukannya
Mengerjakan tugas dengan tuntas 2. Optimis Berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal tentang diri dan kemampuannya
Bertanya kepada guru
3. Objektif Tidak memaksakan kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri
Menerima pendapat orang lain
4. Bertanggung jawab
Kesediaan untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi
konsekuensinya
LEMBAR OBSERVASI KEPERCAYAAN DIRI
Hari/ tgl. pelaksanaan : _____________________________ Observasi ke : _____________________________ Tempat observasi : _____________________________
Waktu : _____________________________
No Aspek yang Diobservasi Cinta Cahyo Cantika
1. Mengerjakan tugas dengan tuntas 2. Bertanya kepada guru
3. Menerima pendapat orang lain 4. Mengumpulkan tugas tepat waktu
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY
Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Belajar
OBSERVASI
Variabel: Konsentrasi Belajar
A. Observasi
Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2007: 145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Suharsimi Arkunto (2010: 199) menjelaskan secara lebih terperinci bahwa, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Jenis instrumen yang digunakan adalah cek list.
B. Langkah-langkah Membuat Instrumen
1. Menentukan batasan objek yang akan diungkap
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang konsentrasi belajar seseorang.
2. Menentukan tujuan
Untuk mengetahui tingkat konsentrasi belajar seseorang. 3. Menentukan indikator objek yang akan diungkap
a. Definisi konseptual
Menurut Slameto (2003) konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dimana dalam belajar, konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan mengenyampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
b. Definisi oprasional
Konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan mengenyampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
4. Aspek-aspek konsentrasi belajar
Engkoswara (2012) menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi belajar, yaitu:
a. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual.
c. Perilaku psikomotor yang dapat dilihat dari adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk; komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang penuh arti; dan perilaku berbahasa.
5. Menentukan kisi-kisi observasi konsentrasi belajar
Subvariabel Indikator Aspek yang Diobservasi
1. Perilaku afektif a. Adanya penerimaan Selalu mengikuti dengan penuh perhatian
b. Respon Menjawab pertanyaan
c. Mengemukakan suatu pandangan atau keputusan
Bertanya atau mengajukan pendapat
2. Perilaku psikomotor
a. Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk
Menirukan gerakan yang diperintahkan
b. Komunikasi non verbal Mengantuk
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY
LEMBAR OBSERVASI KONSENTRASI BELAJAR
Hari/ tgl. pelaksanaan : _____________________________ Observasi ke : _____________________________ Tempat observasi : _____________________________
Waktu : _____________________________
Nama Siswa
Andi Ana Anti Anto
Aspek y
an
g Di
obser
va
si
1. Mengikuti pelajaran dengan penuh perhatian
2. Menjawab pertanyaan
3. Bertanya atau mengajukan pendapat 4. Menirukan gerakan yang diperintahkan 5. Mengantuk
Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Karir
OBSERVASI
Variabel: Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan
A. Observasi
Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2007: 145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Suharsimi Arkunto (2010: 199) menjelaskan secara lebih terperinci bahwa, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Jenis instrumen yang digunakan adalah catatan lapangan.
B. Langkah-langkah Membuat Instrumen
1. Menentukan batasan objek yang akan diungkap
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang sikap terhadap orientasi masa depan.
2. Menentukan tujuan
Untuk mengetahui kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan orientasi masa depan seseorang.
3. Menentukan indikator objek yang akan diungkap a. Definisi konseptual
Menurut Thurstone Baron dan Byrne (Bimo Walgito, 2003: 110) sikap, yaitu:
“specifically, they define attitudes as relatively lasting cluster of feelings, beliefs, and
behavior tendencies directed toward specific persons, ideas, objects, or groups”. Pendapat
serupa juga dikemukakan oleh Myers (Bimo Walgito, 2003: 110) bahwa sikap merupakan
“a predisposition towards some object; includes one’s beliefs, feelings, and behavior
tendencies concerning the object”. Dari kedua pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa
sikap mengandung komponen kognitif (beliefs), komponen afektif (feelings), dan komponen konatif (behavior).
Menurut Nurmi (1991: 13), orientasi masa depan dapat didefinisikan sebagai fonomena luas yang berhubungan dengan bagaimana seseorang berpikir dan bertingkah laku menuju masa depan yang digambarkan dalam proses motivation, planing dan evaluation. Orientasi masa depan menurut G. Trosmmsdorff dan Nurmi (Desmita, 2008: 199)
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019) PASCASARJANA UNY b. Definisi oprasional
Sikap terhadap orientasi masa depan merupakan kecenderungan individu terhadap suatu obyek, yang diekspresikan melalui pengetahuan, keyakinan, perasaan, dan tingkah laku menuju masa depan yang terdiri dari antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan dimana berkaitan erat dengan harapan, tujuan, standar, rencana, dan strategi pencapaian tujuan di masa depan yang melalui tahap
motivation, planing dan evaluation.
4. Aspek-aspek
Terdapat tiga ranah orientasi masa depan bagi remaja (Nurmi, 1991: 8), yakni bidang pendidikan, pekerjaan, dan perkawinan. Dalam proses pembentukan orientasi masa depan terdapat tiga tahapan, yaitu: (1) Tahap motivational, mencakup motif, minat dan tujuan yang berkaitan dengan orientasi masa depan; (2) Tahap planning, yang terdiri dari tahap penentuan tujuan, penyusunan rencana, dan melaksanakan rencana dan strategi yang telah disusun; (3) Tahap evaluating, merupakan suatu proses dimana seseorang memikirkan kembali kemungkinan tercapainya tujuan-tujuan pribadi yang telah dikembangkan, melibatkan pengamatan dan penilaian terhadap tingkah laku yang ditampilkan serta memberikan penguat bagi diri sendiri. Ada tiga faktor yang mempengaruhi orientasi masa depan remaja, yaitu: (1) Faktor individu, yakni keterampilan yang dimiliki; (2) Dukungan lingkungan; dan (3) Hubungan dengan lingkungan.
5. Kisi-kisi observasi orientasi masa depan
Subvariabel Indikator Aspek yang Diobservasi
1. Macam-macam orientasi masa depan
a. Kegiatan pendidikan baik formal maupun nonformal
1) Jenis kegiatan
2) Ketertarikan terhadap kegiatan tersebut 3) Intensitas/jadwal kegiatan tiap minggu b. Kegiatan pekerjaan sehari-hari 1) Jenis kegiatan
2) Ketertarikan terhadap kegiatan tersebut 3) Intensitas/jadwal kegiatan tiap minggu c. Kegiatan yang berhubungan
dengan orientasi pernikahan, yakni hubungan dengan lawan jenis
1) Pola interaksi dengan lawan jenis 2) Ketertarikan dengan lawan jenis
2. Tahap pembentukan
a. Bidang kegiatan yang diminati 1) Jenis kegiatan
2) Intensitas melaksanakan kegiatan tiap minggu b. Kegiatan sehari-hari yang
mendukung orientasi masa depan yang dimiliki
1) Jenis kegiatan
2) Intensitas melaksanakan kegiatan tiap minggu 3. Faktor yang
mempengaruhi pembentukan orientasi masa depan
a. Faktor individu, yakni keterampilan yang dimiliki
1) Jenis keterampilan
2) Minat/ ketertarikan terhadap keterampilan
b. Dukungan lingkungan 1) Dukungan keluarga
2) Dukungan teman 3) Dukungan sekolah c. Hubungan dengan lingkungan 1) Keluarga
LEMBAR OBSERVASI ORIENTASI MASA DEPAN
Nama : ________________________________ Waktu pelaksanaan : ________________________________ Tempat : ________________________________ Observasi ke : ________________________________
No Aspek yang Diobservasi Hasil Observasi
1. Kegiatan pendidikan baik formal maupun nonformal
a. Jenis kegiatan
b. Ketertarikan terhadap kegiatan tersebut
c. Intensitas/ jadwal kegiatan tiap minggu
2. Kegiatan pekerjaan sehari-hari a. Jenis kegiatan
b. Ketertarikan terhadap kegiatan tersebut
c. Intensitas/ jadwal kegiatan tiap minggu
3. Kegiatan yang berhubungan dengan orientasi pernikahan, yakni hubungan dengan lawan jenis
a. Pola interaksi dengan lawan jenis b. Ketertariakn dengan lawan jenis 4. Bidang kegiatan yang diminati
a. Jenis kegiatan
b. Intensitas dalam menggeluti bidang kegiatan
c. Keseriusan dalam menggeluti bidang kegiatan
5. Kegiatan sehari-hari yang mendukung orientasi masa depan yang dimiliki
a. Jenis kegiatan
b. Intensitas kegiatan tiap minggu 6. Keterampilan yang dimiliki
a. Jenis keterampilan
b. Minat terhadap keterampilan 7. Dukungan lingkungan
a. Dukungan keluarga b. Dukungan teman c. Dukungan sekolah 8. Hubungan dengan lingkungan
a. Keluarga b. Teman