C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN
Kebijakan pengembangan perikanan ke depan akan lebih didominasi oleh kegiatan perikanan budidaya. Kegiatan perikanan budidaya diprediksi mampu menaikkan produksi perikanan secara nyata. Peningkatan produksi perikanan budidaya ini pun tetap berada di bawah ancaman kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, kondisi lingkungan harus benar-benar menjadi perhatian dalam mengawal target produksi perikanan.
Pembangunan urusan perikanan diarahkan pada peningkatan produksi dan produktivitas komoditas perikanan. Kebijakan yang ditempuh yaitu :
Meningkatkan teknologi produksi dan pengolahan pasca panen;
Mengembangkan rekayasa teknologi untuk meningkatkan produk dan produktivitas perikanan;
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perikanan dalam rangka mencukupi kebutuhan protein hewani;
Terpeliharanya kualitas lingkungan dan sumberdaya perikanan;
Mengembangkan penguasaan teknologi budidaya perikanan.
Agar kebijakan pembangunan perikanan budidaya dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan diharapkan maka strategi yang ditempuh adalah pengembangan sistem usaha dan kawasan budidaya yaitu kawasan budidaya air tawar sesuai daya dukung lahan, penguatan kelembagaan pembudidaya ikan melalui penguatan modal kelompok, inovasi teknologi dan dukungan pemasaran, pembinaan kemitraan usaha, pemberian akses kepada lembaga keuangan dan pengembangan jaringan antar kelompok pembudidaya sejenis, serta penciptaan iklim usaha yang konduktif melalui regulasi dan diregulasi yang ditunjang dengan pembangunan prasarana pendukung serta pemberian kemudahan dalam memperoleh sarana produksi.
a. PROGRAM DAN KEGIATAN
Sejalan dengan arah kebijakan tersebut pada tahun 2011 telah dilaksanakan program dan kegiatan yang terutama ditujukan untuk mendorong perkembangan usaha perikanan rakyat. Untuk mendukung dan mewujudkan tujuan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 telah dialokasikan sebesar Rp 6.220.693.000 atau sebesar 0,613 % dari total APBD Tahun 2011 yang berjumlah Rp Rp 1.014.666.738.473, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 6.117.975.671 atau 98,35%. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana fisik BBI, UPR, pengembangan kawasan budidaya air tawar dan pengadaan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta pengembangan usaha perkolaman rakyat ( BLM ). Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.C.1.1
Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2011
No. Program Alokasi
(Rupiah)
Realisasi (Rupiah) A Belanja Langsung 2.851.070.000 2.814.808.975 1 Program Pengembangan Budidaya
Perikanan
2.851.070.000 2.814.808.975 B Belanja Tidak langsung 3.369.623.000 3.303.166.696 1 Gaji dan Tunjangan 3.048.231.000 2.992.050.721 2 Tambahan Penghasilan 313.800.000 305.800.000 3 Insentif Pajak/Retribusi Daerah 7.592.000 5.315.975 Total 6.220.693.000 6.117.975.671 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2011 (diolah)
b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Pembangunan/Rehabilitasi Sarpras Fisik UPR, Pengembangan Kawasan Budidaya Air Tawar, Penyediaan Sarpras Perikanan Tangkap, Peningkatan Mutu Hasil Perikanan Serta Penyediaan Sarana Statistik Perikanan
Untuk menumbuhkan minat dan hasil dari perikanan, perlu didukung dengan kebijakan yang disertai dengan adanya sarana prasarana pendukung kegiatan tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
Penyediaan Perahu/Kapal Perikanan Berukuran 5 PK
Penyediaan Jaring Insang (gillnet);
Penyediaan Jaket Pelampung;
Penyediaan Calon Induk Ikan Nila dan Ikan Lele peremajaan dan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi benih ikan;
Penyediaan Mesin Pembuat Pakan Ikan;
Pembangunan Saluran Irigasi Tersier Perkolaman Rakyat Desa Mlandi Kecamatan Garung, Kelurahan Kalianget Kecamatan Wonosobo, Kampung Manggisan Kelurahan Mudal Kecamatan Mojotengah, Dusun Petir Desa Bumitirto Kecamatan Selomerto, Dusun Ladan Desa Pesodongan Kecamatan Kaliwiro, Desa Bumirejo Kecamatan Mojotengah untuk memperlancar suplai air Usaha Perkolaman Rakyat;
Betonisasi Jalan Desa Plunjaran, Desa Kumejing, Desa Sumbersari, Desa Sumberejo, Desa Kaligowong (Kecamatan Wadaslintang) untuk memperlancar transportasi ikan hasil tangkapan;
Pembangunan Usaha Perkolaman Rakyat di Kelurahan Kalibeber, Dusun Klesman Desa Blederan, Dusun Jawar Desa Bumirejo, Desa Krasak (Kecamatan Mojotengah),
Semayu (Kecamatan Selomerto), Kelurahan Leksono, Dusun Bangon Desa Sojokerto, Desa Pacarmulyo, Dusun Wilaya Desa Timbang (Kecamatan Leksono), Kampung Jambusari Kelurahan Kertek Pembangunan Usaha Perkolaman Rakyat Dusun Bongkotan Desa Bojasari, Desa Reco, Kampung Krakaldawung Kelurahan Kertek (Kecamatan Kertek), Desa Mangunrejo, Kampung Gentan Kelurahan Kalikajar, Dusun Singosari Desa Perboto (Kecamatan Kalikajar), Desa Sedayu (Kecamatan Sapuran), Dusun Mendongan Desa Gondowulan, Desa Pulosaren, Dusun Satriyan Desa Warangan (Kecamatan Kepil), serta di Desa Kauman (Kecamatan Kaliwiro) untuk pengembangan kawasan budidaya ikan air tawar;
Pengadaan Freezer Ukuran 525x615x1290 cm untuk meningkatkan kualitas ikan hasil tangkapan;
Penyediaan Cool Box Ukuran 50x30x40 cm;
Pengadaan Sepeda Motor 110 cc;
Pengadaan laptop dan printer untuk memperlancar tugas administrasi.
Hasil dan manfaat kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kelancaran produksi benih UPR, meningkatkan kelacaran produksi ikan perkolaman rakyat, meningkatkan kelancaran pemasaran ikan, meningkatkan kelancaran produksi ikan hasil tangkapan dan meningkatkan penyajian data statistik.
Pengembangan Usaha Perkolaman Rakyat (BLM)
Untuk menumbuhkan minat dan hasil dari perikanan, perlu didukung dengan kebijakan yang disertai dengan adanya sosialisasi dan contoh pemakaian benih unggul. Melalui kegiatan ini telah diberikan benih ikan Nila 120.000 sebanyak ekor dan pakan ikan sebanyak 8.640 kg di Kelompok Tani Mina Lestari Dusun Ngadikerso, Desa Ngadikusuman Kecamatan Kertek, Kelompok Tani Nila Jaya Desa Mangunrejo Kecamatan Kalikajar, Kelompok Tani Mina Bawal Desa Balekambang, Kecamatan Selomerto, Kelompok Tani Makmur Dusun Gondang, Desa Candimulyo Kecamatan Kertek, Kelompok Tani Tawar Jaya Dusun Dumpil Desa Tegalombo Kecamatan Kalikajar, Kelompok Tani Sapta Makarya Dusun Wonokasihan Desa Sojokerto Kecamatan Leksono, Kelompok Tani Tani Mandiri Desa Lamuk Kecamatan Kaliwiro, Kelompok Tani Mina Tani Mandiri Dusun Marong Desa Grugu Kecamatan Kaliwiro, Kelompok Tani Mina Makmur Desa Manggis Kecamatan Leksono, Kelompok Tani Mina Lestari Dusun Karangmalang Desa Mangunrejo Kecamatan Kalikajar, Kelompok Tani Makarti Tani Seksi Dusun Tanjungsari Desa Kemiriombo Kecamatan Kaliwiro dan Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Selomanik Kecamatan Kaliwiro. Hasil dan manfaat dari kegiatan ini adalah terpenuhinya produksi perikanan di Kabupaten Wonosobo.
Capaian Kinerja Urusan Perikanan
Capaian kinerja urusan perikanan dapat dilihat pada beberapa indikator perikanan yang tersaji pada tabel berikut :
Tabel. IV.C.1.2
Capaian Kinerja Urusan Perikanan Tahun 2011
berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) penyelenggaraan pemerintahan daerah
No. Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD Capaian Kinerja
2010 2011
1 Produksi perikanan
(Jumlah Produksi Ikan (kg)) / (Target Daerah (kg) x 100% = 5.260.835 / 3.408.164 x 100% =154,36 % = 5.847.791 / 5.142.394 x 100% =113,72 % 2 Konsumsi ikan
(Jumlah Konsumsi Ikan/kapita/tahun (kg)) / (Target Daerah (Kg)) x 100% = 12,47 / 11,375 x 100% = 109,63 % = 12,86 / 12,68 x 100% = 101,42 % Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan
Dari data capaian kinerja diatas dapat dilihat bahwa produksi perikanan di tahun 2011 melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian kinerjanya mencapai 113,72 %. Demikian pula dengan konsumsi ikan yang capaian kinerjanya mencapai 101,42%, artinya tingkat konsumsi ikan melebihi target daerah.
Dengan adanya kegiatan yang melibatkan peran aktif masyarakat, berpengaruh pada peningkatan luas lahan perikanan untuk kolam air tenang dan usaha perbenihan rakyat, namun terjadi penurunan luas lahan karamba jaring apung dan sawah, seperti terlihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel IV.C.1.3
Luas Lahan Perikanan Tahun 2010 – 2011
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan
Peningkatan luas lahan perikanan berbanding lurus dengan volume produksi perikanan seperti terlihat pada tabel sebagai berikut :
No. Kategori Lahan Jumlah Rata-rata Naik (Turun) % 2010 2011
1 Kolam Air Tenang (ha) 260,8 260,9 Naik 1 % 2 Kolam Air Deras (Ha) 1,5 1,5 tetap 3 Karamba Dasar (Ha) 0,02 0,02 tetap
4 Karamba Jaring Apung (Ha) 2,79 2,14 Turun 0,77 % 5 Sawah (Ha) 114,0 95,86 Turun 0,84 %
6 Waduk (ha) 1465 1465 tetap
7 Telaga (ha) 75,40 75,40 tetap 8 Sungai (ha) 592,32 592,32 tetap 9 Usaha Perbenihan Rakyat 7,8 8,21 Naik 1,06%
Tabel IV.C.1.4 Produksi Hasil Perikanan
No. Kategori Tahun Rata-rata Naik
(Turun) %
2010 2011
1 Ikan Konsumsi (Kg) 5.260.835 5.847.791 Naik 1,12 % 2 Benih Ikan (ekor) 43.239.000 44.751.420 Naik 1,04 % Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan
c. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Permasalahan yang muncul dalam urusan perikanan adalah :
Masih rendahnya produktivitas dan kualitas produksi perikanan;
Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan bagi rata-rata penduduk Wonosobo yaitu sebesar 12,86 kg/kapita/tahun dibanding tingkat konsumsi nasional sebesar 32 kg/kapita/tahun;
Kurang berkembangnya aspek pelayanan dalam bidang permodalan, pemasaran dan sarana prasarana produksi perikanan;
Menurunnya kualitas lingkungan dan sumberdaya perikanan;
Terbatasnya kemampuan sumberdaya bidang perikanan;
Masih rendahnya tingkat kesejahteraan petani ikan.
Solusi Pemecahan Masalah:
Peningkatan pembinaan dan penguatan modal kelompok;
Melaksanakan optimalisasi usaha perikanan tangkap, memasyarakatkan penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan dan pengembangan sarana dan prasarana pendukung perikanan tangkap;
Peningkatan usaha perikanan budidaya dengan dukungan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan serta meningkatkan kemampuan teknis pembudidayaan ikan;
Mengembangkan usaha perikanan budidaya sesuai komoditas unggulan yang berbasis kawasan dan diminati pasar, dengan meningkatkan mutu hasilnya;
Pengembangan pakan murah dengan pembuatan pakan secara mandiri di kelompok-kelompok pembudidaya dan subsidi pakan murah;
Peningkatan konsumsi ikan untuk meningkatkan serapan pasar domestik;
Perlu adanya penambahan tenaga teknis di lapangan untuk mendukung peningkatan produksi.