WALI MUJBIR DALAM PERNIKAHAN
(Studi Kasus di Desa Puguh Kecamatan Pegandon Kabupaten
Kendal)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1)
Dalam Ilmu Syari’ah
Oleh:
UTLUMA UKHIA
NIM: 082111041
FAKULTAS SYARI'AH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN AHWAL ASY-SYAKHSIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
iii
Dr. H. Moh Arja Imroni, M.Ag
Perum Beringin Indah Jl. Mahoni blok. D IV/03 Ngaliyan Semarang
Nur Fatoni, M. Ag
Gondang Rt 2/ Rw IV Cepiring Kendal
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 4 (empat) eks Hal : Naskah Skripsi
An. Sdr. Utluma Ukhia Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Walisongo
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudara :
Nama : Utluma Ukhia NIM : 082111041
Jurusan : Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Judul Skripsi : Wali Mujbir Dalam Pernikahan (Studi Kasus di Desa
Puguh Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal)
Dengan ini kami mohon kiranya skripsi mahasiswa tersebut dapat segera dimunaqosahkan.
Demikian harap menjadi maklum. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Semarang, 3 Juni 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Moh Arja Imroni, M. Ag Nur Fatoni, M.Ag
iv
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
Jl. Prof. Dr. Hamka KM 2 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Utluma Ukhia NIM : 082111041
Judul : Wali Mujbir Dalam Pernikahan (Studi Kasus di Desa Puguh Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal)
Telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude/ baik/ cukup, pada tanggal:
25 Juni 2013
Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 tahun akademik 2012/ 2013.
Semarang, 25 Juni 2013
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Drs. Miftah AF, M.Ag Dr. H. Moh Arja Imroni, M.Ag NIP. 19530515 198403 1 001 NIP.19690709 199703 1 001
Penguji I Penguji II
Drs. H. Agus Nurhadi, M.A Yunita Dewi Septiana, S.Ag. M.A NIP. 19660407 199103 1 004 NIP. 19660518 199403 1 002
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Moh Arja Imroni, M.Ag Nur Fatoni, M.Ag
v
MOTTO
ﺢﻜﻨﺗﻻو
ﺮﻜﺒﻟا
ﱴﺣ
نذﺄﺘﺴﺗ
“Perawan tidak boleh dinikahkan sehingga dimintai izinnya” (hadist diriwayatkan oleh Jabir)
vi
PERSEMBAHAN
Teruntuk yang Maha Kuasa dan Maha membentuk segala akal pikiran manusia sebagai bentuk rasa syukur saya kepada Allah SWT. Tuhan bagi sekalian alam. Dan kepada sang revolusioner, pemberi risalah, dan pemberi cahaya kehidupan bagi segenap umat, beliau baginda Nabi Muhammad SAW.
Dengan mengucap Bissmillahirrahmanirrahim dan senantiasa mengharap rahmat dan ridho Allah SWT, persembahan ini untuk:
1. Almamaterku tercinta, Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang.
2. Untuk Ayahanda Prihadi dan Ibunda Suwariyah yang tidak henti-hentinya selalu mendo’akan dan memberi dukungan, baik moril maupun materiil. 3. Untuk kakak M. Alhudy, S.Pd.I, Adekku Nurul Kasanah dan calon
mertuaku Ibu Atiyah dan Bapak Suradi yang turut mendoakan.
4. Untuk tunanganku Dewi Mariyana SN yang senantiasa menemaniku dalam suka maupun duka dalam pembuatan skripsi ini. Terima kasih telah memberikan motivasi dan semangat untuk pantang menyerah dan berjuang terus.
5. Untuk keluarga besar Takmir Masjid At-Taqwa Bandara Ahmad Yani Semarang yang juga selalu turut mendo’akan.
vii
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 3 Juni 2013 Deklarator
Utluma Ukhia NIM: 082111041
viii
ABSTRAK
Salah satu asas yang terkandung dalam Undang-undang perkawinan adalah asas sukarela, yaitu kedua mempelai perlu saling kenal-mengenal terlebih dahulu sebelum akad nikah dilaksanakan. Namun di dalam prakteknya di desa Puguh Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, banyak pasangan mempelai yang melangsungkan perkawinan karena dipaksa oleh orang tuannya. Hal ini karena masyarakat pedesaan masih mempertahankan nilai-nilai dan tradisi yang dianggap baik, begitu juga dengan pernikahan yang dilakukan dengan wali mujbir, yaitu perkawinan atas dasar paksaan dari orang tua (wali) kepada anak perempuannya.
Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap wali mujbir dalam pernikahan yang terjadi di desa Puguh? dan bagaimana pandangan hukum Islam dan hukum positif terhadap wali mujbir dalam pernikahan?
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan mencari data-data yang diperlukan dari obyek penelitian yang sebenarnya. Setelah mendapatkan data yang diperlukan, maka data tersebut dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat terhadap wali mujbir dalam pernikahan adalah pada awalnya merupakan hak dan kewajiban orang tua dengan rasa tanggung jawab untuk menuntun dan mengarahkan anak perempuannya menuju jenjang perkawinan dengan indah dan sama sekali tidak diartikan dengan paksaan (ikrah) yang semena-mena yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan wali mujbir yang menyebabkan masalah terkait adalah keinginan orang tua, karena mendekatkan tali persaudaraan, tidak bisa melunasi hutang, dikhawatirkan rusaknya pertunangan, dan karena permintaan tokoh masyarakat atau ulama. Sedangkan analisis hukum Islam (fiqih) masih mengakui adanya hak ijbar, pertama menurut imam asy Syafi’i berpendapat dalam sebuah perkawinan, seorang bapak atau kakek mempunyai hak ijbar, baik gadis belum dewasa, gadis dewasa maupun janda. Kedua menurut imam Abu Hanifah berpendapat bahwa hak ijbar diperuntukkan hanya kepada gadis yang belum dewasa dan orang gila, dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan tidak mengakui adanya hak ijbar, karena berdasarkan atas persetujuan calon mempelai. Sedangkan menurut penulis, ijbar nikah kalau dikaitkan dengan konteks zaman sekarang, sudah tidak signifikan. Artinya, sistem ijbar ini harus dihapuskan kecuali jika ijbar nikah bisa mewujudkan kemashlahatan tidak perlu dihapuskan. Dampak dari ijbar adalah pertengkaran antara suami istri yang akan mengantar mereka kepada perceraian. Dengan demikian, perwujudan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan wa rahmah sangat jauh dari harapan. Selain itu, hubungan silaturrahim yang telah dijalin antara kedua belah keluarga pasangan suami, menjadi terancam dan putus.
ix
KATA PENGANTAR
ﷲ
ا
ا
Puji syukur dengan untaian Tahmid Alhamdulillah, senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu menganugrahkan segala taufiq hidayah serta inayah-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Qurota A’yun Rasulullah SAW yang selalu diharapkan syafaatnya.
Suatu kebahagiaan tersendiri jika suatu tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulisa, penyusunan karya tulis merupakan suatu tugas tidak ringan. Penulisa sadar, banyak sekali hambatan yang penulis hadapi dalam proses penyusunan karya tulis ini, hal ini dikarenakan keterbatasan penulis. Walaupun akhirnya karya tulis ini terselesaikan juga. hal ini tiada lain karena bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dengan ucapan terima kasih yang tak terhingga pada pihak yang telah memberi bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Bapak Dr. H. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang.
3. Bapak Wakil Dekan I, II dan III Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang.
x
4. Ibu Anthin Lathifah, M.Ag (Kajur AS) dan Nur Hidayati Setiyani, SH.,MH. (Sekjur AS) yang tiada hentinya memberi motivasi dan pengarahan.
5. Bapak Dr. H. Mohammad Arja Imroni, M. Ag selaku dosen pembimbing I serta Bapak Nur Fatoni, M.Ag dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan arahan dan masukan dalam materi skripsi ini.
6. Segenap dosen dan karyawan-karyawan di lingkungan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
7. Kepala Desa Puguh (Arief Sumartono), Sekdes (Kusri), Mudin (Nur Kholis), Tokoh dan masyarakat Desa Puguh Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal
8. Kedua orang tuaku, Bapak Prihadi, Ibu Suwariyah, serta calon mertuaku Ibu Atiyah dan Bapak Suradi tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberiku bimbingan. Semoga beliau temukan istana kebahagiaan di sisi Allah, dan selalu berada dalam pelukan kasih sayang-Nya. Ridhomu adalah semangat hidupku.
9. Yang terakhir buat tunanganku tersayang Dewi Mariyana SN yang senantiasa menemaniku dalam suka maupun duka dalam pembuatan skripsi ini. Terima kasih telah memberikan motivasi dan semangat untuk pantang menyerah dan berjuang terus.
xi
Kepada semua pihak yang telah penulis sebutkan di atas, semoga Allah swt senantiasa memberikan balasan. Mudah-mudahan Allah swt selalu menambahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis dan mereka semua.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis sadar sepenuhnya bahwa karya tulis ini sangat jauh dari kesempurnaan. Namun demikian, dengan ucapan Alhamdulillahi Rabbil A’lamin, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, 3 Juni 2013 Penulis
Utluma Ukhia NIM: 082111041
xii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DEKLARASI... ix ABSTRAK... x DAFTAR ISI... xi BAB I. PENDAHULUAN... ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 10
C. Tujuan Penelitian... 10
D. Manfaat Penelitian... 11
E. Telaah Pustaka... 11
F. Metode Penelitian... ... .. 12
G. Sistematika Penulisan Skripsi... 17
BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG WALI NIKAH... 19
A. Pengertian Wali Nikah... 19
B. Dasar Hukum Wali Nikah... 22
C. Syarat-syarat Wali Nikah... 25
D. Macam-macam Wali Nikah... 26
E. Wali Mujbir... 30
F. Rintangan Wali Nikah... 32
G. Kedudukan Wali Nikah dalam KHI... 33
BAB III. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP WALI MUJBIR DALAM PERNIKAHAN DI
xiii
DESA PUGUH... 36
A. Gambaran Umum Desa Puguh... 36
1. Kondisi Geografis... 36
2. Kondisi Demografi... 36
3. Keadaan atau Kondisi Pendidikan... 38
4. Keadaan Sosial Keagamaan... 39
B. Persepsi Masyarakat Tentang Wali Mujbir dalam Pernikahan di Desa Puguh... 42
C. Wali Mujbir dalam Pernikahan di Desa Puguh ... 45
a. Tradisi... 45
b. Kesiapan dan Kematangan Jasmani Rohani... 46
c. Mendekatkan Hubungan Tali Persaudaraan... 51
d. Tidak Bisa Melunasi Hutang... 52
e. Dikhawatirkan Rusaknya Pertunangan... 53
f. Keinginan Orang Tua... 54
g. Permintaan tokoh masyarakat atau ulama... 62
BAB IV. PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP WALI MUJBIR DALAM PERNIKAHAN DI DESA PUGUH KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL... 65
A.Analisis Terhadap Persepsi Masyarakat Terhadap Wali Mujbir dalam Pernikahan di Desa Puguh... 65
B.Analisis Pandangan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Wali Mujbir dalam Pernikahan... 71
BAB V. PENUTUP... 78
A. Kesimpulan. ... .. 78
B. Saran-Saran ... .. 80
C. Penutup ... .. 81
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN