• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor dirinci menurut jenisnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor dirinci menurut jenisnya"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.

1.1. Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, jumlah kendaraan yang ada di Indonesia semakin meningkat. Menurut data terakhir, jumlah kendaraan di Indonesia pada tahun sudah mencapai sejumlah 114.209.206 kendaraan yang terdiri dari mobil penumpang, bis, truk, dan sepeda motor [1]. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor ini dinilai cukup tinggi pada periode 2010-2014, yakni sebesar 10,39 persen per tahun. Gambar 1.1 menunjukkan bahwa jumlah kendaraan yang tercatat selalu meningkat dan pertumbuhannya yang pesat [1].

Gambar 1.1. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor dirinci menurut jenisnya Efek buruk yang ditimbulkan dari peningkatan jumlah kendaraan tersebut adalah kemacetan lalu lintas. Kemacetan menimbulkan permasalahan lain yang tidak diharapkan, antara lain peningkatan konsumsi energi fosil, peningkatan polusi udara, berkurangnya ketersediaan parkir, bahkan serangan psikologis bagi

0 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000

Mobil Penumpang Bis Mobil Barang

Ju m la h Ke nd ar aa n Jenis Kendaraan 2010 2011 2012 2013 2014

(2)

pengemudi maupun orang di sekitar jalan raya. Di antara sejumlah permasalahan tersebut, berkurangnya jumlah lahan parkir merupakan salah satu permasalahan besar pada manajemen transportasi kota. Hal ini berdasarkan atas terbatasnya lahan perkotaan dan tingginya biaya untuk membangun lahan parkir. Akibatnya, fenomena parkir liar ini marak terjadi [2].

Berbagai macam penanganan sudah dilakukan oleh pemerintah di Indonesia untuk mengatasi parkir liar ini. Pendekatan-pendekatan yang sudah dilakukan adalah pembuatan efek jera terhadap pelanggar parkir, misalnya dengan pemberlakukan denda kepada pelanggar dengan surat tilang parkir. Sistem ini mulai dilakukan di Jakarta pada tahun 2014. Namun di lain sisi, kesulitan pengguna dalam mencari lahan parkir belum diberikan solusi.

Penggunaan bahan bakar kendaraan untuk mencari sebuah slot parkir tidak sedikit. Masih banyak kemungkinan solusi yang dapat diterapkan untuk terciptanya penghematan bahan bakar. Menurut data prediksi penghematan bahan bakar [3], sistem parkir cerdas dapat menghemat sebesar 220.000 hingga 330.000 galon secara global jika implementasi sesuai yang diharapkan. Hal ini dapat diamati pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2. Grafik prediksi penghematan bahan bakar berdasarkan jenis permasalahan [3]

(3)

Inti dari permasalahan sistem parkir saat ini adalah kesulitan pengendara untuk mencari lahan parkir yang kosong. Pengguna jasa parkir tidak tahu lokasi untuk memarkirkan kendaraannya yang dekat dengan lokasi tujuannya namun dengan kondisi lahan parkir terbatas. Selain itu, pengatur ketertiban parkir juga tidak tahu lokasi adanya terjadi pelanggaran parkir. Semua pengelolaan parkir masih mengandalkan petugas parkir untuk mengatur parkir mobil.

Dewasa ini dengan bertambahnya maju teknologi, sudah ada sejumlah sistem yang dapat mengautomasikan pengelolaan parkir, seperti pencatatan plat nomor kendaraan, pencatatan waktu masuk, pencatatan waktu keluar, hingga pencatatan jumlah mobil yang masuk dan kapasitas parkir yang tersisa. Namun hal ini masih belum diimbangi dengan manajemen seorang pengendara yang akan parkir tanpa harus memutar mencari lahan parkir.

Salah satu penelitian yang pernah dilakukan untuk mewujudkan sistem parkir cerdas yaitu dengan judul Perancangan Sistem Deteksi Kendaraan Menggunakan Kombinasi Sensor Ultrasonik dan Medan Magnet untuk Mendukung Framework

Smart Parking. Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan sebuah jaringan

sensor nirkabel yang diaplikasikan pada sistem parkir cerdas luar ruangan. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem perangkat keras yang dapat mendeteksi keberadaan kendaraan berjenis mobil dan dapat terhubung secara nirkabel. Konsep

smart parking system yang telah dikembangkan dengan mengusung konsep

wireless sensor network (WSN) secara keseluruhan dapat diamati pada Gambar 1.3

(4)

Gambar 1.3. Konsep sistem parkir cerdas [4]

Sensor yang dikembangkan dalam penelitian tersebut sudah baik, namun sistem informasi yang diharapkan dalam penelitian ini masih belum dikembangkan. Pengguna jasa parkir masih belum dapat merasakan secara langsung fungsi yang sudah dikembangkan. Hanya pengelola jasa parkir yang dapat mengamati informasi ketersediaan lahan parkir. Maka dari itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai sistem informasi smart parking.

Penelitian pengembangan aplikasi smart parking pada peranti bergerak merupakan kelanjutan penelitian sensor smart parking oleh Ritvaldi [4]. Aplikasi peranti bergerak beserta sistem pendukungnya dirancang dan dikembangkan untuk dapat digunakan oleh pengguna jasa parkir. Sistem informasi parkir yang dibangun mengusung konsep sistem cerdas. Konsep sistem cerdas yang dikembangkan adalah sistem yang dapat mengetahui letak lokasi parkir yang masih kosong, memberikan rekomendasi lokasi parkir, memberikan navigasi menuju lokasi parkir, hingga mengingatkan kembali lokasi mobil yang terparkir. Aplikasi peranti bergerak dioptimalkan untuk pengguna jasa parkir yang menggunakan mobil. Selain itu, pengelola lahan parkir dapat mengamati kondisi lahan parkir berdasarkan rekaman riwayat penggunaan lahan parkir.

(5)

1.2. Rumusan Masalah

Penelitian sebelumnya merancang sistem deteksi kendaraan menggunakan kombinasi sensor ultrasonik dan medan magnet untuk mendukung framework smart

parking agar dapat mendeteksi keberadaan mobil dengan benar dan disimpan dalam

sebuah basis data dengan WSN. Pengembangan sensor tidak disertai aplikasi yang dapat digunakan dan sistem yang mendukung mengakibatkan belum berfungsinya

smart parking system secara penuh. Sehingga dibutuhkan pengembangan aplikasi

peranti bergerak dan sistem pendukung untuk membantu pengguna jasa parkir.

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk menyelesaikan perumusan masalah, penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengembangkan application programming interface (API) berupa RESTful

web service sebagai antarmuka yang menghubungkan gateway sensor dan

aplikasi peranti bergerak dengan basis data sistem.

2. Mengembangkan aplikasi peranti bergerak yang digunakan pengguna jasa parkir untuk membantu mencari lahan parkir.

3. Menerapkan metode technical for order preference by similarity to solution

(TOPSIS) untuk sistem rekomendasi slot parkir.

1.4. Batasan Penelitian

Batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini memerlukan data masukan dari sensor node dibantu dengan

gateway yang sudah dikembangkan pada penelitian sebelumnya.

2. Studi kasus pada penelitian ini adalah lahan parkir pada Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

3. Penelitian ini mengembangkan aplikasi peranti bergerak dengan platform Android beserta pendukungnya, yang meliputi webservice dan basis data.

(6)

4. Pengembangan web service pada penelitian ini mengikuti prinsip

representational state transfer (RESTful).

5. Sistem pengambilan keputusan untuk fungsi rekomendasi yang digunakan adalah algoritme technique for order of preference of similarity to ideal

solutions (TOPSIS).

6. Penelitian ini berfokus pada fungsi yang digunakan oleh pengguna jasa parkir.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Bagi pengguna jasa parkir, penelitian ini memudahkan pencarian lahan parkir di lahan terbuka.

2. Bagi pengelola jasa parkir, penelitian ini memudahkan pencatatan riwayat penggunaan dan pengawasan slot lahan parkir.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini memudahkan pengembangan aplikasi pada platform lain dengan bantuan Phalcon framework php yang sudah dikembangkan sebagai API.

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis menggunakan sistematika untuk memperjelas keseluruhan isi dari penelitian. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut.

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang pengantar menuju ke hal yang akan diteliti oleh penulis. Secara rinci, bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

(7)

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka dari hasil beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan pengembangan aplikasi peranti bergerak

smart parking. Selain itu, bab ini juga berisi tentang dasar teori terkait yang

digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab tersebut secara garis besar berisi langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian. Secara rinci bab ini berisi bahan penelitian, alat penelitian, dan alur penelitian.

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab tersebut berisi pembahasan proses dan hasil pengembangan serta pengujian aplikasi peranti bergerak smart parking yang dilakukan peneliti. Bab ini juga dijelaskan kelebihan dan kekurangan aplikasi tersebut.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab tersebut berisi kesimpulan dari hasil pengujian yang akan dikaitkan dengan tujuan dan pertanyaan penelitian yang dibuat. Selain itu, terdapat juga saran yang berisi hal-hal yang belum dieksplorasi dan yang diharapkan peneliti supaya penelitian ini dapat dilanjutkan.

Gambar

Gambar 1.1. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor dirinci menurut jenisnya  Efek  buruk  yang  ditimbulkan  dari  peningkatan  jumlah  kendaraan  tersebut  adalah  kemacetan  lalu  lintas
Gambar 1.2. Grafik prediksi penghematan bahan bakar berdasarkan   jenis permasalahan [3]
Gambar 1.3. Konsep sistem parkir cerdas [4]

Referensi

Dokumen terkait

10 Perubahan Kadar Cadmium (Cd) pada perokok Aktif pasca dilakukan titik Akupuntur Surakarta Univ Setia Budi Ska 11 Perubahan Kadar CO (Carbon Monoksida) pasca tindakan akupuntur

Berikut merupakan skenario use case Melihat Data Pertumbuhan Anak yang ditunjukan oleh tabel 3.12 Skenario Use Case Melihat Data Pertumbuhan Anak. Tabel 3.12

Lima puluh tiga asam amino hasil translasi 159 nukleotida (53 situs triplet penyandi) terdiri dari 14 asam amino kekal (nukleotidanya tidak mengalami perubahan), 37 asam

Untuk kondisi MAT yang tidak jenuh dalam pengolahan data didapatkan nilai faktor keamanan untuk overall slope didapatkan nilai faktor keamanan 1,036 pada metode

Perseroan merupakan suatu perusahaan publik tercatat yang mula-mula didirikan dengan nama PT Astra International Incorporated berdasarkan Akta Pendirian Nomor 67 tanggal 20 Februari

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan akses media massa cetak (koran/majalah/buku pengetahuan), media massa elektronik (radio/TV) dan internet dengan tingkat

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi masalah dalam penelitian pada tugas akhir ini adalah kadar asam lemak bebas Crude Palm Oli (CPO) yang tinggi dan tidak adanya