• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Agustus 2016 Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,80 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,54. Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2016 sebesar 3,36 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 4,46 persen.

 Inflasi ditandai dengan peningkatan indeks yang terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 2,95 persen; kelompok kesehatan 1,79 persen; kelompok bahan makanan 1,22 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,90 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,42 persen; dan kelompok sandang 0,10 persen. Sementara itu, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,81 persen.

 Komoditas yang mengalami peningkatan harga selama bulan Agustus 2016 antara lain: cabai rawit, sekolah menengah pertama, bawang merah, mie, ayam goreng, kontrak rumah, dokter spesialis, tarip listrik, ketimun, rokok putih, sate, sekolah menengah atas, teri, cabai merah, pisang. Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: apel, angkutan antar kota, tarip pulsa ponsel, tongkol/ambu-ambu, gula pasir, cakalang/sisik, kembung rebus, wortel, sawi hijau, jeruk.

 Dari 82 kota yang menghitung angka inflasi Inflasi, inflasi terjadi pada 33 kota dan 49 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari dan Sorong masing – masing sebesar 1,27 persen dan terendah di Kendari dan DKI Jakarta masing- masing sebesar 0,01 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,87 persen dan terendah di Cilegon 0,01 persen.

 Jika diurutkan dari kota yang mengalami Inflasi tertinggi, maka Kota Singaraja menempati urutan ke-6 setelah kota Medan.

No. 09/09/5108/Th. III, 1 September 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

AGUSTUS 2016 KOTA SINGARAJA INFLASI 0,80 PERSEN

Hasil pemantauan BPS pada bulan Agustus 2016, Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,80 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 132,48 pada Juli 2016 menjadi 133,54 pada Agustus 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Agustus) 2016 sebesar 3,36 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 4,46 persen.

Inflasi ditandai dengan peningkatan indeks yang terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 2,95 persen; kelompok kesehatan 1,79 persen; kelompok bahan makanan 1,22 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,90 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,42 persen; dan kelompok sandang 0,10 persen. Sementara itu, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,81 persen.

(2)

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Agustus 2016 antara lain cabai rawit, sekolah menengah pertama, bawang merah, mie, ayam goreng, kontrak rumah, dokter spesialis, tarip listrik, ketimun, rokok putih, sate, sekolah menengah atas, teri, cabai merah, pisang. Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: apel, angkutan antar kota, tarip pulsa ponsel, tongkol/ambu-ambu, gula pasir, cakalang/sisik, kembung rebus, wortel, sawi hijau, jeruk.

Pada bulan Agustus 2016 kelompok-kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,3454 persen; makanan jadi,minuman,rokok & tembakau 0,1873 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,1678 persen; perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,1106 persen; kesehatan 0,0680 persen; dan sandang 0,0042 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0868 persen;

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Agustus 2015 Agustus 2016

Tabel 1

Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Singaraja Agustus 2016

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(1) (2)

Umum 0,7965

1. Bahan Makanan 0,3454

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,1873 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,1106

4. Sandang 0,0042

5. Kesehatan 0,0680

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,1678

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,0868 0.20 0.80 -1.98 -0.98 0.02 1.02 2.02 3.02 4.02

(3)

Tabel 2

Laju Inflasi Kota Singaraja Agustus 2016, Tahun Kalender Agustus 2016, dan Agustus 2016 terhadap Agustus 2015 menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK Juli 2016 IHK Agustus 2016 Laju Inflasi Agustus 2016 *) Laju Inflasi Tahun 2016 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Umum 132,48 133,54 0,80 3,36 4,46 Bahan Makanan 140,53 142,24 1,22 7,22 9,60

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 142,96 144,24 0,90 4,30 5,61 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 131,91 132,47 0,42 1,51 1,49

Sandang 129,58 129,71 0,10 5,66 7,15

Kesehatan 109,50 111,46 1,79 3,76 5,53

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 115,60 119,01 2,95 3,93 5,48 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 117,64 116,69 -0,81 -4,63 -4,67

*) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap bulan Agustus 2015

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi Agustus 2016 sebesar 0,80 persen, laju inflasi tahun kalender Agustus 2016 sebesar

3,36 persen, Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 4,46

persen. Sedangkan pada periode yang sama tahun kalender 2015 : inflasi Agustus 2015 sebesar 0,20 persen, laju inflasi tahun kalender Agustus 2015 sebesar 1,89 persen, dengan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) sebesar 8,62 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, dan Year on Year, di Kota Singaraja Tahun 2015 2016 Inflasi 2015 2016 (1) (2) (3) 1.Agustus 0,20 0,80 2.Kumulatif Tahunan 1,89 3,36 Gambar 2

Laju Inflasi Kota Singaraja Bulan Agustus Tahun 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran

2.95 1.79 1.22 0.90 0.42 0.10 -0.81 -2.00 0.00 2.00 4.00

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA KESEHATAN

BAHAN MAKANAN MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2016 sebesar 142,24 sedangkan bulan sebelumnya sebesar 140,53 sehingga mengalami inflasi sebesar 1,22 persen. Dari sebelas subkelompok yang termasuk didalam kelompok ini, tujuh subkelompok mengalami peningkatan indeks atau inflasi yaitu: subkelompok bumbu bumbuan 9,28 persen; subkelompok sayur-sayuran 1,72 persen; subkelompok lemak dan minyak 1,29 persen; subkelompok kacang-kacangan 0,37 persen; subkelompok ikan segar 0,26 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,13 persen; subkelompok padi-padian,umbi-umbian dan hasilnya 0,03 persen. Subkelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sedangkan tiga subkelompok mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 0,23 persen; subkelompok ikan diawetkan 2,37 persen serta subkelompok buah-buahan sebesar 3,46 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah: cabai rawit 0,2264 persen; bawang merah 0,1122 persen; ketimun 0,0238 persen; teri 0,0177 persen; cabai merah 0,0149 persen; pisang 0,0146 persen; minyak goreng 0,0101 persen; buncis 0,0090 persen; daging ayam kampung 0,0078 persen; kelapa 0,0073 persen; layang/benggol 0,0063 persen; kentang 0,0062 persen; bayam 0,0060 persen; tauge/kecambah 0,0055 persen; cumi-cumi 0,0052 persen; garam 0,0044 persen; tahu mentah 0,0041 persen; tepung terigu 0,0030 persen; ekor kuning 0,0027 persen; salak 0,0024 persen; kacang tanah 0,0013 persen; udang basah 0,0012 persen; bawang putih 0,0012 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,3454 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Agustus 2016 adalah sebesar 144,24 sedangkan bulan sebelumnya sebesar 142,96 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,90 persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok makanan jadi sebesar 1,40 persen; subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,58 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami penurunan indeks/deflasi sebesar 0,19 persen.

Komoditas pada kelompok pengeluaran ini yang memberikan andil terhadap inflasi adalah mie 0,0757 persen; ayam goreng 0,0685 persen; rokok putih 0,0238 persen; sate 0,0233 persen; minuman ringan 0,0041 persen; rokok kretek filter 0,0040 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0,1873 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Agustus 2016 adalah 132,47 sedangkan bulan sebelumnya 131,91 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,42 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi dengan urutan dari yang terbesar adalah subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,99 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,59 persen; subkelompok biaya tempat tinggal 0,36 persen. Sedangkan subkelompok perlengkapan rumahtangga tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi dengan urutan dari yang terbesar adalah: kontrak rumah 0,0650 persen; tarip listrik 0,0310 persen; pengharum/pelembut cucian

(5)

0,0012 persen; sabun detergen bubuk/cair 0,0005 persen; upah pembantu RT 0,0129 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1106 persen.

4.

Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Agustus 2016 adalah 129,71 sedangkan bulan sebelumnya 129,58 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu: subkelompok sandang laki-laki 0,25 persen; subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,21 persen. Sedang dua subkelompok lainnya yaitu subkelompok sandang wanita dan subkelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah : celana dalam pria 0,0019 persen; sandal karet 0,0012 persen; emas perhiasan 0,0011 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0042 persen.

5.

Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Agustus 2016 sebesar 111,46 sedangkan bulan sebelumnya sebesar 109,50 sehingga mengalami inflasi sebesar 1,79 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya dua subkelompok yang mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu: subkelompok jasa kesehatan sebesar 2,78 persen; subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 1,75 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya yaitu subkelompok obat-obatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah: dokter spesialis 0,0402 persen; shampo 0,0144 persen; bedak 0,0092 persen; sabun wajah 0,0042 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0680 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Agustus 2016 adalah 119,01 sedangkan bulan sebelumnya sebesar 115,60 sehingga kelompok pengeluaran ini mengalami inflasi sebesar 2,95 persen. Dari lima subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya satu subkelompok saja yang mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok pendidikan meningkat sebesar 4,92 persen. Sedangkan empat subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah : sekolah menengah pertama sebesar 0,1453 persen; sekolah menengah atas sebesar 0,0192 persen dan sekolah dasar sebesar 0,0033 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1678 persen.

7.

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Agustus 2016 adalah 116,69 sedangkan bulan sebelumnya sebesar 117,64 sehingga kelompok pengeluaran ini mengalami deflasi sebesar 0,81 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu subkelompok transpor sebesar 0,77 persen dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,57 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

(6)

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan deflasi adalah : angkutan antar kota sebesar 0,0557 persen dan tarip pulsa ponsel sebesar 0,0311 persen.

Tabel 4

Indeks Harga Konsumen Kota Singaraja Bulan Juli 2016 dan Agustus 2016, Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)

Kelompok/Subkelompok Indeks Juli 2016 Indeks Agustus 2016 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 132,48 133,54 0,80 0,7965 I. BAHAN MAKANAN 140,53 142,24 1,22 0,3454

a. Padi-padian, Umbi-umbian, danHasilnya 132,31 132,35 0,03 0,0030

b. Daging dan Hasil-hasilnya 136,86 137,04 0,13 0,0051

c. Ikan Segar 118,64 118,95 0,26 0,0038

d. IkanDiawetkan 105,26 102,77 -2,37 -0,0135

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 132,41 132,10 -0,23 -0,0042

f. Sayur-sayuran 125,14 127,29 1,72 0,0328 g. Kacang-kacangan 156,39 156,97 0,37 0,0054 h. Buah-buahan 175,95 169,86 -3,46 -0,0635 i. Bumbu-bumbuan 218,69 238,98 9,28 0,3591 j. LemakdanMinyak 112,36 113,81 1,29 0,0174 k. BahanMakananLainnya 128,92 128,92 0,00 0,0000

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 142,96 144,24 0,90 0,1873

a. Makanan Jadi 139,90 141,86 1,40 0,1675

b. Minuman Tidak Beralkohol 139,73 139,47 -0,19 -0,0080

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 154,58 155,48 0,58 0,0278

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR 131,91 132,47 0,42 0,1106

a. Biaya Tempat Tinggal 134,97 135,46 0,36 0,0650

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 126,08 126,82 0,59 0,0310

c. Perlengkapan Rumahtangga 141,24 141,24 0,00 0,0000 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 112,21 113,32 0,99 0,0146 IV. SANDANG 129,58 129,71 0,10 0,0042 a. Sandang Laki-Laki 133,50 133,84 0,25 0,0031 b. Sandang Wanita 123,10 123,10 0,00 0,0000 c. Sandang Anak-Anak 134,70 134,70 0,00 0,0000

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 126,11 126,38 0,21 0,0011

V. KESEHATAN 109,50 111,46 1,79 0,0680

a. Jasa Kesehatan 101,80 104,63 2,78 0,0402

b. Obat-obatan 118,84 118,84 0,00 0,0000

c. Jasa Perawatan Jasmani 111,05 111,05 0,00 0,0000

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 113,87 115,86 1,75 0,0278

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 115,60 119,01 2,95 0,1678

a. Pendidikan 117,51 123,29 4,92 0,1678

b. Kursus-kursus/Pelatihan 101,38 101,38 0,00 0,0000

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 119,35 119,35 0,00 0,0000

d. Rekreasi 110,32 110,32 0,00 0,0000

e. Olahraga 103,03 103,03 0,00 0,0000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 117,64 116,69 -0,81 -0,0868

a. Transpor 127,43 126,45 -0,77 -0,0557

b. Komunikasi dan Pengiriman 94,19 92,71 -1,57 -0,0311

c. Sarana dan PenunjangTranspor 111,05 111,05 0,00 0,0000

(7)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA SINGARAJA DENGAN KOTA LAIN

DI INDONESIA AGUSTUS 2016

Pada bulan Agustus 2016, dari 82 kota yang menghitung angka inflasi Inflasi, inflasi terjadi pada 33 kota dan 49 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari dan Sorong masing masing sebesar 1,27 persen dan terendah di Kendari dan DKI Jakarta masing- masing sebesar 0,01 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,87 persen dan terendah di Cilegon 0,01 persen.

Tabel 5

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi/Deflasi 82 Kota Bulan Agustus 2016

No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 1 MANOKWARI 121,60 1,27 2 SORONG 127,38 1,27 3 PANGKAL PINANG 129,73 0,93 4 PADANG 130,40 0,84 5 MEDAN 128,59 0,82 6 SINGARAJA 133,54 0,80 7 SINGKAWANG 125,89 0,78 8 MERAUKE 130,41 0,69 9 PEMATANG SIANTAR 129,14 0,66 10 METRO 132,86 0,64 11 SIBOLGA 126,78 0,61 12 SAMPIT 125,90 0,56 13 MEULABOH 123,82 0,52 14 BENGKULU 133,95 0,52 15 LHOKSEUMAWE 119,79 0,49 16 DENPASAR 121,83 0,45 17 AMBON 124,07 0,43 18 PONTIANAK 135,37 0,41 19 BUKITTINGGI 123,83 0,40 20 SAMARINDA 127,74 0,39 21 TEMBILAHAN 129,31 0,26 22 BOGOR 124,26 0,23 23 PEKANBARU 123,95 0,13 24 JAMBI 124,86 0,13 25 PALANGKARAYA 121,84 0,12 26 SURABAYA 124,65 0,10 27 BEKASI 121,54 0,08 28 BIMA 129,71 0,08 29 BANJARMASIN 125,30 0,07 30 TANJUNG PINANG 124,88 0,06 31 DUMAI 125,11 0,05 32 DKI JAKARTA 125,10 0,01 33 KENDARI 121,66 0,01

(8)

...Lanjutan Tabel 5 No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 34 CILEGON 129,21 -0,01 35 MALANG 125,10 -0,03 36 YOGYAKARTA 122,52 -0,04 37 BULUKUMBA 128,25 -0,05 38 TANGERANG 131,37 -0,08 39 SERANG 131,54 -0,08 40 WATAMPONE 119,72 -0,08 41 CIREBON 120,27 -0,10 42 TERNATE 129,66 -0,10 43 BANDAR LAMPUNG 124,78 -0,11 44 BANYUWANGI 121,82 -0,14 45 CILACAP 126,90 -0,18 46 BALIKPAPAN 129,61 -0,18 47 JAYAPURA 126,15 -0,18 48 BUNGO 123,10 -0,19 49 PROBOLINGGO 122,48 -0,20 50 SEMARANG 123,44 -0,21 51 GORONTALO 121,47 -0,21 52 SUKABUMI 123,87 -0,24 53 DEPOK 123,18 -0,24 54 SURAKARTA 121,36 -0,25 55 PALEMBANG 123,23 -0,26 56 TUAL 138,13 -0,27 57 JEMBER 121,10 -0,30 58 TASIKMALAYA 123,29 -0,32 59 BATAM 124,90 -0,34 60 MAUMERE 117,01 -0,34 61 BANDA ACEH 118,02 -0,35 62 LUBUKLINGGAU 121,76 -0,38 63 MANADO 124,87 -0,38 64 PADANGSIDIMPUAN 122,73 -0,41 65 PALU 125,50 -0,41 66 PALOPO 122,96 -0,42 67 SUMENEP 121,73 -0,43 68 TARAKAN 135,70 -0,43 69 MATARAM 123,46 -0,44 70 TEGAL 121,83 -0,45 71 MAKASSAR 124,99 -0,45 72 KUDUS 129,65 -0,48 73 BANDUNG 123,50 -0,49 74 PURWOKERTO 121,79 -0,51 75 MADIUN 121,46 -0,52 76 TANJUNG 125,81 -0,53 77 KEDIRI 121,32 -0,57 78 TANJUNG PANDAN 132,60 -0,58 79 BAU-BAU 129,23 -0,72 80 MAMUJU 123,55 -0,79 81 PARE-PARE 121,13 -0,80 82 KUPANG 125,87 -0,87

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Persentase jumlah guru mata pelajaran yang memiliki dokumen perencanaan proses pembelajaran yang sesuai dengan roh KTSP (berbasis kompetensi, menganut paham konstruktivistik,

ini ke dalam seni kriya dengan media kulit sebagai objek penerapan konsep tersebut. Kulit yang digunakan dalam penciptaan karya berupa kulit yang diolah dengan teknik

Iktiyanto (2010) menyatakan bahwa Nitrogen merupakan unsur yang paling dominan diantara unsur yang diperlukan oleh tanaman tebu karena berfungsi untuk