• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bagian Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Gunung Bayu Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bagian Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Gunung Bayu Tahun 2017"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan sektor industri banyak memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kondisi di tempat kerja. Sektor industri sendiri memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena banyaknya persaingan di dunia kerja. Penelitian Kurniawan (2014) mengatakan perkembangan dunia industri juga diiringi dengan perkembangan teknologi, dimana pemanfaatan dari teknologi tersebut disamping memberikan kemudahan dalam proses produksi juga dapat menimbulkan berbagai risiko dan potensi bahaya lainnya yang dapat merugikan tenaga kerja maupun perusahaan. Hal ini ditandai dengan adanya proses mekanisme, efektifitas, dan modernisasi serta transformasi globalisasi.

(2)

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 86 dan 87 menyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja, dimana setiap perusahaan dituntut untuk wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan sistem manajemen perusahaan.

Banyak peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara Republik Indonesia untuk mencegah terjadinya kecelakaan, namun tidak sedikit perusahaan yang masih tidak memaksimalkan pelaksanaan program K3 sebagai perlindungan karyawan. Masih banyak perusahaan yang menganggap K3 kurang bermanfaat dan hanya menambah beban pengeluaran perusahaan yang semakin besar. Tetapi kesalahan tidak boleh hanya dipandang dari satu pihak yaitu pihak perusahaan saja. Banyak juga dijumpai di lapangan kecelakaan terjadi karena rendahnya kesadaran karyawan dalam menerapkan K3 sehingga kasus kecelakaan tidak dapat dihindari, padahal pihak perusahaan telah berupaya semaksimal mungkin dalam pelaksanaan program K3 tersebut.

(3)

tinggi. Tingginya angka kecelakaan ini umumnya terjadi pada industri skala menengah dan kecil, tapi tidak tertutup kemungkinan hal ini juga bisa terjadi pada skala besar. Apabila dilakukan analisis secara mendalam maka kecelakaan, peledakan, kebakaran, dan penyakit akibat kerja pada umumnya disebabkan karena tidak dijalankannya syarat-syarat K3 secara baik dan benar di tempat kerja. Berdasarkan data ILO (International Labour Organization) ditemukan bahwa di Indonesia tingkat pencapaian penerapan kinerja K3 di perusahaan masih sangat rendah. Data tersebut menunjukkan ternyata hanya 2% (sekitar 317 buah) perusahaan skala besar yang sudah menerapkan K3 secara baik dan sisanya 98% (sekitar 14.700) perusahaan belum menerapkan K3 secara baik. (Depnakertrans, 2009).

Tabel 1.1 Kasus Kecelakaan Akibat Kerja Menurut ILO Tahun 2011-2016

Berdasarkan data ILO tahun 2013 terdapat 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja, sedangkan tahun 2012 sebanyak 9 juta kematian diakibatkan karena kecelakaan kerja dan sebanyak 2 juta kematian diakibatkan karena penyakit akibat kerja.

Perkembangan era globalisasi pemerintah juga melakukan upaya membudayakan K3 dengan memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berprestasi dan Zero Accident yaitu penghargaan kepada perusahaan yang

(4)

mencapai jumlah jam kerja tertentu tanpa kehilangan waktu kerja karena kecelakaan kerja (Notoatmodjo, 2007). Penghargaan nihil kecelakaan kerja Tahun 2016 diberikan kepada 840 perusahaan berdasarkan penilaian secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat.

Data Depnakertrans pada tahun 2009 jumlah perusahaan yang memperoleh penghargaan sertifikat SMK3 berjumlah 150 perusahaan, sedangkan menurut Mawar (2012) pada tahun 2010 jumlahnya meningkat menjadi 192 perusahaan dan tahun 2012 menjadi 714 perusahaan yang telah menerapkan SMK3 berdasarkan evaluasi laporan audit yang dilakukan oleh lembaga audit SMK3.

Pelaksaanaan program keselamatan dan kesehatan kerja sangat perlu dan penting, karena membantu terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik, sehingga mereka menyadari arti penting dari pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi dirinya maupun perusahaan (Mangkunegara, 2001). Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja memerlukan dukungan secara penuh dari pihak perusahaan dan dalam pelaksanaannya sangat diperlukan partisipasi dari para tenaga kerja agar mencegah terjadinya kecelakaan kerja sehingga dapat tercipta lingkungan kerja yang aman dan sehat.

(5)

Untuk program kesehatan kerja adalah pemeriksaan kesehatan. Data kecelakaan kerja di bagian pengolahan kelapa sawit PTPN IV Gunung Bayu dalam sepanjang tiga tahun terakhir terjadi penurunan jumlah kecelakaan kerja dari Tahun 2014 sebanyak tiga orang; Tahun 2015 sebanyak satu orang, dan Tahun 2016 sebanyak satu orang, walaupun penyebab dari kasus kecelakaan kerja tersebut masih sama setiap tahunnya yaitu kurangnya kesadaran karyawan dalam bekerja yang tidak sesuai dengan program K3 yang ada.

Pelaksanaan program K3 secara umum sudah berjalan dengan baik sesuai peraturan namun untuk waktu pelaksanaannya belum sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan dalam program kerja K3, dimana waktu pelaksanaannya masih sering terlambat. Program K3 di PTPN IV Gunung Bayu merupakan program penerapan yang sifatnya masih rutinitas seperti yang sudah dilaksanakan, dari hasil audit yang dilakukan oleh pihak audit mengharapkan agar membuat program kerja yang sifatnya proyek.

(6)

tegas dalam menegur dan memberikan sanksi kepada karyawan yang tidak patuh akan peraturan-peraturan yang berlaku di lokasi kerja. Safety talk yang dilakukan setiap pagi di kantor bagian pengolahan juga belum sesuai dengan teori yang seharusnya. Untuk pelaksanaan program kesehatan kerja hanya dilakukan satu tahun sekali oleh Hiperkes yang dimana dalam pelaksanaannya tidak semua karyawan bagian pengolahan medapatkan pemeriksaan kesehatan.

Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan, peneliti tertarik melakukan sebuah penelitian dengan judul “Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Gunung Bayu Tahun 2017”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Gunung Bayu Tahun 2017”.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

(7)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pelaksanaan dari tiap-tiap program keselamatan kerja di bagian pengolahan kelapa sawit PTPN IV Gunung Bayu.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan dari tiap-tiap program kesehatan kerja di bagian pengolahan kelapa sawit PTPN IV Gunung Bayu.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pelaksanaan program K3 bagi PTPN IV Gunung Bayu.

2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti selanjutnya dengan judul penelitian yang sama.

Gambar

Tabel 1.1 Kasus Kecelakaan Akibat Kerja Menurut ILO Tahun 2011-2016

Referensi

Dokumen terkait

Adanya geodatabase kelautan akan dapat mengembangkan kinerja Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), khususnya Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

[r]

Teknologi sangat penting bagi Mahasiswa PENS- ITS khususnya mengenai teknologi sistem pada dunia industri, maka dengan adanya kerja praktek ini Mahasiswa diharapkan bisa

Untuk mengembangkan perkembangan teknologi yang semakin pesat pada saat ini, maka pada penelitian ini akan dipelajari Efek Waktu Milling Terhadap Sifat Fisis dan

Diit Rendah Garam Dan Keteraturan Kontrol Tekanan Darah. Pada Penderita Hipertensi Di Poliklinik RSUD

Sebuah elektron dari luar kulit yang berenergi lebih tinggi kemudian mengisi lubang, dan perbedaan energi antara kulit yang berenergi lebih tinggi dengan kulit

Analisis struktur kristal dan fasa pada serbuk NdFeB Flakes, MQP-B + dan MQA dengan efek variasi waktu milling dengan menggunakan XRD ( X-Ray Diffraction )

• Untuk tipe data float dan double pembagian dengan nol tidak membangkitkan error tapi menghasilkan infinity.. tidak membangkitkan error tapi menghasilkan infinity