• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Aceh Tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp137,3 triliun atau sebesar US$10,32 milyar. Sementara itu PDRB tanpa migas adalah sebesar Rp133,2 triliun atau sebesar US$10,01 milyar.

 Ekonomi Aceh tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 (c-to-c) dengan migas tumbuh sebesar 3,31 persen. Sementara itu, pertumbuhan tanpa migas sebesar 4,31 persen, sedikit meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 4,27 persen. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Konstruksi sebesar 12,81 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen pengeluaran Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yaitu sebesar 8,13 persen.

 Ekonomi Aceh triwulan IV-2016 bila dibandingkan dengan triwulan IV-2015 (y-on-y) dengan migas tumbuh sebesar 4,30 persen, lebih baik dari periode yang sama pada tahun 2015 yang sebesar 1,02 persen. Sementara itu, pertumbuhan tanpa migas pada Triwulan IV-2016 adalah sebesar 4,80 persen.

 Ekonomi Aceh secara triwulanan (q-to-q) tumbuh 0,77 persen dengan migas, sedangkan tanpa migas tumbuh 1,49 persen dibandingkan dengan triwulan III-2016. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Pendidikan (P) mengalami pertumbuhan paling tinggi sebesar 9,51 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 69,89 persen.

Grafik 1. Pertumbuhan Kumulatif Beberapa Lapangan Usaha Tahun 2016 (c-to-c)

No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

A

CEH

2016

EKONOMI

ACEH

SELAMA

TAHUN

2016

DENGAN

MIGAS

TUMBUH

3,31

PERSEN,

TANPA

MIGAS

TUMBUH

4,31

PERSEN.

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Tahun 2016 (c-to-c)

Ekonomi Aceh secara kumulatif hingga

Triwulan IV-2016 dengan migas tumbuh 3,31 persen (c-to-c). Dengan mengeluarkan migas, pertumbuhan ekonomi Aceh secara kumulatif adalah sebesar 4,31 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian (B), Industri Pengolahan (C), dan Transportasi dan Pergudangan (H). Kategori Konstruksi (F) merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 12,81 persen, berturut-turut diikuti Jasa

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

3,88 -5,74 9,79 12,81 3,13 -0,70 9,85 9,75 9,99 3,31 4,31 A B C D F G H K O P Kategori Migas Non Migas

(2)

Pendidikan (P) sebesar 9,99 persen, dan Jasa Keuangan (K) sebesar 9,85 persen di urutan ketiga.

Pertumbuhan Konstruksi tertinggi didukung dengan masih berjalannya proyek multiyears fly over

Simpang Surabaya dan Masjid Raya Baiturrahman serta berbagai proyek pembangunan lainnya yang sedang berjalan di Provinsi Aceh. Kategori Jasa Pendidikan juga meningkat selama tahun 2016 karena meningkatnya anggaran pendidikan dan adanya gaji ke-14.

Pertambangan dan Penggalian (B) masih mengalami kontraksi sehingga menghambat pertumbuhan, sektor yang paling berpengaruh adalah pertambangan batubara, berdasarkan fenomena yang terjadi menurunnya produksi pertambangan batubara disebabkan karena cuaca buruk dan permintaan harga yang tidak stabil. Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan (H) juga masih mengalami penurunan karena turunnya jumlah penumpang angkutan darat di beberapa terminal besar, meskipun jumlah penumpang angkutan laut dan udara terus tumbuh. Secara umum, bencana banjir dan cuaca buruk yang terjadi di sepanjang tahun 2016 merupakan salah satu faktor melambatnya pertumbuhan pada beberapa Lapangan Usaha khususnya Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (A).

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 terhadap Triwulan IV-2015 (y-on-y)

Ekonomi Aceh pada triwulan IV-2016 bila dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y) dengan migas tumbuh sebesar 4,30 persen. Dengan mengeluarkan migas, pertumbuhan ekonomi Aceh year on year

triwulan IV-2016 adalah sebesar 4,80 persen. Pertumbuhan terjadi di semua lapangan usaha, kecuali Industri Pengolahan (C), Transportasi dan Pergudangan (H) dan Jasa Keuangan (K). Pengadaan Air (E) tumbuh paling tinggi sebesar 11,84 persen, diikuti oleh Jasa Pendidikan (P) sebesar 9,99 persen dan Jasa Lainnya (R,S,T,U) sebesar 9,57 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 terhadap Triwulan III-2016 (q-to-q)

Perekonomian Aceh Triwulan IV-2016 secara q-to-q tumbuh 0,77 persen dengan migas lebih rendah dari pertumbuhan tanpa migas yang sebesar 1,49 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (A) sebesar -0,13 persen, Pertambangan dan Penggalian (B) sebesar -1,91 persen, Industri Pengolahan (C) sebesar -12,30 persen dan Jasa Keuangan (K) sebesar -14,22 persen. Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (A) mengalami kontraksi pada Triwulan IV, hal ini disebabkan oleh puso padi yang menimpa sekitar 1200 Ha lahan sawah sehingga berkurangnya produksi padi.

Grafik 2. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan IV-2016 (y-on-y)

5,71 1,65 -2,88 5,68 11,84 2,71 6,50 -2,30 -2,95 8,18 7,02 9,99 9,57 4,30 4,80 A B C D E F G H K M, N O P R,S, T, U

(3)

Pada Triwulan IV ini, pertumbuhan paling tinggi dapat dilihat dari kategori Jasa Pendidikan (P) sebesar 9,51 persen dibandingkan pada triwulan III yang lalu sempat mengalami kontraksi sebesar -6,20 persen. Pertumbuhan diikuti oleh kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang (E) sebesar 9,36 persen, meskipun beberapa kali mengalami mati listrik, produksi air PDAM masih mengalami peningkatan.

Secara umum pola pertumbuhan PDRB triwulanan (q-to-q) tanpa migas tiap tahunnya biasanya memiliki tren yang sama dari triwulan I hingga triwulan IV karena faktor musiman. Kategori Pertanian tumbuh agak tinggi di triwulan I dan III karena panen raya padi dan beberapa komoditas perkebunan yang dominan di Aceh. Kategori Administrasi Pemerintahan (O) dan Konstruksi (F) biasanya mengalami penurunan pada triwulan I dan mulai tumbuh seiring meningkatnya realisasi anggaran pemerintah pada triwulan-triwulan berikutnya, namun ada hal yang sedikit berbeda untuk tahun 2016 ini khususnya untuk kategori Administrasi Pemerintahan (O) yaitu melambatnya pertumbuhan pada triwulan IV yaitu hanya sebesar 0,18 persen. Hal ini disebabkan karena adanya kebijakan tentang penghematan dan pemotongan anggaran serta beberapa kontrak yang tidak dapat diselesaikan hingga menjelang akhir tahun 2016.

Grafik 3. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Q1 2013 sampai Q4 2016 (q-to-q) -20,00 -10,00 ,00 10,00 20,00 30,00 40,00

(4)

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Tahun 2016 (c-to-c)

Ekonomi Aceh selama tahun 2016 tumbuh sebesar 3,31 persen dibanding tahun 2015. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tersebut didorong oleh tumbuhnya beberapa komponen yang cukup signifikan. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) tumbuh sebesar 3,32 persen dan masih menjadi komponen utama dalam perekonomian Aceh dengan kontribusi sebesar 62,38 persen. Penginapan dan Hotel serta Transportasi/ Angkutan merupakan sub-komponen yang tumbuh cukup tinggi masing-masing sebesar 7,03 persen dan 5,23 persen.

Pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) tumbuh cukup signifikan di tahun 2016 yaitu sebesar 8,13 persen. Meningkatnya kegiatan dari partai politik dan lembaga politik yang sudah memasuki masa kampanye pilkada 2017 serta banyaknya bantuan sosial dari lembaga sosial, ormas dan LSM terkait bencana gempa di Pidie Jaya, mampu mendorong pengeluaran konsumsi LNPRT. Meskipun demikian, kontribusi dari konsumsi LNPRT masih relatif rendah yaitu sebesar 2,03 persen.

Sejalan dengan konsumsi LNPRT, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga tumbuh cukup signifikan di tahun 2016 yaitu sebesar 6,92 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya nilai PMTB bangunan yaitu sebesar 9,14 persen. Banyaknya proyek pembangunan multiyears yang dikerjakan di Aceh selama tahun 2016 seperti pembangunan jalan, jembatan,

landscape masjid, pasar, tugu, hotel, taman dan sarana umum lainnya, serta penambahan bus transkutaraja dan sarana pendukungnya mampu meningkatkan nilai PMTB. Komponen PMTB juga memiliki kontribusi terbesar kedua setelah PKRT yaitu sebesar 37,38 persen.

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) di tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu sebesar minus 6,07 persen. Penurunan tersebut terjadi baik pada konsumsi kolektif maupun konsumsi individu. Penghematan anggaran yang diberlakukan baik pada APBN maupun APBD menjadi penyebab turunnya konsumsi pemerintah di 2016. Konsumsi pemerintah berkontribusi pada perekonomian Aceh sebesar 24,89 persen.

Ekspor luar negeri Aceh juga terlihat belum menggembirakan di tahun 2016. Komponen ekspor luar negeri turun sebesar 38,92 persen. Penurunan tersebut terjadi terutama pada ekspor barang yaitu sebesar 55,98 persen. Tidak adanya ekspor migas dan menurunnya ekspor barang non migas terutama pada komoditi

Grafik 5. Pertumbuhan PDRB c-to-c dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran 3,32 8,13 -6,07 6,92 -38,92 -44,64 62,38 2,03 24,89 37,38 1,12 1,69 3,31 Kons. Rumah Tangga Kons. LNPRT Kons. Pemerintah PMTB Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri

(5)

Grafik 7. Pertumbuhan PDRB y-on-y Menurut Pengeluaran

bahan bakar mineral dan bahan kimia anorganik selama tahun 2016 menjadi penyebab menurunnya nilai ekspor luar negeri Aceh. Impor luar negeri Aceh yang merupakan komponen pengurang dalam PDRB pengeluaran menurun sebesar 44,64 persen selama 2016. Penurunan impor terjadi baik pada impor barang maupun jasa terutama pada komoditi gandum-ganduman dan mesin-mesin. Penurunan impor merupakan hal yang positif dalam neraca perdagangan luar negeri. Ekspor dan Impor luar negeri Aceh masih memiliki kontribusi yang relatif rendah dalam perekonomian Aceh, yaitu masing-masing sebesar 1,12 persen dan 1,69 persen.

Bila dilihat dari sumber penciptaan pertumbuhan ekonominya, komponen PMTB dan pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan komponen yang berperan tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi di Aceh tahun

2016, dimana masing-masing komponen

memiliki sumber pertumbuhan sebesar 2,33 persen dan 1,89 persen. Sedangkan konsumsi pemerintah menjadi komponen dengan sumber pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar minus 1,29 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (y-on-y)

Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan IV-2016 dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y) juga mampu tumbuh sebesar 4,30 persen. Seperti

halnya pada pertumbuhan kumulatif,

pertumbuhan secara year on year didorong oleh tumbuhnya komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi LNPRT dan PMTB yang masing-masing tumbuh sebesar 2,75 persen, 11,58 persen dan 2,76 persen. Pertumbuhan tertinggi pada konsumsi rumah tangga terjadi di sub-komponen rekreasi dan budaya serta penginapan dan hotel.

Pengeluaran konsumsi pemerintah menurun sebesar 10,22 persen dibanding triwulan IV-2015. Penurunan tersebut masih terkait dengan penghematan anggaran baik pada APBN maupun APBD. Ekspor luar negeri Aceh juga menurun sebesar 11,38 persen. Penurunan ekspor barang masih menjadi penyebab menurunnya nilai ekspor luar negeri Aceh sedangkan ekspor jasa masih tumbuh positif.

Grafik 6. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran 1,73 1,65 1,89 0,37 0,76 -1,29 1,64 1,16 2,33 2014 2015 2016

Kons. Rumah Tangga Kons. Pemerintah PMTB

2,75 11,58 -10,22 2,76 -11,38 -33,06 4,30 Kons. Rumah Tangga Kons. LNPRT Kons. Pemerintah PMTB Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri Pertumbuhan Y-on-Y PDRB

(6)

Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q-to-q Menurut Pengeluaran

Impor luar negeri Aceh menurun sebesar 33,06 persen di triwulan 2016 dibanding triwulan IV-2015. Ini menunjukkan berkurangnya konsumsi dari masyarakat Aceh terhadap barang dan jasa luar negeri dan merupakan hal positif dalam neraca perdagangan.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan III-2016 (q-to-q)

Pertumbuhan ekonomi secara

triwulanan (q-to-q) lebih banyak dipengaruhi oleh faktor musiman (seasonal). Pertumbuhan

ekonomi Aceh triwulan IV-2016 jika

dibandingkan dengan triwulan III-2016 tumbuh sebesar 0,77 persen. Hampir seluruh

komponen pengeluaran tumbuh positif,

pengeluaran konsumsi pemerintah dan ekspor luar negeri menjadi komponen yang mengalami pertumbuhan paling tinggi secara triwulanan yaitu masing-masing sebesar 46,78 persen dan 69,89 persen.

Tingginya pertumbuhan konsumsi pemerintah di triwulan IV-2016 merupakan pola musiman yang biasa terjadi di akhir tahun. Realisasi anggaran pemerintah mencapai nilai optimal di triwulan IV-2016 dibanding triwulan-triwulan sebelumnya. Sementara itu, meningkatnya ekspor luar negeri Aceh didorong oleh tumbuhnya ekspor barang terutama pada komoditi kopi, teh, rempah-rempah serta buah-buhan dan bahan bakar mineral.

Komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi LNPRT dan PMTB juga meningkat yaitu masing-masing sebesar 0,54 persen, 3,67 persen dan 3,84 persen. Meningkatnya bantuan sosial dan aktifitas partai politik dan lembaga politik pada masa kampanye menjadi faktor pendorong pada konsumsi LNPRT sedangkan pada PMTB peningkatan terjadi baik pada PMTB bangunan maupun non-bangunan.

Neraca perdagangan luar negeri Aceh di triwulan IV-2016 juga menunjukkan hal positif, dimana selain tumbuhnya nilai ekspor luar negeri, nilai impor luar negeri juga berkurang sebesar 6,65 persen dibanding triwulan sebelumnya.

-60 -40 -20 0 20 40 60 80

I-16 II-16 III-16 IV-16

Kons. Rumah Tangga Kons. LNPRT

Kons. Pemerintah PMTB

Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri PDRB

(7)

Pertumbuhan Ekonomi Regional Sumatera

Jika dilihat berdasarkan

pertumbuhan ekonomi regional

se-Sumatera, secara kumulatif (c-to-c)

pertumbuhan ekonomi Sumatera tahun 2016 tumbuh sebesar 4,29 persen. Bengkulu merupakan Provinsi yang

mengalami pertumbuhan ekonomi

tertinggi di Sumatera selama tahun 2016 yaitu sebesar 5,30 persen, diikuti oleh provinsi Sumatera Barat sebesar 5,26 persen. Riau menjadi Provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi terendah selama tahun 2016 yaitu sebesar 2,23 persen. Aceh sendiri berada pada urutan ke-dua terendah setelah Riau dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,31 persen selama tahun 2016.

Jika ditinjau berdasarkan kontribusi dari PDRB masing-masing Provinsi di wilayah regional Sumatera terhadap PDRB total se-Sumatera, Riau dan Sumatera Utara merupakan Provinsi dengan kontribusi tertinggi yaitu masing-masing sebesar 24,47 persen dan 22,53 persen. Kontribusi terkecil terhadap PDRB Sumatera adalah Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 1,99 persen. PDRB Aceh sendiri memiliki kontribusi sebesar 4,92 persen terhadap PDRB Sumatera selama tahun 2016.

Grafik 10. Distribusi PDRB se-Sumatera 2016

Grafik 9. Pertumbuhan PDRB c-to-c se-Sumatera 5,30 5,26 5,18 5,15 5,03 5,03 4,37 4,11 3,31 2,23 4,29 Bengkulu Sumatra Barat Sumatra Utara Lampung Kepulauan Riau Sumatra Selatan

Jambi Kep. Babel Aceh Riau

Pertumbuhan C-to-C Sumatera

Riau 24,47 Sumut 22,53 Sumsel 12,74 Lampung 10,08 Kep. Riau 7,77 Sumbar 7,02 Jambi 6,16 Aceh 4,92 Kep. Babel 2,34 Bengkulu 1,99

(8)
(9)

Tabel 1

PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Triliun Rupiah)

Lapangan Usaha Tahun- Harga Berlaku Harga Konstan 2015 Triw IV-2016 Tahun-2016 Tahun-2015 Triw IV-2016 Tahun-2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 37.59 10,42 40,37 31,16 8,23 32,36 B Pertambangan dan Penggalian 7,34 1,53 6,15 9,33 2,03 8,09 C Industri Pengolahan 7,72 1,80 7,36 6,49 1,47 6,11 D Pengadaan Listrik , Gas 0,15 0,04 0,17 0,16 0,04 0,17

E Pengadaan Air 0,05 0,02 0,06 0,03 0,01 0,04

F Konstruksi 12,33 3,86 14,09 10,78 3,31 12,16

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 20,34 5,93 22,41 17,75 4,74 18,31 H Transportasi dan Pergudangan 10,20 2,46 9,76 8,93 2,23 8,87

I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 1,63 0,50 1,87 1,28 0,36 1,39 J Informasi dan Komunikasi 4,10 1,07 4,22 4,08 1,07 4,20

K Jasa Keuangan 2,40 0,65 2,70 1,80 0,47 1,97

L Real Estate 4,90 1,37 5,33 4,18 1,15 4,51

M,N Jasa Perusahaan 0,76 0,22 0,83 0,69 0,19 0,73

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 11,65 3,34 13,19 9,07 2,51 9,95

P Jasa Pendidikan 2,90 0,92 3,38 2,49 0,73 2,74

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,25 0,92 3,54 3,00 0,83 3,24

R,S,T,U Jasa Lainnya 1,67 0,48 1,83 1,45 0,40 1,55

PDRB (DENGAN MIGAS) 128,98 35,54 137,28 112,66 29,80 116,39 PDRB (NONMIGAS) 124,10 34,59 133,22 106,52 28,63 111,12

(10)

Tabel 2

PDRB Perkapita Aceh Tahun Dasar 2010 Tahun 2014-2016

Uraian 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

PDRB Per kapita Atas Dasar Harga Berlaku

- Nilai dengan Migas (Juta rupiah) 26,07 25,79 26,94

-- Nilai tanpa Migas (Juta Rupiah) 23,43 24,81 26,14 - Nilai dengan Migas (US$) 2.196,0 1.925,3 2.204,4

-- Nilai tanpa Migas (US$) 1.973,7 1.852,5 1.964,4

(11)

Tabel 3

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Persen)

Lapangan Usaha

Q to Q Y on Y

C to C 2016 Triw

III-2016 Triw IV-2016 Pertumbuhan Sumber Triw III-2016 Triw IV-2016 Pertumbuhan Sumber

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,11 -0,13 -0,04 1,91 5,71 1,56 3,88 B Pertambangan dan Penggalian 21,84 -1,91 -0,13 -12,90 1,65 0,12 -13,27 C Industri Pengolahan 17,14 -12,30 -0,70 -2,30 -2,88 -0,15 -5,74 D Pengadaan Listrik , Gas -3,63 3,66 0,01 3,36 5,68 0,01 9,79 E Pengadaan Air -0,21 9,36 0,00 4,61 11,84 0,00 9,31

F Konstruksi 6,26 7,28 0,76 18,10 2,71 0,31 12,81

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,74 3,09 0,48 0,34 6,50 1,01 3,13 H Transportasi dan Pergudangan 0,29 0,32 0,02 -2,06 -2,30 -0,18 -0,70 I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 2,19 2,16 0,03 8,69 8,02 0,09 8,39 J Informasi dan Komunikasi 0,77 1,48 0,05 2,57 2,88 0,10 2,88 K Jasa Keuangan 12,37 -14,22 -0,26 19,46 -2,95 -0,05 9,85

L Real Estate 0,16 2,07 0,08 7,01 7,79 0,29 7,79

M,N Jasa Perusahaan 6,10 1,65 0,01 9,93 8,18 0,05 6,93 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -8,65 0,18 0,02 7,01 7,02 0,58 9,75 P Jasa Pendidikan -6,20 9,51 0,21 4,21 9,99 0,23 9,99 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -8,39 7,22 0,19 2,43 7,72 0,21 7,72 R,S,T,U Jasa Lainnya 2,56 3,17 0,04 8,90 9,57 0,12 6,70

PDRB (DENGAN MIGAS) 3,33 0,77 0,77 2,52 4,30 4,30 3,31 PDRB (NONMIGAS) 2,49 1,49 1,49 3,68 4,80 4,80 4,31

(12)

Tabel 4

Distribusi Persentase PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Persen)

Lapangan Usaha Tahun 2015 2016 Tahun 2016 Triw III Triw IV

(1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 29,15 29,48 29,32 29,41 B Pertambangan dan Penggalian 5,69 4,62 4,32 4,48

C Industri Pengolahan 5,98 5,75 5,07 5,36

D Pengadaan Listrik , Gas 0,11 0,12 0,12 0,12

E Pengadaan Air 0,04 0,04 0,05 0,04

F Konstruksi 9,56 10,22 10,86 10,27

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 15,77 16,20 16,68 16,33 H Transportasi dan Pergudangan 7,91 7,00 6,93 7,11

I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 1,27 1,37 1,41 1,37

J Informasi dan Komunikasi 3,18 3,01 3,02 3,08

K Jasa Keuangan 1,86 2,14 1,83 1,97

L Real Estate 3,80 3,82 3,86 3,88

M,N Jasa Perusahaan 0,59 0,62 0,62 0,61

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 9,03 9,49 9,40 9,61

P Jasa Pendidikan 2,25 2,37 2,58 2,46

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,52 2,43 2,59 2,58

R,S,T,U Jasa Lainnya 1,29 1,32 1,35 1,33

PDRB (DENGAN MIGAS) 100,00 100,00 100,00 100,00

(13)

Tabel 5

PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

Komponen

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2010 Triw III-2016 Triw IV-2016 2016 Triw III- 2016 Triw IV-2016 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 21,84 21,88 85,64 16,67 16,76 66,34 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,71 0,74 2,78 0,54 0,56 2,13 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 8,14 11,50 34,17 5,28 7,75 22,51 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 13,12 13,77 51,31 10,32 10,72 40,51

5. Perubahan Inventori 0,01 0,01 0,04 0,01 0,01 0,03

6. Ekspor Luar Negeri 0,27 0,49 1,54 0,19 0,32 1,07

7. Dikurangi Impor Luar Negeri 0,56 0,54 2,32 0,32 0,30 1,37 8. Net Ekspor Antar Daerah -8,46 -12,30 -35,88 -3,12 -6,02 -14,83 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 35,08 35,54 137,28 29,57 29,80 116,39

Tabel 6

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan 2010

Komponen Triw IV- 2016 Terhadap Triw IV-2015 (y-on-y) Triw IV-2016 Terhadap Triw III-2016 (q-to-q) 2014 2015 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2,75 0,54 3,19 3,01 3,32 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 11,58 3,67 16,77 -4,35 8,13 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -10,22 46,78 1,80 3,74 -6,07 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 2,76 3,84 5,28 3,61 6,92 5. Perubahan Inventori -1.493,04 -38,88 -205,22 -359,81 -132,46 6. Ekspor Luar Negeri -11,38 69,89 -24,46 -64,59 -38,92

7. Impor Luar Negeri -33,06 -6,65 26,66 57,66 -44,64

8. Net Ekspor Antar Daerah -16,67 92,76 6,64 4,16 1,89

(14)

Tabel 7

Distribusi dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2014-2016

Tabel 8

PDRB ADHB, Distribusi PDRB ADHB dan Laju Pertumbuhan Regional Sumatera Provinsi Regional Sumatera PDRB ADHB 2016 (Triliun Rupiah) Distribusi PDRB ADHB 2016

Laju Pertumbuhan Triwulan IV 2016

c-to-c y-on-y q-to-q

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Aceh 137,28 4,92 3,31 4,30 0,77 Sumatera Utara 628,39 22,53 5,18 5,25 0,07 Sumatera Barat 195,68 7,02 5,26 4,86 0,69 Riau 682,35 24,47 2,23 2,22 2,93 Jambi 171,71 6,16 4,37 6,35 2,63 Sumatera Selatan 355,42 12,74 5,03 5,15 -3,26 Bengkulu 55,40 1,99 5,30 5,56 2,19 Lampung 281,11 10,08 5,15 5,01 -8,59

Kepulauan Bangka Belitung 65,13 2,34 4,11 4,92 2,01

Kepulauan Riau 216,58 7,77 5,03 5,24 1,24

SUMATERA 2.789,06 100 4,29 4,49 -0,23

Komponen Distribusi Sumber Pertumbuhan

2014 2015 2016 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 58,00 61,91 62,38 1,73 1,65 1,89 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,89 1,93 2,03 0,26 -0,08 0,14 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 24,60 27,28 24,89 0,37 0,76 -1,29 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 33,76 35,72 37,38 1,64 1,16 2,33 5. Perubahan Inventori 0,03 -0,09 0,03 0,06 -0,11 0,10 6. Ekspor Luar Negeri 5,83 1,65 1,12 -1,43 -2,81 -0,60 7. Impor Luar Negeri 1,69 2,74 1,69 0,30 0,80 -0,98 8. Net Ekspor Antar Daerah -22,43 -25,66 -26,14 -0,78 -0,51 -0,24 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00 100,00 1,55 -0,73 3,31

Gambar

Grafik 3. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha   Q1 2013 sampai Q4 2016 (q-to-q)  -20,00-10,00,0010,0020,0030,0040,00
Grafik 5. Pertumbuhan PDRB c-to-c dan Distribusi PDRB  Menurut Pengeluaran 3,32  8,13  -6,07  6,92  -38,92  -44,64 62,38 2,03 24,89 37,38 1,12  1,69  3,31  Kons
Grafik 7. Pertumbuhan PDRB y-on-y   Menurut Pengeluaran
Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q-to-q   Menurut Pengeluaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Unsrat, Manado. mutlak dari hukum pidana, karena pada dasarnya hukum pidana memuat dua hal, yakni syarat-syarat untuk memungkinkan penjatuhan pidana dan pidananya

V alentine Day memberi kesan tersendiri bagi orang muda dimanapun mereka berada. Demikianlah sukacita dan cinta yang memenuhi hati OMK St. Pada kesempatan ini OMK paroki

Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah agar dapat menjadi seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab terdahulu dapat dikemukakan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot

Catatan yang diperoleh masih merupakan data yang di observasi, maka suatu keharusan bagi peneliti untuk melakukan catatan yang lebih komprehensif untuk

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual sudah berjalan dengan baik hal ini berdasarkan perolehan rata-rata 83%, keaktifan

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa digitalisasi merupakan kegiatan merubah bentuk bahan pustaka dari bentuk tercetak ke dalam bentuk digital guna untuk menjaga nilai-nilai

Dana Jumlah 1 Kesehatan Bagaimana menanamkan pemahaman kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan dan menggosok gigi Penyuluhan Menggosok Gigi dan Mencuci Tangan 100