• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM BANTUAN RUMAH KHUSUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM BANTUAN RUMAH KHUSUS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. PROGRAM BANTUAN RUMAH KHUSUS Yogyakarta, 12 Agustus 2015. DIREKTORAT RUMAH KHUSUS DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN.

(2) 1. PROGRAM DAN KEGIATAN TA. 2015-2019. KEGIATAN PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS. 2015. 2016. 2017. 2018. 2019. TOTAL. RENCANA. 10.000. 11.000. 11.500. 12.000. 5.500. 50.000. REALISASI. 7.320. 5.000. 4.500. 2.400. 2.280. 21.500. KEKURANGAN. 2.200. ?. ?. ?. ?. 28.500. Catatan : Usulan Bantuan Pembangunan Rusus yang sudah disampaikan ke PUPR ±30.000 unit.. TANTANGAN. SOLUSI. 1, Ketebatasan Dana APBN. Keikutsertaan Penerima Bantuan dalam pemenuhan kebutuhan Rumah Khusus. 2, Ketersediaan tanah clean and clear. Penerima Bantuan menyiapkan tanah untuk pembangunan Rumah Khusus. 3, Keterbatasan SDM PU-PERA. Dukungan SDM dari penerima bantuan.

(3) 2 RUMAH KHUSUS PENGERTIAN Rumah khusus adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus (UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman) PENERIMA MANFAAT BANTUAN RUMAH KHUSUS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. Masyarakat di wilayah Perbatasan Negara Prajurit dan/atau Petugas Negara Masyarakat Nelayan Masyarakat yang terkena program pembangunan pemerintah Korban Bencana Alam Masyarakat yang bertempat tinggal di pulau terluar, terpencil atau pedalaman Masyarakat di lokasi rawan resiko sosial Masyarakat dalam wilayah pengolah sumberdaya alam. PENGUSUL/PEMOHON BANTUAN Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah BENTUK RUMAH KHUSUS Rumah tapak berbentuk tunggal, kopel atau deret.

(4) 3 SYARAT BANTUAN RUMAH KHUSUS. Persyaratan Bantuan Rumah Khusus :. 1. Lokasi : a. harus sesuai dengan RTRW/RDTRK b. Tersedianya infrastruktur (jalan akses, air minum, listrik). 2. Tanah :. 3. 4.. 5.. a. luas minimal 1 (satu) Ha atau 50 unit rumah mengelompok satu hamparan; b. jelas status hukum kepemilikan hak atas tanah (dengan bukti legalitas/sertifikat) c tanah siap bangun. Sudah ada calon penerima bantuan Rumah Khusus Menyampaikan surat permohonan bantuan kepada koordinator Penerima Bantuan (Pemda, KKP, BNPP, Kemenhan, Polri) yang selanjutnya akan diteruskan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Surat Permohonan dilampiri Proposal yang berisikan : a) Gambaran umum penerima manfaat, lokasi, tanah, dan sebagainya; b) kebutuhan rumah, rencana/sudah dibangun oleh Penerima Bantua, dan usulan bantuan; c) Surat dukungan dari Pemeritah Propinsi, Kabupaten/Kota; d) Surat pernyataan dan kesanggupan dari Penerima Bantuan.

(5) 4. Surat Pernyataan dan kesanggupan dari Calon Penerima Bantuan Rumah Khusus berisi, antara lain: 1. 2. 3.. Pernyataan bersedia menyediakan tanah untuk pembangunan Rumah Khusus, yang dilengkapi rekomendasi dari Pemda tetang diijinkannya membangunan Rumah Khusus Pernyataan bahwa telah ada calon penerima bantuan Rumah Khusus Kesanggupan : a. tidak akan merubah lokasi pembangunan yang telah disepakati, b. membantu proses terbitnya perijinan (IMB), c. tidak akan merubah desain yang sudah ditetapkan, d. segera memanfaatkan dan menyerahkan Rumah Khusus kepada Penerima Manfaat e. bersedia menerima dan mengelola Rumah Khusus beserta kelengkapannya.

(6) 5 (PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NO. 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS. Bentuk dukungan dari Pemerintah Daerah, antara lain PEMERINTAH PROVINSI :. 1. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; 2. Memberikan Bantuan Teknis dan pemantauan pelaksanaan pembangunan; PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA: 1. 2. 3. 4. 5.. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; Memberikan Bantuan Teknis, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan; Menyediakan Alokasi dana APBD Kabupaten/Kota untuk membangun Rumah Khusus dalam rangka pemenuhan kebutuhan rumah khusus. Memberikan kemudahan perizinan dan keringanan retribusi dalam penerbitan IMB; Memberikan jaminan ketersediaan daya listrik dan air minum yang memadai..

(7) 6 MEKANISME BANTUAN RUMAH KHUSUS. Pemohon PENGAJUAN USULAN • Buat proposal • Koordinasi dgn Pemprov/ Pemkab/ Pemkot  surat dukungan. Alih Status/Hibah • Berita Acara Serah Terima BMN • Perjanjian Kerjasama Alih Status/Hibah • Pemanfaatan. Tim Verifikasi VERIFIKASI ADMINISTRASI. Pengecekan seluruh dokumen administrasi. Penetapan Lokasi. VERIFIKASI TEKNIS. Survey lapangan didampingi oleh Dinas terkait. PENETAPAN ASET. FHO. • Penyerahan Hasil Kegiatan dari Satker kepada Menteri • Usulan Penetapan Aset BMN. • Berita Acara Serah Terima Tahap II (Akhir) • Penyerahan Aset dari Kontraktor Kepada Satker. PENETAPAN BANTUAN • Skala prioritas • Hasil verifikasi • Penetapan Lokasi. PEMANFAATAN Permohonan Pemanfaatan/ Penghunian Sementara. Penerima Bantuan PELAKSANAAN. • Desain • Pengurusan Perijinan/IMB • Pelaksanaan. PHO. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap I.

(8) MEKANISME BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS PERMOHONAN BANTUAN BERKAS PERMOHONAN BERISIKAN: 1. SURAT PERMOHONAN 2. PROPOSAL 3. SURAT DUKUNGAN DARI BUPATI/WALIKOTA/GUBERNUR 4. SURAT PERNYATAAN 5. SERTIFIKAT LAHAN. PERSYARATAN TEKNIS : 1. SESUAI DENGAN TATA RUANG 2. LOKASI BUKAN RAWAN BENCANA 3. LENGKAP DENGAN INFRASTRUKTUR 4. KONDISI LAHAN SIAP BANGUN. PERBAIKAN USULAN BANTUAN RUMAH KHUSUS. PEMANFAATAN OLEH PEMOHON BANTUAN RUMAH KHUSUS. DAERAH. SURAT REKOMENDASI INSTANSI TERKAIT TIDAK LENGKAP. LENGKAP. KEMENTERIAN PUPR MENTERI PUPR DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN. 7 PELAKSANA KONSTRUKSI WASDAL PELAKSANAAN KONSTRUKSI. VERIFIKASI KELENGKAPAN ADM. LENGKAP VERIFIKASI LAPANGAN. USULAN PENETAPAN LOKASI DARI DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN PENETAPAN LOKASI OLEH MENTERI PU - PERA PELAKSANA PEMBANGUNAN OLEH SATKER. PENGELOLAAN/ SERAH TERIMA ASET. PROSES PEMBANGUNAN : 1. PELELANGAN 2. PELAKSANAAN KONSTRUKSI. RUMAH KHUSUS TERBANGUN.

(9) PELAKSANAAN PEMBINAAN. 8. TINGKAT PUSAT : 1. 2. 3.. Pengaturan dan pemberian pedoman penyelenggaraan rumah khusus; Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta; Memproses serah terima aset rumah khusus.. TINGKAT DAERAH : 1. 2.. 3. 4. 5.. Pendampingan kepada Penerima Manfaat dalam penghunian dan pengelolaan; Pengawasan dan pengendalian pada saat pelaksanaan pembangunan serta terima aset; Pemeriksaan secara berkala pelaksanaan pembangunan rumah khusus; Menjamin berfungsinya bangunan rumah khusus secara optimal; Mengawasi pelaksanaan kepenghunian sesuai dengan peruntukan Penerima Manfaat..

(10) 9 RENCANA PEMBANGUNAN RUSUS TA 2015. Total 4.615 Rumah. Total 2.705 Rumah. 100 15% 26%. 80. Rumah Perbatasan Rumah Nelayan. 54% 60. Rumah Lainnya Rumah TNI. 62%. Rumah POLRII. 49%. 40 Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara. 20. 46% 23%. Maluku, Papua. 25%9. 0 Target Grup. Kalimantan, Sulawesi. Sebaran. TNI-POLRI.

(11) 10 SEBARAN RUMAH KHUSUS TAHUN 2015. 0. 200. 50. 0. 0. 240. 0. 351. 350. 250 150. 0. 50. 100. 365. 0. 50. 200 50. 0. 855. 50 0. 50. 0 0. 50. 0 0. 50. 200. 0. 600. 404.

(12) 11 TIPOLOGI RUMAH TUNGGAL T-36 M2. TAMPAK DEPAN. DENAH RENCANA.

(13) 12 TIPOLOGI RUMAH KOPEL T-36 M2.

(14) 13. STATUS KEPENGHUNIAN RUMAH KHUSUS TA 2006 - 2014 STATUS 24 JUNI 2015 NO. TAHUN PEMBANGUNAN. TERBANGUN. STATUS 3 AGUSTUS 2015. TERHUNI. BELUM TERHUNI. TERHUNI. BELUM TERHUNI. KETERANGAN. 1. 2006. 539. 534. 5. 534. 5. 2. 2007. 570. 484. 86. 484. 86. Perlu dukungan PSU. 3. 2008. 526. 526. 0. 526. 0. Perlu dukungan PSU. 4. 2009. 477. 402. 75. 402. 75. Perlu dukungan PSU. 5. 2010. 1.006. 867. 139. 867. 139. Perlu dukungan PSU. 6. 2011. 750. 674. 76. 674. 76. Perlu dukungan PSU. 7. 2012. 882. 163. 719. 333. 549. Sebagian besar rusus yang belum terhuni di Kws Perbatasan Kalbar sebanyak 583 unit. Perlu dilakukan revitalisasi. Sebagian besar rusus yang belum terhuni di Kab. Sumedang, Jabar, dampak pemba-ngunan waduk jatigede sebanyak 664 unit. 8. 2013. 1.774. 1.018. 756. 1.018. 756. 9. 2014. 1.931. -. 1.931. 80. 1.851. Perlu dukungan PSU. JUMLAH. 8.455. 4.668. 3.787. 4.919. 3.537. Perlu dukungan PSU.

(15) 14 PERSYARATAN UNTUK HIBAH / ALIH STATUS. INSTANSI PENERIMA BANTUAN 1. Foto Copi Sertifikat Tanah / Surat Keterangan Dalam Proses / Surat Keterangan Dari Pemda Bahwa Tanah Tempat Membangun Dalam Penguasaan Penerima Bantuan Dan Tidak Dalam Sengketa; 2. IMB / Surat Keterangan Dalam Proses Atau Surat Keterangan Dari Pemda Bahwa Lokasi Pembangunan Sesuai Dengan RTRW. KEMENTERIAN PUPR 1. Dokumen Perencanaan Yang Menyebutkan Bahwa Aset Yang Dibangun Akan DI Alih Statuskan/hibah (TOR); 2. Dokumen Anggaran Yang Membuktikan Bahwa Aset Tsb Dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DIPA); 3. Kartu Inventarisasi Barang (KIB ); 4. Laporan Hasil Audit/LHA (Inspektorat Jenderal + Setditjen PP: Menyiapkan Lembar Kerja Nilai Perolehan);. 3. Surat Kesediaan Menerima Dari Pengguna Barang. 5. Laporan Tim Aset / Inventarisasi Aset, Termasuk Foto Bangunan Dari 4 Penjuru;. 4. Surat Keputusan Pembentukan Badan Pengelola. 6. DED dan As Built Drawing; 7. Berita Acara Serah Terima (BAST) perolehan.. KETERANGAN Dokumen Tersebut Dalam Satu Berkas.. Dijild.

(16) Kendala dan Tindak Lanjut Tentang Hibah /Alih Status. PERMASALAHAN 1.. Sebagian sertipikat tanah dan IMB di lingkungan Kemhan dan TNI, tidak ada (belum diproses); 2. Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Rusun dan Rusus dari Kemhan & TNI akan diproses apabila Rusun dan Rusus diperbaiki (dipelihara) terlebih dahulu; 3. Beberapa Pemda masih mengenakan retribusi untuk IMB; 4. Proses Alih STA berbenturan dengan kegiatan pemeliharaan. 15. TINDAK LANJUT 1.. 2. 3. 4.. 5.. Kemhan dan TNI diminta utk menerbitkan surat penguasaan lahan dan terdaftar dalam SIMAK BMN Kemhan (utk dikonsultasikan ke DJKN); Perbaikan (pemeliharaan) di lingkungan Kemhan /TNI diprioritaskan; Koordinasi dengan Kemhan agar segera mengurus IMB, sertipikat tanah); Perlu disiapkan surat rekomendasi bahwa Rusun dan Rusus dibangun melalui dana APBN dan tidak dikenakan retribusi (UU No. 28 Thn 2009 ttg PDRD dan Permendagri No. 32 Thn 2010 ttg Pedoman Pemberian IMB; Percepatan proses dan kegiatan pemeliharaan Tahun 2015.

(17) 16 Realiasi Pembangunan Rumah Khusus di Banten. NO VIII 1. PROVINSI/KABUPATEN/KOTA. JUMLAH (UNIT). TERHUNI. BELUM TERHUNI. KETERANGAN. BANTEN Kota Tangsel. Total. 80.0. 80.0. 80.0. 80.0. -. -. Sosial 2010.

(18) 17 Realiasi Pembangunan Rumah Khusus di Jawa Barat. NO IX. PROVINSI/KABUPATEN/KOTA. JUMLAH (UNIT). TERHUNI. BELUM TERHUNI. KETERANGAN. JAWA BARAT. 1. Kabupaten Indramayu. 34.0. 34.0. -. Nelayan 2007. 2. Kabupaten Ciamis. 38.0. 38.0. -. Bencana 2007. 3. Kabupaten Subang. 31.0. 31.0. -. Nelayan 2008. 4. Kabupaten Indramayu. 60.0. 60.0. -. Nelayan 2009. 5. Kabupaten Sumedang. 664.0. -. 664.0. Rumah Khusus 2013. Jatigede Sakur Jaya I. 134.0. -. 134.0. Jatigede Sakur Jaya II. 108.0. -. 108.0. Jatigede Sakur Jaya III. 140.0. -. 140.0. Jatigede Sakur Jaya IV. 118.0. -. 118.0. Conggeang Kulon I. 102.0. -. 102.0. Conggeang Kulon II. 62.0. -. 62.0. Total. 827.0. 163.0. 664.0.

(19) 18 Realiasi Pembangunan Rumah Khusus di Jawa Tengah. NO. PROVINSI/KABUPATEN/KOTA. JUMLAH (UNIT). TERHUNI. BELUM TERHUNI. KETERANGAN. X. JAWA TENGAH. 1. Kota Solo. 30.0. 30.0. -. Cagar Budaya 2008. 2. Jepara. 45.0. 45.0. -. Nelayan 2008. 3. Kabupaten Brebes. 30.0. 15.0. 15.0. Nelayan 2009. 4. Kabupaten Tegal. 30.0. 30.0. -. Nelayan 2009. 5. Kota Solo. 32.0. 32.0. -. Sosial 2009. 6. Kota Solo. 42.0. 42.0. -. Cagar Budaya 2010. 7. Kota Semarang. 84.0. -. 84.0. Sosial 2010. 8. Kota Salatiga. 34.0. 34.0. -. Sosial 2010. 327.0. 228.0. Total. 99.0.

(20) 19 Realiasi Pembangunan Rumah Khusus di Jawa Timur. NO XI. PROVINSI/KABUPATEN/KOTA. JUMLAH (UNIT). TERHUNI. BELUM TERHUNI. KETERANGAN. JAWA TIMUR. 1. Kabupaten Pacitan. 40.0. 35.0. 5.0. Nelayan 2006. 2. Kabupaten Situbondo. 22.0. 22.0. -. Nelayan 2007. 3. Kabupaten Tulung Agung. 30.0. -. 30.0. Nelayan 2009. 92.0. 57.0. 35.0. Total.

(21) Terima Kasih.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari keseimbangan daya ledak

Untuk memudahkan identifikasi kematian maternal pada keadaan – keadaan dimana sebab – sebab yang dihubungkan dengan kematian tersebut tidak adekuat, maka ICD –

Bahw a sebagaimana Pasal 12 Ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan Unt uk M engalihkan, M elepaskan Hak at au M enjadikan Jam inan Hut ang seluruh at au Sebagian Besar

Lemak atau shortening merupakan komponen penting dalam pembuatan biskuit karena berfungsi sebagai bahan untuk menimbulkan rasa gurih, menambah aroma dan

Dikarenakan upah tenaga kerja yan dibayarkan tidak hanya untuk waktu produktifnya saja tetapi juga untuk waktu nonproduktifnya, maka time factor pekerjaan perlu

Penerapan MPVT pada mata pelajaran Administrasi Server dinyatakan efektif ditinjau dari hasil belajar ranah afektif dan ranah psikomotor jika diperoleh Rasio Efektivitas (RE)

kemampuan yang luar biasa ( outstanding ability ) dalam segi intelektual akademis, tetapi juga dalam bidang berpikir kreatif, kepemimpinan, kesenian, dan kesenian visual. Di dalam

Ketrampilan Umum : - Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi