• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1508473391BAB 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Kota RPIIJM Aceh Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1508473391BAB 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Kota RPIIJM Aceh Selatan"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 1 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6.1 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya ini, dalam

mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi

sebagai motor penggerak RPIIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3

komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia.

Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan

kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan

organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia

sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk

meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen

harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam

pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan RPIIJM pada

pemerintahan Kabupaten/kota.

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan

3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang

Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender

(2)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 2 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang

Standar Pelayanan Minimum

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang

Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan

Perkotaan

10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan

Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka

penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.

6.2 Kondisi Kelembagaan Saat Ini

6.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Peraturan daerah yang menjadi dasar penetapan Struktur Organisasi

pemerintah Kabupaten Aceh Selatan yang dikeluarkan berdasarkan pada PP No

.41 Tahun 208 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah

Kabupaten Aceh Selatan yaitu,

1. Qanun No. 4 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten

Aceh Selatan.

2. Qanun No. 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas-Dinas Kabupaten Aceh Selatan.

3. Qanun No. 6 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

lembaga teknis daerah Kabupaten Aceh Selatan

Dari struktur organisasi tersebut, instansi yang menangani urusan Cipta

Karya di Kabupaten Aceh Selatan adalah BAPPEDA, Dinas Pekerjaan Umum,

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, Kantor

Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Dan Dinas

Kesehatan. Adapun gambaran selengkapnya mengenai kondisi keorganisasian

(3)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 3 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6.3 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam

pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya

pada pemerintahan kabupaten/kota.

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Disebutkan bahwa pembagian pengurusan pemerintahan Pusat dan

Daerah termasuk bidang kehutanan.

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan

PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan

bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah

berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah

kabupaten/kota. PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih

besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan

pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7

Bab III, yang berbunyi: “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib

diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan

daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan

wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah

bidang pekerjaan umum”.

Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum

merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga

penyusunan RPIIJM bidang Cipta Karya sebagai salah satu perangkat

pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi

(4)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 4 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan

sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masing-masing bidang terdiri dari

paling banyak 3 seksi.

Gambar 6.1

Organisasi Daerah PP 41/2007

4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014

Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk

meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan

adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan

kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan

penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah dan aparaturnya.

Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah

ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan

instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP)

dan penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan

pengembangan manajemen kinerja di lingkungan instansi pemerintah,

seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam

memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP,

mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya

(5)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 5 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

5. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan,

dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan

peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah

dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan

berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini

memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur

dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan

reformasi birokrasi pemerintah daerah. Upaya pembenahan birokrasi di

lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005.

Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi,

yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan

disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari

sembilan program, yaitu :

1. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi

manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda,

sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka

reformasi birokrasi;

2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi:

penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang

dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;

3. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit

kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik,

kepagawaian dan diklat;

4. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan

(6)

e-BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 6 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

government;

5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan

sistem rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan,

penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiu

berdasarkan kompetensi;

6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja

organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

8. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar

pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada

Kab/Kota.

9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender

dalam Pembangunan Nasional

Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam

seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat

Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksi- kan untuk melaksanakan

pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,

penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan

program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai

dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing- masing

Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah

mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu

perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya

untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam

(7)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 7 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang

Standar Pelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar

bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota.

Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal

5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab

kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub

bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPIIJM. Dalam

Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam

koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan

Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan

dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi

yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi

maupun kabupaten/kota.

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk

Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam

penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum

penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda).

Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan

Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar

Pelayanan Perkotaan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai

dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP

adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan

fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan,

(8)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 8 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan,

persampahan, dan air limbah.

10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan

Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka

Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah

dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam

rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai,

aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar

kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur

melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan,

sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan

pelayanan perkotaan. Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka

dimungkinkan untuk mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan

dan pengembangan perangkat daerah, khususnya untuk urusan

pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan

pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu

kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada

bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja

pelayanan kelembagaan.

6.4 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk

peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu

dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah

dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam

melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas

dan kinerja.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan,

perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan

(9)

masing-BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 9 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang

koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan

keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka

menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara

substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat

daerah.

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di

dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota,

khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang

keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel berikut, dapat dicantumkan

penjabaran peran masing- masing instansi dalam pembangunan bidang Cipta

Karya. Adapun tujuan peningkatan kelembagaan daerah yang terkait langsung

dengan pembangunan prasarana bidang Cipta Karya di Kabupaten Aceh Selatan,

yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh

Pemerintah.

6.5 Kondisi Kelembagaan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan

Dari sektor di bidang Keciptakaryaan dalam pengelolaan dibagi dalam

beberapa dinas dan badan di struktur pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan

sebagai berikut :

1. Dinas PU Kabupaten Aceh Selatan

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten

Aceh Selatan.

3. Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan

Pertamanan Kabupaten Aceh Selatan

4. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah

5. Dinas Kesehatan

Berdasarkan Qanun Aceh Selatan No. 5 Tahun 2008 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan,

maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan, Dinas dan Kantor Kabupaten

(10)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 10 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6.5.1 Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Selatan

Adapun susunan dan kedudukan adalah :

1. Susunan Organisasi SETDA terdiri dari 3 (tiga) Asisten dan 9 (sembilan)

Bagian.

2. Asisten sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari :

a. Asisten Pemerintahan;

b. Asisten Ekonomi dan Pembangunan; dan

c. Asisten Administrasi Umum.

1. Asisten Pemerintahan, terdiri dari :

a. Bagian Pemerintahan Umum, terdiri dari :

 Sub Bagian Otonomi dan Ketertiban;

 Sub Bagian Pemerintahan Mukim dan Gampong; dan

 Sub Bagian Administrasi Kependudukan dan pertanahan.

b. Bagian Hukum, terdiri dari :

 Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan;

 Sub Bagian Bantuan Hukum, HAM dan PPNS; dan

 Sub Bagian Dokumentasi Hukum.

c. Bagian Hubungan Masyarakat, terdiri dari :

 Sub Bagian Penyiapan Naskah dan Pemberitaan;

 Sub Bagian Protokol; dan

 Sub Bagian Dokumentasi dan Perpustakaan.

2. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, terdiri dari :

a. Bagian Perekonomian, terdiri dari :

 Sub Bagian Sarana Perekonomian;

 Sub Bagian Badan Usaha, Investasi dan Promosi; dan

 Sub Bagian Industri, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah.

b. Bagian Administrasi Pembangunan, terdiri dari :

 Sub Bagian Penyusunan Program;

 Sub Bagian Pengendalian dan pelaporan; dan

(11)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 11 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

c. Bagian Keistimewaan dan Kesejahteraan rakyat, terdiri dari :

 Sub Bagian Agama dan Peran Ulama;

 Sub Bagian Pendidikan dan Kebudayaan; dan

 Sub Bagian Pembinaan Sosial dan Kesejahteraan.

3. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari :

a. Bagian Organisasi dan Kepegawaian, terdiri dari :

 Sub Bagian Kelembagaan;

 Sub Bagian Tatalaksana; dan

 Sub Bagian Kepegawaian dan Analisa Formasi Jabatan

b. Bagian Umum, terdiri dari :

 Sub Bagian Tata Usaha;

 Sub Bagian Rumah Tangga; dan

 Sub Bagian Keuangan.

c. Bagian Pengolahan Data Elektronik, terdiri dari :

 Sub Bagian Pendapatan dan Input Data;

 Sub Bagian Manajemen dan Pendayagunaan Sistem Informasi; dan

 Sub Bagian Sandi dan Telematika.

4. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari :

a. SETDA dipimpin oleh seorang SEKDA yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati;

b. Asisten sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada SEKDA;

c. Bagian sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, dipimpin oleh seorang Kepala

Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Asisten yang

membidangi sesuai dengan bidang tugasnya; dan

d. Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bagian sesuai dengan bidang tugasnya.

Tugas, Fungsi dan Kewenangan adalah

(12)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 12 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

2. SETDA mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun

kebijakan dan mengoorinasikan dinas daerah, lembaga teknis daerah dan

lembaga daerah;

3. SETDA dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan kebijakan pemerintahan kabupaten;

b. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis

daerah;

c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan

kabupaten;

d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan kabupaten; dan

e. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan boleh Bupati

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3),

SETDA mempunyai kewenangan :

1. Mengoordinasikan staf terhadap segala Pasal kegiatan yang dilakukan oleh

perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan administrasi pemerintahan;

2. Melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

pembinaan masyarakat dalam mengumpulkan, menganalisis data,

merumuskan program, petunjuk teknis dan memantau perkembangan

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat;

3. Melaksanakan pembinaan administrasi, organisasi, ketatalaksanaan,

aparatur dan pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat

daerah;

4. Melakukan koordinasi perumusan peraturan perundang-undangan yang

menyangkut tugas pokok pemerintah kabupaten; dan

5. Melaksanakan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga.

(13)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 13 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 6.2

(14)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 14 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6.5.2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Bappeda mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah. Susunan Dan

Kedudukan sebagai berikut :

Susunan Organisasi Badan Perencana Pembangunan Daerah, terdiri dari :

a. Kepala;

b. Sekretariat;

c. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan;

d. Bidang Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Sarana;

e. Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya

Manusia;

f. UPTB, dan;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

1. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Program, dan;

c. Sub Bagian Keuangan.

2. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenaga Kerjaan, terdiri

dari :

a. Sub Bidang Pengembangan Produksi dan Produktivitas;

b. Sub Bidang Investasi, Pengembangan Investasi Usaha dan Pembiayaan

Pembangunan.

3. Bidang Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Sarana, terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengembangan Insfrastruktur, Ilmu Pengetahuan, Teknologi

dan Energi;

b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya, Penataan Wilayah dan

Kerjasama Pembangunan.

4. Bidang Perencanaan pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya

(15)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 15 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

a. Sub Bidang Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia, Keistimewaan

Aceh dan Budaya;

b. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan, Kependudukan dan

Kesejahteraan Sosial.

5. Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, terdiri dari :

a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan;

b. Sub Bidang Data, Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan. Adapun

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan adalah : Untuk melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan;

2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka

panjang badan;

3. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;

4. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan

daerah;

6. Pemantauan, Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan di

daerah yang bersumber dari APBK dan APBN;

7. Penyiapan bahan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan pembangunan di

daerah;

8. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya

di bidang perencanaan pembangunan daerah;

9. Pembinaan UPTB; dan

10. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh Bupati

sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai kewenangan :

1. Menyusun rencana pembangunan tahunan, jangka menengah dan jangka

(16)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 16 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

2. Melakukan koordinasi penyusunan rencana kerja satuan kerja perangkat

daerah;

3. Melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah

(Musrenbangda);

4. Melakukan koordinasi penyusunan program dan kegiatan dalam bentuk

Rencana Kerja Perangkat Daerah ( RKPD), berdasarkan rumusan hasil

Musrenbang Provinsi;

5. Mengkoordinasikan perencanaan program dan kegiatan daerah tahunan

dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) melalui Tim Anggaran;

6. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah melalui

Tim Anggaran;

7. Meneliti dan Mengevaluasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) untuk

bahan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Perangkat

Daerah melalui Tim Anggaran; dan

8. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana

pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Gambar 6.3

(17)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 17 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6.5.3 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Daerah

Susunan dan Kedudukan adalah :

1. Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Kekayaan Daerah, terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pendapatan;

d. Bidang Penetapan, Penagihan dan Evaluasi;

e. Bidang Pembiayaan;

f. Bidang Akuntansi, Verifikasi dan Kekayaan Daerah;

g. UPTD; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Kepegawaian.

3. Bidang Pendapatan, Terdiri dari :

a. Seksi Pajak;

b. Seksi Retribusi; dan

c. Seksi Pendapatan Lain-lain.

4. Bidang Penetapan, Penagihan dan Evaluasi, terdiri dari :

a. Seksi Penetapan dan Penagihan;

b. Seksi Pertimbangan dan Keberatan; dan

c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

5. Bidang Pembiayaan, terdiri dari :

a. Seksi Anggaran;

b. Seksi Belanja Pegawai; dan

c. Seksi Perbendaharaan.

6. Bidang Akuntansi, Verifikasi dan Kekayaan Daerah, terdiri dari :

a. Seksi Verifikasi dan Akuntansi Keuangan;

(18)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 18 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

c. Seksi Kekayaan Daerah.

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 12, Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas;

2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka

panjang dinas;

3. Perumusan kebijakan teknis administrasi dan teknis pelaksanaan

penyusunan anggaran dan pendapatan daerah;

4. Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan

dengan qanun;

5. Pelaksanaan fungsi bendahara umum daerah;

6. Pengumpulan bahan penyusunan anggaran belanja;

7. Pemantauan, Evaluasi dan pelaporan i bidang administrasi pendapatan,

pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah;

8. Perumusan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan

barang milik daerah ;

9. Pengawasan atas penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;

10. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya

di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan kekayaaan daerah;

11. Pembinaan UPTD;

12. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan

13. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati

sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah mempunyai

kewenangan:

1. Menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBK;

(19)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 19 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

3. Melekukan pengendalian pelaksanaan APBK;

4. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan

pengeluaran kas daerah;

5. Melaksanakan pemungutan pajak daerah;

6. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBK oleh BANK

dan atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk;

7. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan

APBK;

8. Menyimpan uang daerah;

9. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan

investasi;

10. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan Pejabat Pengguna

Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran atas beban rekening Kas Umum

Daerah;

11. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama

Pemerintah Daerah;

12. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Daerah;

13. Melakukan pengelolaan utang piutang daerah;

14. Melakukan penagihan piutang daerah;

15. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;

16. Menyajikan informasi keuangan daerah;

17. Mempersiapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan

barang milik daerah; dan

18. Melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pengelolaan Barang Milik

Daerah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.

6.5.4 Dinas Pekerjaan Umum

Adapun susunan dan kedudukan dinas Pekerjaan Umum adalah :

1. Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum , terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

(20)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 20 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

c. Bidang Bina Program;

d. Bidang Pengairan;

e. Bidang Bina Marga;

f. Bidang Cipta Karya;

g. Bidang Tata Kota dan Tata Ruang;

h. UPTD; dan

i. Kelompok Jabatan Fngsional.

2. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Kepegawaian.

3. Bidang Bina Program, terdiri dari :

a. Seksi data dan Informasi;

b. Seksi Penyusunan Program dan Perencanaan; dan

c. Seksi Pelaporan, Evaluasi dan Pengendalian.

4. Bidang Pengairan, terdiri dari :

a. Seksi Irigasi;

b. Seksi Sungai, Rawa, Danau, Pantai dan Sumber Daya Lainnya; dan

c. Seksi Konservasi Sumber Daya Air dan Hidrologi.

5. Bidang Bina Marga, Terdiri dari :

a. Seksi Jalan;

b. Seksi Jembatan; dan

c. Seksi Bina Teknik Jalan dan Jembatan.

6. Bidang Cipta karya, terdiri dari :

a. Seksi Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukiman;

b. Seksi Perumahan; dan

c. Seksi Air Bersih.

7. Bidang Tata Kota dan Tata Ruang, terdiri dari :

a. Seksi Tata Kota;

b. Seksi Tata Ruang; dan

(21)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 21 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan di bidang jalan, jembatan, gedung perintah,

permukiman dan pengairan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 30, Dinas

Pekerjaan Umum mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas;

2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka

panjang Dinas;

3. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan Peraturan

Perundang-Undangan;

4. Penyelenggaraan tudas di lingkup bina marga, cipta karya dan pengairan

termasuk rekomendasi perizinan pelayanan umum dan pengelolaan air

bersih;

5. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di lingkup bina marga, cipta

karya dan pengairan;

6. Pengelolaan peralatan di lingkup bina marga, cipta karya dan pengairan;

7. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan tugas di bidang bina marga, cipata karya dan pengairan;

8. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya

di bidang pengairan, bina marga, cipta karya, tata kota dan tat ruang;

9. Pembinaan UPTD;

10. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan

11. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh Bupati

sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaiman dimaksud dalam pasal 31, Dinas

Pekerjaan Umum mempunyai kewenangan :

1. Merencanakan pembangunan dan pemeliharaan jalan;

(22)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 22 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

3. Melaksanakan rumusan perencanaan, kebijakan teknis pembangunan,

pengelolaan, pembinaan umum, pemberian bimbingan dan rekomendasi

perizinan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;

4. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang bina

marga, cipta karya dan pengairan;

5. Melaksanakan penanganan penanggulangan kerusakan di bidang bina

marga, cipta karya dan pengairan akibat bencana alam;

6. Melakukan pengujian, pengembangan dan pengelolaan peralatan dan

perbekalan;

7. Melaksanakan pengembangan di bidang bina marga, cipta karya dan

pengairan serta pengaturan pelayanan jasa pengujian mutu konstruksi;

8. Merencanakan pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana

permukiman dan kawasan;

9. Menyiapkan tata ruang, menetapkan standar permukiman dan kawasan;

10. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang

pembangunan gedung;

11. Melakukan penelitian dan bimbingan pembangunan di bidang perumahan

dan permukiman;

12. Menyusun dan menetapkan kawasan jaringan penyediaan air bersih;

13. Memberi rekomendasi pembangunan gedung baru dan izin untuk

mengubah dan membongkar bangunan-bangunan yang bersejarah serta

mengadakan perubahan dan pembongkaran bangunan-bangunan yang

tidak layak huni;

14. Melaksanakan penanggulangan akibat bencana alam di bidang

permukiman dan kawasan;

15. Melaksanakan pembangunan, perbaikan prasarana dan sarana

permukiman dan jaringan air bersih beserta bangunan prasarana dan

sarana pelengkapnya;

16. Melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan

(23)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 23 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 6.4

(24)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 24 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6.5.5 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan Dan

Pertamanan Kabupaten Aceh Selatan

Susunan Dan Kedudukan

Susunan Organisasi Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan

Pertamanan, terdiri dari :

a. Kepala;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pengawasan dan Pencegahan Dampak Lingkungan;

d. Seksi Pengendalian dan Pemulihan;

e. Seksi Kebersihan dan Pertamanan, dan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan

Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan

mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah

di bidang penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan

pertamanan, meliputi kebersihan dan keamanan, sanitasi, reklame dan

rekomendasi perizinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 42, Kantor

Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan mempunyai

fungsi :

1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Kantor;

2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka

panjang;

3. Perumusan kebijakan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian dampak

lingkungan , kebersihan dan pertamanan;

4. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan,

kebersihan dan pertamanan;

5. Penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan, termasuk penelitian,

pengujian, standarisasi, rekomendasi perizinan, peningkatan sumber daya

(25)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 25 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup,

kebersihan dan pertamanan;

7. Pelaksanaan tugas operasional di bidang lingkungan hidup kebersihan dan

pertamanan;

8. Pelayanan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas di bidang

pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan;

9. Perumusan, pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan;

10. Pengawasan terhadap pelaksanaan pedoman petunjuk teknis dan rencana

kegiatan pemulihan kualitas lingkungan;

11. Penyelenggaraan dan pengawasan atas pelaksanaan konservasi sumber

daya alam ( flora dan fauna);

12. Penyelenggaraan pengamanan dan pelestarian sumber daya air;

13. Pemberian rekomendasi izin dan pengawasan terhadap pengelolaan

pemukiman masyarakat;

14. Penyelenggaraan audit lingkungan;

15. Pengawasan terhadap baku mutu lingkungan hidup dan pencemaran

lingkungan hidup;

16. Penyusunan program kegiatan pelaksanaan lingkungan hidup dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)/ Rencana Pemantauan

Lingkungan (RPL);

17. Koordinasi pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan pencemaran,

kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan serta Upaya

Pengelolaan Lingkungan (UKL)/ Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);

18. Pelaksanaan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan

pencemaran kerusakan dan pemulihan kualitas lingkungan yang terdiri dari

Abiotic, Biotic, dan Cultur;

19. Pembinaan dan pengendalian teknis Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL);

(26)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 26 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

21. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya

di bidang pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan ,

dan;

22. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh Bupati

sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 43, Kantor

Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan mempunyai

kewenangan:

1. Merumuskan kebijakan operasional pencegahan dan penanggulangan

pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan;

2. Melaksanakan koordinasi, penelitian dan pengembangan program

pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan;

3. Melaksanakan kerja sama dengan institusi dan lembaga terkait lainnya

dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan;

4. Melaksanakan koordinasi pencegahan dan penanggulangan pencemaran,

kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup;

5. Mengembangkan program kelembagaan dan peningkatan kualitas dan

kapasitas pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan;

6. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian pengkajian teknis Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);

7. Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penataan hukum

lingkungan terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan, dan;

8. Mengkoordinasikan dan melakukan pengendalian terhadap kegiatan lintas

(27)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 27 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 6.5

(28)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 28 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6.5.6 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

Kondisi kelembagaan non pemerintah dalam mendukung kegiatan RPIIJM

ini dimaksudkan sebagai lembaga swasta yang akan menjalankan kegiatan untun

mencapai program yang telah dicanangkan dalam Satgas Pendampingan RPIIJM

Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Selatan. Di Kabupaten Aceh Selatan yang

baru ada hanya perusahaan-perusahaan yang didirikan berupa Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD) yang menjalankan program masih bersifat umum. Adapun

Perusahaan Daerah yang ada di Kabupaten Aceh Selatan adalah :

A. Perusahaan Daerah Air Minum

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) TAPAKTUAN adalah merupakan

salah satu Perusahaan Daerah yang dimiliki Kabupaten Aceh Selatan dengan

kegiatan pokok adalah melayani dan menyediakan air bersih kepada masyarakat

melalui sistim perpipaan. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Naga Tapaktuan

didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 1975 yang kemudian

disempurnakan dalam Qanun Kabupaten Aceh Selatan Nomor :4 Tahun 2003

Tentang PembentukanSusunan Oganisasi Dan Tata Kerja Perusahan Daerah Air

Minum Tirta Naga Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Pada Tanggal 26 April

2003 yang berpedoman pada peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 690-1572

Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Badan Pengawas,Direksi dan Kepegawaian

Perusahaan Derah Air Minum, Dan Surat Menteri Negara Otonomi Daerah

Republik Indonesia Nomor : 690.940/1186/OTDA.Perihal,Pelaksanaan

Keputusan MenteriNegara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 Tentang

Pedoman Akutansi Perusahaan Daerah Air minum yang disampaikan kepada

Gebernur dan Bupati/Wali Kota di Seluruh Indonesia pada tanggal 23 Agustus

(29)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 29 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

Tujuan Perusahaan Daerah Air Minum sesuai pasal 5 Perda pendirian

dinyatakan bahwa disamping menyediakan dan melayani air bersih, juga turut

serta melaksanakan:

• Menambah penghasilan daerah

• Pembangunan Daerah dalam arti luas

• Pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memenuhi kebutuhan ketenagakerjaan dalam

perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur.

Disamping tujuan tersebut PDAM mempunyai dua fungsi yaitu:

• Fungsi sosial: merupakan kewajiban memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa memperhatikan strata sosialnya.

• Fungsi ekonomi: merupakan suatu tuntutan dalam pengelolaannya agar menganut prinsip-prinsip ekonomi yakni mendapatkan keuntungan

(profit-oriented) guna menunjang kelangsungan hidup dan pelayanan serta perluasan

(30)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 30 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 6.6

(31)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 31 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6.6 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Adapun tujuan dari analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan

bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kinerja organisasi maupun output produk RPIIJM Bidang Cipta Karya.

Dalam proses analisis ini beberapa hal perlu kajian dan perencanaan kedepan

adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan dan evaluasi pada Perda dalam m enetapkan Organisasi Pemerintah Daerah s e r t a menguraikan tupoksi masing-masing dinas/unit kerja.

2. Pelaksanaan dan evaluasi terhadap mekanisme hubungan kerja didalam

dan antar instansi terkait bidang cipta karya.

3. Pelaksanaan dan evaluasi keorganisasian bidang Cipta Karya yang ada

dalam mengikuti ketentuan dalam PP 41 tahun 2007 baik pada sektor

bidang cipta karya yaitu bidang air minum, pengembangan permukiman,

penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan dan

lingkungan.

6.6.1 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Pada analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui

permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja

organisasi maupun output produk RPIIJM Bidang Cipta Karya.

Dalam proses analisis SDM, beberapa landasan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

3. Memahami faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

kualitas dan kuantitas SDM organisasi, khususnya yang terkait

(32)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 32 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6.6.2 Hubungan Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Sebagaimana prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan.

Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan

hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh kembangkan rasa

kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung

jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta

Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan

kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan

wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu

dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di

dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja

lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi

program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program

dan kegiatan antar perangkat daerah.

Tabel 6.1

Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya

No. Instansi

1. Bappeda Perencanaan Rencana Induk

sistem/Master plan untuk semua sarana cipta karya sektor : Bangkim, PLP : Drainase, PBL, Air minum sarana cipta karya sektor : PLP : Sampah dan Limbah , PBL : Ruang Terbuka Hijau

(33)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 33 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

6.6.3 Kedudukan, Fungsi, Tugas Dalam Pelaksanaan RPIIJM

Berdasarkan Keputusan Bupati Aceh Selatan tentang Pembentukan Satuan

Tugas (Satgas) Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPIIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Selatan. Dalam

Keputusan Buptai Aceh Selatan tersebut uraian tugas yang diuraikan adalah

tugas Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Tim Sekretariat. Adapun tugas-tugas

Tim sebagaimana yang disebutkan dalam Keputusan Bupati tersebut adalah

sebagai berikut :

A. Tim Pengarah, mempunyai tugas :

1. Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan

Rencana Program Investasi Infrasruktur Jangka Menengah Bidang Cipta

Karya Kabupaten Aceh Selatan;

2. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan dengan pimpinan instansi

mitra kerja sama di dalam dan di luar Kabupaten Aceh Selatan;

3. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada Daerah Kabupaten

Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh;

4. Menetapkan kebijakan program dan pendanaan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang layak untuk mendukung

RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan.

B. Tim Pelaksana, mempunyai tugas :

1. Melaksanakan tugas Pendampingan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan;

2. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan dan sumber daya

manusia di tingkat Kabupaten Aceh Selatan;

3. Melaksanakan tugas evaluasi dan usulan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan

yang akan dihasilkan dari proses pendampingan RPIIJM;

4. Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus

(34)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VI- 34 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)

KABUPATEN ACEH SELATAN

C. Tim Sekretariat, mempunyai tugas :

1. Melaksanakan tugas memberikan dukungan teknis, administrasi dan

logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana RPIIJM Kabupaten Aceh

Selatan;

2. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan

evaluasi pelaksanaan RPIIJM Kabupaten Aceh Selatan;

3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Tim Pengarah dan Tim

Gambar

Gambar 6.2 Bagan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Selatan
Gambar 6.4 Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Gambar 6.5 Bagan Susunan Organisasi Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan
Gambar 6.6 Bagan Susunan Organisasi Tirta Naga Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan
+2

Referensi

Dokumen terkait

3.Per anGMNIdal am pel aksanaan si kap nasi onal i sme di dal am or gani sasiBer dasar kan t abel11 di ket ahui sebagi an besar r esponden menyat akan bahwa per an or gani sasi Ger

Sesuai dengan topik yang peneliti angkat yakni pengaruh keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga terhadap semangat kerja guru MTsN

Variabel CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR secara bersama-sama berpengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas pada bank di Indonesia , pengaruh yang diberikan sebesar

Harahap (2008 : 190) menjelaskan pengertian analisis laporan sebagai berikut: “Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

Pada kondisi dimana radiasi panas di tempat kerja tinggi maka akan menyerap panas lebih banyak karena pembuluh darah mereka yang terdapat pada atau dekat dengan kulit

Dalam penelitian ini, studi yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dapat menggambarkan penggunaan new media Instagram sebagai sarana VDA di

Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja dapat diterima, yaitu “terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan siswa kelas X-3

Metode dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan Brog and Gall yang telah di modifikasi oleh Sugiyono. Ada 7