• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intan Triana Tunggal Dewi Retno Sri Wulandari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Intan Triana Tunggal Dewi Retno Sri Wulandari"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP MOTIVASI IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM

PEMBERIANASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIWATES

KABUPATEN JOMBANG

Intan Triana Tunggal Dewi Retno Sri Wulandari

11002019

Subject: Pendidikan Kesehatan, ASI Eksklusif, Motivasi. Ibu Hamil Trimester III

DESCRIPTION

Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal diantaranya belum optimalnya penerapan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui, pemahaman masyarakat, rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga. Cakupan Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010-2012, didapati data jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah usia dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif terhadap motivasi ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Desa Jatiwates Kabupaten Jombang

Metode penelitian yang digunakan adalah pre test post test design. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif dan dependenya adalah motivasi ibu dalam pemberian ASI secara eksklusif. Sampel sejumlah 15 orang. Teknik Sampling menggunakan Accidental

Sampling. Instrumen menggunakan kuesioner pengolahan data menggunakan editing coding skoring dan tabulating

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi ibu hamil Trimester III Sebelum Pendidikan Kesehatan rata-rata motivasi responden sebelum penyuluhan negatif sebanyak 9 orang (60%). Motivasi ibu hamil Trimester III Sebelum Pendidikan Kesehatan sebagian besar motivasi responden sesudah penyuluhan positif sebanyak 13 orang (86,7%).

Analisis data menggunakan uji Mean, dimana jika ρ=0,000 < α=0,05 maka H1 diterima atau H0 ditolak, artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif terhadap motivasi ibu hamil trimester III dalam pemberian ASI secara eksklusif

Tenaga kesehatan dapat memberikan informasi tentang ASI eksklusif dan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif dan bagi ibu hamil lebih dapat mencari infornasi tentang teknik menyusui sehingga ibu terhindar dari masalah menyusui .

ABSTRACT

Exclusive breastfeeding is influenced by several things including not optimal application of the 10 Steps to Successful Breastfeeding, the public's

(2)

understanding, lack of knowledge of the mother and family. Coverage According to the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2010-2012, found data on the number of exclusive breastfeeding in infants under two months of age only covers 64% of the total existing baby. This study aimed to influence health education on exclusive breastfeeding for maternal motivation in exclusive breastfeeding in the village Jatiwates Jombang

The method used is pre-posttest design. The independent variable in this study is the health education on exclusive breastfeeding and maternal motivation dependenya is in exclusive breastfeeding. A sample of 15 people. Sampling technique uses accidental sampling. The instrument used questionnaire data processing using coding editing scoring and tabulating

The results showed that the motivation of pregnant women Trimester III Health Education Before average negative motivation of the respondent before the extension as much as 9 people (60%). Motivation third trimester pregnant women before the Health Education largely positive motivation after counseling respondents as many as 13 people (86.7%).

Analysis of data using Mean test, whereby if ρ = 0,000 <α = 0.05 then H0 H1 accepted or rejected, meaning that there is an influence of health education on exclusive breastfeeding to motivation third trimester pregnant women in exclusive breastfeeding

Health workers can provide information about exclusive breastfeeding and can provide health education on exclusive breastfeeding and for pregnant women to be able to search for infornasi about breastfeeding techniques so that mothers avoid breastfeeding problems.

Keywords: Health Education, exclusive breastfeeding, Motivation .

Countributor : 1. Rifa’atul Laila Mahmudah, M.Farm., Klin 2. Wiwit Sulistyowati, SST, SKM

Date : 13 Agustus 2015 Type Material : Laporan Penelitian Identifier :

Right : Open Document Summary :

LATAR BELAKANG

ASI eksklusif adalah pemberian ASI murni tanpa makanan tambahan lain seperti air putih, teh, madu, buah-buahan, bubur susu atau bubur saring sampai bayi berusia 6 bulan. ASI eksklusif mempunyai banyak manfaat diantaranya dapat meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan kasih sayang serta terbukti menurunkan angka kematian pada anak (Kholipah, 2013). Rendahnya pemberian ASI eksklusif dikarenakan kurangnya pelayanan konseling laktasi dari petugas kesehatan, ibu yang bekerja, pendidikan ibu tergolong rendah, promosi produk susu formula, sosial budaya, sikap ibu, pendapatan keluarga dan gencarnya produsen susu formula dalam mempromosikan produknya kepada masyarakat dan petugas kesehatan. Permasalahan utama yang menyebabkan rendahnya cakupan

(3)

pemberian ASI eksklusif adalah faktor sosial budaya dan kesadaran ibu akan pentingnya pemberian ASI eksklusif, ibu bekerja

Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan. Penyuluhan yang disampaikan oleh tenaga kesehatan yang tidak berkelanjutan menyebabkan motivasi masyarakat melemah (Kholipah, 2013). Masalah yang sering muncul di masyarakat masih banyak ibu yang berfikiran salah apabila bayi berusia kurang dari 6 bulan menangis adalah pertanda lapar, ibu beranggapan ASI yang diberikan tidak mencukupi kebutuhan bayi akhirnya bayi yang berumur < dari 6 bulan mulai di beri makanan pendamping misalnya pisang, bahkan diketahui pula bayi yang masih berusia 1 bulan sudah diberikan pisang sebagi makanan tambahan. Karena sistem pencernaan bayi yang belum sempurna makanan pada yang masuk kedalam tubuhnya tidak dapat di cerna dengan baik dan hal ini dapat menghambat pertumbuhn dan perkembangan bayi, gencarnya produk susu formula menyebabkan ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan lebih memilih susu formula (Indracahya, 2013)

Praktek menyusui di negara berkembang telah berhasil menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi pertahun. Atas dasar tersebut WHO merekomendasikan untuk memberi ASI sampai berusia 4 - 6 bulan. Steven Allen (Roesli, 2012) mengatakan bahwa ”ASI bukanlah sekedar makanan tetapi penyelamat kehidupan”. Setiap tahunnya lebih dari 25.000 bayi Indonesia dan 1,3 Juta bayi diseluruh dunia dapat diselamatkan dengan pemberian ASI eksklusif (Intan, 2013). Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010-2012, didapati data jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah usia dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi. Yakni, 46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 4-5 bulan. Yang lebih memprihatinkan, 13% bayi di bawah 2 bulan telah diberi susu formula dan satu dari bayi di atas 2-3 bulan telah diberi makanan tambahan. Menurut dinas kesehatan propinsi Jawa Timur jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif tahun 2012 sebesar 278.601 (38,73%) dengan jumlah bayi 719.332 dibandingkan tahun 2013 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 245.019 (27,71%) dengan jumlah bayi 867.678 bayi (Depkes, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan Kholipah (2013) di Desa Sumberame Kecamatan Wringin Kabupaten Nganjuk pada 45 ibu yang memiliki bayi didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 27 orang (60,0%). Data Dinas Kesehatan di Kabupaten Jombang pada tahun 2013 bayi yang mendapat ASI Eksklusif yaitu baru mencapai 60% sedangkan target yang di harapkan sampai pada tahun 2015 adalah 80%. Cakupan ASI Eksklusif tertinggi di Kabupaten Jombang terletak di Kecamatan Gudo sebesar 86 % dari 174 ibu menyusui\sedangkan cakupan teendah terletak di Kecamatan Tembelang sebesar 43% dari 243 ibu menyusui

Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal diantaranya belum optimalnya penerapan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui, pemahaman masyarakat, rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan, faktor sosial budaya, kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja dan gencarnya pemasaran susu

(4)

formulaIbu memerlukan dukungan dari orang-orang sekitarnya untuk menunjang keberhasilan perilaku ASI eksklusif, baik itu dari keluarga maupun dari petugas kesehatan atau yang menolong persalinan. Peranan keluarga terhadap berhasil tidaknya subjek memberikan ASI Eksklusif sangat besar. Walaupun ibu mengetahui bahwa pemberian MP-ASI terlalu dini dapat mengganggu kesehatan bayi namun mereka beranggapan bahwa jika bayi tidak mengalami gangguan maka pemberian MP-ASI dapat dilanjutkan. Selain itu kebiasaan memberikan MP-ASI dini telah dilakukan turun temurun dan tidak pernah menimbulkan masalah. Faktor-faktor penguat berupa peranan tenaga kesehatan, dukun bayi, dan keluarga sebagian besar bersifat negatif sehingga terjadi kegagalan pemberian ASI Eksklusif (Josefa, 2011).

Upaya pemantauan dan meningkatkan ASI Eksklusif pada ibu yang memiliki bayi masih dirasa kurang. Permasalahan yang utama adalah faktor sosial budaya, kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung pemberian ASI eksklusif, gencarnya promosi susu formula, dan ibu bekerja. Langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan motivasi dengan cara memberikan informasi kepada ibu tentang ASI eklusif melalui penyuluhan, konseling di rumah dan posyandu, membagikan leafled dan melatih kader kesehatan untuk memberikan informasi pada ibu menyusui. Pemberian informasi pada ibu hamil trimester III merupakan pembentukan perilaku yang positif untuk menunjang proses menyusui setelah persalinan nanti

METODOLOGI

Metode penelitian yang digunakan adalah adalah pre test post test design. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif dan dependenya dalam penelitian ini adalah motivasi ibu dalam pemberian ASI secara eksklusif. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang sejumlah 15 orang. teknik sampling menggunakan accidental samplinginstrumen menggunakan kuesioner pengolahan data menggunakan editing coding skoring dan tabulating

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata motivasi responden sebelum penyuluhan negatif sebanyak 9 orang (60%). Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri sikap individu manusia, karena mengangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia) penampakannya menyangkut kegiatan fisik manusia. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, dalam hal ini motivasi relevan yang dapat menentukan tingkah laku manusia. Motivasi akan dirangsang karena ada tujuan, jadi dalam hal ini motivasi merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan, motivasi memang muncul dalam diri manusia tetapi muncul karena terangsang atau terdorong oleh unsur lain (Notoadmodjo, 2012).Faktor-faktor yang

(5)

mempengaruhi terhadap motivasi meliputi faktor fisik, faktor herediter (lingkungan dan kematangan atau usia), faktor instrinsik seseorang, fasilitas (sarana dan prasarana), situasi dan kondisi, program dan aktifitas, audio visual

(media), pengetahuan (Rusmi, 2008).

Motivasi ibu yang negatif di pengaruhi oleh umur hal ini dapat ditkunjukan bahwa bahwa rata-rata responden berusia 20-35 tahun sebanyak 9 orang (60,0%).Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi tingkat kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangan atau usia seseorang. Umur merupakan ukuran tingkat kedewasaan seseorang. Orang yang mempunyai umur produktif akan mempunyai daya pikir yang lebih rasional dan memiliki pengetahuan yang baik sehingga orang memiliki motivasi yang baik (Purwanto, 2010).Umur akan mempengaruhi tingkat kematangan seseorang. Umur orang yang produktif akan mempengaruhi pandangannya terhadap sesuatu hal yang baru yang datang dari luar sehingga pengetahuan yang dimiliki bertambah. Semakin bertambahnya umur seseorang maka orang tersebut semakin matang dalam berpikir secara rasional tentang pentingnya memberikan ASI secara eksklusif yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Motivasi ibu hamil yang negatif di pengaruhi oleh pendidikan hal ini dapat di tunjukan bahwa lebih dari separuh responden berpendidikan dasar sebanyak 9 orang (60,0%).Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal. Pendidikan klien dapat meningkatkan keteraturan, sepanjang bahwa pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif (Notoatmodjo, 2007).Motivasi seseorang sangat berkaitan dengan pendidikan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula motivasi yang dimiliki. Pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi motivasi intrinsik seseorang untuk melakukan anntenatale care sesuai dengan usia kehamilan Pendidikan dapat mengubah kepribadian, sikap, dan motivasi ibu hamil TM III untuk memberikan ASI secara Eksklusif. Motivasi melakukan memberikan ASI secara Eksklusif dapat di pengaruhi oleh pekerjaan hal ini dapat ditunjukan bahwa sebagian kecil responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 8 orang (53,3%). Motivasi intrinsik mempunyai pola yang berhubungan dengan kemampuan dan pengendalian diri yang tinggi, merencanakan dan menganalisis tugas secara realistis, dan percaya dengan usaha yang dilakukannya dalam meningkatkan kemampuan dan pengendalian diri. Motivasi intrinsik merupakan pendorong bagi aktivitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan soal. Secara intrinsi Pekerjaan dapat mempengaruhi motivasi seseirang dalam bertindak karena pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilaksanakan atau diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau profesi masing-masing. Status pekerjaan yang rendah sering mempengaruhi motivasi seseorang sehingga mempengaruhi dukungan yang diberikan pada ibu (Notoatmodjo, 2010). Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa yang sudah dilakukan. Responden yang tidak bekerja

(6)

menyebabkan responden tidak mempunyai kesempatan untuk bertukar informasi dengan rekan kerja atau atasan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Sebagian ibu yang tidak bekerja, tidak memanfaatkan waktu luang yang ada untuk mencari informasi dari berbagai sumber salah satunya dengan bertanya pada petugas kesehatan. Waktu luang yang dimiliki oleh ibu banyak digunakan untuk beristirahat sehingga ibu tidak tahu dan akhirnya tidak termotivasi memberikan ASI secara Ekskliusif Ibu yang pernah bekerja pada institusi seperti pemerintah dan swasta akan mempunyai disiplin yang tinggi apalagi dengan kesehatan sehingga ibu akan memiliki motivasi yang kuat dalam rencana pemebrian ASI secara Eksklusif

Motivasi negatif di pengaruhi oleh jumlah anak hal ini dapat di tunjukan bahwa rata-rata responden mempunyai 1 anak sebanyak 14 orang (60,9%). Teori motivasi yang sekarang banyak dianut orang merupakan teori kebutuhan. Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu, menurut teori ini, apabila seorang pemimpin ataupun pendidik bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan dimotivasinya (Ngalim 2012: 74-77). Pengalaman memberikan motivasi tersendiri bagi seseorang, ibu hamil yang belum pernah memiliki pengalaman/baru hamil pertama kali belum memiliki pengalaman menyusui dan memberikan ASI secara Eksklusf.

Motivasi yang negatif juga di pengaruhi oleh informasi hal ini dapat di tunjukan bahwa rata-rata responden tidak pernah mendapat informasi sebanyak 9 orang (60,0%). Motivasi ekstrinsik ditandai oleh pertimbangan di luar dirinya dalam melakukan suatu pekerjaan, seperti misalnya kinerja seorang siswa, penilaian, atau untuk mengantisipasi suatu penghargaan atau pujian. Motif ekstrinsik adalah motif yang timbul dari luar/lingkungan. Motivasi ekstrinsik dalam belajar antara lain berupa penghargaan, pujian, hukuman, celaan atau ingin meniru tingkah laku seseorang. Informasi merupakan bagian dari motivasi ekstrinsik karena dalam informasi terkandung makna yang dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa (Saifudin, A, 2005). Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata ibu hamil trimester III tidak pernah mendapatkan informasi tentang ASI Eksklusif, hal tersebut menyebabkan ibu memiliki motivasi negatif, hal ini mungkin di pengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu yang mayoritas dasar, sehingga sulit menyerap informasi skaligus mengaplikasikan dalam bentuk tindakan. Atau bisa jadi pada dasarnya ibu yang sudah memahami tentang pemberin ASI eksklusif. di pengeruhi faktor pekerjaan

Hasil peneltian menunjukkan bahwa sebagian besar motivasi responden sesudah penyuluhan positif sebanyak 13 orang (86,7%). Penyuluhan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (Effendy, 2012).Dengan penyuluhan yang

(7)

dilakukan peneliti banyak berpengaruh terhadap motivasi ibu TM III, hal ini di tunjukan antusiasme ibu melakukan tanya jawab dalam sesi penyuluhan ASI Eksklusif. Motivasi yang negatif dapat menjadi positif jika di berikan informasi yang tepat yang mengarah pada kondisi perencanaan menyusui secara eksklusif

Motivasi positif ibu hamil di pengaruhi oleh umur hal ini dapat di tunjukan bahwa rata-rata responden berusia 20-35 tahun sebanyak 9 orang (60,0%). Usia 20-35 tahun merupakan usia dewasa, pada usia tersebut ibu dapat melakukan pertimbangan yang matang tentang pentingnya pemberian ASI secara eksklusif pada anak untuk menunjang pertumbuhan dan kecerdasan (Sodibyo, 2011). Motivasi positif di pengaruhi oleh Sumber informasi informasi hal ini dapat di bahwa rata-rata rata-rata responden tidak pernah mendapat informasi sebanyak 9 orang (60,0%). Dan sebagian kecil mendapat informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 3 orang 20,0%.Pernyataan dari Ilham (2011) yang menyatakan bahwa motivasi yang dimiliki oleh seseorang juga dipengaruhi oleh informasi. Semakin banyak orang menggali informasi baik dari media cetak, media elektronik, seminar dan penyuluhan maka motivasi yang dimiliki semakin meningkat. Motivasi ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan setelah dilakukan penyuluhan dipengaruhi oleh sebagian besar ibu memperhatikan dengan sungguh - sungguh saat diberikan penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan. Perhatian ibu saat diberikan penyuluhan akan menimbulkan motivasi ibu untuk berusaha meningkatkan pengetahuan dan mampu menerima informasi secara logis dan rasional.

Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 9 (responden yang mempunyai motivasi negatif sebelum penyuluhan bertambah menjadi 7 responden menjadi positif setelah penmyuluhan, dan 2 negatif sesudah penyuluhan Hasil analisa menggunakan uji Meant dengan ρ 0,05 didapatkan bahwa ρ = 0,047 < 0,05 yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif terhadap motivasi ibu hamil Trimester III dalam pemberian ASI eksklusif di Desa Jatiwates Kabupaten Jombang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap motivasi ibu hamil terhadap pemberian ASI ibu hamil. Dimana terdapat perbedaan antara motivasi sebelum dan sesudah dan sesudah diberikan penyuluhan ASI eksklusif, Dengan adanya intervensi berupa pe nyuluhan ternyata dapat mempengaruhi motivasi seseorang terhadap suatu hal. Motivasi ibu hamil tentang ASI eksklusif dipengaruhi oleh pengetahuan ibu terhadap hal yang sama, serta ada kemungkinan juga sikap yang sudah ada terbentuk karena faktor sosial budaya di lingkungan tempat tinggal.Motivasi ibu hamil sesudah diberikan penyuluhan ASI eksklusif akan mempengaruhi motivasi sesudah terhadap hal yang sama. Menurut Purwanto (2008) Motivasi bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan orang tersebut dalam hubungan dengan objeknya. Dalam hal ini motivasi yang diberikan melalui penyuluhan kepada ibu hamil membantu pembentukan motivasi yang positif, sehingga ibu lebih termotivasi dalam memberikan ASI secara Eksklusif. Motivasi dikatakan kuat apabila di dalam diri seseorang memiliki keinginan yang positif, mempunyai harapan yang tinggi dan memiliki keyakinan yang tinggi bahwa dirinya akan berhasil dalam mencapai tujuan dan keinginannya. Motivasi dikatakan sedang apabila di dalam diri seseorang memiliki keinginan yang positif, mempunyai harapan yang tinggi namun memiliki keyakinan yang rendah untuk berhasil dalam mencapai tujuan dan keinginan.

(8)

Motivasi dikatakan lemah atau rendah apabila didalam diri seseorang memiliki keinginan yang positif namun memiliki harapan dan keyakinan yang rendah bahwa dirinya dapat mencapai tujuan dan keinginannya (Rusmi 2008: 32-33).

Penyuluhan yang dilakukan dengan metode ceramah dan media leaflet secara bermakna meningkatkan pemahaman tentang perencanaan pemberian ASI sehingga ibu mempunyai motivasi positif dalam pemeberian ASI secara Eksklusif untuk menunjang pertumbuhan pada kelahiran anaknya nanti

SIMPULAN

1. Motivasi ibu hamil Trimester III dalam pemberian ASI eksklusif sebelum penyuluhan sebagian besar negatif 9 orang (60%)

2. Motivasi ibu hamil Trimester III dalam pemberian ASI eksklusif sesudah penyuluhan sebagian besar positif 13 orang (86,7%)

3. Ada Pengaruh pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif terhadap motivasi ibu hamil Trimester III dalam pemberian ASI eksklusif di Desa Jatiwates Kabupaten Jombang dengan analisa meant 0,047 artinya arah hubungan kuat

Rekomendasi

1. Diharapkan menambah wacana dan informasi khususnya mahasiswa mengenai pemeriksaan kehamilan sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan pada praktik di lapangan.

2. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi tentang ASI eksklusif dan dapat memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif dan asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan ibu saat menyusui

3. Lebih meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan baik melalui media massa maupun media elektronik seperti membaca koran, menonton televisi dan sebagainya sehingga ibu dapat termotivasi untuk memberikan ASI secara Eksklusif

ALAMAT CORRESPONDENSI

Alamat : Jl. Meri Dukuhan No. 543 RT 03 RW 04, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto

E-mail : Intantrianat.t.d.r.s.w@gmail.com No HP : 081231741600

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat

Sedangkan untuk nilai terendah didapat pada pernyataan kedua sebesar 3,58 yaitu mengenai menyukai merek poduk Indomaret, untuk produk-produk yang ada di Indomaret

Dalam menentukan taksiran fungsi peluang aggregate loss dengan model distribusi compound tersebut, digunakan metode Invers dengan algoritma Fast Fourier Transform (FFT).. FFT

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Abdul kahar, dkk (2012), bahwa terdapat pengaruh jarak TPA terhadap jumlah total coliform air sumur penduduk,

Ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,570 &gt; 1,690) maka H 0 ditolak dan H 5 diterima (terdapat pengaruh yang signifikan), yang artinya

Pandangan masyarakat lingkungan pekerjaan dokter dan perawat merupakan hal yang sangat dibedakan, namun secara normatif lingkup dan batas-batas kewenangan dokter dan perawat

Meskipun kehadiran Anggota Pansus tidak mencapai kuorum, namun karena dalam RDP dan RDPU untuk mendapatkan masukan terhadap RUU tentang Wawasan Nusantara, maka Ketua

Skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Anak Beda Agama Yang Mendapatkan Harta Peninggalan Berdasarkan Wasiat Wajibah (Analisis Penetapan Pengadilan